• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Medication Error pada Resep Pasien Kanker Payudara yang Mendapatkan Tindakan Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Medication Error pada Resep Pasien Kanker Payudara yang Mendapatkan Tindakan Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

34

DAFTAR PUSTAKA

Agustria, Z.S., (2006). ”Kemoterapi”, dalam Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Hal. 359.

Aiken, L.H., Clarke S.P., Sloane, D.M. (2002). Hospital nurse staffing and drug-dispensing system in a hospital pharmacy. Clinics: Hal. 325-332.

Ana, K. (2007). Panduan Lengkap kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta. Hal. 97-123.

Andi, T. (2012). Faktor Penyebab Medication Error di RSUD Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.

Anief, M. (2000). Peraturan Perundang-undangan Farmasi. Dalam: Anief M., ed. Ilmu Meracik Obat: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 10-22.

Ariani, N.W. 2005. Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Resep Dokter Anak di Apotek-Apotek Kota Yogjakarta Bagian Barat Tahun 2003. Skripsi Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hal. 4.

Cipolle, R.S., Strand, L.M., Morley, P.C. (1998). Pharmaceutical Care Practice. New York: MC Graw Hill. Hal. 73-119.

Cohen, M.R., Basse., Myers. (1991). Causes of Medication Error, in: Cohen. M.R., (Ed), Medication Error, American Pharmaceutical Association. Washington, DC. Hal. 230-240.

Depkes RI. (1992). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992. Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum.

Depkes RI. (2004). Keputusan Menkes RI No. 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Depkes RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147. Perizinan Rumah Sakit. Jakarta.

Depkes RI. (2008). Tanggungjawab Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien (Patient safety). Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Jakarta.

Depkes RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tentang Rumah Sakit. Jakarta.

(2)

35

Depkes RI. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 147/Menkes/PER/I/2010. Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

Dwiprahasto, I., (2006). “Intervensi Pelatihan untuk Meminimalkan Risiko Medication Error di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer,”Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran 2006, XXXVIII diakses tanggal 17 Mei 2014.

Hartayu, T.S., Aris, W. (2005). Kajian Kelengkapan Resep yang Berpotensi Menimbulkan Medication Error di 2 Rumah Sakit dan 10 Apotek di Yogyakarta. Hal. 89-100. Tersedia:

Haskell, C.M. (1985). Cancer Treatment. Edisi kedua. Philadelphia: W.B. Saunders Company. Hal.137-139.

Jas, A. (2009). Perihal Resep & Dosis serta Latihan Menulis Resep. Edisi Kedua. Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Hal. 1-15.

Kasdu. (2005). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara. Hal. 45-68.

Kemenkes. (2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI. Hal. 98-107.

Kemenkes Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Levine, M.N., Bramwell, V.H., Pritchard, K.I. (1998). “Randomized Trial of Intensive Cyclophosphamide, Epirubicin, and Fluorouracil Chemotherapy Compared With Cyclophosphamide, Methotrexate, and Fluorouracil in Premenopausal Women With Node-Positive Breast Cancer, National Cancer Institute of Canada Clinical Trials Group,” J Clin Oncol, 16 (8): 2651-8.

Moningkey, S. (2000). Epidemiologi Kanker Payudara. Medika; Januari 2000. Jakarta. Hal. 40-55 http://stetoskopmerah.blogspot.com/2009/04/aspek-klinis-dan-epidemiologis-penyakit.html Diakses pada 23 Mei 2104.

Rasjidi, I dan Hartanto, A. (2009). Kanker Payudara. Dalam: Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto. Hal. 51-91

Robbins. (2007). Buku Ajar Patologi. Edisi ketujuh. Jakarta: EGC. Hal 57-70.

Samuel. (2011). Komitmen, kualitas, dan kepatuhan. Sanofi group (Online). Tersedia:

(3)

36

Siregar, J.P.C dan Amalia, L. (2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Jakarta: EGC. Hal. 7, 13-15, 17-19.

Syamsuni, H.A. (2006). Konsep Kefarmasian. Dalam: Elviana E. & Syarief W. R.(eds). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1- 38.

Taneja, W.C.N., Wiegmann, D. (2004). The Role of Perception in Medication Errors : Implications for Non-Technological Interventions. Hal. 172-176.

Tjahjadi, G. (1995). Patologi Tumor Ganas Payudara, Kursus Singkat Deteksi Dini dan Pencagahan Kanker. 6-8 November. FKUI-POI. Jakarta. Hal.

25-30.

Diakses pada 23 Mei 2014.

Walker, R., Edwards, C. (2001). Clinical Pharmacy and Therapeutics, edisi kedua, Churchill Livingstone: An Imprint of Harcourt Publisher Limited. London UK. Hal. 401-423.

WHO, 2013, World Health Organization-Breast Cancer. (online). (http:/

Referensi

Dokumen terkait

Inilah salah satu alasan dan prinsip penulis untuk mengkreasikan sebuah karya Penulisan Ilmiah yang sederhanaSuatu Penulisan Ilmiah akan dianggap interaktif apabila memiliki

[r]

The second effect is that the laser beam will pass through the mesh to sample the underlying surface, which causes the sampled point being biased due to the return signal

[r]

[r]

[r]

[r]

Arsitektur eropa pada abad itu bersifat Ekletik dengan banyak bangunan elitnya yang terjebak dalam gaya dari masa lalu atau disebut Neo-Klasikisme.. Arsitektur pada era