• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. RADIOAKTIFITAS. 1. Zat Radioaktif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "D. RADIOAKTIFITAS. 1. Zat Radioaktif"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

D. RADIOAKTIFITAS

1. Zat Radioaktif

Radio aktifitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom, yang disebabkan karena inti atom tak stabil. Gejala yang dapat diamati ini dinamakan sinar radio aktif.

Alamiah • Zat Radioaktif

Buatan

 Zat radioaktif alamiah  Zat radioaktif yang secara alamiah telah terdapat di

alam. Ciri-cirinya zat tersebut

memancarkan partikel α, β, dan γ.

 Zat radioaktif buatan Zat radioaktif yang dibuat di laboratorium untuk keperluan penelitian (isotop). Ciri-cirinya zat tersebut memancarkan partikel selain α, β, dan γ.

Dalam tahun 1896 seorang fisikawan Perancis Henry Becquerel (1852-1908) untuk pertama kalinya menemukan radiasi dari senyawa-senyawa uranium. Radiasi ini tak tampak oleh mata, radiasi ini dikenal karena sifatnya yaitu:

a. Menghitamkan film

b. Dapat mengadakan ionisasi

c. Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu d. Merusak jaringan tubuh

e. Daya tembusnya besar

Radiasi ini tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan keadaan lingkungan seperti : suhu, tekanan suatu reaksi.

Contoh : Uranium disebut bahan radio aktif, dan radiasi yang dipancarkan disebut sinar radio aktif.

Gejala ini diperoleh Becquerel ketika mengadakan penelitian terhadap sifat-sifat Fluoresensi, yakni perpendaran suatu bahan selagi disinari cahaya. Fosforecensi yaitu berpendarnya suatu bahan setelah disinari cahaya, jadi berpendar setelah tak disinari cahaya.

Fluorecensi dan fosforecensi tidak

bertentangan dengan hukum kekekalan energi, bahan-bahan berpendar selagi menerima energi atau setelah menerima energi

Persenyawaan uranium tidak demikian halnya, radiasi persenyawaan uranium tanpa didahului oleh penyerapan energi, suatu hal yang sangat bertentangan dengan hukum kekekalan energi.

Namun setelah teori relativitas Einstein lahir, gejala itu bukan sesuatu yang mustahil,

sebab energi dapat terjadi dari perubahan massa.

Penyelidikan terhadap bahan radioakivitas dilanjutkan oleh suami istri Pierre Curie (1859-1906), dan Marrie Currie (1867-1934), yang menemukan bahan baru.

Bila berkas sinar radioaktif dilewatkan melalui medan listrik dan medan magnet, ternyata hanya 3 jenis sinar pancaran yang lazim disebut sinar α, sinar β dan sinar γ

γ α β x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

a. Sinar αααα adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif. Dari arah simpangannya, jelas bahwa sinar α adalah partikel yang bermuatan positif. Ternyata sinar α adalah ion He martabat (valensi) dua. 2α4 = 2He4

Daya ionisasi sinar α sangat besar

sedangkan daya tembusnya sangat kecil. b. Sinar ββββ adalah berkas yang menyimpang

kearah keping positif. Sinar β ini

merupakan partikel yang bermuatan negatif. Ternyata massa dan muatan sinar β sama dengan massa dan muatan elektron.

-1β 0 = -1 e0

Daya ionisasinya agak kecil sedangkan daya tembusnya agak besar.

c. Sinar γγγγ adalah berkas yang tidak

mengalami simpangan di dalam medan listrik maupun medan magnet. Ternyata sinar γ adalah gelombang elektromagnetik seperti sinar X.

Daya ionisasi sinar γ paling kecil dan daya tembusnya paling besar.

 Catatan :

Meskipun massa dan muatan sinar β sama dengan massa dan muatan elektron, namun ada perbedaan mendasar antara sinar β dan elektron e. Perbedaan itu adalah :

• Sinar β adalah partikel yang keluar dari inti atom

• Elektron adalah partikel yang

mengelilingi inti atom

2. Interaksi Sinar Radio Aktif Dengan Materi

a. Sinar αααα (alfa)

• Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma

(2)

• Sinar α dapat menghitamkam film. Jejak partikel dalam bahan radioaktif berupa sinar lurus.

• Radiasi sinar α mempunyai daya tembus terlemah dibandingkan dengan sinar β dan sinar γ

• Radiasi sinar ini mempunyai jangkauan beberapa cm di udara dan di sekitar 10-2mm logam tipis.

• Radiasi sinar ini mempunyai daya ionisasi paling kuat

• Sinar α dibelokkan oleh medan magnetik

• Berdasarkan percobaan dalam medan

magnet dan medan lintrik dapat ditentukan

kecepatan dan muatan sinar α, yakni

kecepatannya berharga antara 0,054 c dengan c = kecepatan cahaya dalam vakum.

b. Sinar ββ (Beta) ββ

• Sinar β tidak lain ialah partikel elektron. • Radiasi sinar β mempunyai daya tembus

lebih besar dari pada α tetapi lebih kecil dari pada γ

• Sinar. β dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.

• Kecepatan partikel β berharga antara 0,32 c dan 0,7 c.

• Jejak partikel β dalam bahan berbelok-belok.

• Jejak yang berbelok-belok disebabkan

hamburan yang dialami oleh elektron didalam atom.

c. Sinar γγγγ (Gamma)

• Mempunyai daya tembus paling besar.

• Tidak dibelokkan di dalam medan magnetik

• Sinar γ memerlukan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek • Foton γ tidak banyak berinteraksi dengan

atom suatu bahan. Dalam interaksinya dengan bahan, foton γ mengalami peristiwa fotolistrik dan produksi pasangan

Pada interaksi dengan bahan, seluruh energi foton diserap dalam bahan.

Energi yang diserap oleh atom ini dibawa oleh sebuah elektron, untuk membentuk pasangan elektron. Peristiwa ini yang disebut sebagai produksi pasangan. Foton sinar γ juga dapat berinteraksi dengan elektron orbital melalui hamburan compton.

Urutan daya tembus dari yang lemah ke

kuat adalah: sinar α, sinar β, sinar γ (gabeal). • Sinar α dapat dihentikan oleh selembar

kertas

• Sinar β dapat dihentikan oleh papan kayu setebal 2,5 cm

• Sinar γ dapat dihentikan oleh beton.

Sinar γ merupakan sinar yang sangat ampuh untuk membunuh kuman, dan bakteri, serta untuk sterilisasi alat kedokteran. Karena sinar ini sangat kuat dan dapat menembus kertas, dan plastik, maka sterilisasi dapat dilakukan setelah alat kedokteran itu dibungkus.

