• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI GURU AKHLAK DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS X DI MA AL-HIKMAH KAJEN MARGOYOSO PATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI GURU AKHLAK DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS X DI MA AL-HIKMAH KAJEN MARGOYOSO PATI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI GURU AKHLAK DALAM MENGATASI

KENAKALAN SISWA KELAS X DI MA AL-HIKMAH

KAJEN MARGOYOSO PATI

RINGKASAN SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

EVI HIDAYATIN NI’MAH

NIM. 09410081

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2012

(2)

STRATEGI GURU AKHLAK DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS X DI MA AL-HIKMAH KAJEN MARGOYOSO PATI

Abstrak

EVI HIDAYATIN NI’MAH. Strategi Guru Akhlak Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis mengenai strategi guru akhlak dalam mengatasi kenakalan pada siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dan upaya apa saja yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yang bersifat kualitatif, dengan mengambil judul Strategi Guru Akhlak Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif dengan memberikan pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) strategi yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah antara lain, melalui kegiatan pembelajaran, pembinaan akhlak dan moral, meningkatkan pemahaman diri remaja, menyediakan klinik sebagai biro konsultasi, bimbingan berperilaku baik terhadap orang tua, dan penyuluhan hidup bermasyarakat. 2) Upaya yang

(3)

dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen melalui tiga tindakan yaitu tindakan preventif: 1) Memberikan pemahaman agama dan penanaman akhlak kepada siswa baik dalam penyampaian materi pelajaran, 2) Memotivasi siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler khitobah. 3) Membantu malakukan SIDAK (inspeksi dadakan). 4) Memberikan contoh yang baik terhadap siswa. Tindakan represif: Memberi nasihat, peringatan, dan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib. Sanksi dan hukuman yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kenakalan yang dilakukan siswa. 2) Mengadakan “home visit”, hal ini dilakukan guru akhlak ketika siswa sering melanggar tata tertib sekolah. Tindakan kuratif: 1) Melakukan pengawasan kepada siswa bekerja sama dengan seluruh pengajar dan staff perguruan islam Al-Hikmah. 2) Melakukan bimbingan dengan siswa secara pribadi. 3) Memberikan nasihat kepada siswa dengan tujuan untuk meminimlisir tindakan yang menyimpang dari norma agama dan sosial. 4) Menanamkan nilai-nilai islami akhlakul karimah.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kenakalan siswa atau yang dikenal dengan istilah juvenile dilinavency (kenakalan remaja) merupakan perbuatan atau kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak remaja bersifat melawan hukum, anti sosial, anti susila dan menyalahi norma-norma agama.1

Kenakalan siswa merupakan sebuah wacana yang cukup meresahkan di kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Sehingga dibutuhkan strategi untuk mengatasi kenakalan siswa tersebut. Dalam hal ini guru akhlak dituntut mampu untuk memilah dan memilih strategi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, karena guru akhlak memiliki tanggung jawab yang besar dalam membentu akhlak atau moral siswa.

Berbagai bentuk kenakalan yang dilakukan oleh siswa MA Al-Hikmah seperti pelanggaran tata tertib sekolah, kurang taat kepada guru, bolos, terlambat datang, boncengan dengan lawan jenis, pacaran, merokok dilingkungan sekolah, tidak memakai atribut sekolah, memanjangkan rambut, membuat gaduh kelas, keluar ketika jam pelajaran berlangsung, sehingga sedikit banyak menimbulkan kegelisahan bagi sekolah.2 Berawal dari jenis kenakalan yang kecil bisa menyebabkan ke hal yang lebih besar, dan bahkan bisa sampai pada tingkat perilaku kriminal.

      

1 Sudarsono, Kenakalan Remaja: Prefensi, Rehabilitasi Dan Kenakalan Remaja (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 11.  

2

(5)

Dalam hai ini guru akhlak dituntut dapat berupaya membawa anak didik ke arah kehidupan keagamaan yang sesuai ajaran islam, serta berupaya dalam membentuk akhlak siswa. Menurut Zakiah Darajat, semua ini bertujuan agar anak mempunyai kepribadian muslim, yaitu seluruh aspek kepribadiannya dijiwai oleh ajaran islam.3.

