• Tidak ada hasil yang ditemukan

419618480.doc 7.55MB 2015-10-12 00:17:50

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "419618480.doc 7.55MB 2015-10-12 00:17:50"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ”NATA DE SOYA”

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU MENJADI PRODUK NATA DE SOYA DALAM UPAYA PENGOLAHAN LIMBAH TAHU DAN PENINGKATAN KREATIVITAS MASYARAKAT DESA INDUSTRI TAHU

PESALAKAN KABUPATEN TEGAL

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan Oleh :

1. Indriyani husen 7101415218/2015 2. Ilmi Faridhatul M 7101415215/2015

3. Desi Apriliani 8111415138/2015 4. Wahyu Rizki L 8111415148/2015

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...………i

HALAMAN PENGESAHAN ...………ii

DAFTAR ISI ...………..…iii

RINGKASAN...………..…iv

BAB I PENDAHULUAN...………1

1.1.Latar Belakang ...………2

1.2.Rumusan masalah ...………2

1.3.Tujuan ……...………2

1.4.Luaran yang Diharapkan ...…………...2

1.5.Kegunaan Program ...2

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT………..…4

BAB III METODE PELAKSANAAN ...………….…5

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...…………9

4.1. Anggaran Biaya ...9

4.2. Jadwal Kegiatan ...9

DAFTAR PUSTAKA ...10

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...11

Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota ...11

Lampiran 2.JustifikasiAnggaran Kegiatan...16

Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas....…….19

Lampiran 4.SuratPernyataan Ketua Kegiatan ...20

Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU /Pernyataan Kesediaan dari Mitra…...21

Lampiran 6. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan………...22

(4)

RINGKASAN

Dalam program kretaivitas mahasiswa ini kami akan memberikan sosialisasi dan pelatihan pembuatan nata de soya yaitu hasil fermentasi dari limbah cair tahu. Desa pesalakan yang terletak di kecamatan adiwerna kabupaten tegal terkenal dengan industri tahudan juga lingkungan nya yang bau dikarenakan limbah cair tahu yang hanya dibuanag tanpa adanya pengolahan. Dalam industri tahu ada banyak limbah yang dihasilkan yang jika dibuang saja tanpa adanya pengolahan akan menyebabkan pencemaran lingkungan, misalnya limbah tahu yang berbentuk padat dalam bentuk ampas tahu yang dijadikan pakan ternak, dan juga ada limbah cair yang selama ini hanya dibuang saja tanpa adanya pengolahan yang tepat guna. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat akan lebih memperhatikan masalah lingkungan, khususnya limbah cair tahu yang tidak hanya menimbulkan bau yang tidak sedap yang mengganggu kesehatan, melainkan pula mengganggu nilai estetika lingkungan. Limbah cair tahu ini bisa dimanfaatkan secara efisien dan sederhana dengan mengubahnya menjadi nata de soya melalui proses fermentasi dengan menambahkan starter sehingga menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual.

Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan program ini dimulai dari persiapan program, pelaksanaan program, dan evaluasi program. Tahap persiapan program akan dimulai dari survei lapangan untuk mengetahui keadaan lingkungan fisik daerah tujuan. Informasi yang tidak diperoleh dari survey akan dilakukan dengan wawancara dengan masyarakat. Setelah dilakukan wawancara, maka tahap selanjutnya yaitu persiapan alat dan melakukan kerjasama dengan warga. Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan program. Tahap ini akan dimulai dengan mengadakan sosialisasi pengadaan bahan baku dan bahan penunjang. Penyuluhan dan p elaksanakan praktek pelatihan pembuatan nata de soya kepada masyarakat. Setelah program ini terlaksana kami akan mengevaluasi sejauh mana keberhasilan yang dapat dicapai dari program ini dan melakukan perbaikan-perbaikan pada proses yang dirasa kurang optimal.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Industri tahu terkenal sebagai sumber pencemaran sungai atau saluran air dan juga pencemaran kesehatan dikarenakan bau yang tidak sedap dari limbah tahu. Limbahnya sering dipermasalahkan oleh masyarakat karena merusak mutu air dan juga mengganggu estetika lingkungan. Terlebih ketika musim kemarau, saat sungai kekeringan dan aliran air tidak lancar, maka bau dari limbah tahu ini kian terasa, dan mengganggu kesehatan. Ini menjadi masalah karena para penggusaha tahu kebingungan bagaimana mengelola limbah tahu sehingga tidak menjadi pencemar lingkungan.

Limbah tahu ada dua jenis yaitu limbah padat dan juga limbah cair. Limbah adalah zat sisa dari suatu proses produksi yang kurang memiliki nilai guna. Masyarakat biasanya membuang begitu saja limbah karena mereka tidak berpikir bahwa limbah akan mencemari lingkungan, bahkan masyarakat juga tidak berpikir bahwa limbah tersebut masih memiliki nilai guna jika masyarakat mau mengolahnya secara tepat untuk dijadikan produk yang memiliki nilai guna. Limbah tahu dihasilkan pada saaat proses pembuatan tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Limbah padat tahu biasanya berupa ampas dimanfaatkan masyarakat untuk pakan ternak, namun limbah cair tahu sering dibuang begitu saja karena ketidaktahuan masyarakat dalam pengolahannya. Sehingga menyebabkan pencemaran air dan merusak estetika lingkungan. Maka dari itu diperlukan adanya inovasi dalam pengolahan limbah cair tahu agar tidak mencemari lingkungan dan dapat diubah menjadi produk yang mempunyai nilai guna dan nilai jual.

Pengolahan limbah dalam industri tahu merupakan salah satu contoh teknik pengolahan limbah secara waste to product yaitu menggunakan kembali limbah hasil pabrik tahu sebagai bahan baku produk baru yang memiliki nilai tambah.

Sari nata yang selama ini banyak digemari masyarakat dan umum dikonsumsi yaitu nata de coco atau fermentasi dari air kelapa. Karena nata de coco ini banyak digemari masyarakat maka limbah cair tahu ini bisa dimanfaatkan dan berpotensi menghasilkan produk nata de soya yang dapat membantu menggerakan perekonomian masyarakat. Di sentra usaha tahu akan muncul usaha-usaha baru yang tidak hanya memproduksi tahu pada umumnya tetapi bisa memproduksi produk inovasi nata de soya ini.

(6)

1.2.RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang dapat disusun dalam program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah industri tahu menjadi produk nata de soya?

2. Apakah kandungan yang ada pada nata de soya?

3. Bahan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan nata de soya?

4. Bagaimana peluang usaha nata de soya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa industri tahu pesalakan kecamatan adiwerna kabupaten tegal?

1.3.TUJUAN

1. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa pesalakan dalam berinovasi dan berkreasi

2. Untuk membudayakan pemanfaatan limbah cair tahu menjadi suatu kebiasaan hidup masyarakat desa Pesalakan

3. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengolahan limbah cair tahu yang baik dan benar

1.4.LUARAN YANG DIINGINKAN

1. Masyarakat mengetahui cara pengolahan limbah industri tahu menjadi nata de soya dengan menggunakan mikroorganisme acetobacter xylinum sehingga lebih memiliki nilai guna2. mengetahui peluang usaha nata de soya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

2. Masyarakat dapat memanfaatkan limbah cair industri tahu ini dapat mengurangi pencemaran yang selama ini ditimbulkan oleh limbah industri tahu karena kurang adanya kesadarfan pengolahan limbah cair industri tahu.

3. Masyarakat dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat membantu menyejahterakan masyarakat.

1.5.KEGUNAAN PRORAM

Manfaat yang diharapkan dari terlaksananya program ini adalah : a. Bagi pemerintah

1. Informasi akan lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat

3 2. Membantu meningkatkan pembangunan perekonomian desa

(7)

b. Bagi masyarakat

1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan 2. Menambah penghasilan masyarakat 3. Meningkatkan produktivitas masyarakat c. Bagi akademisi

1. Meningkatkan kreativitas

2. Bentuk kepedulian terhadap lingkungan

3. Membudayakan kebiasan hidup sehat dengan lingkungan yang sehat

(8)

Desa Pesalakan merupakan salah satu desa yang berada di tengah dari pada wilayah kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal yang terletak sekitar 3 KM sebelah timur kantor kecamatan Adiwerna dan jarak dari pusat pemerintahan kabupaten sekitar sekitar 4 KM. Kondisi wilayah Desa Pesalakan berada di wilayah yang cukup strategis karena letaknya yang dekat dengan tempat perputaran uang seperti pasar dan terminal.

Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal merupakan kawasan desa yang strategis karena wilayahnya yang berasa pada perlintasan transportasi Semarang-Tegal-Purwokerto dan Cirebon-Semarang-Tegal-Purwokerto yang menghubungkan wilayah selatan dan pantai utara.

