Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X I/ote} Kartika Chandra, .14 Vesember ~O04
PENILAIAN EFISIENSI.OUTFLOWMENGGUNAKAN RENOGRAF
Fadil Nazir dan Maria Evalisa
Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika Nuklir -BAT AN
ABSTRAK
PENILAIAN EFISIENSI OUTFLOW MENGGUNAKAN RENOGRAF. Salah satu fungsi tubulus ginjal adalah untuk ekskresi filtrat setelah melalui saringan ginjal. Fungsi tubulus ini dapat dinilai dengan teknik kedokteran nuklir menggunakan peralatan renograf dan radioisotop. Dengan menerapkan penghitungan nilai EO maka hasil renogram dari renograf ini akan memberikan nilai tambah tidak saja secara kualitatif tetapi juga kuantitatif. Tujuan penelitian ini, adalah mencari nilai EO renograf untuk mendapatkan nilai standard awal untuk referensi berikutnya pada kasus- kasus ginjal. Materi clan metode telah terkumpul 71 pasien yang dilakukan renograf dengan kriteria ekslusi adalah anak- anak, pasien clan tidak dapat duduk lama serta kama. Digunakan peralatan renograf clan radioisotop 1311 hippuran yang disuntikan intra vena, kemudian dilakukan pemeriksaan sesuai standard yang berlaku. Hasil penelitian ini didapat nilai EO untuk kurva renogram normal ginjal kiri rerata 60.19%, kanan 59.09%, sedangkan untuk obstruksi parsial ringan ginjal kiri 44.60%, kanan 42.13%, obstruksi parsial sedang ginjal kiri 41.56%, kan~ 28.33%, dan obstruksi parsial berat ginjal kiri 9% clan kanan 17.25%. Disimpulkan bahwa perhitungan EO sangat membantu menetukan tingkat obstruksi secara kuantitatifsehingga hasil dari renograf lebih mempunyai arti secara klinis.
ABSTRACT
CALCULATION OF OUTFLOW EFFICIENCY USING RENOGRAF. Tubules function of kidneys is to filtrate excretion after passing kidneys filter. This function of tubules can assessed with nuclear medicine technique use equipments of renograph and radioisotope. By applying enumeration of EO value hence of result renogram from renograph will assign value 'to add not even qualitative but quantitative also. The aims of this study to look for value of EO re~graph to get standard value early for to next reference cases kidneys. Materials and methods have been gathered 71 patient conducted by renograph with exclusion criterion were child- children:s, patient cannot sit quietly and also comma. Used with equipmentsof renograph and of 1311 hippuran,which is injection intra vena, further conduction by inspection according to standard going into effect. Result of this study had EO value of normal Renogram curve of left and right kidneys 60.19% and 59.09% respectively, while for the mild partial obstruction of left and right kidneys 44.60% and 42.13% respectively, moderate partial obstruction of left and right kidneys 41.56% and 28.33% respectively, and severe partial obstruction of left and right kidneys 9% and 17.25% respectively. Conclusion of EO is very assisting of mount staging obstruction quantitatively of the result from renograph more is having meaning by physician.
