• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI FIRE CONTROL PLAN PADA KAPAL OCEAN DRAGON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI FIRE CONTROL PLAN PADA KAPAL OCEAN DRAGON"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI FIRE CONTROL PLAN PADA KAPAL OCEAN

DRAGON

Billi*1, Naufal Abdurrahman 1* and Sapto Wiratno Satoto 2*  Batam Polytechnics

Mechanical Engineering Study Program Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia

1E-mail: billi.haryanto1@gmail.com

Abstrak

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan luas wilayah laut 4 kali lebih luas daripada daratan. Luas wilayah laut indonesia sekitar 7,6 juta km² sementara luas wilayah daratnya hanya sekitar 1,9 juta km². Posisi pulau-pulau yang letaknya terpisahkan oleh laut membuat kapal menjadi kendaraan yang sangat dibutuhkan untuk mendistribusikan orang ataupun barang. Kapal tidak hanya menjadi penghubung antarpulau di Indonesia, tetapi juga menjadi penghubung antarnegara seperti kapal Mv Ocean Dragon yang menghubungkan Batam (Indonesia) dan Johor (Malaysia). Kepadatan lalu lintas laut menuntut para penyedia jasa kapal penyebrangan untuk meningkatkan keamaan serta keselamatan muatannya, khususnya kapal-kapal penumpang.

Peraturan mengenai keselamatan penumpang maupun anak buah kapal telah diatur dalam SOLAS. Studi ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian penerapan K3 di atas kapal, ketersediaan peralatan keselamatan dan sistem pemeliharaan alat keselamatan yang ada dengan peraturan SOLAS 1974 tentang persyaratan keselamatan kapal melalui metode pengumpulan data, kemudian data tersebut diolah dalam bentuk tabel dan dibandingkan dengan peraturan SOLAS.

Kata kunci: Keselamatan, peralatan

Abstract

Indonesia is an archipelago state that consist of 17.508 islands with sea area four times greater than land area . Its sea area is about 7,6 million square kilometres and land area is only about 1,9 million square kilometres. The position of the islands that separated by the sea makes ship as the most needed vehicle to distribute people or goods. Ship is not only an inter island link in Indonesia, but also be the link between countries as Mv Ocean Dragon that link Batam (Indonesia) and Johor (Malaysia). The density of marine traffic requires the ship service provider to increase the occupational health and safety its load, specially ship passenger.

The regulation of occupational health and safety of passenger or crews of ship has issued by SOLAS. The purpose of this study is to ensure the suitability of occupational health and safety application onboard, availability of safety equipment and maintenance of safety equipment with the regulation of SOLAS 1973 about requirement of ship’s safety by data collected, then data is processed in tabular form and compared with SOLAS rules.

Keywords : Safety, equipment

1 Pendahuluan

Konvensi hukum laut PBB (UNCLOS, 1982)

menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas 17.480 pulau dengan garis pantai sepanjang 95.181 km. Luas laut Indonesia adalah 5.8

(2)

juta km2. Berdasarkan luas laut tersebut, armada laut menjadi salah satu armada yang sangat dibutuhkan sebagai sarana transportasi antar pulau maupun antar negara tetangga.

Batam merupakan salah satu pulau yang tergabung dalam provinsi Kepulauan Riau. Pulau Batam adalah pulau yang lokasinya paling berdekatan dengan Singapura dan Malaysia. Posisi yang strategis ini mejadikan Batam sebagai salah satu kota yang menyumbang pemasukan negara terbesar melalui dunia perkapalan, baik itu industri galangan kapal ataupun industri transportasi antar negara.

MV Ocean Dragon 3 adalah satu kapal

penumpang antar negara yang menghubungkan Batam dengan Johor (Malaysia). Kapal ini mengangkut 168 penumpang dan 6 kru yang dalam operasionalnya dapat melayani lebih dari 10 kali pelayaran pulang-pergi. Berdasarkan hal tersebut, keselamatan pada kapal ini merupakan faktor yang sangat penting.

Keselamatan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan dan kelistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk radio, dan elektronika kapal[1].

Studi ini bertujuan untuk memastikan sesuai atau tidaknya penerapan alat pemadam kebakaran di atas kapal, ketersediaan peralatan keselamatan dan sistem pemeliharaan alat keselamatan yang ada dengan peraturan SOLAS 1974. Peraturan SOLAS (Safety of

Life at Sea) adalah peraturan yang mengatur

keselamatan maritim sebagai usaha untuk meningkatkan jaminan keselamatan hidup di laut.

Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pengumpulan data, baik itu data hasil survei ataupun data yang diperoleh dari pihak galangan pembangun yaitu PT. Palindo Marine. Objek studi ini adalah kapal penumpang kategori A MV Ocean Dragon 3. Hasil dari penelitian ini berupa data yang akan diolah dalam bentuk tabel dan akan dibandingkan

dengan peraturan SOLAS. 2 Metodologi Penelitian

Metedologi adalah suatu cara atau teknik yang di lakukan dalam proses penelitian. Kasus dalam hal ini adalah studi fire control plan pada kapal Ocean Dragon. Mengambil studi di lokasi PT. Palindo Marine Shipyard dan telah mendapatkan izin dari perusahaan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan lansung pada kapal. Data sekunder adalah data yang di peroleh dari perusahaan dengan meminta izin dari perusahaan untuk mengambilnya.

Dalam penelitian benda yang di uji adalah kapal ocean dragon dimana kapal ini berjenis kapal ferri yang mengangkut penumpang dari Batam,Indonesia menuju Johor,Malaysia, untuk ukuran kapal ocean dragon sebagai berikut.

Ukuran kapal :  LOA :37,80 meter  B :5,70 meter  H :2.35 meter  T :1,00 meter  Main Engine :3x750 HP  Passenger :168 Pax  V Max :31 knot

Gambar 1 : MV Ocean Dragon

Dalam melakukan penelitian, berikut metode yang dilakukan dalam proses melakukan studi perencanaan sistem keselamatan pada kapal demi mendapat kan data yang valid.

(3)

Studi literatur :

Studi ini dilakukan dengan tujuan merangkum teori dasar tentang peralatan keselamatan fire fighting

equitment

Survei :

Dengan melakukan observasi langsung pada kapal dan melihat secara langsung alat fire control pada kapal.

Pengumpulan data :

Pengumpulan data tersebut diperoleh dari pihak galangan dengan izin dari perusahan dan bertanya pada pekerja yang berkaitan langsung dengan penelitian yang di bahas data yang di dapat berupa gambar Kajian pokok bahasan :

Mencari referensi, melihat sumber-sumber data membaca aturan dan mencocokan dengan data yang di dapat.

3 Analisa Data dan Pembahasan

Fire control plan adalah sebuah rencana yang menyediakan informasi penting untuk tindakan cepat dan efisien awak kapal selama kebakaran.

Alat pemadam api ringan atau sering di sebut dengan apar ialah alat yang ringan serta mudah digunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. Pada kapal diatur dalam

BKI Vol III, 2016 rules for machinery installation section 12 fire protection and fire extinguishing equipment, alat pemadam kebakaran harus sesuai

dengan jenis bahaya kebakaran hunian pada kapal. Untuk pemasangan alat pemadam api ringan sudah di atur dalam peraturan menteri tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan BAB II Pasal 4 dimana Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. Alat pemadam api ringan yang satu dengan lainya tidak boleh melebihi 15 meter , kecuali di tetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja dan semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah. Alat pemadam api ringan di haruskan periksa sebanyak 2 kali dalam

setahun. Di lihat dari rancangan kapal kebutuhan apar pada kapal ocean dragon 3 sebanyak 11 buah untuk jenis powder dan 2 buah untuk jenis CO2. Peletakan apar di tiap deck pada kapal dapat di lihat di gambar 2 dan 3.

Detektor adalah alat untuk mendeteksi kebakaran secara otomatik, yang dapat dipilih tipe yang sesuai dengan karakteristik ruangan, diharapkan dapat mendeteksi secara cepat dan tidak memberikan informasi palsu, Detektor harus ditempatkan untuk kinerja optimal. Posisi dekat balok dan saluran ventilasi atau posisi lain di mana pola aliran udara dapat mempengaruhi kinerja dan posisi di mana dampak atau kerusakan fisik mungkin harus dihindari. Detektor yang terletak di atas kepala harus berjarak minimal 0,5 m dari sekat, kecuali di koridor, loker dan tangga. Perhitungan jumlah detektor mengacu pada

FSS CODE chapter 9 tentang detektor. Kebutuhan

detektor pada kapal ocean dragon 3 menurut rancangan kapal di butuhkan 14 buah detektor asap yang tersebar di bagian kapal dan 1 buah detektor panas yang di letakkan pada kamar mesin. Berikut adalah tabel spesifikasi tentang detektor yang ada di

FSS CODE.

Type of

detector Maximum floor area per detecto Maximum distance apart between centres Maximum distance away from bulkheads Heat 37 m2 9 m 4.5 m Smoke 74 m2 11 m 5.5 m

Tabel 1 : Detektor jarak spesifikasi

Berdasarkan SOLAS chapter II-2 regulasi 10.2.2.2 number of fire pump kapal penumpang 4000 GT atau lebih harus mempunyai 3 fire pump dan kapal kurang dari 4000 GT mempunyai 2 fire pump. Kebutuhan fire pump berdasarkan rancangan terdapat 1 fire pump dan 3 emergency fire pump. Dikarenakan kapal ocean dragon kurang dari 4000 GT maka kebutuhan fire pump pada kapal hanya 2 buah.

