• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL WAWANCARA. Bapak Drs. Ariyadi, MM selaku Kepala Bagian Humas Kabupaten. 1. Apa itu program Bela Beli Kulon Progo?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL WAWANCARA. Bapak Drs. Ariyadi, MM selaku Kepala Bagian Humas Kabupaten. 1. Apa itu program Bela Beli Kulon Progo?"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

222 Lampiran 1.

HASIL WAWANCARA

A. Hasil wawancara pada tanggal 30 Desember 2016 dengan narasumber Bapak Drs. Ariyadi, MM selaku Kepala Bagian Humas Kabupaten Kulon Progo

1. Apa itu program “Bela Beli Kulon Progo”?

Program “Bela Beli Kulon Progo” itu programnya pemerintah Kulon Progo. Bela Beli Kulon Progo terinsprasi dari gerakan Beli Indonesia. Dari gerakan itu, dimodifikasi menjadi Bela Beli Kulon Progo. Penambahan kata ‘Bela’ bukan hanya ada unsur estetisnya, tetapi mengandung makna patriotisnya. Mau membela Kulon Progo ya beli produknya dari Kulon Progo. Patriotismenya ya membela itu.

2. Apakah tujuan dari program “Bela Beli Kulon Progo”?

Tujuan dari program “Bela Beli Kulon Progo” ini adalah sebagai pondasi menghadapi MEA, sebagai ketahanan dibidang ekonomi, sandang, papan, dan pangan, sehingga diharapkan angka kemiskinan di Kulon Progo dapat menurun seperti apa yang diharapkan pemerintah sebagai pemangku kebijakan di Kulon Progo.

3. Bagaimanakah Humas Kabupaten Kulon Progo dalam rangka untuk mengkampanyekan program ini?

Kabupaten Kulon Progo itu merupakan wilayah yang besar. Kabupaten ini terdiri dari wilayah pantai, perkotaan, pedesaan, wilayah pegunungan. Apabila ingin mencapai semua masyarakat itu, maka perlu

(2)

223

untuk memakai strategi yang dapat menjangkaunya. Maka dari itu, kami Humas Kulon Progo dalam mengkampanyekan program pemerintah terutama “Bela Beli Kulon Progo” ini menggunakan bantuan media. Media-media itu lengkap baik media cetak, elektronik/TV, online. Pemilihan berbagai media itu karena masyarakat Kulon Progo itu banyak karakternya. Jika bagi mereka yang tidak dapat dijangkau melalui media cetak atau surat kabar, bisa lewat TV atau online, dan sebaliknya.

4. Media-media apa yang digunakan oleh Humas untuk membantu dalam kegiatan kampanye “Bela Beli Kulon Progo”?

Dalam kampanye ini pemerintah juga menggunakan berbagai saluran media, mulai dari media cetak, media elektronik, maupun media baru yaitu media online. Media cetak misalnya dalam bentuk advetorial, media elektronik kerjasama dengan radio dan televisi lokal, yaitu TVRI Jogja, dan media online melalui website Kulon Progo maupun website masing-masing SKPD di Kulon Progo.

5. Adakah hambatan yang dialami oleh Humas Kabupaten Kulon Progo?

Hambatannya ya mungkin di produknya aja ya. Kualitas produk mungkin belum sebagus sama produk-produk yang dari luar. Hal itulah yang membuat masyarakat itu ada aja sebagian yang masih enggan menggunakan produk-produk buatan lokal.

(3)

224

6. Bagaimanakah caranya untuk mengatasi hambatan yang dialami tersebut?

Cara mengatasinya dengan pendekatan ideologi atau gotong royong. Seperti misalnya madhep mantep nganggo klambine dhewe, itu buat dukung produsen-produsen batik di Kulon Progo. Jadi maksudnya kan bangga kalau memakai bajunya sendiri, baju buatan sendiri, ya buatan lokal Kulon Progo. Misalnya saja seperti itu.

7. Kemudian, apa faktor yang mendukung?

Faktor pendukungnya karena semua pihak itu mendukung. SKPD sekarang ikut juga memperkenalkan program “Bela Beli Kulon Progo”. Komunikatornya, Bapak Hasto yang disegani masyarakat, dihormati, dan masyarakat percaya sepenuhnya dengan Pak Hasto. Salah satu pendukungnya ya itu.

