• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEK 1203469 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PEK 1203469 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

148

Ai Siti Rodiah, 2016

PENGARUH MODAL KERJA, LINGKUNGAN PERSAINGAN DAN PROMOSI TERHADAP LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

dapat ditarik kesimpulan tentang pengaruh modal kerja, lingkungan persaingan

dan promosi terhadap laba pengrajin anyaman di Kecamatan Rajapolah

Kabupaten Tasikmalaya. Adapun hasil kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Modal kerja pengrajin anyaman berada pada kategori sedang, lingkungan

persaingan berada pada kategori ketat, promosi berada pada kategori sedang

dan laba berada pada kategori sedang.

2. Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba pengrajin

anyaman di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Apabila modal

kerja naik maka laba akan naik.

3. Lingkungan persaingan berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba

pengrajin anyaman di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Apabila

lingkungan persaingan naik maka laba akan naik.

4. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba pengrajin anyaman

di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Apabila promosi naik maka

laba akan naik.

5. Modal kerja, lingkungan persaingan dan promosi secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap laba pengrajin anyaman di Kecamatan

Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

5.2 Implikasi

Penelitian ini menganalisis pengaruh modal kerja, lingkungan persaingan

dan promosi terhadap laba pengrajin anyaman di Kecamatan Rajapolah. Industri

ini merupakan industri kecil dan menengah yang mampu memeberikan kontribusi

yang cukup besar bagi perkembangan atau pertumbuhan ekonomi daerah. Jika

(2)

149

anyaman di Kecamatan rajapolah akan semakin berkurang keberadaannya.

Sekarang juga pengrajin anyaman di kecamatan semakin berkurang.

IKM ini berbeda dengan yang dialami oleh perusahaan-perusahaan besar,

IKM justru masih bisa bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. Hal tersebut

dikarenakan IKM lebih fleksibel dan tingkat ketergantungannya terhadap

pembiayaan melalui kredit perbankan tidak terlalu besar. Oleh karena itu

pengembangan industri kerajinan anyaman perlu dikembangkan. Namun demikian,

banyak kendala yang dihadapi pengrajin anyaman seperti rendahnya pendidikan,

kurangnya wawasan mengenai kewirausahaan dan rendahnya kondisi ekonomi

sosial kemasyarakatan. Salah satu cara alternatif yang dapat digunakan untuk

menghadapi kendala tersebut yaitu pemberdayaan dan pengembangan usaha.

Dalam proses pemberdayaan dan pengembangan usaha sebaliknya

didukung oleh kebijakan pemerintah dalam meningktakan mutu pendidikan.

Karena dengan mutu pendidikan yang baik diharapkan output yang dihasilkan,

dalam hal ini SDM dapat lebih baik dan berkualitas. Peningkatan kualitas SDM

melalui pendidikan, diharapkan dengan adanya tantangan yang akan datang bukan

menjadi sebuah hambatan tetapi menjadi peluang untuk mengembangkan industri

kerajinan anyaman menjadi lebih maju. Oleh karena itu, pendidikan merupakan

salah satu alat untuk menghasilkan perubahan pada diri manusia dan dengan

dengan pendidikan kita dapat mengetahui segala sesuatu yang tidak atau belum

diketahui.

Dengan demikian, dapat dilihat dengan jelas pentingnya peranan

pendidikan dalam meningkatkan kualitas SDM. Sehingga semakin tinggi

pendidikan yang dimiliki oleh para pengusaha formal maupun non formal hal

tersebut akan mempengaruhi kemampuan pengusaha dalam memanajemen modal

kerja yang digunakan, mengatur strategi dalam menghadapi persaingan. Ketika

kemampuan atau atau SDM seseorang meningkat dengan pendidikan maka dia

akan dapat mengelola usahanya dengan lebih baik lagi, dapat mengatur modal

lebih baik, dapat menciptakan berbagai inovasi dan kreativitas serta menerapkan

strategi persaingan yang tepat untuk memenangkan persaingan yang kesemuanya

(3)

150

Ai Siti Rodiah, 2016

PENGARUH MODAL KERJA, LINGKUNGAN PERSAINGAN DAN PROMOSI TERHADAP LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.3 Rekomendasi

Dari kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan

rekomendasi sebagai berikut :

1. Modal kerja mempunyai kategori sedang pada pengrajin anyaman di

Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu para pengrajin

harus selalu meningkatkan modal kerja yang mereka miliki agar laba yang

diperoleh meningkat. Apabila modal kerja yang dimiliki terbatas maka laba

yang diperoleh akan terbatas pula. Modal kerja sangat berpengaruh pada

jalnnya usaha para pengrajin anyaman di Kecamatan Rajapolah karena dengan

tidak adanya modal banyak para pengrajin gulung tikar tidak mampu

mempertahankan usahanya.

2. Lingkungan persaingan para pengrajin anyaman di Kecamatan Rajapolah

tidak terlalu ketat. Dimana para pengrajin dapat dengan mudah masuk pasar.

Persaingan membuat para pengrajin tertarik untuk memasuki pasar. Karena

persaingan pada pengrajin anyaman ini membuat banyak orang tertarik untuk

menjadi pengrajin karena usaha kerajinan anyaman cukup menguntungkan.

Oleh karena itu, sebagai pengrajin kita harus lebih baik lagi dalam menyusun

strategi untuk bertahan dalam bersaing agar usaha yang kita jalankan lebih

berkembang.

3. Promosi berkategori sedang pada laba pengrajin anyaman di Kecamatan

Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Dimana dulunya mereka hanya

mengadakan penjualan secara face to face atau mereka hanya menunggu para

pembeli datang tetapi sekarang mereka telah melek teknologi sehingga mereka

dapat melakukan promosi dengan teknologi yang ada misalnya dengan

menggunakan media sosial. Sehingga laba yang didapatkan para pengrajin

meningkat. Pada zaman sekarang teknologi dan komunikasi lebih berkembang

pesat maka pengrajin harus lebih menyesuaikan zaman terutama dalam

memperkenalkan dan mempromosikan kerajinan anyaman dengan inovasi dan

(4)

151

Ai Siti Rodiah, 2016

Referensi

Dokumen terkait

Chapter 9 - D- iNfEcT: Multithr eading, Nonr ectangular Window s, and Access t o Nonm anaged Code!. Bonus Chapter Por ting .Nettr ix to Pock et PC Appendix A - The St ate of

Prekursor atau bahan awal dalam pembuatannya adalah alkoksida logam dan klorida logam, yang kemudian mengalami reaksi hidrolisis dan reaksi

LAKIP Badan Keluarga Berancana, Pemberdayaan Perampuan & Perlindungan

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banjarmasin merupakan salah satu instansi pemerintahan yang melaksanakan urusan pemerintah daerah atau kewenangan

Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang pesat.Dengan perkembangan teknologi itu pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan di muka

The seq and ack Snort options apply to the sequence and acknowledg- ment numbers in the TCP header, but the LOG target does not include these fields by default when a packet

        Sedangkan  teknologi  komunikasi  adalah  Peralatan  perangkat  keras  dalam  sebuah  struktur  organisasi  yang  mengandung  nilai­ nialai  sosial, 

Informasi||Penjelasan Honorarium Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 25 Juni 2015 08:37.. 1