• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ETIKA PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA CITRA PT METROPOLITAN KENTJANA, TBK (STUDI PADA DIVISI TENANCY DI PONDOK INDAH OFFICE TOWER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN ETIKA PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA CITRA PT METROPOLITAN KENTJANA, TBK (STUDI PADA DIVISI TENANCY DI PONDOK INDAH OFFICE TOWER)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ETIKA PUBLIC RELATIONS

DALAM MENJAGA CITRA PT

METROPOLITAN KENTJANA, TBK

(STUDI PADA DIVISI TENANCY DI

PONDOK INDAH OFFICE TOWER)

Marlina Agustin

Jurusan Marketing Communication, School of Communication, Bina Nusantara University.

Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480. Telp. (62-21) 534 5830, marlinatewu@gmail.com Marlina Agustin, Yuanita Safitri, S.Sos., M.I.Kom

ABSTRACT

RESEARCH PURPOSES, is describes the application of Public Relations ethics in PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower and to know the efforts to keep the good image of PT Metropolitan Kentjana, Tbk. RESEARCH METHODS using descriptive qualitative through interview and participant observation in the company .DATA ANALYSIS using data by Miles and Huberman, which consist of three types activities, named data reduction, data display, and conclusion drawing. RESULT ACHIEVED in this research is the application of public relations ethics which is applied according to the organizational information theory, code Of conduct IPRA and code of ethics and business ethics. CONCLUSION in this research is application has been implemented properly. But, on the aspect of honesty, has not yet implemeneted. The efforts to keep the good image of PT Metropolitan Kentjana, Tbk by applying the ethics public relations.

Keyword : Public Relations, Ethics, Image

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, ialah mendeskripsikan penerapan etika Public Relations yang diljalankan

oleh PT Metropolitan Kentjana, Tbk dan mengetahui upaya yang dilakukan dalam menjaga citra PT Metropolitan Kentjana, Tbk. METODE PENELITIAN Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui wawancara dengan informan dan observasi partisipan dalam perusahaan.

ANALISIS DATA Menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman, yang terdiri dari tiga

jenis kegiatan yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing. HASIL YANG DICAPAI Penerapan etika Public Relations yang diterapkan sesuai dengan Teori Informasi Organisasi, Code Of Conduct IPRA serta kode etik dan etika bisnis. SIMPULAN Penerapan etika Public Relations telah dijalankan dengan baik. Namun, untuk aspek kejujuran, belum dijalankan sikap jujur secara utuh. Upaya yang dilakukan dalam menjaga citra PT Metropolitan Kentjana, Tbk adalah dengan menerapkan seluruh etika Public Relations.

(2)

PENDAHULUAN

Industri properti merupakan salah satu industri yang memiliki omset sangat besar dengan kegiatan bisnis yang menyangkut banyak pihak. Pihak yang terlibat dalam industri properti antara lain, pihak internal dan eksternal perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang bergerak pada industri properti haruslah menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak yang terkait. Pihak internal perusahaan yang bergerak pada industri properti antara lain direksi, karyawan sedangkan pihak eksternal antara lain investor, kontraktor, dan tenant untuk penyewaan ruangan kantor, gedung bangunan atau tanah.

Dalam beberapa industri properti memang tidak memiliki Public Relations, akan tetapi fungsi dari Public Relations tetap dijalankan dalam perannya sebagai Tenant Relations. Dimana fungsi dari Tenant Relations sama seperti Public Relations. Pada dasarnya Public Relatons adalah usaha yang dilakukan secara terus menerus guna memuluskan proses komunikasi antara suatu perusahaan kepada khalayak. Khalayak Public Relations di bagi menjadi dua, yaitu khalayak internal dan khalayak eksternal. Khalayak internal meliputi direksi, karyawan dan orang-orang yang terkait, sedangkan khalayak eksternal meliputi stakeholders, kelompok-kelompok masyarakat, media dan sebagainya.

Fungsi dari seorang Public Relations pada umumnya adalah menjalin dan menjaga hubungan yang baik dengan khalayak, menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, maupun melalui gambar (visual), memonitor dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat khalayak, membangun dan menjaga citra perusahaan. Pendalaman mengenai penyampaian informasi yang baik menjadi salah satu aspek yang penting untuk dipahami oleh perusahaan-perusahaan dalam menjaga citra perusahaan-perusahaan tersebut di mata para stakeholders. Hal ini juga berlaku dalam setiap fungsi Public Relations dalam bidang usaha manapun. Tidak terkecuali fungsi Public Relations dalam perannya sebagai Tenant Relations di bidang industri properti.

PT Metropolitan Kentjana, Tbk yang beralamat di Jl. Sultan Iskandar Muda kav. V-TA, Pondok Indah, Jakarta 12310, merupakan perusahaan pengembang properti. PT Metropolitan Kentjana, Tbk telah berdiri sejak tahun 1972. Salah satu bidang usaha PT Metropolitan Kentjana, Tbk adalah pengelolaan dan penyewaan gedung perkantoran Pondok Indah Office Tower. Fenomena yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah mengenai penerapan etika public relations yang dijalankan oleh divisi tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower dalam mempertahankan citra PT Metropolitan Kentjana, Tbk yang telah terbangun dengan baik. Saat ini, PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower telah bekerja sama dengan lebih dari 89 tenant meliputi tenant-tenant yang menyewa ruangan kantor, kantin, dan sebagainya.

