• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU DI BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU DI BEKASI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU DI BEKASI

M. Rizal Ramadan1, Umi Holifah2, Asha Khasanah3 Universitas Negeri Semarang

Abstrak

WHO China Country Office telah melaporkan adanya kasus pneumonia yang belum diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tanggal 31 Desember 2019. Selanjutnya tak berselang lama kasus tersebut pun diidentifikasi sebagai penemuan jenis baru coronavirus (novel coronavirus). Penyebaran virus pandemi ini menyebar sangat cepat dan membuat krisis kesehatan di berbagai negara di dunia. Akhirnya WHO pun secara resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia ini dengan nama Coronavirus Disease atau yang biasa kita kenal dengan COVID-19. Virus ini membuat juga dinobatkan sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat dan Kepedulian Internasional (PHEIC) oleh WHO pada tanggal 30 Januari 2020. Setelah semakin meluasnya jangkauan penularan virus pandemi ini termasuk di Indonesia, maka pemerintah akhirnya mengambil langkah untuk segera memutus rantai penularan ini yaitu dengan membuat kebijakan salah satunya di kota Bekasi yaitu pembatasan sosial berskala besar atau yang biasa disebut dengan PSBB. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode perpustakaan yaitu menelusuri dokumen-dokumen baik itu seperti majalah, buku, berita, artikel dan sebagainya. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan pemerintah tentang PSBB ini sangat berdampak besar bagi kehidupan masyarakat terutama warga yang mencari penghasilan harian. Angka pengangguran dan kemiskinan di Bekasi yang melonjak naik pun menjadi salah satu dampak dari diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia.

Kata Kunci : Covid-19, PSBB, Bekasi

Abstract

WHO China Country Office has reported on unkown cases of pnemonia in Wuhan, Hubei Province, China on December 31, 2019. Subsequently it was soon identified as the discoveryof a new strain of coronavirus. The pandemic virus spread rapidly and created health crises in countries around the world. Finally, WHO has officially decreed coronavirus on this human by the name coronavirus disease or as we are accustomed to it as covid-19. This virus makes it also a public health emergency and an international concern (PHEIC) by the WHO on January 30, 2020. As the pandemic virus outbreak spread in Indonesia, governments have taken steps to break the chain of infection immediately by creating a policy for one of the cities in bekasi, a large-scale or social restrictions known as PSBB. Methodically, the study employed the library method of going through such good documents as magazines, books, news, articles, and so forth.

(2)

As a result of the study, the government's policies on the PSBB have had a major impact on people's lives, especially those seeking daily income. The soaring number of unemployment and poverty in bekasi has been one of the effects of social restrictions on berska.

Keywords: Covid-19, PSBB, Bekasi

PENDAHULUAN

Penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Virus ini pertama kali dilaporkan di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Virus ini adalah virus baru sehingga belum diidentifikasi pada manusia sebelumnya. Gejala umum dari penyakit ini adalah gejala gangguan pernapasan akut seperti demam di atas 38oC, batuk dan sesak napas. Gejala lain yang dirasakan oleh penderita virus ini yaitu lemas, nyeri otot dan diare. Pada penderita Covid-19 akut dapat menimbulkan pnemunia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian. Penyebaran virus ini sangat cepat melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk). Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan kedaruratan kesehatan masyrakat yang meresahkan dunia. Seiring

semakin bertambahnya penderita Covid-19 di Indonesia, pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 untuk mencegah penyebarannya. PSBB dilakukan selama masa inkubasi terpanjang, yaitu selama 14 hari. Jika sampai 14 hari masih terdapat penambahan kasus baru, pembatasan ini dapat diperpanjang kembali (Syafrida dan Ralang Hartati, 2020).

Daerah pertama yang menerapkan PSBB ini adalah DKI Jakarta, yaitu pada tanggal 10 April 2020. Keputusan ini diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia, salah satunya Kota Bekasi. PSBB ini berdampak pada seluruh bidang di masyarakat, khususnya di bidang ekonomi. Pembatasan sosial yang diterapkan, mengakibatkan terbatasnya proses produksi serta distribusi

produk dan semakin melemahnya

(3)

perusahaan industri dan UMKM yang memutuskan untuk gulung tikar. Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Angka pengangguran dan kemiskinan juga meningkat selama masa pandemi, khususnya pada masa PSBB ini.

Kota Bekasi sebagai alah satu kota yang bertumpu pada sektor perdagangan dan perindustrian mengalami dampak yang cukup signifikan. Tidak sedikit industri dan UMKM di Kota ini juga ikut gulung tikar. Hal ini lah yang melatar-belakangi penulis untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai sejauh mana dampak Covid-19 terhadap perekonomian penduduk Kota Bekasi dan apa saja upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani permasalahan ekonomi ini. Apakah upaya yang dilakukan pemerintah bisa dilakukan dengan baik dan efektif dan apa saja kendalanya.

PEMBAHASAN

Pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh dunia ini tidak hanya mematikan untuk manusia, tetapi juga sangat merugikan perekonomian. Indonesia menjadi negara dengan kasus perkembangan Covid-19 tercepat. Penyebaran virus ini sangat cepat. Berawal dari perkotaan, virus

ini menyebar ke penjuru-penjuru daerah di Indonesia, termasuk Bekasi. Berbagai cara dilakukan pemerintah guna mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait pandemi ini, salah satu nya yaitu melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kondisi keterbatasannya, tetap membutuhkan orang lain untuk mendukung

kehidupannya. Pemberlakuan PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala Besar) telah disampaikan oleh pemerintah, dalam hal ini seperti perliburan sekolah, penutupan kantor, pembatasan kegiatan keagamaan, dan kegiatan lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi atau memutus persebaran virus mematikan ini.

Kebijakan yang dibuat pemerintah seperti PSBB tentu saja menyebabkan berlakunya WFH (work from home) bagi para pekerja. Namun lain halnya dengan para pekerja seperti pedagang, buruh, tukang becak, tukang ojek dan yang lainnya, yang tidak bisa menerapkan kebijakan WFH tersebut dan merekalah yang paling terkena imbasnya.

Pemberlakuan kebijakan PSBB tersebut memuai reaksi yang beragam

(4)

mengeluhkan dampak yang dialami seperti sulitnya ekonomi karena tidak dapat bekerja seperti biasa sehingga segala kebutuhan hidupnya tidak dapat terpenuhi dengan baik khususnya masyarakat kelas bawah. Upaya

pemerintah dalam mengantipasi

perkembangan virus corona saat ini cukup membuat khawatir masyarakat yang terkena

dampaknya. Bukan hanya khawatir

terjangkit virus corona saja, tetapi kebijakan pemerintah yang memberlakukan PSBB untuk beberapa wilayah memberikan dampak yang lumayan besar kepada masyarakat. Hal ini akan menyulitkan masyarakat dalam melakukan kegiatan dan mobilitasnya. Meskipun beresiko besar, tetapi harus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut.

Kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat ini memang tidak mudah untuk dijalankan, terlebih bagi masyarakat yang mata pencahariannya disektor informal. Masyarakat yang mata pencahariannya disektor informal akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kondisi saat di berlakukannya PSBB secara langsung mengurangi pendapatan mereka.

Persoalan lain ekonomi setelah diberlakukannya PSBB, adalah persoalan menurunnya pendapatan masyarakat, yang

menyebabkan turunnya daya beli. Jika PSBB dilakukan dengan ketat demi mencegah wabah virus meluas, maka mobilitas masyarakat akan menjadi semakin terbatas dan menyulitkan kondisi ekonominya.

Ketika ingin menerapkan PSBB diwilayahnya, pemerintah seharusnya memikirkan kehidupan masyarakat kelas bawah yang kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemerintah juga harus mengetahui data yang akurat seberapa banyak keluarga yang tidak mampu mengakses kebutuhan pokok selama ini. Hal yang terpenting adalah pemerintah harus menyiapkan kebijakan dan anggaran yang tepat untuk menghadapi keadaan seperti saat ini, yang mungkin akan memburuk.

Dikutip dari merdeka.com,

Pemerintah Kota Bekasi, menyebutkan penduduk miskin di wilayahnya melonjak dari 3,89 persen sebelum pandemi Covid-19 menjadi 50 persen setelah pandemi Covid-19. Ini menandakan bahwa aturan terkait pencegahan virus corona salah satunya PSBB, mempunyai dampak yang sangat besar, terutama di sektor pereokomian.

Untuk membantu mengurangi beban perekonomian masyarakat, Pemkot Kota

(5)

Bekasi menyalurkan bantuan sosial kepada keluarga yang terdampak. Bantuan sosial ini di ambil dari dana daerah atau APBD. Selain dari anggaran daerah, Pemkot Kota Bekasi juga mendapat bantuan dana Kementrian Sosial yang menggunakan APBN.

Dampak langsung PSBB akan sangat terasa bagi masyarakat yang mengandalkan pendapatan harian, seperti pedagang keliling, pedagang kaki lima dan tukang ojek. Sejak adanya PSBB mereka menjadi kehilangan penumpang dan pelanggan, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Menurunnya sumber mata pencaharian mereka merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kemiskinan disaat pandemic, teruma di wilayah Kota Bekasi.

PSBB juga akan terasa dampaknya pada pelaku dunia usaha, karena sektor usaha lainnya di luar sektor penyedia kebutuhan dasar yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor 9 tahun 2020 terancam mati. Pasalnya PSBB tersebut akan menurunkan kinerja perusahaan dan juga permintaan yang cukup signifikan. Sementara, bagi sektor yang masih diperbolehkan untuk beroperasi diproyeksi juga akan mengalami penurunan permintaan

dari pasar. Karena, dengan adanya PSBB, aktivitas aktivitas perkantoran atau perusahaan yang saat ini masih bisa bekerja karena permintaan pasar akan semakin turun karena yang menekan bukanlah pasarnya tetapi regulasi yang membatasi pergerakan orang dan barang sepanjang PSBB diberlakukan. Adanya PSBB, terdapat beberapa penurunan harga, seperti harga ikan, sayur dan harga lainnya, yang disebabkan oleh turunnya permintaan.

Dengan kebijakan PSBB, segala kegiatan masyarakat dihentikan sementara ternyata memiliki pengaruh yang kuat pada masyarakat. Terdapat masyarakat yang terdampak secara ekonomi, sebagai contoh yang disebutkan sebelumnya yaitu ojek online (ojol) tidak memiliki pendapatan karena berkurang nya orderan, pedagang baju dan pedagang kaki lima berhenti berjualan sejenak semenjak adanya wabah ini. Dampak lainnya yang dirasakan pedagang kaki lima juga merasakan dampak diperlakukannya PSBB. Seperti yang kita ketahui pedagang kaki lima sangatlah bergantung kepada beberapa laku hasil dagangannya. Dengan adanya PSBB ini mereka pun tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga mereka tidak dapat

(6)

memenuhi kebutuhan keluarganya maupun kebutuhan sehari-harinya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan yaitu pencarian data dan informasi dengan bantuan berbagai macam material seperti dokumen, buku, majalah, berita dan lain sebagainya. Sedangkan menurut ahli penelitian kepustakaan merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012).

Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dari berita dan artikel-artikel pada jurnal online. Peneliti melakukan penelusuran artikel dengan menggunakan kata kunci “Covid-19 di Indonesia” “Dampak Covid-19 di Bekasi” dan “Perekonomian Bekasi”.. Berdasarkan kata kunci tersebut, peneliti memperoleh berbagai macam berita dan artikel. Kriteria berita dan artikel yang dipilih yaitu adanya pembahasan tentang dampak Covid-19 dan perekonomian di Bekasi. Dari sekian banyak berita dan artikel, penulis memilih 7

berita dan 2 artikel yang paling relevan. Dalam uji validitas, penulis menggunakan triangulasi sumber data. Analisis dilakukan dengan empat tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, display data dan kesimpulan.

KESIMPULAN

Kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar ini bertujuan untuk memutus mata rantai persebaran virus corona. Kebijakan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk sektor perekonomian suatu wilayah. Dampak yang paling dirasakan adalah yang di rasakan oleh masyarakat kelas menengah kebawah yang

mengandalkan penghasilan harian.

Perekonomian mereka menurun sejak adanya pemberlakuan kebijakan ini, salah satu nya masyarakat yang berada Kota

Bekasi. Pemerintah Kota Bekasi

menyebutkan penduduk miskin di

wilayahnya melonjak dari 3,89 persen sebelum pandemi Covid-19 menjadi 50 persen setelah pandemi Covid-19. Tidak hanya berdampak pada perekonomian masyarakat kelas menengah kebawah, kebijakan PSBB ini juga memberi dampak yang terbilang besar terhadap perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Turunnya

(7)

pendapatan dan hilangnya pekerjaan dianggap salah satu penyebab meningkatnya kemiskinan di Kota Bekasi di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho, Penduduk Miskin di Bekasi

Melonjak Akibat Pandemic Covid-19,

http://www.merdeka.com/peristiwa/pe nduduk-miskin-di-bekasi-melojak-akibat-pandemi-covid-19.html Asih Nurjana, Perubahan sosial ekonomi

akibat pandemi covid-19,

https://www.kompasiana.com/asihftrn 177793/5e994497d541df77e05aad82/ perubahan-sosial-ekonomiakibat-pandemi-covid-19.

Dwi Aditiya Putra, PSBB tak berdampak

besar ke ekonomi Indonesia,

https://www.liputan6.com/bisnis/read/ 4221693/psbb-tak-berdampak-besar-ke-ekonomi-indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. Retrieved November 15, 2020, from http://www.padk.kemkes.go.id/article/r ead/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html

Miftahul Ulum, Enam hari PSBB Makassar,

ini dampak ke ekonomi,

https://surabaya.bisnis.com/read/2020 0429/531/1234316/enam-hari-psbb-makassar-ini-dampak-keekonomi. Rindam, Nasruddin, 2020, Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) dan

Masyarakat Berpengahsilan Rendah, IAIN Parepare.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Syafrida dan Ralang Hartati. (2020). Bersama Melawan Covid 19 di Indonesia. Sosial Dan Budaya Syar’i,

(9)

“PANDEMI TAK MENURUNKAN KUALITAS PENDIDIKAN”

(SEBUAH PROGRAM PENDAMPINGAN BELAJAR DARI RUMAH BAGI SISWA SEKOLAH SELAMA MASA PANDEMI )

Rosita1, Hilmi Azka Fauzy1, Wahyu Ita Solihayati1, Rizky Eka1

1

Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Gunung Pati, Semarang, 50229

Rosytascoters@students.unnes.ac.id

Abstract

Education is very important, especially for children that 6 to 18 years old or elementary school to senior high school. During the pandemic period, which began in February, the education aspect in Indonesia was greatly affected because the government had to prevent transmisson of the virus by reducing social activities, in additional the government had to continue to implement the education system normally. Therefore, the government established a policy to implement teaching and learning activities from home or online learning. The Indonesian people responded to this well because the school was also able to implement the policies that had been set. Many obsacles are experienced by teachers in implementing online teaching and learning. Because oh that, Universitas Negeri Semarang students doing KKN activities, one of which is implementing “Pendampingan Belajar dari Rumah” program as a form of community servise, especially in the area where the student lives. The method of implementing the work program is by providing direct learning assistance from home while adhering to health protocols and conducting online learning assistance by making learning videos and providing material according to school. The objectives of the work program include helping to carry out teaching and leanring activities from home during the Covid-19 pandemic and as an intermediary for teachers and students in delivering learning materials. The result of this program is that students remain enthusiastic about taking part in learning even though it is carried out online, students are able to understand the material that has been delivered by KKN students, and certainly students are able to complete assignments given by teachers at school accompanied by KKN students.

Keywords: Covid-19 impact; online learning

Abstrak

Pendidikan di Indonesia merupakan hal yang sangat penting terutama bagi anak berusia 6 sampai 18 tahun atau dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Selama masa pandemi, yang dimulai awal februari, aspek pendidikan di Indonesia sangat terdampak karena pemerintah harus mencegah penularan virus dengan mengurangi aktivitas sosial, di samping itu pemerintah juga harus tetap melaksanakan sistem pendidikan dengan normal. Maka dari itu, pemerintah menetapkan kebijakan untuk melaksanakan program kegiatan belajar mengajar dari rumah atau secara daring (online). Hal tersebut ditanggapi dengan baik oleh masyarakat Indonesia karena dari pihak sekolah juga mampu melaksanakan kebijakan yang sudah ditetapkan tersebut. Banyak kendala yang dialami oleh para guru dalam melaksanakan program belajar mengajar secara daring. Karena hal tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Semarang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dengan salah satunya melaksanakan program kerja Pendampingan Belajar dari Rumah sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat terutama di daerah dimana mahasiswa tersebut tinggal. Metode pelaksanaan program kerja tersebut yaitu dengan melakukan pendampingan belajar secara langsung dari rumah ke rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan serta melakukan pendampingan belajar secara daring dengan membuat video pembelajaran dan memberikan materi sesuai dengan materi yang diajarkan di sekolah. Tujuan dari program kerja tersebut antara lain untuk membantu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah selama masa pandemi covid-19 serta sebagai perantara guru dan siswa dalam menyampaikan materi pembelajaran. Hasil dari program kerja tersebut yaitu siswa tetap antusias untuk mengikuti pembelajaran meskipun dilaksanakan secara daring, siswa mampu memahami materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa KKN, dan tentunya siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah dengan didampingi oleh mahasiswa KKN.

(10)

PENDAHULUAN

Pada awal januari 2020, dunia digemparkan dengan adanya bencana Covid-19 dimana itu merupakan sebuah pandemi yang dapat mengancam seluruh masyarakat dunia tak terkecuali Indonesia. Covid-19 berasal dari kata coronavirus disease-2019 yang pertama kali muncul di daerah wuhan, china pada akhir tahun 2019. Virus ini menyerang saluran pernapasan manusia yang mneyebabkan penderitanya mengalami sesak napas bahkan sampai menyebabkan kematian. Kasus terpaparnya virus ini semakin hari semakin meningkat yang ditularkan melalui droplet manusia yang menempel pada manusia lain dan menginfeksinya. Virus tersebut menular dengan sangat cepat dalam jangka waktu yang singkat karena manusia sering berinteraksi satu sama lain secara langsung. Dengan adanya pandemic ini, aspek kesehatan sangat terdampak karena kesehatan merupakan sasaran utama dari virus ini. Tidak hanya aspek kesehatan, beberapa aspek lain pun terkena dampaknya yang cukup serius baik itu aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek politik, aspek sosial budaya, aspek pariwisata, dan aspek kehidupan yang lain. Dalam hal ini, akan dibahas mengenai aspek pendidikan yang tentunya jika tidak diperhatikan secara serius oleh pemerintah akan berdampak buruk bagi peningkatan sumber daya manusia di Indonesia.

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di Indonesia. Dengan adanya pendidikan, tentunya dapat memajukan Negara tersebut. Pendidikan menjadi tujuan Negara Indonesia dimana hal tersebut sudah tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Di Indonesia sendiri memiliki beberapa jenjang pendidikan dengan batasan usia yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. Beberapa jenjang pendidikan di Indonesia antara lain Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3) namun, pemerintah Indonesia mewajibkan siswa untuk menempuh pendidikan hanya selama 12 tahun atau hanya sampai ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, pendidikan di Indonesia mengalami hambatan yang cukup serius karena sekolah terpaksa harus diliburkan terlebih dahulu yang kemudian diganti dengan proses belajar mengajar dari rumah. Program pendidikan tersebut dapat dinilai efektif karena siswa memiliki waktu yang lebih untuk bermain dan belajar kemudian siswa dapat mengeksplore minat dan bakat mereka aka tetapi, di sisi lain dapat dinilai kurang efektif dan tidak semua siswa mampu mengikuti program tersebut dengan baik dikarenakan tidak semua siswa memiliki fasilitas penunjang baik itu smartphone maupun laptop serta kuota paket data internet mereka juga terkendala. Salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah yaitu dengan pemberian paket data secara gratis bagi siswa sekolah mulai dari sekolah dasar sampai dengan strata 1. Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut siswa tetap bisa melaksanakan program belajar mengajar secara daring dengan baik.

Memperhatikan kondisi tersebut, Universitas Negeri Semarang memberikan program kerja bagi mahasiswa peserta KKN BMC II tahun 2020 yang salah satunya adalah program kerja

(11)

pendampingan belajar dari rumah. Program kerja tersebut di laksanakan di beberapa daerah sesuai dengan tempat tinggal mahasiswa salah satu contohnya yaitu di daerah Kabupaten Banyumas. Mahasiswa KKN di daerah Banyumas melaksanakan beberapa alternatif pendampingan belajar dari rumah antara lain pemberian materi secara daring yaitu melalui wa grup orang tua siswa, pendampingan belajar secara langsung dari rumah ke rumah serta pembuatan materi berbasis video yang dibagikan melalui wa grup. Dengan adanya program kerja KKN tersebut diharapkan mampu menjadi perantara antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar secara daring serta diharapkan dapat membantu orang tua siswa dalam mengajarkan materi di rumah.

METODE

Pengabdian dari tim KKN berupa pendampingan belajar dari rumah berlokasi di kecamatan Ajibarang, Purwokerto, dan Bojongsari. Pelaksanaan program kerja tersebut yaitu dengan mendatangi ke rumah siswa yang sebelumnya telah didata terlebih dahulu. Tujuan dengan didatanya siswa yaitu agar siswa dari keluarga yang kurang mampu menjadi prioritas utama. Kemudian, mengkoelasikan materi sekolah yang diberikan oleh guru dengan mengecek buku paket siswa, selanjutnya pembuatan video pembelajaran yang disesuaikan dengan materi siswa, dan selanjutnya mendampingi siswa dalam mengerjakan soal latihan. Jenjang pendidikan yang diprioritaskan yaitu jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program ini berjalan atas persetujuan dari ketua RT dan ketua Rw setempat dan mendapatkan respon yang positif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program pendampingan belajar dari rumah dilaksanakan dengan mendatangi siswa dari rumah ke rumah dengan tujuan agar siswa memiliki waktu yang intensif dalam belajar dan siswa mampu memahami materi sekolah meskipun tidak secara langsung di kelas. Program kerja ini didukung dengan adanya video pembelajaran yang menarik bagi siswa dengan tujuan agar siswa tetap tertarik belajar dan memahami materi meskipun tidak dalam pendampingan dari mahasiswa KKN. Video pembelajaran tersebut dibuat dan disesuaikan dengan materi siswa di sekolah baik itu bagi siswa Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembelajaran secara daring ini tidak serta merta tidak melibatkan tugas atau soal latihan pada siswa. Dengan adanya tugas dan soal latihan yang diberikan memiliki tujuan agar siswa mampu mengimprovisasi kemampuan diri dalam memecahkan masalah khususnya pada persoalan yang diberikan oleh guru. Siswa dianjurkan untuk menyelesaikan soal latihan secara mandiri dengan didampingi oleh mahasiswa KKN.

Hasil dari pelaksanaan program kerja ini tentunya mendapat respon positif dari ketua RT dan ketua RW setempat serta orang tua siswa. Siswa merasa senang dan antuasias dengan adanya program tersebut dan tentunya pembelajaran seperti ini dirasa lebih efektif karena siswa memiliki waktu yang cukup banyak untuk bermain dan belajar serta mengetahui minat dan

(12)

bakat mereka. Selain itu siswa sendiri merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan belajar tersebut, karena tidak menutup kemungkinan dari masing-masing siswa ada satu dua orang atau bahkan lebih yang tidak telalu memahami pembelajaran yang dilakukna secara daring dari pihak sekolah. Hal tersebut sebenarnya dapat menjadikan siswa malas dalam belajar, namun dengan adanya pendampingan siswa lebih antusias dan senang dalam kegiatan pembelajaran di rumah. Berdasarkan angket penilaian yang diberikan kepada orang tua siswa melalui aplikasi wa, secara keseluruhan mereka terbantu dengan program kerja tersebut dan menyarankan untuk tetap melaksanakan pembelajaran seperti tersebut di atas meskipun pelaksanaan KKN sudah berakhir. Dari hasil angket penilaian orang tau siswa juga didapatkan informasi mengenai minat siswa dalam belajar yaitu sebagian besar siswa senang dengan mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan alam. Dengan adanya angket penilaian orang tua siswa tersebut dapat menjadi evaluasi di antaranya, model pembelajaran yang kaku mengurangi antusias siswa dalam belajar sehinggan diperlukan model pembelajaran yang komunikatif serta menyenangkan lebih disukai oleh siswa dan siswa dapat lebih cepat memahami materi yang diberikan.

SIMPULAN

Pelaksanaan program kerja KKN yang berupa pendampingan belajar dari rumah mendapatkan respon yang positif dan berpotensi untuk menjadi program berkelanjutan bagi ketua RT serta ketua RW setempat. Model pembelajaran yang kaku justru menyebabkan siswa malas belajar sedangkan model pembelajaran yang diterapkan oleh mahasiswa KKN merupakan model pembelajaran yang komunikatif dan menyenangkan sehingga siswa tertarik untuk rajin belajar. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket orang tua siswa yang secara keseluruhan menyarankan agar melanjutkan program tersebut selama masa pandemi disamping itu siswa mampu meningkatkan kemampuan dalam menghitung, kemampuan berbahasa, dan kemampuan menghafal yang dibuktikan dengan minat belajar terhadap mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan alam.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.

Elianur, C. (2020). PILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN DARING OLEH GURU PAI DI BENGKULU TENGAH. Jurnal As-Salam, 4(1), 37-45.

Wicaksono, V. D., & Rachmadyanti, P. (2017). Pembelajaran blended learning melalui google classroom di sekolah dasar.

Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A. (2020). Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid-19 Pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal

(14)

“PEMANFAATAN RUANG TERBATAS UNTUK BUDIDAYA SAYURAN SELAMA MASA PANDEMI”

(PROGRAM BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DI RUMAH BAGI IBU RUMAH TANGGA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19)

Nurul Endahingtyas1, Rahayu Dwi Novita1,Ermiyani Sagala1,Vhelma P1

Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Gunung Pati, Semarang, 50229 Nurulendahingtyas@students.unnes.ac.id

Abstrak

Penanaman atau budidaya tanaman sayur sebagai upaya pemanfaatan perkarangan rumah dapat menjadi salah satu penyedia gizi sehat keluarga selama masa pandemic.Sesempit apapun perkarangan tersebut,apabila dimanfaatkan dan di kelola dengan baik akan menghasilakan sesuatu yan bernilai tinggi.Pemanfaatan perkarangan rumah yang paling cocok dilakukan adalah dengan ditanami oleh tanaman sayur.Menurut Sismihardjo (2008),lahan perkarangan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman buah dan sayuran serta sebagai salah satu bentuk praktek agroforestri.Memperhatikan kondisi tersebut,Universitas Negeri Semarang memberikan program kerja bagi mahasiswa peserta KKN BMC II tahun 2020 yaitu salah satunya program kerja Budidaya Sayur dan Buahan.Tujuan adanya program kerja KKN tersebut diharapkan mampu membantu ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya untuk budidaya tanaman sayuran selama masa pandemic Covid-19.Metode pelaksanaan program kerja ini yaitu dengan mendatangi rumah warga di lingkungan rumah peserta KKN.Selanjutnya,membagikan bibit tanaman sayuran dan media tanam kepada ibu-ibu rumah tangga agar dimanfaatkan untuk budidaya tanaman sayur.Memberikan pelatihan cara membudidayakan tanaman sayur mulai dari pemilihan benih, persemaian, sampai penanaman sayur.Hasil dari program kerja ini yaitu ibu rumah tangga merasa senang dan antuasias dengan adanya program tersebut dan tentunya pembelajaran seperti ini dirasa lebih efektif karena ibu-ibu memiliki waktu yang cukup banyak untuk membudidayakan sayuran serta menyalurkan minat dan bakat mereka.

(15)

PENDAHULUAN

Merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, memberi dampak di berbagai aspek.Pandemi yang mengancam seluruh lapisan masyarakat di dunia tidak terkecuali Indonesia.Wabah Covid-19 ini pertama kali di temukan di kota Wuhan,China.Virus ini menyerang pernafasan manusia sehingga menyebabkan penderita merasakan sesak nafas hingga dapat menyebabkan kematian.Kasus penyebaran virus Covid-19 ini semakin hari semakin meningkat.Penularan virus Covid-19 ini dapat terjadi pada manusia yang tanpa sengaja membawa virus lalu berinteraksi dengan manusia lain dan menginfeksinya.Virus Covid-19 ini menular dengan sangat cepat.Tidak hanya aspek kesehatan yang di terdapak karena penyebaran virus Covid-19 ini,namun pada aspek lain seperti aspek ekonomi,aspek pendidikan,aspek politik,aspek social budaya,aspek pariwisata dan aspek kehidupan lain juga terkena dampaknya. Pemerintah Indonesia menghimbau masyarakat untuk melakukan social

distancing serta work from home untuk mencegah merebaknya penyebaran virus Covid-19.Pemerintah mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang dikenal dengan singkatan PSBB.

Penanaman atau budidaya tanaman sayur sebagai upaya pemanfaatan perkarangan rumah dapat menjadi salah satu penyedia gizi sehat keluarga selama masa pandemic.Perkarangan merupakan lahan terbuka yang dapat dimanfaatkan, dan memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat.Sesempit apapun perkarangan tersebut,apabila dimanfaatkan dan di kelola dengan baik akan menghasilakan sesuatu yan bernilai tinggi.Pemanfaatan perkarangan rumah yang paling cocok dilakukan adalah dengan ditanami oleh tanaman sayur.Menurut Sismihardjo (2008),lahan perkarangan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman buah dan sayuran serta sebagai salah satu bentuk praktek agroforestri.

Memperhatikan kondisi tersebut,Universitas Negeri Semarang memberikan program kerja bagi mahasiswa peserta KKN BMC II tahun 2020 yaitu salah satunya program kerja Budidaya Sayur dan Buahan.Program kerja ini dilaksanakan di berbagai daerah sesuai dengan tempat tinggal mahasiswa.

(16)

Program kerja ini dilakukan di daerah Riau,Bengkulu dan Semarang.Mahasiswa KKN dari daerah ini melaksanakan beberapa alternatif budidaya tanaman sayuran untuk ibu-ibu rumah tangga antara lain membuat kelompok kecil yang berisikan maksimal 5 orang namun tetap memperhatikan protokol yang dianjurkan oleh pemerintah,serta pembagian poster yang berisi teknik budidaya tanaman sayuran, langkah-langkah budidaya tanaman sayuran,dan manfaat tanaman sayur bagi kesehatan di grup Whatsapp ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal mahasiswa. Dengan adanya program kerja KKN tersebut diharapkan mampu membantu ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan lahan perkarangan rumahnya untuk budidaya tanaman sayuran selama masa pandemic Covid-19.

METODE

Pengabdian dari tim KKN berupa Budidaya Tanaman Sayuran berlokasi di daerah Riau, Bengkulu dan Semarang.Pelaksanaan program kerja tersebut yaitu dengan mendatangi rumah-rumah warga di lingkungan rumah peserta KKN untuk di data terlebih dahulu.Tujuan di datanya warga tersebut untuk memprioritaskan warga yang sangat terdampak wabah Covid-19 ini.Selanjutnya, membagikan bibit tanaman sayuran dan media tanam kepada ibu-ibu rumah tangga agar dimanfaatkan untuk budidaya tanaman sayur.Memberikan pelatihan cara membudidayakan tanaman sayur mulai dari pemilihan benih, persemaian, sampai penanaman sayur.Hal ini ditujukan agar ibu-ibu rumah tangga merasakan manfaat dari kegiatan ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program Budidaya sayuran dari rumah dilaksanakan dengan mendatangi ibu ibu dari rumah ke rumah dengan tujuan agar ibu ibu memiliki waktu yang intensif dalam membudidayakan sayuran di pekarangan rumah nya dan ibu rumah tangga mampu memanfaatkan pekarangan rumah dengan kegiatan budidaya sayuran meskipun tanaman sayuran di budidayakan di lingkungan rumah namun hasil nya dapat menjadi ladang pengahsilan di masa pandemi.Program kerja ini

(17)

didukung dengan adanya pemahaman pembelajaran yang menarik bagi ibu ibu dengan tujuan agar agar ibu ibu tetap tertarik belajar dan memahami bagaimana cara memanfaatan lahan pekarangan rumah guna menghasilkan kegiatan yang produktif di masa pandemi dalam pendampingan langsung dari mahasiswa KKN. Selain membuat memberikan pembelajaran,mahasiswa KKN juga memberikan bibit tanaman sayuran untuk ibu rumah tangga agar mereka semakin bersemangat dalam membudidayan sayuran di lingkungan pekarangan mereka.

Hasil dari pelaksanaan program kerja ini tentunya mendapat respon positif dari ketua RT dan ketua RW/Dusun tempat mahasiswa KKN serta warga sekitar. Ibu rumah tangga merasa senang dan antuasias dengan adanya program tersebut dan tentunya pembelajaran seperti ini dirasa lebih efektif karena ibu ibu memiliki waktu yang cukup banyak untuk membudidayakan sayuran serta menyalurkan minat dan bakat mereka.Selain itu ibu ibu sendiri merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan budidaya sayuran tersebut,karena tidak menutup kemungkinan dari masing-masing iu ada satu dua orang atau bahkan lebih yang tidak telalu memahami bagaimana membudidayakan sayuran di lingkungan rumah masing masing.Berdasarkan angket penilaian yang diberikan kepada warga baik ibu ibu,bapak-bapak serta anak remaja,secara keseluruhan mereka terbantu dengan program kerja tersebut dan menyarankan untuk tetap melaksanakan pembelajaran seperti tersebut di atas meskipun pelaksanaan KKN sudah berakhir.Dari hasil angket penilaian didapatkan informasi mengenai minat ibu ibu dalam mempelajari kegiatan budidaya ini.

SIMPULAN

Pelaksanaan program kerja KKN yang berupa pendampingan budidaya sayuran dari rumah mendapatkan respon yang positif dan berpotensi untuk menjadi program berkelanjutan bagi ketua RT serta ketua RW setempat.Model pembelajaran ini dapat meningkatkan minat ibu ibu dalam membudidayakan sayuran.Hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket yang secara keseluruhan menyarankan agar melanjutkan program tersebut selama masa pandemi disamping itu mampu meningkatkan kemampuan dalam membudidayakan sayuran.Dan aksi dari ibu ibu ini secara signifikan mempengaruhi keberhasilan dan keberlanjutan perwujudan pekarangan produktif di pekarangan rumah.Segala bentuk keterlibatan masyarakat terdiri dari upaya,peran serta dan pemikiran merupakan aksi nyata yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pemeliharaan.Aksi masyarakat ini sangat penting untuk mempertahankan kualitas layanan ekosistem pekarangan produktif,

(18)

Daftar Pustaka

Eso Solihin, A. S. (2018). Pemanfaatan Perkarangan Rumah Untuk Budidaya Sayuran Sebagai Penyedia Gizi Sehat Keluarga. 1-2.

Rosdiana, H. G. (2019). BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN PADA LAHAN PEKARANGAN. 1-6.

Surtinah, N. N. (2018). OPTIMALISASI PEKARANGAN SEMPIT DENGAN TANAMAN SAYURAN. JURNAL PENGABDIAL DAN

Referensi

Dokumen terkait

Untuk konteks Indonesia, bentuk mitigasi bencana wabah yang dilakukan oleh Pemerintah melalui penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai instrument

Hal ini membuat pemerintah memutuskan Status Darurat Kesehatan Masyarakat dan menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. PSBB

Pandemi ini menyebabkan beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat terjadinya virus ini di Kabupaten Bekasi berpengaruh terhadap

Jumlah keseluruhan pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Bandung pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan

Kebijakan pemberlakuan Lockdown (Karantina Wilayah), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sampai dengan New Normal. Pemberlakuan kebijakan tersebut menyebabkan

1) Wawancara Terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

Ada banyak hal yang GKI Gunung Sahari telah kerjakan dalam perwujudan panggilan Tuhan bagi GerejaNya di tengah dunia ini – namun masih terlalu sedikit jika di bandingkan