• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN STAND (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEMAMPUAN LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN STAND (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

K

KEEMMAAMMPPUUAANNLLIINNGGKKUUNNGGAANNEEKKSSTTEERRNNAALLDDAANNSSTTAANNDDAARRIISSAASSIIPPRROODDUUKK D

DAALLAAMMMMEENNGGIINNTTEERRAAKKSSIIPPEENNGGAARRUUHHEEDDIITTEERRHHAADDAAPP S

SIISSTTEEMMIINNFFOORRMMAASSIIMMAANNAAJJEEMMEENNBBIIAAYYAA

F

F..XX..KKuurrnniiaawwaannTTjjaakkrraawwaallaa11 A

Annddrriiee22

Abstract. The adoption of Electronic Data Interchange (EDI) systems that allow for the electronic exchange of data in the accounting and production processes might assist a firm’s operational ability to respond to demands of the new manufacturing environments. The concepts and relationships involved with regard to Cost Management Information Systems (CMIS) have less explored in past research by Indonesian Researchers. This research aim to examine the influence of moderating variables such as, external environtment uncertainty and product standardization, that interacting the effect of EDI adoption against efectiveness of CMIS. The Purposive Sampling Method was carried out in order to identify organizations that had adopted EDI systems. There were 60 observations of 12 samples data that collected from companies listed at the Indonesia Stock Exchange in the year period of 2008. Using Moderated Regression Analysis, the results of the empirical study were, in general, supportive of the hypothesized relationships. The results show that interaction of product standardization and external environtment were statistically moderating the adopton of EDI that significantly influenced the effectiveness of CMIS.

Keywords: EDI; CMIS; External Environmental; Product Standardization; Moderating Variable; Moderated Regression Analysis

PENDAHULUAN

Pengadopsian sistem EDI memungkinkan berlangsungnya pertukaran data akuntansi ataupun data proses produksi, yang pada hakikatnya akan membantu perusahaan guna merespon kekinian dari lingkungan manufaktur. Terkait dengan hal ini, Nicolaou (2002), dalam penelitiannya berfokus pada pengaruh sistem JIT dan EDI terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya guna mendukung strategi dan keputusan operasional pada saat menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal dan standarisasi produk. Oleh karena belum terekplorasi secara intens di kalangan peneliti bidang akuntansi di Indonesia, maka penelitian ini mencoba untuk mengadaptasi hasil penelitian Nicolaou (2002) dengan penekanan pada aspek EDI. Menurut Ngai dan Gunasekaran (2004) suatu perusahaan akan menghadapi beberapa rintangan pada saat mengadopsi sistem EDI, yang mana dapat menghambat proses pertukaran informasi dengan trading partners. Rintangan-rintangan dalam pengadopsian sistem EDI yaitu banyaknya trading partners yang tidak mengadopsi sistem EDI; tidak ada peraturan mengenai sistem EDI yang dapat dijadikan pedoman;

1

Staf Pengajar Tetap Prodi S1 Akuntansi, FE-UNTAR; email: [email protected] 2

Alumnus Prodi S1 Akuntansi, FE-UNTAR; email: [email protected]

(2)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

adaptasi perubahan sistem terdahulu menjadi sistem EDI relatif sulit untuk diterapkan dalam proses bisnis.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni: apakah ketidakpastian lingkungan eksternal dan/atau standarisasi produk mampu menginteraksi pengaruh adopsi sistem electronic data interchange (EDI) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Penelitian ini bertujuan guna menjelaskan seberapa besarkah kemampuan faktor standarisasi produk dan/atau lingkungan eksternal sebagai variabel moderating dalam menginteraksi pengaruh sistem electronic data interchange (EDI) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Adapun manfaat penelitian ini yakni: 1)bagi perusahaan, diharapkan bahwa perusahaan yang telah menerapkan sistem EDI dalam aktivitas bisnisnya, mendapatkan pemahaman baru terkait dengan keberadaan faktor standarisasi produk serta ketidakpastian lingkungan eksternal yang menginteraksi pengaruh EDI terhadap efektivitas CMIS; 2)bagi akademisi, hasil penelitian ini akan menambah wawasan pengembangan ilmu, serta memberikan ruang guna mengembangkan penelitian ini.

EDI dan CMIS. Sistem informasi manajemen biaya (CMIS) mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, melaporkan informasi yang berguna bagi manajer untuk menentukan biaya suatu produk, pelanggan, supplier, dan objek lain yang relevan dalam proses perencanaan, pengendalian, kemajuan dan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen biaya secara konsisten diharuskan saling melengkapi dengan kebijakan-kebijakan lain dan prosedur-prosedur perusahaan guna memfasilitasi kegiatan organisasi (Hansen & Mowen, 2006).

Pengertian sistem EDI oleh Anderson & Lanen (2002) didefinisikan sebagai “transfer data terstruktur dengan format standar yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. Sistem EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para pemasok mereka. Dengan adanya pengadopsian sistem EDI dapat menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan diharapkan dapat meningkatkan laba kepada pemakainya. Apabila proses tersebut terpenuhi, otomatis proses bisnis internal perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik, terencana dan pada akhirnya hubungan bisnis dengan pihak lain-pun akan dapat lebih baik pula.

(3)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

(2006) menguji teknologi dengan pengadopsian sistem EDI lebih efektif dibandingkan dengan teknologi manual (kertas) dalam proses pemesanan pembelian guna menganalisa para pemasok yang terhubung dengan sistem tersebut. Hasilnya, pengadopsian sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap beberapa hal yaitu siklus pemesanan dengan (p-value < 0.05), yang berarti setelah implementasi sistem EDI siklus pemesanan suatu produk dapat lebih cepat. Pengadopsian sistem EDI juga berpengaruh signifikan terhadap harga pembelian pada pemasok (p-value < 0.0001), yang artinya setelah implementasi dengan EDI perusahaan dapat membeli suatu produk pada pemasok dengan harga yang lebih murah. Pengadopsian sistem EDI juga berpengaruh signifikan terhadap biaya-biaya transaksi (p-value < 0.0001). Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknologi dengan menggunakan sistem EDI lebih efektif daripada menggunakan teknologi manual (kertas). Ngai dan Gunasekaran (2004) meneliti apa kelebihan sistem EDI, rintangan dalam pengadopsian sistem EDI, faktor-faktor penting apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung pengadopsian sistem EDI dalam proses pertukaran transaksi bisnis dengan paratrading partners.

(4)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

sebagai pertukaran transaksi bisnis dari komputer ke komputer yang berkembang secara cepat selama beberapa tahun terakhir. Beberapa perusahaan sekarang ini banyak melibatkan “web-based electronic commerce” yang secara signifikan menggunakan sistem EDI dari business-to-business electronic commerce. Banyak perusahaan tidak yakin menghapus penggunaan internet menjadi EDI karena banyak dipercaya bahwa penggunaan antara keduanya lebih menguntungkan. Sistem EDI merupakan teknologi e-commerce dan sudah diteliti dapat membantu perusahaan. Keuntungan pengadopsian sistem EDI yaitu mengurangi biaya transaksi, mengurangi pemakaian kertas, petukaran informasi dengan lebih cepat, meningkatkan pengendalian persediaan, meningkatkan hubungan dengan pelanggan, dan memiliki potensial keuntungan dalam strategi (Riggins, et al, 2005).

Beberapa dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai EDI yang berfokus pada tingkat kesuksesan EDI dari level organisasi, dan hasilnya bahwa EDI merupakan sumber pengumpulan data yang. Penggunaan sistem EDI seringkali tidak dibatasi. Contohnya, rata-rata perusahaan yang mengimplementasi sistem EDI menggunakan sistem ini untuk melakukan transaksi bisnis dan melakukan pertukaran informasi dengan trading partners. Banyak perusahaan yang menggunakan electronic commerce dengan trading partners dalam world wide web dimana sistem EDI sebagai penghubung guna menyelidiki alternatif pemasok dan pembeli. Electronic data interchange (EDI) merupakan suatu sistem elektronik yang secara langsung memungkinkan pertukaran data dengan trading partners. Penggunaan sistem ini relatif mahal sehingga menjadi penghalang bagi perusahaan yang berskala kecil dan menengah. Suatu data yang dikirim melalui sistem EDI dapat ditafsirkan oleh sistem informasi perusahaan apabila perusahaan tersebut juga mengadopsi standar EDI (Wang dan Zhang, 2005). Downing (2002) membandingkan kinerja dari sistem EDI tradisional, web-based EDI, dan perusahaan yang tidak menggunakan sistem EDI. Hasilnya bahwa perusahaan yang menggunakan web-based atau sistem EDI tradisional dapat meningkatkan efisiensi kinerja operasional perusahaan dan meningkatkan komitmen antara trading partners EDI. Electronic data interchange (EDI) merupakan teknologi informasi akuntansi dimana mengurangi proses entry data dan pertukaran data diantara beberapa perusahaan baik dengan pelanggan maupun pemasok. Dari hasil yang didapat dari penelitian ini juga terbukti bahwa penggunaan sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap kinerja departemen (Anderson dan Lanen, 2002). Berdasarkan penelitian-penelitian diatas maka dirumuskan hipotesis:

H1: Ketidakpastian lingkungan eksternal menjadi pemoderasi yang menginteraksi adopsi sistem electronic data interchange (EDI) berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS).

(5)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

Electronic data interchange (EDI) merupakan aplikasi electronic commerce sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan untuk mengurangi biaya dalam melakukan pertukaran tranksaksi bisnis. Teknologi ini telah banyak diadopsi di berbagai banyak perusahaan guna menghapuskan penggunaan kertas dalam melakukan pertukaran transaksi bisnis, menghapus kesalahan akibat memasukkan data secara manual. Sistem EDI telah berubah tidak hanya bagaimana suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis, tetapi mengetahui dengan siapa mereka melakukan bisnis dalam pasar global. Banyak industri melihat EDI sebagai sistem guna mengurangi waktu pemesanan suatu produk (Hsieh dan Lin, 2004).

Pada penelitian yang dilakukan Porterfield (2008) terdapat dua pernyataan mengenai pengaruh banyaknya pertukaran informasi dan keanekaragaman informasi terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang didapat adalah banyaknya informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan (p-value < 0.01). hasil pernyataan kedua adalah keanekaragaman informasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan (p-value < 0.05). Dalam retail, sistem EDI dapat membantu penjual untuk memberitahukan produk apa yang dijual, memungkinkan mereka untuk mengenali pelanggan dengan lebih cepat. Sistem EDI juga memungkinkan pedagang eceran dan penjual untuk membayar secara elektronik, mengurangi waktu, dan beban berupa kertas. (Jones dan Beatty, 2001; Bendoly, 2003). Sistem EDI merupakan sistem utama perusahaan untuk meningkatkan daya saing pasar global dalam abad ke-21. Teknologi telekomunikasi seperti sistem EDI dapat menyempurnakan efektivitas komunikasi dalam hal pertukaran transaksi bisnis. Sistem EDI dapat menginformasikan manajemen pengambilan keputusan untuk dapat menginformasikan mengenai komitmen suatu perusahaan atas sumber daya dan menunjukkan upaya perubahan manajemen di dalam area proses bisnis interorganizational, prosedur operasi, dan arus pertukaran informasi, dan standarisasi produk (Ngai dan Gunasekaran, 2004). Berdasarkan penelitian-penelitian diatas maka dirumuskan hipotesis:

H2 : Standarisasi produk menjadi pemoderasi yang menginteraksi pengaruh adopsi sistem electronic data interchange (EDI) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS).

Dengan bersandar pada hipotesis yang telah disusun, maka model penelitian ini sebagaimana tampak pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Model Penelitian

(6)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

METODE

Subyek penelitian adalah sumber dimana variabel penelitian diperoleh. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah para pengguna sistem EDI yaitu pada tingkat Manager/Supervisor/Staff bagian produksi dan keuangan, yang bekerja di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun obyek penelitian adalah variabel independen sistem EDI, variabel dependen efektifitas CMIS, variabel moderasi yakni lingkungan eksternal dan standarisasi produk.

Metode Penarikan Sampel. Keseluruhan unsur yang menjadi subjek penelitian dinamakan populasi (Aritonang, 2007). Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yakni dengan metode purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 12 perusahaan manufaktur yang telah menerapkan sistem EDI. Jumlah kuesioner yang disebarkan ± 5 set kuesioner pada setiap perusahaan.

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data primer ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan tanggapan dari responden mengenai variabel-variabel yang akan diuji. Variabel-variabel tersebut terdiri dari:

a. Variabel dependen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan. Pada penelitian ini terdiri dari 1 variabel dependen yaitu efektivitas sistem informasi manjemen biaya (CMIS) yang akan diukur dengan skala Likert dengan interval tujuh point dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.

b. Variabel independen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan. Pada penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu: 1) adopsi EDI, yang akan diukur dengan skala Likert dengan interval lima poin; 2) ketidakpastian lingkungan eksternal (PEU), yang akan diukur dengan skala Likert dengan interval tujuh poin; 3) standarisasi produk (SP), yang akan diukur dengan skala Likert dengan interval tujuh poin.

Pengujian hipotesis dengan menerapkan metode Moderated Regression Analysis (MRA) dengan rumus sebagai berikut (Wijaya, 2009):

Y = a + bX1 + cX2 + d(X1X2) + İ ... (1) dimana: Y = Variabel Dependen; X1 = Variabel Independen; X2 = Variabel

Moderating; X1X2 = Interaksi variabel independen dgn variabel moderating; a =

Konstanta; b, c, d = Koefisien; İ = error

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden tersaji pada tabel 1 serta tabel 2 berikut:

Tabel 1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

20 40.0 40.0 40.0

30 60.0 60.0 100.0

50 100.0 100.0

Perempuan Laki - laki Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber : hasil olah data penelitian, 2010

(7)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi %

0-5 tahun 10 20

6-10 tahun 12 24

11-15 tahun 15 30

16-20 tahun 6 12

21-25 tahun 4 8

26-30 tahun 2 4

lebih dari 30 tahun 1 2

Total 50 100

Sumber: hasil olah data penelitian, 2010

Uji Kualitas Data: Uji Validitas dan Reliabilitas. Hasil uji validitas dengan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy(KMO) serta nilai Measures of Sampling Adequacy(MSA) untuk semua variabel independen menunjukkan hasil lebih besar dari 0.5, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir–butir dari variabel CMIS, EDI, serta PEU adalah valid/sahih. Uji reliabilitas merujuk pada nilai Cronbach’s Alpha pada setiap variabel dalam penelitian ini. Oleh karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60, maka dapat dinyatakan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini reliable/andal.

Uji Asumsi Klasik. Pengujian asumsi klasik yang pertama adalah uji normalitas. Pengujian normalitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test. Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Pengujian asumsi klasik yang kedua adalah uji multikolinearitas. Hasil dari pengujian multikolinearitas bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Sehingga model regresi dikatakan bebas multikolinearitas. Uji autokorelasi menunjukkan nilai D-W adalah 2,3 yaitu berada di antara -4 dan +4, yang menunjukkan bahwa model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi. Hasil pengujian heteroskedastisitas bahwa seluruh variabel independen menunjukkan signifikansi > 0,05. Dengan demikian, model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini bebas heteroskedastisitas.

Pengujian Hipotesis

Pengujian H1. Dengan menerapkan MRA, maka berikut ini merupakan hasil dari perhitungan regresi antara pengadopsian sistem electronic data interchange (EDI) sebagai variabel independen dan lingkungan eksternal (PEU) sebagai variabel moderating terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) sebagai variabel dependen.

Tab el 3. Hasil Koefisi en Determinasi

.645 a .416 .377 . 39444

Model 1

R R S quare

A djusted R S quare

S td. Error of the Estimate

Predictors: (Constan t), EDI_P EU, EDI, PEU a.

T abel 3.

Hasil Ko efisien D eterminasi

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian, 2010

(8)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

Dari tabel 3, nilai adjusted R Square (koefisien determinasi) dihasilkan angka sebesar 0.377 yang berarti bahwa variasi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dapat dijelaskan oleh variabel EDI, PEU dan EDI_PEU adalah sebesar 37.7% sedangkan sisanya sebesar 62.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.

Tabel 4. Hasil Uji Anova

ANOVA b

5.088 3 1.696 10.902 .000 a

7.157 46 .156

12.245 49

Regression

Residual

Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), EDI_PEU, EDI, PEU a.

Dependent Variable: CMIS b.

Sumber : hasil olah data penelitian, 2010

Berdasarkan pada tabel 4 dapat dikatakan bahwa variabel EDI, PEU dan EDI_PEU secara simultan mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 dimana nilai 0.000 < 0.05 oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh antara variabel EDI, PEU

dan EDI_PEU secara simultan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS).

Tabel 5. Hasil uji t dengan variabel pemoderasi Lingkungan Eksternal

Model Unstandardized Coefficients ȕ t Sig.

Constanta - 0,169 - 0,385 0,702

EDI 0,188 3,055 0,004

PEU 0,259 2,700 0,010

EDI_PEU 0,187 2,239 0,030

Sumber: hasil olah data penelitian, 2010

Berdasarkan pada tabel 5 dapat dikatakan bahwa variabel EDI mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.004 (< 0.05), yang bermakna terdapat pengaruh secara partial antara variabel EDI terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Variabel PEU mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.010 (< 0.05) yang mengindikasikan terdapat pengaruh secara partial antara variabel PEU terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Variabel EDI_PEU mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.030 (< 0.05), mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan eksternal menjadi pemoderasi yang menginteraksi secara signifikan pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Adapun persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = - 0.169 + 0.188(EDI) + 0.259(PEU) + 0.187(EDI_PEU)

(9)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

variabel independen dan standarisasi produk (SP) sebagai variabel moderating terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) sebagai variabel dependen.

T a b e l 6 .

H a s il K o e f is ie n D e t e r m in a s i

. 6 9 3 a .4 8 0 . 4 4 7 . 3 7 1 8 9

M o d e l 1

R R S q u a r e

A d ju s t e d R S q u a re

S t d . E rr o r o f th e E s t im a te

P re d ic t o r s : (C o n s ta n t ), E D I _ S P , S P , a .

Sumber : hasil olah data penelitian, 2010

Pada tabel 6, nilai adjusted R Square (koefisien determinasi) menunjukkan angka sebesar 0.447 yang berarti bahwa variasi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dapat dijelaskan oleh variabel EDI, SP dan EDI_SP adalah sebesar 44.7% sedangkan sisanya sebesar 55.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.

Tabel 7. Hasil Uji Anova

ANO VA b

5.883 3 1.961 14.179 .000 a

6.362 46 .138

12.245 49

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), EDI_SP, SP, EDI a.

Dependent Variable: CMIS b.

Sumber : hasil olah data penelitian, 2010

Berdasarkan pada tabel 7 dapat dikatakan bahwa variabel EDI, SP dan EDI_SP secara simultan mempengaruhi variabel efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 dimana nilai 0.000 < 0.05, ini menunjukkan H2

diterima yang bermakna terdapat pengaruh antara variabel EDI, SP dan EDI_SP secara simultan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS).

Tabel 8.Hasil uji t dengan variabel pemoderasi Standarisasi Produk

Model Unstandardized Coefficients ȕ t Sig.

Constanta 0,823 4,493 0,000

EDI 0,178 3,003 0,004

SP 0,396 3,236 0,002

EDI_SP 0,240 2,820 0,007

Sumber : hasil olah data penelitian, 2010

(10)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

informasi manajemen biaya (CMIS) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.007 (< 0.05), dimana hal tersebut bermakna bahwa standarisasi produk menjadi pemoderasi yang menginteraksi secara signifikan pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Adapun persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = 0.823 + 0.178(EDI) + 0.396(SP) + 0.240(EDI_SP)

Dengan terdukungan H1 bermakna pula ketidakpastian lingkungan eksternal ternyata mampu menginteraksi pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas CMIS. Hal ini dapat juga dimaknai bahwa adopsi sistem EDI berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dalam menghadapi lingkungan eksternal yang semakin stabil. Namun demikian, hasil ini tidak konsisten dengan temuan Nicolaou (2002) yang mengindikasikan bahwa sistem EDI tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal. Dengan terdukungan H2 bermakna pula standarisasi produk ternyata mampu menginteraksi pengaruh adopsi EDI terhadap efektivitas CMIS. Hal ini dapat juga dimaknai bahwa adopsi sistem EDI berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dalam upaya menerapkan standarisasi produk. Hal ini konsisten dengan temuan Nicolaou (2002) yang mengindikasikan bahwa sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) dalam membantu dalam hal standarisasi produk.

PENUTUP

Kesimpulan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan penulis, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengadopsian sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS) guna mendukung strategi dan keputusan operasional perusahaan dalam menghadapi lingkungan eksternal dan dalam menghadapi penyesuaian atas produk yang diproduksi. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama, dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang

berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem Electronic Data Interchange (EDI) dan lingkungan eksternal (PEU) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Dengan kata lain, penggunaan sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap sistem informasi manajemen biaya guna mendukung strategi dan keputusan operasional perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal yang stabil atau labil. Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Nicolaou (2002). Berdasarkan pengujian hipotesis kedua, dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti

terdapat pengaruh yang signifikan antara Electronic Data Interchange (EDI) dan penyesuaian produk (SP) terhadap efektivitas sistem informasi manajemen biaya (CMIS). Dengan kata lain, penggunaan sistem EDI berpengaruh signifikan terhadap sistem informasi manajemen biaya guna mendukung strategi dan keputusan operasional perusahaan dalam menghadapi penyesuaian atas produk yang diproduksi. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Nicolaou (2002).

(11)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

penelitian ini dengan metode cross-sectional sehingga relatif sulit untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara variabel penelitian yang terkait. Oleh karena pengumpulan data dengan mail-survey, maka terdapat kemungkinan responden tidak memberikan jawaban yang sejujurnya/apa adanya atas setiap item dalam kuesioner. Hasil penelitian ini—yang berhasil dikonfirmasikan dengan hasil penelitian Nicolaou (2002)—diharapkan menambah khazanah teoretis bagi kalangan akademisi terkait mengenai kemampuan faktor ketidakpastian lingkungan maupun standarisasi produk—yang merupakan variabel moderating—dalam menginteraksi pengaruh pengadopsian EDI terhadap efektifitas sistem informasi manajemen biaya. Bagi para peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong dan memicu penelitian-penelitian berikutnya dengan menambah variabel independen seperti just-in-time dan struktur biaya agar hasil yang didapat lebih baik; atau melakukan riset sejenis namun dengan industri selain manufaktur. Responden untuk penelitian selanjutnya lebih diperbanyak dan diperluas sebaran industrinya agar hasil yang didapat lebih bervariasi. Penelitian selanjutnya seyogyanya lebih mengarah pada data sampel dengan metode time series sehingga dapat menguji hubungan sebab-akibat antar variabel dengan lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN

Anderson, Shannon W. & Lanen, William N. (2002). Using Electronic Data Interchange (EDI) to improve the Efficiency of Accounting Transactions. The Accounting Review. 77. (4). 703-729

Aritonang, R. (2007). Riset Pemasaran: Teori & Praktik. Bogor: Ghalia Indonesia

Asher, Abraham. (2007). Developing a B2B E-Commerce Implementation Framework: A Study of EDI Implementation for Procurement. Information Systems Management. 24. 373-390

Hansen, Don R. & Mowen, Maryanne M. (2006). Cost Management Accounting and Control. 5thed. USA: Thomson South-Western

Hsieh, C. & Lin, B. (2004). Impact of Standardization on EDI in B2B Development. Industrial Management & Data Systems Journal. 104. (1). 68-77

Jones, Mary C. & Beatty, Robert C. (2001). User Satisfaction with EDI : An Empirical Investigation.Information Resources Management Journal. 14. (2). 17-26

Leonard, Lori N.K. & Davis, Clemons C. (2006). Supply Chain Replenishment: before-and-after EDI Implementation. Supply Chain Management: An International Journal. 225-232

Ngai, E. W. T. and Gunasekaran, A. (2004). Implementation of EDI in Hongkong : an Empirical Analysis. Industrial Management & Data Systems Journal. 104. (1). 88-100

Nicolaou, Andreas I. (2002). Adoptation of just-in-time and electronic data interchange systems and perception of cost management systems effectiveness. International Journal of Accounting Information Systems. (3). 35-62

Porterfield, Tobin E. (2008). Diversity in Business-to-Business Information Exchange : An Empirical Analysis of Manufacturers and their Trading Partners. Transportation Journal. 36-47

(12)

Tjakrawala & Andrie: Kemampuan Lingkungan Eksternal Dan Standarisasi Produk...

Seyal, Rahman, & Mohammad. (2007). A Quantitative Analysis of Factors Contributing Electronic Data Interchange Adoption among Bruneian SMEs. Business Process Management Journal. 13. (5). 728-746

Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Mengunakan SPSS. Yogjakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Gambar

Gambar 1.  Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

From the viewpoint of cross-cultural research for urban aesthetics, we can abstract, or sum up, three dichotomies from Lynch’s work: the dichotomy of village image and city

Berdasarkan penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika hendaknya

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan

Sedangkan untuk Trans-7 (dulu bernama TV7), ini adalah rekrutmen besar pertama, sejak sebagian besar saham milik Kelompok Kompas Gramedia (KKG) di dalamnya telah dibeli oleh

Dengan demikian, maka se harusnya perjanjian itu harus dibuat oleh para pihak yang layaknya para pihak ter sebut adalah dua orang pembuat undang-un dang (legal drafter)

Namun karena GATT hanya mengatur hubungan perdagangan antar-negara, dan tidak memberi otoritas kepada negara untuk mengatur kebijakan ekonomi dan perdagangan dalam negeri

diterima, maka dengan diterimanya Ho menunjukkan bahwa β limbah kulit = β limbah mata = β daging buah = β limbah hati = 0 dan berarti pula tidak ada perbedaan yang cukup

1. Mempunyai daya pemanasan yang tinggi karena mempunyai nilai kalori yangrelatif lebih tinggi per-satuan beratnya dibanding bahan bakar lain untukkegunaan yang