• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Fluoresensi Klorofil dan Hubungannya Dengan Kandungan Hara Nitrogen dan Magnesium Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Fluoresensi Klorofil dan Hubungannya Dengan Kandungan Hara Nitrogen dan Magnesium Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Struktur kimia klorofil (Heldt dan Piechulla, 2011)
Gambar 2. Kurva fluoresensi klorofil pada tanaman anggur yang mengalami defisiensi Fe dan yang tidak mengalami defisiensi Fe (New Ag International, 2009)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Seperti halnya dengan menentukan rasio hara n kondisi yang dianggap seimbang untuk tanaman kelapa sawit, g-masing tahap pertama dalam menentukan nilai

Menurut Jumin (1986), batang merupakan daerah akumulasi pertumbuhan tanaman khususnya pada tanaman yang lebih muda sehingga dengan adanya unsur hara dapat mendorong

Skripsi dengan judul “Respon Tanaman Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq.) yang Dipupuk Unsur Hara Fosfor dan Boron’’ oleh Muhamat Nasrudin telah dipertahankan di hadapan

Analisis dampak aplikasi limbah terhadap tanaman dilakukan dengan membandingkan kandungan unsur hara daun dan perolehan produksi antara lahan yang diaplikasikan

Status hara pada media tanam yang sedang untuk N dan sangat tinggi untuk P menyebabkan pemupukan N dan P tidak berpengaruh terhadap peubah diameter batang tanaman yang diamati.. Hal

Sebelum akar tanaman sempurna dalam menyerap hara dari dalam tanah, kebutuhan hara telah dapat dicukupi dari pupuk daun yang diberikan dimana seluruh perlakuan pupuk

Pemberian pupuk nitrogen pada kelapa sawit TBM-3 pada 36 BST berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan luas daun, dan sangat nyata pada lingkar batang dan panjang

Perlakuan dosis penyiraman berbeda nyata pada tinggi tanaman ,jumlah daun, diameter batang, bobot kering akar, panjang akar, jumlah akar, bobot kering tajuk. Namun tidak berbeda