Berawal dari fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Strategi Guru Akhlak Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara sederhana dapat dirumuskan inti permasalahan yang menjadi pokok bahasan utama penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana strategi guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati?

2. Upaya apa saja yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati?

C. Landasan Teori

1. Strategi pembelajaran

Menurut Hilda Taba strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih oleh guru dalarn proses pengajaran yang dapat memberikan       

3 Zakiah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 72.  

(6)

kemudahan atau fasilitas bagi siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran.4

Strategi-strategi yang digunakan untuk mengatasi kenakalan dalam membantu remaja melalui masa krisis serta masa kegoncangan yang sangat menentukan keadaan masa depannya diperlukan tindakan-tindakan yang dapat membantunya mengatasi berbagai masalah sebagai berikut:5

a. Melaksanakan pendidikan agama dan pembinaan akhlak b. Meningkatkan pengertian remaja akan dirinya

c. Menciptakan hubungan baik dengan orang tua d. Bimbingan ke arah hari depan yang baik e. Bimbingan hidup masyarakat

Strategi yang digunakan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa sebagaimana mengutip pendapat Zakiah Daradjat dalam memberikan strategi untuk menanggulangi kenakalan remaja dalam bukunya Kesehatan Mental melalui pendekatan keagamaan antara lain:

a. Pendidikan Agama

b. Orang tua harus mengerti dasar-dasar pendidikan  c. Pengisian waktu luang yang teratur 

d. Membentuk markas-markas bimbingan dan penyuluhan        

4  Suprihadi Saputra, dkk., Strategi Pembelajaran, (Malang: Departemen Pendidikan Nasional, 2000), hal. 21. 

5

 Panut Panuji Dan Ida Umami, Psikologi Remaja, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999), hal. 155-162. 

(7)

e. Pengamalan ajaran agama 

f. Penyaringan buku-buku cerita, komik, film-film dan sebagainya   

2. Cara Mengatasi Kenakalan siswa a. Pengertian Kenakalan Remaja

Juvenile delinquency ialah perilaku jahat (dursila), atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial kepada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabdian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah-laku yang menyimpang.6 b. Bentuk-bentuk kenakalan

1) Kenakalan yang tidak dapat digolongkan kepada pelanggaran hukum.

2) Kenakalan yang dapat digolongkan pelanggaran terhadap hukum dan mengarah kepada tindakan kriminal.7 

c. Untuk mengatasi supaya kenakalan siswa bias dikurangi atau tidak terulang lagi maka perlu adanya tindakan penanggulangan masalah kenakalan yaitu dengan cara:8

1) Tindakan preventif yaitu segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan-kenakalan.

      

6 Kartini Kartono, Kenakalan Remaja, Cetakan Ke-9, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 6. 

7 Y. Bambang Mulyono, Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja Dan Penaggulangannya, (Yogyakarta: Kanisius, 1984), hal. 22-24

8 Ny. Y. Singgih D. Gunarsa Dan Singgih D. Gunarsa, “Psikologi Remaja “ ..., hal. 140-146. 

(8)

2) Tindakan represif yaitu tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja seringan mungkin atau menghalangi timbulnya peristiwa kenakalan yang lebih hebat. 3) Tindakan kuratif dan rehabilitasi yaitu memperbaiki akibat

perubahan nakal, terutama individu yang telah melakukan perbuatan tersebut.

D. Metode Pe/nelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu.9

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitin lapangan yang bersifat kualitatif, dan berdasarkan kegunaannya penelitian inni termasuk applied research.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi, pendekatan ini digunakan untuk mengetahui tentang strategi guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa MA Al-hikmah Kajen Margoyoso Pati.

3. Penentuan Subjek dan Objek

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek pemberi informasi adalah:

      

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 2.  

(9)

a. Kepala sekolah MA Al-hikmah Kajen Margoyoso Pati b. Guru akhlak MA Al-hikmah Kajen Margoyoso Pati c. Siswa-siswi MA Al-hikmah Kajen Margoyoso Pati d. Guru Bimbingan dan Konseling

Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penulis dalam melakukan pengumpulan data ini menggunakan beberapa teknik, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

5. Metode Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam pembahasan ini deskriptif kualitatif, dan metode berpikir dalam analisis data penelitian bersifat induktif.

(10)

BAB II

PEMBINAAN AKHLAK SISWA KELAS X DI MA AL-HIKMAH KAJEN MARGOYOSO PATI

A. Strategi Pembinaan Akhlak Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap strategi guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen, baik itu melalui metode observasi, wawancara maupun dokumentasi menunjukkan strategi yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa tersebut antara lain:

1. Melalui kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.10

Dalam menyampaikan materi pelajaran guru melakukan beberapa siklus atau tahapan dalam pembelajaran. Tiga tahapan yaitu tahap prainstruksional, tahap intruksional dan tahap evaluasi dan tindak lanjut. Tiga tahapan itu dilakukan sebagaimana berikut:

      

10 Uakesana, pengertian kegiatan pembelajaran,

(http://elearningpendidikan.com/pengertian-kegiatan-pembelajaran.html),diakses Sabtu 21 Juli 2012, pukul 10.25. 

(11)

a. Tahap prainstruksional

Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses pembelajaran. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana berikut:

1) Guru melakukan presensi, untuk mengetahui siswa yang berangkat dan tidakk.

2) Menanyakan sampai mana pembahasan sebelumnya 3) Melakukan pre test.

4) Memberikan acuan b. Tahap intruksional

Pada tahap inti atau intruksional guru menyajikan bahan pelajaran yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

1) Eksplorasi

a) Guru menjelaskan proses pembelajaran.

b) Guru menjelaskan pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari, terkait dengan akhlak kepada sesama manusia dalam

قﻼﺧﻻا ىوﺎﺴﻣ ﻦﻣ ﺐﻴهﺮﺘﻟا بﺎﺑ

c) Siswa diberi tugas untuk memberikan contoh bagaimana pengaruh akhlak dalam kehidupan sehari-hari, seberapa penting akhlak mempengaruhi kehidupan, dan

(12)

mengamati fenomena-fenomena sosial terkait tentang akhlak (tingkah laku) kepada sesama manusia.

2) Elaborasi

Siswa mencari jawaban dengan teman kelompok. 3) Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik terhadap hasil dari penugasan terhadap peserta didik, untuk memberikan kejelasan dan kebenaran dari penugasan tersebut. Sehingga siswa benar-benar faham akan materi yang disampaiakan. c. Tahap evaluasi dan tidak lanjut

Tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain:

1) Siswa dan guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2) Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terpogram.

3) Guru mengadakan post test secara acak kepada siswa. 4) Guru memberikan tugas individual.

5) Menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya Mengakhiri pembelajaran.11

      

(13)

2. Pembinaan akhlak dan moral.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rokhmad selaku guru akhlak, strategi pembinaan akhlak dan moral yang dilakukan guru akhlak terhadap kenakalan siswa yaitu melalui: a. perkumpulan rutin satu bulan sekali dengan memberikan

siraman rohani dan memberikan pengarahan kepada siswa tentang akhlak dan moral sebagaimana layaknya orang muslim. b. Sekolah mengundang dari pihak kepolisian untuk melakukan

penyuluhan terhadap siswa tentang dampak dari kenakalan-kenakalan yang nantinya menjurus kearah kejahatan.

c. Sekolah mengundang dari dinas kesehatan untuk melakukan workshop dan mengadakan talk show.

3. Meningkatkan penyadaran diri remaja.

Melalui penyadaran akan pengertian dirinya, diharapkan siswa bisa mengerti dan membedakan mana yang baik dan yang buruk sehingga pada akhirnya siswa tersebut tidak melakukan kenakalan lagi.

4. Bimbingan berperilaku baik terhadap orang tua.

Guru akhlak melakukan penyadaran kepada siswa tentang pentingnya hubungan baik dengan orang tua, hal itu bisa terwujud melalui tingkah laku seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tua, bersikap hormat, tidak membantah perintah orang tua dalam hal kebjikan, bahkan berkata “hus” pun dilarang sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 23.

(14)

5. Penyuluhan hidup bermasyarakat.

Dengan memberikan penyuluhan kepada siswa dalam bermasyarakat, saya berharap nantinya perilaku siswa di dalam kehidupannya akan menjadi lebih baik karena perilaku siswa akan menjadi teladan bagi masyarakat. Ketika seorang siswa tersebut menjadi teladan bagi masyarakat, maka akan timbul perasaan enggan dan malu ketika dia mau melakukan suatu kejahatan, penyuluhan hidup bermasyarakat ini dilakukan dengan cara mengadakan workshop setiap satu bulan sekali dengan mendatangkan penyuluh agama dari dinas Kementerian Agama”.12

6. Menyediakan klinik sebagai biro konsultasi.

Klinik ini digunakan untuk membantu siswa mengkonsultasikan masalah yang dihadapi guna menyelesaikan atau menghadapi masalahnya, sehingga dengan adanya klinik ini diharapkan siswa tidak melakukan kenakalan lagi karena perilaku kenakalan mereka sebagian besar disebabkan oleh masalah-masalah yang tidak bisa mereka temukan problem solvingnya.

B. Upaya Guru Akhlak Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa

Dari hasil wawancara dengan Bapak Rokhmad selaku guru akhlak, dapat diketahui bahwa upaya upaya yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen antara lain:       

(15)

1. Tindakan preventif

Tindakan preventif maksudnya yaitu suatu langkah atau usaha kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencegah timbulnya kenakalan atau pelanggaran siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rokhmad selaku guru Akhlak dapat diketahui bahwa usaha-usaha pencegahan dilakukan oleh guru akhlak MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati mencakup:

a. Memberikan pemahaman agama dan penanaman akhlak kepada siswa baik dalam penyampaian materi pelajaran.

b. Memotivasi siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler khitobah. c. Membantu malakukan SIDAK (inspeksi dadakan).

d. Memberikan contoh yang baik terhadap siswa. 2. Tindakan represif

Tindakan represif ini bertujuan untuk membina agar kenakalan tidak timbul kembali dan menghalangi timbulnya peristiwa kenakalan yang lebih hebat.

Berdasarkan hasil wawancara antara penulis dengan Bapak Rokhmad selaku guru akhlak terkait tentang usaha represif yang seperti yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen diperoleh keterangan sebagaimana berikut:

(16)

a. Memberi nasihat, peringatan, dan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib. Sanksi dan hukuman yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kenakalan yang dilakukan siswa.

b. Mengadakan “home visit”, hal ini dilakukan guru akhlak ketika siswa sering melanggar tata tertib sekolah. Langkah pertama yang dilakukan guru akhlak adalah dengan menegur siswa dan menasihatinya, bila tidak ada perubahan yang baik guru akhlak dengan bekerja sama dengan guru Bimbingan Konseling memberikan surat panggilan yang ditujukan kepada orang tua siswa/wali murid, dan apabila tidak ada perubahan juga maka guru akhlak melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk mengetahui permasalah yang sebenarnya.

3. Tindakan kuratif

Tindakan kuratif adalah usaha penyembuhan (perbaikan) terhadap siswa yang dianggap melanggar tata tertib sekolah atau sampai pada taraf kenakalan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rokhmad selaku guru akhlak tentang tindakan kuratif yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen, diperoleh keterangan sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan kepada siswa bekerja sama dengan seluruh pengajar dan staff perguruan islam Al-Hikmah.

(17)

c. Memberikan nasihat kepada siswa dengan tujuan untuk meminimlisir tindakan yang menyimpang dari norma agama dan sosial.

(18)

BAB III

A. Kesimpulan

Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen secara garis besar dilakukan dengan cara antara lain: melalui kegiatan pembelajaran, pembinaan akhlak dan moral, meningkatkan penyadaran diri remaja, bimbingan berperilaku baik terhadap orang tua, penyuluhan hidup bermasyarakat dan menyediakan klinik skonsultasi.

2. Upaya yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa kelas X di MA Al-Hikmah Kajen melalui tiga tindakan yaitu tindakan preventif, tindakan represif dan tindakan kuratif yang masing-masing dilaksanakan berdasarkan tingkat kenakalan yang dilakukan. Usaha yang bersifat preventif maksudnya yaitu suatu langkah atau usaha kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencegah timbulnya kenakalan atau pelanggaran siswa.

B. Saran

Segala apa yang kita laksanakan pasti tidak lepas dari sebuah ketidaksempurnaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Setelah

(19)

mengadakan penelitian dan terlibat langsung didalamnya maka penulis akan menyumbangkan sedikit saran antara lain:

1. Guru akhlak sebaiknya lebih sering melakukan penyadaran diri kepada peserta didik, karena melalui cara ini peserta didik dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, sehingga peserta didik tidak melakukan kenakalan lagi.

2. Guru akhlak seharusnya lebih kreatif lagi dalam menentukan strategi dalam mengatasi kenakalan siswa. Misalnya disesuaikan dengan suatu hal yang sangat digemari oleh peserta didik, sehingga pada nantinya peserta didik akan mengikutinya tanpa merasa dipaksa ataupun digurui.

3. Guru akhlak selaku pendidik yang mempunyai tanggung jawab untuk membina akhlak siswa, sebaiknya lebih intensif melakukan pembinaan akhlak dan moral kepada peserta didik.

4. Guru akhlak perlu melaksanakan pendidikan karakter bagi peserta didik, karena apabila peserta didik mempunyai karakter yang baik maka dia tidak akan melakukan kenakalan.

5. Usaha yang dilakukan guru akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa hendaknya benar-benar direalisasikan secara komprehensif.

6. Usaha-usaha yang dilakukan guru akhlak baik secara preventif, represif, maupun kuratif, sebaiknya disertai dengan menggunakan pendekatan secara personal kepada peserta didik untuk memahami kodisi psikologis peserta didik.

(20)

7. Guru akhlak di harapkan untuk lebih serius dalam menanggulangi kenakalan, dengan begitu kenakalan yang ada di MA Al-Hikmah Kajen tidak meluas atau semakin banyak.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

D. Gunarsa, Ny. Y. Singgih Dan Singgih D. Gunarsa. 2009. Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Darajat, Zakiah. 1996. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartono, kartini. 2010. Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Mulyono, Y. Bambang . 1984. Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja Dan

Penaggulangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Panuji, Panut Dan Ida Umami. 1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Saputra, Suprihadi dkk. 2010. Strategi Pembelajaran. Malang: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudarsono. 1990. Kenakalan Remaja: Prefensi, Rehabilitasi Dan Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Uakesana. Pengertian kegiatan pembelajaran. http://elearningpendidikan.com/pengertian-kegiatan-pembelajaran.html.

Evi Hidayatin Ni’mah 09410081 Tunjungrejo Rt. 01 Rw. 05 Kecamatan Margoyoso, Kab. Pati Kode Pos 59154 No Telfon. 085865625509

Referensi

Dokumen terkait

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata: "Allah tidak memberi suatu kenikmatan kepada salah seorang hamba-Nya kemudian Dia mencabutnya dari orang tersebut dan menggantinya dengan

Data primer berupa pengukuran secara langsung terhadap perancangan sistem, sistem yang dimaksud adalah kriptografi RC4 sebagai pendukung sekuritas pada VoIP (Voice

digantikan oleh pekerja perusahaan penyedia jasa. Permasalahan lain muncul dari pekerja pada perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Pekerja mempertanyakan adanya kemungkinan

Saat ini sebagian masyarakat memarut memarut tanaman umbi-umbian sendiri dengan alat parut tradisional, beberapa masyarakat memilih hasil parutan yang sudah jadi

Bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap penerapan akad wadi’ah pada produk Simpanan Purna Tugas di BMT Al-Fatah Getas Pejaten Jati Kudus..

Sukamto dan Shalahuddin (2014:70) menyatakan, “ Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang

Formula optimum sediaan krim pelembab ekstrak kering kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dapat diperoleh menggunakan konsentrasi kombinasi asam stearat 14,02% dan

Hasil penelitian menunjukkan: (1) media pembelajaran CD Interaktif berbasis Adobe Flash layak untuk digunakan dengan perolehan hasil persentase kelayakan ahli