Banyaknya jumlah tenant yang tercatat di PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower saat ini, secara tidak langsung menunjukkan citra yang baik pada PT Metropolitan Kentjana, Tbk. Pastinya, kemampuan dari para Tenant Relations pada divisi tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower untuk mampu menjaga hubungan yang baik dengan para tenant menjadi salah satu faktor yang mendukung baik atau buruknya citra perusahaan. Oleh karena itu, etika public relations haruslah diterapkan oleh para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower dalam menjalankan fungsi Public Relations.

Etika itu sendiri Menurut I.R. Poedjawijatna, merupakan cabang dari filsafat. Etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat ia mencari keterangan yang benar sedalam-dalamnya. Sebagai tugas tertentu bagi etika, mencari ukuran baik-buruknya bagi tingkah laku manusia (Ruslan, 2008). Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa etika public relations adalah sebuah ilmu yang mempelajari hal-hal baik yang harus diterapkan oleh individu-individu pada sebuah perusahaan dalam berhubungan dengan pihak lain di luar perusahaan. Dari definisi tersebut juga, maka dapat ditemukan keterkaitan antara etika public relations dengan citra perusahaan.

(3)

Selanjutnya, menurut wawancara awal dengan Ibu Evi Budiarti, selaku Assistant Manager Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower menjelaskan bahwa memang PT Metropolitan Kentjana, Tbk selalu mengutamakan hal-hal yang berkaitan dengan etika dalam berkomunikasi dengan para tenant. Namun, Ibu Evi Budiarti mengatakan bahwa pihak PT Metropolitan Kentjana, Tbk tidak mengetahui secara mendalam apakah keseluruhan dimensi dari etika public relations telah dijalankan oleh para Tenant Relations di PT Metropolitan Kentjana, Tbk khususnya unit Pondok Indah Office Tower. Sehingga untuk mengetahui sejauh mana etika public relations di PT Metropolitan Kentjana, Tbk khususnya unit Pondok Indah Office Tower telah diterapkan, maka peneliti mengangkat penelitian dengan judul: “Penerapan Etika Public Relations

Dalam Menjaga Citra PT Metrpolitan Kentjana, Tbk. (Studi Pada Divisi Tenancy di Pondok Indah Office Tower.)”

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif yang menekankan pada metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif cenderung bersifat induktif.

Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dengan pendekatan semistruktur dan studi pustaka. Teknik pemilihan informan dengan purposive sampling Dalam penelitian ini terdapat 4 Narasumber yakni 2 narasumber internal yaitu tenant relations dari PT Metropolitan Kentjana, Tbk, unit Pondok Indah Office Tower, 2 narasumber eksternal yaitu 1 narasumber tenant dari PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower dan narasumber ahli.

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan dalam proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan menggunakananalisis data menurut Miles dan Huberman, yang terdiri dari tiga jenis kegiatan yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing.

HASIL DAN BAHASAN

Berdasarkan data hasil wawancara dengan beberapa informan dan hasil observasi yang diperoleh dalam melakukan penelitian selama 3 bulan di PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower, maka peneliti mencoba untuk memberikan korelasi terhadap beberapa landasan konseptual, hasil wawancara dan observasi untuk mencapai tujuan diadakannya penelitian ini

.

Maka, penelitian kali ini akan dijelaskan dalam pembahasan dengan mengaitkan hasil dari observasi, wawancara serta studi pustaka tersebut dengan teori dan konsep yang terkait dengan penelitian.

Etika Public Relations tertuang dalam code of conduct menurut IPRA (International Public Relations Association) dalam (Rumanti, 2005, hal: 305) yang menjadi acuan bagi seorang Public Relations dalam bertindak, tidak terkecuali fungsi Public Relations yang diperankan oleh seorang Tenant Relations, yaitu integritas pribadi dan profesional, perilaku terhadap pelanggan dan perusahaan, perilaku terhadap publik dan media, dan perilaku tehadap teman seprofesi. Fungsi Public Relations yang diperankan oleh seorang Tenant Relations juga harus menerapkan kode etik dan etika bisnis dalam prakteknya, yang tertuang dalam (Nova, 2011, hal: 30), yaitu mengutamakan kejujuran, berintegritas, bersikap hormat, menjaga kepercayaan, bertanggung jawab, dan berkewarganegaraan. Berikut pemaparan mengenai penerapan etika Public Relations PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower yang dihubungkan dengan konsep Code Of Conduct menurut IPRA, kode etik dan teori infomasi organisasi :

1. Code Of Conduct IPRA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, berikut pembahasan mengenai Penerapan etika Public Relations dalam menjaga citra PT Metropolitan Kentjana, Tbk dihubungkan dengan konsep code of conduct menurut IPRA:

(4)

a. Integritas Pribadi dan Profesional.