Jumlah penduduk desa Adiwerna sebanyak 11.731 jiwa dengan KK snyak 2.925 KK. Tingkat kesejahteraan warga Adiwerna mayoritas berada pada tingkat sedang, yaitu mencapai 1760 KK atau 60% dari jumlah keseluruhan. Maka dapat dikatakan bahwa desa adiwerna termasuk desa yang berkembang. Hal ini dapat didukung pula dengan perbandingan usia produktif yang lebih banyak dari pada usia anak-anak dan lansia, yaitu 60% dari jumlah penduduk.

Perekonomian Desa Adiwerna didominasi oleh tiga sector, yaitu industri kerajinan, perdagangan dan jasa. Kegiatan industri/kerajinan didominasi oleh pengrajin tahu yang jumlahnya kurang lebih sebanyak 452 perajin dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1.500 orang. Di Desa Adiwerna terdapat pula paguyuban pengrajin tahu yang bernama “Berkah Lestari” dengan tujuan memberi sarana bagi para pengrajin tahu untuk bekerja sama.

Pusat dari pengrajin tahu berada di pedukuhan pesalakan yang sering dikenal masyarakat sebagai sentra industry tahu. Pedukuhan pesalakan merupakan salah satu 10 dari pedukuhan yang ada di Adiwerna, yang 90% warganya bermata pencaharian sebagai pengrajin tahu. Dengan daerah pemasaran bahkan sampai keluar daerah seperti Pemalang, Pekalongan, dan Brebes.

Kapasitas produksi rata-rata setiap pengrajin sebesar 30.100 kg kedelai per hari. Limbah yang dihasilkan selama proses produksi tahu anatara lain limbah padat (ampas tahu) dan limbah cair. Namun limbah cair ini biasanya hanya dibuang. Limbah cair dari industri tahu tidak banyak dimanfaatkan menjadi sebagai produk yang dapat dikonsumsi dikarenakan ketidakseriusan masyarakat dalam upaya pengolahan limbah cair dari industri tahu. Limbah industri tahu dalam bentuk cair biasanya hanya dibuang begitu saja keselokan atau bahkan ke sungai. Yang secara tidak langsung hal tersebut menimbulkan pencemaran air, timbul bau tidak sedap, dan juga merusak estetika lingkungan.

(9)

1. Tahapan Pertama (Persiapan) a. Survei lapangan

Survei lapangan dilakukan dengan melihat langsung keadaan sosial masyarakat, kondisi lingkungan fisik, serta keadaan ekonomi masyarakat di Desa Adiwerna. Selain itu untuk memperoleh informasi mengenai jumlah masyarakat yang memilki usaha industri tahu, perilaku masyarakat, serta banyaknya limbah cair tahu yang dibuang begitu saja.

b. Wawancara

Hal-hal yang tidak diperoleh dari kegiatan survei lapangan akan dilakukan melalui wawancara dengan para warga serta Pemerintah Desa Pesalakan. Dari proses wawancara akan diperoleh informasi mengenai bagaimana cara warga dalam penanganan limbah tahu, cara mengolah limbah tahu, dan produk apa yang dihasilkan dari limbah tahu tersebut

c. Persiapan Alat

Persiapan alat dilakukan dengan melakukan pembelian semua peralatan yang diperlukan dalam proses pelatihan pembuatan nata de soya

d. Kerjasama

Kerjasama dilakukan antara Tim Pengabdian Masyarakat dengan Pengusaha tahu di desa pesalakan, agar pelaksanaan program yang dilakukan mendapat persetujuan oleh semua pihak. Disamping itu, dari kerjasama ini diharapkandapat membantu kelancaran kegiatan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

2. Tahap Kedua (Pelaksanaan) a. Sosialisasi

Sosialisasi program segera dilaksanakan segera setelah ada izin dari Perangkat Desa pesalakan, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Pada tahap ini juga dilaksanakan pertemuan dan sosialisasi dengan masyarakat Desa Pesalakan yang akan diajak untuk mengikuti program pelatihan ini.

b. Pengadaan Bahan Dasar dan Bahan Penunjang

Bahan baku yang dipersiapkan berupa limbbah cair tahu berupa air bekas pencucian kedelai yang diperoleh dari masyarakat yang memiliki usaha tahu.

(10)

Perolehan bahan baku dapat dilakukan dengan menampung limbah cair yang diperoleh dari masyarakat sekitar.

Bahan penunjang dipersiapkan dengan cara pembelian barang-barang yang diperlukan.

Peralatan yang diperlukan adalah : 1. Kain kasa

2. Nampan (bak pemarem) 3. Saringan

1. Air limbah tahu

2. Acetobacter Xylinum (pembuatannya akan dijelaskan dibawah) 3. Asam cuka

4. Gula pasir 5. Urea

Bahan pembuatan acetobacter xylinum 1. Nanas

2. Air kelapa 3. Gula pasir c. Penyuluhan

Penyuluhan pada masyarakat yang akan diberi wacana tentang pembuatan nata de soya dan selanjutnya akan dilatih untuk pembuatan nata de soya. Sebelum memasuki tahap pelatihan (training) diadakan kumpul bersama agar antara masyarakat dengan Tim Pengabdian Masyarakat menjadi lebih akrab. Kemudian pemberian materi mengenai pemasaran produk sehingga hasilnya dapat menambah pendapatan masyarakat Desa Adiwerna.

(11)

Dalam tahap praktik peserta dibagi menjadi beberapa kelompok (jumlah menyesuaikan tergantung dari banyaknya peserta), masing-masing kelompok diberi peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan.

Cara Pembuatan acetobacter xylinum :

1. Kupas nanas, bersihkan, potong kecil-kecil, kemudian blender sampai halus.

2. Jus nanas disaring hingga tersisa ampasnya

3. Ampas nanas, air kelapa serta gula dicampur dengan perbandingan 6 : 3 : 1 4. Masukan campuran tersebut kedalam botol

5. Kemudian tutup rapat biarkan selama 2-3 minggu sampai terbentuk lapisan putih diatas campuran tersebut. Lapisan putih ini adalah koloni bakteri acetobacter xylinum yang merupakan bibit dala pembuatan nata de soya

Cara pembuatan nata de soya

1. Limbah tahu segar diendapkan 2. Disaring dengan kain kassa

3. Panaskan hingga mendidih sambil di aduk-aduk

4. Tambahkan cuka (10 ml untuk 1 liter limbah cair)dan gula pasir (80 gr untuk 1 liter limbah cair) aduk hingga gula larut

5. Tambahkan urea (5 gr untuk 1 liter limbah cair)

6. Media nata ditambahkan dengan bibit (50 – 100 ml untuk 1 liter limbah cair)

7. Pindahkan ke dalam wadah-wadah fermentasi dengan ketinggian 4 cm 8. Tutup wadah dengan kertas yang telah dipanaskan didalam oven pada

suhu 140 derajat celcius selam 2 jam

9. Wadah berisi mediadisimpan diruang fermentasi selama 12-15 hari hari sampai terbrntuk lapisan nata dengan ketebalan 1,5 – 2 cm.

10. Setelah terbentuk lapisan,tiriskan, kemudian cuci hingga bersih untuk menghilangkan ureanya

11. Kupas lapisan luarnya keudian di potong-potong berbentuk dadu. 12. Rebus potongan nata, buang air rebusan

13. Rendam dengan air biasa selama 3 hari, air rendaman harus diganti setiap hari

14. Rebus kembali nata dengan ditambah gula untuk memberi rasa manis, dapat pula ditambahakan essens sesuai selera.

15. Nata siap dihidangkan dan dikemas dalam bentuk gelas plastik

8 e. Pemasaran

(12)

(titipan) di warung-warung, toko, sert mini market terdekat. Selain itu, kami juga memasrkan produk secara online dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram, dll.

3. Tahap Akhir (Evaluasi) a. Evaluasi Kegiatan

Pengevaluasian kegiatan dilakukan untuk mengetahui tingkat minat masyarakat Desa Adiwerna untuk mengolah limbah cair tahu menjadi nata de soya, mengevalusi pendapat-pendapat dari masyarakat, menganalisisnya dan memperbaiki atau menyempurnakan hasil program.

b. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan direncanakan akan dilakukan setelah kegiatan berakhir untuk melaporkan rangkaian dan hasil pelaksanaan kegiatan secara institusi kepada penyedia dana program ini.

9 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

a. Anggaran biaya

(13)

1. Peralatan penunjang Rp 2.380.000 2. Bahan habis pakai Rp 131.000

3. Perjalanan Rp 1.700.000

4. Lain-lain Rp 500.000

Rp 4.711.000

b. Jadwal kegiatan

No Jenis

Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5

A. Tahap persiapan

1. Survey lapangan X 2. Wawancara X 3. Persiapan alat X 4. Kerja sama X B. Tahap kedua

1. Sosialisasi X 2. Pengadaan bahan baku

dan bahan penunjang

X X

3. Penyuluhan X X X

4. Praktek pelatihan pembuatan nata de soya

X X X X

C. Tahap terakhir

1. Evaluasi kegiatan X X X X

2. Penyusuna laporan X

10 DAFTAR PUSTAKA

http://www.technology-indonesia.com/energi/bahan-bakar/120-biogas-dari-limbah-tahu

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

16 Lampiran 3. Justifikasi anggaran

1. Peralatan penunjang

Material Justifkasi pemakaian Kuan titas

Harga satuan Total

Kain kasa Untuk menyaring limbah kedelai

5 Rp 10.000 Rp 25.000

Nampan Untuk menampung hasil fermentasi

5 Rp 30.000 Rp 150.000

Saringan Untuk menyaring hasil fermentasi

5 Rp 30.000 Rp 150.000

Timbangan Untuk mengukur pencampuran bahan-bahan

2 Rp 250.000 Rp 500.000

Karet gelang Untuk mengikat kain kasa

1 Rp 5.000 Rp 5.000

Kompor gas Untuk memasak hasil fermentasi

5 Rp 100.000 Rp 500.000

Panci Untuk memasak hasil fermentasi

5 Rp 50.000 Rp 250.000

Serok Untuk mengambil nata de soya pada saat perebusan

5 Rp 20.000 Rp 100.000

Baskom Untuk menampung nata de soya yang telah direbus

5 Rp 20.000 Rp 100.000

(21)

2. Bahan penunjang Material Justifikasi

pemakaian

Kualitas Harga satuan Total

Limbah cair Bahan utama - -

-asam cuka Bahan campuran 5 botol Rp 5.000 Rp 25.000 Gula pasir Bahan campuran 3 kg Rp 12.000 Rp 36.000 Urea Bahan campuran 0,5 kg Rp 20.000 Rp 10.000 Nanas Bahan pembuatan

acetobacter xylnum

3 buah Rp 10.000 Rp 30.000

Air kelapa Bahan pembuatan acetobacter xylnum

3 liter Rp 10.000 Rp 30.000

Sub total Rp131.000

4 Rp200.000 Rp 800.000

Transportasi Sosialisasi dan pelatihan pembuatan

4 Rp100.000 Rp 400.000

Transportasi Pembelian peralatan dan bahan habis pakai, Penyuluhan

Rp150.000 Rp 150.000

transportasi Bimbingan dan Evaluasi

Rp250.000 Rp 250.000

Monev evaluasi Rp100.000 Rp 100.000

Sub total Rp1.700.000

18 4. Lain-lain

(22)

satuan Administrasi Proposal

Bolpoint

3 5

Rp 10.000 Rp 1.500

Rp30.000 Rp 7.500 Konsumsi Survei,

Wawancara, Perizinan, Pengadaan bahan baku dan peralatan, Penyuluhan Kerjasama, Sosialisasi, Pelatihan

Rp500.000

Laporan 1. Kemajuan 2. Akhir

2 buah 2 buah

Rp 25.000 Rp 25.000

Rp 50.000 Rp 50.000

Dokumentasi Rp200.000

(23)

19 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/ NIM Program studi

(24)
(25)
(26)

1. Lampiran gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan

Persiapan

Pelaksanaan

(27)

Lampiran 7. Denah detail lokasi mitra kerja

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu hasil penelitian yang dilaksanakan di Cina pada tahun 2003 hingga 2004 oleh Hao et al., (2010) menunjukkan bahwa karakter morfologi daun bendera seperti

Reserved Word adalah suatu kata yang secara mutlak tidak boleh diartikan lain dan harus digunakan sebagaimana yang telah didefinisikan atau ditentukan kegunaanya

 Tuntutan : Upah tidak dibayar selama 5 bulan, Upah dibawah UMK Kota Bekasi dan Uang Service tidak dibayar selama 10 bulan.. Daan Mogot

Kaursumda Kompol Wendy Yophie mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakannya TKJ ini adalah untuk menjaga kesehatan, karena kalau sudah sehat, tubuh akan terasa bugar

Batasan masalah yang dibahas dalam mengembangkan aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi hama pada tanaman cabai dan penanggulangannya secara organik dengan metode

Setelah dilakukan analisis ragam (Anova) untuk mengetahui pengaruh pestisida organik dari urin sapi dan interval penyemprotan terhadap serangan hama pada bibit

[r]

 Mahasiswa dapat membuat aplikasi sederhana dengan menggunakan database dalam Bahasa Borland Delphi Dosen : memberi tugas Mahasiswa : Diskusi, mengerjakan tugas