8. Dampak apa yang telah dirasakan oleh warga Kulon Progo dengan adanya program “Bela Beli Kulon Progo”?

Dampaknya dampak positif. Masyarakat semakin berhemat, dibeli yang mendesak saja. Pertunbuhan ekonomi dari gapoktan maju dari program rasda. PDAM dari airku dapat keuntungan dan dapat membebaskan biaya pasang. Batik dari 3000 jaid 36rb yard pertahun. Kebijakan bela beli menguntungkan masyarakat. Makanan lokal jadi laris. Adhesit Kulon Progo. Koperasi ada toko modern, tomira.

(4)

225

B. Hasil wawancara pada tanggal 11 Januari 2017 dengan narasumber Ibu Arning Rahayu, S.IP selaku Kepala Subbagian Humas Kabupaten Kulon Progo

1. Apakah tujuan Humas Kabupaten Kulon Progo?

Humas Kabupaten Kulon Progo mempunyai tujuan untuk menginformasikan semua program-program dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kepada masyarakat Kulon Progo, untuk menciptakan citra positif di mata masyarakat, sehingga pada akhirnya masyarakat akan mendukung kebijakan tersebut dan ikut berpartisipasi terhadap kebijakan pemerintah itu.

2. Mengapa program “Bela Beli Kulon Progo” dicanangkan?

Salah satu tujuan mengapa dicanangkannya program ‘Bela Beli Kulon Progo’ ini adalah untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo. Pemerintah berupaya untuk membebaskan Kulon Progo ini dari belenggu kemiskinan, sehingga predikat sebagai salah satu Kabupaten dengan jumlah kemiskinan yang tinggi dapat ditanggalkan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap daerahnya dengan mengutamakan membeli produk asli daerahnya, sehingga uang akan berputar di daerah itu dan dapat digunakan sebagai modal pembangunan selanjutnya, Program Bela Beli ini salah satunya juga mempunyai tujuan untuk kesiapan Kabupaten Kulon Progo dalam menghadapi MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Bila MEA telah berlaku di Indonesia, maka gempuran barang-barang asing atau luar tak

(5)

226

terbendung lagi. Apalagi selama ini barang asing terkenal murah tapi punyak kualitas oke. Oleh sebab itu, program ini menjadi pondasi dalam hal ekonomi untuk menghadapi MEA agar masyarakat tidak semakin konsumtif terhadap produk luar dan agar produsen lokal dapat bersaing, serta ada rasa cinta bangga akan produk hasil dalam negeri. 3. Dalam strategi kampanye public relations program “Bela Beli

Kulon Progo”, siapakah sasarannya?

Sasaran awal dari kampanye ini adalah masyarakat lokal Kulon Progo itu sendiri. Kenapa masyarakat lokal? Ya karena sasaran program ini kan untuk masyarakat Kulon Progo dan memberikan penyadaran pada masyarakat bahwa lebih baik menggunakan produk-produk sendiri. Setelah itu, masyarakat luar Kulon Progo, juga SKPD, dan ada stakeholders. Stakeholders disini pelaku UMKM, mitra kerja, kontraktor yang menang tender di Kulon Progo harus memakai material dari Kulon Progo.

4. Dalam bentuk apa strategi kampanye public relations program “Bela Beli Kulon Progo” ini?

Melalui pemberitaan media yang bersifat accidental tiap event, misalnya saat launching program “Bela Beli Kulon Progo”. Lewat media cetak ada advetorial dan pemberitaan. Kalau advetorial ada kapling di salah satu media cetak, tiap minggu kita isi dengan semacam menginformasikan potensi daerah Kulon Progo. Di Bernas 2 minggu sekali. Radar Jogja 6 kali setahun di tahun 2015. Media elektronik

(6)

227

melalui kerjasama dengan TVRI Jogja. Kita beli jam tayang buat talkshow dengan nama “Bela dan Beli Kulon Progo”. Itu tiap kamis 2 minggu sekali jam 16.00-17.00 WIB. Website lewat webnya Kabupaten Kulon Progo.

5. Apakah tujuan dari kampanye yang dilakukan oleh Humas Kabupaten Kulon Progo untuk program “Bela Beli Kulon Progo”? Tujuannya buat bangun kesadaran masyarakat agar paham bahwa program ini itu program penanggulangan kemiskinan yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Pengentasan kemiskinan ini butuh dukungan dari masyarakat karena program ini berbasiskan ekonomi kerakyatan. Untuk memberikan pemahaman juga buat pemangku kepentingan agar mendukung program ini dengan kebijakan-kebijakannya. Lalu tujuan diakhir ya agar semuanya dapat melaksanakan program ini dengan baik supaya tujuan program “Bela Beli Kulon Progo” tercapai. Supaya masyarakat pada akhirnya lebih mengutamakan untuk membeli produk-produk lokal buatan Kulon Progo.

6. Bagaimanakah perumusan strategi kampanye public relations program “Bela Beli Kulon Progo” yang dilakukan oleh Humas Kabupaten Kulon Progo?

Pertama adalah tahap perencanaan. Dalam tahap perencanaan ini juga dibahas mengenai siapa saja sasaran atau audiens dari kampanye ini. Kalau program “Bela Beli Kulon Progo”, Humas menetapkan sasarannya adalah SKPD Kulon Progo itu sendiri, masyarakat Kulon

(7)

228

Progo tentunya, masyarakat luar Kulon Progo, para pengusaha atau produsen produk lokal, seperti batik, petani, meubel, gula atau teh dan kopi, dan lain sebagainya. Ada juga kita menentukan mengenai pesan dalam program.

7. Pesan apa yang disampaikan setiap kali melaksanakan kegiatan kampanye program “Bela Beli Kulon Progo”?

Pesan yang dipilih adalah pesan yang simple, praktis, mudah diingat, mudah dimengerti agar masyarakat langsung memahami inti pesan itu dan inti pesan itu ngena di hati masyarakat. Oleh sebab itu, jargon yang dipilih Bela Kulon Progo, Beli Kulon Progo. Jargon dengan pesan yang ringkes namun syarat makna ideologi dan filosofi yaitu jika ingin membela Kulon Progo, maka belilah produk asli Kulon Progo. Pertama-tama kita lebih untuk menciptakan suatu mindset yang berhubungan dengan ideologi dan tagline program. Kan Bela Beli itu sendiri sebenarnya adalah semboyan yang intinya itu bagaimana kita bangga terhadap produk sendiri dan memanfaatkan produk itu.

8. Tahap selanjutnya dalam strategi kampanye public relations program “Bela Beli Kulon Progo”?

Selanjutnya pelaksanaan. Saat pelaksanaan kita pada tahap awal berfokus mengenalkan ideologi atau paham itu. Membangun semangat pada awalnya. Tahap kedua menyebut atau menunjuk produk-produk yang dipromosikan. Nah, kalau sudah di periode-periode selanjutnya, selain mempublikasikan produk-produk yang sebelumnya belum

(8)

229

dipublikasikan, kita mengambil tema baru, lalu bagaimana kita berkreasi untuk dapat ikut, istilahnya ada semboyan baru ‘iso nandur ngopo tuku’. Artinya lebih kepada swasembada dengan kemampuan sendiri, memanfaatkan lingkungan sekitar dengan kemampuan sendiri. Ada beberapa program yang kita laksanakan, seperti face to face, talkshow, pemberitaan di media cetak, dan lain sebagainya.

Terakhir evaluasi. Evaluasi yang dilakukan itu hanya semacam evaluasi saja, maksudnya lebih kepada penelitian yang informal bukan sebuah penelitian yang formal. Makanya kita belum ada seperti data konkrit gitu. Evaluasi ini dilakukan semua staf yang ada di Humas Kulon Progo, Kepala Bagian Humas dan TI Kulon Progo, sub bagian pengolahan dan pengembangan teknologi informasi, sub bagian data dan informasi, sub bagian hubungan masyarakat, dan staf-staf Humas Kabupaten Kulon Progo itu sendiri. Evaluasi per tri wulan atau 3 bulan ya, kenapa 3 bulan? Karena kalau dilakukan per tahun, perbaikan yang ada hanya bisa dilakukan di tahun berikutnya, kalau per tri wulan kan dapat diubah strategi yang dilakukannya.

(9)

230

C. Hasil wawancara pada tanggal 21 Februari 2017 dengan narasumber Ibu Suhartini, Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

1. Apakah ibu mengetahui program Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yaitu “Bela Beli Kulon Progo”?

Iya saya mengetahuinya.

2. Bagaimanakah tanggapan anda terhadap program tersebut?

Program ini merupakan sebuah ide yang sangat cemerlang. Saya itu senang dengan program ‘Bela Beli’ karena program itu mengangkat produk-produk lokal, setujunya saya disitu. Mengenai kewajiban PNS menggunakan seragam motif khas gebleg renteng, saya juga senang. Saya suka dengan batik, apalagi batik ini motifnya motif asli khas Kulon Progo. Bahannya pun nyaman dipakai dan tidak mengecewakan, motifnya unik dan bagus. Saya juga berharap program ini akan terus berlanjut, sehingga dapat lebih meningkatkan dan mengenalkan produk-produk lokal Kulon Progo bukan hanya untuk masyarakat Kulon Progo sendiri, namun juga masyarakat di luar Kulon Progo ini.

3. Sebagai seorang PNS di Kabupaten Kulon Progo, terdapat kebijakan yang mewajibkan anda untuk membeli produk lokal. Bagaimana tanggapan anda? Setujukah anda dengan kebijakan dari pemerintah untuk PNS di Kulon Progo?

Saya pribadi setuju. Saya ini sebelum ada program ini saja sudah menyukai dan membeli produk-produk lokal. Bagi saya dengan

(10)

231

membeli produk lokal itu telah membantu orang Kulon Progo untuk hidup sejahtera. Saya lebih mengutamakan membeli produk lokal, jika produk lokal enggak ada, baru saya beli produk luar.

4. Apa harapan anda untuk program “Bela Beli Kulon Progo”? Yang saya harapkan dari program ‘Bela Beli’ ini agar program ini terus dijalankan. Jangan hanya kursi pemerintahan ganti, terus programnya berhenti. Program ini kan program yang sangat bagus. Untuk kedepannya, saya juga berharap Pemerintah semakin memberikan perhatiannya terhadap produk lokal yang lain. Kan banyak tuh produk lokal di Kulon Progo, juga untuk memperhatikan pedagang-pedagang kecil, jangan hanya pelaku usaha menengah ke atas, tapi juga pelaku usaha dalam skala kecil.

D. Hasil wawancara pada tanggal 12 Februari 2017 dengan narasumber Ibu Mulyani Hartono, masyarakat Kabupaten Kulon Progo

1. Apakah anda mengetahui mengenai program “Bela Beli Kulon Progo”?

Ya. Saya tahu program itu. Programnya Pak Hasto.

2. Sejauhmana anda mengetahui mengenai program tersebut?

Program ‘Bela Beli’ yang sekarang ada merupakan program yang sangat baik dan bermanfaat. Program ini merupakan program yang pro rakyat, program yang dibuat memang buat rakyat. Saya bangga juga dengan kabupaten sekarang ini karena sekarang Kulon Progo punya

(11)

232

produk asli Kulon Progo yang layak jual di toko minimarket, seperti Tomira. Kan kalau sudah di jual di toko sekelas Tomira berarti kualitas dari produk itu dijamin bagus dan tidak kalah sama produk lainnya. 3. Bagaimanakah kontribusi anda terhadap program tersebut?

Saya ini kan masyarakat umum. Kontribusi saya ya bisanya hanya sebatas membeli produk itu untuk mendukung produsen lokal. Saya mengutamakan untuk beli produk lokal daripada luar. Tapi itu cuma untuk beberapa produk saja sih.

4. Bagaimanakah saran anda untuk program ini kedepannya?

Saran saya supaya jika ganti pemimpin program bagus macam ini ya jangan terus berhenti. Diteruskan kalau bisa malah ditingkatkan supaya dampaknya jauh lebih baik. Terus buat produknya juga supaya tambah macamnya dan bagus kualitas serta harganya terjangkau.

E. Hasil wawancara pada tanggal 12 Februari 2017 dengan narasumber Ibu Muryanti, masyarakat Kabupaten Kulon Progo

1. Apakah anda mengetahui mengenai program “Bela Beli Kulon Progo”?

Ya tahu saya.

