• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Usaha PT. Multi Nabati Sulawesi

1. Sejarah Singkat

PT. Multi Nabati Sulawesi adalah satu perusahaan investasi asing yang terlibat dalam industri minyak kelapa (CCNO ) dan minyak sawit mentah (CPO). Pabrik terletak di Jln raya Madidir Bitung, Kota Bitung dan memiliki fasilitas sebagai berikut : pabrik pengolahan kopra dan pabrik pengolahan sawit. Selain pabrik berlokasi di Madidir, juga memiliki pengolahan kopra yang terletak di Gorontalo Desa Maleo, dan Luwuk Desa Kilongan. PT. Multi Nabati Sulawesi pada awal memiliki nama Bukit Zaitun, kemudian pada tahun 1992 menjadi PT. Sirontalo Perkasa sampai tahun 2000, kemudian tahun 2000 yang berganti lagi menjadi PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo sampai dengan sekarang.

2. Visi, Misi PT. Multi Nabati Sulawesi a. Visi

Perusahaan kelas dunia yang dinamis dibisnis agrikultur dan industri terkait dengan pertumbuhan yang dinamis dengan tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar didunia melalui kemitraan dan manajemen yang baik.

b. Misi

Menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak dipercaya bagi stakeholder. 3. Srtuktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran hubungan antara pemilik usaha dengan bawahannya. PT. Multi Nabati Sulawesi telah memiliki struktur organisasi secara tertulis dan telah menetapkan pembagian tugas operasional dalam perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Multi Nabati Sulawesi sebagai berikut :

(2)

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Multi Nabati Sulawesi

Pada gambar 3 diatas terlihat dalam struktur organisasi ini pemiliki PT. Multi Nabati Sulawesi telah memberikan wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya kepada masing-masing bawahannya. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam struktur organisasi yang ada di PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo meliputi : Head operation bertujuan untuk perancangan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dalam sebuah perusahaan, Head Production yaitu bertujuan untuk mengawasi bawahannya dan bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pelaksanaan produksi kopra. Head Quality Control bertujuan menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sesuai dengan rencana, Personali General Affairs bertujuan untuk mengelola sumberdaya manusia yang lebih fokus kepada hal-hal bersifat administrasi yang mengatur hubungan kerja dan mengurus fasilitas dan pemeliharaan gudang, keperluan fasilitas dan alat-alat kantor. Sedangkan Accounting and Finance yaitu bertujuan untuk mengatur penyiapan laporan keuangan untuk perusahaan.

B. Analisis SWOT Sebagai Perumusan Srategi Head Production

Foreman Pengawas Shif I Pengawas Shif II

Head Gudang Kopra

Pengawas Shif III

Head PGA

Shipping

Sparepart

Head Logistik

Adm Logistik

Head Maintenance PPIC

Head QC

Head Diesel Genzet

Sampling Boy Head Workshop Anaivst Payroll GA Saffety Sopir Heard Security Accounting ACCTG & Fin Head

(3)

Analisis SWOT mengidentifikasi faktir-faktor internal yang terdiri dari kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses), dan faktor eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (Threaths) pada PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo.

1. Identifikasi faktor-faktor internal PT. Multi Nabati Sulawesi

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang berupa kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses) berpengaruh terhadap kelangsungan PT. Multi Nabati Sulawesi dalam mempengaruhi persaingan industri yang semakin ketat. Adapun faktor strategi internal yang akan menjadi kekuatan dan kelemahan, oleh PT. Multi Nabati Sulawesi sebagai berikut :

a. Kekuatan

Kekuatan yang dimaksud merupakan potensi sumberdaya dan kondisi yang dimiliki oleh perusahaan terkait dengan pengembangan agroindustri minyak kelapa yang dapat dijadikan sebagai modal dasar dalam pengembangan minyak kelapa. Kekuatan yang dimaksud adalah :

1) Produk yang bervariasi

PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki produk yang bervariasi antara lain minyak kelapa dan minyak sawit mentah. Sehingga para konsumen dapat memilih produk yang diinginkan.

2) Memiliki label yang halal dan merek dagang

Produk olahan minyak/ lemak nabati PT. Multi Nabati Sulawesi telah memilki label halal dari MUI dengan nomor LS-10/SJH/LPPOMMUI/IV/2013 dan merk dagang yaitu BUKIT ZAITUN yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, untuk mempermudah konsumen dalam mengenali produk serta membedakan dengan produk-produk lain yang beredar dipasaran. Selain itu label halal memberikan pengaruh positif bagi produk karena dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk olahan minyak.

3) Memiliki pelanggan tetap

PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki pelanggan tetap untuk diekspor keluar negeri. Produk dari PT. Multi Nabati Sulawesi diekspor ke negara Cina,Eropa,Amerika,Singapura.

4) Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu

PT. Multi Nabati Sulawesi menerapkan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, sistem manajemen keamanan pangan dan sistem manajemen halal. Memelihara dan meningkatkan prosedur kerja yang efektif dan efisien menuju peningkatan mutu produk yang aman, perbaikan lingkungan, keselamatan dan

(4)

kesehatan kerja melalui pengembangan/pelatihan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Mematuhi syarat-syarat peraturan/perundangan yang berlaku dan persyaratan pelanggan dalam setiap kegiatan mutu, lingkungan dan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja). Dan melaksanakan secara konsisten program-program yang menyentuh aspek sosial masyarakat. Selain memiliki kebijakan dalam sistem manajemen terpadu PT. Multi Nabati Sulawesi juga memiliki hal-hal sebagai berikut :

a.) Memberikan fasilitas terhadap karyawan

b.) Peningkatan akses pasar bagi PT. Multi Nabati Sulawesi.

c.) Pembinaan dan pelatihan misalnya pelatihan GMP (good manufacturing practce) untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk olahan minyak.

d.) Dan pelatihan manajemen keuangan yaitu mengenai pembukuan bagi pengusaha dan pelatihan tehnik pemasaran ekspor.

b. Kelemahan

Kelemahan yang dimaksud merupakan keterbatasan sumberdaya dan kondisi yang dimiliki oleh perusahaan terkait dengan pengembangan agroindustri minyak kelapa yang dapat menghambat pengembangan agroindustri minyak kelapa, kelemahan-kelemahan yang dimaksud adalah:

1). Ketidakpastian harga produk (minyak kelapa)

Harga penjualan minyak kelapa di PT. Multi Nabati itu dalam sehari berbeda-beda sehingga tidak dapat menentukan harga penjualan yang tetap. PT. Multi Nabati Sulawesi mengikuti harga jual yang ada di luar negeri.

2). Kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan

Kebijakan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk mendorong agroindustri berbasis pangan lokal sangat diperlukan. Pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti jalan raya, jaringan telekomunikasi dan listrik, akan memperlancar kegiatan pengolahan dan distribusi. Pemberian kredit dengan bunga lebih murah untuk modal kerja dan pembelian alat bagi agroindustri skala kecil dan menengah dapat meringankan beban biaya produksi.

3). Kurangnya ketersediaan bahan baku

PT. Multi Nabati Sulawesi memanfaatkan sumberdaya lokal sebagai bahan baku utama. Bahan baku yang digunakan adalah kopra. Produksi kopra yang dihasilkan itu dengan cara pengasapan pada suhu tinggi dan apabila tidak terkontrol akan menghasilkan kopra berwarna

(5)

coklat. Bahan baku ini diperoleh dari unit-unit kopra sehingga mudah untuk produksi. Tetapi Persediaan bahan baku terkadang tidak tercukupi untuk kebutuhan produksi sebab setiap hari kopra yang akan diproduksi itu mencapai 275 ton.

4). Fluktuasi harga bahan baku

Bahan baku merupakan salah satu dari komponen yang sangat menunjang dalam proses produksi. Kenaikan harga bahan baku berpengaruh terhadap harga jual produk dan berdampak pada menurunnya minat daya beli konsumen dan sangat berpengaruh terhadap volume penjualan minyak kelapa.

5). Lokasi Usaha yang tidak Strategis

Lokasi usaha PT. Multi Nabati Sulawesi berada di Kabupaten Pohuwato Desa Maleo, pabrik tersebut dibangun di pinggiran pantai sehingga akan mengganggu para nelayan dan masyarakat setempat dengan adanya pembuangan limbah

2. Identifikasi faktor-faktor eksternal PT. Multi Nabati Sulawesi

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang berupa peluang (opportunities) dan ancaman (Threaths) yang berpengaruh terhadap kelangsungan PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo dalam menghadapi persaingan semakin ketat di bidang industri. Adapun faktor strategi eksternal yang akan menjadi peluang dan ancaman oleh PT. Multi Nabati Sulawesi sebagai berikut :

a. Peluang

Beberapa peluang yang dapat diperoleh perusahaan terkait dengan pengembangan agroindustri minyak kelapa

1). Potensi pasar

Hal ini menunjukan bahwa potensi pasar merupakan faktor peluang yang besar PT. Multi Nabati Sulawesi. Dengan memanfaatkan adanya peluang potensi pasar yang baik, suatu industri akan mampu bertahan dalam persaingan global serta mendorong adanya pengembangan dari industri itu sendiri.

2). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan perkembangan teknologi saat ini yang sangat pesat mempermudah PT. Multi Nabati Sulawesi untuk mengakses informasi di bidang: (1) perkembangan teknologi industri

(6)

dalam hal ini mendapatkan informasi mengenai mesin produksi yang modern untuk digunakan pada PT. Multi Nabati Sulawesi. (2) perkembangan teknologi komunikasi untuk mengakses pasar yang lebih luas untuk mempromosikan produk olahan minyak.

3). Ketersedian tenaga kerja

Tenaga kerja di PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki 177 karyawan. Hal ini menunjukan bahwa ketersediaan tenaga kerja lokal merupakan faktor kekuatan yang paling berpengaruh dalam mendukung upaya pengembangan industri minyak kelapa. Tenaga kerja lokal dalam jumlah yang cukup berfungsi sebagai input penting yang berguna dalam menjalankan fungsi produksi pada industri dalam mengolah bahan baku yang ada menjadi produk yang berkualitas.

4). Menerapkan standar GMP

Dapat menerapkan standar GMP (good manufacturing practices) memberikan manfaat yang sangat baik dalam pengembangan usaha PT. Multi Nabati Sulawesi dalam meningkatkan mutu dan kualitas produk olahan minyak. Selain itu dapat meningkatkan kepercayaan bagi konsumen PT. Multi Nabati Sulawesi, konsumen pada umumnya dapat terlindungi dari penyimpangan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.

b. Ancaman

Tidak semua masalah yag dihadapi oleh perusahaan terkait dengan pemasaran yang berada dalam kewenangannya untuk menyelesaikan, meskipun masalah tersebut secara langsung maupun tidak langsung menjadi faktor penghambat, masalah yang dimaksud dianggap sebagai sebuah ancaman untuk pengembangan agroindustri minyak kelapa.

1). Fluktuasi harga bahan bakar minyak

Kenaikan harga BBM saat ini sangat berdampak pada PT. Multi Nabati Sulawesi dikarenakan jenis minyak yang digunakan oleh pabrik yaitu solar industri, harga solar yaitu Rp13.000 perliter, sehingga bahan baku produksi juga ikut meningkat. PT. Multi Nabati Sulawesi mengalami kesulitan untuk penetapan harga jual produk dan walaupun perusahaan itu sendiri hanya mengikuti harga jual yang ada diluar negeri.

2). Kebijakan diberlakukannya pasar bebas

Kebijakan berlakunya pasar bebas merupakan ancaman bagi PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo yang ada di indonesia khususnya perusahaan-perusahaan terbesar yang

(7)

ada di masing-masing daerah. Agar kiranya dapat meningkatkan kualitas mutu dari produk yang dihasilkan sehingga mampu bersaing dengan produk lain. Memfasilitasi para karyawan PT. Multi Sulawesi untuk mendapatkan sertifikat LS-10,label halal dan merk dagang, peningkatan akses pasar bagi PT. Multi Nabati Sulawesi, pembinaan dan pelatihan bagi PT. Multi Nabati Sulawesi misalnya pelatihan GMP (good manufacturing practce) untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk olahan minyak, pelatihan manajemen keuangan yaitu mengenai pembukuan bagi pegusaha, pelatihan tehnik pemasaran ekspor.

3. Nilai Rating Internal dan Eksternal (Kelemahan dan Kekuatan) dan (Peluang dan Ancaman) PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo.

Secara umum untuk menentukan faktor-faktor strategi perusahaan adalah mengkombinasikan faktor eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal (IFAS) kedalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi untuk PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo yaitu strengths, weaknesses, opportunities dan trheats. Nilai rating faktor strategi eksternal dan internal dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.

(8)

Tabel 2. Faktor-Faktor Nilai Rating Internal PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo, 2013

Faktor-Faktor Strategi Internal

Bobot Rating Bobot X Rating

Ket

Kekuatan :

1. Produk yang bervariasi 2. Memiliki label halal dan Merk dagang 3. Memiliki pelanggan tetap 4.Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu 0,13 0,15 0,10 0,13 4 4 2 3 0,52 0,6 0,20 0,39 1. Produk yang bervariasi

2. Memiliki label halal dan merk dagang.

Nilai Total: 1,71 Kelemahan : 1. Ketidakpastian harga produk 3. Kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan. 4.. Kurangnya ketersediaan bahan baku

5. Fluktuasi harga bahan baku

6. Lokasi Usaha yang tidak Strategis 0,15 0,15 0,07 0,08 0,05 1 1 3 3 3 0,15 0,15 0,21 0,36 0,15 1. Kurangnya ketersediaan bahan baku 2. ketidakpastian harga dalam produk Nilai Total : 0,9 TOTAL 1,00

Sumber : Analisis Data Primer Fdmdm 3iiiu2eio2dc2ncndvdn 2013

(9)

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan bahwa diketahui nilai total dari faktor kekuatan adalah 1,71 lebih besar dari nilai faktor kelemahan adalah 0,9. Hal ini menunjukan bahwa faktor kekuatan dapat mendukung pengembangan produk olahan PT. Multi Nabati Sulawesi dibandingkan dengan faktor kelemahannya. Faktor kekuatan yang dapat mengembangkan produk minyak kelapa PT. Multi Nabati Sulawesi adalah yang pertama memiliki label halal dan merek dagang. Kedua adalah memiliki kebijakan sistem manajemen mutu sehingga karyawan bisa memelihara dan meningkatkan prosedur kerja yang efektif dan efisien.

Tabel 3. Faktor-faktor Nilai Rating Eksternal PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo, 2013

Faktor-Faktor Strategi Eksernal

Bobot Rating Bobot

X Rating Ket Peluang : 1. Potensi pasar 2. Potensi sumberdaya

bahan baku lokal 3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Ketersedian tenaga kerja 5. Menerapkan standar GMP 6. Dukungan pemerintah Daerah. 0,13 0,15 0,10 0,10 0,13 0,09 2 4 2 2 2 2 0,26 0,6 0,20 0,20 0,26 0,18 1. Potensi sumberdaya bahan baku lokal

Nilai Total :

1,7

Ancaman :

1. Fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) 2. Kebijakan diberlakukan nya pasar bebas

0,15 0,15 1 2 0,15 0,3 1. Fluktuasi harga bahan bakar minyak Nilai Total : 0,45

(10)

Total 1,00

Sumber :Analisis Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa nilai faktor-faktor peluang yang dimiliki oleh PT. Multi Nabati Sulawesi yakni 1,7 lebih besar dari nilai faktor ancaman 0,45. Dengan melihat hasil tabel faktor strategi eksternal bahwa PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki potensi peluang pasar untuk pengembangan produk olahan minyak kelapa. Peluang untuk PT. Multi Nabati Sulawesi adalah akses untuk memperluas pasar sasaran sangat besar.

1. Diagram Analisis SWOT

Pembandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman lingkungan eksternal disatu pihak kekuatan dan kelemahan. Maksud utama penerapan pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasikan satu dari empat pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT. Multi Nabati Sulawesi keempat pola tesebut biasanya akan digambarkan dalam empat sel seperti pada gambar 4 dibawah ini.

Peluang Strategi Agresif Strategi Trun Around 0,81 II I Kelemahan Kekuatan

(11)

0,61

IV III

Strategi Defenisif Strategi Difersifikasi Ancaman

Gambar 4. Diagram Analisi SWOT PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo Kabupaten Pohuwato.

Pada gambar 4 diatas menunjukan bahwa posisi PT. Multi Nabati Sulawesi saat ini berada pada kuadran I ini merupakan situasi yang menguntungkan dikarenakan PT. Multi Nabati Sulawesi dapat menggunakan kekuatannya dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif yakni mengembangkan produk CCNO dengan meningkatkan mutu dan kualitas dari pada produk agar supaya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo.

C. Matriks SWOT

Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti dilapangan tentang faktor-faktor internal dan eksternal PT.Multi Nabati Sulawesi untuk mengembangkan produk minyak kalapa di Desa Maleo maka dapat menggunakan matriks SWOT untuk menyusun alternatif strategi dengan menggunakan empat strategi yakni Strengths (kekuatan), Opportunities (peluang), Weaknesses (ancaman). Adapun hasil alternatif strategi untuk mengembangkan produk olahan minyak kelapa di PT. Multi Nabati Sulawesi pada tabel 4 adalah sebagai berikut.

(12)

Tabel 4. Matriks SWOT pada PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo, 2013 Faktor-Faktor Eksternal Faktor-Faktor Internal Kekuatan (Strength 1. Produk yang bervariasi

2. Memiliki label halal dan Merk dagang

3. Memiliki pelanggan tetap 4.Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu Kelemahan (Weakneses) 1. Ketidakpastian harga produk 3. Kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan. 4. Kurangnya ketersediaan bahan baku

5. Fluktuasi harga bahan baku

6. Lokasi Usaha yang tidak Strategis

(13)

Peluang (Opportunities)

1. Potensi pasar 2. Potensi sumberdaya

bahan baku lokal 3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Ketersedian tenaga kerja 5. Menerapkan standar GMP 6. Dukungan pemerintah Daerah. Strategi SO : 1. Memiliki kebijakan dalam sistem manajemen terpadu untuk

ketersediaan tenaga kerja.

2. Menerapkan standar GMP untuk meningkat kan kualitas produk yang bervariasi.

Strategi WO :

1.Ketidakpastian harga produk untuk potensi pasar

2.Lebih menambah

ketersediaan bahan baku untuk kelancaran proses produksi.

Ancaman (Treartsh)

1. Fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) 2. Kebijakan diberlakun nya pasar bebas.

Strategi ST :

1.Memiliki kebijakan sistem manajemen

terpadu untuk menerapkan sistem manajemen mutu dalam perusahaan.

2.Memiliki label halal dan merk dagang dalam

menghadapi persaingan pasar bebas Strategi WT : 1. Menjamin ketersedian bahan baku. 2. Menetapkan standar harga produk untuk menghadapi pasar bebas.

Sumber :Analisis Data Primer 2013

Tabel 4 menunjukan 4 (empat) sel strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo yaitu Strategi S-O (Strength- Opportunities),

strategi W-O (Weaknesses-Opportunities), strategi S-T (Strength-Threatsh), strategi W-T (Weaknesses-Threatsh) sebagai berikut:

(14)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan fikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang.

1). Telah memiliki kebijakan dalam sistem manajemen terpadu untuk menerapkan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, siatem manajemen keselamatan, kesehatan kerja, sistem manajemen keamanan dan sistem manajemen halal.

2). Dapat menerapkan standar GMP (good manufacturing prractice) untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk. GMP adalah cara praktis untuk menciptakan lingkungan yang memenuhi persyaratan, mengendalikan pencemaran mikroba kimia dan fisik pada produksi minyak kelapa sehingga produk yang dihasilkan bermutu, dan aman.

b. Strategi WO

Strategi ini diterapkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

1). Lebih menetapkan harga dalam penjualan itu sangat penting buat perusahaan PT. Multi Nabati Sulawesi, karena harga jual setiap hari itu berbeda dalam penjualan. 2). Lebih menambah bahan baku dalam memproduksi minyak kelapa karena adanya kekurangan dalam persediaan kopra.

c. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang memiliki perusahaan dengan mengatasi ancaman.

1). Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu untuk menerapkan sistem manajemen mutu dalam perusahaan.

2). Memiliki label halal dan merk dagang dalam menghadapi persaingan pasar bebas di dunia perindustriaan.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang ada.

1). Menjamin ketersediaan bahan baku di unit-unit kopra untuk memproduksi minyak kelapa, karena perusahaan memproduksi kopra per hari itu sebanyak 275 ton, jumlah

(15)

yang tidak sedikit untuk memproduksi kopra menjadi minyak kelapa dikarenakan oleh kenaikan harga saat ini.

Gambar

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Multi Nabati Sulawesi

Referensi

Dokumen terkait

Wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan mata merah dan terasa mengganjal di kedua matanya sejak 5 hari yang lalu.. Matanya juga mengeluarkan sekret berwarna

Pada praktikum ini, perlu dilakukan pengaturan suhu supaya tidak terjadi tekanan ke atas yang berlebih, yang dapat menyebabkan molases tertarik ke tabung untuk uap alkohol.Pada bagian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecenderungan narsistik dengan kecenderungan perilaku adiksi media sosial pada mahasiswa angkatan 2020 Universitas

Dalam menentukan jumlah armada yang dibutuhkan untuk melayani suatu trayek dalam sistem angkutan umum terdapat beberapa variabel utama yang perlu diketahui yaitu volume/frekuensi,

Tujuan mempelajari sistem purifikasi reaktor RDE tipe HTR-10 adalah untuk mempelajari aliran limbah yang ditimbulkan dari sistem purifikasi helium ini seperti timbulnya

Adapun cara mengatasi kelemahan tes uraian dapat dilakukan dengan cara: (a) Hendaknya penulis soal menentukan batasan jawab yang diharapkan agar jawaban tes tidak terlalu

Berdasarkan analisis control chart pada perusahaan PT Batik Dan Liris Sukoharjo dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 prosentase kerusakan produk tidak melebihi batas

f) pelaksanaan pedokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil; g) pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pencatatan sipil; dan h) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan