• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JEMBATAN LAYANG SIMPANG SELAYANG KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JEMBATAN LAYANG SIMPANG SELAYANG KOTA MEDAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknik Sipil Unaya

Volume 1, No. 1, Januari 2015

29

KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN

JEMBATAN LAYANG SIMPANG SELAYANG

KOTA MEDAN

Amrizal1, Jeffry Lisra2

1) Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan

Jl. Jemadi Gg. Gembira No. 23 Pulo Brayan Darat II Medan, email: amrizal75@gmail.com

2) Peneliti Independen, Praktisi Perencanaan Transportasi

Jl. Karya Jaya Ujung Perumahan Taman Citra Mandiri G 26 Medan, email: jeffry_lisra@yahoo.com

Abstract: The purpose of this study is to create an economically effective flyover construction

in Medan so that this study can inspire the local official. Total cost of the construction is Rp. 720 billion which consist of Rp 10.8 billion of flyover base structure construction cost, mobilization and road hardening cost, design and supervision cost; Rp 7.641 billion annual maintenance unit cost; Rp 22.923 billion/5 years periodically maintenance cost; and Rp 4,375,000/m2 estimated land acquisition cost. The calculated benefit is travel cost cut-off which is the difference between the total travel cost with and without project. The travel cost consists of Vehicle Operational Cost and Time Value. Based on year 2014 analysis, the total amount of the cut-off saving of Simpang Selayang Flyover is Rp 30.06 billion. Economic feasibility analysis of horizon years for 30 years showed that the benefit obtained based on NPV, which is Rp 61,1 billion, is not adequate enough for 12,5 % annual interest rate, this can be seen by the 10.99% Internal Rate Return (IRR), so, the value of Simpang Selayang Flyover construction is not economically feasible yet.

Keywords : study economic, feasibility flyover simpang selayang

Abstrak: Kajian kelayakan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pembangunan jalan

layang yang efektif di lingkungan Kota Medan pada umumnya sehingga menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan transportasi di Kota Medan. Total biaya konstruksi adalah Rp 720 Milyar yang terdiri dari biaya pembangunan struktur flyover, biaya perkerasan jalan dan biaya mobilisasi, biaya desain dan supervisi yaitu sebesar Rp 10,8 Milyar, biaya satuan pemeliharaan rutin sebesar Rp. 7,641 Milyar/tahun dan biaya pemeliharaan periodik sebesar Rp. 22,923 milyar/5 tahun dan biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Flyover Simpang Selayang diasumsikan sebesar Rp 4.375.000,-/m2. Manfaat langsung yang diperhitungkan adalah penghematan biaya perjalanan, yaitu selisih biaya perjalanan total dengan proyek dan tanpa proyek. Biaya perjalanan terdiri atas Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan Nilai Waktu. Berdasarkan hasil analisis pada Tahun 2014 Total Penghematan dengan dibangunnya Flyover Simpang Selayang adalah Rp 30,06 Milyar. Hasil analisis kelayakan ekonomi untuk horizon years selama 30 tahun menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh berdasarkan NPV sebesar 61,1 milyar rupiah belum memadai untuk nilai suku bunga pinjaman sebesar 12,5% pertahun, hal ini dapat dilihat dari nilai tingkat pengembalian suku bunga (Internal Rate of Return) IRR yang hanya mencapai 10,99%, maka pembangunan fly over Simpang Selayang tidak layak secara ekonomi.

Kata kunci : kelayakan ekonomi, jembatan layang simpang selayang

ISSN 2407-733X

E-ISSN 2407-9200 pp. 29-34

(2)

Jurnal Teknik Sipil Unaya

Peranan jalan, sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan adalah sebagai bagian sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan. Dengan demikian jalan merupakan urat nadi dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menduduki posisi penting yang strategis di dalam kegiatan pembangunan terutama untuk pembangunan pengembangan wilayah.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, diperlukan penanganan khusus bagi perilaku lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan agar kemacetan dapat berkurang dan teratasi. Kemacetan, kerap kali mengganggu aktifitas bagi sekian banyak pengguna jalan. Daerah persimpangan Simpang Selayang dijadikan suatu daerah penelitian terhadap dampak kemacetan terhadap aktifitas kendaraan. Solusi yang ingin ditawarkan adalah membuat jalan layang dari ruas jalan yang akan ditentukan setelah penelitian dilakukan. Kajian kelayakan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pembangunan jalan layang yang efektif di lingkungan Kota Medan pada umumnya dan fly over Simpang Selayang pada khususnya sehingga menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan transportasi di Kota Medan.

