• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Sediaan Floating Amoksisilin Menggunakan Cangkang Kapsul Alginat dan Uji Aktivitas Antibakterinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Sediaan Floating Amoksisilin Menggunakan Cangkang Kapsul Alginat dan Uji Aktivitas Antibakterinya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penyakit ulkus peptikum (tukak) merupakan kerusakan atau hilangnya jaringan mukosa, submukosa, sampai lapisan otot daerah saluran pencernaan makanan yang bermandikan cairan lambung asam-pepsin, dengan batas tajam dan bersifat jinak (Tarigan, 2009). Kebanyakan tukak lambung terjadi disebabkan oleh asam dan pepsin dari infeksi bakteri (Helicobacter pilory), obat anti inflamasi non steroid (AINS) atau faktor lain yang menggangu pertahanan mukosa normal (Sukandar et.al., 2008).

Secara global bakteri H.pylori menginfeksi 50% populasi manusia (Fock dan Tiing,2009). Prevalensi infeksi H.pylori di negara berkembang lebih tinggi di banding dengan negara maju. Prevalensi pada populasi di negara maju sekitar 30-40% sedangkan di negara berkembang mencapai 80-90% (Rani dan Fauzi, 2009). Prevalensi infeksi H.pilory di Indonesia dari Januari 2014 hingga Februari 2015 sebesar 22.1% (Syam et.al., 2015).

(2)

Manajemen terapi dengan tiga obat masih menjadi pengobatan utama untuk infeksi H.pylori. Terapi tiga obat yaitu menggunakan pompa proton inhibitor, klaritromisin, dan amoksisilin atau metronidazol selama 14 hari (Sukandar et.al., 2008). Pengobatan H.pylori di wilayah dengan tingkat resistensi klaritromisin sekitar 15-20% direkomendasikan terapi kombinasi dari pompa proton inhibitor (PPI), klaritromisin dan amoksisilin atau metronidazol (Malfertheiner et al., 2012).

Amoksisilin adalah antibakteri beta-laktam, berspektrum luasyang memiliki efektifitas terhadap berbagai jenis infeksi baik yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif maupun Gram-negatif terutama terhadap bakteri Helicobacter pylori dengan cara menghambat proses sintesis dinding sel (Kaur, et al., 2011).

Studi klinis menggunakan amoksisilin menunjukkan bahwa amoksisilin paling sedikit resisten dibandingkan dengan klaritromisin atau metronidazol terhadap Helicobacter pylori(Murakami, et al., 2006), namun pemberian amoksisilin kepada

pasien penderita tukak lambung dalam bentuk konvensional secara oral dengan dosis yang tinggi tidaklah efektif. Hal ini dikarenakan waktu tinggal obat di dalam lambung yang terbatas menyebabkan waktu kontak obat dengan organisme menjadi singkat, sedangkan organisme berada di dalam lapisan lendir lambung. Oleh karena itu, waktu kontak obat antibakteri dengan organisme harus cukup panjang agar obat dapat berdifusi kedalam lapisan lendir sehingga keberhasilan pemberantasan H.pylori dari mukosa lambung dapat dicapai (Shah, et al., 1999).

(3)

dapat digunakanuntuk meningkatkan efektivitas terapi amoksisilin terhadap bakteri H.pylori, dimanasistem pengiriman obat dapat bertahan lama di dalam lambung dan melepaskan obat selama mungkin di tempat ekologi bakteri (Bardonnet, 2006). Penghantaran obat dengan sistem tertahan di lambung (gastroretentive drug delivery systems/GDDS) adalah sebuah pendekatan untuk memperpanjang waktu tinggal obat di lambung, sehingga menargetkan pelepasan spesifik ke lambung dan melepaskan obatnya secara terus menerus dan terkontrol dalam waktu yang lebih lama, sehingga akan bermanfaat untuk meningkatkan efikasi dari obat. Perpanjangan waktu tinggal dalam lambung dari sediaan obat dapat mengontrol lamanya pelepasan obat. Disamping itu juga akan bermanfaat bagi kerja lokal obat di bagian atas saluran pencernaan (Nayak, et al., 2010).

Beberapa pendekatan formulasi sediaan dengan sistem gastroretentif telah dikembangkan untuk mendapatkan sediaan amoksisilin yang memiliki pelepasan terkontrol dan dapat bertahan lama di dalam lambung (Beg, et al., 2012; Emara, et al., 2013). Salah satunya yaitu: sistem penghantaran obat mengapung atau sistem hidrodinamis (floating drug delivery system). Sistem penghantaran obat mengapung merupakan sistem yang dikendalikan oleh berat jenis sediaan yang kecil sehingga dapat mengapung di atas cairan lambung dan obat dilepaskan perlahan pada tingkatan yang diinginkan dari sistem ini. Setelah pelepasan obat, sistem residual ini dikosongkan dari lambungmenyebabkan peningkatan waktu retensi lambung yang lebih baik sehingga terjadi peningkatan konsentrasi obat (Gopalakrishnan dan Chenthilnathan, 2011).

(4)

natrium alginat 80-120 cP kemudian dilakukan uji pelepasan dispersi padat aspirin melalui cangkang kapsul alginat tersebut di dalam medium lambung buatan pH 1,2 selama 12 jam. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendapatkan sistem penghantaran obat gastroretentif yang bertarget secara spesifik pada lambung dan pelepasan obat secara terus menerus dan terkontrol jadi memberikan keuntungan untuk meningkatkan efikasi dari obat. Hasil pengujian menunjukkan cangkang kapsul alginat tetap utuh dalam medium lambung buatan (pH 1,2) selama 12 jam dan memberikan pelepasan yang memenuhi persyaratan pelepasan terus-menerus. Natrium alginat merupakan polisakarida yang berasal dari rumput laut (alga coklat) dan tidak bersifat toksis (Draget, et al., 2005). Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik megembangkan suatu sediaan floating amoksisislin dalam bentuk kapsul menggunakan cangkang kapsul alginat untuk meningkatkan efektifitas amoksisilin terhadap bakteri H.pylori penyebab tukak lambung.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah cangkang kapsul alginat dapat digunakan untuk sediaan floating dari amoksisilin yang dapat bertahan di lambung?

b. Apakah sediaan floating dari amoksisilin dapat memberikan pelepasan amoksisilin yang sustained release dalam medium pH 1,2?

c. Apakah sediaan floating dari amoksisilin menggunakan cangkang kapsul alginat dapat memberikan efek antibakteri?

(5)

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

a. Cangkang kapsul alginat dapat digunakan untuk sediaan floating dari amoksisilin yang dapat bertahan di lambung.

b. Sediaan floating amoksisilin menggunakan cangkang kapsul alginat dapat

memberikan pelepasan sustained realese.

c. Sediaan floating amoksisilinmenggunakan cangkang kapsul alginat dapat memberikan efek antibakterinya

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

a. Meneliti pembuatan cangkang kapsul alginat sebagai sediaan floating dari amoksisilin yang dapat bertahan di lambung.

b. Meneliti pelepasan amoksisilin dari sediaan floating yang terbuat dari cangkang kapsul alginat.

c. Meneliti efek antibakteri dari sediaan floating amoksisilin menggunakan cangkang kapsul alginat

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dalam pemakaian cangkang kapsul alginat sebagai sediaan floating yang dapat bertahan di lambung, sehingga dapat menjadi salah satu bentuk penyampaian obat yang dapat mengontol lamanya pelepasan obat sehingga lebih efektif.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

(6)

Latar belakangPenyelesainVariabel bebasVariabel terikatParameter

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian

Sediaan

Daerah hambat - panjang

pelepasan Orde reaksi

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Rosmawaty, M.Pd Universitas Negeri Medan. 65

Dengan ini diumumkan bahwa berdasarkan Ketetapan Panitia Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Demikian pengumuman ini

Karya pengabdian banyak yang tidak wajar hanya beda tanggal misal satu hari tempatnya beda -beda informasi ak kenaikan jabatan/pangkat. Jurnal Nasional dan Internasional

Dengan ini diumumkan bahwa berdasarkan Ketetapan Panitia Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kapten Piere

• 1) Bidang ilmu penugasan Lektor Kepala tidak sama dengan bidang ilmu yang diusulkan untuk Guru Besar, akibat dari doktor-nya (Ilmu Sosial). tidak sesuai dengan penugasan

Evaluasi administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi kelengkapan persyaratan yang diminta dalam

7) Asli PAK dan surat keputusan jabatan terakhir bagi yang belum pernah menggunakan untuk kenaikan pangkat atau foto copy PAK dan surat keputusan jabatan terakhir bagi

Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal.. Skripsi : Ilmu Kesejahteraan