hormonal,
darah, autoregulasi,
fungsi
I. PENDAHULUAN
sekresif filtrasi, clan ekskresi, reabsorpsi Ginjal merupakan salah satu organ
ekskresi Peranan
clan lain sebagainya terpenting didalam badan, clan
mempu-nyai fungsi cukup banyak untuk
lain
melakukan
pekeIjaannya,
antara
tubulus sangatlah penting untuk menge-luarkan bahan-bahan filtrat yang: sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Penilaian adalah fungsi; transportasi zat didalam
Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X Hotel Kartika Chandra, .14 Vesember ~004
dalam menilai fungsi
walaupun
tubulus
dimanfaatkan
keluarannya
fungsi tubulus ginjal W dapat dipantau dengan menggunakan peralatan renograf
setelah disuntikkan radioisotop kedalam hanya berupa
renogram
saja (secara tubuh[l]. Seperti yang kita ketahui padaumumnya pemeriksaan ginjal juga dapat dilakukan dengan teknik radiologi seperti menggunakan peralatan CT sken, USG
yang lebih dominan menilai secara
anatomij morfologi, waIaupun dengan teknik intra vena pielografi dapat juga untuk meniIai fungsi ekskresi kedua ginjaI
kualitatif), tetapi keuntungannya adalah harga yang cukup bersaing, dengan peralatan yang dapat dipindah-pindah-kan sehingga pengoperasian jadi lebih mudah, pemanfaatan radioisotop yang digunakan cukup kecil[3]. Tentu Baja
peralatan ada
kekurangannya semuaantara lain, tanpa adanya hasil pencitraan, clan keluaran hanya dalam bentuk
reno-dengan pemberian kontras melalui
suntikan, tetapi tentunya ada kontra indi- gram dari kedua ginjal, sehingga diharap-kan dapat dibuatdiharap-kan software tambahan kasi yang perlu dipertimbangkan, antara
lain reaksi hipersensitivitas, penderita dengan hipertensi berat, kadar ureum clan
dengan memasukan penghitungan nilai efisiensi outflow (EO) untuk mendapatkan hasil nilai secara kuantitatif. Selama ini hasil renogram dari renograf irri sulit sekali kita membedakan apakah bentuk kretinin yang cukup tinggi, obstruksi total,
gagal ginjal dan lain-lainnya[2]. Teknik kedokt.eran nuklir lainnya yang umum
renogram ini menggambarkan adanya
digunakan adalah dengan mengunakan
memanfaatkan
obstruksi parsial terutama yang ringankamera
gamma
sertayang normal,
dengan hasil renogram
radioisotop yang disuntikan intra vena,
dengan memberikan hasil citra clan nilai sehingga dapat mengganggu analisis clan penilaiaan (ekspertise) dari basil renogram fungsi kedua ginjal lebih akurat, tetapi
memerlukan lokasi penempatan kamera gamma yang menetap, walaupun pada
menggunakan formulasi untuk EO agar dapat diperoleh data secara penghitungan
kuantitatifpula, terutama untuk menentu-pindah lokasi yang dibutuhkan, namun
demikian harga peralatan tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan renograf
kan prosentase tingkat obstruksi parsial pada kedua ginjal. Nilai EO sangat berguna terutarna untuk penilaian obstruksi yang diakibatkan oleh adanya
Peranan renograf
yang lebih sederhana
228
Prosiding Presentasi Illniah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X -~ IIOteJ Kartika lJIandra, .14 Pesember ~C04
yang normal maupun yang abnormal. Sebagai referensi hasil dari nilai EO berbagai sebab, antara .lain adalah pada
kasus- kasus barn ginjal, hidronefrosis
rnaupun akibat kelainan anatomi daTi normal akan didapat rentang nilai EO
ureter clan juga dapat memperkirakan
untuk renograf normal. Dengan demikian
apakah gambaran suatu kurva renogram adalah dalam nilai yang normal atau tidak.
nilai rentang diluar dari hasil nilai EO yang didapat diluar dari rentang nilai EO
Dengan demikian manfaat renograf akan
normal dikategorikan sebagai yang abnor-mal. Dengan demikian basil nilai EO yang dapat lebih luas digunakanterutama untukfollow up pra dan pasca-tindakan bedah diperoleh dapat membantu menentukan apakah basil renograf pada pasien tertentu urologi dengan harapan basil nilai yang
diperoleh tidak terlalu jauh berbeda bila
terdapat adanya kelainan yaitu berupa
menggunakan kamera gamma. Penilaian
obstruksi pada sistem ekskresinya. Pada penelitian ini digunakan hasif k6unt EO pada renograf ini menggunakan hasilperhitungan daTi formulasi daTi Steinner maksimum pada puncak kurva, dan minimum pada 10 menit daTi hasil kurva
renogram untuk kedua ginjal.
dan telah diuji coba menggunakan kamera gamma pada penderita dewasa, sebagai berikut [4] :
EO = {1- (Aktivitas minimumjAktivitas maksimum)} x 100%
Tujuan penelitian i11i adalah mencari nilai EO renograf untuk mendapat~ nilai
standard awal untuk referensi benkutnya
pada kasus-kasus
ginjal.
