• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang.

Penunaian zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu, sesuai dengan syariat Islam. Zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemisikinan. Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga dan professional sesuai dengan syariat Islam yang dilandasi dengan prinsip amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan akuntabel, sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan zakat.

Lahirnya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan zakat, merupakan modal kuat untuk mengelola zakat di Indonesia. Hal ini merupakan dukungan dari pihak pemerintah atas pentingnya pengelolaan zakat secara profesional dan akuntabel. Undang Undang pengelolaan zakat menjadikan kedudukan Badan Amil Zakat di daerah menjadi sangat strategis, karena daerah dapat mengoptimalkan seluruh potensi zakat yang ada untuk kepentingan kesejahteraan dan pemberdayaan umat. Dengan adanya kewenangan yang sama antara Baznas Pusat dan Daerah dalam mengelola zakat akan menjadikan zakat lebih dinamis dan cepat berkembang di masyarakat, sehingga kemiskinan dan keterbelakangan umat bisa diselesaikan di daerah masing-masing.

Dalam upaya pengelolaan zakat yang melembaga dan profesional sesuai dengan syariat Islam yang dilandasi dengan prinsip amanah, kemanfaatan, keadilan, terintegrasi, efektifitas, efisiensi dan akuntabel, maka disusun Rencana Strategis Badan Amil Zakat Nasional (RENSTRA BAZNAS) Kota Makassar 2015-2020 yang merupakan dokumen perencanaan taktis strategis yang subtansinya menggambarkan potret permasalahan pengelolaan BAZNAS di Kota Makassar, serta program yang akan dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan bertahap dengan mengutamakan prioritas BAZNAS Kota Makassar yang akan digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) BAZNAS Kota Makassar setiap tahunnya dan sebagai acuan dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban setiap tahunnya.

Untuk meningkatkan dan atau mempertahankan kinerja organisasi menghadapi perkembangan perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis serta faktor-faktor berpengaruh yang berubah dengan cepat dan sering tidak terduga, maka dikembangkan model perencanaan strategis yang intinya mengacu pada visi, misi, dan program berbasis pada analisis lingkungan strategis dan issu-issu strategis.

Rencana strategis ini diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi dan peran serta para pihak dalam arti dapat mengakomodasi berbagai kepentingan yang berbeda, dan sekaligus dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

(2)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 2 dan pengawasan pencapaian kinerja. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma pengelolaan lembaga BAZNAS Kota Makassar yang menekankan antara lain pada unsur-unsur transparansi, konsistensi, akuntabilitas, partisipasi sehingga segala tindakan yang dilakukan selayaknya dapat dipertanggung-jawabkan.

1.2. Landasan Hukum.

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Badan Amil Zakat Nasional (RENSTRA BAZNAS) Kota Makassar Tahun 20015-2020 sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat: 3. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar Tahun 2014 -2019;

1.3. Maksud dan Tujuan. a. Maksud

Maksud dan tujuan disusunnya RENSTRA BAZNAS Kota Makassar ini untuk menjadi pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan “Pengumpulan, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya” yang secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat melalui :

1. Tersedianya rumusan kebijakan dan program strategis dalam skala prioritas yang lebih tajam dan merupakan indikator perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya;

2. Tersedianya rumusan program strategis yang merupakan indikasi program BAZNAS Kota Makassar dan sekaligus sebagai tolok ukur dalam penilaian kinerja BAZNAS Kota Makassar;

3. Terwujudnya komitmen bersama antara seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dan pengurus BAZNAS Kota Makassar terhadap program-program BAZNAS yang akan dilaksanakan.

b. Tujuan

Perencanaan Strategis ini bertujuan sebagai acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada BAZNAS Kota Makassar lima tahun ke depan sehingga pelaksanaannya terarah dan tepat sasaran.

(3)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 3 1.4. Sistimatika Penulisan.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Amil Zakat Kota Makassar Tahun 2015-2020 ini disusun ke dalam 7 (tujuh) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Pada Bab Pendahuluan dipaparkan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan diakhiri dengan Sistematika Penulisan Rencana Strategis.

BAB II GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN ZAKAT DI KOTA MAKASSAR:

Pada Bab ini diuraikan mengenai Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya yang dimiliki, Kinerja Pengelolaan zakat, sasaran/target Baznas Kota Makassar periode sebelumnya serta tantangan dan peluang pengembangan pengelolaan zakat Kota Makassar.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI:

Pada Bab ini berisi uraian Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Kedudukan, Tugas dan Fungsi BAZNAS, Telaah Visi, Misi dan Program RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019, Telaah Renstra BAZNAS dan Renstra BAZNAS Provinsi, yang diakhiri Perumusan Isu-Isu Strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIDAN KEBIJAKAN:

Dalam Bab ini dirumuskan Visi dan Misi BAZNAS Kota Makassar, Tujuan dan sasaran Jangka Menengah, yang diakhiri perumusan Strategi dan Kebijakan BAZNAS Kota Makassar.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF : Dalam Bab ini akan dikemukakan d a n dijelaskan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA BAZNAS KOTA MAKASSAR:

Pada Bab ini dikemukakan Indikator Kinerja BAZNAS Kota Makassar yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pengelolaan zakat.

BAB VII PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

(4)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 4 BAB II

GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN ZAKAT DI KOTA MAKASSAR 2.1 . Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BAZNAS Kota Makassar.

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi BAZNAS Kota Makassar sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan BAZNAS Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa BAZNAS Kabupaten/Kota mempunyai kedudukan sebagai lembaga pemerintah non struktural yang bersifat mandiri, dengan tugas melaksanakan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya pada tingkat Kabupaten/Kota dengan cara mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

Dalam perkembangannya lembaga pengelolaan zakat pada awalnya hanya diatur oleh Keputusan Presiden Nomor 07/POIN/10/1968 Tanggal 31 Oktober 1968 tentang Pengelolaan Zakat Nasional. Lembaga pengelola zakat saat itu hanya dilakukan terbatas di beberapa daerah saja seperti BAZ1S OKI (1968), BAZ1S Kaltim (1972], BAZIS Jawa Barat [1974] dan beberapa BUMN mendirikan lembaga zakat seperti BAMUISBNI (1968). Lahirnya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat merupakan langkah awal pengelolaan zakat yang berlaku secara Nasional. Sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 dibentuklah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001. Dalam Surat Keputusan ini disebutkan tugas dan fungsi BAZNAS yaitu untuk melakukan penghimpunan dan pendayagunaan zakat.Dalam Undang-Undang tersebut diakui adanya dua jenis organisasi pengelola zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah. Adapun BAZ terdiri dari BAZNAS pusat, BAZ Propinsi, BAZkota, BAZ Kecamatan.

Terbentuknya lembaga zakat yang berbadan hukum dan didukung dengan sosialisasi zakat yang dilakukan oleh lembaga zakat di berbagai media berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk berzakat melalui amil zakat. Sejak Tahun 2002 total dana zakat yang berhasil dihimpun BAZNAS dan LAZ mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Selain itu, pendayagunaan zakat juga semakin bertambah luas dan bahkan menjangkau sampai ke pelosok-pelosok negeri. Pendayagunaan zakat mulai dilaksanakan pada lima program yaitu kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah. Pada tanggal 27 Oktober 2011, DPR Rl menyetujui Undang-undang pengelolaan zakat pengganti Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 yang kemudian diundangkan sebagai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 pada tanggal 25 November 2011. Undang Undang ini menetapkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan (1) meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan (2) meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan dimaksud, Undang Undang mengatur bahwa kelembagaan pengelola zakat harus terintegrasi dengan BAZNAS sebagai koordinator seluruh pengelola zakat, baik BAZNAS daerah maupun LAZ.

(5)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 5 A. Tugas dan Fungsi

A.1. Tugas BAZNAS

BAZNAS Kota Makassar sebagai lembaga pengelola zakat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan zakat dengan cara mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat di Kota Makassar, termasuk infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya.

Sesuai dengan BAB III Pasal 28 Peraturan BAZNAS Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BAZNAS, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota disebutkan bahwa tugas BAZNAS adalah melaksanakan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

A.2. Fungsi

Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 28, dalam pasal 29 Peraturan BAZNAS Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BAZNAS, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupate/Kota mempunyai fungsi :

1) Perencanaan pengumpulan, pendistrubusian dan pendayagunaan zakat; 2) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat; 3) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian dan pendayaagunaan zakat; 4) Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan pengelolaan zakat; 5) Pemberian rekomendasi dalam proses izin pembukaan perwakilan LAZ.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BAZNAS sebagaimana tersebut di atas sesuai BAB III Pasal 28 Peraturan BAZNAS Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BAZNAS, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota, dipimpin oleh seorang Ketua dan empat orang wakil ketua yang mengkoordinir Bidang dan Bagian dengan penjabaran uraian tugas dan fungsi BAZNAS Kota Makassar sebagai berikut:

I. Bidang Pengumpulan

Bidang pengumpulan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dikoordinir oleh wakil ketua I dari salah satu unsur komisioner yang mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun strategi pengumpulan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya. b. Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan data muzaki.

c. Melaksanakan kampanye dan sosialisasi tentang urgensi ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya.

d. Melaksanakan dan mengendalikan pengumpulan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya.

e. Melaksanakan pelayanan dan memberi kemudahan kepada para muzaki.

f. Melaksanakan evaluasi pengelolaan pengumpulan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya

g. Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pengumpulan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya.

h. Melaksanakan penerimaan dan tindak lanjut komplain atas layanan muzaki.

i. Mengkoordinir pelaksanaan pengumpulan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya tingkat Kota Makassar.

(6)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 6 II. Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan ZIS dan dana sosial keagamaan

lainnya

Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan ZIS dipimpin oleh seorang kepala bidang dan dikoordinir oleh wakil ketua II dari salah satu unsur komisioner yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Melayani mustahik sesuai dengan program BAZNAS yang telah ditetapkan. b. Melakukan pendataan mustahik.

c. Membuat kajian kelayakan pendistribusian sesuai dengan program.

d. Mengadakan survey (apabila dibutuhkan) terhadap mustahik agar pendistribusian zakat tepat sasaran.

e. Membuat kalender kegiatan pendistribusian zakat.

f. Melaksanakan pendistribusian dan pendayagunaan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya sebagai berikut:

1) MAKASSAR TAQWA (Keagamaan)

Bantuan Pembangunan Masjid/Sarana Keagamaan, Pelatihan Dai/Mubaligh Fakir Miskin, Operasional Dai/Mubaligh, Bantuan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Kegiatan Keagamaan, Sertifikasi Wakaf, Sosialisasi Halal, Cetak Jadwal Sholat dan Puasa, Safari Jumat Keliling, Safari Subuh Keliling Pawai Ta’aruf, Cetak Buletin, Kalender Baznas, Kegiatan MTQ, Penggandaan Khutbah Jumat, Manasik Haji, Profil BAZNAS, Pengadaan Al-Qur’an dan Iqro, Peningkatan Kualitas UPZ.

2) MAKASSAR SEJAHTERA (Pengurangan Pengangguran & Pelatihan Keterampilan, serta Bantuan Dana Bergulir)

Peningkatan skill para Mustahik, Dana Bergulir Pengadaan Peralatan Produktif, Dana Bergulir Wirausaha Mikro, Dana Bergulir Modal Usaha Perorangan/Kelompok.

3) MAKASSAR SEHAT (Pelayanan Kesehatan Gratis)

Pengobatan Poli Gratis, Ambulance Gratis, Operasi Bibir Sumbing, Operasi Katarak, Kesehatan Gratis Fakir Miskin, Sunatan Massal Fakir Miskin.

4) MAKASSAR CERDAS (Pelayanan Pendidikan Gratis)

Bantuan Beasiswa Anak Sekolah dan Mahasiswa (S1 dan S2), Bantuan Sekolah Madrasah/Ponpes, Bantuan Penghapal Al-Qur’an (Hafidz), Pelatihan Pengurusan Jenazah Muslim, Pelatihan Dai/Khotib, Pelatihan Manajemen Pengelolaan Masjid, Pelatihan Guru TPQ/TPA.

5) MAKASSAR PEDULI (Kemanusiaan/Jaminan Sosial Keluarga)

Bantuan Fakir Miskin, Bantuan Sosial Keagamaan, Bantuan Bedah Rumah Fakir Miskin, Bantuan Musafir, Muallaf, Orang Yang Dililit Utang (Gharimin) dan Bantuan Bencana Fakir Miskin.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. III. Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan

Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan dipimpin oleh seorang kepala bagian dan dikoordinir oleh wakil ketua III dari salah satu unsur komisioner yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Merumuskan dan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA).

b. Merumuskan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).

c. Pelaksanaan Evaluasi Tahunan dan Lima Tahunan rencana Pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya.

(7)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 7 d. Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja BAZNAS Kota. e. Penyiapan Penyusunan Laporan Pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Dana Sosial

Keagamaan Lainnya.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan. IV. Bagian Administrasi, SDM dan Umum

Bagian Administrasi, SDM dan Umum dipimpin oleh seorang kepala bagian yang dikoordinir oleh wakil ketua IV dari salah satu unsur komisioner yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Penyusunan Strategi Pengelolaan Amil BAZNAS Kota. b. Pelaksanaan Perencanaan Amil BAZNAS Kota.

c. Pelaksanaan Rekruitmen Amil BAZNAS Kota. d. Pelaksanaan Pengembangan Amil BAZNAS Kota.

e. Penyusunan Rencana Strategi Komunikasi dan Hubungan Masyarakat BAZNAS Kota. f. Pemberian Rekomendasi Pembukaan Perwakilan LAZ Berskala Provinsi di Kota. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

V. Satuan Audit Internal

Satuan audit internal dipimpin oleh seorang auditor dan bertanggungjawab langsung kepada ketua BAZNAS yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Penyiapan Program Audit. b. Pelaksanaan Audit.

c. Pelaksanaan Audit untuk Tujuan Tertentu atas Pengugasan Ketua BAZNAS Kota. d. Penyusunan Laporan Hasil Audit.

e. Penyiapan Pelaksaan Audit yang dilakukan oleh Pihak Eksternal. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

VI. Tata Usaha Pimpinan

Tata usaha pimpinan dipimpin oleh seorang kepala tata usaha yang bertanggungjawab langsung dengan ketua yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pelayanan administrasi umum BAZNAS Kota. b. Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan BAZNAS Kota.

c. Pelaksanaan Sistem Akuntansi BAZNAS Kota.

d. Pengadaan, Pencatatan, Pemeliharaan, Pengendalian dan Pelaporan Aset BAZNAS Kota.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Tugas pokok dan fungsi tersebut di atas dapat dilihat dan diringkas dalam struktur organisasi sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini

(8)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 8 B. Struktur Organisasi

BAZNAS Kota Makassar dipimpin oleh seorang Ketua dan empat orang Wakil Ketua, dimana masing-masing wakil ketua membawahi bidang dan bagian, seperti bagan struktur di bawah ini :