(4)

Hidran adalah alat yang dilengkapi dengan selang dan mulut pancar untuk mengalirkan air bertekanan, yang digunakan bagi keperluan pemadaman kebakaran. Menurut peraturan SOLAS chapter II-2 tentang fire hose dan nozzle selang harus terhubung sepanjang waktu dan panjang tidak boleh lebih 10 m, dan panjang selang pemadam kebakaran pada kapal ocean dragon 3 adalah 15 m hal ini di perbolehkan dalam SOLAS chapter II-2 tentang fire hose and nozzle karena panjang selang 15 m dari mesin.

Instalasi sprinkler ialah suatu sistem instalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara tetap / permanen di dalam bangunan yang dapat memadamkan kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat mula terjadi kebakaran.

Untuk kebutuhan springkler yang ada di kapal dapat di cari sebagai berikut :

Jumlah titik springkle = luas kapal / luas springkle Dimana : Luas kapal = PxL

Luas area springkler = π(R)2

R = 2.4 Maka : 215.46

18.08 = 11.9 =12

Mengacu pada perhitungan kebutuhan springkler pada kapal di butuhkan 12 buah springkler yang tersebar pada kapal.

Tabel 2. Kebutuhan alat pada kapal ocean dragon 3/Main deck

Geladak Nama Alat Jumlah di Kapal Rules Memenuhi

standar Y/T

Main Deck

Fire extinguisher powder 7 BKI Y

Smoke Detector 7 FSS CODE Y

Fire Pump 3 SOLAS Y

Fire Hydrant 4 SOLAS Y

Springkler 13 PERMEN Y

Hose box with nozzle 4 SOLAS Y

(5)

Gambar dan tabel di atas adalah kebutuhan dan letak alat di kapal ocean dragon 3 pada bagian main deck dimana tersedia apar sebanyak 7 buah yang tersebar di daerah yang mudah di jangkau berikutnya

tersedia smoke detector 7 buah , fire hydrant 4 buah , hose box with nozzle 4 buah , fire pump 3 buah dan springkler 13 buah alat dimana alat yang tersedia sudah memenuhi standar yang ada.

Tabel 3.Kebutuhan alat pada kapal ocean dragon 3/Hull and Tank

Geladak Nama Alat Jumlah di Kapal Rules Memenuhi standar

Y/T

Hull & Tank

Fire extinguisher powder 3 BKI Y

Smoke Detector 5 FSS CODE Y

Springkler 13 PERMEN Y

Fire Hydrant 1 SOLAS Y

Fire extinguisher co2 1 BKI Y

Hose box with nozzle 2 SOLAS Y

Gambar 3 : Fire control plan , hull and tank Gambar dan tabel di atas adalah kebutuhan dan

letak alat pada kapal ocean dragon 3 di bagian hull dan tank di mana pada bagian hull dan tank tersedia apar 3 buah dan tambahan 1 apar dengan jenis CO2 selanjutnya smoke detector 5 buah ,hydrant 1,

springkler 13 dan terakhir ada hose box with nozzle yang tersedia di kapal sebanyak 2 buah, Bagian hull dan tank alat yang tersedia sudah sesuai dengan peraturan yang ada.

4 Kesimpulan

Fire control plan yang ada pada kapal ocean dragon 3 dapat di simpulkan bahwa peralatan fire

control plan di kapal sudah sesuai dengan regulasi yang ada dan sudah mengutamakan factor keselamatan kapal dan penumpang sehingga kapal ocean dragon sudah layak di jadikan alat transportasi

(6)

antar pulau dan Negara di lihat dari factor tersedianya alat fire fighting yang sudah memenuhi standar di kapal.

5 Daftar Pustaka

[1] Undang-Undang No.17 thn 2008 tentang Keselamatan Kapal

[2] Peraturan Pemerintah No.04 thn 1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat

[3] SOLAS.2014 Chapter II-2. Construction -

Fire protection, fire detection and fire extinction

[4] Kalu,Yohanes.2017.Studi Alat Keselamatan

Kapal Pole and Line.Manado:Universitas Sam

Gambar

Tabel 2. Kebutuhan alat pada kapal ocean dragon 3/Main deck
Gambar dan tabel di atas adalah kebutuhan  dan  letak alat  di kapal ocean dragon 3 pada bagian main  deck  dimana  tersedia  apar  sebanyak  7  buah  yang  tersebar di  daerah  yang  mudah di  jangkau berikutnya

Referensi

Dokumen terkait

Alat pemadam api ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf a harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai yang dilengkapi dengan

Peraturan Perundang-Undangan yang di atur dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 tentang tugas dan wewenang Pegawai Pencatat Nikah seperti

(Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: 05/MEN/1996 Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berdasarkan peraturan pemerintah tentang pengawasan instalasi penyaluran petir pada aturan bab 2 pasal 9 yang menjelaskan bahwa salah satu syarat untuk pemasangan instalasi