• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

41

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). The United States Pharmacopoeia 30 – The National Formulary 25. United States Pharmacopoeia Convention, Inc. Electronik Verson.

Achor, M., Oyeniyi Y.J., dan Yahaya, A. (2014). Extraction and Characterization of Microcrystalline Cellulose Obtained From The Back Of The Fruit Of Lagerian siceraria (Water Gourd). Journal of Applied Pharmaceutical Science. 4(01): 59.

Agoes, G. (2008). Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 197-198.

Anief. (1994). Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 20-23.

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Halaman 107, 387.

Balitbangkes. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia I. jilid 2. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman33.

Banker, G.S., dan Anderson, N.R.(1994). Tablet., dalam Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi III. Jilid II. Editor: Lachman L., Herbert A., Lieberman, Josep L.K., Penerjemah Suyatni S. Jakarta: UI Press. Halaman 643-703.

Ben, E.S. (2008). Teknologi Tablet. Padang: Universitas Andalas Padang. Halaman 22.

Bhimte, N.A., dan Tayade, P.T. (2007). Evaluation of Microcrystalline Cellulose Prepared From Sisal Fibers as a Tablet Excipient: A Technical Note. AAPS PharmSciTech.8(1): 1.

Carstensen, J.T. (1977). Pharmaceutics of Solids and Solids Dosage Forms. New York: John Wiley and Sons. A Wiley Interscience Publication. Halaman 210-214.

Dalimartha, S. (2003). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Jakarta: Puspa Swara. Halaman 97-99.

Danu, S., Nurhadi, A., Puspita, R., Sunarni, A. (2000). Pelapisan Permukaan Pelepah Batang Pisang Batu (Musa brachycarpa) dengan Radiasi Sinar– UV. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi. Halaman 237.

(2)

42

Depkes RI. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 6-7.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 6-7, 33.

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1043, 1124.

Ditjen POM. (2000). Paramater Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 10-18.

Ditjen POM. (2010). Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Halaman 18-19.

Ditjen POM. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 47-57.

Ejikeme, M. P. (2007). Investigation of the Physiochemical of Microcrystalline Cellulose from Agricultural Wastes I: Orange Mesocarp.Journal Science.

Gangurde, A., Patole, R.K., dan Sav, P.D. (2013). A Novel Directly Compressible Co-Processed Excipient for Sustained Release Formulation. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 3(09): 89-97.

Gusrianto, P., Zulharmita, dan Harrizul R. (2011). Preparasi Dan Karakterisasi Mikrokristalin Selulosa Dari Limbah Serbuk Kayu Penggergajian. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. ISSN : 1410-0177. Vol. 16, No.2, 180-188.

Handayani, P., Juanita., dan Karsono. (2012). Pengaruh Selulosa Mikrokristal Kulit Buah Kapuk Terhadap Laju Disolusi Tablet Furosemida. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology. 1 (1): 55-62.

Hasairin, A. (1994). Etnobotani Rempah Dalam Makanan Adat Masyarakat Batak Angkola dan Mandaling. Tesis. Program Pasca Sarjana, IPB. Bogor.

Herawan, T., Rivani, M., Sinaga, K., dan Sofwan, G.A (2013). Pembuatan Mikrokristal Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Pengisi Tablet Karoten Sawit. Prosiding Insentif Ristek Pusat Peneliti Kelapa Sawit. Halaman 1-11.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wanaja. Halaman 18.

Hutapea, J.R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 69.

Indrawati, N.L., dan Razimin. (2013). Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: PT Agromedia Pustaka. Halaman 50.

Juita, Y. (2008). Formulasi Tablet Effervescent Tepung Gading Lidah Buaya (Aloe chinensis Baker). Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia. Halaman 29.

(3)

43

Kaleka, N. (2013). Pisang-pisang Komersial. Solo: Arcita. Halaman 8-10.

Kayang, H., B. Kharbuli, and D. Syeim. (2009). Litsea cubeba Pers. an untapped economic plant species of Meghalaya. Natural Product Radiance. A Bimontly Journal on Natural Product, 8(1): 1-2.

Kurniaty., Syamsuwida., Putri dan Aminah. (2000). Kilemo. Kementrian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Lachman L., Lieberman H.A., Kaning J.L., (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri diterjemahkan oleh Suyatni S., edisi II. UI Press Jakarta. Halaman 651

Leppanen, K., Andersson, S., Torkkeli, M., (2009). Structure of Cellulose and Microcrystalline Cellulose from Various Wood Species, Cotton and Flax Studied by X-Ray Scattering.Cellulose. 16: 999-1015.

Lukita, N. (2015). Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Sebagai Bahan Pengisi Tablet Ekstrak Etanol Sabut Buah Pinang (Areca catechu L). Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 1

Mardisiwoyo, S., dan Radjakmangunsudarso. (1986). Cabe puyang warisan nenek moyang. Jakarta: Karya Wreda. Halaman 636.

Mulyanti, N., Suprapto., Hendra, J. (2008). Teknologi Budidaya Pisang. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Halaman 1. Nosya, M.A. (2016). Pembuatan Mikrokristal Selulosa Dari Tandan Kosong

Kelapa Sawit. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Halaman 20.

Ohwoavworhua, F.O., dan Adelakun, T.A. (2005). Phosporic Acid-Mediated Depolymerization and Decrystallization of α-Cellulose Obtained from Corn Cob: Preparation of Low Crystallinity Cellulose and Some Physicochemical Properties. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 4(2): 510.

Ohwoavworhua, F.O., T.A Adelakun dan A.O Okhamafe. (2009). Processing Pharmaceutical Grade microcrystalline cellulose from groundnut husk: extraction methods and characterization. InternationalJournal of Green Pharmacy. Reseacrh. 4(2): 508

Parrot, E.L.(1971). Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics. Minneapolis: Burgess Publishing Company. Halaman 82-83.

Perry, L.M. (1980). Medical Plants of East and Southeast Asia. London: The Mit Press.

Philips, G.O. (2000) Handbook of Hydrocolloid. Edisi I. Woodhead Publishing Limited. Halaman332.

(4)

44

Rahmawati, D. (2004). Mempelajari Aktifitas Antioksidan dan Antimikrobia Ekstrak Antarasa (Litsea cubeba) dan Aplikasinya sebagai Pengawet Alami pada Bahan Makanan.Skripsi. Fak. Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Rowe, R., Paul, S., dan Marian, Q. (2009). Handbook of Phafmaceutical Excipients. Edisi VI. Great Britain: Pharmaceutical Press. Halaman: 134-135.

Shanmugam, N., R.D. Nagarkar., dan Manisha K. (2014). Microcrystalline Cellulose Powder From Banana Pseudostem Fibres Using Bio-Chemical Route. Indian Journal of NaturalProducts and Resources. 6(1): 42-50.

Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 154.

Sjostrom, E., (1995). Kimia Kayu, Dasar-Dasar dan Penggunaan. Edisi II. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 68, 69 dan 73.

Stevens, M. (2001). Kimia Polimer. Penerjemah: Iis Sopyan. Jakarta: Pradnya Paramita. Halaman 35, 177.

Sulaiman, T.N.S. (2007). Teknologi Formulasi Sediaan Tablet. Yogyakarta: UGM Press. Halaman 57.

Sumarjono, H. (2000). Prospek Berkebun Buah. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 27-30.

Syamsuni, H.A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: EGC. Halaman 172-175.

Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Penerjemah: Soendani Noerono. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hal. 221.

Yanuar. A., Rosmalasari, E., Anwar, E. (2003). Preparasi dan Karakteristik Selulosa Mikrokristali dari nata de coco untuk Bahan Pembantu Pembuatan Tablet. Journal Sciense and Technology Policy, IV. Halaman 71-78.

Zulharmita, Siska N.D., dan Mahyuddin. (2012). Pembuatan Mikrokristalin Selulosa dari Ampas Tebu (Saccharum Officinarum L.) Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. ISSN: 1410-0177. Vol. 17, No.2, 2012, 158-163.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tahapan dan jadwal lelang yang telah ditetapkan serta memperhatikan hasil evaluasi kualifikasi terhadap peserta yang lulus evaluasi dokumen penawaran, dengan

Berdasarkan tahapan dan jadwal lelang yang telah ditetapkan serta memperhatikan hasil evaluasi kualifikasi terhadap peserta yang lulus evaluasi dokumen penawaran, dengan

Dari hasil penelitian terhadap dokumen penawaran kualifikasi tersebut adalah, perusahan yang. bersangkutan dapat menunjukan dokumen asli dan legalisir sesuai dengan

[r]

[r]

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antar guru dan anak didik. Interaksi yang bersifat edukatif

Peserta didik belajar lagi Peserta didik ikut sertifikasi tingkat derajat Tutor mengajar & membimbing sesuai kompe-tensi PESERTA DIDIK Tutor menguji peserta

[r]