STRUKTUR ORGANISASI BAZNASKOTA MAKASSAR PRIODE 2015-2020

2.2 KINERJA PENGELOLAAN ZAKAT KOTA MAKASSAR

Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya di Kota Makassar melalui pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya dapat dilihat pada pelaksanaan penghimpunan zakat, infak, sedekah dan dana sosial lainnya Tahun 2015 dapat terealisasi sebesar Rp.7.178.740.011,- dengan rincian sebagaimana tabel 1 berikut ini

Tabel 1

Perbandingan Realisasi dengan Target Penghimpunan Dana Tahun 2015 ( dalam rupiah)

Jenis Dana Rencana Realisasi Prognosis Rasio

(3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 1.247.955.200 Zakat Maal-Perorangan Zakat Maal-Badan Zakat Fitrah 3.908.308.000 Infak/Sedekah 1.905.867.011 Infak/Sedekah CSR

Dana Sosial Keagamaan Lainnya

116.609.000

(9)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 9 Berikut ini perbandingan kegiatan penghimpunan zakat, infak, sedekah dan dana sosial lainnya tahun 2015 dan tahun 2014 dengan rincian sebagaimana tabel 2 berikut ini

Tabel 2

Perbandingan Realisasi Penghimpunan Dana Tahun 2015 dengan Tahun 2014 ( dalam rupiah)

Jenis Dana Rencana Tahun 2014 Realisasi Tahun 2015 Prognosis Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 1.247.955.200 Zakat Maal-Perorangan Zakat Maal-Badan Zakat Fitrah 3.908.308.000 Infak/Sedekah 1.905.867.011 Infak/Sadakah CSR

Dana Sosial Keagamaan Lainnya

116.609.000

J u m l a h 7.178.740.011

Perbandingan jumlah muzaki perorangan dan badan tahun 2015 dan tahun 2014, dengan rincian sebagaimana tabel 3 berikut ini

Tabel 3

Perbandingan Muzaki Tahun 2015 dengan Tahun 2014 ( dalam orang/badan)

Kategori Muzaki Rencana Tahun 2014 Realisasi Tahun 2015 Prognosis Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Muzaki Perorangan 2.759 Muzaki Badan

Perbandingan realisasi dengan anggaran penyaluran dana tahun 2015, dengan rincian sebagaimana tabel 4 berikut ini

Tabel 4

Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Penyaluran Dana Tahun 2015 ( dalam rupiah)

Jenis Dana Rencana Tahun 2015 Realisasi Tahun 2015 Prognosis Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal Fakir Miskin Amil Muallaf Riqab Gharimin Fii Sabilillah Ibnu Sabil Zakat Fitrah Infak/Sadakah

Dana Sosial Keagamaan Lainnya

(10)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 10

Perbandingan penerima manfaat tahun 2015 dan tahun 2014 berdasarkan zakat, dengan rincian sebagaimana tabel 5 berikut ini

Tabel 5

Perbandingan jumlah penrima manfaat tahun 2015 dengan tahun 2014 berdasarkan program penyaluran 5

( dalam jiwa )

Program Penyaluran Rencana Tahun 2014 Realisasi Tahun 2015 Prognosis Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Makassar Taqwa (Keagamaan) Makassar Sejahtera (Ekonomi & SDM) Makassar Sehat (Kesehatan Gratis) Makassar Cerdas (Pendidikan Gratis) Makassar Peduli (Sosial Keagamaan) J u m l a h

2.3. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGELOLAAN ZAKAT KOTA MAKASSAR.

Jika merujuk kepada Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, maka sistem pengelolaan zakat yang diharapkan adalah sistem yang terintegrasi, kokoh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dinamika tantangan zaman. Sebagaimana telah diungkap dalam buku Fiqh Zakat Indonesia, gambaran komprehensif sistem pengelolaan zakat nasional berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011.

Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 menetapkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan (1) meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan (2) meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Tujuan pertama; pengelolaan zakat terkait dengan pengumpulan dan penyaluran zakat yang berhasil dikumpulkan oleh para pengelola zakat harus terus meningkat hingga mencapai potensi yang ada. Proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang zakat dan pembayaran melalui pengelola zakat serta pelayanan muzakki harus dilakukan terus-menerus, efektif, dan efisien. Oleh karena itu harus dihindari sosialisasi dan edukasi yang mengarah kepada promosi kompetisi bisnis antar para pengelola zakat yang cenderung menimbulkan pertanyaan masyarakat terkait sumber pendanaannya.

(11)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 11

Tujuan kedua; pengelolaan zakat khusus terkait penyaluran zakat. Penyaluran zakat yang terangkum dalam dua tujuan pengelolaan zakat sekaligus, menggambarkan bahwa keberhasilan pengelolaan zakat yang paling utama adalah bagaimana manfaat zakat dapat dirasakan oleh masyarakat banyak, bahwa zakat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan, dan bahwa zakat menjadi kontribusi umat Islam dalam mewujudkan peran Negara dalam mensejahterakan fakir-miskin dan anak-anak terlantar. Inilah tujuan utama pengelolaan zakat dan inilah yang harus menjadi kriteria utama dalam mengukur keberhasilan pengelolaan zakat.

Didahulukannya ayat tentang mustahik zakat/pendistribusian zakat (Q.S. At-Taubah: 60) baru kemudian ayat tentang pengumpulan zakat (Q.S. At-Taubah: 103] menggambarkan keberhasilan Amil Zakat bukan sekedar ditentukan oleh besarnya pengumpulan, tetapi justru oleh pendistribusiannya dirasakan manfaat sebesar-besarnya oleh mustahik.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 juga menjelaskan tujuh asas yang menjadi dasar pengelolaan zakat nasional. Ketujuh asas tersebut adalah syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas. Asas adalah pondasi yang akan menentukan kuat-lemahnya, besar-kecilnya, dan baik-buruknya bangunan di atasnya. Dan asas merupakan ruh bagi niat, pemikiran, ucapan, dan perbuatan. Pemahaman asas ini akan menentukan visi, misi, positioning, budaya, dan strategi para pengelola zakat.

Tujuh asas tersebut bermakna:

(1) Pengelolaan zakat harus dipahami dan diniatkan sebagai penegakan rukun Islam dan pelaksanaan ibadah, yang sekurang-kurangnya mencakup pengertian sebagai berikut:

a. Menunaikan zakat berarti menegakkan Islam dan mengingkari zakat berarti menghancurkan Islam. Zakat merupakan kewajiban beragama bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat dan bukan sesuatu yang semata-mata sifatnya sukarela. (Lihat Q.S. At-Taubah: 5 dan 11).

b. Pembayaran zakat oleh muzaki dan penyaluran zakat kepada mustahik harus memenuhi syarat dan rukun karena zakat adalah ibadah dan bukan sumbangan yang dapat dilakukan sekehendak muzaki atau amil.

(2) Zakat sebagai kewajiban harta yang harus diambil (dipungut) memerlukan peran Negara. Sebagaimana Fatwa MUI Nomor 8 Tahun 2011 tentang AMIL ZAKAT bahwa Amil Zakat adalah (a) seseorang atau sekelompok orang yang diangkat oleh Pemerintah atau (b) seseorang atau sekelompok orang yang dibentuk oleh masyarakat dan disahkan oleh Pemerintah untuk mengelola pelaksanaan ibadah zakat. Contoh tindakan tegas Abu Bakar sebagai khalifah terhadap para pembangkang kewajiban zakat.

(12)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 12

(3) Pengelola zakat (amil) adalah perantara muzaki dengan mustahik dan bukan pemilik harta zakat. Pemenuhan kebutuhan amil tidak boleh melebihi hak amil apalagi mengorbankan hak mustahik.

(4) Amil harus dapat dipercaya sebagai bukti ia amanah. Dan agar dipercaya, maka amil harus memiliki kompetensi dalam pengelolaan zakat, jujur, transparan, dan merupakan badan/lembaga resmi yang mendapat izin. Kompetensi yang harus dimiliki amil meliputi pengetahuan dan kemampuan teknis tentang hukum-hukum zakat dan hal lain yang terkait dengan tugas amil zakat.

(5) Penyaluran zakat harus memberikan sebesar-besarnya manfaat bagi mustahik dan dilakukan secara adil. Penyaluran zakat harus mencakup mustahik yang meminta maupun yang menahan diri dari meminta (perhatikan QS Al-Maa'rij: 24-25). Oleh karena itu, beberapa hal berikut sangat penting untuk para pengelola zakat dalam penyaluran zakat:

a. Menjadi kebutuhan mendesak para pengelola zakat memiliki data base mustahik yang lengkap dan terintegrasi.

b. Berbagai bentuk program yang digulirkan sebagai pelaksanaan penyaluran harus berbasiskan kebutuhan para mustahik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Mempertimbangkan kondisi mustahik, maka penyaluran dalam bentuk santunan (konsumtif) dan pemberdayaan (produktif) harus dilakukan secara proporsional dan berkesinambungan.

c. Standar kriteria dan pelayanan mustahik yang berlaku di setiap pengelola zakat harus sama sehingga tidak terjadi mustahik merasa nyaman dengan satu pengelola zakat dan merasa tidak enak dengan pengelola zakat yang lain.

(6) Dalam pengelolaan zakat harus terdapat jaminan kepastian hukum bagi mustahik dan muzaki. Setiap pembayaran zakat dari muzaki dicatat dan disalurkan oleh pengelola zakat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (7) Pengelolaan zakat dilaksanakan secara hirarkis dalam upaya meningkatkan

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Hirarkis bermakna bahwa BAZNAS yang berwenang melaksanakan tugas pengelolaan zakat secara nasional dan masyarakat melalui LAZ. Hirarkis tidak berarti sentralisasi dan dilaksanakan dalam bentuk rekomendasi proses pemberian izin dan pelaporan pengelolaan zakat secara berjenjang. 0!eh karena itu perlu standar yang sama dan sinergi antara pengelola zakat dalam pengelolaan zakat nasional.

(8) Pengelolaan zakat harus dapat dipertanggungjawabkan dan diakses oleh masyarakat. Berikut ini beberapa syarat agar para pengelola zakat dapat memenuhi asas akuntabilitas:

a. Setiap pengelola zakat harus memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas dan tertulis.

(13)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 13

b. Setiap pengelola zakat wajib membuat laporan tahunan, baik laporan keuangan maupun laporan kinerja.

c. Laporan keuangan diaudit dan mendapat opini dari pengawas syariah.

d. Laporan tahunan disampaikan sesuai ketentuan dan dipublikasi seluas-luasnya melalui berbagai media informasi.

Setiap pengelola zakat memiliki pejabat pengelola informasi dan data (PPID) guna mewujudkan keterbukaan informasi publik.

(14)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 14

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Berdasarkan kedudukan, tugas pokok dan fungsi BAZNAS Kota Makassar sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan BAZNAS Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat Provinsi, dan Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa BAZNAS Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan zakat pada tingkat Kabupaten/Kota dengan cara pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

Dalam melaksanakan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya yang profesional, BAZNAS Kota Makassar menghadapi berbagai isu strategis yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya di Kota Makassar antara lain :

a. Isu Internal

1. Kedudukan Kepengurusan Baznas

Baznas Kota Makassar adalah organisasi yang didirikan oleh pemerintah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/568 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota se Indonesia. Baznas Kota Makassar berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undan-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Dan pimpinan Baznas Kota Makassar ditetapkan dengan Keputusan Walikota Makassar Nomor 1762/451.12/KP/XII/2015 Tanggal 14 Desember 2015 tentang Pengangkatan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar Periode 2015-2020 setelah mendapatkan rekomendasi Ketua BAZNAS Nomor 349/BP/BAZNAS/XI/2015 Perihal Jawaban Permohonan Pertimbangan Walikota Makassar. Dengan demikian Baznas Kota Makassar memiliki landasan hukum yang kuat untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan zakat di Kota Makassar. Sebagai lembaga pemerintah non struktural yang dibentuk oleh pemerintah, maka pemerintah berperan dalam menguatkan badan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Pemerintah Kota Makassar. Sebelumnya masih dirasakan seakan organisasi zakat berjalan sendiri-sendiri, oleh sebab itu perlunya meningkatkan sinergisitas dengan BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kota Makassar dan takala pentingnya dengan Pemerintah Kota Makassar untuk menguatkan kedudukan oganisasi zakat dan peran Baznas Kota Makassar.

2. Lemahnya Profesionalisme SDM sebagai Amilin

Lemahnya profesionalisme SDM amilin saat ini hampir merata diseluruh Baznas daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi. Rendahnya insentif yang diterima dan belum adanya standarisasi amil sebagai sebuah profesi, sehingga BAZNAS tidak

(15)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 15

memiliki daya tawar yang kuat untuk menarik SDM kualitas terbaik untuk dapat bergabung membangun organisasi amil zakat. Hal ini berdampak pada input SDM yang dapat meningkatkan kapasitas Baznas. Lemahnya SDM dan belum maksimal pengelolaan organisasi ini menjadikan kurang profesionalnya amilin di BAZNAS. Oleh karena itu, organisasi pengelola zakat, khususnya BAZNAS harus lebih mampu menarik minat SDM terbaik untuk bergabung dan membesarkan organisasi amil zakat (BAZNAS) Kota Makassar.

Selain itu, latar belakang dari kepengurusan BAZNAS sangat mempengaruhi cara-cara dalam pengelolaan lembaga. Lembaga BAZNAS Kota Makassar pengelolaannya masih seperti pengelolaan organisasi masyarakat (ormas) dibandingkan dengan lembaga-lembaga profesional setara korporasi yang dikelola efektif dan efisien. Meskipun upaya-upaya kearah pengelolaan yang profesional terus dilakukan seperti penataan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) dan standar pengelolaan akuntansi keuangan. Masih gemuknya kepengurusan juga mengakibatkan lambatnya pergerakan BAZNAS. Padahal sebagai organisasi sosial yang berbasis kepercayaan, kelincahan dalam pengelolaan lembaga sangat dibutuhkan. Keragaman inovasi dan kecepatan dalam merespon peristiwa dan fenomena sosial mutlak dimiliki. Hal ini menuntut lembaga yang ramping secara struktur dan cepat dalam proses pengambilan keputusan. Kendala inilah yang masih berpengaruh dirasakan dalam kepengurusan BAZNAS Kota Makassar sekarang ini kendati sudah lebih ramping dibanding kepengurusan periode sebelumnya.

Akomodasi kepengurusan yang merepresentasikan berbagai kalangan pada satu sisi baik bagi dukungan dan eksistensi lembaga. Namun demikian, hal ini menyebabkan jumlah kepengurusan menjadi gemuk sehingga seringkali berdampak pada proses yang lamban dalam koordinasi, pengambilan keputusan, kecepatan gerak eksekusi di lapangan dan inovasi program. Oleh karenanya untuk kepengurusan yang akan datang perlu adanya perampingan kepengurusan sesuai dengan Undang Undang dan Peraturan Pemerintah yang berlaku.

3. Aktivitas pengumpulan

Kegiatan pengumpulan disadari sebagai darahnya organisasi. Namun keterbatasan sumberdaya manusia dan dana untuk melakukan rekruitmen tenaga pemasaran, kegiatan-kegiatan publikasi dan sosialisasi masih menjadi kendala. Hal ini berpulang pada sumber dana aktivitas pengumpulan yang hanya bersumber dari sebagian dana amilin dan bantuan pemerintah daerah yang masih sangat terbatas.

