MEKANISME DAN MANFAAT PEMBERIAN BANTUAN TERNAK
KAMBING PERANAKAN ETAWAH SISTEM BERGULIR PROGRAM
K2I
(Kasus pada Kelompok Ternak Kambing PE di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai)
MECHANISM AND BENEFIT AID GRANTING ETAWAH CROSSBRED
GOATS REVOLVING SYSTEM K2I PROGRAM
(Case on Etawah Cross Goats Groups at Mekar Sari Village Subdistrict South Dumai Dumai City)
M Zadit Taqwa Asshidiqi, Mumun Munandar S dan Lilis Nurlina*
*Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Jln. Raya Bandung–Sumedang Km 21 Jatinangor 45363
e-mail : mzaqi93@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian berjudul “Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah Sistem Bergulir Program K2I” telah dilaksanakan dari bulan Januari sampai Februari 2016, di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program bantuan ternak yang dijalankan pemerintah dan manfaat sosial ekonomi terhadap masyarakat miskin. Data diperoleh melalui wawancara mendalam kepada 10 orang informan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dimana dalam tahapan analisisnya meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program bantuan ternak berjalan cukup baik dimana penerima telah mampu menggulirkan ternak kepada kelompok ternak lain. Dalam hal manfaat yang diterima yakni dalam aspek sosial yaitu meningkatnya tanggung jawab, mengarahkan dan membatasi perilaku peternak agar terjalin kerukunan sesama penerima, serta memudahkan dalam mendapatkan informasi. Manfaat dalam aspek ekonomi 6 peternak telah memperoleh pendapatan dari penjualan hasil keturunan ternak. Sementara untuk jumlah ternak yang dimiliki hanya 2 peternak yang jumlah ternaknya mengalami peningkatan.
kata kunci : manfaat sosial dan ekonomi, mekanisme program
ABSTRACT
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
revolving the livestock for another groups. In terms of the benefits received on social aspect are increased the responsibilities, directing and limiting behavior of farmer in order to get harmony between farmer and receiver, and the ease in getting information. Economic aspects 6 farmers has obtained income from the sale of cattle breeds. While for the number of livestock owned only 2 farmers who have increased the number of their cattle.
Key words: program mechanism, social and economic benefits
PENDAHULUAN
Program Kemiskinan, Kebodohan dan ketertinggalan Infrastruktur (K2I) yang dikeluarkan oleh pemerintah dilatarbelakangi dari masih adanya kemiskinan yang terjadi di Provinsi Riau. Khusus di Kota Dumai pada tahun 2014 dari 317.000 jiwa, 4,94 persen atau sekitar 15.600 jiwa tergolong kedalam masyarakat kurang mampu. (Tribun Pekanbaru, 2014). Program ini dinilai sesuai karena salah satu tujuannya yaitu untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
Program K2I dalam proses pelaksanaanya disalurkan dan diperuntukkan sesuai dengan dinas dan instansi terkait dalam hal ini salah satunya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ada di Kota Dumai. Bantuan yang diberikan berbentuk ternak dan dana bantuan. Bantuan tersebut bertujuan untuk menjamin ketersedian modal bagi
peternak untuk memulai, meningkatkan dan mengembangkan usaha peternakannya sesuai dengan komoditas ternak, sehingga masyarakat miskin khususnya para petani atau peternak dapat memanfaatkan program tersebut untuk menjadikan peternakannya
sebagai usaha yang dapat meningkatkan
pendapatan keluarga.
Kelurahan Mekar Sari yang terletak di Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan dana bantuan program K2I tersebut. Komoditas yang dikembangkan ialah ternak Kambing Peranakan Etawah (PE). Wilayah tersebut dinilai tepat didasari oleh beberapa faktor diantaranya kondisi geografis yang sesuai serta ketersediaan pakan hijauan yang memadai.
