• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pengepres Emping Melinjo (Genetum Gnemon L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pengepres Emping Melinjo (Genetum Gnemon L.)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan

perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada

awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu

kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula

sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang kompleks.

Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara

langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Sesuai dengan definisi mekanisasi pertanian (agriculture mechanization),

maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya

kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari

proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik, maka

produk pertanian harus memiliki penanganan pasca panen yang baik. Penanganan

pasca panen dilakukan dengan memperhatikan tingkat standarisasi mutu yang

diizinkan. Jika penanganan yang dilakukan tidak baik, maka akan memberikan

dampak buruk bagi produk tersebut seperti kualitas produk menjadi buruk

sehingga harga jualnya rendah serta dapat menimbulkan kerugian bagi para

petani. Hal ini menimbulkan ide-ide dalam mengembangkan pengolahan bahan

hasil pertanian menjadi produk olahan lebih lanjut.

Untuk menghasilkan produk olahan diperlukan ilmu, keahlian dan

keterampilan tersendiri. Teknik dalam mengolahnya juga berbeda-beda. Beberapa

teknik pengolahan pangan yang sering dilakukan adalah menghilangkan lapisan

(2)

2

luar yang tidak diinginkan (mengupas), memotong, memarut, pembagian dan

pelunakan, pemerasan, emulsifikasi, fermentasi, pemasakan (perebusan,

pendidihan, penggorengan, pengukusan, pemanggangan, penyangraian),

pengpresan, pengeringan semprot, pengepakan dan pasteurisasi.

Melinjo merupakan salah satu jenis tanaman di Indonesia yang

mempunyai banyak kegunaan. Hampir seluruh bagian tanaman melinjo dapat

dimanfaatkan, baik daunnya, tangkil, bahkan kulit bijinya bisa dimanfaatkan.

Buah melinjo yang sudah tua merupakan bahan baku emping melinjo yang

memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dan mudah memasarkannya untuk

memenuhi permintaan konsumen di dalam negeri, bahkan sudah mulai diekspor

pula ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika. Namun selama ini melinjo

banyak ditanam oleh masyarakat di tanah-tanah pekarangan tanpa perawatan dan

bercampur dengan tanaman-tanaman jenis lainnya sehingga hasilnya kurang

memuaskan. Oleh karena itulah Pemerintah berusaha meningkatkan produksi

melinjo untuk dikembangkan menjadi salah satu komoditi ekspor non-migas yang

menghasilkan devisa negara dan sekaligus sebagai usaha meningkatkan

pendapatan petani (Sunanto, 1991).

Penelitian sebelumnya tentang pembuatan emping yaitu dilakukan secara

manual yaitu dengan menyangrai biji melinjo dengan pasir dan selanjutnya

dipukul-pukul sampai tipis lalu dijemur. Selain itu pembuatan emping juga sudah

dilakukan dengan menggunakan mesin press melinjo sistem hidraulik. Sesuai

dengan literatur Harfianto dan Ismail (2009) mengenai mesin press melinjo sistem

hidraulik, hasil di lapangan menunjukkan adanya beberapa hal yang perlu dikaji

dan diperbaiki untuk menyempurnakan mesin tersebut. Salah satu masalah yang

(3)

3

terjadi yaitu proses loading (pemasukan bahan) dan unloading yang kurang

optimal, membuat kesulitan dalam pengambilan hasil pengepresan.

Uraian di atas menjadi alasan penelitian ini dilakukan, yaitu untuk

merancang alat pencetak keripik biji-bijian yang bisa mengolah biji melinjo

menjadi empingserta biji dari komoditas lain menjadi keripik biji-bijian yang

dapat bekerja secara mekanis dan pemasukan (loading) bahan juga bisa dilakukan

sekaligus.

Pada penelitian ini, setelah dilakukan perancangan alat pencetak keripik

biji-bijian, selanjutnya dilakukan pembuatan alat dimulai dari pemilihan bahan,

selanjutnya pengukuran, pemotongan, perangkaian, pengelasan dan finishing.

Selanjutnya dilakukan uji kelayakan pada alat dan dilakukan pengukuran

parameter yang digunakan pada penelitian.

Tujuan Penelitian

Merancang, membuat, menguji serta menganalisis nilai ekonomis alat

pencetak keripik biji-bijian.

Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis, yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang

merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi

Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai alat pencetak keripik biji-bijian.

3. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan

terutama petani melinjo.

Referensi

Dokumen terkait

9 tahun 2016, salah satu tim penulis yang artikelnya diajukan untuk usulan jabatan akademik Profesor mempublikasikan 6 artikel pada nomor issue yang sama...

[r]

BERITA DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013

request your assistance in filling out the attached academic-progress for each of our sponsored students which is under your supervision. Lestari (at

[r]

Perhaps, this inadequate knowledge is inevitable, but the greenhouse ecosys- tem itself must be quite variable depending upon the type of structure, ranging from large glass or

Artinya ketika seseorang merasakan emosi, maka tubuhnya akan tergerak untuk melakukan apa yang dirasakannya, dalam hal ini emosi membangkitkan dan memobilisasi energi manusia. 

The work- shop was co-sponsored by the Australian Agency for International Development (AusAID), the Tech- nical Centre for Agricultural and Rural Co-operation (CTA), the Food