• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian perancangan model pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri dilakukan berdasarkan sebuah kerangka berpikir logis. Gambaran kerangka pemikiran dan detail tahapannya akan diuraikan pada bagian ini.

Kerangka Pemikiran

Agroindustri minyak atsiri merupakan suatu kelembagaan usaha yang dalam implementasinya terdiri dari beberapa kegiatan, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, distribusi dan pemasaran. Kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan akhir. Membangun agroindustri yang tangguh dan berdaya saing tinggi seharusnya dimulai dengan membangun sistem jaringan rantai pasok yang tangguh dan saling menguntungkan serta bersinergi dengan rencana pembangunan pemerintah (Harris 2004). Pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri seharusnya diletakkan dan diorientasikan searah dan selangkah dengan paradigma baru pendekatan pembangunan. Paradigma pembangunan lama yang bersifat top-down perlu direorientasikan menuju pendekatan bottom-up yang menempatkan masyarakat atau petani di perdesaan sebagai pusat pembangunan. Pada penelitian ini definisi klaster agroindustri minyak nilam adalah kelompok yang terdiri dari usahatani, industri kecil penyulingan/usaha lepas panen, pedagang/pengumpul, industri penyulingan/eksportir dan industri pendukung. Klaster agroindustri minyak nilam ini terkait baik secara horisontal maupun vertikal dan institusi pendukung lainnya yang saling berinteraksi untuk menciptakan nilai tambah baik secara individu maupun bersama-sama (Roelandt & den Hertog 1999; Porter 1998; Wirabrata 2003).

Pada klaster agroindustri minyak atsiri belum ada sinergi antara industri penyulingan dan eksportir, usaha lepas panen dan usahatani. Proses bisnis dalam jaringan klaster agroindustri minyak atsiri, harga ditentukan oleh mekanisme pasar dan industri besar dengan modal lebih kuat. Fluktuasi harga terjadi akibat adanya ketidakpastian harga pasar, kualitas produk dan kemampuan pasokan. Ketidakpastian harga mengakibatkan ketidak pastian tingkat keuntungan yang diperoleh pelaku dalam jaringan rantai pasok. Harga minyak nilam murni yang berfluktuasi ditetapkan

(2)

berdasarkan mekanisme pasar internasional. Harga minyak nilam kasar yang berfluktuasi ditetapkan oleh industri penyuling dan eksportir yang ditetapkan berdasarkan perubahan harga minyak nilam murni dan permintaan minyak nilam kasar. Harga nilam kering yang berfluktuasi ditetapkan oleh usaha lepas panen berdasarkan perubahan harga minyak nilam kasar dan permintaan nilam kering. Gambar 15 menunjukkan kerangka dasar pemikiran penelitian.

Usaha Tani Penyulingan Pasokan Nilam Kering Permintaan Nilam Kering Pasokan Nilam Kering Permintaan Minyak Nilam Murni Penyulingan Pasokan Minyak Nilam Kasar Permintaan Minyak Nilam Kasar

Industri Penyulingan / Eksportir Industri Penyulingan

Kecil & Menengah

Eksportir / Pedagang

Harga Jual Nilam Kering

Harga Jual Minyak Nilam Murni Harga Jual

Minyak Nilam Kasar

Kesepakatan Harga

Pemberdayaan masyarakat

Gambar 15 Kerangka dasar pemikiran penelitian

Perancangan sistem penunjang keputusan ini dilakukan berdasarkan keberlanjutan dan kelancaran pasokan nilam dan minyak nilam yang erat hubungannya dengan harga jual nilam kering, harga jual minyak nilam kasar dan harga jual minyak nilam murni. pendapatan yang diperoleh para pelaku usahatani dan usaha lepas panen. Bila pelaku usahatani dan usaha lepas panen dapat memperoleh pendapatan yang layak maka diharapkan ada peningkatan kesejahteran para pelaku usaha yang menjadi salah satu tujuan pemberdayaan masyarakat perdesaan.

(3)

Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem adalah pembentukan rangkaian logika untuk menggambarkan karakteristik sistem dalam format matematis ataupun quasimatematis. Beberapa tahapan dalam pemodelan sistem adalah (1) Tahap seleksi konsep, (2) Tahap rekayasa model yaitu menetapkan jenis model yang akan diterapkan yang kemudian mengarah pada pengembangan model yang terarah dan realistik dengan alternative pendekatan kotak gelap dan struktur, (3) Tahap implementasi komputer, pemakaian komputer sebagai pengolah data dan penyimpan data tidak dapat diabaikan dalam pendekatan sistem. Pada tahap implementasi komputer, model abstrak diwujudkan pada berbagai bentuk persamaaan, diagram alir dan diagram blok, (4) Tahap validasi untuk jaminan keakuratan model, (5) Analisis sensitivitas, dengan tujuan utama untuk menentukan peubah keputusan mana yang cukup penting untuk ditelaah lebih lanjut pada aplikasi model, (6) Analisis stabilitas, analisis untuk identifikasi batas kestabilan dari sistem yang diperlukan agar parameter tidak diberi nilai yang bisa mengarah pada perilaku tidak stabil apabila terjadi perubahan struktur dan lingkungan sistem, dan (7) Aplikasi model, proses ini dapat merupakan indikasi akan kebutuhan untuk pengulangan kembali proses analisis sistem dan pemodelan sistem (Eriyatno 2000).

Sistem klaster agroindustri minyak atsiri dari hulu hingga hilir diwarnai dengan permasalahan yang kompleks dan dinamis. Permasalahan tersebut terjadi karena adanya interaksi antar unsur-unsur dalam klaster agroindustri minyak atsiri yaitu para pelaku usaha tani, usaha lepas panen termasuk yang dilakukan oleh pedagang/pengumpul, serta industri penyulingan (industri pengolahan lanjut) yang dapat berfungsi juga sebagai eksportir serta lingkungan sistem. Pada perancangan pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri ini dilakukan pendekatan sistem untuk mengetahui adanya peningkatan nilai tambah dalam rantai nilai yang terdapat pada klaster agroindustri minyak atsiri.

Teknologi produksi nilam dari usahatani masih sangat sederhana dan biasanya mengandalkan cahaya matahari dalam proses pengeringannya. Hal ini menyebabkan kualitas nilam kering beragam. Keragaman kualitas nilam kering sebagai bahan baku penyulingan minyak nilam kasar mengakibatkan beragamnya kualitas minyak nilam

(4)

kasar. Hal ini akan menyebabkan kurangnya pasokan bahan baku bagi usaha lepas panen yang berakibat tersendatnya produksi, sehingga banyak permintaan yang tidak terpenuhi dan mengancam kelangsungan usahatani. Teknologi pengolahan minyak nilam dari usaha lepas panen masih sangat sederhana yang dapat mengakibatkan beragamnya kualitas minyak nilam kasar yang dihasilkan. Hal ini akan menyebabkan kurangnya pasokan bahan baku bagi industri penyuling dan eksportir. Usahatani dan usaha lepas panen menghadapi kendala seperti pada industri kecil lainnya yaitu kurangnya pengetahuan yang dimiliki dan permodalan.

Kerangka pemikiran penelitian dirumuskan berdasarkan keberlanjutan dan kelancaran pasokan nilam dan minyak nilam yang erat hubungannya dengan pendapatan yang diperoleh para pelaku usaha tani dan usaha lepas panen. Gambar16 menunujukkan skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini.

Mulai Selesai Sistem Manajemen Klaster Iklim Usaha Agroindustri Kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah Analisa Situasional

- Model Kelayakan Usaha - Model Kesepakatan Harga - Model Kinerja Sistem Pendukung Keputusan Model Kelembagaan Analisa Kelayakan Usaha Analisa Kebutuhan Stakeholder Analisa Sistem Klaster Penyusunan Skenario Permintaan dan Persediaan Rantai Pasok Identifikasi Rantai Nilai yang

Meningkatkan Nilai Tambah

Verifikasi Model

Model Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam KlasterAgroindustri Minyak Atsiri

(5)

Keberlanjutan klaster agroindustri minyak atsiri ditentukan oleh komitmen pelaku klaster dan juga oleh kemampuan klaster dalam mengelola kinerjanya. Rantai pasok nilam dari mulai usaha tani sampai pasokan minyak nilam kasar dari usaha lepas panen harus berlanjut dan berjalan lancar. Keberlanjutan dan kelancaran pasokan erat hubungannya dengan pendapatan yang diperoleh para pelaku usaha tani dan usaha lepas panen. Harga jual nilam dan minyak nilam kasar yang naik turun menyebabkan ketidakpastian tingkat keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa kelayakan usaha tani dan usaha lepas panen untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.Usaha tani dan usaha lepas panen yang layak akan memberikan tingkat keuntungan yang memadai bagi para pelaku usaha dan dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha tani dan usaha lepas panen.

Harga minyak nilam murni bervariatif karena dipengaruhi oleh harga minyak nilam murni di pasar internasional. Harga minyak nilam murni berpengaruh terhadap harga jual minyak nilam kasar dan harga jual nilam kering. Dengan rendahnya harga jual minyak nilam kasar dan harga jual nilam, maka pendapatan para pelaku usahatani dan usaha lepas panen juga menjadi rendah. Hal ini akan mempengaruhi perekonomian di perdesaan. Oleh karena itu diperlukan adanya keseimbangan/kesepakatan harga antara harga jual nilam dan harga jual minyak nilam kasar.

Kinerja dari usahatani dan usaha lepas panen akan berpengaruh terhadap kesepakatan harga jual. Dengan demikian perlu dilakukan perancangan pengukuran kinerja usahatani dan usaha lepas panen. Untuk menghasilkan pengukuran kinerja usahatani dan usaha lepas panen, perlu dirancang indikator kinerja dan indikator kinerja kunci dari usahatani dan usaha lepas panen. Jika kinerja dari usahatani dan usaha lepas panen memuaskan, maka didesain kelembagaan yang berfungsi untuk memonitor kesepakatan harga yang dihasilkan serta membantu peningkatan kinerja usahatani dan usaha lepas panen.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di industri kecil penyulingan dan usahatani di (1) enam kecamatan yang berada pada Kabupaten Kuningan, yaitu Kecamatan

(6)

Cibeureum, Cibingbin, Karangkancana, Ciwaru, Lebakwangi dan Garawangi, (2) satu kecamatan yang berada pada Kabupaten Brebes, yaitu kecamatan Sindangheula. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki banyak budidaya tanaman nilam dan beberapa industri kecil penyulingan dengan kualitas produk yang bagus.

Observasi lapangan dilaksanakan pada November 2010 sampai Juli 2011 untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Pengembangan model, analisis data dan kegiatan penelitian yang lain dilakukan secara simultan dengan melengkapi data yang dibutuhkan.

Metoda Penelitian

Penelitian ini menggunakan berbagai teknik dan teori untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kelayakan usahatani dan industri kecil penyulingan dilakukan berdasarkan studi pustaka dan wawancara mendalam dengan melalui kusioner sehingga dapat digambarkan analisa situasional serta sistem rantai pasoknya.. Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan metode analisis finansial. Hasil kelayakan usaha ini akan menjadi masukan pada penentuan optimasi kesepakatan harga jual.

Penentuan optimasi kesepakatan harga jual dilakukan dengan metode optimasi kesepakatan harga. Keseimbangan harga jual nilam ditentukan berdasarkan kesepakatan harga antara harga jual nilam dari petani dengan harga beli nilam oleh industri kecil penyulingan. Keseimbangan harga jual minyak nilam ditentukan berdasarkan kesepakatan harga antara harga jual minyak nilam dari industri kecil penyulingan dengan harga beli minyak nilam oleh industri penyulingan/elsportir.

Pengukuran kinerja usahatani dan industri kecil penyulingan menggunakan metode Integrated Performance Measurement System (IPMS). Pengukuran kinerja ini dilakukan berdasarkan identifikasi indikator kinerja. Identifikasi indikator kinerja usahatani dan industri kecil penyulingan dilakukan dengan melakukan penilaian kinerja usahatani dan industri kecil penyulingan berdasarkan pendapat pakar melalui Focus Group Discussion (FGD). Pakar yang dipilih adalah pada bidang keahlian teknologi budidaya tanaman atsiri, teknologi pengolahan, ekonomi dan kelembagaan. Ahli tersebut berasal dari Perguruan Tinggi dan Dinas terkait. Identifikasi indikator

(7)

kinerja ini dilakukan dengan pembobotan preferensi pakar. Preferensi pakar diakuisisi melaui pengisian kuesioner perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Hasil dari identifikasi indikator kinerja berupa bobot pengaruh variabel terhadap indikator kinerja kunci dari pengukuran kinerja. Untuk menentukan indikator kinerja kunci digunakan Proses Hirarki Analitik (PHA).

Perancangan kelembagaan dari klaster agroindustri minyak atsiri berdasarkan akuisisi pendapat pakar melalui FGD. Data dan informasi yang dikumpulkan, dianalisa dan diolah sesuai dengan kebutuhan aplikasi model yang dikembangkan dalam rangka strukturisasi sistem pengembangan ISM (Interpretive Structural Model). Verifikasi model dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua elemen sistem nyata dalam cakupan penelitian sudah terwakili dalam model. Verifikasi dilakukan dengan logika konseptual. Proses verifikasi ini menggunakan teknik face validity yaitu pemangku kepentingan melakukan evaluasi dan penelusuran secara menyeluruh terhadap logika konseptual dan kesesuaian keluaran model dengan sistem nyata.

Metoda Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan akuisisi pengetahuan dilakukan atas dasar kebutuhan system. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh informasi tentang rantai pasok minyak nilam, klaster agroindustri minyak atsiri, budidaya tanaman nilam, produksi nilam, harga nilam, teknik pengolahan tanaman nilam menjadi minyak nilam, potensi industri kecil penyulingan, dan harga minyak nilam. Data sekunder ini dikumpulkan dari laporan, publikasi, buku yang dikeluarkan oleh lembaga yang terkait seperti BPS, Dinas Pertanian, Perdagangan, dan Lembaga Riset lainnya.

Sedangkan data primer dikumpulkan dari survey lapang di usahatani dan industri kecil penyulingan dan wawancara pakar, baik secara langsung maupun melalui kuesioner. Proses akuisisi pengetahuan dan proses pembobotan dilakukan melalui forum FGD.

(8)

Tahapan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu (Gambar 17):

1. Mempelajari klaster agroindustri minyak atsiri dan rantai pasok agroindustri minyak nilam melalui diskusi dengan pemilik industri kecil penyulingan, usahatani dan beberapa pakar terkait dengan agroindustri minyak nilam

2. Untuk lebih memahami proses bisnis, proses penyulingan minyak nilam dan budidaya tanaman nilam dilakukan melalui studi pustaka. Sumber pustaka diambil dari buku-buku dan penelitian terdahulu yang terkait dengan budidaya dan bisnis minyak nilam serta teknologi proses dan sistem tata niaga minyak nilam

3. Menentukan sistem manajemen klaster agroindustri minyak nilam melalui wawancara dengan pemilik industri kecil penyulingan dan usahatani serta mengidentifikasi rantai nilai yang dapat meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasok agroindustri minyak nilam

4. Menganalisis kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder) melalui analisis kelayakan usahatani dan analisis industri kecil penyulingan. Dari analisis kelayakan usaha dapat diketahui apakah usahatani maupun industri kecil penyulinyan dapat dilaksanakan. Pengolahan data dilakukan dengan software Microsoft Office Excel 2007 untuk menghitung analisis biaya

5. Menentukan optimasi kesepakatan harga jual nilam berdasarkan harga jual nilam dari usahatani dan harga beli nilam oleh industri kecil penyulingan. Optimasi kesepakatan harga jual minyak nilam berdasarkan harga jual minyak nilam dari industri kecil penyulingan dan harga beli minyak nilam oleh industri penyulingan/eksportir. Untuk menentukan optimasi kesepakatan harga menggunakan teori optimasi Fibonacci dan program OPTSYS

6. Menentukan indikator kinerja usahatani dan industri kecil penyulingan dengan melakukan pembobotan preferensi pakar/stakeholder. Alat pengambilan data adalah kuesioner perbandingan berpasangan yang diberikan kepada responden yang kompeten dalam agroindustri minyak nilam. Untuk menentukan nilai bobot

(9)

kriteria dan sub-kriteria indikator kinerja dilakukan dengan perbandingan berpasangan dan PHA (Proses Hirarki Analitik)

7. Akuisisi pengetahuan pakar untuk menyusun strukturisasi sistem kelembagaan klaster agroindustri minyak nilam menggunakan metode ISM (Interpretive Structural Modeling)

8. Melakukan verifikasi model untuk mendapatkan keyakinan bahwa model mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan pengambil kebijakan.

(10)

Tinjauan Pustaka Klaster Agroindustri Minyak Atsiri Pemberdayaan Agroindustri Perdesaan Rantai Pasok dan Rantai Nilai

Pendekatan sistem Sistem Desain

Sistem Pengukuran Kinerja Metode dan model yang mendukung

Sistem Manajemen Klaster

Identifikasi rantai nilai yang dapat meningkatkan nilai tambah

Analisis kebutuhan stakeholder

Analisis Kelayakan Usaha Tani

Analisis Kelayakan Usaha Industri Kecil Penyulingan

Analisis Biaya Usaha Tani Analisis Biaya Industri Kecil

Penyulingan Usaha Tani layak? IK Penyulingan layak? Harga Jual Nilam Harga Jual Minyak Nilam Optimasi Kesepakatan

Harga Jual dan Harga Beli Nilam

Harga Nilam

Alternatif Kriteria, sub kriteria dan indikator kinerja kunci

Usaha Tani

Alternatif kriteria, sub kriteria dan indikator kinerja kunci IK

Penyulingan

Pembobotan kriteria dan sub kriteria kinerja Usaha Tani

Pembobotan indikator kinerja kunci Usaha Tani

Pembobotan indikator kinerja kunci IK

Penyulingan Pembobotan kriteria

dan sub kriteria kinerja Usaha Tani Penetapan kriteria

dan sub kriteria Usaha Tani terpilih

Penetapan indikator kinerja kunci Usaha

Tani terpilih

Penetapan kriteria dan sub kriteria IK Penyulingan terpilih

Penetapan indikator kinerja kunci IK Penyulingan terpilih

Penentuan target capaian nilai indikator kinerja kunci Usaha Tani

Penentuan target capaian nilai indikator kinerja kunci IK

Penyulingan Tidak Tidak Ya Ya S tu d i P e n d a h u lu a n P e n g o la h a n D a ta

Gambar 17 Diagram alir tata laksana penelitian agroindustri minyak nilam di perdesaan

Gambar

Gambar  15 menunjukkan kerangka dasar pemikiran penelitian.
Gambar 16  Kerangka pemikiran penelitian
Gambar 17  Diagram alir tata laksana penelitian agroindustri minyak nilam di  perdesaan

Referensi

Dokumen terkait

Model penanganan keluhan pasien yang komprehensif dalam upaya peningkatan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung dari hasil penelitian ini diharapkan

Terdapatnya perbedaan peningkatan hasil berlatih atau pengaruh antara pelatihan passing and stoping antara menggunakan pendekatan ttaktis dengan metode games terhadap

Judul yang penulis pilih adalah: “Analisis Perbedaan Persepsi Antara Auditor, Dosen Akuntansi, dan Mahasiswa Akuntansi mengenai Kode Etik Akuntan Publik Ikatan Akuntan

Penelitian yang dilakukan oleh Sera Sonita memiliki kesamaan dengan peneliti yaitu divariabel X nya Pola Asuh Orang Tua akan tetapi terdapat perbedaan yaitu

Dengan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka

ALVIAN ASMANUL YAKIN BRIPDA / 92090327 BHABIN KAMTIBMAS DS... LAUT BIMA

Konsentrasi adalah angka banding volume zat terlarut (ekstrak daun selada air dengan jenis pelarut berbeda) terhadap volume zat pelarut (aquades).. Zona hambat pertumbuhan

Judul yang dipilih dalam tugas akhir adalah EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK.. PROSES PADA