2. Sejauhmana anda mengetahui mengenai program tersebut?

Oiya, saya tau program itu. Program Bapak Hasto kan? Saya yang tau dari program itu ya program dimana kalau ngaku masyarakat Kulon

(12)

233

Progo ya beli produk itu yang asli Kulon Progo. Intinya seperti itu sih yang saya mengerti dari program Pak Hasto itu.

3. Bagaimanakah kontribusi anda terhadap program tersebut?

Ya beli produk itu saja. Saya sih sebisa mungkin ya beli produk lokal, tapi saya sendiri memang suka produk lokal. Makanannya, jajanannya, kalau batik saya belum punya.

4. Bagaimanakah saran anda untuk program ini kedepannya?

Saran saya ya semoga program ini bisa lanjut. Program ini memang memberikan untung bagi semua warga ya, jangan cuma pemerintah atau pengusaha saja, tapi semuanya. Gitu saja.

F. Hasil wawancara pada tanggal 21 Februari 2017 dengan narasumber Ibu Puni, pelaku usaha batik “gebleg renteng di Kabupaten Kulon Progo 1. Apakah anda mengetahui mengenai program “Bela Beli Kulon

Progo”?

Ya saya mengetahuinya.

2. Bagaimanakah tanggapan anda mengenai program tersebut? Program ‘Bela Beli’ ya. Program itu menurut saya program yang sangat bagus. Program yang membantu masyarakat Kulon Progo, seperti kita ini pelaku UKM. Semenjak ada program tersebut usaha batik saya semakin berkembang. Bahkan, melalui usaha ini saya bisa membuka lapangan kerja bagi tetangga-tetangga sekitar. Pemesanan batik semakin menjadi-jadi saat ada kewajiban pemerintah yang mewajibkan seragam

(13)

234

dari PNS sampai siswa di Kulon Progo menggunakan batik motif gebleg renteng. Kewajiban menggunakan seragam motif gebleg renteng itu kan salah satu dari kegiatan dalam program Bela Beli itu.

3. Semenjak adanya program ini omset anda naik?

Usaha ini kan sudah ada dari 2008 ya. Semenjak ada program ini keuntungan meningkat. Memang sih meningkatnya nggak terus melonjak, sedikit sedikit tapi terus meningkat. Kan itu bagus juga buat kita-kita pelaku usaha.

4. Bagaimanakah saran anda untuk program “Bela Beli Kulon Progo”?

Saya berharap program ini ada terus. Terus ditingkatkan juga pelaksanaannya. Semakin banyak UKM yang dibantu. Ganti pemerintah terus bukan berarti program pemerintah sebelumnya mandeg.

(14)

235 Lampiran 2.

(15)

236 Lampiran 3.

(16)

237 Lampiran 4.

(17)

238 Lampiran 5.

(18)

239 Lampiran 6.

(19)

240 Lampiran 7.

(20)

241 Lampiran 8.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, di dasarkan oleh hasil wawancara dan olahan kuesioner menunjukkan bahwa hal ini bisa terjadi karena sekarang begitu banyaknya masyarakat

2.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan

Pendapat hakim terhadap kedudukan maqâshid al-syar î ’ah dalam penemuan hukum ada dua macam, pendapat pertama menyatakan bahwa maqâshid al-syar î ’ah yang

HASIL : dari 119 pasien di dapati 111 (93,3%) pasien mendapat tindakan laparotomi dan 8 (6,7%) pasien mendapat tindakan laparoskopi.sedangkan dari kategori umur didapati bahwa

Fasilitasi pelaksanaan jual beli tanah dan bangunan yang dilaksanakan oleh PT Minarak Lapindo Jaya. 1 laporan 1 laporan

Dalam pelaksanaan proyek tidak luput dari terjadinya perubahan item pekerjaan, perubahan volume yang dapat mengakibatkan terjadi nya reschedule terhada time

Dari pola sesar-sesar mendatar yang relatif berarah baratlaut – tenggara dan timurlaut – baratdaya serta sumbu perlipatan yang yang relatif berarah barat–timur, maka dapat

Sleman bagian selatan dikategorikan ke dalam pola mengelompok (Clustered) dengan nilai T= 0,7; (2) penilaian antara biaya bahan bakar, waktu tempuh, dan jarak tempuh antara rute