Intensitas sinar-sinar setelah menembus suatu bahan akan berkurang.

Pelemahan intensitas itu dinyatakan dengan rumus:

keterangan:

• I = Intensitas (J/s m2)

• Io = Intensitas mula-mula (j/s m2) • e = bilangan natural =2,71828

• µ = Koefisien pelemahan bahan keping (m-1)

• x = tebal keping (m)

Apabila intensitas sinar setelah melewati bahan = ½ dari intensitas selum melewati bahan (I = ½ I0). Maka dari persamaan : I = I0 e-µ x ½ I0 = I0 e-µx → ½ = e-µx

ln ½ = -µx → ln1 - ln2 = -µx

0-ln2 = -µx

x disebut Half Value Layer (HVL) atau lapisan harga paruh, yaitu: lapisan atau tebal bahan yang membuat intensitas menjadi separuh dari intensitas semula.

E. STRUKTUR INTI

Inti atom terdiri dari: proton dan neutron. Jumlah proton dan neutron dalam inti (disebut nukleon) dinyatakan sebagai nomor atom (A). Jumlah proton dalam inti dinyatakan sebagai nomor atom (Z) dan jumlah neutron dalam inti adalah A-Z.

Nuklida adalah suatu campuran nukleon tertentu yang membentuk jenis inti atom tertentu.

Nuklida dibedakan sesuai nama unsur kimianya, sehingga suatu nuklida dapat dituliskan sebagai x oe I I = −µ µ µ 693 , 0 2 ln = = x x A ZX

(3)

• A = nomor massa nuklida, sama dengan jumlah proton dan neutron.

• Z = nomor atom, sama dengan jumlah

proton.

• x = lambang unsur.  Catatan :

ISOTOP adalah unsur yang memiliki

nomor atom (Z) sama, tetapi memiliki nomor massa (A) berbeda. Berarti nuklida itu memiliki sifat kimia yang sama, sedangkan sifat fisika berbeda.

ISOBAR : nuklida -nuklida yang memiliki

nomor massa (A) sama, akan tetapi nomor atom (Z) berbeda.

ISOTON : nuklida yang memiliki jumlah neutron sama.

1. Stabilitas Inti

Nuklida bersifat stabil jika :

a. Jumlah proton (Z) kurang dari 20 b. Harga N (jumlah neutron) / Z (jumlah

proton) sama dengan satu 

     = 1 Z N

c. Jumlah proton sama dengan jumlah

neutron

d. Jumlah proton (Z) lebih dari 20 dan harga N / Z berkisar 1 - 1,6.

Nuklida-nuklida dengan N/Z diluar pita kestabilan merupakan nuklida tidak stabil disebut sebagai nuklida radio aktif.

Gambar grafik N-Z

Di dalam inti yang tidak stabil, terdapat ketidakseimbangan jumlah proton dan netron. Disatu sisi jumlah proton lebih banyak atau di lain sisi terkadang jumlah neutron lebih banyak.

Terdapat 2 proses penting agar terjadi kestabilan di dalam inti yaitu :

a. Proses neutron menjadi proton

0β 1 1 1 1 0n→ p+ − (memancarkan sinar β)

b. Proses proton menjadi neutron

0β 1 1 0 1 1p→ n+ (memancarkan positon) atau 11p+ 01e01n(menangkap elektron)

2. Tenaga Ikat Inti (Energi Binding)

Telah diketahui bahwa inti terdiri dari proton dan neutron. Proton di dalam inti tolak menolak. Adanya kesatuan di dalam inti

disebabkan oleh adanya gaya yang

mempertahankan proton itu dalam inti, gaya ini disebut gaya inti (nucleus force).

Penilaian yang cermat menunjukkan bahwa massa inti yang lebih kecil, lebih stabil dari jumlah massa proton dan neutron yang menyusunnya.

Energi ikat inti di dapat dari adanya perbedaan massa penyusun inti dengan massa intinya sendiri dan perbedaan ini disebut dengan Deffect massa (∆m).

• ∆m = sma (satu massa atom)

• 1 sma = 931 2

c Mev

Maka energi ikat inti (Ei) adalah:

Sebagai contoh : Massa detron (1H2) lebih kecil dari massa proton dan neutron yang menjadi komponen-komponen deutron.

Detron terdiri atas satu proton dan satu neutron

massa 1 proton = 1,007825 sma massa 1 neutron = 1,008665 sma + jumlah = 2,016490 sma massa deutron = 2,014103 sma -

∆m = 0,002387 sma

Ei = ∆m c2→ Ei = 2,222 MeV

Dari hasil diatas menunjukkan, ketika proton bergabung dengan neutron dibebaskan energi sebesar 2,222 MeV

1p1 + 0n1 → 1H2 + 2,222 MeV

Untuk membelah detron kembali menjadi proton dan neutron diperlukan energi 2,222 MeV, karenanya tenaga sebesar 2,222 MeV disebut tenaga ikat (energi binding) deutron.

(

ZmP A Z mN

)

m i m= +( − ) − int ∆ 2 .c m Ei=∆

(4)

Karena detron terdiri atas 2 nukleon, maka tenaga ikat tiap nukleon adalah

2 222 , 2 Mev = 1,111 MeV.

Tenaga ikat nukleon paling besar pada unsur yang nomor atomnya 50.

Makin besar tenaga ikat, makin besar pula energi yang diperlukan untuk memecah unsur inti. Hal ini berarti makin stabil keadaan unsur itu.

Karena tenaga ikat tiap nukleon paling besar pada atom yang nomor atomnya 50 dapat ditarik kesimpulan :

a. Ketika inti-inti ringan bergabung menjadi inti-inti yang lebih berat akan disertai dengan pembebasan energi.

b. Bila inti-inti berat terbelah menjadi inti-inti yang sedang akan dibebaskan energi.

3. Peluruhan (Disintegrasi).

Inti atom unsur radioaktif dalam keadaan tidak stabil. Sinar α, β keluar dari inti atom secara spontan, akibatnya inti atom mengalami perubahan yang timbul karena radiasi partikel secara spontan.

a. Keluarnya sinar α dari inti atom berakibat berkurangnya nomor atom sebanyak dua dan berkurangnya nomor massa sebanyak empat. b. Radiasi sinar β berakibat naiknya nomor

atom dengan satu

c. Radiasi sinar γ hanya merupakan proses penyertaan tanpa merubah nomor atom dan nomor massa

Contoh: Uranium yang nomor massannya

238 dan nomor atomnya 92, karena

memancarkan sinar α berubah menjadi torium 234 yang nomor atomnya 90. Unsur ini masih bersifat radioaktif dengan memancarkan sinar β berubah menjadi prolaktinium, akhirnya setelah melampaui serentetan disintegrasi menjadi Pb yang stabil

Kegiatan unsur radioaktif bergantung pada banyaknya partikel-partikel yang dipancarkan dalam tiap detik. Makin banyak partikel-partikel yang dipancarkan tiap detik makin

besar keaktifannya dan makin cepat

berkurangnya unsur radioaktif yang

bersangkutan.

Kekuatan radioaktif diukur dengan satuan Curie.

• 1 curie = 3,7.1010 Bq (bequerell) • 1 Bq = 1 pancaran partikel tiap detik

4. Satuan Setengah Umur (waktu paruh/ half life time)

Karena adanya peluruhan, jumlah unsur radioaktif demikian pula keaktifannya akan berkurang dan pada akhirnya habis, yakni setelah seluruhnya menjadi atom stabil (tidak aktif lagi)

Selang waktu agar unsur radioaktif itu stabil (tidak aktif lagi) disebut umur unsur radioaktif (t).

Selang waktu agar unsur radioaktif itu tinggal separuhnya disebut setengah umur (T). Waktu setengah umur dapat dirumuskan sebagai: • Skema Peluruhan : T T A A B A B Zat Radioaktif T T A T A B B B Stabil

Dari skema diatas, tampak pada mulanya suatu unsur zat radioaktif A mengalami peluruhan selama setengah umur menjadi B. Demikian seterusnya sehingga menjadi unsur yang stabil B.

Hubungan jumlah unsur radioaktif dengan selang waktu dapat dirumuskan sebagai:

dengan

 Keterangan :

• T = waktu setengah umur

• λ = tetapan peluruhan (tetapan radiasi/ tergantung dari jenis zat radioaktif)

λ λ 693 , 0 2 ln = = T T t t t T t t t T t t t A e A A m e m m N e N N       = =       = =       = = − − − 2 1 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 λ λ λ N AA R A N M m N N mol N = . → = .

(5)

0 2 1

A

• Nt = jumlah unsur radioaktif setelah selang waktu t

• N0 = jumlah unsur radioaktif mula-mula • mt = massa unsur radioaktif setelah selang

waktu t

• m0 = massa unsur radioaktif mula-mula • At = Aktifitas unsur radioaktif setelah

selang waktu t

• A0 = Aktifitas unsur radioaktif mula-mula • Grafik hubungan A-t :

A A0

T t

5. Transmutasi

Telah diketahui bahwa adanya perbedaan antara atom yang satu dengan atom yang lain semata-mata karena hanya perbedaan jumlah proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom.

Oleh sebab itu jika jumlah proton dan neutron yang menyusun inti dapat kita rubah akan berubalah pula atom itu menjadi atom yang lain. Merubah atom secara buatan lazim disebut Transmutasi Gagasan merubah inti atom secara buatan dirintis oleh Rutherford.

Pada tahun 1959 Rutherford menempatkan preparat radio aktif yang memancarkan sinar α didalam tabung yang berisi gas niterogen. Setelah selang waktu tertentu, dalam tabung itu terjadi oksigen dan proton.

Rutherford berpendapat ada

partikel-partikel α yang membentur inti atom nitrogen sebagai akibat benturan yang amat dahsyat, inti nitrogen terbelah menjadi proton dan oksigen.

1P1 2α4 7N14

8O17 Peristiwa itu dapat dipandang sebagai reaksi inti antara partikel α dengan inti nitrogen. Reaksi ini lazim dituliskan sebagai berikut :

2α4 + 7N14→8017 + 1P1

Dalam reaksi berlaku kekalan massa dan kekekalan muatan. Jumlah nomor massa dan nomor atom sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Pada tahun 1937 Chadwick menembaki logam berilium dengan partikel-partikel α dari

unsur radioaktif. Hasilnya diperoleh karbon dan partikel netral yang kira-kira sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron.

2α4 + 4Be9→6012 + on1

a. Transmutasi oleh partikel-partikel yang dipercepat

Transmutasi dengan sinar α yang berasal dari unsur radioaktif tidak membawa hasil yang memuaskan. Dari sekian banyak

partikel-partikel α hanya beberapa yang dapat

mengadakan transmutasi.

Hal ini disebabkan karena partikel α yang mendekati inti atom mengalami gaya tolak, sehingga hanya partikel α yang kecepatannya besar yang dapat sampai pada inti. Transmutasi akan lebih berhasil bila digunakan partikel-partikel berkecepatan cukup tinggi. Untuk itu diciptakan alat yang dapat mempercepat partikel bermuatan yang disebut Cyclotron.

Pada tahun 1932 Cockroft dan Walton melaporkan hasil reaksi inti dengan proton.

1H1 + 3Li7 → 2He4 + 2He4

Pada reaksi inti tersebut jumlah energi sebelum reaksi adalah:

energi massa proton = 1,007825 sma energi massa litium = 7,016005 sma energi kinetik proton

150 keV = 0,000160 sma + jumlah = 8,023990 sma Jumlah energi sesudah reaksi :

Energi massa helium = 2 x 4,0026 sma = 8,0052 sma. Ada selisih sebesar (8,023990 - 8,0052) sma = 0,01879 sma =17,4939 MeV

Ketika diukur energi kinetik kedua atom He diperoleh sebesar 17,0 MeV. Suatu persesuaian yang cukup baik.

b. Transmutasi dengan deutron yang dipercepat

13A27 + 1H2 → 12Mg25 + 2He4

c. Transmutasi dengan neutron

Neutron merupakan partikel netral, sangat baik untuk mengadakan transmutasi, sebab hanya mengalami gaya tolak yang kecil ketika menghampiri inti.

(6)

Neutron yang dipakai untuk transmutasi diproduksi dalam reaktor atom. Dengan neutron tersebut dapat diperoleh berbagai macam radio isotop.

11Na23 + 0n1→11Na24

Natrium yang diperoleh adalah isotop

radioaktif. Dengan memancarkan sinar β,

isotop natrium berubah menjadi magnesium yang stabil.

β 11Na24 12Mg24

6. Dosis Penyerapan

Jika sinar radioaktif mengenai suatu materi, maka sinar radioaktif itu akan diserap oleh materi tersebut. Besar energi pengion yang diserap oleh materi yang dilalui sinar radioaktif tergantung pada sifat materi dan berkas sinar radioaktif.

Dosis penyerapan adalah banyaknya energi radiasi pengion yang diserap oleh satu satuan massa materi yang dilalui sinar radioaktif. Satuan dosis penyerapan adalah Gray (Gy) atau rad.