Dari hasil renograf yang diperoleh kemudian dipilah-pilah antara yang normal dengan abnormal pada sukare-lawan yang datang untuk diperiksa kedua ginjalnya. Hasil nilai EO yang normal digunakan sebagai standard, sedangkan yang abnormal ditentukan kembali untuk
II. TAT A KERJA
11.1.
Subyek Penelitian
Penelitian ini memanfaatkan hasil
pemeriksaan renograf pada masyarakat
umum yang datang untuk dilakukan pemeriksaan fungsi kedua ginjal tanpa dibuat kriteria sebagai obstruksi parsial.
membedakan usia, jells kelamin, maupun Kemudian dibuat suatu ketentuan dengan
kriteria yang dibuat secara arbitrer clan rag. Subyek dijaring pada saat diadakan dilakukan perbandingan dengan basil EO pameran gelar teknologj nasional d~ kota Mataram provinsi NTB pada mjit1g~
I
terakhir bulan A~stus 2004. Ktiteria
Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X J./oteJ Kartika Chandra, 14 Vesember ~0l)4
radioisotop pasien diberi larutan lugol ekslusi adalah pasien yang masih
anak-yang telah dicampur dengan aqua 200 ml untuk memblok kelenjar tiroid terhadap uptake iodium yang berradiasi, untuk aDak, maupun yang tidak dapat duduk
lama, gelisah, daD koma. Data yang diperoleh dihitung ulang denganmembagi dalam dua kelompok hasil yaitu renogram normal daD abnormal. Kemudian dari
mencegah dan hal yang tidak diliarapkan. Kemudian pasien huang air kecil, kedua kelompok dibuat nilai EO untuk sehingga kandung kemih kosong, hal ini masing- masing gjnjal dan daTi basil berguna untuk menghindarkan kesalahan tersebut dihitung selisih antara' nilai
berdasarkan criteria arbitrer dengaIl basil
pembacaan renogram yang normal dari
yang abnormal akibat adanya hambatan
diperoleh
bentuk
analisisi, sehingga
untuk
yang terjadi pada urter akibat penuhnya kandung kemih, kemudian pasien duduk tingkatan
perubahan
setiap
obstruksi parsial dan juga untuk nilai dengan santai clan dilakukan penyuntikan radioisotop intra vena, bersamaan dengan normal dengan menggunakan rerata hasil
dimulainya alat renograf menghitung aktivitas yang masuk kedalam masing-masing ginjal dalam kurun waktu 10 menit [3]. Hasil renogram yang didapat dari pengolahan data yangdilakukanoleh
nilai EO.
11.2.
Metoda dan Bahan
komputer (PC), kemudian dianalisis oleh dokter clan dipilah antara yang normal Metoda yang digunakan dari sampel.
terseleksi, yang mana data yang diperol.eh adal.ah secara prospektif, kemudian dihitung secara statistik dengan 7vilcoxon rank test, dengan membandingkan antara hasil nilai EO renogram normal sebagai
referensi ~jal
sehat dengan setiap
dengan yang lerdapat gang~an fungsi ginjal. Sebelum dilakukan analisis data-data renogram yang diperoleh, maka ditentukan lebih dahulu kriteria obstruksi
menilai
dengan
kelompok
kelainan
parsial secara arbitrer daTi ha,sil kurva perbedaan yang didapat untuk
masing-masing ginjal, kemudjan diIihat perubahan renogram pada waktu .10 menit, sehingga dapat ditentukan kelainan 1!ntuk tingkat
dengan
standard kriteria yang dibuatberdasarkan
obstruksi
parsial
berat,secara
arbitrer. Bahan-bahan
yang
diguna-sedang, clan ringan serta untuk renogram kan pada pemeriksaan renograf adalah
normal.
Penentuan kriteria iru
yang
didasari atas bentuk dari kurva normal. radioisotop 1-131 Hippuran, dosis yang
di-suntikkan secara intravena yairu sebanyak 25-30 J:,lCi, sebe.lum dilakukan penyuntikan
Prosiding Presentasi l'tniah Keselatnatan Radiasi dan Lingkungan X IioteJ Kartika Chandra, .14 Vesember ~O04
0 3 10 15 30 menit
Gambar 1. Kurva renogram normal clan berbagaitingkat obstruksi
.,.
,
;~;
'.
dengan memperhatikan prosentas~ peru-Kemudian ditentukan rentang niIai
EO pada waktu 10 menit untuk kurva bahan dibandingkan dari hasil EO
reno-gram normal untuk masing- masing ginjal.
normal dan berbagai tingkat obstruksi
yaitu
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
.Kurva normal 47,83 -81,52%
.Obstruksi parsial ringan : 29,35 -47,82 % .Obstruksi parsial sedang: 8,69 -29,34%
111.1.
Hasil
Seluruh subyek
yang
mengikuti
~ 8,68%
.Obstruksi parsial berat :
pemeriksaan renograf berjumlah n orang,
11 orangperempuan (15,49%)
danlaki-laki
sebanyak 60 orang (84,51 %). Setelah di-Dari hasil penghitungan nilai EO
yang didapat dari hasil arlalisis renogram
yang ada, kemudian dipilah-pilah sesuai lakukan penghitungan nilai EO didapat basil nilai EO untuk kriteria normal adalah kriteria diatas clan dilanjutkan dengan
43 orang clengan rincian 6'orang perempu-art (13.95%) clan laki-laki 37 orang (86,5%), clan hasil ni.1ai EO yang abnormal penghitungan secara statistik, clan dibuat
grafik garis dari bentukan hasil
pengelom-beIjumlah 28 orang yang terdiri !dari 5 orang perempuan (17,6%), 23 oranr; laki-laki (82,4%). Dari hasil penghitjungan pokan data- data yang diperoleh kemudian
dibadingkan dengan hasil nilai EO normal, sehingga tampak perubahan kearah mana
(trend).
beIjalan
grafik
garistersebut
untuk hasil nilai EO daTi renogram yang Dengan dernikian dapat ditentukan
peru-normal didapat rerata untuk ginjal kiri
bahan yang terjadi pada setiap kelQmpok
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X ~"' ~, ~ _Ifotel Kaltika Chantjra, .14 Vesember ~O~
60,9:t7,3% dengan rentang 27 (minimum 48 clan maksimum 75 % ) clan kanan 59,O9:t
ginjnl kiri 44,0:f:7,4, kanan 42,3:t 10,8%, untuk yang sedang adalah 9 orang (32,14%) dengan rerata nilai EO ginjal kiri 41.56:f:21.41 %, kanan 28.33:f:11.27% clan
untuk yang berat 4 orang (14,9%) dengan rerata nilai EO ginjal kiri 9.:t 4,4%, kanan 17,5.:t17,7% (Tabel1).
6.67% dengan rentang 26 (minimum 48 clan maksimum 74%). Nilai EO dari hasil renogram yang abnormal kemudian dibagi dalam 3 kategori kelompok obstruksi parsial yaitu; untuk yang ringan adalah 15 orang (53,7%) dengan rerata nilai EO untuk
Tabell. Data- data dari ketiga kategori kelompok obstruksi parsial
Dari data-data yang diperoleh raJa hasil perhitungan nilai EO dari renogram normal kemudian dihitung secara statistik
untuk obstruksi parsial sedang rerata
menggunakan Wilcoxon signed ranks test [5] untuk melihat perbedaan antara ginjal kanan dengan kiri pada masing-masing kategori kelompok yaitu diperoleh dari
tingkat negatif adalah 6,00 (dengan jumlarl 35,00) sedangkan untuk yang positif 3,00 (dengan jumlah 9,00), secara statistik juga tidak bermakna (0(110), clan untuk obstruksi parsial ringan rerata tingkat negatif adalah 7 ,75 (~engan jumlah 93,00) sedangkan untuk positif 9,00 (dengan jumlah 27,00) yang secara statistik cukup bermakna (p= 0,061). Pada kedua
kelompok obstruksi parsial berat dengan
kategori yaim hasil rerata nilai EO dari renogram normal clan abnormal cli plot rerata tingkat negatif adalah 1.50 (dengan
jumlah 3.00) sedangkan untuk yang positif adalah 3,50 (dengan jumlah 7,00), namun secara statistik tidak bermakna (p= 0,465),
Prosiding Presentasi nlniah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X lfoteJ Kaltika Chandra, 14 l:>esember ~O04
(48-74%), sedangkan untu', yang abnormal di bagi atas tiga kriteria obstruksi parsial yaitu ringan dengan rerata nilai EO ginjal kiri 44,6%, kanan 42,3%, sedang untuk ginjal kiri 41,56%, kanan 28,33% clan untuk yang berat ginjal kiri 9%, kanan 17,25%.
