• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kelompok Referensi Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Batu Akik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kelompok Referensi Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Batu Akik"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengambilan Keputusan Konsumen

1. Definisi Pengambilan Keputusan Konsumen

Engel (1995) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan.

Dee Ann Gullies (dalam Kotler & Keller, 2006) menjelaskan

definisi pengambilan keputusan sebagai suatu proses kognitif yang tidak tergesa-gesa yang terdiri dari serangkaian tahapan yang dapat dianalisa, diperhalus, dan dipadukan untuk menghasilkan ketepatan serta ketelitian

yang lebih besar dalam menyelesaikan masalah dan memulai tindakan. Setiadi (2003) mengungkapkan bahwa inti dari pengambilan

keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku

alternatif atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

(2)

serangkaian tahapan untuk memilih salah satu diantara dua pilihan alternatif atau lebih untuk memenuhi kebutuhan.

2. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Engel, Blackwell & Miniard (dalam Engel, 1995), proses

yang digunakan konsumen untuk mengambil keputusan terdiri dari : a. Pengenalan Kebutuhan

Proses pengambilan keputusan dimulai dengan pengenalan

kebutuhan yang didefinisikan sebagai perbedaan atau ketidaksesuaian antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan

yang sebenarnya, yang akan membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Proses membeli diawali dengan adanya kebutuhan. Kebutuhan timbul karena adanya perbedaan antara

keadaan yang sesungguhnya dengan keadaan yang diinginkan. Pengenalan kebutuhan pada dasarnya tergantung pada banyaknya

ketidaksesuain antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan. Jika ketidaksesuaian melebihi tingkat atau ambang

tertentu kebutuhan pun akan dikenali. Misalnya seorang yang lapar (keadaanaktual) dia ingin menghilangkan perasaan itu (keadaan yang diinginkan) akan mengalami pengenalan kebutuhan jika

ketidaksesuaian diantaranya cukup besar. Hasil pengenalan kebutuhan akan mendorong individu berperilaku lebih jauh untuk

(3)

b. Pencarian Informasi

Setelah kebutuhan dikenali, selanjutnya adalah pencarian

internal ke memori untuk menentukan solusi yang memungkinkan. Jika pemecahannya tidak diperoleh melalui pencarian internal,

maka proses pencarian difokuskan pada stimuli eksternal yang relevan dalam menyelesaikan masalah (pencarian eksternal). Pencarian informasi ditentukan oleh situasi, produk, pengecer dan

karakteristik konsumen (pengetahuan, keterlibatan, kepercayaan dan sikap, serta karakteristik demografi.

c. Evaluasi Alternatif

Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang jawaban alternatif terhadap suatu kebutuhan yang dikenali, maka konsumen

mengevaluasi pilihan serta menyempitkan pilihan pada alternatif yang diinginkan.

d. Pembelian

Konsumen melakukan pembelian yang nyata berdasarkan

alternatif yang telah dipilih. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, keputusan membeli atau tidak, waktu pembelian, dimana dan bagaimana cara pembayarannya.

e. Konsumsi

Pada tahap ini, konsumen menggunakan alternatif dalam

(4)

f. Evaluasi Setelah Pembelian

Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada

pengkonsumsian, melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang mengarah pada respon puas atau tidak puas.

Setelah melakukan pembelian, konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.

3. Tingkat Pengambilan Keputusan Konsumen

Engel (1995) membagi pengambilan keputusan ke dalam bebarapa

tingkatan, yaitu :

a. Pengambilan Keputusan Diperluas

Pada pengambilan keputusan diperluas, konsumen terbuka

pada informasi dari berbagai sumber dan termotivasi untuk membuat pilihan yang tepat. Pengambilan keputusan ini meliputi

proses yang melibatkan pencarian informasi internal maupun eksternal yang intensif, diikuti oleh evaluasi yang kompleks atas

sejumlah besar alternatif yang tersedia. Tahapan proses pengambilan keputusan di ikuti meskipun tidak berurutan dan akan banyak alternatif yang di evaluasi. Jika hasil yang diharapkan

(5)

b. Pengambilan Keputusan Antara

Pengambilan keputusan ini berada diantara kedua titik

ekstrim yaitu pengambilan keputusan diperluas dan pengambilan keputusan terbatas. Tahap pencarian informasi dan evaluasi

alternatif juga dilakukan oleh konsumen tetapi intensitasnya terbatas. Karena konsumen sudah mendapat informasi sebelumnya, maka konsumen akan langsung mengambil keputusan membeli

tanpa harus mempertimbangkan lagi. Tahapan pengambilan keputusan tidak dilalui semuanya. Setelah melakukan proses

pembelian, konsumen merasa tidak perlu lagi untuk melakukan evaluasi lagi karena konsumen sudah merasa yakin dengan pilihannya.

c. Pengambilan Keputusan Terbatas

Pengambilan keputusan terbatas meliputi pencarian informasi

secara internal maupun eksternal terbatas, sedikit alternatif, aturan pengambilan keputusan sederhana atas sejumlah kecil atribut, dan

evaluasi pada pembelian yang rendah. Disini konsumen menyederhanakan proses dan mengurangi jumlah dan variasi dari sumber informasi alternatif serta kriteria yang digunakan untuk

evaluasi. Pilihan biasanya dibuat dengan mengikuti aturan yang sederhana seperti membeli merek yang dikenal atau membeli

(6)

ekstensif dan evaluasi alternatif dihindari karena proses pembelian diasumsikan sebagai hal tidak penting bagi konsumen.

B. Kelompok Referensi

1. Definisi Kelompok Referensi

Menurut Kotler & Keller (2009) kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Sedangkan definisi kelompok referensi menurut Schiffman & Kanuk (2008) adalah setiap

orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan atau rujukan bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku.

Mangkunegara (1998) mendefinisikan kelompok referensi sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma dan

perilaku konsumen. Sebuah kelompok dapat menjadi kelompok referensi ketika seorang individu itu mengidentifikasi dirinya dengan kelompok

tersebut sehingga ia mengambil nilai, sikap, atau perilaku para anggota kelompok.

Pendapat lainnya, Belch & Belch (2007) mengungkapkan bahwa

kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pendapat dan penilaian yang menjadi saran bagi individu dalam mengambil keputusan,

(7)

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok referensi adalah kepercayaan konsumen terhadap saran,

pendapat, ataupun rekomendasi yang diberikan oleh teman dan keluarga sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan.

2. Jenis Kelompok Referensi

Kotler (1994) membagi kelompok referensi menjadi dua, yaitu : a. Kelompok Keanggotaan

Kelompok keanggotaan yaitu kelompok yang memberikan pengaruh langsung kepada seseorang yang menjadi anggotanya dan

saling berinteraksi. Kelompok ini terdiri dari kelompok primer dan kelompok sekunder.

1) Kelompok primer. Kelompok primer adalah kelompok yang

masing-masing anggotanya secara kontinyu berinteraksi dan saling mengenal. Ciri utama kelompok ini adalah

tingginya frekuensi tatap muka dari anggotanya karena tingginya intensitas bertemu sehingga memiliki kesamaan

sikap dan tujuan. Yang termasuk dalam kelompok primer adalah keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.

2) Kelompok sekunder. Kelompok sekunder cenderung

bersifat resmi. Yang termasuk dalam kelompok sekunder adalah organisasi keagamaan, himpunan profesi, dan serikat

(8)

b. Kelompok Aspirasi

Kelompok aspirasi adalah kelompok dimana konsumen tidak

menjadi anggotanya atau kelompok yang ingin dimasuki seseorang. Jenis kelompok referensi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah jenis kelompok primer, khususnya keluarga dan teman, baik teman sebaya, teman kuliah, teman kerja, dan teman organisasi.

C. Batu Akik

1. Definisi Batu Akik

Menurut kamus istilah geologi (dalam Kembar.pro, 2015) kata akik berasal dari kata agate atau agat yang berupa sejenis mineral silika (SIO2) yang biasa disebut dengan kuarsa amorf atau kriptokristalin.

Menurut Batu-akik.co (2015) batu akik adalah sebuah mineral atau batu yang terbentuk secara alami dari hasil prosedur geologi yang

unsurnya terdiri atas satu ataupun beberapa komponen kimiawi yang memiliki harga jual yang tinggi.

(9)

2. Jenis-jenis Batu Akik di Indonesia

Berikut beberapa jenis-jenis batu akik yang ada di Indonesia

beserta mitos khasiatnya (batu-akik.co, 2015) : a. Batu Akik Merah Delima

Batu akik merah delima dipercaya dapat mengobati racun dan juga menghilangkan penyakit mistis seperti guna-guna.

b. Batu Akik Kecubung

Batu akik kecubung konon mempermudah pergaulan yang dapat membangun relasi antar sesama.

c. Batu Akik Amber

Batu akik amber banyak dicari karena khasiat dari batu ini yang mampu memancarkan karisma sehingga penggunanya memiliki

daya tarik yang amat kuat. d. Onix Hitam

Batu akik jenis ini banyak digunakan oleh para pebisnis, sebab batu ini dianggap mampu memberikan perlindungan bisnis agar berjalan

dengan lancar.

D. Pengaruh Kelompok Referensi Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Pembelian Batu Akik

Sebelum membeli dan mengkonsumsi sesuatu, terlebih dahulu

(10)

dengan kata lain diperlukan suatu proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Menurut Engel (1995), proses pengambilan

keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Engel, Blackwell & Miniard (dalam Engel, 1995) proses yang digunakan konsumen untuk mengambil keputusan terdiri dari serangkaian tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

pembelian, konsumsi, dan evaluasi setelah pembelian. Sebelum konsumen mengambil keputusan, konsumen akan melalui serangkaian tahapan, seperti

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, dan mengevaluasi alternatif. Konsumen tidak selalu melalui proses keputusan yang panjang sebelum mereka membeli. Engel (1995) menjelaskan bahwa ada beberapa variasi

dalam pengambilan keputusan yang merupakan suatu kontinum yang berjajar dari tinggi ke rendah. Ketika proses pengambilan keputusan yang dilakukan

sangat kompleks, maka disebut dengan pengambilan keputusan diperluas, sedangkan pengambilan keputusan terbatas direpresentasikan sebagai tingkat

kompleksitas yang rendah.

Ramainya penggunaan perhiasan dengan batu akik terjadi karena adanya kecenderungan manusia untuk meniru perilaku orang-orang

disekitarnya (Antariksa, 2015). Sehingga, banyak orang yang awalnya tidak mengenal batu akik menjadi menyukai batu akik dan dalam waktu yang

(11)

Bahkan bagi orang-orang yang tidak menggunakan batu akik akan dipersepsikan ketinggalan jaman (Muhammad, 2015).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008), keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan salah satu yang termasuk kedalam

faktor tersebut adalah kelompok referensi. Menurut Kotler & Keller (2009) kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

Pengaruh yang diberikan dapat berupa pendapat dan penilaian yang menjadi saran bagi individu dalam mengambil keputusan (Belch & Belch, 2007).

Rorlen (2007) juga mengungkapkan bahwa kelompok referensi terdiri dari satu orang atau lebih yang pendapatnya dijadikan sebagai pertimbangan bagi perilaku termasuk pedoman dalam memutuskan pembelian.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelompok referensi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam

pembelian batu akik, yang berarti bahwa semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap saran, pendapat, dan rekomendasi yang diberikan oleh

kelompok referensi sebagai sumber informasi, maka akan semakin diperluas pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian batu akik. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kepercayaan konsumen terhadap saran, pendapat,

dan rekomendasi yang diberikan oleh kelompok referensi sebagai sumber informasi, maka akan semakin terbatas pengambilan keputusan konsumen

(12)

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesa yang diambil dalam

penelitian ini adalah “Ada pengaruh positif kelompok referensi terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka Pelaksanaan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014, bersama ini dengan hormat kami sampaikan Tema dan Logo Peringatan Hari Ulang

Garuda 2045: "Beasiswa Presiden Republik Indonesia" adalah program beasiswa magister & doktor yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia melalui LPDP

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana dengan perlindungan hukum yang diperoleh oleh anak akibat perkawinan beda agama akibat perkawinan beda agama yang tidak dicatat

Mengingat kondisi Kota Medan yang memiliki kesamaan dengan kondisi Kota New Delhi yaitu jenis lalu lintas yang heterogen dan stabilitas atmosfer yang tidak stabil, maka penelitian

Lokasi taman biasanya terletak pada lokasi yang strategis dan mudah diakses dari berbagai penjuru kota, sedangkan penanggung jawab taman kota adalah pemerintah kota,

Pemeriksaan status dermatologis pada regio koli posterior dekstra, skapularis dekstra, klavikularis dekstra dan antebrakii anterior dekstra dijumpai vesikel dengan

Pengukuran data primer tersebut digunakan untuk menentukan hubungan panjang bobot ikan, rasio kelamin, frekuensi tingkat kematangan gonad, ukuran pertama kali