1 Gy = 1 joule/ kg 1Gy = 100 rad

Persamaan dosis penyerapan :

• E = energi yang diberikan oleh radiasi pengion, satuannya joule.

• M = massa materi yang menyerap energi, satuannya kg

• D = dosis penyerapan, satuannya Gy atau rad.

7. Partikel Elementer

Meson adalah partikel yang massanya diantara massa proton dan elektron dapat bermuatan positif, negatif dan netral. Meson ada dua macam yaitu meson µ dan meson π

Neutrino adalah partikel yang tidak bermuatan dan massanya kurang dari massa elektron, pasangannya adalah antineutrino.

Hyperon, massanya diantara proton dan deutron.

8. Reaksi Inti

Zat radioaktif alam mempunyai inti yang

berubah dengan sendirinya setelah

memancarkan sinar radioaktif, tetapi inti atom yang tidak bersifat radioaktif dapat diubah sehingga menjadi zat radioaktif (radioaktif buatan), yaitu dengan jalan menembaki inti itu

dengan partikel-partikel (ingat peristiwa

transmutasi) yang mempunyai kecepatan tinggi. Penembakan inti dengan kecepatan tinggi ini disebut reaksi inti.

contoh : 2He4 + 7N14 → 8O17 + 1H1

a. Reaksi Berantai

Reaksi yang berulang hanya berakhir akibat zat yang bereaksi itu habis atau berubah menjadi zat yang lain.

contoh : Reaksi berantai Enrico Fermi (1937) 92U235 + 0n1 → 92U236 → 54Xe140 + 38Sr94 + 0n1 + 0n1 (tak stabil)

Hasil reaksi ini masih mengandung 2 buah neutron (0n1) sehingga neutron ini akan menembak uranium lain sehingga terjadi reaksi seperti semula. (n) Xe Sr (n) U Sr (n) (n) U (n) U (n) U (n) (n) U (n) U Xe Xe Sr (n) U

Reaksi seperti ini akan dibebaskan tenaga dalam bentuk panas.

b. Reaksi Fisi Dan Fusi

• Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan

sebuah atom menjadi dua bagian atom lain yang disertai dengan pelepasan tenaga. contoh :

0n1 + 92U235→ 56Ba144+ 36Kr89 + 3 0n1 + tenaga (bahan baku : unsur berat (misal : uranium )

• Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan 2 buah unsur ringan disertai pengeluaran tenaga.

contoh :

1H2 + 1H2 → 2He4 + tenaga  Catatan :

 Tenaga reaksi fusi > tenaga reaksi fisi  Reaksi fisi lebih mudah terjadi daripada

reaksi fusi (reaksi fusi membutuhkan temperatur yang tinggi).

9. Alat-Alat Deteksi

Alat-alat pendeteksi partikel diantaranya adalah :

M E D =

(7)

a. Pencacah Geiger (penghitung Geiger Muller)

b. Kamar kabut Wilson (Geiger Chamber) c. Imulsi Film

d. Detektor Sintilasi

Manusia mengenal radiasi radioaktif

pertama kali melalui pelat foto, kemudian berkembang menjadi alat deteksi emulsi fotografi. Perkembangan alat deteksi tersebut kemudian disusul dengan penemuan detektor Geiger Muller yang memanfaatkan ionisasi menjadi pulsa listrik. Kemudian alat ini berkembang menjadi tabung ionisasi dan

tabung detektor proporsional. Dengan

ditemukannya bahan-bahan sintilasi, yaitu bahan yang jika ditembus radiasi akan memancarkan cahaya, timbul adanya detektor

sintilasi.

Pada dasarnya sistem peralatan deteksi radiasi dapat digolongkan menjadi dua bagian utama :

a. Bagian pertama adalah transduser yang disebut detektor, yaitu berupa alat yang mengubah radiasi radioaktif menjadi sinyal elektris.

b. Bagian kedua berupa alat elektronik

yang mampu memperkuat dan

memproses sinyal listrik menjadi

besaran yang diamati.

Detektor tabung ionisasi, tabung

proporsional dan tabung Geiger Muller

merupakan alat yang sejenis. Semuanya memiliki bentuk dasar yang sama serta mempergunakan ruang tertutup yang berisi gas atau campuran gas, dilengkapi dengan anoda dan katoda dengan bentuk sedemikian rupa sehingga, medan listrik memungkinkan terjadi ionisasi secara effisien.

Jadi semua memanfaatkan ionisasi menjadi pulsa listrik. Detektor sintilasi menggunakan dasar penyeleksian yang sangat berbeda dengan jenis tabung Geiger Muller. Detektor sintilasi memanfaatkan cahaya yang timbul pada interaksi radiasi, sehingga memerlukan bahan yang mengeluarkan cahaya jika kena radiasi, seperti pada layar CRO atau layar televisi. bahan yang demikian itu disebut sintilator.

Sintilator mempunyai sifat bahwa intensitas cahaya yang timbul sebanding dengan energi radiasi yang mengenainya, sehingga sangat

menguntungkan jika digunakan untuk

mengukur energi radiasi.

a. Tabung Detektor Geiger Muller (GM)

Detektor GM bekerja pada tegangan yang sangat tinggi, yaitu (1000 – 1400) volt.

Detektor ini menghasilkan sebuah pulsa listrik dari setiap partikel tunggal yang datang padanya., dan tidak tergantung pada energi radiasi. Biasanya detektor ini digunakan untuk

mendeteksi sinar gamma (yang mudah

menembus dinding tabung), namun sinar betapapun dapat dideteksi, yaitu melalui jendela ujung yang biasanya terbuat dari mika yang

sangat tipis agar dinar beta dapat

menembusnya.

Sinar gamma yang menembus dinding (katoda) menyebabkan atom gas terionisasi, sehingga ada elektron yang keluar dari ikatan atomnya, kemudian menumbuk anoda sehingga terjadi pulsa listrik yang kemudian diperkuet dan dicatat pada alat pencatat (scaler). Dengan demikian untuk sinar beta, akan menjadi ionisasi. Ion negatif menuju anoda sebagai pulsa listrik dan seterusnya.

b. Kamar Kabut Wilson

Uap (alkohol) jenuh diembunkan pada ion-ion udara yang ditimbulkan oleh radiasi. Akibatnya, terlihat garis putih dari tetesan-tetesan zat cair yang sangat kecil, yang merupakan jejak lintasan dalam kamar tersebut, asal diterangi dengan tepat.

Perlu dicatat, bahwa yang kita lihat hanyalah jejak lintasan, bukan radiasi yang menimbulkan ionisasi.

terdapat tiga jenis kamar kabut yaitu :

a. Expansion cloud chamber (kamar kabut pemuaian)

b. Diffusion cloud chamber (kamar kabut diffusi)

c. Bubble chamber (kamar gelembung)

Pada bubble chamber radiasi yang

mengionkan akan mennggalkan jejak berupa gelembung-gelembung didalam hidrogen cair.

Pada sistem ini perkiraan massa dan

kelanjutannya dapat diperoleh, berdasarkan hukum kekekalan energi dan momentum.

c. Emulsi Film

Garis-garis sinar dari ketiga jenis radiasi, dapat juga dipelajari pada film fotografi. Emulsi film foto, dapat mengurangi jangkauan partikel alpha sekitar 0,002 mm dan bahkan garis lintasan partikel beta, hanya sekitar 1 mm. Karena itu, harus menggunakan mikroskop untuk mengamatinya. Emulsi nuklir yang khusus, digunakan untuk maksud ini. Emulsi tersebut lebih tebal dari biasanya dan mempunyai kepekaan butir-butir perak bromida yang lebih tinggi.

Metoda ini mempunyai keuntungan karena secara otomatis diperoleh rekaman yang permanen dari gejala yang dipelajari.

(8)

d. Tabung Sintilasi

Setiap partikel radiasi didalam sintilator menghasilkan satu puksa cahaya. Radiasi yang datang pada sintilator akan menimbulkan foton, akibat dari eksitasi atom gas. Foton ini

kemudian diteruskan ke bagian-bagian

photomultiplier yang di dalamnya terdapat dynode-dynode yang berurutan yang diberi tegangan satu lebih tinggi. Foton tersebut menumbuk dynoda sehingga menghasilkan foto elektron. Foto elektron tersebut kemudian menumbuk dynoda berikutnya dan akhirnya terjadi elektron sekunder, sehingga didapatkan elektron berlipat ganda.

Elektron ini dipergunakan untuk

pengukuran energi radiasi (spektrometeri

energi) ukuran pulsa-pulsa listrik yang terjadi sebanding dengan energi radiasi dan jumlah pulsa sebanding dengan jumlah partikel radiasi.

F. TEKNOLOGI NUKLIR

Pada tahun 1939 ditemukan reaksi

pembelahan inti (reaksi fisi). Tiga tahun kemudian (pada tahun 1942) Enrico Fermi berhasil membuat reaksi fisi berantai yang dapat dikendalikan. Berdasarkan hasil tersebut terciptalah reaktor nuklir, yaitu suatu alat untuk menimbulkan reaksi berantai yang terkendali.

Neutron-neutron yang terjadi pada reaksi fisi dikendalikan jumlahnya, sehingga energi yang timbul juga dapat dikendalikan. Energi yang ditimbulkan pada reaktor nuklir itu dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan

kesejahteraan umat manusia.

Perbedaan antara reaktor atom dengan bom atom adalah dalam hal laju pembebasan energinya. Pada sebuah bom atom, faktor multiplikasi neutronnya lebih besar dari 1; sehingga reaksi berantai yang terjadi dengan sangat cepat dan timbul ledakan. Pada reaktor atom faktor multiplikasi neutronnya dijaga sangat dekat dengan 1,0 sehingga reaktor tetap tepat sedikit diatas batas “kritis”nya dan energi

yang dibebaskan diperlambat. Reaksi

berantainya tetap dan terkontrol, sehingga secara rata-rata, hanya satu neutron dari setiap fisi yang menghasilkan fisi selanjutnya.

Banyak persoalan yang timbul berkaitan

reaktor atom. Dimulai dari masalah

keselamatan hingga pengotoran lingkungan. Faktor-faktor tersebut adalah :

a) Masalah keselamatan adanya salah fungsi. Dalam hal ini bagian-bagian fisi yang berkadar radioaktif tinggi akan terlepas ke atmosfer. Efeknya terhadap kehidupan manusia, dapat sangat serius sekali dan ini bergantung kepada banyaknya radioaktif

yang terlepas itu.(Contoh kecelakaan

reaktor di “Three mile island” (1979) dan “Chernobil” (1988)).

b) Masalah serius lainnya adalah “sisa” bahan bakarnya yang mengandung pecahan-pecahan fisi dengan kadar radioaktivitas tinggi yang dibuang sebagai “sampah” kebocoran (sampah radioaktif), mungkin saja terjadi dan telah pernah terjadi. Sesungguhnya, cara pembuangan radioaktif yang memuaskan belum ditemukan. Bumi kita yang terbatas ukurannya, tak akan

mampu menyimpan semua sampah

radioaktif dengan aman.

c) Persoalan lain dari pusat pembangkit daya

bertenaga nuklir, adalah karena ia

memerlukan air pendingin yang akan dibuang pada suhu yang jauh lebih tinggi dari suhu normal, biasanya, dibuang ke laut, sungai atau ke udara. Polusi termal, dapat memusnahkan ekologi air di sekitarnya,

atau mempengaruhi cuaca, apabila

menggunakan menara pendingin di udara terbuka.

Energi nuklir menjanjikan keuntungan bila dibandingkan energi dari bahan bakar fosil yang konvensional (biasanya, menimbulkan sedikit polusi udara) dan dalam menghadapi krisis persediaan bahan bakar fosil, energi nuklir merupakan sumber energi alternatif.

Namun demikian, persediaan uranium yang dapat mengalami proses fisi, juga terbatas. Suatu breeder reactor (reaktor yang dapat memperkaya bahan bakar nuklir) menolong mengatasinya. Suatu breeder reactor adalah suatu reaktor yang memanfaatkan sebagian neutron hasil 235U92 untuk diserap 238U92 dan diperoleh 239PU94 melalui sederetan reaksi.

a. Fungsi Reaktor Nuklir

Berdasarkan fungsinya, reaktor nuklir dibedakan sebagai berikut :

a. Reaktor penelitian, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk penelitian di bidang fisika, kimia, biologi, pertanian, industri, kedokteran, dan di bidang teknologi lainnya.

b. Reaktor daya, yaitu reaktor yang dapat menghasilkan tenaga listrik (PLTN).

c. Reaktor produksi isiotop, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk memproduksi radioiso top, yang akan dipergunakan dalam bidang

kedokteran, pertanian, industri dan

sebagainya.

Indonesia kini telah memiliki tiga reaktor nuklir untuk penelitian dan untuk memproduksi radioisiotop. Tiga reaktor itu adalah :

a. Reaktor Triga Mark II di Bandung dengan daya 1 mega watt (Triga singkatan dari

(9)

Training Research and Isotop Production by General Atomic). Reaktor ini berfungsi untuk penelitian dan untuk memproduksi radioisotop.

b. Reaktor Kartini di Yogyakarta. Reaktor

dengan daya operasi maksimal 250

kilowatt, juga merupakan reaktor penelitian dan produksi radioisotop.

c. Reaktor serba guna di Serpong, dengan nama MPR 30 (Multi Purpose Reactor) dengan daya operasi 30 megawatt. Reaktor ini berfungsi untuk latihan, penelitian dan memproduksi radioisotop.

b. Jenis Reaktor Nuklir

Menurut jenis pendingin yang

dipergunakan, reaktor dibedakan sebagai

berikut:

a. Reaktor pendingin air ringan (H2O). Ada dua macam, yaitu reaktor air tekan (PWR = Pressurized Water Reactor) dan reaktor air didih (BWR = Boiling Water Reactor). b. Reaktor pendingin air berat (D2O). c. Reaktor pendingin gas

d. Reaktor pendingin logam cair (Sodium). Reaktor atom yang dibicarakan diatas disebut Thermal Reactor (reaktor panas) sebab proses fisinya disebabkan oleh neutron lambat dengan energi panas; yaitu energi yang sama dengan energi kinetik rata-rata dari atom-atom yang melingkunginya.

c. Bagian-bagian Reaktor Atom

a. Bahan Bakar.

Bahan bakar sebagai sumber energi terdapat di dalam teras reaktor, yaitu berupa Uranium-235. Uranium dibungkus dalam klongsong agar hasil radioaktif dari reaksi fisi tetap terselubung (tidak terpancar keluar).

b. Moderator.

Moderator berfungsi untuk menurunkan energi neutron dari energi tinggi ke energi thermal (rendah) melalui tumbukan. Pada reaksi fisi, neutron yang dihasilkan memiliki energi tinggi, sedangkan untuk menghasilkan reaksi fisi diperlukan neutron yang memiliki energi thermal (rendah) yaitu kurang lebih 0,025 eV. Dengan demikian, syarat yang harus dipenuhi sebagai bahan moderator adalah setiap neutron yang menumbuknya akan kehilangan energi sebesar mungkin.

Biasanya bahan moderator yang dipilih adalah unsur-unsur yang nomor massanya kecil, misalnya H2O (air ringan), D2O (air berat) dan grafit, sekaligus sebagai pendingin primer.

c. Batang Kendali (pengontrol).

Batang kendali terbuat dari bahan yang mempunyai kemampuan menyerap neutron sangat besar. Alat ini berfungsi untuk mengendalikan jumlah populasi neutron yang terdapat di dalam teras reaktor, yang berarti pula mengendalikan reaksi fisi dan energi yang terjadi. Bahan batang kendali yang biasa dipergunakan adalah kadmium, boron, dan hafnium.

d. Perisai Radiasi (Shielding) / Dinding Pelindung

Perisai radiasi berfungsi untuk menahan radiasi yang dihasilkan proses pembelahan inti. Hal ini bertujuan supaya para pekerja dapat bekerja dengan aman di sekitar reaktor.

e. Pendingin Sekunder atau Pemindahan Panas.

Alat ini berfungsi untuk memindahkan panas dari pendingin primer. Panas dapat dipindahkan dengan mengalirkan air ke tempat pemindah panas, kemudian keluar reaktor untuk didinginkan.

G. RADIOISOTOP

Radioisotop yang dipergunakan di berbagai bidang seperti pertanian, kedokteran dan industri, tidak terdapat di alam. Oleh karena itu harus dibuat dari nuklida stabil dalam reaktor.

Unsur radioaktif buatan yang pertama, dihasilkan oleh Irene Joliot – Currie (anak perempuan penemu radium – Marie Currie) dan suaminya. Mereka “menembaki” alumunium dengan partikel-partikel dan sebagai hasil dari reaksi inti yang terjadi, diperoleh isotop fosfor yang tidak stabil :

27

Al13 + 4He2 → 30P15 + 1n0 atau

27

Al13 (α , n ) 30P15

Semenjak itu, radioisotop buatan (= isotop sesuatu unsur yang bersifat radioaktif) dari setiap unsur, telah dihasilkan dan pada masa sekarang, telah dikenal sekitar 1500 unsur.

Radioisotop dibuat dengan cara

“menembaki” suatu unsur yang stabil dengan neutron di dalam reaktor atom, atau dengan partikel-partikel bermuatan di dalam suatu “accelerator partikel”. Contoh radioisotop yang telah dibuat BATAN, yaitu Na24, P32, Cr51, I131.

 Kegunaan Radioisotop.

a) Bidang kedokteran

Dengan menggunakan detektor, radioisotop di dalam tubuh manusia dapat di deteksi :

(10)

Adapun fungsi radioisotop adalah untuk :

1. Mengetahui keefektifan kerja jantung

dengan menggunakan Sodium – 24.

2. Menentukan lokasi tumor otak, mendekati

tumor kelenjar gondok, dipergunakan

Yodium – 131.

3. Penanganan penderita Leukimia, dengan

Phosporus – 32.

4. Penyembuhan kanker dan tumor dengan

cara penyinaran, seperti sinar x dan untuk steril alat-alat kedokteran.

b) Bidang Industri

Dengan menggunakan sinar gamma, dapat diketahui suatu pipa logam dalam keadaan

bocor atau tidak. Sinar gamma dapat

dipancarkan dari radioisotop Cobalt – 60 dan Iridium – 192 yang dilewatkan pada bagian logam yang diperiksa. Sinar gamma dapat

dideteksi dengan menggunakan detektor.

Dengan detektor ini dapat diketahui keadaan logam bocor atau tidak.

c) Bidang Hidrologi

Salah satu kegunaan radioisotop di bidang hidrologi adalah untuk mengukur kecepatan aliran atau debit aliran. Dalam hal ini sebagai perunut, diukur dari perubahan intensitas pancaran di dalam aliran untuk jangka waktu yang sama.

d) Bidang pertanian

Dengan radiasi sinar gamma dari Co-60 akan didapatkan mutasi sel tumbuhan hingga dapat menimbulkan generasi yang lebih baik dan mendapatkan bibit yang lebih unggul daripada induknya.

e) Bidang industri

Dalam bidang industri di dapat contoh seperti pada kaos lampu petromaks yang menggunakan larutan radioisotop thorium dalam batas yang diperkenankan, agar nyalanya lebih terang.

 Contoh Soal dan Pembahasan : 1. Jumlah proton dan neutron yang ada dalam

inti 23993Np adalah …. A. 239 dan 332 D. 93 dan 332 B. 146 dan 239 E. 93 dan 146 C. 93 dan 239 Jawaban : E

Ingat ZAX dengan A menunjukkan massa atom dan Z menunjukkan jumlah atom dan jumlah elekton. Adapun jumlah neutron = A – Z. Jadi untuk Np ⇒ Z = 93; A = 239; sehingga Σ N = A - Z = 146.

2. Inti atom tembaga dilambangkan dengan

Cu 63 29 . Ionnya, Cu ++, memiliki …. (1) proton 31 buah (2) neutron 36 buah (3) nomor massa 61 (4) elektron 27 buah

Pernyataan diatas yang sesuai adalah :

A. 1, 2 dan 3 D. 4

B. 1 dan 3 E. semua benar

C. 2 dan 4 Jawaban : D

Cu++ artinya ion Cu yang kehilangan 2 elektron, sehingga Cu63

29 ⇒ Z = 29, A = 63,

dan N = A - Z = 63 - 29 = 34 Σelektron = Σproton - 2 = 27 Hanya pernyataan (4) benar.

3. Jika massa inti XZA , massa proton, massa neutron, dan kelajuan cahaya di ruang hampa berturut-turut adalah m kg, p kg, n kg dan c m/s, maka energi ikat inti tersebut adalah…J. A. (Zp + An + Zn + m)c2 B. (-Zp - An + Zn + m)c2 C. (Zp + An - Zn - m)c2 D. (Zp - An - Zn + m)c2 E. (Zp - An + Zn - m)c2 Jawaban : C

Energi ikat inti E adalah perkalian selisih massa total nukleon-nukleonnya dengan inti (∆m) terhadap kecepatan cahaya kuadrat (c2):

E = ∆mc2

E = (massa nukleon - massa inti) c2

E = (Zp + (A - Z)n - m) c2

E = (Zp + An - Zn - m) c2

4. Massa inti Be49 9,0121 sma, massa proton 1,0078 sma dan massa neutron 1,0086 sma. Bila 1 sma setara dengan 931,15 MeV, maka besar energi ikat atom Be adalah ….

A. 51,39 MeV D. 90,12 MeV

B. 57,82 MeV E. 90,74 MeV

(11)

Jawaban : B Be9 4 → Z = 4; A = 9 ∆m = [Zmp + (A - Z)mn]- minti = [4 x 1,0078 + 5 x 1,0086 - 9,0121] sma = 0,0621 sma E = ∆m (931,15) MeV = 57,82 MeV.

5. Urutan daya ionisasi sinar-sinar radioaktif dari mulai yang paling kuat adalah ….. A. alfa, beta, dan gamma

B. gamma, beta, dan alfa C. beta, alfa, dan gamma D. alfa, gamma, dan beta E. gamma, alfa, dan beta Jawaban : A

Urutan daya ionisasi dari yang paling kuat: α, β, γ

6. Suatu zat radioaktif meluruh dengan waktu paro 20 hari. Agar zat radioaktif hanya tinggal

8 1

saja dari jumlah asalnya, maka diperlukan waktu peluruhan.

A. 27,5 hari D. 60 hari B. 30 hari E. 160 hari C. 40 hari Jawaban : D 20 0 0 0 2 1 8 1 2 1 tT t t N N N N       = →       = 60 20 3 2 1 2 1 3 20 = → = →       =       t t t hari

7. Suatu inti zat radioaktif memancarkan partikel alfa, berarti intinya kehilangan….. A. dua proton dan empat elektron

B. dua proton dan empat neutron C. dua elektron dan empat neutron D. dua proton dan dua neutron E. dua proton dan dua elektron Jawaban : D 4

α

2 4 2 + → − − p X ZA A Z

Inti baru Y memiliki A - 4 (berkurang 4) dan Z - 2 (berkurang 2). Dengan kata lain, neutronnya berkurang 2 dan protonnya berkurang 2.

8. Perhatian reaksi inti berikut ini:

X H He N + → 1 + 1 4 2 14 7 Y C H B+ → 11 + 6 1 1 11 5 n Be Z Li 47 01 6 3 + → +

maka X, Y, dan Z adalah … A. 18O 9 H 1 1 H 2 1 B. 17O 9 H 2 1 n 1 0 C. 17O 8 n 1 0 H 2 1 D. O17 9 n 1 0 H 2 1 E. 17O 8 H 2 1 e 0 1 − Jawaban : C

Perhatikan reaksi inti berikut: (1) 147N +24He11H+178O

(2) 115B+11H → 116C+ 01n

(3) 36Li+12 H47Be+ 01n

Dengan demikian diperoleh: X = O17 8 ,

Y = n01 , dan Z = H 2 1 .

9. Sebuah inti memancarkan partikel beta. Dalam inti ini terjadi …..

A. perubahan proton menjadi neutron B. perubahan neutron menjadi proton C. perubahan nomor massa

D. pengurangan energi ikat

E. pengurangan gaya tolak Coulomb Jawaban : B

Ingat reaksi perubahan neuton menjadi proton yang terjadi di dalam inti :

β

0 1 1 1 1 0n→ p+ − (memancarkan sinar β)

10. Alat deteksi radiasi yang dapat dipakai untuk melihat jejak-jejak partikel-partikel bermuatan secara langsung adalah …. A. pencacah percikan B. pencacah Geiger-Muller C. emulsi film D. detektor sintilasi E. elektroskop pulsa Jawaban : C

 Pencacah percikan : radiasi terdeteksi melalui percikan bunga api.

 Pencacah Geiger-Muller: radiasi

mengionisasi gas, terdeteksi melalui arus listrik

 Emulsi fim: dapat melihat jejak

partikel-partikel bermuatan secara

langsung.

 Detektor sintilasi: radiasi menimbulkan

eksitasi logam yang kemudian

memancarkan cahaya. Cahaya ini

diubah menjadi sinyal listrik

 Elektroskop pulsa: radiasi terdeteksi dengan terbuka atau tidaknya muatan daun pada elektroskop

(12)

======O0O======

 Soal-soal :

1. Dua buah nuklida dilambangkan sebagai berikut 168X dan Y178 . Pernyataan yang tidak benar adalah ….

A. tiap nuklida memiliki 8 proton B. nuklida X memiliki 8 neutron C. nuklida Y memiliki 9 neutron D. kedua nuklida merupakan isotop

E. kedua nuklida memiliki sifat kimia yang berbeda

2. Massa inti He24 dan H12 masing-masing 4,002603 sma dan 2,014102 sma. Jika 1 sma = 931 MeV, maka energi minimum yang diperlukan untuk memecah partikel alfa menjadi deuteron adalah

A. 4 MeV D. 34 MeV

B. 14 MeV E. 44 MeV

C. 24 MeV

3. Massa neutron, proton dan partikel alfa masing-masing 1,008 sma, 1,007 sma dan 4,002 sma. Jika 1 sma = 931 MeV, maka tenaga ikat partikel alfa adalah….

A. 0,931 MeV D. 27,930 MeV

B. 24,206 MeV E. 30,965 MeV

C. 26,608 MeV

4. Unsur radioaktif adalah ….. A. berasal dari unsur buatan

B. memancarkan gelombang radio

C. unsur yang intinya tidak stabil D. unsur yang memancarkan sinar-X

E. unsur yang mempunyai nomor atom

besar

5. Urutan daya tembus sinar-sinar radioaktif di mulai dari yang paling kuat adalah …..

A. alfa, beta, dan gamma B. gamma, alfa, dan beta C. beta, alfa, dan gamma D. alfa, gamma, dan beta E. gamma, beta, dan alfa

6. Bila waktu paro suatu unsur radioaktif besarnya T detik, maka setelah 4 T detik unsur radioaktif tinggal ……

A. 2 1 bagian D. 16 1 bagian B. 4 1

bagian E. tetap(1 bagian)

C. 8 1

bagian

7. Dari penimbangan torium 234 diperoleh massanya 12,8 mg. Jika 48 hari kemudian penimbangan menunjukkan massa torium adalah 3,2 mg, maka waktu paronya adalah

A. 6 hari D. 48 hari

B. 12 hari E. 96 hari

C. 24 hari

8. Suatu unsur radioaktif waktu paruhnya 100 detik. Bila massa bahan radioaktif itu mula-mula 1 gram, maka setelah 5 menit massanya tinggal … A. 3 1 gram D. 6 1 gram. B. 4 1 gram E. 8 1 gram C. 5 1 gram

9. Jika suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paro T detik, maka bagian unsur tersebut yang tinggal sesudah 4 T detik adalah … A. 2 1 gram D. 16 1 gram. B. 4 1 gram E. 64 1 gram C. 8 1 gram

10. Di bawah ini merupakan hukum-hukum kekekalan dalam reaksi inti, kecuali …

A. hukum kekekalan momentum

B. hukum kekekalan energi C. hukum kekekalan neutron

D. hukum kekekalan nomor atom

E. hukum kekekalan nomor massa

11. Dalam suatu peluruhan (disintegrasi) inti :

X Be H Li + → 8 + 4 1 1 7 3 , maka X adalah …

A. elektron D. sinar gamma

B. proton E. positron

C. neutron

12. Suatu inti nitrogen N147 yang bereaksi dengan partikel alfa menghasilkan 178O dan …

A. proton D. positron

B. neutron E. deuteron

C. elektron

13. Dalam reaksi inti D+ D→ 3He+X

2 2 1 2 1 + 14,7 MeV. X adalah …

(13)

B. proton E. foton C. partikel alfa

14. Pada proses fusi, sebuah proton dengan massa mp dan sebuah neutron dengan

massa mn bergabung menjadi sebuah inti

deuterium yang stabil. Massa inti

deuterium itu …

A. selalu lebih kecil daripada (mp + mn)

B. selalu sama dengan (mp + mn)

C. selalu lebih besar dari pada (mp + mn)

D. kadang lebih kecil dan kadang-kadang sama dengan (mp + mn)

E. kadang lebih besar dan kadang-kadang sama dengan (mp + mn)

15. Suatu peluruhan inti menghasilkan partikel-partikel dengan massa m1 dan m2 yang bergerak saling menjauhi satu sama lain. Jika E adalah energi kinetik total kedua massa, maka energi kinetik partikel (anggaplah bahwa inti induknya stasioner sebelum meluruh) bernilai ..

A. E m m 2 1 D.

(

m m

)

E m 2 1 2 + B.

(

m1 m2

)

E + E.

(

m m

)

E m 2 1 1 + C. E m m 1 2

16. Sejumlah N0 inti radioaktif abX yang

waktu paronya T meluruh selama 2T dengan memancarkan partikel alfa menjadi inti Ydc , maka …

(1) c = a - 2 (2) d = b - 4

(3) banyaknya inti Ydc adalah 0,75 N0 (4) banyaknya inti Xab yang tersisa adalah

0,25 N0

Pernyataan diatas yang sesuai adalah :

A. 1, 2 dan 3 D. 4

B. 1 dan 3 E. semua benar

C. 2 dan 4

17. Peristiwa dalam inti yang menyebabkan zat radioaktif memancarkan positron adalah … A. perubahan proton menjadi neutron B. perubahan neutron menjadi proton C. pancaran sinar-X

D. penangkapan elektron E. perubahan nomor massa

18. 210Bi yang waktu paronya 5 hari meluruh menurut 210Bi→ 210Po+

β

−. Jika

mula-mula terdapat 72 g 210Bi , maka setelah 15 hari dihasilkan 210Po sebanyak ….

A. 9 g D. 48 g

B. 24 g E. 63 g

C. 32 g

19. Diketahui massa proton = 1,0078 sma, massa neutron = 1,0086 sma, massa Li7

3

= 7,0160 sma, massa Be7

4 = 7,0169 sma,

dan 1 sma = 931 MeV. Energi yang

diperlukan agar terjadi reaksi inti

n Be H Li 11 47 01 7 3 + → + adalah …. A. 1,6 MeV D. 4,8 MeV. B. 2,4 MeV E. 6,4 MeV C. 3,2 MeV

20. Suatu proses fisi U mengikuti persamaan:

n Kr Ba U n 23592 01 1 0 + → + +3 Jika pada

proses fisi ini dibebaskan energi 200 MeV, massa neutron = 1,009 sma, massa inti

U

235

92 = 235,04 sma dan 1 sma = 931 MeV,

maka massa inti (Ba + Kr) adalah …. (dalam sma)

A. 231,80 D. 234,03

B. 232,80 E. 234,89

Gambar

Gambar grafik N-Z

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi antara dosis dan lama perendaman larutan lengkuas mempengaruhi pertumbuhan bakteri bardasarkan hasil analisis data diketahui bahwa p < 0,05

Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu

Penelitian ini sesungguhnya suatu penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan kejadian-kejadian yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi apa adanya terkait dengan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET.. Universitas Pendidikan Indonesia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET.. Universitas Pendidikan Indonesia |

MENINGKATKAN FUNGSI KETERAMPILAN GERAK DASAR MANIPULATIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN TAHAP UTILISASI GERAK DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Kedelapan , internalisasi nilai religius peserta didik dengan penanaman nilai peduli lingkungan 58. Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu

Kaos Savana menawarkan produk kaos yang berbeda dari yang lain dengan bertemakan alam bertujuan untuk memberitahukan masyarakat bahwa pentingnya alam bagi kehidupan kita melalui