(TabeI2) dalam bentuk garis p.erubahan (trend)
untuk melihat sesuai tidaknya dengan kriteria yang dibuat secara arbitrer seperti diatas, pada penentukan tingkatan obs-truksi parsial. Hasil dari renogram normal dihitung rerata ni1ai EO untuk ginjal kiri adalah 60,19% dengan rentang 27% (48-75%), kanan 59,09% dengan rentang 26%
Tabe12. Data rerata nilai EO dari basil renograf
~.
juga dapat digunakan sebagai prediktor
~;':
pasca tindakan khususnya Facia
kasus-~
kasus obstruksi akibat llidronefrosis [6]. Dari grafik yang telah dibuat dibawah ini tampak makin berat suatu obstruksi Dengan rnelihat benhik perubahan pada
grafik yang dibuat (Garnbar 2) temyata diperoleh bahwa rnakin berat obstruksi
yang terjadi pada masing-masing ginjal,
maka trend gang akan makin kearah
parsial akan makin tajam penurunan trend
bawah, sehingga perubahan penurunan
dari nilai EO. Namun demikian pada
prosentase
yang terjadi alan memberikan
nilai yang makin kecil juga dibandingkan setiap gangguan salah satu ginjal maka ginjal satunya yang lebih sehat akan mengambil aIih (kompensasi) sebagian fungsi ginjal yang bermasalah tersebut. dengan nilai rerata nilai EO ginjal yang
normal, yang berarti tingkat obstruksi parsial makin kearah berat. Nilai EO ini
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan LingkunganX ~- ~ JIOteJ Kartika Chandra, .14 Ves~_er :J;O04
Rerata nilai EO dari hasil renograf 70
10
0
Gambar 2. Perubahan arab pada setiap tirigkat obscruksi
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai digunakan walaupun penggunaan nilai aktivitas minimumadalah dalam waktu 10 menit. Bila kita amati baik daTi Tabel maupun Gambar 1, tampak jelas bahwa pada kriteria obstruksi sedang kerusakan EO untuk obstruksi parsial berat ginjal kiri
adalah 9% dengan perubahan 13,01 % daTi nilai EO normal dan kanan 17,25 % dengan perubahan 22,6% (kriteria arbitrer ~ 8,68%), untuk yang sedang ginjal kiri adalah 40,85%, kanan 32,41% (kriteria arbitrer
ginjal yang tergambarkan adalah pada yang kanan dengan hasil nilai EO adalah 28,33% (perubahan 30,76% dari nilai EO
normal), sedangkan untuk kriteria berat
tampak kerusakan pada kedua ginjal 8,69- 29,34), sedangkan yang Tingan adalah
untuk ginjal kiri 42,56% clan kanan 41,62% (kriteria arbitrer 29,35- 47,82). Terdapat perbedaan terhadap kriteria obstruksi yang dibuat secara arbitrer, hill ini
dimungkin-dengan kata lain terdapat obstruksi parsial berat pada kedua ginjal masing-masing 9 (dengan perubahan 51,19%) dan 17,25% (dengan perubahan 41,84%). Pada obs-kan karena distribusi pasien untuk setiap
kriteria obstruksi tidaklah sarna, serta penentuan untuk ginjal sehat clan sakit
juga berbeda-beda
tidaklah
sehi11gga
hat
irusignifikan,
namun demikiantruksi parsial ringan tampa!< penurunan masing-masing ginjal sebesar 15,59% dan 16,96% dati llilai normal. pada masing-masing ginjal(Tabe13dan Gambar 3), penghitungan untuk nilai EO masih dapat
Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X lIOtel Kartika Chandra, .14 Vesember :J,O04
Tabel 3. Dat~ penilaian EO berdasarkan arbitrer clan basil analisis
Perubahan nilaiEO amitrer daft hasH analisis
90 80 0 70 ~ 60 ~ ~ 50 = 40 ~ ~ ~ 30 ~ ... -20 "0 ~:. ... , ... ~ ' -": ." .",~, T '",J l~ sedang ~ berat rlOgan
Obstruksi parsial Notmal
Variasi offitruksi
,;:f,
Gambar 3. Perubahan nilai EO arbitrer clan basil analisis
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Untuk mendapatkan nilai dan hasil
Oari hasil penelitian ini penggunaan perhitungan EO yang lebih akurat tentu-perhitungan nilai EO sangat membantu
.dalam menentukan tingkat obstruksi
nya perin dikaji ulang hasil penelitian ini dengan penelitianiain yang menggunakan secara kuantitatif, sehingga hasil yang
diperoleh dari renograf jauh lebih
mem-sampel yang bervariasi menggunakan aktivitas minimum lebih dati 2 (dua) titik klinis clan
arti
dapat
punyal
secara
waktu yaitu 15, 20, clan 25 menit maupundengan radiofarmaka lainnya. membantu menghilangkan keragu-raguan
terutama untuk menentukan hasil renograf antara normal dengan adanya obstruksi parsial ringan.
235
DAFfARPUSTAKA
Jawab:Memang benar sampel telah dibaca 1 ARTHUR, GC., Human Physiology and
Meckanisrns of Disease. 3rd. Ed. W.B. clan dipilah antara yang normal dengan abnormal, sehingga dengan
membanding-Saunders Company, Philadelphia,
kan pada kriteria arbitrer dapat ditentu.
U5A.1982.
Page 247- 306.
kan apakah pernilahan memang termasuk
2.
BUJANG, N., Traktus Urinaria. Pada:
kriteria yang ditentukan atau tidak, karena antara kurva normal dan obstruksi parsial Radiologi Diagnostik. Cetakan ll.
Editor oleh Rasad, S., Kartoleksono, S.,
Ekayuda,
I.Balai Penerbit
FKUI,ringan sulit membedakan dengan pasti,
diharapkan penerapan nilai EO dalam
Jakarta. 1992. hal. 273-321
software renograf dapat membantu
me-3.
PRIBADI,
R.,
SUMANTO,
dannentukan
prosentase
derajat obstruksiSANTOSO,
WB. RenografDual
parsial dengan lebih mudah untuk di Probes. P2PN-BATAN. Desember2003.
ekspertisekan.
4. STEINER D., STEISS TO., KLETT R., et al. The Value of Renal Scintigraphy During Controlled Diuresis in Children With Hydronephrosis. Eur J Nucl Med.
Himawan Anwar (PT. Pindo Deli)
Penggunaan 1-131 apakahada organ targetnya karena pemberian Lugol clan
1999;
26: 18- 21
dimana tempatdan kerjanya ?
SANTOSO, S. SPSS.Mengolah Data
Statistik Secara Proporsional. PT Elex
Jawab Media Komputindo.. Jakarta 1.999; hat
Penggunaan
:-131
hippuran yang323-3~
target
dengan
organnyamenilai
yaitudigunakan ada
tubulus ginjal
fungsi
eksresinya, tetapi organ dida.1am tubuh DISKUSI
memetabolisme iodium
manUSla
yang
Susyati (P3KRBiN-BATAN)
adalah kelenjar tiroid, clan sebagaimana Sampel-sampel penelitian ini sudah
kita
ketahui 1-131
juga m.emancarkandibaca renogramnya clan dihitung normal
partikel f3 selain sinar y, jadi bila tidak dan
abnormal.
yang normal
Diantara
diberikan lugol iodium tersebut dapat setelah dihirung nilai EO-nya,
tersebut, :tka
bisa dibedakan antara yang betul. terperangkap Facia kelenjar tiroid yang dapat berakibat efek yang tidak kita
belli nomlal dengan
yang
obstruksiinginkan.
parsial ringan, mohon klarifikasinya
236 Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional