• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Infrastruktur - Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Infrastruktur - Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS 1 MANAJEMEN INFRASTRUKTUR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Infrastruktur

Disusun Oleh :

ALFONSUS SRI AGSEYOGA NIM. 126060100111013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS TEKNIK PASCASARJANA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2012

(2)

i

DAFTAR ISI

1.1. Definisi Pelabuhan ... 1

1.2. Jenis Pelabuhan dan Kapal ... 1

1.3. Syarat Umum Pelabuhan ... 3

1.4. Istilah-istilah dalam Pelabuhan ... 4

2.1. Sejarah Pelabuhan Tanjung Perak ... 6

2.2. Lokasi ... 8

2.3. Bidang Usaha... 9

2.4. Layout Pelabuhan (Terminal) ... 10

2.5. Kondisi Lingkungan... 10

2.5.1. Water Area ... 11

2.5.2. Gelombang ... 11

2.5.3. Angin... 11

2.5.4. Arus ... 11

2.5.5. Area Labuh Jangkar ... 11

2.6. Alur Pelayaran ... 11

2.7. Pemanduan ... 12

2.8. Layout Eksisting Pelabuhan ... 13

2.9. Fasilitas Umum Pelabuhan ... 13

2.9.1. Pelayanan Air Bersih ... 13

2.9.2. Bunker ... 14

(3)

2.9.4. Pemadam Kebakaran (PMK)... 14

2.9.5. Docking, Repairing, dan Shipbuilding... 14

2.10. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan ... 15

2.10.1. Terminal JAMRUD ... 15 2.10.2. Terminal BERLIAN ... 15 2.10.3. Terminal NILAM ... 16 2.10.4. Terminal MIRAH ... 17 2.10.5. Terminal KALIMAS ... 18 2.10.6. Terminal PENUMPANG ... 18 2.10.7. Terminal RO-RO ... 19 2.11. Institusi Terkait ... 19

2.11.1. Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (Kp3) Tanjung Perak ... 19

2.11.2. KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Klas I Surabaya)... 19

2.11.3. Distrik Navigasi Klas I Surabnya ... 20

2.11.4. Kesyahbandaran Klas I Surabaya ... 20

2.11.5. Bea Cukai ... 20

2.11.6. Karantina Kesehatan Pelabuhan ... 20

2.11.7. Kantor IMIGRASI ... 20

2.11.8. Stasiun Karantina Hewan ... 21

2.11.9. Balai Karantina Tumbuh-tumbuhan ... 21

2.12. Mitra Kerja, Pelanggan dan Pengguna Jasa ... 21

2.13. Fasilitas dan Peralatan Peti Kemas Surabaya ... 26

2.14. Peralatan Bongkar Muat ... 26

2.15. Data Operasional Pelabuhan Tanjung Perak Tahun 2002-2006... 27

(4)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pelabuhan Tanjung Perak zaman dulu ... 6

Gambar 2.2 Pelabuhan Tanjung Perak ... 7

Gambar 2.3 Lokasi pelabuhan Tanjung Perak ... 8

Gambar 2.4 Layout umum pelabuhan ... 10

Gambar 2.5 Suasana pelabuhan dilihat dari satelit ... 10

Gambar 2.6 Peta alur pelayaran Tanjung Perak ... 12

Gambar 2.7 Layout eksisting pelabuhan Tanjung Perak ... 13

Gambar 2.8 Data Terminal JAMRUD ... 15

Gambar 2.9 Data Terminal BERLIAN ... 16

Gambar 2.10 Data Terminal NILAM ... 16

Gambar 2.11 Data Terminal MIRAH ... 17

Gambar 2.12 Data Terminal KALIMAS ... 18

Gambar 2.13 Data Terminal PENUMPANG ... 18

Gambar 2.14 Data Terminal RO-RO ... 19

Gambar 2.15 Fasilitas dan Peralatan Peti Kemas Surabaya ... 26

Gambar 2.16 Data Statistik Operasional 2002-2006 ... 27

Gambar 2.17 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Kapal) - Call ... 27

Gambar 2.18 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Kapal) - Grt ... 28

Gambar 2.19 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Kapal) ... 28

Gambar 2.20 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Bongkar-Muat) ... 29

Gambar 2.21 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Penumpang) ... 29

Gambar 2.22 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Kapal) - Pelayaran ... 30

Gambar 2.23 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Kapal) - Jenis ... 30

Gambar 2.24 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Penumpang) ... 31

Gambar 2.25 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Barang) ... 31

(5)

1

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Definisi Pelabuhan

Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.

Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi :

 dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.  crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.

 gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah ke kapal.

Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara. (Triatmodjo, 2009)

1.2. Jenis Pelabuhan dan Kapal a. Jenis pelabuhan berdasarkan alamnya :

 Pelabuhan terbuka, kapal dapat merapat langsung tanpa bantuan pintu air,umumnya berupa pelabuhan yang bersifat tradisional.

 Pelabuhan tertutup, kapal masuk harus melalui pintu air seperti dapat kita temui di Liverpool, Inggris dan terusan Panama.

b. Jenis pelabuhan berdasarkan pelayanannya :

 Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat yang secara teknis dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

(6)

2

 Pelabuhan Khusus, dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu, baik instansi pemerintah, seperti TNI AL dan Pemda Dati I/Dati II, maupun badan usaha swasta seperti, pelabuhan khusus PT BOGASARI yang digunakan untuk bongkar muat tepung terigu.

c. Jenis pelabuhan berdasarkan lingkup pelayarannya :

 Pelabuhan Internasional Hub, utama primer yang melayani nasional dan internasional dalan jumlah besar. dan merupakan simpul dalam jaringan laut internasional.

