• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI MANAJEMEN ORGANISASI PENGPROV ISSI ACEH TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI MANAJEMEN ORGANISASI PENGPROV ISSI ACEH TAHUN 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

114

EVALUASI MANAJEMEN ORGANISASI PENGPROV ISSI ACEH TAHUN 2017

Zikri Pitra*, Nuzuli, Ifwandi

Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111 *Corresponding Email: zikripitra9@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Evaluasi Manajemen Organisasi Pengprov ISSI Aceh Tahun 2017”. Perkembangan organisasi olahraga sepeda di Aceh terhitung terlambat berkembang. Keterlambatan perkembangan tersebut menurut peneliti dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pasca konflik di Aceh, kurangnya fasilitas dan peralatan, pembentukan organisasi, serta kurangnya dorongan dari masyarakat maupun pemerintah. tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Manajemen Organisasi Pengprov ISSI Aceh

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang menjadi populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pengurus ISSI Aceh, yang berjumlah 20 orang. Mengingat populasi yang sangat sedikit maka keseluruhan populasi (total sampling) akan dijadikan sampel penelitian.

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif di lakukan secara natural setting (kindisi yang alamiah), dan melakukan wawancara secara mendalam dari beberapa nara sumber yang akan di wawancara agar mendapatkan hasil yang maksimal. kemudian hasil wawancara di analisis dengan tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Kemudian hasil analisis dapat disimpulkan bahwa, kepengurusan ISSI Aceh sebelumnya masih belum maksimal dalam menjalankan programnya, faktor minimnya pemahaman anggota pengurus tentang cabang olahraga sepeda membuat kepengurusan tidak berjalan semestinya, sehingga manajemen dalam kepengurusan tidak dapat terkontrol.

Kata Kunci:Manajemen Organisasi Pengprov Issi Aceh Tahun 2017. PENDAHULUAN

Olahraga merupakan sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. selain itu olahraga juga proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan dan prestasi puncak dalam pembentukan ideologi yang seutuhnya berdasarkan dasar negara yaitu pancasila, olahraga harus dilakukan pada waktu-waktu luang dan tidak lepas dari konsep bermain, karna olahraga juga selain dengan tujuan untuk membentuk tubuh menjadi sehat, sehat jasmani juga sehat rohani olahraga juga dapat membentuk ideologi

(2)

115

seseorang, olahraga juga dapat menghilangkan stress karna padatnya aktifitas masyarakat pada dewasa ini,dan dimanjakan dengan teknologi yang membuat manusia jarang melakukan aktifitas gerak.

Menurut Syarifuddin (1997:4) mengemukakan bahwa: Olahraga adalah mengutamakan aktivitas-aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Peranannya untuk membina dan mengembangkan individu atau kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang. dengan demikian kini telah kita ketahui pentingnya olahraga untuk kesehatan tubuh jasmani dan rohani dan sekaligus meningkatkan rasa kebersamaan serta daya saing antar seseorang/individu.

Perkembangan olahraga dewasa ini di kalangan masyarakat sangat baik dan diminati, karena pada saat ini olahraga semakin canggih dan di lengkapi dengan peralatan yang modern. Cabang olahraga juga cukup banyak cabangnya, seperti atletik, bola voly, permainan senam, olahraga beladiri, olahraga air dan rekreasi. Selain cabang olahraga yang disebutkan, ada juga olahraga latihan aerobik yaitu olahraga sepeda yang kini menjadi olahraga kreatif yang favorit bagi banyak orang karena olahraga sepeda dapat dilakukan sendirian, dengan teman atau dengan kelompok, dalam tempo waktu yang sesuai dengan kehendak, hampir setiap saat, dan oleh siapapun yang cukup sehat berapapun umurnya. Olahraga sepeda adalah salah satu cabang olahraga aerobik yang selama pelaksanaannya membutuhkan konsumsi oksigen. Bersepeda memberikan manfaat untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran, jantung, paru-paru, sirkulasi darah, otot, tulang dan sendi. (Giam dan teh 1988:30).

Di Indonesia olahraga sepeda mulai popular sejak zaman kemerdekaan. Perkembangan olahraga sepeda di indonesia semakin tahun semakin berkembang dan menujukkan perkembangan yang terus meingkat, hal ini di buktikan dengan semakin banyaknya even-even kompetisi sepeda yang di adakan di indonesia serta peningkatan prestasi atlet sepeda Indonesia di level internasional .

Balap Sepeda mulai diperlombakan pada PON II tahun 1951 yang berlangsung di Jakarta. Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau disingkat ISSI didirikan tepat pada hari peringatan Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 1956 di kota Semarang. Sebelum itu di tahun 1951, beberapa daerah sudah memiliki organisasi Balap Sepeda, seperti : Yogyakarta, Solo, Surabaya, Semarang, Jakarta, Medan, Manado dan Bandung, dan kemudian organisasi sepeda merambah sampai ke Aceh.

Organisasi adalah alat yang di gunakan seseorang maupun kelompok untuk mencapai beberapa tujuan. Dengan adanya organisasi segala kegiatan dapat terkontrol dengan baik. Organisasi menggabungkan pengetahuan kolektif, nilai, dan visi orang-orang yang secara sadar (dan kadang-kadang tidak sadar berusaha untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan (Dicky Wisnu UR 2005:3).

Perkembangan organisasi olahraga sepeda di Aceh terhitung terlambat berkembang. Faktor konflik bersenjata yang terjadi kurang lebih selama 30 tahun ikut mempengaruhi kondisi ini. Organisasi ISSI Provinsi Aceh terbentuk pada tahun 2005. Alsan lain dalam hal ini karena olahraga sepeda bukan saja olahraga prestasi tetapi sebagai olahraga rekreasi seperti fun bike dan kegiatan komunitas lainnya. Dan juga pada Saat Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke IX tahun 2006 yang diselenggarakan di Kabupaten Aceh Tengah, balap sepeda mulai menjadi salah satu cabang yang di lombakan.

(3)

116

Keterlambatan perkembangan tersebut menurut peneliti dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pasca konflik di Aceh, kurangnya fasilitas dan peralatan, pembentukan organisasi, serta kurangnya dorongan dari masyarakat maupun pemerintah. Beberapa permasalahan dalam organisasi ISSI Aceh juga menjadi perhatian peneliti, Pada PORA XII Aceh Timur 2014 olahraga ISSI Aceh tidak berpartisipasi dan kemudian organisasi ISSI Aceh mengadakan KEJURDA tahun 2014 di Paro Aceh Besar, guna menyeleksi atlit Aceh untuk mengikuti PRAPON di Garut Jawa Barat, sedikitnya dua atlit sepeda Aceh lolos untuk mengikuti PON JABAR XIX 2016. Pada tahun 2016 organisasi ISSI Aceh kembali terlambat dalam menangani pendaftaran atlit Aceh untuk mengikuti JABAR XIX 2016, hal ini mengakibatkan atlit asal Aceh mengikuti perlombaan nasional tersebut menggunakan biaya sendiri, atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul

“Evaluasi Manajemen Organisasi Pengprov ISSI Aceh Tahun 2017”. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada keseluruhan Pengprov ISSI Aceh Tahun 2017 yang berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: Total Sampling.

Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pengurus pengprov issi Aceh, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini ialah, ketua bidang dan atlit binaan pengprov issi Aceh.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan menggunakan item tes wawancara. Pedoman pengumpulan data ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan pada saat wawancara, dengan adanya pedoman maka peneliti tidak akan jauh lari dari fokus yang akan di teliti.

Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Penelitian.

Penelitian ini di dilaksanakan pada tanggal 15 April 2017 s/d 28 April 2017, bertempat di Sekretariat ISSI Aceh, Banda Aceh.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian merupakan serangkaian data yang diperoleh dilapangan selanjutnya dirangkumdan di ambil kesimpulan. Kemudian data-data tersebut diasajikan sebagai berikut: Data penelitian atau hasil wawancara yang diperoleh dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh beberapa narasumber yang dilaksanakan pada tanggal 23 februari 2017 sampai dengan 20 maret 2017 yang berlangsung selama 5 hari yang dilaksanakan di sekretariat ISSI Aceh dan rumahresponden tentang evaluasi menejemen organisasi pengprov ISSI Aceh periode 2014-2018. Sebagai narasumbernya adalah Bapak Safwan

(4)

117

Yusuf,(ketua ISSI Aceh 2014-2018), Bapak Soentoro Lee (ketua harian ISSI Aceh) Bapak Fakrul Razi (sekretaris ISSI Aceh), Bapak H. Hamid Ahmad (ketua bidang pembinaan prestasi), Bapak Munzir Mustafa (ketua bidang organisasi),Gusrianto (atlit PRAPON ISSI Aceh) nama-nama diatas adalah narasumber wawancara yang dilaksanakan selama data benar-benar cukup untuk referensi penelitian ini, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana objek penelitian akan cukup apabila peneliti sudah merasa cukup jenuh dengan penelitian yang dilakukan, penelitian ini dilakukan selama lima hari, peneliti sudah merasa cukup dengan hasil wawancara dengan beberapa narasumber yang ada di wilayah kota Banda Aceh dan sekitarnya.

Dari hasil wawancara tentang perencanaan dalam pencapaian dari setiap perencanaan oleh organisasi pengprov ISSI Aceh dalam keadaan tidak terkontrol, sehingga tujuan dari setiap perencanaan belum maksimal. Tentang Organisasi responden hanya mengambil hasil dari wawancara dengan ketua bidang organisasi yaitu Bapak Munzir Mustafa, beliau mengatakan tentang organisasi sudah berjalan dengan baik, pembagian tugas dan penugasannya sudah di terapkan secara spesifik, tapi beliau tidak tau apakah sudah berjalan sesuai perannya atau tidak, faktor beliau berdomisisli di kabupaten bireun, sangat sulit untuk mengontrol seluruh peran anggota ISSI Aceh.

Tentang actuating respoonden mengambil hasil wawancara dengan ketua ISSI Aceh, beliau mengatakan implementasi dari setiap kegiatan dan rencana belum maksimal, karna waktu dan kegiatan beliau yang sulit mengontrol anggotanya. Tentang controlling responden mengambil hasil wawancara dengan ketua ISSI Aceh bapak Safwan Yusuf dan Ketua Harian bapak Soentoro lee, bapak Safwan Yusuf mengatakan untuk kinerja yang sudah di tentukan sudah berjalan baik. Tetapi tidak pernah di buat evaluasi dan koreksi.

PEMBAHASAN

Beberapa responden yang dapat dijumpai pada hari kamis tanggal 23Februari 2017 yaitu ketua ISSI Aceh bapak Safwan Yusuf, yang bertempat di jln. Rawa sakti barat 9/27, pada pukul 10.00 WIB di rumah kediaman Ketua ISSI Aceh itu sendiri, yang sebelumnya sudah menyatakan kesdiaan untuk di wawancarai pengambilan data yaitu dengan wawancara. Bapak Safwan Yusuf mengatakan bahwa “kepengurusan ISSI selama ini belum berjalan dengan baik, salah satu faktornya adalah beliau sama sekali tidak memahami sedikitpun tentang sepeda, di tambah faktor jabatan yang tidak lagi duduk di bangku DPR membuat ketua sulit melakukan kerja sama di pemerintahan”, Beliau hanya mengkoordinir berbagai kegiatan melalui ketua harian.Narasumber yang kedua dalam wawancara ini adalah Bapak Soentoro Lee yang dapat dijumpai juga di hari yang sama pada pukul 14.00 di Kantor seketariat ISSI Aceh, dalam wawancara yang di lakukan bapak Soentoro mengatakan bahwa “saat ini segala kegiatan yang di laksanakan oleh ISSI Aceh di kendalikan oleh ketua harian, kurangnya komunikasi dari ketua membuat beberapa kegiatan berjalan tidak maksimal, namun ada beberapa kegiatan yang sudah di laksanakan ialah kejurda MTB Aceh pada tahun 2014, kejurda Roadbike tahun 2015, persiapan PRAPON 2015 dan PON 2016, kurangnya singkronisasi antara ketua dan anggota membuat organisasi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. pada dasarnya ketua menjadi peranan penting dalam setiap kegiatan guna mengorganisir segala bentuk pelaksanaan

(5)

118

kegiatan. Dua nara sumber telah selesai melakukan pengambilan data dengan wawancara dan berjalan dengan baik.

Karena merasa kurang hanya melakukan dua Responden untuk wawancara, penelitian dilanjutkan pada hari kedua untuk pengambilan data. Pada hari jum’at tgl 11 maret 2017 peneliti melakukan wawancara dengan bapak Fakrul Razi (sekretaris ISSI Aceh) yang di laksanakan di rumah beliau jln.peurada, lr Meunasah, no 1B. Bapak Fahrul mengatakan bahwa “beliau tidak begitu aktif di dalam kepengurusan, ini di karenakan tugas dan kerjaan beliau yang harus keluar kota, hal itu membuat beliau tidak begitu berperan aktif dalam kepengurusan, tetapi beliau selalu berkoordinasi dengan Ketua ISSI Aceh jika ada hal yang di perlukan oleh ketua ISSIAceh mengenai surat menyurat dll. Beliau juga mengatakan segala urusan di serahkan oleh ketua harian issi aceh yaitu bapak Soentoro, segala hal mengenai perkembangan atlit dan perkembangan sepeda ketua harian lah yang memahami.”

Selanjutnya wawancara di lanjutkan pada hari sabtu tgl 13 maret 2017 yang menjadi narasumber yaitu Bapak H. Hamid Ahmad (ketua bidang pembinaan prestasi) beliau mengatakan bahwa “Pada saat ini ISSI Aceh belum berjalan sebagaimana semestinya seperti yang diharapkan, jadwal pembinaan pelatihan tidak berjalan sebagaimana seharusnya, kurangnya komunikasi dan koordinasi antara anggota pengurus ISSI Aceh membuat berbagai pogram tidak berjalan dengan baik, hal ini di karenakan peranan setiap anggota juga tidak berjalan dengan baik, beliau juga mengatakan organisasi ini belum berjalan sebagaimana yang di harapkan, program pembinaan prestasi juga tidak berjalan, bahkan kualitas atlit saat ini sangat menurun”.Karena di anggap data belum memuaskan maka peneliti melanjutkan pengambilan data yaitu mewawancarai salah satu atlit prapon tahun 2015 pada hari senin tanggal 15 maret 2017, yang berhasil peneliti jumpai di rumahnya, yaitu di komplek TNI asrama bersama keutapang, beliau mengatakan kepengurusan kali ini tidak sesuai rencana setelah mereka di angkat menjadi anggota ISSI Aceh tahun 2014 lalu, atelit tidak pernah mendapat pelatihan khusus guna meningkatkan prestasi, kurangnya koordinasi dan komunikasi antar bidang membuat oganisasi ISSI Aceh kurang mendapat informasi mengenai jadwal-jadwal kegiatan olahraga ataupun even baik di daerah maupun di luar daerah,atlit merasa kurang mendapat perhatian khusus dari pengurus.

Kemudian wawancara terakhir peneliti berhasil berjumpa denganvBapak Munzir Mustafa (ketua bidang organisasi) di rumah beliau yaitu di jl. Laksamana malahayati 15 Bireun, beliau mengatakan di dalam program ISSI Aceh ada program jangka pendek dan jangka panjang, dan setiap program itu terkendala dengan anggran belanja, dan koni sendiri di setiap daerah tidak menanggapi karena mereka mengharap anggaran dari anggota dewan, dan segala kegiatan ini terkendala di karenakan bupati sendiri kurang pro akif dalam menangani masalah olahraga sepeda, maka dari itu dari pihak legislatif tidak menempatkan alokasi anggaran melalui koni ataupun dispora sehingga dampaknya ke pembinaan atlit di pengcab di setiap daerah. Demikianlah beberapa tanggapan Responden atau narasumber yang telah memaparkan jawaban dari pertanyaan peneliti saat penelitian berlangsung.

(6)

119 PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta wawancara yang dilakukan dari beberapa narasumber tentang Manajemen Kepengurusan ISSI Provinsi Aceh tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa kepengurusan ISSI Aceh sebelumnya masih belum maksimal dalam menjalankan programnya, faktor minimnya pemahaman anggota pengurus tentang cabang olahraga sepeda membuat kepengurusan tidak berjalan semestinya, sehingga manajemen dalam kepengurusan tidak dapat terkontrol,karena dalam suatu Organisasi harus menjalankan konsep manjemen secara umum yaitu Plaining, Organizing, Actuating dan Kontroling. Pentingnya suatu manajemen agar segala kegiatan berjalan sebagaimana mestinya.

saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan permasalahan yang telah diteliti adalah setiap bidang menjalankan perannya dan ada tahap kontroling agar tidak ada pengurus atau anggota yang mlakukan hal-hal yang melanggar peraturan ISSI Acehdan menjalankan program latihan rutin agar dapat mengikut even-even, tidak hanya yang ada di daerah, tetapi juga dapat mengikuti even yang bersekala Nasional dan Internasional.ISSI Aceh juga diharapkan mampu merangkul semua lini yang berkaitan dengan sepeda yang ada di ProvinsiAceh sehingga dapat membantu mengembangkan olahraga sepeda. Untuk mendukung semua itu ISSI Aceh dapat melengkapi sarana dan prasarana demi menunjangnya olahraga sepeda.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad., dkk. 2007. Sejarah dan pendidikan sejarah perspektif malaysia dan indonesia. Bandung: Historia Utama.

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2004. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.Bandung: Rineka Cipta.

Basu, S. 2001. Manajemen PemasaranI, Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE.

Daft, Richard L. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Djaali & Pudji Muljono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:

Dicky Wisnu UR. 2005. Teori Organisasi Struktur dan Desain. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen; edisi ketujuh jilid 2. Jakarta: Erlangga.

James A.F. Stoner. 1982. Management. New York: Englewood.Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan material Wajib Pajak PPh Badan setelah dilakukan analisis menggunakan software SPSS version 17.0 diperoleh hasil

Kepala sekolah harus memahami bahwa sekolah sebagai suatu sistem organik sehingga sebagai pemimpin (leader), kepala sekolah harus lebih mampu mengarahkan dari pada

Pada penelitian ini, biskuit seluruh perlakuan substitusi tepung kedelai, tepung ubi jalar kuning dan pati garut dinilai netral tetapi biskuit kontrol (K) mempunyai

Setiap individu dalam hal ini adalah karyawan memiliki pemahaman yang berbeda dalam setiap hal, maka perusahaan harus dapat menyamakan persepsi atau nilai-nilai

Seperti yang telah tertuang dalam pasal 14a KUHP disebutkan bahwa pidana bersyarat hanya dapat dijatuhkan, bila hakim bermaksud menjatuhkan pidana perampasan kemerdekaan

Berdasarkan ananalisis data pengeluaran kendaraan tiap kali beroperasi, tarif angkutan umum jurusan kota Ruteng dan kecamatan Satar Mese yang efektif perhari yaitu sebesar Rp

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat

Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kredit macet terhadap penyisihan kerugian