KAJIAN PUSTAKA

Menentukan layak tidaknya suatu rencana pembangunan atau investasi untuk dilaksanakan, ditinjau dari aspek keuangan,

maka dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan. Kriteria yang umumnya digunakan dalam menilai kelayakan rencana pembangunan atau investasi adalah sebagai berikut :

Benefit Cost Ratio (BCR)

Metode BCR secara ringkas membandingkan besarnya keuntungan dengan biaya yang dikeluarkan pada akhir umur rencana. BCR dengan nilai lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa program pembangunan/peningkatan jalan akan menguntungkan, sebaliknya BCR kurang dari 1 menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak feasible. Perhitungan biaya dan keuntungan dilakukan dengan memberikan faktor diskon sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku:

   n 0 t (1 i)n Bt = Bn (1) dimana:

Bn = Benefit Tahun sekarang Bt = Benefit Tahun tinjauan

dan    n 0 t (1 i)n Ct = Cn (2) dimana:

Cn = Cost Tahun sekarang Ct = Cost Tahun tinjauan

Proyek diterima (layak/feasible) jika BCR > 1 dan ditolak (tidak layak) jika BCR < 1

Net Present Value (NPV)

(3)

Jurnal Teknik Sipil Unaya

Volume 1, No. 1, Januari 2015

31

untuk memperkirakan selisih antara biaya dan

manfaat yang ada saat ini dan masa mendatang, maka suatu proyek yang dapat diterima memiliki nilai akhir yang lebih besar dari nol. Net Present Value (NPV) pada akhir umur rencana harus lebih besar dari nol.

(3)

dimana:

NPV = Net Present Value B = Benefit

C = Cost

Proyek dinyatakan layak secara ekonomi jika NPV > 0, proyek ditolak jika NPV < 0.

Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return digunakan untuk mengetahui tingkat pada kondisi NPV = 0, sehingga dengan mengetahui tingkat bunga saat ini dan juga kecenderungannya di masa mendatang maka dapat diambil keputusan untuk mengimplementasikan suatu kegiatan. Besarnya IRR harus lebih besar dari tingkat bunga yang digunakan saat ini. Apabila IRR lebih rendah maka dapat dikatakan bahwa biaya pelaksanaan akan lebih menguntungkan bila diinvestasikan di tempat lain untuk kegiatan yang lain.

 

 n 0 = t n n 0 t

(1

i)

n

1

i

Ct = Bt (4)

Dengan proses iterasi maka akan dapat diperoleh nilai discount rate.

METODE PENELITIAN

Pada prinsipnya perhitungan kelayakan pembangunan jalan mengacu pada perbandingan antara kondisi/skenario tanpa dan dengan proyek (with/without project), sehingga diketahui keuntungan yang timbul karena adanya pembangunan jalan baru. Selain itu perhitungan dilakukan atas dasar penyesuaian nilai rupiah pada tahun dasar.

Evaluasi kelayakan dilakukan untuk mengetahui kelayakan implementasi rencana pengembangan simpang tak sebidang sepanjang Jalan Jamin Ginting Medan Tuntungan baik secara ekonomi, teknis, maupun perkiraan kemungkinan timbulnya dampak lain.

Komponen manfaat yang menjadi dasar di dalam evaluasi ekonomi adalah remunerasi dari penurunan biaya transportasi yang selanjutnya akan berpengaruh pada tingkat biaya atau tingkat harga dari berbagai komoditas (baik barang maupun jasa) serta kemampuan konsumsi masyarakat serta manfaat lain (efek non-transport) yang dirasakan oleh masyarakat. Dengan adanya skema investasi pada jaringan jalan diharapkan akan terjadi perbaikan dalam kinerja operasi angkutan yang antara lain ditunjukkan dengan peningkatan kecepatan atau penurunan waktu perjalanan yang selanjutnya akan mengurangi biaya transportasi di dalam sistem.

Secara umum komponen manfaat yang dapat dipertimbangkan dalam suatu evaluasi ekonomi terdiri dari 2 (dua) golongan, yakni:

       1+i2  1+in C1 -B1 + ... + C1 + B1 + i + 1 C1 -B1 + C0 B0 NPV 

(4)

Jurnal Teknik Sipil Unaya

− Pengurangan biaya sistem transportasi Komponen manfaat ini berasal besaran nilai uang harus dikeluarkan oleh pengguna sistem jaringan jalan, yang antara lain terdiri dari: pengurangan waktu tempuh, pengurangan biaya operasi kendaraan, pengurangan biaya pemeliharaan, dan lain-lain.

− Penambahan manfaat di luar transportasi. Komponen manfaat dari efek ganda (multiplying effect) yang diterima oleh masyarakat (society) di wilayah yang terpengaruh. Manfaat ini antara lain terdiri dari naiknya aksesibilitas di beberapa bagian wilayah studi, naiknya pendapatan negara dari pajak, peningkatan kualitas lingkungan, dan lain-lain.

Komponen biaya merupakan remunerasi dari biaya yang harus dikeluarkan baik oleh pemerintah, operator, maupun pengguna di dalam menyediakan, mengoperasikan, memelihara, dan/atau menggunakan suatu sistem trasportasi. Komponen biaya transportasi yang menjadi dasar evaluasi ekonomi secara umum terdiri dari 2 bagian utama, yakni:

a. Biaya investasi penyediaan prasarana transportasi, yang umumnya dikeluarkan oleh pemerintah sebagai manifestasi penjalanan kewajibannya di dalam menyediakan fasilitas transportasi bagi masyarakat. Biaya ini meliputi:

- Biaya awal (pembangunan atau penanganan)

- Perawatan rutin dan periodik

- Biaya lain yang diikutsertakan (subsidi, kompensasi, dan lain-lain) b. Biaya yang dikeluarkan oleh pengguna

sistem transportasi, yang meliputi: - Biaya operasi kendaraan dan nilai

waktu

- Biaya lain yang dapat diikutsertakan (pajak, tol, parkir, dan lain-lain) c. Biaya eksternal lain yang mungkin perlu

diperhitungkan, yang meliputi: - Biaya akibat adanya kecelakaan - Biaya akibat dampak lingkungan dan

lain-lain.

HASIL PEMBAHASAN

Estimasi Biaya

a. Biaya Konstruksi (Construction Cost). Estimasi biaya konstruksi untuk pembangunan Flyover Simpang Selayang didasarkan pada analisa harga satuan pada Standar Biaya Penyelenggaraan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2014. Total

biaya konstruksi adalah Rp 720 Milyar yang terdiri dari biaya

pembangunan struktur flyover, biaya perkerasan jalan dan biaya mobilisasi. b. Biaya Rekayasa dan Pengawasan

(Design dan Supervision Cost). Diperkirakan besarnya biaya rekayasa, pengawasan dan analisa dampak lingkungan sebesar 1,5% dari biaya kontruksi, biaya ini meliputi biaya untuk

(5)

Jurnal Teknik Sipil Unaya

Volume 1, No. 1, Januari 2015

33

melakukan studi kelayakan, detail

engineering desain, studi evaluasi dampak lingkungan, serta pengawasan selama pelaksanaan konstruksi. Rincian

biaya desain dan supervisi yaitu sebesar Rp 10,8 Milyar.

c. Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost) Setelah Flyover Simpang Selayang ini selesai dibangun, maka selama umur layannya flyover ini akan memerlukan pemeliharaan, yang secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis pemeliharaan, yaitu biaya pemeliharaan rutin atau tahunan (year maintenance cost) dan biaya pemeliharaan periodik atau berkala (periodic maintenance cost). Biaya pemeliharaan periodik ini diberlakukan setiap selang waktu 5 (lima) tahun. Biaya satuan pemeliharaan rutin sebesar Rp. 7,641 Milyar/tahun dan biaya pemeliharaan periodik sebesar Rp. 22,923 milyar/5 tahun.

d. Biaya Pembebasan Lahan (Land Acquisitions)

Biaya pembebasan lahan didasarkan disesuaikan dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) dari instansi terkait. Biaya pembebasan lahan ini sudah termasuk biaya ganti rugi bangunan, tanaman dan relokasi utilitas (PLN, Telkom, PDAM, Gas). Besarnya biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Flyover Simpang

Selayang diasumsikan sebesar Rp 4.375.000,-/m2.

Estimasi Manfaat

Manfaat suatu proyek

jalan/flyover/underpass dapat dikelompokkan ke dalam manfaat langsung dan manfaat tidak langsung (direct dan indirect benefit). Manfaat proyek adalah perbedaan positif antara kondisi dengan dan tanpa proyek. Jadi untuk memperoleh manfaat proyek, perlu di prediksi dan diperbandingkan kondisi-kondisi pada keadaan tanpa proyek dan pada keadaan dengan proyek.

a. Manfaat Langsung

Manfaat langsung yang diperhitungkan adalah penghematan biaya perjalanan, yaitu selisih biaya perjalanan total dengan proyek dan tanpa proyek. Biaya perjalanan terdiri atas Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan Nilai Waktu. BOK diturunkan dari hasil prediksi lalu lintas berupa total jumlah kendaraan-km harian dengan kecepatan berjalan rata-rata serta unit BOK untuk masing-masing kecepatan. Sementara itu, nilai waktu diturunkan dari hasil prediksi lalu lintas berupa total kendaraan-jam harian dan unit satuan nilai waktu. Perhitungan manfaat (penghematan BOK dan nilai waktu), dilakukan untuk rentang waktu selama 25 tahun, sejak flyover mulai dioperasikan (sesuai dengan skenario pengembangannya).

b. Manfaat Tak Langsung

Terdapat banyak kemungkinan manfaat tak langsung dari pembangunan flyover seperti peningkatan nilai lahan, keselamatan lalu lintas, peningkatan

(6)

Jurnal Teknik Sipil Unaya

kegiatan pembangunan, dan sebagainya. Mengingat sifatnya yang sulit diprediksi dan banyak faktor lain yang mempengaruhi, maka manfaat tak langsung tidak diperhitungkan secara kuantitatif, namun hanya diberikan sebagai bahan catatan dan diskusi sebagai manfaat tambahan dari pembangunan flyover Simpang Selayang.

Tabel 1 . Total Manfaat

Analisis Kelayakan Ekonomi

Hasil perhitungan kelayakan ekonomi pada Flyover Simpang Selayang dapat dilihat pada Tabel berikut ini mempunyai nilai BCR dengan suku bunga 10% sebesar 1,07 dan

nilai NPV dalam sebesar Rp. 61,100,000,000.00 serta nilai IRR di

bawah suku bunga yaitu sebesar 10,99%. Berdasarkan hal tersebut di atas Pembangunan simpang tak sebidang (flyover) untuk Simpang Selayang tidak layak secara ekonomi.

Tabel 2 . Analisis Kelayakan Ekonomi

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil analisis kelayakan ekonomi untuk horizon years selama 30 tahun menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh berdasarkan NPV sebesar Rp. 61,1 milyar belum memadai untuk nilai suku bunga pinjaman sebesar 12,5% pertahun, hal ini dapat dilihat dari nilai tingkat pengembalian suku bunga (Internal Rate of Return) IRR yang hanya mencapai 10,99%, maka pembangunan fly over Simpang Selayang tidak layak secara ekonomi.

Saran

Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam dalam rencana pembanguan Jembatan Layang Simpang Selayang Kota Medan tidak hanya aspek ekonomi namun juga aspek-aspek lainnya seperti teknis, sosial dan juga lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Joyowijono, FX Marsudi. 1993. Ekonomi

Teknik. Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Anonim, 2011, Metropolitan Mebidangro Medan-Binjai-Deli Serdang & Karo Visi 2027, Direktorat Jendral Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.

Anonim, 2013, Laporan Akhir Studi Kelayakan Pembangunan Flyover Simpang Selayang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan, tidak dipublikasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Setelan dilakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian Buah Pisang Ambon Terhadap Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Balowerti

Dari hasil pengujian t melalui spss 21 yang digambarkan pada tabel 4.3 menerangkan bahwa nilai t hitung untuk tingkat kepatuhan (X 1 ) sebesar 2,990 dengan

Pacta reaktor daya, perpindahan panas antara bahan bakar dengan fluida adalah secara konveksi paksa oleh adanya aliran fluida pendingin melalui sela-sela bahan bakar,

Bahwa kewenangan pemerintah daerah dalam penerbitan Surat Izin Usaha Perdangangan di kota palu harus berdasarkan pada wewenang yang diberikan peraturan

Hasil penelitian ini menunjukkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi dan fungsi invers yaitu dari 3 jenis kesulitan yang dialami oleh siswa, kesulitan

kelompok belajar kecil, di mana setiap kelompok diisi oleh 2-5 orang, sebelum mereka diminta dalam kerja kelompok, guru terlebih dahulu memberikan masalah untuk

Okun menyangkut hubungan dalam konseling perlu pengkajian lebih mendalam dan komprehensif menurut perspektif Islam, agar layanan konseling yang diberikan lebih

Hasil analisis menunjukkan bahwa filter zeolite dengan ukuran 2 kali filter housing 10 inci dan filter karbon aktif 3 kali filter housing mampu menurunkan sisa klor