 Pelabuhan International, utama sekunder yang melayani nasional maupun internasional dalam jumlah besar yang juga menjadi simpul jaringan transportasi laut internasional.

 Pelabuhan Nasional, utama tersier yang melayani nasional dan internasional dalam jumlah menengah.

 Pelabuhan Regional,pelabuhan pengumpan primer ke pelabuhan utama yang melayani secara nasional.

 Pelabuhan Lokal, pelabuhan pengumpan sekunder yang melayani lokal dalam jumlah kecil.

d. Jenis pelabuhan berdasarkan perdagangan luar negeri :  Pelabuhan Ekspor

 Pelabuhan Impor

e. Jenis pelabuhan berdasarkan kapal yang diperbolehkan singgah :

 Pelabuhan Laut, Pelabuhan yang boleh dikunjungi kapal negara-negara sahabat.  Pelabuhan Pantai, pelabuhan yang hanya boleh dikunjungi kapal nasional. f. Jenis pelabuhan berdasarkan wilayah pengawasan bea cukai :

 Custom port, adalah wilayah dalam pengawasan bea cukai.

 Free port, adalah wilayah pelabuhan yang bebas diluar pengawasan bea cukai. g. Jenis pelabuhan berdasarkan kegiatan pelayarannya :

 Pelabuhan Samudra, contoh: Pelabuhan Tanjung Priok.  Pelabuhan Nusantara, contoh: Pelabuhan Banjarmasin.

 Pelabuhan Pelayaran Rakyat, contoh: Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. h. Jenis pelabuhan berdasarkan peranannya :

 Transito, pelabuhan yang mengerjakan kegiatan transhipment cargo, seperti Pelabuhan Singapura.

(7)

Jenis kapal

Kapal penumpang. Kapal barang.

1.3. Syarat Umum Pelabuhan

Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatannya, pelabuhan harus dilengkapi dengan fasilitas, seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, bongkar-muat barang, gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran, baik untuk mengelola pelabuhan maupun maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih, dll.

Syarat-syarat perlengkapan pelabuhan barang :

a. Dermaga harus panjang dan dapat menampung seluruh panjang kapal atau setidak-tidaknya 80 % dari panjang kapal.

b. Mempunyai halamn dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar-muat barang. c. Mempunyai gudang transito atau penyimpanan di belakang halaman dermaga.

d. Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan atau pemasukan barang dari dan ke gudang serta mempunyai fasilitas untuk reparasi.

Layout pelabuhan yang umum, meliputi :

a. Pemecah gelombang, yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang.

b. Alur pelayaran, yang berfungsi untuk mengarahkan kapal-kapal yang akan keluar atau masuk ke pelabuhan.

c. Kolam pelabuhan, merupakan daerah perairan di mana kapal berlabuh untuk melakukan bongkar-muat, gerakan untuk memutar (di kolam putar), dsb.

d. Dermaga, adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatkannya kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar-muat barang.

e. Alat penambat, digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu merapat di deramga maupun menunggu di perairan sebelum bisa merapat ke dermaga.

f. Gudang, yang terletak di belakang dermaga untuk menyimpan barang-barang yang harus menuggu pengapalan.

(8)

4

h. Fasilitas bahan bakar untuk kapal.

i. Fasilitas pandu kapal, kapal tunda dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk membawa kapal keluar atau masuk pelabuhan.

j. Peralatan bongkar-muat barang, seperti kran darat, kran apung, kendaraan untuk mengangkat atau memindahkan barang, seperti forklift.

k. Fasilitas-fasilitas lain untuk keperluan penumpang, anak buah kapal dan muatan kapal, seperti dokter pelabuhan, karantina, bea-cukai, imigrasi, keamanan, dsb.

Tinjauan yang harus dilakukan saat merencanakan lokasi sebuah pelabuhan, yaitu: a. Tinjauan topografi dan geologi: keadaan topografi daratan dan bawah laut harus

memungkinkan untuk membangun suatu pelabuhan dan kemungkinan untuk pengembangan di masa mendatang.

b. Tinjauan pelayaran: pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan menggunakannya.

c. Tinjauan sedimentasi: pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup bagi pelayaran di daerah perairan pelabuhan memerlukan biaya yang cukup besar.

d. Tinjauan gelombang dan arus: gelombang menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada kapal dan bangunan pelabuhan.

e. Tinjauan kedalaman air: kedalaman laut sangat berpengaruh pada pernecanaan pelabuhan.

1.4. Istilah-istilah dalam Pelabuhan

 Bandar (harbour): daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang dan angin untuk berlabuhnya kapal-kapal.

 Pelabuhan (port): daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut, meliputi dermaga, di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar-muat barang, kran-kran untuk bongkar-muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan, di mana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang, di mana barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.  Estuari: bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.

 Roll-on/roll-off (Ro/Ro): bongkar-muat secara horizontal.  Lift-on/lift-off (Lo/Lo): bongkar-muat secara vertikal.

(9)

Jenis golongan bentuk halaman dermaga pelabuhan barang

 Barang-barang potongan (general cargo): barang-barang yang dikirim dalam bentuk satuan, seperti mobil, truk, mesin dan barang-barang yang dibungkus dalam peti, karung, drum, dsb.

 Muatan curah atau lepas (bulk cargo): yang dimuat tanpa pembungkus, seperti batu bara, biji-bijian, minyak, dsb.

 Peti kemas atau kontainer: suatu peti yang ukurannya telah distandarisasi sebagai pembungkus barang-barang yang dikirim.

Geometri ukuran dalam kapal meliputi :

 Panjang total (length overall, Loa): panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan) sampai belakang (buritan).

 Panjang garis air (length between perpendiculars, Lpp): panjang antara kedua ujung garis air pada beban yang direncanakan.

 Sarat (draft): bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan maksimum, atau jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (designed load water line) dengan titik terendah kapal.

 Lebar kapal (beam): jarak maksimum antara dua sisi kapal.

 Ukuran isi tolak (displacement tonnage, DPL): volume air yang dipindahkan oleh kapal, dan sama dengan berat kapal.

 Berat kapal maksimum (displacement tonnage loaded): apabila kapal masih dimuati lagi, kapal akan terganggu stabilitasnya sehingga kemungkinan kapal tenggelam menjadi lebih besar.

 Berat kapal tanpa muatan (displacement tonnage light): ukuran isi tolak dalam keadaan kosong.

 Bobot mati (deadweight tonnage, DWT): berat total muatan di mana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal atau sarat maksimum.

 Ukuran isi kotor (gross register tons, GRT): volume keseluruhan bagian kapal. Ukuran isi bersih (netto register tons, NRT): ruangan yang disediakan untuk muatan dan penumpang.

(10)

6

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Pelabuhan Tanjung Perak

Gambar 2.1 Pelabuhan Tanjung Perak zaman dulu Sumber : www.perakport.co.id

Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang indonesia yang berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke Kawasan Timur Indonesia termasuk Provinsi Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh daerah hinterland Jawa Timur yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran intersulair Kawasan Timur Indonesia.

Dahulu, Kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya melalui perahu-perahu yang dapat mencapai Jembatan Merah (pelabuhan pertama pada waktu itu) yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas.

Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhimya tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875, Ir.W. de Jongth menyusun suatu rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan kepada kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya yang sangat tinggi.

(11)

Baru pada sepuluh tahun pertama abad ke-20, Ir. WB. Van Goor membuat suatu rencana yang lebih realistik yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada kade. Dua orang ahli di datangkan dari Belanda yaitu Prof.DR.J Kraus dan G.J. de Jongth untuk memberikan suatu saran mengenai pelaksanaan rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak.

Setelah tahun 1910, maka pembangunan pelabuhan Tanjung Perak dimulai. Selama dilaksanakan pembangunan, ternyata banyak sekali permintaan untuk menggunakan kade yang belum seluruhnya selesai itu. Dengan demikian, maka dilaksanakanlah perluasannya. Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusi yang cukup besar hagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan yang penting tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga diseluruh Kawasan Timur Indonesia.

Gambar 2.2 Pelabuhan Tanjung Perak Sumber : www.perakport.co.id

Dalam masa pembangunan ini, usaha-usaha pengembangan terus dilakukan oleh pelabuhan Tanjung Perak yang diarahkan pada perluasan dermaga, khususnya dermaga kontainer, perluasan dan penyempurnaan berbagai fasilitas yang ada, pengembangan daerah industri dikawasan pelabuhan. pembangunan terminal penumpang dan fasililas- fasilitas lainnya yang berkaitan dengan perkembangan pelabuhan-pelabuhan modern.

Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhimya

(12)

8

tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875, Ir. W. de Jongth menyusun suatu rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan kepada kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena biayanya yang sangat tinggi.

Baru pada sepuluh tahun pertama abad ke-XX, Ir.WB.Van Goor membuat suatu rencana yang lebih realistic yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal samuera untuk merapatkan kapalnya pada kade. Dua orang ahli di datangkan dari Belanda yaitu Prof.DR.J Kraus dan G.J. de Jongth untuk memberikan suatu saran mengenai pelaksanaan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah tahun 1910, pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak dimulai.

Usaha-usaha pengembangan terus dilakukan oleh Pelabuhan Tanjung Perak yang diarahkan pada perluasan dermaga khususnya dermaga kontainer, perluasan dan penyempurnaan berbagai fasilitas yang ada, pengembangan daerah industri di kawasan pelabuhan, pembangunan terminal penumpang dan fasililas-fasilitas lainnya yang berkaitan dengan perkembangan pelabuhan-pelabuhan modern.

2.2. Lokasi

Gambar 2.3 Lokasi pelabuhan Tanjung Perak

(13)

Pelabuhan Tanjung Perak adalah Pelabuhan Surabaya yang terletak pada posisi 112o43'22" garis Bujur Timur dan 07o11'54" Lintang Selatan. Tepatnya di Selat Madura

sebelah Utara kota Surabaya yang meliputi daerah perairan seluas 1.574,3 ha dan daerah daratan seluas 574,7 ha.

Alamat Pelabuhan : Jl. Tanjung Perak Timur No. 620 Kelurahan : Perak Timur

Kecamatan : Pabean Cantian

Kabupaten : Surabaya

Propinsi : Jawa Timur

Status Pelabuhan : Pelabuhan Komersial Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum

2.3. Bidang Usaha f. Tambat labuh

g. Pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih

h. Fasilitas terminal penumpang untuk naik turun penumpang dan kendaraan i. Dermaga

j. Gudang dan tempat penimbunan barang, alat B/M serta peralatan pelabuhan k. Terminal petikemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro

l. Bongkar muat barang dan petikemas m. Pusat distribusi dan konsolidasi barang n. Penundaan dan pemanduan kapal

(14)

10

2.4. Layout Pelabuhan (Terminal)

Gambar 2.4 Layout umum pelabuhan

Sumber : www.perakport.co.id

2.5. Kondisi Lingkungan

Gambar 2.5 Suasana pelabuhan dilihat dari satelit Sumber : www.dephub.go.id

(15)

2.5.1. Water Area

No. Lokasi Luas (M2) Kedalaman (M/LWS) 1. Pelabuhan Luar 15.556.300 -12,0

2. Pelabuhan Dalam 784.000 -9,6 2.5.2. Gelombang

Tinggi Gelombang maksimal di sekitar ambang luar 1,5 m dan di tempat berlabuh kurang lebih 0,5 m.

2.5.3. Angin

Rata-rata kecepatan angin di Pelabuhan yaitu 12 knot. 2.5.4. Arus

Terdapat dua arus dominan yang terjadi di alur maupun tempat berlabuh yaitu: Arah Barat ke Timur dan dari arah Timur ke Barat. Pergantian arah terjadi setiap 6 jam dengan kecepatan maksimal 3 knot.

2.5.5. Area Labuh Jangkar

Bagi kapal-kapal yang akan berlabuh jangkar di dalam daerah Pelabuhan Tanjung Perak, telah ditentukan dengan posisi koordinat sebagai berikut :

No. Keterangan Peruntukan

1. Zone A Panjang Kapal < 100 M

2. Zone B 100 M

3. Zone C Panjang Kapal > 151 M

4. Zone D Kapal Tongkang

5. Zone E Kapal Tongkang

2.6. Alur Pelayaran

Alur pelayaran barat merupakan alur utama untuk memasuki pelabuhan Tanjung Perak yang panjangnya 25 mil laut, lebar 100 meter dengan kedalaman bervariasi antara 9,7 sampai 12 meter A.R.P dilengkapi dengan 24 buoy dan Stasiun Pandu di Karang Jamuang yang siap melayani 24 jam.

Alur lainnya yaitu alur pelayaran timur, yang penjangnya 22,5 mil laut, lebar 100 meter dengan kedalaman antara 2,5 sampai 5 meter A.R.P dilengkapi dengan 8 buoy.

(16)

12

Gambar 2.6 Peta alur pelayaran Tanjung Perak

Sumber : www.dephub.go.id

2.7. Pemanduan

Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan wajib Pandu. Untuk itu tersedia 39 orang pandu yang terdiri dari 28 pandu laut dan 11 pandu bandar. Pandu Laut bertugas memandu kapal selama berlayar di alur dan Pandu Bandar memandu kapal untuk olah gerak dalam pelabuhan. Untuk tugas pemanduan ini, para pandu stand by di Stasiun Karang Jamuang selama 24 jam, yang dapat dihubungi melalui radio IJHV pada cannel 6- 8 - 12 - 14 dan 16. Untuk keamanan dan kelancaran olah gerak kapal di bandar, tersedia 8 kapal tunda berkekuatan 800- 2400 HP, 5 5 kapal pandu berkekuatan 350 - 960 EB' dan 6 kapal kepil berkekuatan 125 - 250 MK.

(17)

2.8. Layout Eksisting Pelabuhan

Gambar 2.7 Layout eksisting pelabuhan Tanjung Perak

Sumber : www.dephub.go.id

2.9. Fasilitas Umum Pelabuhan 2.9.1. Pelayanan Air Bersih

Pelayanan air bersih ( air minum) untuk kapal yang sedang tambat dilayani melalui pipa di sepanjang dermaga Jamrud Utara, Berlian Timur yang memiliki kapasitas 100 ton perjam dan di dermaga International Container Terminal ( ICT)

(18)

14

dengan kapasitas 30 ton per jam. 3edang untuk kapal-kapal di tambatan lainnya atau direde dapat dilayani melalui 4 buah tongkang air. Total kapasitas pelayanan air minum di pelabuhan diperkirakan 1000 - 1500 ton per hari. Semua fasilitas air ini di suplay oleh PDAM ( Perusahaan daerah Air Minum ).

2.9.2. Bunker

Pelayan bunker dilaksanakan oleh Pertamina melalui pipa dermaga yang terdiri dari :

Jamrud Utara : 6 tempat ( khusus MDF) Jamrud Selatan : 5 tempat

Berlian Timur : 3 tempat Berlian Barat : 4 tempat

Pelayanan bunker lainnya dilakukan oleh swasta melalui tongkang dan mobil tangki.

2.9.3. Pelayanan Kesehatan

Sebagai pintu gerbang pelabuhan Indonesia, Tanjung Perak juga dilengkapi dengan Rumah Sakit Pelabuhan yang memiliki kapasitas 100 tempat tidur dengan pelayanan 24 jam sehari. Rumah Sakit ini terletak di Jl. Kalianget 2 - 4 Surabaya, nomor telepon (031) 3294801 dan dilengkapi dengan peralatan kesehatan yang mamadai bagi praktek umum dan spesialis. Untuk keadaan darurat juga disediakan kamar gawat darurat, ambulan dan radio medik pada frekwensi 718.

2.9.4. Pemadam Kebakaran (PMK)

PMK bertujuan untuk menjaga kemungkinan timbulnya bahaya kebakaran, seperti resiko kebakaran yang menimpa material yang ada di area pelabuhan. Pelayaran ini ditujukan untuk mengantisipasi dan melindungi aset pelabuhan dan aset lain yang dimiliki oleh masyarakat umum. Karena itu disamping memberikan pelayanan terhadap para pengguna jasa pelabuhan (pelanggan), pelayanan ini juga ditujukan bagi masyarakat lain yang membutuhkan pelayanan pemadam kebakaran. Pelayanan ini bekerja selama 24 jam dan dapat dihubungi melalui telepon (031) 3291760.

2.9.5. Docking, Repairing, dan Shipbuilding

Di area Pelabuhan Tanjung Perak telah banyak disediakan berbagai macam pelayanan termasuk pelayanan docking, perbaikan kapal bahkan pembuatan kapal

(19)

sekalipun. Sehingga banyak sekali beroperasi perusahaan jasa docking kapal, perbaikan, konversi kapal, dan lain-lain. Tentu saja keberadaan perusahaan ini sangat membantu dalam menunjang kelancaran operasional dan aktivitas kerja di pelabuhan.

2.10. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan 2.10.1. Terminal JAMRUD

Gambar 2.8 Data Terminal JAMRUD

Sumber : www.dephub.go.id

(20)

16

Gambar 2.9 Data Terminal BERLIAN

Sumber : www.dephub.go.id

2.10.3. Terminal NILAM

Gambar 2.10 Data Terminal NILAM

(21)

2.10.4. Terminal MIRAH

Gambar 2.11 Data Terminal MIRAH

(22)

18

2.10.5. Terminal KALIMAS

Gambar 2.12 Data Terminal KALIMAS

Sumber : www.dephub.go.id

2.10.6. Terminal PENUMPANG

Gambar 2.13 Data Terminal PENUMPANG

(23)

2.10.7. Terminal RO-RO

Gambar 2.14 Data Terminal RO-RO

Sumber : www.dephub.go.id

2.11. Institusi Terkait

Di area pelabuhan juga banyak beroperasi lembaga-lembaga terkait, diantaranya adalah :

2.11.1. Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (Kp3) Tanjung Perak Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) adalah Kesatuan dari unsur Kepolisian RI yang mempunyai tugas pokok membantu Administrator Pelabuhan dalam menyelenggarakan keamanan di dalam daerah Pelabuhan sepanjang mengenai tata-tertib umum dalam rangka pendayagunaan dan pengusahaan pelabuhan. Kedudukan KP3 secara taktis operasional berada di bawah Administrator Pelabuhan dan secara hirarkhis fungsional serta teknis Polisional tetap berada di bawah kesatuan induknya.

2.11.2. KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Klas I Surabaya)

Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) adalah unit pelaksana teknis dibidang keamanan Pelabuhan, Bandar, Perairan Laut, Pantai dan Bantuan SAR dalam lingkungan Departernen Perhubungan. KPLP dalam tugasnya mempunyai fungsi menegakkan peraturan/ketentuan bidang Perhubungan Laut di daerah pelabuhan dan perairan bandar, melaksanakan patroli perairan dan bantuan SAR.

(24)

20

2.11.3. Distrik Navigasi Klas I Surabnya

Distrik Navigasi adalah unit pelaksana tehnis pemerintahan dibidang perambuan, penerangan pantai dan elektronika pelayaran dalam hngkungan Departemen Perhubungan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Perhubungan Laut. Distrik Navigasi Surabaya termasuk Distrik Navigasi Klas I bettugas menyelenggarakan perambuan dan penerangan pantai, elktronika dan telekomonikasi serta mengatur penggunaan dan memelihara kapal-kapal negara.

2.11.4. Kesyahbandaran Klas I Surabaya

Kesyahbandaran adalah unit pelaksana tehnis pemerintahan dibidang kebandaran, perkapalan dan jasa maritim dalam lingkungan Departemen Perhubungan, yang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Syahbandar. Tugas Kesyahbandaran adalah melaksanakan penilikan kebandaran, keselamatan kapal, pengukuran dan pendaftaran kapal serta kegiatan jasa maritim.

2.11.5. Bea Cukai

Kantor Inspeksi Direktorat lendral Bea dan Cukai Tanjung Perak dengan tugas pokok memungut pajak-pajak yang tidak langsung scperti: bea masuk, bea keluar, cukai serla mencegah adanya penyelundupan pajak-pajak tersebut.

2.11.6. Karantina Kesehatan Pelabuhan

Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebagai unsur pelabuhan, merupakan Port Health Authority dalam daerah Pelabuhan. Oleh karenanya semua kegiatan-kegiatan di kapal dan daerah pelabuhan yang mungkin dapat berkaitan dengan kesehatan manusia, adalah merupakan tugas K.K.P untuk mengatasi, memonitor, memotivasi, mencegah dan memelihara, sehingga terjadi peningkatan-peningkatan kesehatan yang sepadan dengan aktivitas serta gerak pengembangan Pelabuhan pada umumnya. Secara singkat Kantor Kesehatan Pelabuhan mengemban tugas; menyelenggarakan pencegahan penyakit menular yang berasal dari luar pelabuhan melalui kapal laut.

2.11.7. Kantor IMIGRASI

Kantor Resort Imigrasi Tanjung Perak Surabaya, pada dasarnya antara lain, mengawasi kedatangan dan keberangkatan orang-orang yang datang dari luar maupun yang berangkat keluar negeri melalui Pehbuhan Tanjung Perak. Pelabuhan Tanjung

(25)

Perak Surabaya oleh Menteri Kehakiman ditunjuk sebagai salah satu pelabuhan pendaratan, dengan arli bahwa orang-orang dibolehkan berangkat/datang langsung ke dan dari luar negeri, setelah memenuhi persyaratan yang berlaku. Tugas Pengawasan dilaksanakan oleh Pejabat Pendaratan pada saat embarkasi/debarkasi penumpang.

2.11.8. Stasiun Karantina Hewan

Bertugas menyelenggarakan pencegahan penyakit menular terhadap hewan yang berasal dari luar pelabuhan, maupun yang akan keluar pelabuhan melalui kapal laut.

2.11.9. Balai Karantina Tumbuh-tumbuhan

Bertugas menyelenggarakan pencegahan penyakit terhadap Tumbuh-tumbuhan yang berasal dari luar pelabuhan, maupun yang akan keluar pelabuhan melalui kapal laut.

2.12. Mitra Kerja, Pelanggan dan Pengguna Jasa Kapal Liner dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak

No.Agen Kapal Grt Frek rata-rata per

bulan Bendera

1 PT Samudera Indonesia Semboku Ace 7657 1 Panama

Rack Manuel 1740 1 Singapura

Rickmers Teanjin

23239 1 Bahama

Kobe Queen 7657 1 Panama

Bandung Ace 7633 1 Panama

Kochi Ace 7633 1 Panama

Yuuzan 3611 1 Panama

Leon 14330 1 Siprus

Saint Loanis 9013 1 Siprus

Oraphin 3 2951 1 Thailand

2 PT Djakarta Lloyd Lard Field 25695 1 British

Wren Arrow 27012 1 Bahama

Emu Arrow 51419 1 Bahama

3 PT Karana Line Asean Jumbo 12313 1 Singapura

Ocean Host 29160 1 Korea

Jin Shan Hai 20582 1 Cina

Ubon Navee 11911 1 Thailand

Alsham 14854 1 Malta

(26)

22

Akra Sounion 19652 1 Panama

4 PT New Ship Cape Nelson 15158 1 Liberia

Nzol Compaigner

13911 1 Liberia

Nzol Commander 1 Liberia

Nzol Crussader 13607 1 Liberia

Nzol Challenger

12911 1 Liberia

Cape York 10081 1 Liberia

Cape Cappel 10800 1 Liberia

5 PT Global Putra Feng Qing 10365 1 Cina

Gaoyang 10347 1 Cina

An Tai Jiang 10800 1 Cina

6 PT Pulau Laut Hoegh Drake 30150 1 Norwegia

Hoegh Dyke 30150 1 Bahama

Attantic. S 30731 1 Australia

Hoegh Minerva 30995 1 Norwegia

Hoegh Duke 30061 1 Norwegia

Hoegh Miranda 30995 1 Norwegia

7 PT Andhika Line Achmad Alfalah

15122 1 Bahrain

Bright Hove 12923 1 Panama

Lia 12442 1 Malta

European 1144 1 Panama

8 PT Bahtera Adhiguna Sung Kung XI 5546 1 Panama

Sung Kung VI 6363 2 Panama

Sung Kung IX 5354 1 Panama

Sung Kung XI 5575 1 Panama

9 PT Arpeni Captain George

31643 1 Siprus

Kornat 1669 1 Vincent

Sea Pioner 12592 1 Panama

Noble Empires 14300 1 Panama

10 PT Tirta Caraka

Samudera Karabi Navee 13442 1 Panama

Sanko Rally 25676 1 Liberia

Xuan Cheng 10150 1 Cina

11 PT Bahari Haluan

Samudera Shan Furyu 495 2 Honduras

Shannon Express

1424 2 Honduras

12 PT Lian Lestari Sopanava Inter 4250 1 Balize

Sin Zhung 4271 1 Singapura

(27)

13 PT Trikora Lloyd Tabah 12733 1 Panama

14 PT Admiral Line Socofi Stream 4885 1 Rusia

15 PT Hamparan Segara

Niaga Harwich Star 15279 1 Vincent

Perusahaan Bongkar Muat (PBM)di Pelabuhan Tanjung Perak

No.Nama Gudang Alamat Telepon

1 PT Sarana Bandar

Nasional 100 A Jl. Jamrud 5

(031) 329 1724

2 T Adiparwa Baruna

Sejahtera 100 B Jl. Tanjung Perak Timur 544

(031) 329 1494

3 T Garbantara Citra Bahari 101 A Jl. Tanjung Perak Timur 426 (031) 329

1396

4 PT Berkah Sarana Inti 101 B Jl. Tanjung Perak Timur 482 (031) 329

3417

5 PT Dwipahasta Jasa Perak102 A Jl. Tanjung Perak Barat 5 (031) 334

453

6 PT Trijasa Dermaga

Zamrud 102 B Jl. Teluk Lampung 2

(031) 329 1020 7 PT Ayodya Graha 103 - 105 Jl. Berlian 2 (031) 329 1014

8 PT Astarika Stuwarindo 106 Jl. Tanjung Perak Timur 400 (031) 329

3366

9 PT Bintang Upaya

Samudra 107 Jl. Tanjung Perak Timur 494

(031) 329 3002

10 PT Adhiguna Putera 108 Jl. Kalimas Baru 192 (031) 329

1180

11 PT Cipta Satria

Stuwarindo 119

Jl. Tanjung Perak Timur 512 C.10

(031) 329 2545

12 PT Mitra Dermaga Emas 121 B Jl. Tanjung Layar 4D (031) 336

907

13 PT Agung Jaya Prasetya 122/ 123 Jl. Tanjung Perak Timur 512 (031) 329

2545

14 PT Sarana Bandar

Nasional 124 Jl. Jamrud Utara 5

(031) 329 1724

15 PT Pelita Bandar Nasional 126 Jl. Tanjung Perak Barat 437 (031) 329

4237

16 PT Mitra Dharma Laksana 302 Jl. Alon-alon Priok 27 031) 329

1405

17 PT Tanto Karya Utama 303 Jl. Tanjung Perak Barat 41 (031) 33 392

18 PT Dharma Lautan

Nusantara 405 A Jl. Prapat Kurung 2

(031) 329 9248

19 PT Catur Hasga

Stuwarindo 406 l. Tanjung Perak Timur 564

(031) 329 9248

20 PT Tareran Permai 500 Jl. Tanjung Perak Timur 316 (031) 329

3882

21 PT Siantan Windu 501 A Jl. Rajawali 14 (031) 335

831

(28)

24

23 PT Mitra Pasific 503 Jl. Karet 104 (013) 333

989

24 PT Karya Sarana Utama 121 A Jl. Tanjung Perak Timur 530 (031) 329

156

25 PT Bahari Sakti 502 Jl. Teluk Kumai Barat 102 (031) 329

3597

26 PT Mitra Dermaga Timur 125 Jl. Tanjung Perak Barat

2472

(031) 329 3273

PT. Terminal Petikemas Surabaya

Merupakan hasil korporasi dari salah satu unit di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III, yaitu Unit Terminal Petikemas. TPS diprivatisasi pada tanggal 29 April 1999 yaitu pada saat P&O Australia Ports Ltd membeli 49% kepemilikan saham Perusahaan.

Terminal petikemas di Surabaya dibangun pada tahun 1992 yang ditandai dengan pemasangan Container Gantry Crane yang pertama pada dermaga petikemas sepanjang 500 meter. Sejak saat itu terminal telah menetapkan reputasi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai terminal dengan biaya efektif dan mampu memenuhi kebutuhan para importer maupun eksporter di Jawa Timur dan Indonesia Kawasan Timur.

Saat ini, TPS memiliki dua dermaga, yaitu jalur dermaga sepanjang 1000 meter dengan kedalaman di kedua sisinya 10,5 meter dan jalur dermaga sepanjang 450 meter dengan kedalaman kedua sisinya 7 meter. Dermaga-dermaga tersebut dilengkapi dengan 7 Quay Crane dan 17 RTG serta bermacam-macam forklift yang diperlukan untuk penanganan petikemas.

Pada tahun 1997, disadari bahwa TPS harus melakukan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan perdagangan yang terus meningkat, sehingga dibuat suatu program untuk memperluas kapasitas menjadi dua kali lipat dari yang sudah ada saat ini. Lapangan petikemas saat ini sedang diperluas sehingga pada akhir tahun 2000 akan memiliki daya tampung lebih dari 20.000 teus. Untuk keperluan tersebut, telah diadakan kesepakatan pembelian 4 unit Quay Crane baru dari IMPSA dan 12 unit RTG baru dari Konecranes.

Diharapkan pada akhir tahun 2001, TPS akan mampu menangani 2 juta teus petikemas per tahun.

(29)

Sistem komputer baru, untuk operasional terminal dan nota rampung, dibuat oleh Realtime Business Solutions dari Sidney, Australia, menyediakan fasilitas bagi TPS maupun Shipping Line untuk melakukan dan mengetahui kondisi aktual sistem perencanaan dan pengendalian petikemas serta kemampuan untuk menggunakan teknik pertukaran data secara elektronik dan modern. Sistem ini telah beroperasi sejak Desember 1999.

Komisaris Perusahaan dan Direksi yang terdiri dari kedua pihak pemegang saham, saat ini tengah bekerja ke arah peningkatan produktivitas dan pelayanan yang lebih baik dan mengacu kepada praktik terminal terbaik di dunia. TPS merupakan salah satu dari sedikit terminal di dunia yang telah memperoleh sertifikat ISO 9002, dan sekarang tengah menuju ke arah akreditasi ISO 14000.

Perusahaan tengah membangun dasar-dasar untuk membentuk suatu organisasi yang tidak hanya mampu menyediakan tingkat pelayanan yang terjamin, namun juga berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

Kinerja staff Perusahaan merupakan hal yang penting sekali bagi keberhasilan di masa mendatang, untuk itu saat ini tengah dilakukan kegiatan pelatihan tepat guna dan pengenalan motivasi. Pelatihan di bidang teknologi komputer barupun telah dilakukan di lingkungan staff.

(30)

26

2.13. Fasilitas dan Peralatan Peti Kemas Surabaya

Gambar 2.15 Fasilitas dan Peralatan Peti Kemas Surabaya

Sumber : www.dephub.go.id

2.14. Peralatan Bongkar Muat

o. Kapal pandu sebanyak : 1 unit 2x380HP dan 3 unit 2x490HP p. Kapal Tunda sebanyak : 9 unit

q. Kapal Kepil sebanyak : 2 unit 150HP dan 1 unit 240HP r. Kapal Tongkang sebanyak : 3 unit

s. Kapal Ukur sebanyak : 1 unit 150PK t. Crane sebanyak : 1 unit 35 ton

u. Forklift sebanyak : 1 unit 2ton, 2 unit 2,5ton, 2 unit 3ton, 1 unit 5ton, dan 2 unit 7ton

v. Head Truck sebanyak : 5 unit 40 ton

w. Chasis Combo sebanyak : 2 unit 20' dan 5 unit 40’ x. Spreader sebanyak : 2 unit 20' dan 5 unit 40’

(31)

y. Transtainer sebanyak : 2 unit 40 ton z. Mobil PMK sebanyak : 6 unit

2.15. Data Operasional Pelabuhan Tanjung Perak Tahun 2002-2006

Gambar 2.16 Data Statistik Operasional 2002-2006

Sumber : www.dephub.go.id

Gambar 2.17 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Kapal) - Call

(32)

28

Gambar 2.18 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Kapal) - Grt

Sumber : www.dephub.go.id

Gambar 2.19 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Kapal)

(33)

Gambar 2.20 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Bongkar-Muat)

Sumber : www.dephub.go.id

Gambar 2.21 Data Statistik Operasional 2002-2006 (Penumpang)

(34)

30

2.16. Data Operasional Pelabuhan Tanjung Perak Tahun 2007-2012

Gambar 2.22 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Kapal) - Pelayaran

Sumber : www.dephub.go.id

Gambar 2.23 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Kapal) - Jenis

(35)

Gambar 2.24 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Penumpang)

Sumber : www.dephub.go.id

Gambar 2.25 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Barang)

(36)

32

Gambar 2.26 Data Statistik Operasional 2007-2012 (Arus Petikemas)

(37)

33

DAFTAR PUSTAKA

Beritajatim.com. 2012. Beritajatim.com. September 23. Accessed Maret 31, 2013.

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2012-09-23/147226/Pelabuhan_Tanjung_Perak_Dilengkapi_Fasilitas_Oil_Boom_.

Ikram, Muhammad. 2011. April 5. Accessed Maret 31, 2013. http://siteengineering.blogspot.com/2011/04/pelabuhan-bag1.html.

Indonesia, Pelabuhan. 2013. Maret 31. Accessed Maret 31, 2013. http://www.perakport.co.id.

Ramadhani, Afrilia Sandra. n.d. "Scribd." Accessed Maret 31, 2013. http://www.scribd.com/doc/45278669/tugas-pelabuhan.

(38)

34

LAMPIRAN

Lampiran 0-1 Artikel (Pelabuhan Tanjung Perak Dilengkapi Fasilitas Oil Boom)

Surabaya (beritajatim.com, 2013)--Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya semakin serius menerapkan eco green di kawasan kerjanya. Salah salah satunya membangun oil boom, yakni tempat khusus penampungan minyak untuk penanggulangan limbah minyak di laut sehingga tumpahan minyak dan oli kapal tak sampai mencemari air laut.

"Ini sebagai wujud komitmen kami terhadap perlindungan lingkungan hidup, khususnya di kolam pelabuhan," ujar Edi Priyanto, Humas PT Pelindo III, Minggu (23/9/2012).

Oil boom digunakan untuk perlindungan dari tumpahan minyak, defleksi, dan lokalisasi minyak yang tumpah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Oil boom sendiri berdasarkan tpenya dapat digunakan baik untuk semi permanen atau permanen. Dan juga untuk operasi darurat tergantung pada model dari oil boom.

"Oil boom dipasang secara permanen agar dapat digunakan untuk melindungi lokasi sensitif dari tumpahan minyak atau puing. Material oil boom dibuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan sehingga tidak menghasilkan polusi," jelasnya.

Dengan besarnya tingkat produksi minyak di Indonesia, makin besar juga resiko terjadinya tumpahan minyak. Tumpahan minyak sebagian besar terjadi di perairan, demikian halnya dapat terjadi di kolam pelabuhan. Tumpahan minyak sendiri dapat disebabkan kesalahan pada tingkat produksi, transfer, kecelakaan kapal pengangkut minyak (tanker) dan lain-lain.

"Tidak hanya itu saja, di lapangan masih banyak dijumpai kapal-kapal yang dengan sengaja maupun tidak sengaja melakukan pembuangan limbah oli dari kapal. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tumpahan minyak di kolam pelabuhan ini, PT Pelindo III (Persero) mengadakan investasi oil boom dengan panjang 200 meter," akunya.

Pascapengadaan oil boom ini nantinya akan segera dibentuk tim tanggap darurat yang akan mengoperasikan oil boom pada saat dibutuhkan, yakni ketika terjadi kasus tumpahan minyak di kolam pelabuhan, maka tim tanggap darurat ini yang melakukan aksi di lapangan.

(39)

Setelah pengadaan oil boom (alat pengurung minyak), nantinya minyak tersebut disemprot dengan chemical yang ramah lingkungan yang dapat memecah partikel-partikel oil. Selain itu nantinya juga akan disediakan alat penghisap minyak (Oil Skimmer) dan alat penyerap minyak (Oil Absorbent), dan saat ini yang telah tersedia juga adalah alat penanggulangan tumpahan minyak (Spill Kits Response).

"Dengan adanya alat pengurung minyak (oil boom) ini, Pelabuhan Tanjung Perak dapat berperan untuk menjaga ekosistem laut dan menjadikan pelabuhan yang bersih, sehingga terwujud Ecoport Pelabuhan Tanjung Perak," tandasnya.[air/rea]

Gambar

Gambar 2.1 Pelabuhan Tanjung Perak zaman dulu  Sumber  : www.perakport.co.id
Gambar 2.2 Pelabuhan Tanjung Perak  Sumber  : www.perakport.co.id
Gambar 2.3 Lokasi pelabuhan Tanjung Perak  Sumber    : www.dephub.go.id
Gambar 2.5 Suasana pelabuhan dilihat dari satelit  Sumber  : www.dephub.go.id
+7

Referensi

Dokumen terkait

Port adalah harbour yang terlindung, dengan fasilitas terminal laut yang terdiri dari tambatan/dermaga untuk bongkar muat barang dari kapal, gudang, transit dan

Sedangkan pengertian pelabuhan (port) menurut Bambang Triatmodjo ( 1996) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas

Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas terminal laut meliputi dermaga, kran-kran untuk untuk bongkar

Selain itu Pelabuhan juga merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana kapal dapat

Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapai dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar

435 Sementara itu Jinca (2011) mengatakan bahwa pelabuhan laut adalah suatu daerah perairan yang terlindung terhadap badai, ombak dan arus, sehingga kapal dapat

Secara umum pelabuhan (port) merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang dan arus, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal

Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapai dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar