• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN GRAND ASTON HOTEL PADA PT. MULTI ARTA SEMESTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN GRAND ASTON HOTEL PADA PT. MULTI ARTA SEMESTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

143

PENGARUH PELATIHAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN GRAND ASTON HOTEL PADA PT. MULTI ARTA SEMESTA

--- Vivian, Jeffry, Steven

Universitas Prima Indonesia

(Naskah diterima: 1 Juni 2019, disetujui: 28 Juli 2019) Abstract

This study aims to examine the effect of Training and Communication on Employee Performance. The hypothesis proposed in this study is 1) Training affects the Employee Performance of Grand Aston Hotels at PT. Multi Arta Semesta 2) Communication affects the Employee Performance of Grand Aston Hotels at PT. Multi Arta Semesta 3) Training and Communication affects the Grand Aston Hotel Employee Performance at PT. Multi Arta Semesta. The research method used is descriptive research with a quantitative approach. The population of this study were all Grand Aston Hotel employees at PT. Multi Arta Semesta. The sampling technique used in the study was total sampling or saturated sampling with the number of subjects as many as 110 Grand Aston Hotel employees at PT. Multi Arta Semesta. The instruments used in collecting data were training questionnaires, communication questionnaires, and employee performance questionnaires. The research data collected was analyzed using F test analysis techniques and t test analysis techniques using SPSS 21 for Windows. The results of the study indicate that training and communication have an influence on employee performance. Based on the results of the study it can be concluded that the hypothesis is accepted.

Keywords: Training, Communication, Employee Performance Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara Pelatihan dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1) Pelatihan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta 2) Komunikasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta 3) Pelatihan dan Komunikasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian adalah total sampling atau sampling jenuh dengan jumlah subjek sebanyak 110 orang karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket pelatihan, angket komunikasi, dan angket kinerja karyawan. Data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis uji F dan uji t dengan menggunakan program SPSS 21

for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan komunikasi memiliki pengaruh

terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima.

(2)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

144

I. PENDAHULUAN

etiap perusahaan yang ada dalam dunia bisnis selalu bercita-cita mencapai kesuksesan dan juga memajukan perusahaan kearah yang lebih baik. Keinginan untuk maju tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa peran dari karyawan dalam perusahaan. Oleh karena itu untuk mencapai cita-cita perusahaan, perusahaan harus dapat mengelola sumber daya manusia. Dengan kata lain manusia mempunyai peranan strategis pada suatu perusahaan untuk melihat apakah kinerja yang dilakukan manusia dalam suatu perusahaan dapat mencapai cita-cita perusahaan. Sehingga manusia menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Karyawan dalam suatu perusahaan membutuhkan pelatihan setiap jangka waktu tertentu, karyawan yang sering tidak mencapai target juga membutuhkan pelatihan, selain itu karyawan yang baru di rekrut juga sangat membutuhkan pelatihan agar dapat bekerja sejalan dengan nilai-nilai perusahan, sehingga pelatihan menjadi sangat penting untuk diadakan oleh perusahan. Perusahaan berharap dengan diberikan pelatihan maka kemampuan karyawan akan meningkat sehingga dapat memberikan kontribusi yang memadai sesuai

dengan jabatannya dan lebih terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, dengan cara ini diharapkan karyawan akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan dan perusahaan akan semakin dekat dengan tujuan yang dicita-citakan.

Komunikasi menjadi sebuah sarana pemindahan informasi dan pemahaman antara karyawan dengan perusahaan. Komunikasi menyebabkan orang lain menginterpetasikan suatu ide, sehingga dalam suatu perusahaan biasanya terdapat gaya tertentu dalam komunikasi. Gaya komunikasi ini perlu dimengerti oleh karyawan agar dapat mencapai kinerja yang diharapkan.

Perusahaan PT. Multi Arta Semesta adalah perusahaan yang bergerak dibidanghospitality. PT. Multi Arta Semesta menanungi 2 perusahaan yaitu Grand Aston Hotel dan Merdeka Walk. Grand Aston Hotel adalah sebuah hotel berbintang lima yang menyediakan fasilitas seperti ruang meeting, ruangan makan pribadi, teater pribadi, gym, spa, kolam renang dan ruangan serbaguna untuk keperluan acara yang berlokasi di Jalan Balai Kota No. 1 Medan. Sebelum hanya menjadi Grand Aston Hotel di tahun 2017, PT. Multi Arta Semesta memiliki anak perusahaan yaitu City Hall Club sebagai bagian dari

S

(3)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

145

fasilitas yang disediakan namun pada tahun 2017, City Hall Club tersebut dibubarkan dan bergabung ke Grand Aston Hotel. Bagian kecil yang dulunya City Hall Club ini merupakan tempat penelitian dilaksanakan. II.KAJIAN TEORI

2.1Pelatihan

Menurut Rivai dan Sagala (2011 : 212), Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan.

Menurut Yani (2012 : 82), Pelatihan bagi karyawan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas karyawan agar bisa menjadi karyawan yang berkualitas baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja, tingkat profesionalisme yang tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan baik.

Menurut Bangun (2012 : 202), Pelatihan (training) adalah suatu proses memperbaiki keterampilan kerja karyawan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Mangkunegara (2013:44), Komponen-kom-ponen Pelatihan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan dan sasaran pelatihan harus jelas dan dapat diukur.

2. Para pelatih harus memiliki kualifikasi yang memadai.

3. Materi latihan harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

4. Metode pelatihan harus sesuai dengan tingkat kemampuan pegawai yang menjadi peserta.

5. Peserta pelatihan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.

2.2Komunikasi

Menurut Marwansyah (2012:321), Komunikasi adalah pertukaran pesan antar-manusia dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang sama.

Menurut Wibowo (2015:166), Komu-nikasi adalah proses dengan penyampaian informasi dari satu pihak baik individu, kelompok atau organisasi sebagai sender kepada pihak lain sebagai receiver untuk memahami dan terbuka peluang memberikan respon balik kepada sender.

Menurut Sinambela (2016:511), Komunikasi adalah suatu proses pem-bentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan/atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.

(4)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

146

Menurut Daryanto (2011:157), Ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif: kejelasan, ketepatan, konteks, alur, dan budaya.

2.3 Kinerja Karyawan

Menurut Rivai dan Sagala (2011:548), Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Menurut Bangun (2012:231), Kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persya-ratan pekerjaan. Menurut Sinambela,dkk dalam Sinambela (2016:480), Kinerja adalah kemampuan karyawan dalam melakukan sesuatu keahlihan tertentu.

Menurut Kasmir (2013:208-210), Indi-kator dari kinerja meliputi 4 aspek, yaitu: 1) Kualitas (mutu) merupakan suatu tingkatan di mana proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan mendekati titik kesempurnaan, 2) Kuantitas (jumlah) merupakan produksi yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam bentuk satuan mata uang , jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan, 3) Waktu (jangka waktu) merupakan dimana pekerjaan dapat diselesaikan, atau hasil produksi dapat

dicapai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, 4) Penekanan biaya merupakan biaya yang sudah dianggarkan sebelumnya sebagai acuan agar tidak melebihi dari yang sudah dianggarkan. Jika pengeluaran melebihi anggaran yang telah ditetapkan maka akan terjadi pemborosan, sehingga kinerjanya dianggap kurang baik demikian pula sebaliknya, 5) Pengawasan akan membuat karyawan merasa lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya dan jika terjadi penyimpangan akan memudahkan untuk melakukann koreksi dan melakukan perbaikan secepatnya, dan 6) Hubungan antar karyawan dapat diukur apakah seorang karyawan mampu untuk mengembangkan perasaaan saling menghargai, niat baik dan kerja sama antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya.

III. METODE PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Menurut Sugiyono (2012:59), Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

(5)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

147

Variabel independen dalam penelitian ini meliputi pelatihan (X1) dan komunikasi (X2). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).

Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan Grand Aston Hotel pada PT. Multi Arta Semesta.

Dalam penelitian ini, metode pengum-pulan data yang digunakan adalah dengan angket pelatihan dengan koefisien reliabilitas 0,986, angket komunikasi dengan koefisien reliabilitas 0,978, dan kinerja karyawan dengan koefisien reliabilitas 0,970. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui program SPSS 21 dengan analisis regresi linear berganda. Dengan melalui uji asumsi klasik yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Ditambah uji hipotesis dengan uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t.

IV. HASIL PENELITIAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Tabel IV.1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Pelatihan 110 10 50 27.54 10.126 Komunikasi 110 13 47 27.13 10.479 Kinerja 110 10 50 26.76 11.812 Valid N (listwise) 110

Dari tabel IV.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel Pelatihan dengan sampel sebanyak 110 responden memiliki rata-rata sebesar 27.54 satuan dengan minimum sebesar 10 satuan dan maximum sebesar 50 satuan, serta standar deviasi sebesar 10.126 satuan. 2. Variabel Komunikasi dengan sampel

sebanyak 110 responden memiliki rata-rata sebesar 27.13 satuan dengan minimum sebesar 13 satuan dan maximum sebesar 47 satuan, serta standar deviasi sebesar 10.479 satuan.

3. Variabel Kinerja dengan sampel sebanyak 110 responden memiliki rata-rata sebesar 26.76 satuan dengan minimum sebesar 10 satuan dan maximum sebesar 50 satuan, serta standar deviasi sebesar 11.812 satuan. 4.2Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk me-nguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas juga melihat apakah model regresi yang digunakan sudah baik. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati. Dalam pengujian ini, uji normalitas menggunakan, histogram, normal probability plot dan uji non

(6)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

148

parametrik Kolmogorov-Smirnov. Hasil dari uji normalitas dengan grafik histogram,

normal probability plot, serta Kolmogorov-Smirnov Test ditunjukkan sebagai berikut:

Gambar IV.1 Uji Normalitas (1)

Gambar IV.2 Uji Normalitas (2)

Cara yang digunakan untuk men-deteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan desaingrafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.

Grafik histogram pada gambar IV.1 memperlihatkan pola distribusi yang normal, dan grafik P-P Plot pada gambar IV.2 memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar/mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal.

Tabel IV.2 Uji Normalitas (3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 110

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation

6.28918752

Most Extreme Differences

Absolute .056

Positive .037

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .587

Asymp. Sig. (2-tailed) .881

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa nilai Zhitung (0,587) < Ztabel(1,96) dan

nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,881 > 0,05, maka residual terdistribusi dengan normal.

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Pelatihan .536 1.866

Komunikasi .536 1.866

(7)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

149

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengujji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas. Jika natara variabel-variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umunya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2013).

Multikolinearitas juga dilihat dari nilai

tolerance dan Variance Inflation Factor atau

VIF. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance ≤ 0.10. Nilai VIF ≥ 0.10 sehingga data yang tidak terkena multikolinearitas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10. Hasil pengujian tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 0.10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan

varia-bel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homos-kedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, menurut (Ghozali, 2013) dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu sepertititik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini:

Gambar IV. 3Grafik Scatterplot

Dari grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.

(8)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

150

Peneliti menggunakan Uji Glejser untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah heterokedastisitas. Uji Glejser ini dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolute residual. Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2013). Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen yang terlihat dari probabilitas signifikansinya > 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser.

Tabel IV.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

4. Hasil Uji Hipotesis a. Uji F

Pengujian ini untuk menguji apakahh terdapat pengaruh Pelatihan dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan Grand Aston Hotel pada PT. Multi Arta Semesta. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan SPSS. Untuk menguji secara simultan dilakukan analisis masing-masing koefisien regresi. Hasil analisis regresi berganda simultan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel IV.6

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 10896.482 2 5448.24 1 135. 215 .000b Residual 4311.373 107 40.293 Total 15207.855 109

A. Dependent Variable: Kinerja

B. Predictors: (Constant), Komunikasi, Pelatihan

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 135,215 dan nilai

Ftabel sebesar 3,08 yang berarti Fhitung (14,579)

> Ftabel (3,08) dan nilai signifikan < 0,05. Jadi,

hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan HA diterima dan H0 ditolak yang

berarti pelatihan (X1) dan komunikasi (X2)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta Medan.

Coefficientsa Model t Sig. 1 (Constant) 3.731 .000 Pelatihan -.466 .642 Komunikasi 1.007 .316

(9)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

151 b. Uji t

Uji ini digunakan untuk menentukan analisis pengaruh Pelatihan dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan Grand Aston Hotel pada PT. Multi Arta Semesta Medan, yang dapat dilihat dari besarnya t hitung terhadap t tabel dengan uji 2 arah. Dalam penelitian ini diketahui bahwa n=110 pada tingkat signifikan 5%. Pada tingkat kesalahan (α = 0,05) dengan menggunakan uji 2 arah diperoleh nilai t tabel sebesar 1,982, sedangkan t hitung dari variabel Pelatihan dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan Grand Aston Hotel pada PT. Multi Arta Semesta Medan adalah sebagai berikut:

Tabel IV.7 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) -.658 1.864 -.353 .725 Pelatihan .184 .082 .158 2.240 .027 Komunikasi .824 .079 .731 10.400 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Hasil pada tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji hipotesis secara parsial variabel pelatihan memiliki nilai thitung variabel

pelatihan (X1) adalah sebesar 2,240 dan

nilai ttabel adalah 1,982. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak

dan HA diterima karena thitung (2,659) >

ttabel (1,982) dan signifikan lebih kecil dari

0,05 yang berarti bahwa variabel pelatihan (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja(Y) karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta Medan.

2. Uji hipotesis secara parsial variabel komunikasi memiliki nilai thitung variabel

komunikasi (X2) adalah sebesar 10,400

dan nilai ttabel adalah 1,982. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak dan HA diterima karena thitung

(10,400)> ttabel (1,982) dan signifikan lebih

kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel komunikasi (X2) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja (Y) karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta Medan.

c. Koefisien Determinasi

Tabel IV.8 Model Summary

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .846a .717 .711 6.348

A. Predictors: (Constant), Komunikasi, Pelatihan B. Dependent Variable: Kinerja

Pada model summary di atas, diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,711. Hal ini menunjukkan bahwa 71,1% variasi variabel

(10)

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2019 (143-152)

152

kinerjakaryawan (Y) dapat dijelaskan oleh variasi variabel pelatihan (X1) dan variasi

variabel komunikasi (X2) dan sisanya 28,9%

merupakan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti: disiplin kerja, kompetensi, motivasi kerja dan lain-lain.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari permasalahan yang diangkat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta Medan yang telah dijelaskan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil pengujian secara parsial menun-jukkan bahwa variabel pelatihan ber-pengaruh signifikan dan positif terhadap variabel kinerja karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta Medan. 2. Hasil pengujian secara parsial

menun-jukkan bahwa variabel komunikasi ber-pengaruh signifikan dan positif terhadap variabel kinerja karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta Medan. 3. Hasil pengujian secara simultan

menun-jukkan bahwa variabel pelatihan dan variabel komunikasi berpengaruh sig-nifikan dan positif terhadap variabel kinerja

karyawan Grand Aston Hotel di PT. Multi Arta Semesta Medan.

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.

Daryanto. 2011. Ilmu Komunikasi 1. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Ed. 8, Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Rajawali Pers.

Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber

Daya Manusia Perusahaan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Marwansyah. 2012. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. 2011.

Manajemen Sumber DayaManusia

untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Cetakan Keempat. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenambelas. Bandung: Alfabeta.

Wibowo. 2015. Perilaku dalam Organisasi. Cetakan Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Gambar IV.1  Uji Normalitas (1)
Gambar IV. 3Grafik Scatterplot

Referensi

Dokumen terkait

“ Tidak ada pasksaan untuk (memsauki) agama (Isalam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang salah “ dia bekata: Orang Arab harus dipaksa, karena mereka

showed the presence of a protein of 32.68 kDa size, indicating the possible presence of cytolytic toxin. Insecticidal crystal proteins from B. thuringiensis sub- sp. From the

Dengan memanjatkan puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh

Ikan kalauna ( Panirus sp ) yang tertangkap didominasi oleh ikan yang sudah berumur dewasa dan memasuki umur tangkap sehinga dapat dikatakan bahwa bagan apung

Beraz, kontalariak zati honetan erabiltzen duen batez besteko abiada 1,2380 hitz/seg dira, ipuinaren batez besteko abiadura baino astiroagoa.. Kontalariak zati honetan erabiltzen

Menurut Jannah dkk (2015) bimbingan belajar adalah suatu kegiatan bentuk dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih

Persentase Kondisi &#34;Baik&#34; Responden Umur 15 Tahun atau Lebih Dalam 1 Bulan Terakhir Menurut Daerah Gempa-Tsunami, Pengalaman Konflik, Status Ekonomi, dan., Penyakit Kronis

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang mengurutkan dan menuliskan urutan peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta