• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran A"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Artikulasi

Dengan Menggunakan Metode Mnemonic Terhadap Hasil

Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 35

Samarinda Tahun Pembelajaran 2013/2014

Johan Asmara, Herliani, Mulyadi rockymozarela@gmail.com

Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

ABSTRACT

This study, entitled " the using effect of articulation learning models by using mnemonic method for the results of biological science students of seventh class 35 Samarinda Junior High School 2013/2014 learning year”, under guidance of Mrs. Herliani and Mr Mulyadi . This study purpose to determine the using effect of articulation learning models by using Mnemonic method on learning outcomes of biological science students of seventh class at 35 Samarinda Junior High School 2013/2014 learning year.

The benefits of this study is to provide information to teachers so can apply learning on the sidelines of the use of conventional learning models , to create a different atmosphere that is more variant to eliminate student’s saturation . To providing information to readers and researchers next .

The data was collected using the average pretest and post test mean avarage . Analysis of the data using the calculation Anacova test manually . From the data obtained the average values obtained using the class learning articulation model by using mnemonic is 71.1 , while the average value of a class that does not use a model of learning by using articulation Mnemonic is 64.4 .

The results of the data analysis showed that the F value ( 6.6 ) is bigger than F table for level of 0.05 ( 4.08 ) . This means there is the effect of using learning articulation model by using mnemonic to learn the results of biological science students of seventh class at 35 Samarinda Junior High School 2013/2014 learning year

Keywords: Articulation Learning Model, Mnemonic Methods, Learning Results, Biology Science.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan salah satu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia keempat yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada abad ke-21, siswa harus benar-benar terlibat dalam proses pembelajaran, hal ini membutuhkan sumber daya, keterlibatan dengan proyek yang menarik dan relevan, serta lingkungan belajar yang mendukung.

Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di abad 21 ini maka digunakan pembelajaran kooperatif karena daalam pembelajaran kooperatif ini terdapat pembelajaran student-centered yang berfokus pada murid sehingga murid lebih aktif berperan dalam proses pembelajaran dan pengajar hanya sebagai fasilitator.

(2)

seorang guru harus terampil dalam memilah dan menentukan strategi pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi tidak membosankan, dengan pola penerapan strategi yang menyenangkan diharapkan akan memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar, salah satunya dengan pembelajaran berkarakter melalui Paikem Gembrot (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, berbobot).

Dengan memperhatikan tuntutan kurikulum 2013, dimana aktivitas pembelajaran harus mengacu pada pembelajaran berkarakter melalui Paikem Gembrot (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, berbobot). Maka guru harus mencari solusi yang tepat misalnya dengan menggunakan model pembelajaran dan metode yang sesuai. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dinilai menyenangkan dan dapat dikontrol secara langsung oleh guru adalah pembelajaran kooperatif model Artikulasi. Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai “penerima pesan” sekaligus berperan sebagai “penyampai pesan”. Model pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam model pembelajaran ini (Ginta, 2012).

Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Salah

satunya adalah metode Mnenonic. Metode Mnemonic adalah metode pembelajaran yang mengadopsi asas menyenangkan sehingga pengaruh dari hal-hal menyenangkan tersebut akan berdampak pada menarik minat siswa dalam pelajaran dan proses pengingatan yang lebih lama bila dibandingkan dengan metode ceramah. Unsur-unsur dalam mnemonic dapat memperlihatkan bahwa pikiran (ide) satu saling berkait dengan pikiran yang kedua dan seterusnya. Satu pikiran diikat oleh pikiran berikutnya seperti rantai. Jika kita mengingat satu pikiran, maka pikiran lainnya akan mengikutinya secara otomatis. Kaitan yang tersusun menyerupai sebuah cerita itu semakin memudahkan siswa mengingat keseluruhan kata, karena kata-kata yang semula (Abdul, 2011)

Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Artikulasi Dengan

Menggunakan Metode Mnemonic Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 35 Samarinda Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah quasi-experiment research model Pretest-postest yang tidak Ekuivalen (the non ekuivalen, pretest-postest design).. Penelitian quasi-experiment research atau eksperimen semu adalah jenis penelitian yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak/random.

(3)

Tabel 3.1. Desain Penelitian Nonequivalent

1. Kelompok VII-C dan VII-D diberikan tes awal (pre-test)

2. Kelompok VII-C diberikan perlakuan

berupa pembelajaran model

pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic 3. Kelompok VII-D diberikan perlakuan

berupa pembelajaran langsung (Direct Instruction)

4. Kelompok VII-C dan VII-D diberikan tes akhir (post-test), untuk mengetahui hasil belajar IPA Biologi.Data yang diperoleh dilakukan penafsiran atau interpretensi dengan menggunakan kategori presentase, yaitu: belajar siswa yang berupa nilai rata-rata post-test dengan menggunakan metode Mnemonic dan model pembelajaran Artikulasi dalam proses belajar mengajar. (Sudjana, 2002) Jika varians kedua sampel homogen dan normal, digunakan uji anakova. Untuk analisis data diperlukan jumlah kuadrat-kuadrat dan jumlah produk silang (cross product) serta dengan menggunakan perhitungan dan daftar tabel anakova untuk faktor tunggal dengan sebuah kovariat sebagai berikut :

(4)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil belajar siswa kelas VII-C menunjukan nilai rata-rata post-test siswa yang menggunakan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode

Mnemonic yakni memperoleh nilai rata-rata 71,1. Pada kelas VII-D menunjukan siswa yang tidak diberi model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic (Direct Instruction) memperoleh nilai rata-rata 64,4 perlu diketahui bahwa nilai-nilai tersebut diambil 100% dari hasil tes akhir (post-test). Untuk menganalisis perbedaan dari kedua sampel maka dilakukan uji Anakova. Uji Anakova merupakan uji yang mengandung faktor kovariat, dimana hasil posttest biologi siswa pada penelitian ini dipengaruhi oleh pemahaman siswa pada materi IPA Biologi bab sebelumnya, sehingga peneliti disini menggunakan nilai pre-test sebagai faktor kovariat (X) dan nilai posttest sebagai (Y)

Gambar. 4.1 Nilai Kelas Perlakuan dan Kontrol

VII-C VII-D

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Column1

Tabel 4.2 Analisis data penelitian setelah perlakuan secara manual

Sumber : Hasil Penelitian (2014)

Berdasarkan perhitungan manual pada tabel (5), nilai Fhitung sebesar 6,6 yang lebih besar dibandingkan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan db = 40 sebesar 4,08, Sumber

variasi d k

JK dan Produk Silang

Dikoreksi karena

regresi F

hit.

F

tabel

5%

X XY Y Y dk KT

Perlakuan 1 3,3 38,9 466,7

4,08 Galat 40 1269,7500,11409,31406,439 35,16

JK Total 41 1272 539 1876 1648,240 Perlakuan

(5)

maka hipotesis Ha penelitian ini diterima, yang berarti ada pengaruh model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic terhadap hasil belajar IPA Biologi.

A. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII di SMP 35 Samarinda tahun pembelajaran 2013/2014.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic terhadap hasil belajar IPA siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata post-test kelas VII-C yang diberi perlakuan dengan mengunakan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic adalah 71,1 dan nilai rata-rata kelas VII-D yang tidak diberi perlakuan adalah 64,4.

Gambar pengaruh penggunaan penggunaan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII di SMP 35 Samarinda tahun pembelajaran 2013/2014 dapat di lihat pada gambar 4.1. Di dalam gambar tersebut dapat dilihat pengaruh penggunaan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic yang jelas.

Dilihat dari hasil uji data analisis pada gambar 4.1, didapatkan bahwa kelas VII-C yang menggunakan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas VII-D yang tidak menggunakan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan model pembelajaran Artikulasi

dengan menggunakan metode Mnemonic memiliki kelebihan yang dapat membuat siswa lebih cepat untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru karena siswa diberi peranan yang menuntut kinerja kemampuan siswa itu sendiri untuk memahami materi dan menyampaikan materi. Hal ini sesuai dengan pendapat Huda (2013) yang menyatakan bahwa model pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas.

Metode Mnemonic dapat menarik semangat siswa untuk belajar dan memudahkan siswa untuk mengingat materi sesuai pola pikir dan kreativitas siswa itu sendiri. Dengan menggabungkan antara model Artikulasi dan metode Mnemonic ini, siswa diajarkan cara untuk menerima pelajaran yang baik dan mengolah materi-materi agar lebih mudah diingat dikemudian hari. Hal ini dapat mengubah paradigma tentang pengajaran hanya berpusat pada guru, karena sesuai dengan kurikulum yang ada konsep pengajaran diperuntukkan bagi siswa (Student Centered). Abdul (2011) menyatakan dan telah membuktikan metode Mnemonic sangat membantu meningkatkan memori jangka panjang dalam pembelajaran biologi dan dapat dikolaborasikan dengan model-model pembelarajan yang ada, karena pada dasarnya kemampuan mengingat ini dimiliki oleh setiap manusia dan yang menjadi perhatian adalah cara manusia itu sendiri untuk mau mengasah daya ingatnya dan menjadi mampu.

(6)

kemampuan mengolah informasi yang dimiliki, akan memudahkan siswa memperoleh tujuan belajar sesuai yang diharapkan dan tidak mudah dilupakan. Berbeda dengan kelas VII-D yang tidak menggunakan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic karena dikelas VII-D peneliti menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah (Teacher Centered) dan sangat monoton. Hanya sebatas ceramah, tanya jawab dan diskusi sehingga pengalaman belajar yang didapatkan peserta didik sangat tidak variatif dan merasa belum memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar

Pada penelitian ini juga mengalami kendala-kendala yaitu tidak semua pelajar bisa belajar efektif dengan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic, karena setiap orang mempunyai gaya belajar masing-masing dan tidak semua materi cocok dipadukan dengan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic. Dengan kata lain model dan metode belajar harus menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan gaya belajar masing-masing siswa. Seperti kelas VII-C ada beberapa siswa yang tidak begitu mengerti tentang materi yang disajikan dengan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic karena setiap siswa di kelas VII-C mempunyai gaya belajar masing-masing.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian pada hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic terhadap hasil belajar IPA biologi siswa kelas VII di SMP Negeri 35 Samarinda tahun pembelajaran 2013/2014.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan metode Mnemonic sangat baik jika model ini diterapkan dalam pembelajaran di sela-sela penggunaan model pembelajaran konvensional, untuk menciptakan suasana berbeda yang lebih variatif sehingga menghilangkan kejenuhan siswa. Dengan tetap memerhatikan dan menyesuaikan kecocokan antara model dan metode pembelajaran dengan materi ajar

2. Ketika mengajar, sebaiknya pengajar lebih memahami setiap detail sintak dalam model pembelajaran Artikulasi dan metode Mnemonic, juga menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, serta memaksimalkan dalam perencanaan dan manajemen waktu sebelum mengaplikasikan model ini di depan kelas, agar hasil belajar yang diperoleh lebih optimal.

3. Diharapkan siswa mampu mengikuti arahan dari guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif, tidak segera menghilangkan motivasi yang telah terbangun saat diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif, juga bersifat berani dalam menyampaikan jawaban dan mempertahankannya, serta munculkan rasa ingin tahu yang tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. Halim. Dkk. 2011. Keefektifan Teknik Mnemonic untuk Meningkatkan Memori Jangka Panjang dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta. 1: 4-5

Anas, 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan.

PT.Raja Grafindo Persada: Jakarta. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.

Pustaka Setia : Bandung

(7)

Jacobsen, David. A, dkk. Methods for Teaching. 2009. Pustaka Pelajar : Yogyakarta

King, A. L. 2010. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Salemba Humanika : Jakarta

Made, Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Bumi Aksara : Jakarta

Mulyasa E. 2005. Menjadi Guru Profesional.

Remaja Rosdakarya : Bandung

Prayitno, Yatim. H. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana : Jakarta Riduwan, 2012.Pengantar Statistika Untuk

Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Alfabeta: Bandung.

Roestiyah N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar (Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian). Bhineka Cipta : Jakarta

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bhineka Cipta : Jakarta

Solso R. L, Maclin O. H. 2007. Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Erlangga : Jakarta

Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya : Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Jilid II. CV. Alfabeta : Bandung

Trianto, S.Pd., M.Pd. 2012. Pembelajaran Inovatif Beroreantasi Konstruktivistik.

Prestasi Pustaka : Jakarta

Wade, C. & Tavris, C. 2007. Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2. Erlangga : Jakarta Widodo, Urip. 2013 Penerapan Metode

(8)

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian Nonequivalent

Referensi

Dokumen terkait

• Pengelola Tempat Penyimpan menginformasikan kepada Lembaga Kliring Berjangka (LKB) bahwa terdapat sejumlah emas atas nama Peserta ( Market Maker ); LKB mencatat volume emas

Perubahan suhu tubuh harian sapi yang divaksinasi dengan vaksin hidup subkutan, vaksin hidup aerosol, vaksin mati beradjuvant minyak dan ditantang pada 6 dan 12 bulan pasca

Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi tingkat partisipasi masyarakat pada kegiatan adaptasi perubahan iklim, mitigasi perubahan iklim, kelompok masyarakat

Keunggulan teknologi yang yang ada dalam e-KTP yaitu dengan adanya chip e-KTP yang merupakan kartu pintar berbasis mikroprosessor dengan besaran memory 8 kilobytes dengan

Persaingan yang yang kompetitif dengan penyajian pelayanan yang berkualitas tersebut hal utama yang harus diprioritaskan (Utami, 2010). Rumah Sakit Islam Siti Rahmah

Dalam penyelenggaraan pendidikan dan penggunaan kurkulum MAN 1 Lamongan adalah salah satu penyelenggara pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berciri khas

Dalam Islam yang menjadi sumber utama dalam pengetahuan adalah wahyu Allah, dan wahyu Allah mengakui sumber lainnya, yakni rasio, empiris dan intuisi, sehingga lebih komprehensif