Integritasi pribadi berkaitan dengan standar moral dan kualitas dalam fungsi Public Relations yang diperankan oleh seorang Tenant Relations. Dalam penelitian ini, integritas pribadi yang ditunjukan oleh para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower adalah dengan berkata jujur, tidak menerima imbalan atau suap, bersikap adil, dan bertanggung jawab. Tenant Relations juga menerapkan standar moral dan kualitas setinggi mungkin dalam menjalankan tugasnya. Integritas profesional yang ditunjukan oleh para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower adalah dengan mengatakan apa yang terjadi dengan jelas kepada tenant, mematuhi dan menjalankan tugasnya sesuai prosedur yang berlaku dalam perusahaan, selalu menepati apa yang sudah dijanjikan dan on time. Para Tenant Relations juga bertanggung jawab atas kepentingan umum atau kepentingan pihak lain, tidak hanya bertanggung jawab atas kepentingan pihak perusahaan tetapi juga kepentingan tenant.

b. Perilaku Terhadap Pelanggan dan Perusahaan.

Pelanggan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pihak tenant di PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower. Tenant Relations pada divisi Tenancy di Pondok Indah Office Tower selalu mengutamakan pelayanan yang baik, berkata jujur dalam menyampaikan informasi, memperlakukan tenant dengan sikap saling menghargai, menghormati mereka, menjaga sikap yang baik, dan berpenampilan sopan. Pihak Tenant Relations juga dapat menyesuaikan diri ketika berinteraksi dengan tenant, menunjukkan kerendahan hati ketika berhadapan dengan tenant dan bersikap ramah. Pihak Tenant Relations juga tidak memaksakan kehendak kepada tenant, dan menghargai adanya keragaman.

Masih berkaitan dengan perilaku terhadap pihak tenant, Tenant Relations pada divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower juga bersikap menerima dan terbuka atas kritik dan saran yang disampaikan, tidak bersikap acuh terhadap kritik dan saran tersebut. Berkaitan dengan kritik dan saran, Pondok Indah Office Tower juga menyediakan kotak kritik dan saran dibagian meja informasi atau reception, agar para tenant dapat menyalurkan opini mereka, dan Pondok Indah Office Tower akan mengkonfirmasi kritik dan saran tersebut kepada pihak yang besangkutan. Setiap tahunnya, Pondok Indah Office Tower melakukan evaluasi dengan cara menyebarkan kuisioner kepuasan tenant, kuisioner tersebut diolah agar dapat lebih mengetahui apa yang tenant keluhkan, dan apa yang sebenarnya menjadi keinginan dan kebutuhan mereka untuk meningkatkan kepuasan tenant serta loyalitas mereka dengan tujuan menjaga dan mempertahankan citra PT Metropolitan Kentjana, Tbk.

Tenant Relations di Pondok Indah Office Tower juga harus menjaga rahasia dari tenant dengan cara tidak menyebarkan informasi yang sifatnya rahasia atau pribadi kepada pihak-pihak lainnya. Dalam berinteraksi dengan tenant serta pihak-pihak lain dalam perusahaan, Tenant Relations juga tidak melakukan tindakan atau perkataan yang cenderung merendahkan martabat tenant ataupun atasan. Selain itu, Tenant Relations juga menghindari adanya tindak kekerasan dalam bentuk apa pun, baik itu dalam menyelesaikan masalah, berhubungan dengan pihak tenant, maupun kegiatan-kegiatan lainnya didalam perusahaan.

c. Perilaku Terhadap Publik dan Media.

Dalam penelitian ini, fokus diarahkan pada Tenant Relations, maka tidak ada pihak media sebagai perantara antara perusahaan dengan pelanggan (tenant). Oleh karena itu, perilaku terhadap publik dan media tidak memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang

(5)

dijalankan oleh Tenant Relations pada divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk uni di Pondok Indah Office Tower.

d. Perilaku Terhadap Teman Seprofesi.

Teman seprofesi dalam penelitian ini menyangkut kerja sama dan kekompakan yang terbentuk antar pihak Tenant Relations. Kerja sama dapat terlihat dari kekompakan pihak Tenant Relations dalam menjaga hubungan yang baik dengan tenant. Tidak terjadi miss communication antara sesama pihak Tenant Relations. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi yang dilakukan pada divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower dimana ditemukan sikap dari para Tenant Relations yang selalu menjaga nama baik sesama rekan seprofesi dan rekan kerja Pondok Indah Office Tower. Apabila ada rekan kerja yang melakukan kesalahan, pihak Tenant Relations selalu berusaha untuk menjelaskan dan melakukan klarifikasi kepada tenant tersebut. Hal ini menunjukkan adanya kekompakan sesama pihak Tenant Relations terutama dalam menjaga nama baik sesama pihak Tenant Relations di mata para tenant. Etika yang diterapkan dengan rekan seprofesi juga dengan cara sikap saling menghargai, transparan, bekerja sama sesuai peran dan tugasnya masing-masing berdasarkan prosedur yang berlaku.

2. Kode Etik dan Etika Bisnis

Kode etik dan etika bisnis meliputi kejujuran, integritas, hormat, percaya, bertanggung jawab dan kewarganegaraan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, berikut pembahasan mengenai Penerapan etika Public Relations dalam menjaga citra PT Metropolitan Kentjana, Tbk dihubungkan dengan konsep kode etik dan etika bisnis:

a. Kejujuran

Dari hasil penelitian yang telah didapatkan, aspek kejujuran yang diterapkan oleh pihak Tenant Relations PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower adalah dengan cara tidak menerima suap dalam bentuk apapun. Selain itu, pihak Tenant Relations juga mengatakan dan menjelaskan apa yang terjadi kepada tenant, walaupun dalam beberapa kasus seperti kesalahan yang terjadi yang dikarenakan kesalahan dari vendor Pondok Indah Office Tower, pihak Tenant Relations di Pondok Indah Office Tower tetap menjelaskannya apa yang terjadi kepada tenant, tetapi tidak memberikan informasi mengenai kesalahan yang dikarenakan vendor Pondok Indah Office Tower tersebut dengan tujuan untuk tetap menjaga kepercayaan tenant terhadap perusahaan dan menjaga nama baik perusahaan. Pada dasarnya, seorang Tenant Relations tidak boleh berbohong, tetapi dalam beberapa kasus dan situasi seorang Tenant Relations diperbolehkan untuk tidak memberi informasi tentang suatu hal guna kepentingan banyak pihak. Seorang Tenant Relations diperbolehkan tidak memberikan informasi tentang suatu hal ketika pihak yang diuntungkan lebih banyak ataupun tidak ada pihak yang dirugikan apabila suatu hal tersebut tidak diinformasikan kepada khalayak.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kejujuran merupakan aspek yang sangat penting untuk diterapkan para Tenant Relations dalam menjalankan tugasnya. Tidak memberikan informasi tentang suatu hal dilakukan para Tenant Relations untuk kepentingan banyak pihak. Namun pada dasarnya, hal tersebut tetap bertolak belakang dengan etika Public Relations karena apabila kejujuran ini dilanggar, walaupun untuk kepentingan orang banyak, pastinya ada pihak-pihak minoritas yang dirugikan. Oleh karena itu, menyangkut aspek kejujuran, dapat disimpulkan bahwa pihak Tenant Relations memang harus bisa menjaga citra dari PT Metropolitan Kentjana, Tbk, namun pihak Tenant Relations juga harus mencari jalan dalam hal-hal yang tidak diinformasikan, terutama kepada pihak yang dirugikan walaupun memiliki skala lebih kecil dibandingkan pihak yang diuntungkan.

(6)

Jika dikaitkan dengan teori yang telah dipaparkan dimana menurut Nova (2011:30), dimana dijelaskan bahwa kejujuran adalah suatu sikap dimana seorang Tenant Relations selalu mengutamakan kejujuran dalam setiap usaha yang dilakukan mengatakan kebenaran secara utuh kepada konsumen, masyarakat, supplier, maupun pada para stakeholder lainnya. Maka terdapat sedikit ketidak sesuaian antara teori yang dikemukakan dengan apa yang dilakukan oleh pihak Tennant Relations PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower dikarenakan dari teori yang dikemukakan tersebut, dijelaskan mengenai kejujuran yang utuh, sedangkan dalam beberapa kasus dan situasi seorang Tenant Relations diperbolehkan untuk tidak memberi informasi tentang sesuatu guna kepentingan banyak pihak.

b. Integritas

Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Integritas seorang Tenant Relations di PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower diterapkan dengan cara dalam melakukan penyebaran informasi disesuaikan dengan prosedur yang berlaku dan disampaikan secara jelas kepada tenant. Selain itu, harus menepati apa yang sudah dijanjikan kepada pihak tenant. Seperti ketika seorang Tenant Relations berjanji akan memberikan kartu akses yang telah di pesan pada siang hari dimana tenant tersebut membutuhkannya, maka siang hari itu juga janji tersebut memang ditepati. Tenant Relations juga selalu mengatakan apa yang terjadi dengan jelas kepada pihak tenant, seperti apabila ada komplain dari tenant maka seorang Tenant Relations akan menjelaskan masalah yang terjadi terkait komplain tersebut dengan jelas kepada pihak tersebut.

Tenant Relations juga terus memberikan informasi terkait perkembangan komplain tenant dan menyelesaikan komplain tersebut secara on time seperti waktu yang telah dijanjikan kepada tenant. Selain itu, para Tenant Relations juga memberikan informasi secara reguler kepada tenant, agar pihak tenant memperoleh informasi yang jelas dari pihak manajemen Pondok Indah Office Tower. Hal tersebut dilakukan juga untuk menghindari munculnya informasi yang simpang siur dan tidak relevan dengan keadaan sebenarnya. Cara berkomunikasinya pun dilakukan dengan etika, sikap, bahasa, dan tutur kata yang baik, agar informasi diterima dan dipahami dengan baik oleh pihak tenant.

Berintegritas juga ditunjukkan dengan membantu pihak tenant tanpa meminta imbalan materil. Para Tenant Relations membangun hubungan dan bersedia membantu pihak-pihak tenant tanpa pernah mengajukan komisi atau kompensasi. Para Tenant Relations juga menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab dan sesuai dengan perannya yang identik dengan citra perusahaan. Para Tenant Relations juga bersikap adil kepada seluruh tenant-tenant yang ada. Sikap yang dilakukan oleh pihak Tenant Relations di Pondok Indah Office Tower memiliki keterkaitan dengan pakar Public Relations, Ibu Mia Angeline selaku dosen Public Relations Binus University dimana dijelaskan integritas dari seorang Tenant Relations dapat tercermin dari janji yang bisa dipenuhi.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pihak Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower sudah diterapkan dengan baik. Beberapa langkah yang dilakukan oleh pihak Tenant Relations adalah dengan pemenuhan janji, on time, pemberian informasi yang jelas serta penanganan keluhan yang tepat dan responsif. Hal ini yang pada akhirnya membentuk aspek integritas para pihak Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower.

(7)

Menurut konsep yang dikemukakan oleh Nova (2011:30), dijelaskan bahwa integritas merupakan sebuah tindakan dimana seorang Tenant Relations mengatakan apa yang dimaksud dengan jelas, dan menepati apa yang dijanjikan.. Dari konsep tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa memang pihak Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower telah menerapkan aspek integritas dengan baik.

c. Hormat

Dari hasil penelitian yang telah didapatkan, ditemukan bahwa sikap hormat yang diterapkan oleh para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower adalah dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin, dengan cara memperlakukan tenant dengan sikap saling menghormati, berpenampilan baik, menjaga sikap yang baik dan sopan. Tidak memaksakan kehendak kepada tenant, tidak memotong pembicaraan apabila tenant sedang berbicara, dan menghargai pendapat tenant. Selain itu, menghargai adanya keragaman, dengan cara pihak Tenant Relations dapat menyeseuaikan diri ketika berinteraksi dengan tenant dan menghindari kekerasan. Dalam berinteraksi pun sikap hormat ditunjukkan para Tenant Relations dengan cara berjabat tangan, dan mengucapkan salam. Tidak ada penggunaan kalimat-kalimat yang cenderung dapat menyinggung atau merendahkan pihak lain. Para Tenant Relations juga selalu menggunakan kata-kata yang baik dan sopan saat berkomunikasi dengan tenant, baik berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung.

Selain itu, para Tenant Relations menghargai pihak tenant dengan bersikap terbuka dalam menerima opini-opini maupun kritik dan saran dari pihak tenant Kritik dan saran yang diterima akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki pelayanan yang lebih baik dan dapat lebih meningkatkan kepuasan tenant. Kepuasan tenant menjadi hal yang utama dalam membangun dan menjaga citra perusahaan. Untuk menghormati setiap tenant yang telah bersedia memberikan sarannya kepada Pondok Indah Office Tower, pihak Tenant Relations akan menghubungi tenant yang memberi saran untuk melakukan konfirmasi, klarifikasi dan mengucapkan terima kasih.

Sikap yang dilakukan oleh pihak Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower memiliki keterkaitan dengan pakar Public Relations, Ibu Mia Angeline selaku dosen Public Relations Binus University dimana dijelaskan bahwa sikap hormat yang harus dimiliki oleh seorang Tenant Relations adalah dengan cara menghargai tenant seperti menghargai orang lain, memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada tenant.

Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pihak Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower sudah menerapkan aspek hormat dengan baik dan maksimal. Beberapa langkah yang dilakukan para Tenant Relations di Pondok Indah Office Tower untuk memenuhi aspek ini adalah dengan menjaga sikap baik dan sopan, berpenampilan baik, bertutur kata baik dan sopan secara langsung maupun tidak langsung, bersikap adil kepada seluruh tenant, tidak memaksakan kehendak, tidak memotong pembicaraan tenant, mengharagai pendapat tenant, menghargai adanya keragaman dan mengucapkan salam kepada tenant.

Beberapa hal yang diterapkan oleh para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nova (2011:30) yang menjelaskan bahwa aspek hormat meliputi perlakuan satu sama lain dengan sikap saling menghormati, bersikap adil, dan menghargai adanya keragaman.

(8)

d. Percaya

Mengenai aspek percaya, cara yang diterapkan para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower dalam membangun dan menjaga kepercayaan adalah dengan cara memberikan pelayanan yang baik melalui komunikasi yang reguler dan terbuka, menepati janji yang sudah dijanjikan kepada tenant, seperti on time. Cara yang diterapkan pihak Tenant Relations di Pondok Indah Office Tower juga dengan cara pihak Tenant Relations mudah untuk dihubungi oleh para tenant apabila tenant mengalami suatu kendala. Memberikan pelayanan yang terbaik, dan memberikan saran yang baik dan tepat atas kendala yang dialami tenant, mengerti keinginan dan kebutuhan tenant guna meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Apabila ada keluhan dari tenant ditangani dengan baik juga seperti menyebar kuisioner kepuasan tenant, agar dapat lebih mengetahui apa yang sebenarnya menjadi keinginan dan kebutuhan tenant. Lebih mengetahui apa yang tenant keluhkan, guna memperbaiki apa yang harus diperbaiki. Pihak Tenant Relations juga bisa terbuka dalam menerima saran dan kritik serta tidak menyepelekan hal-hal atau komplain dari tenant.

Cara yang diterapkan Tenant Relations dalam menjaga dan membangun kepercayaan adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan, agar kepuasan dan kepercayaan tenant semakin meningkat. Kepercayaan tersebut yang akan melahirkan sikap loyal terhadap PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower, serta citra dan reputasi yang baik mengenai PT Metropolitan Kentjana, Tbk Membangun dan menjaga kepercayaan melalui komunikasi yang terbuka. Seperti,pembuatan kotak suara untuk para tenant sebagai sarana mereka menyampaikan pendapat terkait Pondok Indah Office Tower. Melakukan klarifikasi segera jika terdapat kekeliruan atau kesalahan informasi yang tersebar,

Hasil jawaban tersebut berkaitan dengan pendapat pakar Public Relations, Ibu Mia Angeline selaku dosen Public Relations Binus University dimana dijelaskan cara yang harus diterapkan oleh seorang Tenant Relations dalam membangun dan menjaga kepercayaan tenant adalah dengan cara melakukan komunikasi yang reguler dengan pihak tenant.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Tenant Relations di Pondok Indah Office Tower sudah menjalankan aspek kepercayaan dengan baik dan sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Nova (2011:30) dimana sikap yang harus dijalankan adalah menjaga kepercayaan dan komunikasi yang terbuka.

e. Bertanggung Jawab

Sikap bertanggung jawab yang diterapkan para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower adalah dengan cara berani menolak permintaan tenant apabila ada kebutuhan tenant yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bertanggung jawab juga dalam memberi pelayanan yang terbaik kepada tenant, berani bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai Tenant Relations, juga dalam memberi pelayanan yang terbaik kepada tenant dan menjaga nama baik perusahaan seperti melakukan klarifikasi terkait keluhan tenant yang membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan. Seperti, meminta maaf, melakukan klarifikasi dan menjelaskan kepada tenant terkait komplain mereka yang membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan. Bentuk tanggung jawab yang diterapkan juga dengan cara terus menerus memberikan informasi perkembangan terkait komplain tenant tersebut.

Hal-hal yang dilakukan oleh Tenant Relations di PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower sudah memiliki keterkaitan dengan hasil wawancara pakar Public Relations, Ibu Mia Angeline selaku dosen Public Relations Binus University dimana dijelaskan bahwa sikap bertanggung jawab yang harus diterapkan oleh seorang Tenant

(9)

Relations adalah bertanggung jawab atas kepentingan dan kebaikan perusahaan. Bertanggung jawab atas kepentingan tenant juga.

Melihat dari hasil wawancara dari narasumber internal dan eksternal, dapat disimpulkan bahwa Tenant Relations di PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower telah menerapkan aspek bertanggung jawab dengan baik sesuai dengan pendapat Nova (2011:30) yang mengemukakan sikap bertanggung jawab dengan berani berbicara tanpa rasa takut dalam mengungkapkan kebenaran, dan melakukan klarifikasi jika terdapat keraguan atau kesalahpahaman.

f. Kewarganegaraan

Sikap kewarganegaraan yang dimiliki pihak Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower adalah dengan cara melakukan tugasnya berdasarkan aturan dan hukum yang berlaku. Publikasi yang dilakukan mengenai Pondok Indah Office Tower dengan cara menerapkan kejujuran sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Hal tersebut sebagai bentuk penyesuaian dengan hukum mengenai penyebaran informasi kepada publik, dimana informasi yang disebarkan tidak diperkenankan bersifat palsu atau menyesatkan. Dalam berhubungan dengan pemerintah pun ada etika-etika yang diterapkan. Etika tersebut adalah mematuhi peraturan yang berlaku secara umum, tidak mengingkari perjanjian yang telah disepakati, dan menjalankan norma-norma yang ada pada pancasila.

Selain mematuhi aturan hukum yang berlaku, para Tenant Relations juga mematuhi prosedur yang berlaku dalam perusahaan, jika ada suatu hal yang menyangkut tanggung jawab dengan pekerjaan pihak Tenant Relations melampirkan surat yang memiliki kuasa hukum seperti apabila ada perjanjian kerja sama, surat kerja sama diberikan materai. Tenant juga diberikan hak untuk melihat ketentuan-ketentuan sesuai dengan aktifitas yang dijalankan.

Dalam mengambil keputusan, para Tenant Relations tidak mengambil keputusan yang bukan merupakan wewenangnya, dan melakukan komunikasi secara transparan sesuai dengan aturan perusahaan. Dalam berinteraksi dengan tenant untuk menjelaskan tentang kegiatan pameran yang dapat dilakukan oleh pihak tenant, pihak Tenant Relations menyampaikan peraturan-peraturan yang harus ditaati dalam menjalankan kegiatan pameran tersebut. Sebagai anggota Negara yang baik dan cinta Tanah Air juga, pihak Pondok Indah Office Tower selalu ikut merayakan hari kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya dengan mengadakan kegiatan perlombaan antara pihak Pondok Indah Office Tower dengan para tenant.

Hal-hal yang dilakukan oleh para Tenant Relations divisi Tenancy PT Metropolitan Kentjana, Tbk Pondok Indah Office Tower telah sesuai dengan hasil wawancara dengan pakar Public Relations, Ibu Mia Angeline selaku dosen Public Relations Binus University menjelaskan bahwa sikap kewarganegaraan yang harus diterapkan oleh seorang Tenant Relations adalah dengan cara bertindak sesuai dengan prosedur, peraturan dan hukum yang berlaku dalam melakukan tugasnya.

Melihat dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Tenant Relations di Pondok Indah Office Tower telah menerapkan aspek kewarganegaraan terutama dengan mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku serta pelampiran materai pada surat kerja sama. Hal ini juga berkaitan dengan konsep yang dikemukakan oleh Nova (2011:30) dimana dijelaskan bahwa kewarganegaraan yang diterapkan oleh para Tenant Relations adalah mematuhi seluruh aturan hukum yang berlaku, dan menjalankan perannya untuk membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

(10)

3. Teori Informasi Organisasi

Teori Informasi Organisasi Weick berisi sejumlah kunci yang sangat penting untuk memahami bagaimana organisasi terlibat dalam pengorganisasian informasi yakni lingkungan informasi, ketidakjelasan informasi, aturan, dan siklus. Terdapat beberapa asumsi dasar dalam teori informasi organisasi meliputi:

a. Organisasi manusia ada dalam sebuah lingkungan informasi

Asumsi yang pertama menyatakan bahwa organisasi bergantung pada informasi agar organisasi tersebut dapat berfungsi secara efektif dan mencapai tujuan organisasi. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, ditemukan beberapa hal menyangkut asumsi teori informasi organisasi pertama, yaitu dimana para tenant yang merupakan pihak eksternal perusahaan memang bergantung dengan pihak Tenant Relations agar kegiatan dari tenant tersebut dapat berjalan dengan efektif karena banyak informasi dari para Tenant Relations yang berkaitan dengan kegiatan tenant. Dalam pembentukannya, Tenant Relations dan para tenant harus mampu bekerja sama untuk membentuk iklim yang positif dan hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan West dan Turner, (2009: 339-340) yang menyatakan bahwa lingkungan informasi ini diciptakan oleh anggota organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa asumsi yang pertama mengenai Teori Informasi Organisasi telah dipenuhi.

b. Informasi yang diterima oleh organisasi berbeda dalam hal ketidakjelasannya (equivocality).

Asumsi kedua mengindikasikan adanya ambiguitas dalam informasi. Ketidakjelasan (equivocality) berarti tingkat ketidakpastian yang dihadapi para anggota organisasi. Keterkaitan hal ini dengan penelitian yang dijalankan berada pada fungsi Public Relations yang dijalankan dalam perannya sebagai Tenant Relations terutama fungsi dari Tenant Relations itu sendiri, yaitu media atau wadah untuk mendapatkan informasi yang jelas dan pasti. Hal ini juga telah sesuai dengan teori yang dikemukakan West dan Turner, (2009: 339-340) yang menyatakan bahwa adanya pengorganisasian membantu para anggota organisasi untuk mengurangi ketidakpastian informasi yang diperoleh.

c. Organisasi manusia terlibat di dalam pemrosesan informasi untuk mengurangi ketidakjelasan informasi.

Asumsi ketiga dalam teori ini menyatakan bahwa organisasi dimulai dalam aktifitas kerjasama untuk membuat informasi yang diterima agar lebih dapat dipahami. Keterkaitan hal ini dengan penelitian yang dijalankan adalah dimana Tenant Relations dan tenant selalu bekerja sama terutama dalam pengiriman dan penerimaan informasi agar dapat meminimalisasi ketidakpastian informasi yang dapat menyebabkan miss komunikasi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan West dan Turner, (2009: 339-340) yang menyatakan bahwa proses untuk mengurangi ketidakpastian informasi (equivocality) sebagai sebuah aktifitas bersama diantara anggota organisasi.

Saran

Setelah melakukan penelitian terhadap penerapan etika Public Relations PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower dalam mempertahankan citra PT. Metropolitan Kentjana, Tbk, terdapat beberapa saran yaitu sebagai berikut :

Saran Praktis:

1. PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower disarankan untuk mempertahankan aspek-aspek etika Public Relations yang sudah diterapkan saat ini. Namun

(11)

dilihat dari hubungan dengan media, dimana ditemukan bahwa pihak Tenant Relations di PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower belum menjalin hubungan dengan media. Alangkah lebih baik, jika pihak Tenant Relations dapat menjalin hubungan dengan media, dengan cara melakukan press gathering untuk mengontrol, mencegah dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan, guna menjaga dan meningkatkan citra PT Metropolitan Kentjana, Tbk.

2. Dilihat dari aspek kejujuran, pihak Tenant Relations PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower sudah menjalankan sikap kejujuran dengan baik. Akan tetapi, disarankan jika pihak Tenant Relations bisa mencari jalan yang lebih baik lagi bila ada hal yang tidak dapat diinformasikan kepada khalayak. Terutama kepada pihak yang dirugikan walaupun memiliki skala lebih kecil dibandingkan pihak yang diuntungkan, dengan cara pihak Tenant Relations dapat memberikan penjelasan dan pengertian yang lebih baik lagi kepada pihak yang dirugikan.

3. PT Metropolitan Kentjana, Tbk unit Pondok Indah Office Tower telah melakukan upaya-upaya yang baik dalam menjaga citra perusahaan. Alangkah lebih baik agar perusahaan lebih sering melakukan evaluasi terhadap pihak eksternal guna mengetahui pandangan mereka mengenai citra dan reputasi perusahaan. Dengan cara, pihak Tenant Relations dapat lebih sering dalam berinteraksi langsung dengan tenant.

Saran Akademis :

1. Topik mengenai penerapan etika Public Relations merupakan topik yang masih jarang digunakan dalam penelitian, jadi lebih baik untuk dilakukan pengembangan informasi melalui buku-buku dan jurnal yang lebih lengkap sebagai data pendukung.

2.`Karena etika setiap orang berbeda-beda, maka disarankan untuk melakukan penelitian mengenai topik ini secara lebih mendalam agar hasil yang diperoleh lebih maksimal dan dapat menjadi referensi baru bagi penerapan etika dalam kehidupan nyata.

Saran Umum :

1. Masyarakat sebaiknya lebih banyak mempelajari mengenai macam-macam kode etik yang berlaku secara umum, agar dapat menyesuaikan penerapan etikanya ketika berhadapan dengan berbagai pihak lain dalam dunia nyata.

2. Penerapan etika sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam kegiatan bisnis saja, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari, karena penerapan etika tersebut dapat mempengaruhi penilaian mengenai integritas pribadi dan citra diri seseorang.

(12)

REFERENSI

Buku :

Agus, Sukrisno dan I Cenik Ardana. (2009). Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat. Cutlip, Scott M. Center Allen H, Broom, Glen M. (2006). Effective Public Relations.New Jersey:

Prentice Hall, Inc.

Danial, Akhmad, (2007). Iklan Politik Televisi di Indonesia: Antara Amerikanisasi dan Modernisasi. Tesis, FISIP, Universitas Indonesia

Hendrawan, S. (2009). Spiritual Management: From Personal Enlightenment Towards. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Hidayat, D. (2012). Komunikasi Antarpribadi Dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Moleong , M. A. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Morissan (2009). Teori Komunikasi Organisasi. Bogor: Graha Indonesia.

Nova, Firsan. (2011), Crisis Public Relations, Jakarta: Rajawali pers, Purwanto, Djoko (2006), Komunikasi bisnis edisi 3. Penerbit : Erlangga

Rumanti, Maria Assumpta, (2005). Dasar-dasar Public Relations, Jakarta: Grasindo Ruslan. (2008). Metodologi penelitian edisi 4. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka, Jakarta Soefijanto, T. A., & I. K. Idris. (2012) Integrated Marketing Communications: Komunikasi

Pemasaran di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana, Nana. (2008). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suhandang, Kustadi. (2012). Study dan Penerapan Public Relations. Bandung: Nuansa Cendekia Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Sutojo, Siswanto. (2005). “Good Corporate Governance”, Jakarta: Damar Mulia Pustaka

Jurnal

Bowen, A. Shannon dan Stacks, W. Don. (2013). “Toward the Establishment of Ethical Standardzisation in Public Relations Research, Measurement and Evaluation”. Public Relations Journal. Vol 7, No 3, 2013

Jakopovic et, al (2013). “Public Relations Ethics In Information Management”. Journal of Education Culture and Society No. 1, 2013

(13)

Lauwren, Angela & Angelina, Mia (2014). “Implementasi Etika Public Relations PT. Antilope Madju Puri Indah dalam mengelola citra Puri Indah Mall”. BINUS University,2014

Versailles, Guy, (2012). “Ethical Public Relations Serve The Public Interest”. Journal Of Profesional Communication 2(2):27-32, 2012

Zuhri, Syaifuddin (2010). “Etika Profes Public Relations”. Jakarta. Gramedia Utama, 2010

RIWAYAT PENULIS

Marlina Agustin lahir di Jakarta pada 26 Maret 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan Public Relations pada tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Dimana agen pada waktu itu ada 9 agen dan sekarang hanya tersisa menjadi 7 agen, yang mana semua agen berdomesili dikota Dumai dimana Gas LPG yang ada

Penelitian bertujuan melakukan pengoptimuman pelarut ekstraksi dan fase gerak KCKT dengan split-plot mixture-mixture design dan pengoptimuman panjang gelombang deteksi

Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang cukup. Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam yang tinggi, sehingga khamir

Dari hasil pengujian analisis deskriptif diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan dan persepsi antara

Selain itu dikarenakan ukuran kantor yang besar dan jumlah ruangan yang banyak dengan kebutuhan bandwith yang berbeda – beda kemudian ini menjadi masalah baru terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kemitraan antar stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan objek wisata ziarah Makam Aulia Gunungpring, (2)

Terapi antibiotik dapat diberikan dalam pengobatan DBD jika terdapat infeksi sekunder yang disebabkan oleh adanya translokasi bakteri dari saluran cerna dan hal ini

Dari tabel tersebut terdapat 15 objek yang muncul pada lirik lagu Dahlia, yang merujuk pada penyesalan dengan kata kunci airmata dan kesepian.. Penulis juga