Program K2I telah dilaksanakan di Kelurahan Mekar Sari sejak tahun 2009 dan hingga tahun 2015, kelompok ternak kambing PE yang terbentuk hasil dari dijalankannya program tersebut diantaranya kelompok ternak Sumber Rezeki dan kelompok ternak Sumber Rezeki II dengan keseluruhan jumlah anggota sebanyak 20 orang.
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
dengan kondisi ternak sama dengan waktu awal penyebaran.
Program bantuan tentunya memberikan manfaat tidak hanya dari aspek ekonomi tetapi juga aspek sosial. Manfaat dari aspek sosial dari terjalinnya relasi sosial yang harmonis diantara peternak penerima program dengan pihak dinas dan sebaliknya. Sementara manfaat dari aspek ekonomi salah satunya dapat meningkatkan pendapatan peternak.
Kelurahan Mekar Sari sejak dijalankannya program bantuan masih dijumpai beberapa permasalahan berupa berkurangnya jumlah anggota peternak tiap-tiap kelompok ternak serta skala kepemilikan yang tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini berarti bahwa tujuan dari program bantuan masih menghadapi kendala di tingkat peternak. Atas dasar tersebut, perlu dilakukannya suatu penelitian untuk mengetahui mekanisme pemberian bantuan ternak kambing peranakan etawah (PE) sistem bergulir program K2I telah dijalankan dengan sesuai atau belum.
METODE
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data
kualitatif dianalisis dengan metode
„interpretatif‟ mengungkapkan makna dari
suatu perilaku atau hubungan dengan tujuan
dapat menangkap makna dari suatu definisi
situasi, terutama untuk tujuan “verstehen”
atau pemahaman mendalam (Sulaeman, 2004). Analisis data yaitu proses pencarian dan penyusunan data yang sistematis melalui transkrip wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi yang secara akumulasi menambah pemahaman peneliti terhadap yang ditemukan. Guna menganalisis data yang dilakukan cara mengkatagorisasikan berbagai
jawaban sehingga menjadi suatu kesatuan argumentasi yang utuh tentang variabel yang dikaji. Pengukuran akurasi data dilakukan dengan konfirmasi secara Triangulasi, yaitu dengan membandingkan (konfirmasi dialogis ) antara data yang diperoleh dengan teori dan pakar atau ahlinya dan dengan metode (Sulaeman,2004).
Metode analisis data penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman yang dikutip dalam Husaini (2014), terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
a) Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data “kasar” yang muncul
dari catatan-catatan lapangan.
b) Penyajian data, adalah pendeskripsian
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
c) Penarikan kesimpulan atau verifikasi, merupakan kegiatan di akhir penelitian kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mekanisme Pelaksanaan Program Bantuan Kambing Peranakan Etawah (PE) Sistem Bergulir K2I
Program Bantuan Kambing Peranakan Etawah (PE) K2I, adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk
mengentaskan kemiskinan masyarakat dalam bidang peternakan. Program ini telah berjalan mulai tahun 2007 dan pelaksanaan program tersebut didasarkan pada Perda Provinsi Riau Nomor 36 tahun 2001 tentang pola dasar pembangunan Daerah yang menegaskan bahwa hal-hal yang mendasar dalam Perda ini adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Berikut merupakan alur pelaksanaan program bantuan ternak kambing PE di
Kelurahan Mekar Sari. Berikut pada ilustrasi 1 merupakan mekanisme pelaksanaan program bantuan ternak kambing PE K2I.
Ilustrasi 1. Alur Pelaksanaan Program Bantuan Ternak Kambing PE di Kelurahan Mekar Sari. Program Bantuan
Persiapan
Pelaksanaan
Sosialisasi
Calon Peternak dan Calon Lokasi
Hak dan Kewajiban
Kel. ternak Penerima
Kel. ternak Penerima lama Dinas Peternakan
Penyuluhan dan Pendampingan
Penyaluran Ternak
Perguliran Ternak
Monitoring dan Evaluasi
Dinas Peternakan
Seleksi
Hak dan Kewajiban
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
Persiapan Program Bantuan Kambing Peranakan Etawah (PE) Sistem Bergulir K2I
1. Sosialisasi Program
Upaya dalam memperkenalkan Program Bantuan Kambing Pernakan Etawah (PE) K2I, bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh tim teknis Dinas Peternakan tidak melalui melalui media elektronik, surat kabar, atau pengumuman pada daerah sekitar yang akan dijalankannya program bantuan, melainkan melalui pembicaraan individu ke individu lainnya. Hal tersebut diantaranya untuk mengurangi munculnya kelompok-kelompok ternak fiktif, mengetahui bahwa tingkat animo masyarakat terhadap program tersebut cukup tinggi serta hal ini juga mempermudah Dinas
Peternakan dan Keswan dalam melakukan seleksi terhadap masyarakat miskin yang akan menerima bantuan.
Kegiatan sosialisasi terkait pengenalan konsep program bantuan dilaksanakan oleh pihak Dinas Peternakan setelah kolompok pengaju terpilih dalam tahap seleksi. Sosialisasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan program bantuan berisi pemaparan mengenai hak dan kewajiban yang harus diketahui dan dijalankan oleh kedua pihak baik peternak maupun Dinas Peternak. Hak dan kewajiban anggota kelompok ternak yang disosialisasikan diantaranya hal mengenai
ternak yang diterima peternak, keuntungan yang didapat selama pemeliharaan ternak, pemberian bimbingan dan pendampingan oleh Dinas Peternakan kepada peternak, sarana serta prasarana yang memadai untuk pemeliharaan, perguliran ternak serta aturan dan konsekuensi yang berlaku selama menjalankan program bantuan dan yang terakhir yaitu mengenai rekapitulasi program yang dilakukan oleh pihak dinas.
2. Target Sasaran/Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL)
Kelompok ternak yang berminat diharuskan untuk mengajukan proposal kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Dumai, selanjutnya proposal
yang diajukan ke pihak dinas akan langsung ditanggapi oleh aparat dinas dengan langsung menurunkan tim teknis untuk mensurvei peternak dan lokasi yang mengajukan bantuan.
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
terhadap kondisi yang ada di lapangan meliputi :
(1). Kelompok Ternak
1). Setiap Kelompok Ternak di Mekar Sari telah Berjumlah 10 orang.
Kelompok ternak yang terdata di Kelurahan Mekar Sari telah beranggotakan 10 orang sehingga dinyatakan berhak untuk menerima program bantuan. Hal ini mengacu pada petunjuk teknis pelaksanaan program bantuan ternak K2I yang mengharuskan bahwa kelompok ternak penerima program bantuan minimal beranggotakan 10 orang.
2). Anggota Kelompok Memiliki Bukti Sah sebagai Warga Miskin dari Kelurahan Setempat.
Calon penerima program bantuan ternak di Kelurahan Mekar Sari tergolong masyarakat miskin dinyatakan melalui surat keterangan kurang mampu yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat. Acuan yang digunakan sebagai ketentuan penentuan warga miskin dilihat dari mata pencaharian dan pendapatan per bulan.
3). Peternak Kelurahan Mekar Sari Berminat dan Berpengalaman dalam Beternak Kambing PE
Minat penerima bantuan di Kelurahan Mekar Sari terlihat dari usaha mereka untuk mendirikan kelompok ternak yang serta
bersedia untuk memenuhi persyaratan serta ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak Dinas Peternakan. Pengalaman yang dimiliki peternak penerima program bantuan berkisar diantara 3-5 tahun. Rendahnya pengalaman beternak dikarenakan peternak penerima program bantuan merupakan kelompok bentukan yang beranggotakan warga kurang mampu dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda.
(2). Potensi Wilayah :
1). Keadaan Umum Kelurahan Mekar Sari Mendukung untuk Pengembangan Kambing PE.
Kelurahan Mekar Sari memiliki topografi dataran yang landai dengan tingkat kemiringan 0 - < 3% dengan iklim sangat dipengaruhi oleh iklim laut. Curah hujan berkisar antara 1.500 mm-2.600 mm selama 75-130 hari per tahun. Suhu rata-rata 26-32oC dengan kelembapan 82-84% dengan kecepatan angin 6-7 knot, menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang paling bersahabat dengan iklim sehingga sangat sesuai untuk mendirikan usaha pertanian dan peternakan.
2). Peternak Menyediakan Kandang untuk Pengembangan Kambing PE.
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
km2 dengan luas keseluruhan kandang 160 m2. Sistem perkandangan yang digunakan adalah sistem panggung. Kandang membentang dari timur ke barat.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan kandang adalah asbes, kayu, semen, batu bata. Ukuran kandang rata-rata 1,5 m2. Dengan rincian ukuran kandang sebagai berikut : Kambing Jantan menempati ruangan dengan luas 1,8 m2. Induk kambing PE menempati
satu ruangan kandang untuk satu ekor 1,8 m2, kambing dara menempati ruangan kandang untuk 3-4 ekor seluas 4,5 m2, anak kambing lepas sapih menempati ruangan kandang seluas 1,25 m2 per ekor.
3). Peternak Menyediakan Lahan Khusus Pakan
Kelurahan Mekar Sari mampu untuk mencukupi kebutuhan pakan untuk ternak selain karena memiliki rumput alam yang melimpah. Kelompok peternak juga telah menyediakan lahan ± 0,02 km2 untuk menanam hijauan makanan ternak (HMT) dengan jenis hijauan yang ditanam yaitu rumput gajah.
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Program Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE) K2I
1. Penyaluran Bantuan Ternak
Ternak Kambing PE yang disalurkan melalui Dinas Peternakan untuk Kelurahan di Mekar Sari merupakan hasil dari perguliran kelompok ternak yang tersebar di Kota Dumai. Bantuan tahap pertama dilakukan pada tahun 2009 dialokasikan kepada kelompok ternak Sumber Rejeki dengan jumlah anggota 10 orang kepala keluarga. Kelompok ini mendapatkan ternak sebanyak 250 ekor dengan jumlah pejantan 24 ekor, betina 226 ekor. Pada tahap selanjutnya dialokasikan pada kelompok ternak Sumber Rejeki II dengan jumlah ternak yang di berikan
sebanyak 100 ekor, terdiri dari 25 ekor pejantan dan 75 ekor betina yang dibagikan kepada 10 anggota kelompok. Ternak jantan yang didapatkan rata-rata berumur 1 tahun sementara betina dengan umur yang bervariasi mulai 1 tahun hingga 2,5 tahun.
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
Tabel 1. Data Jumlah Awal Ternak Informan Penerima Program Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE) K2I.
No. Nama
Informan Umur Penerima
Ternak Kambing PE Jantan Betina Total ..Tahun.. ..Tahun.. ..Ekor.. ..Ekor.. ..Ekor..
1 Pak J 43 2009 3 25 28
2 Pak Sp 38 2009 3 25 28
3 Pak T 59 2009 3 25 28
4 Buk K 50 2009 2 20 22
5 Pak Su 53 2009 3 25 28
6 Pak BS 42 2013 3 8 11
7 Pak K 63 2013 3 8 11
8 Pak So 34 2013 3 8 11
2. Penyuluhan dan Pendampingan
Metode penyuluhan yang dilakukan pihak dinas kepada peternak ialah melalui pendekatan ke setiap peternak, hal ini sesuai dengan Mounder (1972) dalam Suriatna (1987) yang menggolongkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan jumlah sasaran yang dapat dicapai salah satunya yaitu
melalui metode berdasarkan pendekatan perorangan.
Tim pendamping lapangan dari dinas rutin mendatangi peternak setiap minggunya untuk mendata perkembangan jumlah ternak dibarengi dengan kegiatan penyuluhan. Metode pendampingan dengan disatukannya kegiatan penyuluhan dengan pendataan ternak dikarenakan masih rendahnya minat peternak terhadap kegiatan penyuluhan.
Peternak seharusnya mengetahui pentingnya peran penyuluhan agar program bantuan yang sedang berlangsung dapat
berjalan dengan baik. Hal ini diperkuat oleh Mardikanto (1991) terkait pentingnya peran penyuluhan yang tidak hanya terbatas pada fungsi penyampaian inovasi atau kebijakan-kebijakan yang harus diterima dan dilaksanakan. Akan tetapi, menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat sasaran sehingga kegiatan ini
mampu untuk menyampaikan umpan balik atau tanggapan masyarakat sasaran kepada pemerintah.
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
3. Perguliran
Perguliran bagi peternak penerima program bantuan K2I yang berada di Kelurahan Mekar Sari memakai sistem dimana ternak kambing PE yang telah meningkat populasinya dapat digulirkan kembali kepada
masyarakat atau anggota kelompok lain yang belum menerima dengan melalui dan diketahui oleh pihak dinas. Berikut pada tabel 2 merupakan perguliran bantuan ternak yang telah dilakukan kelompok ternak penerima program.
Tabel 2. Perguliran Ternak Informan Penerima Program Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE) Program K2I
No Nama Informan
Terima awal Perguliran Total Umur
2011 2012 2013 2014 2015
..Tahun.. ..Ekor.. ..Tahun..
1 Pak J 2009 28 6 5 10 10* 5 36 ±1,3
2 Pak Sp 2009 28 6 5 9 10* 5 35 ±1,2
3 Pak T 2009 28 4 4 9 10* 5 32 ±1,3
4 Buk K 2009 22 4 4 - - - 8 ±1
5 Pak Su 2009 28 5 5 9 10* 5 34 ±1,2
6 Pak BS 2013 11 - - - 2 2 4 ±1,3
7 Pak K 2013 11 - - - 2 2 4 ±1,3
8 Pak So 2013 11 - - - 3 2 5 ±1,3
Keterangan :
* tahun peternak telah menyelesaikan perguliran
Terlihat bahwa pada tabel 3 perguliran yang dilakukan informan Pak J, Sp, T, dan Su yang tergabung dalam kelompok ternak Sumber Rejeki penerima program bantuan tahun 2009 telah mampu menggulirkan ternak sesuai dengan jumlah ternak awal yang diterima pada tahun 2014 dengan rentang umur ternak 1-1,3 tahun. Adanya penambahan jumlah ternak yang digulirkan adalah untuk menutupi jumlah perguliran yang harus dilakukan kelompok dikarenakan dalam kelompok tersebut terdapat 4 orang anggota salah satunya Ibu K tidak mampu sepenuhnya
menggulirkan ternaknya karena telah habis terjual. Sementara informan Pak BS, K dan So yang tergabung dalam kelompok ternak Sumber Rejeki II penerima tahun 2013 masih dalam proses perguliran ternak.
4. Monitoring dan Evaluasi
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
sesuai indikator kerja dan permasalahan yang dihadapi di tingkat kelompok, tingkat pendamping, maupun tingkat kabupaten/kota.
Berikut merupakan pemaparan terkait kemajuan dan permasalahan pelaksanaan program bantuan pada Tabel 3.
Tabel 3. Tabel Kemajuan serta Permasalahan Pelaksanaan Program di Kelurahan Mekar Sari.
No Perihal Hasil Pada Kelompok
1
2
Kemajuan Pelaksanaan Program
Permasalahan Pelaksanaan Program
i. Perguliran ternak langsung dilaksanakan oleh peternak di Kelurahan Mekar Sari mulai tahun kedua setelah program dilaksanakan.
ii. Peternak melaporkan perkembangan ternaknya secara rutin.
iii. Peternak memberikan pemberitahuan terhadap ternak yang akan dijual ke dinas dan telah memiliki pengganti bagi ternak yang akan dijual tersebut.
iv. Kelompok Sumber Rejeki telah berhasil menggulirkan ternak sejumlah ternak yang diterima.
i. Kurangnya tenaga pendamping lapangan.
ii. Rendahnya minat peternak untuk terhadap kegiatan penyuluhan.
iii. Kurangnya keutuhan kelompok ternak.
iv. Kendala dalam pengembangan ternak kambing karena kurangnya pengalaman beternak.
v. Adanya Peternak yang menjual ternak tanpa pemberitahuan ke dinas terlebih dahulu.
vi. Keterlambatan dalam perguliran ternak.
Manfaat Sosial
1. Manfaat Kelembagaan (Aturan Kelompok)
(1). Sebagai Pedoman dalam Bertingkah Laku dan Bersikap dalam Kelompok
Menurut Kusherdyana (2011) aturan yang merupakan norma sosial merupakan perilaku yang diciptakan untuk mengontrol perilaku anggota suatu kelompok masyarakat atau komunitas. Peraturan yang telah ditetapkan kelompok sebelum menerima
program bantuan ternyata tidak sepenuhnya disepakati oleh semua anggota kelompok. Hal tersebut dilihat dari adanya anggota yang tidak bisa memulangkan ternak bantuan sejumlah ternak yang diterima karena ternak yang
dipelihara telah habis terjual dan mati.
(2). Terjaganya Keutuhan Kelompok Peternak Kelompok ternak penerima program bantuan nyatanya merupakan kelompok
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
mengharuskan masyarakat kurang mampu untuk membentuk kelompok agar bantuan dapat diterima. Mengumpulkan anggota yang hanya mementingkan bahwa anggota memiliki nasib sama tanpa mempertimbangkan aspek lainnya menjadi kesalahan utama tidak dapat terjaganya keutuhan kelompok.
Menurut Kresch (1962) dalam Mardikanto (1991) kekompakan kelompok merupakan rasa ketertarikan anggota
kelompok terhadap kelompoknya. Rasa ketertarikan itu dapat dilihat atau ditunjukkan pada: kesamaan tindakan, kerjasama, kesadaran menjadi anggota, persamaan nasib, kesepakatan terhadap tujuan kelompok dan pengakuan terhadap kepemimpinan kelompok.
(3). Sebagai Sistem Pengendalian Sosial Sokanto (2010) menjelaskan bahwa perwujudan pengendalian sosial antara lain, pemidanaan, kompensasi, terapi dan konsilasi. Standar atau patokan dari pemidanaan yaitu suatu larangan apabila dilanggar, maka akan mengakibatkan penderitaan atau (sanksi negatif) bagi pelanggarnya.
Kelompok ternak Sumber Rejeki telah menjalankan saksinya kepada anggota yang melanggar aturan kelompok dengan cara mengeluarkan anggota tersebut dari kelompok.
2. Manfaat Relasi Sosial
(1). Kerjasama
Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan, atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama (Soekanto, 2010). Salah satu bentuk kerjasama tersebut diantaranya pihak peternak dengan pihak Dinas Peternakan.
Kerjasama yang terjalin baik antara dinas dan peternak di Kelurahan Mekar Sari
menunjukkan peningkatan disaat kelompok peternak Sumber Rejeki mengalami permasalahan internal di dalam kelompoknya. Upaya yang dilakukan bersama untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pada akhirnya membuat kelompok ini mampu untuk menggulirkan sepenuhnya ternak kambing program bantuan. Ditambah lagi dengan adanya kelompok penerima baru yakni Sumber Rejeki II yang telah lebih tertata secara kepengurusan dan pelaksanaan aturan kelompok yang membuat kelompok tersebut lebih dipercaya oleh dinas.
(2). Kemudahan dalam Mendapatkan Informasi
Kegiatan informasi yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpulkan data,
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
lingkungan daerah, nasional maupun internasional (Cangara, 2008).
Setiap kegiatan informasi atau pemberitahuan dari Dinas Peternakan disampaikan kepada peternak melalui pendamping atau Kepala Seksi Dinas Peternakan Langsung.
Dinas telah berupaya dalam memenuhi kebutuhan informasi peternak melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang rutin
diadakan setiap minggu. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya kegiatan ini belum terlalu diminati oleh peternak.
Manfaat Ekonomi
1. Populasi Kambing PE
Tabel 4 menunjukkan kepemilikan ternak kambing PE yang dimiliki peternak setelah mendapatkan ternak guliran atau program bantuan hingga beberapa tahun setelah melaksanakan pemeliharaan.
Tabel 4. Jumlah Kepemilikan Ternak Kambing PE informan
No. Nama Informan Terima awal
Populasi
2010 2011 2012 2013 2014 2015
..Tahun.. ..Ekor..
1 Pak J 2009 28 36 34 32 24 18 9
2 Pak Sp 2009 28 37 36 34 27 21 16
3 Pak T 2009 28 32 30 30 24 18 8
4 Buk K 2009 28 28 26 23 20 9 -
5 Pak Su 2009 28 34 31 29 23 17 3
6 Pak BS 2013 11 - - - - 12 13
7 Pak K 2013 11 - - - - 12 13
8 Pak So 2013 11 - - - - 14 14
Tabel 4 menunjukkan bahwa kebanyakan peternak tidak mampu meningkatkan jumlah ternak peliharaan program bantuan ternak. Hal tersebut terjadi dikarenakan jumlah ternak yang lahir tidak mampu menutupi jumlah ternak yang akan digulirkan ditambah dengan ternak yang mati. Faktor-faktor yang membuat jumlah populasi ternak tidak meningkat disebabkan
oleh peternak masih terikat dengan kontrak perguliran ternak ditambah lagi kelompok
berusaha menutupi kekurangan ternak karena adanya anggota yang tidak mematuhi aturan dengan membawa lari ternak program bantuan.
Informan yang mampu meningkatkan jumlah ternaknya yakni pak BS, K dan So, hal tersebut dikarenakan tidak adanya kematian pada tahun kedua pemeliharaan. Tabel 5 berikut akan memaparkan mengenai jumlah
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
Tabel 5. Data Perkembangan Ternak yang Lahir dan Mati Program Bantuan.
No. Informan
Terima Populasi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 L M L M L M L M L M L M
.Tahun. ..Ekor..
1 Pak J 2009 28 10 2 5 1 4 1 4 1 6 - 2 - 2 Pak Sp 2009 28 13 2 6 1 4 1 4 1 6 - 3 - 3 Pak T 2009 28 12 3 4 2 5 1 5 1 5 - 2 1 4 Buk K 2009 28 8 2 4 2 4 1 3 2 5 - - 4 5 Pak Su 2009 28 7 2 4 2 4 1 5 1 5 1 2 1 6 Pak BS 2013 11 - - - 4 1 3 - 7 Pak K 2013 11 - - - 4 1 4 - 8 Pak So 2013 11 - - - 6 1 3 1
Ket : L (Lahir), M (Mati)
2. Penerimaan Peternak
Penerimaan peternak yang diperoleh dari penjualan kambing program bantuan terlihat pada Tabel 6 bahwa sebanyak 6 peternak atau
(75%) telah merasakan manfaat dari program bantuan yaitu dengan menjual ternaknya mulai dari tahun ke-4 pemeliharaan.
Tabel 6. Data Penjualan Ternak Kambing PE Program Bantuan Informan.
No. Nama Informan
Terima awal Populasi
2010 2011 2012 2013 2014 2015
..Tahun.. ..Ekor..
1 Pak J 2009 28 - - - 1 2 6
2 Pak Sp 2009 28 - - - 1 2 5
3 Pak T 2009 28 - - - 1 1 6
4 Buk K 2009 28 - - 2 4 5 5
5 Pak Su 2009 28 - - - 1 1 6
6 Pak BS 2013 11 - - - -
7 Pak K 2013 11 - - - 1
8 Pak So 2013 11 - - - -
Pada tabel 6 terlihat bahwa Informan Pak BS dan So belum melakukan penjualan, hal ini untuk meningkatkan jumlah ternak
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
Penjualan biasanya dilaksanakan pada hari-hari besar seperi hari raya qurban dan apabila adanya aqiqah. Patokan harga yang di tetapkan peternak ditentukan oleh kondisi umur dan jenis kelamin ternak yaitu mulai dari harga 1 juta untuk indukan hingga 2 juta untuk pejantan dewasa.
Pola usaha peternakan kambing di wilayah Kelurahan Mekar Sari diklasifikasikan kedalam pola usaha yang
berorientasi hanya untuk menghasilkan daging. Dari tiga tipoligi usaha yang dimuat oleh Sodiq, et al., (2006), kelompok ternak Kambing PE yang ada di Kelurahan Mekar Sari termasuk ke dalam tipologi usaha untuk menghasilkan anakan (meat purpose), yaitu model usaha pemeliharaan kambing untuk memproduksi anakan (cempe) yang akan dibesarkan untuk tujuan sebagai calon bibit ataupun dibesarkan (digemukan) untuk tujuan disembelih.Peternak rata-rata menjual ternaknya pada umur ±1,5 tahun atau sesuai dengan kebutuhan konsumen.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Program bantuan ternak kambing PE sistem
bergulir telah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme petunjuk pelaksanaan. Hal tersebut terlihat pada program bantuan
tahap I tahun 2009, peternak yang berasal dari kelompok Sumber Rejeki telah berhasil menggulirkan kambing PE pada tahun 2015 sejumlah 145 ekor dari jumlah ternak awal 140 ekor, sedangkan peternak yang tergabung dalam kelompok Sumber Rejeki II penerima program bantuan tahap III 2013 telah mampu menggulirkan sebanyak 13 ekor dari jumlah ternak awal sebanyak 33 ekor.
2. Program Bantuan Ternak Kambing PE Sistem Bergulir memiliki manfaat bagi peternak penerimanya terutama dari segi sosial yaitu meningkatnya tanggung jawab, mengarahkan dan membatasi perilaku peternak penerima bantuan ternak tidak keluar dari peraturan yang telah ditentukan sehingga perilaku dari sikap peternak menjadi semakin baik, semakin terjalinnya kerukunan antar peternak penerma program bantuan, serta memudahkan dalam mendapatkan informasi. Manfaat ekonomi yaitu jumlah peternak yang mampu meningkatkan populasi ternaknya sebanyak 2 orang dan jumlah peternak yang telah merasakan manfaat dari penjualan kambing PE sebanyak 6 orang.
DAFTAR PUSTAKA
Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan………..………Zadit
Kusherdyana. 2011. Pemahaman Lintas Budaya: Dalam Konteks Pariwisata dan Hospitalitas. Alfabeta. Bandung.
Mardikanto, Totok. 1991. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Nurlina, Lilis. 1998. Analisis Kultural dan Struktural Program Penanggulangan Kemiskinan. Thesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sodiq, A., Setianto, N.A., Sumarmono, J., Utami, S. dan Mustaufik. 2006. Kajian Pola Pembiayaan Ternak Kambing PE dan Pengolahan Susu Kambing PE di Wilayah Eks- Karesidenan Banyumas. Final Report. Kerjasama antara BI dengan Fak. Peternakan Unsoed, Purwokerto.
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sulaeman, M Munandar. 2004. Metode Penelitian Sosial Pendekatan Kualitatif. Laboratorium Sosiologi Penyuluhan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Suprihatno. 1996. Penilaian Kinerja dan
Pengembangan Karyawan. BPFE.
Yogyakarta.
Suriatna, Sumardi. 1987. Metode Penyuluhan
Pertanian. PT. Mediatama Sarana
Perkasa. Jakarta.
Tribun News. 2014. Pertambahan Penduduk
Dumai Naik 10 Persen.
TribunPekanbaru.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2014, 08:30 WIB.
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo S. 2014.
Metodologi Penelitian Sosial. Ed.2.