4. Biaya operasional lembaga dan dukungan Pemerintah Daerah

Aktivitas lembaga yang beroperasi setiap hari (office hour] untuk memberikan pelayanan yang prima kepada muzaki maupun mustahik menyebabkan beban operasional yang besar. Beban tersebut hanya ditopang oleh hak amilin dan dukungan pemerintah daerah melalui dana hibah. Dukungan pemerintah daerah

(16)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 16

melalui dana hibah dirasakan masih belum memadai dibandingkan dengan kebutuhan dana yang ada. Pemerintah daerah idealnya memandang bahwa menumbuhkan institusi Baznas adalah proses investasi, karena dimasa datang ketika lembaga ini kokoh maka akan sangat meringankan tanggung jawab pemerintah terutama dalam penanggulangan masalah sosial dan kemiskinan.

5. Belum Maksimalnya Pemanfaatan Teknologi dan Bank Data

Pemanfaatan teknologi dalam kegiatan lembaga belum optimal dilakukan media sosial (facebook, tweeter, blog, web, dll) sebagai pusat aktivitas kelas menengah belum secara berkala di-maintenance secara baik.Penggunaan sistem yang terintegrasi satu bagian dengan bagian lainnya belum secara optimal dilakukan. Keberadaan database merupakan tolak ukur dari kemajuan pengelolaan sebuah lembaga.Lembaga yang baik ditandai dengan lengkapnya database yang dimiliki. Sampai saat ini Baznas Kota Makassar belum memiliki database yang lengkap baik muzaki maupun mustahik.

6. Kepatuhan Syariah

Pengelolaan zakat memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan aturan-aturan syariah, oleh karena itu pengelolaan zakat maupun inovasi dan pengembangannya, hal itu haruslah bersesuaian dengan syariah. Pelanggaran terhadap syariah dalam pengelolaan zakat tidak dapat dibenarkan apapun alasannya. Maka kepatuhan syariah ini menjadi konsep yang harus melekat kuat dalam pengelolaan zakat dan pengembangannya.

b. Isu Eksternal

1. Pertumbuhan Kelas Menengah dan Potensi Zakat Kota Makassar.

Mayoritas penduduk Kota Makassar atau hampir sekitar 90% dari total penduduk beragama Islam dengan rata-rata tingkat pendidikan cukup baik. Selain itu pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang terus meningkat dan jumlah kelas menengah Kota Makassar yang terus bertambah menjadikan potensi zakat Kota Makassar cukup tinggi. Potensi zakat Kota Makassar dari tahun ketahun terus meningkat, potensi zakat Kota Makassar pertahun diperkitakan kurang lebih dari Rp.15 Milyar, bahkan bisa lebih. Hal ini merupakan peluang yang harus dimaksimalkan oleh Baznas dengan dibantu oleh Pemerintah Kota Makassar.

Ada banyak faktor yang menyebabkan adanya gap antara potensi dan kondisi aktual ZIS yang terkumpul, diantaranya: (1). tingkat pengetahuan dan kesadaran dalam mengeluarkan zakat, terutama zakat maal masih relatif rendah. Kesadaran ini baru mulai tumbuh di sebagian kecil kelas menengah perkotaan. Tingkat kesadarannya belum sebesar kesadaran dalam mengeluarkan zakat fitrah. (2). Pada kelompok masyarakat tertentu yang telah menyadari kewajiban ber-zakat, namun memilih cara menyalurkannya sendiri langsung kepada 'mustahik' dengan berbagai faktor dan

(17)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 17

alasan, (3). Tingkat kepercayaan kepada para pengelola Zakat, Infak dan Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya masih terus harus ditumbuhkan.

2. Kemiskinan di Kota Makassar

Masih tingginya angka kemiskinan di Kota Makassar yaitu + 84.000 jiwa atau 4,2% persen penduduk Kota Makassar, hal ini merupakan tantangan bersama Baznas Kota Makassar dan Pemerintah Kota Makassar dalam membantu dan memberdayakan masyarakat dhuafa agar dapat mandiri dan sejahtera dengan inovasi program Baznas Kota Makassar. Zakat adalah salah satu instrument dalam Islam yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial umat dan media untuk mensejahterakan umat. Zakat memiliki andil yang besar dalam menguatkan akidah, ekonorni, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan umat.

3. Kepercayaan terhadap BAZNAS sebagai lembaga pemerintah

Sebagai lembaga pemerintah non struktural yang dibentuk oleh pemerintah, tingkat kepercayaan kepada BAZNAS daerah di Indonesia disadari masih rendah. Pengelolaan yang kurang amanah, lambat, kurang kreatif, kurang profesional masih menjadi kesan pada sebagian besar BAZNAS di berbagai Kota/ Kabupanten. Beban ini pula yang juga dirasakan oleh BAZNAS Kota Makassar, sekalipun penataan terus dilakukan untuk menghilangkan 'beban' tersebut. Dibandingkan dengan Baznas di daerah lain, kepercayaan masyarakat di Kota Makassar terhadap BAZNAS sudah cukup baik, bahkan BAZNAS menjadi lembaga zakat paling populer di Kota Makassar, dan kepercayaan itu harus terus ditingkatkan.

4. Dukungan Politik dan Pendanaan dari Pemerintah

Dukungan kepala daerah untuk pengelolaan zakat di tingkat lokal memiliki posisi yang sangat penting. Tanpa dukungan kepala daerah, akan sangat sulit bagi BAZNAS Kota Makassar untuk dapat maju dalam pengelolaan zakat di daerahnya. Hampir seluruh BAZNAS Daerah yang maju di Indonesia karena mendapatkan dukungan dari kepala daerahnya. Keberhasilan Baznas Kota Makassar tidak akan tercapai tanpa dukungan dari Pemerintah Kota dan lembaga legislatif. Dukungan itu dapat berupa kebijakan maupun bantuan dana operasional BAZNAS.

Seperti yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 pasal 30 dan 31 bahwa untuk melaksanakan tugas, fungsi dan pelayanannya, BAZNAS Kota dibiayai dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Pelaksanaan sumber pembiayaan BAZNAS tersebut juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 pasal 67 dan 69. Dukungan pendanaan dari Pemerintah Kota Makassar dari tahun ketahun menjadi harapan besar.

5. Peran Penting Media Massa

Media massa sebagai media strategis dalam membangun kesadaran ber-zakat dan mensosialisasikan hasil pemberdayaan zakat masih menempatkan BAZNAS sebagai 'sumber pendapatan' iklan. Dengan posisi tersebut, BAZNAS kesulitan untuk

(18)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 18

mengatur penganggaran, karena sumber pendapatan yang sangat terbatas. BAZNAS hanya bisa mengandalkan dari hak amilin sebesar 12,5% yang tidak seluruhnya untuk kepentingan sosialisasi, sebagian besarnya untuk kepentingan operasional lembaga. Di luar itu, sumber anggaran berasal dari bantuan pemerintah daerah yang masih terbatas.

6. Sinergi Program dengan Organisasi Pengelola Zakat lain dan Pemerintah Dalam keterbatasan dana ZIS yang berhasil dikumpulkan diantara Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), diperlukan focus-fokus aktivitas OPZ agar karya-karya pemberdayaan ZIS mampu terlihat oleh khalayak. Dengan karya itulah kemudian masyarakat memberikan kepercayaannya.Hal ini dapat terwujud jika terjadi sinergi diantara OPZ-OPZ yang beraktivitas di Kota Makassar. Selain itu masih rendahnya tingkat pengumpulan ZIS sehingga peranan BAZNAS belum dapat memberikan konstribusi yang besar dalam mengurangi kemiskinan dan memberdayakan masyarakat Kota Makassar. Hal inilah yang menyebabkan peran strategis BAZNAS belum 'dipandang' oleh Pemerintah Daerah dan DPRD Kota Makassar. Hal ini dapat dilihat dari dukungan kebijakan peraturan maupun kebijakan keuangan.

3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Dalam rangka mendukung terwujudnya Visi Pemerintah Kota Makassar sebagaimana termuat dalam RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019 sesuai Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2014, maka BAZNAS Kota Makassar yang merupakan lembaga pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada BAZNAS Provinsi dan Pemerintah Kota yang melaksanakan pengelolaan zakat di Kota Makassar secara profesional untuk mewujudkan masyarakat sejahtera standar dunia, sesuai Visi Pemerintah Kota Makassar sebagaimana termuat dalam RPJMD 2014-2019 yaitu “Terwujudnya Makassar Kota Dunia yang Nyaman Untuk Semua” dimana untuk mencapai Visi tersebut, dilaksanakan melalui misi yang terdiri dari 3 (tiga) Misi dan 8 (delapan) jalan masa depan sebagai penjabaran dari misi dimaksud sebagai berikut :

1. Misi Pertama, Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia, dengan delapan jalan masa depan yaitu ;

1) Pengurangan pengangguran;

2) Pemberian jaminan sosial keluarga; 3) Pelayanan kesehatan gratis;

4) Pelayanan pendidikan gratis;

5) Penukaran sampah dengan beras;

6) Pelatihan keterampilan dan pemberian dana bergulir;

7) Pembangunan rumah kota murah dan; 8) Pengembangan kebun kota.

(19)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 19

2. Misi Kedua, Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berstandar dunia, dengan delapan jalan masa depan yaitu;

1) Penyelesaian masalah banjir;

2) Pembentukan badan pengendali pembangunan kota; 3) Pembangunan water front city;

4) Penataan transportasi public yang aksesibel; 5) Pengembangan infrastruktur kota yang aksesibel; 6) Pengembangan pinggiran kota;

7) Pengembangan taman tematik; 8) Penataan lorong;

3. Misi Ketiga, Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik standar dunia bebas korupsi, dengan delapan jalan masa depan yaitu;

1) Peningkatan pendapatan asli daerah; 2) Peningkatan etos dan kerja aparat RT/RW; 3) Peningkatan pelayanan di Kelurahan; 4) Pelayanan publik langsung ke rumah;

5) Pengembangan pelayanan public terpadu di Kecamatan; 6) Modernisasi pelayanan pajak dan retribusi;

7) Pengembangan akses internet pada ruang publik; 8) Penguatan badan usaha milik daera.

Dari penjabaran visi dan misi serta program Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang telah dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar, misi yang erat kaitannya dengan Tugas dan Fungsi BAZNAS Kota Makassar adalah misi pertama yaitu “Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia” yang terdiri dari 4 (empat) penjabaran yaitu Pengurangan pengangguran,

Pemberian jaminan sosial keluarga, Pelayanan kesehatan gratis dan Pelayanan pendidikan gratis;

(20)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 20

Hubungan antara Misi, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan terkait dengan program unggulan yang menjadi prioritas daerah dapat dijabarkan seperti gambar di bawah ini :

GAMBAR 3.1.

(21)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 21

BAB IV

LANDASAN, VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, SERTA STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Landasan Syariah

Ayat-ayat Al Quran yang melandasi BAZNAS, secara khusus, adalah sebagai berikut:

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [QS. At-Taubah (9) ayat 60] "Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah, dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan pahalanya". (QS. Ar-ruum [30] ayat 39).

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."[TQS. At-Taubah (9) ayat 71]

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka.Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."[QS At-Taubah (9) ayat 103].

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."[QS Ash-shaaf (61) ayat 4].

Hadits-hadits yang melandasi BAZNAS, secara khusus, adalah sebagai berikut: "Kau akan berada di tengah-tengah umat Ahli Kitab (agama lain). Ajaklah mereka mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan saya adalah Rasul-Nya.Bila "mereka menerima, beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka diwajibkan salat lima kali dalam sehari semalam. Bila mereka menjalankannya, beritahukan pula bahwa mereka diwajibkan mengeluarkan zakat yang dipungut dari orang-orang kaya dan dikembalikan kepada orang-orang miskin. Dan bila mereka menjalankannya, maka kau harus melindungi harakat kekayaan mereka itu, dan takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya, karena antara doa orang teraniaya dengan Allah tidak terdapat penghalang."(THR.Bukhari dan Muslim).

"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat ihsan (profesional) atas segala sesuatu."(THR.Muslim).

Pendapat ahli-ahli fikih yang melandasi BAZNAS,secara khusus, adalah sebagai berikut:

(22)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 22

Dr. WahbahAz-Zuhaili dalam Kitab Fiqhu! Islamy Buku II hal 732:

"Kewajiban zakat merupakan sarana paling utama untuk mengatasi kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin dan mewujudkan jaminan sosial dalam Islam." Dr. Yusuf Qorodhowi dalam Kitab Fiqhuz Zakat (edisi terjemahan) hal 3:

"Zakat, sekalipun dibahas di dalam pokok bahasan "ibadat", karena dipandang bagian yang tidak terpisahkan dari shalat, sesungguhnya merupakan bagian sistem sosial-ekonomi Islam, dan oleh karena itu dibahas di dalam buku-buku tentang strategi hukum dan ekonomi Islam."

Ayat-ayat Al Quran yang melandasi BAZNAS, secara khusus, adalah sebagai berikut:

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [QS. At-Taubah (9) ayat 60] "Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah, dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanyaj". (QS. Ar-ruum [30] ayat 39).

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya.Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."[TQS. At-Taubah (9] ayat 71]

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."[QS At-Taubah (9) ayat 103].

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."[QS Ash-shaaf (61) ayat 4].

Hadits-hadits yang melandasi BAZNAS, secara khusus, adalah sebagai berikut: "Kau akan berada di tengah-tengah umat Ahli Kitab (agama lain). Ajaklah mereka mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan saya adalah Rasul-Nya.Bila "mereka menerima, beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka diwajibkan salat lima kali dalam sehari semalam. Bila mereka menjalankannya, beritahukan pula bahwa mereka diwajibkan mengeluarkan zakat yang dipungut dari orang-orang kaya dan dikembalikan kepada orang-orang miskin. Dan bila mereka menjalankannya, maka kau harus melindungi harakat kekayaan mereka itu, dan takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya, karena antara doa orang teraniaya dengan Allah tidak terdapat penghalang."(THR.Bukhari dan Muslim).

(23)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 23

"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat ihsan (profesional) atas segala sesuatu."(THR.Muslim).

Pendapatahli-ahlifikih yang melandasi BAZNAS, secara khusus, adalah sebagai berikut:

Dr. WahbahAz-Zuhaili dalam Kitab Fiqhu! Islamy Buku II hal 732:

"Kewajiban zakat merupakan sarana paling utama untuk mengatasi kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin dan mewujudkan jaminan sosial dalam Islam." Dr. Yusuf Qorodhowi dalam Kitab Fiqhuz Zakat (edisi terjemahan) hal 3:

"Zakat, sekalipun dibahas di dalam pokok bahasan "ibadat", karena dipandang bagian yang tidak terpisahkan dari shalat, sesungguhnya merupakan bagian sistem sosial-ekonomi Islam, dan oleh karena itu dibahas di dalam buku-buku tentang strategi hukum dan ekonomi Islam."

4.2. Visi dan Misi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar

Visi BAZNAS Kota Makassar adalah gambaran arah pengelolaan zakat atau kondisi masa depan yang ingin di capai BAZNAS melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang, sedangkan Misi BAZNAS Kota Makassar adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan misi BAZNAS Kota Makassar.

Visi dan Misi Badan Amil Zakat Nasional Kota Makassar yaitu : VISI 2020 :

“Makassar Kota Zakat, Berkah Dan Nyaman Untuk Semua”

Visi ini mengandung tiga pokok pikiran yang secara konseptual diarahkan pada aspek kewajiban membayar Zakat, Infak dan Sadakah atau sering disingkat (ZIS), aspek pendistribusian dan pendayagunaan Zakat, Infak dan Sadakah untuk peningkatan kesejahteraan ummat, serta terciptanya tata kelola BAZNAS yang profesional yang ditandai dengan penggunaan sistem informasi teknologi, yaitu pada kata “Kota Zakat”, “Berkah”, “nyaman” dan “untuk Semua”, dalam suatu pengertian yang visioner :

“Kota Zakat”, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki potensi ummat yang mayoritas dan memadai. Diantaranya, potensi jumlah ummat Islam dengan infrastruktur sosial ekonomi ummat yang ditandai dengan jumlah sarana dan prasarana peribadatan ummat Islam yang menjanjikan kekuatan kultural Kota Makassar yang nyaman sekaligus religius.

“Barkah”, dimaksudkan adalah berkah bagi pemberi zakat, infak dan sedakah (muzakki), pengelola ZIS (amil) dan berkah bagi penerima ZIS (mustahik)

“Nyaman” dimaksudkan adalah mewujudkan proses pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak dan sadakah yang semakin transparan, akuntabel, efisien dan efektif yang ditandai dengan tumbuhnya kepercayaan ummat (Muzaki) untuk membayar zakat, infak dan sadakah seuai dengan syariat Islam.

“Untuk semua” dimaksudkan adalah proses, pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak dan sadakah dapat dinikmati dan dirasakan oleh Mustahik tanpa diskriminasi.

(24)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 24

MISI :

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi BAZNAS Kota Makassar adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesadaran muzaki berzakat, berinfak dan bersadakah;

2. Mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infak, sadakah untuk meningkatkan martabat dan kesejahteraan mustahik;

3. Terciptanya manajemen BAZNAS yang profesional dengan didukung Sistem Informasi Teknologi.

Adapun penjabaran dari Misi tersebut diatas diuraikan seperti dibawah ini : 1. Meningkatkan kesadaran muzaki berzakat, berinfak dan bersadakah.

Melalui Kewajiban zakat merupakan sarana paling utama untuk mengatasi kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin dan mewujudkan jaminan sosial dalam Islam."

2. Mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infak, sadakah untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik.

Pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak dan sadakah dapat meningkatkan kesejahteraan para mustahik melalui Makassar Taqwa, Makassar Sejahtera, Makassar Sehat, Makassar Cerdas dan Makassar Peduli.

3. Meningkatkan manajemen BAZNAS yang profesional dengan didukung Sistem Informasi Teknologi.

Keberhasilan Manajemen BAZNAS Kota Makassar sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif dari pengurus. Dengan terciptanya manajemen BAZNAS yang efisien, transparan dan akuntabel diharapkan administrasi dapat terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi.

4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAZNAS Kota Makassar

Berdasarkan Misi yang telah dirumuskan, maka Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAZNAS Kota Makassar adalah sebagai berikut disajikan pada Lampiran 4.1.

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Renstra BAZNAS Kota Makassar

TUJUAN / SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

Tujuan 1 : Meningkatkan kesadaran muzaki berzakat, berinfak dan bersedekah.

Meningkatnya kesadaran muzaki membayar zakat, infak, dan sedekah sesuai syariat Islam

Persentase pertumbuhan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah

Tujuan 2 : Mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infak dan sedekah.

Meningkatnya kesejahteraan mustahik melalui :

Makassar Taqwa (Keagamaan) Persentase peningkatan ketaqwaan para mustahik

(25)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 25

Makassar Sejahtera (Ekonomi & SDM) Persentase angka skill para mustahik meningkat

Makassar Sehat (Kesehatan Gratis) Persentase cakupan tingkat kesehatan para mustahik meningkat

Makassar Cerdas (Pendidikan Gratis) Persentase cakupan pendidikan para mustahik meningkat

Makassar Peduli (Sosial Kemanusiaan) Cakupan persentase jaminan sosial para mustahik meningkat

Tujuan 3 : Meningkatkan manajemen BAZNAS yang profesional dengan didukung Sistem Informasi Teknologi

Terwujudnya pengelolaan administrasi BAZNAS yang efisien dan efektif didukung SIM yang dapat diakses publik

Cakupan pengelolaan administrasi BAZNAS dengan status laporan kinerja baik

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan BAZNAS

Opini laporan keuangan

4.3 Strategi dan Kebijakan a. Strategi

Strategi jangka menengah BAZNAS Kota Makassar yang merupakan rumusan perencanaan komprehensip tentang bagaimana BAZNAS Kota Makassar untuk mencapai Tujuan dan Sasaran dengan efektif dan efisien.

Strategi untuk mencapai Tujuan yang dirumuskan sebelumnya tersaji pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2

Strategi dan Arah Kebijakan Renstra BAZNAS Kota Makassar

TUJUAN DAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGI

Tujuan 1 : Meningkatkan kesadaran muzaki berzakat, berinfak dan bersedekah.

Meningkatnya kesadaran muzaki membayar zakat, infak dan sedekah sesuai syariat Islam

Persentase pertumbuhan pengumpulan zakat, infak dan sedekah

Pendataan Muzaki dan Penyadaran Muzaki membayar zakat melalui ceramah agama dan sosialisasi kepada para UPZ.

Tujuan 2 : Mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infak dan sedekah.

Meningkatnya ketaqwaan dan kesejahteraan para mustahik melalui :

Makassar Taqwa (Keagamaan) Persentase peningkatan ketaqwaan para mustahik

Peningkatan ketagwaan para mustahik

Makassar Sejahtera (Ekonomi & SDM)

Persentase angka skill para mustahik meningkat

Pengembangan lapangan usaha dan peningkatan skill para mustahik

(26)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 26

Makassar Sehat (Kesehatan Gratis)

Persentase cakupan tingkat kesehatan para mustahik meningkat

Pemberdayaan para mustahik dalam

kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan Makassar Cerdas (Pendidikan

Gratis)

Persentase cakupan pendidikan para mustahik meningkat

Peningkatan kualitas pendidikan para mustahik Makassar Peduli (Sosial

Kemanusiaan)

Cakupan persentase jaminan sosial para mustahik meningkat

Peningkatan jaminan sosial para mustahik Tujuan 3 : Meningkatkan manajemen BAZNAS yang profesional dengan didukung Sistem Informasi Teknologi

Terwujudnya pengelolaan

administrasi BAZNAS yang efisien dan efektif didukung SIM yang dapat diakses publik

Cakupan pengelolaan

administrasi BAZNAS dengan status laporan kinerja baik

Peningkatan kapasitas administrasi pelaporan kinerja BAZNAS Meningkatnya kualitas pengelolaan

keuangan BAZNAS

Opini laporan keuangan Peningkatan tertib administrasi keuangan berbasis manajemen kinerja

b. Kebijakan

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipenuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih terarah dan mencapai tujuan dan sasaran. Hubungan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan terlampir pada Lampiran 4.2.

Beberapa kebijakan yang diambil adalah : 1) ……

2) ……. 3) ….. 4) ……

(27)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 27

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan 5 program dan kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Rincian program dan kegiatan dapat diuraikan dibawah ini :

1. Program Pengumpulan Zakat, Infak dan Sedakah Program ini dicapai dengan kegiatan :

1) Menyusun strategi pengumpulan ZIS. 2) Penyusunan data muzakki.

3) Kampanye dan sosialisasi tentang urgensi ZIS. 4) Pengumpulan ZIS.

5) Pelayanan kemudahan kepada para muzakki.

6) Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pengumpulan ZIS.

7) Melaksanakan penerimaan dan tindak lanjut komplain atas layanan muzakki. 8) Koordinasi pengumpulan ZIS tingkat Kota Makassar.

2. Program Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat, Infak dan Sedakah Program ini dicapai dengan kegiatan :

1) MAKASSAR TAQWA (Keagamaan)

2) MAKASSAR SEJAHTERA (Pengurangan Pengangguran & Pelatihan Keterampilan, serta Bantuan Dana Bergulir)

3) MAKASSAR SEHAT (Pelayanan Kesehatan Gratis) 4) MAKASSAR CERDAS (Pelayanan Pendidikan Gratis)

5) MAKASSAR PEDULI (Kemanusiaan/Jaminan Sosial Keluarga) 3. Program Penyusunan Rencana Jangka Menengah dan Tahunan

Program ini dicapai dengan kegiatan :

1) Penyusunan rencana strategis (Renstra) BAZNAS Kota Makassar 2) Penyusunan rencana kerja tahunan (RKAT) BAZNAS Kota Makassar 3) Melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) BAZNAS

4. Program Pengelolaan Keuangan BAZNAS Program ini dicapai dengan kegiatan :

1) Penyusunan SOP Pengelolaan Keuangan BAZNAS Kota Makassar

2) Membuat Standar Operasional Prosedur pengelolaan administrasi keuangan 3) Workshop dan Up Grading pengelolaan keuangan

(28)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 28

5. Program Penyusunan Laporan Keuangan BAZNAS Program ini dicapai dengan kegiatan :

1) Membuat format pelaporan setiap bidang dan bagian 2) Menetapkan mekanisme pelaporan

3) Melaksanakan dan melakukan Monitoring dan Evaluasi 4) Membuat Laporan Pertanggung Jawaban

6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Program ini dicapai dengan kegiatan :

1) Penyediaan belanja pegawai

2) Pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK)

3) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

4) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 5) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

6) Penyediaan makanan dan minuman

7) Rapat-rapat koordiansi dan konsultasi ke luar daerah 8) Rapat-rapat koordiansi dan konsultasi ke dalam daerah

(29)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 29

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA MAKASSAR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KOTA MAKASSAR

Indikator kinerja BAZNAS Kota Makassar yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Makassar adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai BAZNAS Kota Makassar untuk lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019.

Perumusan indikator kinerja BAZNAS Makassar dalam Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Makassar. Standar Operasional dan Prosedur pengelolaan zakat, infak dan zadakah pada BAZNAS Kota Makassar meliputi jenis indikator dan standar pencapaian kinerja Pengumpulan, Pendistribusian dan Pendayagunaan zakat, infak dan sadakah yang wajib dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Makassar, meliputi:

a. Pengumpulan Zakat, Infak dan Sadakah;

b. Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat, Infak dan Sadakah; c. Pererencanaan, Keuangan dan Pelaporan;

d. Pengelolaan Administrasi, SDM dan Umum.

Indikator dan Capaian standar pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan ZIS, Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan serta Pengelolaan Administrasi, SDM dan Umum adalah sebagai berikut:

N o Indikator

Kondisi kinerja pada awal periode

Renstra

Target capaian setiap tahun

Kondisi kinerja pada akhir periode Renstra Tahun 0

(2015) Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

1 Pengumpulan ZIS Zakat 30% 30% 100% 100% 100% 100% 100% Infak 30% 40% 100% 100% 100% 100% 100% Sedekah 20% 30% 100% 100% 100% 100% 100% 2 Pendistribusian dan Pendayagunaan ZIS Makassar Taqwa 30% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Makassar Sejahtera 30% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Makassar Sehat 30% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Makassar Cerdas 30% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Makassar Peduli 30% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(30)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 30 3 Penyusunan Perencanaan Penyusunan Renstra BAZNAS 60% 100% - - - - -Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT) 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 4 Pengelolaan Keuangan SOP Pengelolaan Keuangan 60% 100% - - - - -Pengelolaan Keuangan 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Penyusunan Neraca Keuangan 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5 Penyusunan Laporan Penyusunan laporan keuangan 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% LKPJ 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 6 Pengelolaan ADM, SDM dan Umum Pengelolaan Adm Perkantoran 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Peningkatan Kualitas SDM 60% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(31)

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) BAZNAS KOTA MAKASSAR 2015-2020 31

BAB VII PENUTUP

Kinerja Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar secara umum cukup membanggakan. Ini tidak terlepas dari komitmen dan dukungan seluruh pengurus BAZNAS dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Namun juga harus disadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu dibenahi dan masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Oleh karena itu tidak salah bila strategi pengembangan pengelolaan zakat ke depan berprinsip mempertahankan kekuatan dan memperbaiki kelemahan.

Rencana Strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar ini disusun dengan berusaha mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki BAZNAS Kota Makassar. Seluruh aspek BA Z NA S sedapat mungkin telah dicantumkan dalam penyusunan Rencana Strategis. Namun demikian, sebaik apapun sebuah perencanaan, akan menjadi sia-sia bila tidak mendapat dukungan dan komitmen dari para komisoner BAZNAS dan pelaksananya.

Oleh sebab itu partisipasi dari seluruh komponen oganisasi mutlak diperlukan baik dalam penyusunan maupun sosialisasi dokumen ini. Dan akhirnya, semoga dokumen ini bermanfaat dalam pelaksanaan pengelolaan zakat dalam pencapaian Visi dan Misi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar Tahun 2015-2020.

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA MAKASSAR PERIODE 2015-2020

KETUA

Dr. H.M. ANIS ZAKARIA KAMA, SH.,M.Si.,MH. ... WAKIL KETUA I

Prof. Dr. ALI PARMAN, MA. ... WAKIL KETUA II

Drs. KH. JALALUDDIN SANUSI ... WAKIL KETUA III

Dr. H. MUJETABA MUSTAFA, M.Ag. ... Plt. WAKIL KETUA KETUA IV

Referensi

Dokumen terkait

Crnojevac, Gugić, & Karlovčan (2010) menyatakan bahwa setiap tamu hotel memiliki persepsi atau nilai yang berbeda atas atribut-atribut yang ada, sehingga

Apakah hal ini menjadikan citra yang digunakan menjadi tidak valid karena dapat saja sebuah citra tersebut sama dan akan menghasilkan sebuah bilangan acak yang selalu sama

3 Arief Sukadi Sadiman, Beberapa Aspek Pengembangan Sumber belajar, (Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa, 1988), hlm.. sumber-sumber belajar di sekolah perlu dilakukan

Pada tugas akhir ini dibuat sistem pengenalan spasi tulisan tangan berupa program aplikasi menggunakan pengolahan citra yang berfungsi untuk mengidentifikasi spasi menjadi 4 kelas

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan

Menunjukan hasil riset anda, tetapi jauh lebih penting mengungkapkan argumen yang meyakinkan kepada pembaca tentang apa yang kita.. pembaca tentang apa yang kita hasilkan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh interaksi antara lama perendaman dan konsentrasi larutan khitosan pada kadar air bakso itik afkir yang

TRADING BUY : Posisi beli untuk jangka pendek / trading , yang menitikberatkan pada analisa teknikal dan isu-isu yang beredar?. NEUTRAL : Tidak mengambil posisi pada saham