• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum Film di Bawah Lindungan Ka bah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum Film di Bawah Lindungan Ka bah"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Film di Bawah Lindungan Ka’bah

4.1.1 Sinopsis

Film di bawah lindungan ka’bah adalah sebuah film drama yang bernuansa religi. menceritakan sebuah kisah percintaan seorang laki-laki dan perempuan muslim yang sangat kental dengan nuansa agama, serta adat istiadat yang membelenggu kehidupan dikota tempat mereka tinggal. Film ini tak hanya menyajikan drama percintaannya saja namun juga menyajikan sebuah pola hidup masyarakat dan adat istiadat yang masih sangat tabu dimasa itu.

Film yang berlatar belakangi kehidupan masyarakat minangkabau pada tahun 1920-an ini. Sangat kental dengan nuansa tradisional dan ciri khas lingkungan penduduk kota padang. Visual kota padang yang indah serta warga masyarakat kota padang yang sederhana, sopan, ramah dan sangat mematuhi peraturan agama tergambarkan dalam film ini.

Film yang merupakan sebuah film hasil adaptasi dari novel karya Buya Hamka yang berjudul sama pada tahun 1978. dulunya juga pernah di produksi pada tahun 1981 dan disutradarai oleh Asrul Sani dengan pemain utama Camelia Malik dan Cok Simbara dan cukup menuai sukses di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada saat itu.

(2)

Film yang menceritakan kesetiaan dan pengorbanan cinta seorang pemuda, namun tetap melandaskan agama sebagai kesucian cintanya kepada seorang perempuan yang ia cintai ini, bernama Hamid. Hamid adalah seorang pria yang tampan, pintar, cerdas, soleh, berbudi pekerti tinggi akan tetapi ia terlahir dari keluarga yang tidak mampu dengan keadaan ekonomi yang berada di bawah garis kemiskinan, dan hanya diasuh oleh seorang ibu tanpa pernah merasakan kasih sayang seorang ayah.

Ia jatuh cinta dengan seorang perempuan muslim yang cantik jelita akan tetapi memiliki status sosial yang begitu jauh berbeda dengan Hamid. Zainab adalah seorang perempuan yang terlahir dari keluarga yang berkecukupan, kaya raya dan sangat terpandang di masyarakat.

Dalam cerita film ini kehidupan Hamid dan ibunya cukup terbantu dengan keberadaan keluarga kaya, yang sangat dermawan, saleh dan cukup terpandang di sebuah kampung di provinsi sumatera barat, keluarga ini adalah keluarga Haji Jafar ayah kandung Zainab. yang bahkan membiayai pendidikan hamid di sebuah sekolah agama bergengsi sampai Hamid menyelesaikan pendidikannya. Serta ibunya Hamid yang bekerja di rumah Haji Jafar. Sungguh keberadaan keluarga ini membantu menyokohkan ekonomi Hamid dan ibunya.

Dilema mulai mewarnai kehidupan mereka. Terutama Hamid dan Zainab yang saling mencintai. Perbedaan status sosial yang begitu jauh inilah membuat keduanya sulit untuk bersatu dan menyatukan cinta suci mereka. Walaupun mereka sama-sama saling menyukai satu sama lain.

(3)

Cobaan demi cobaan mendera hubungan keduanya. Sepulangnya Hamid dari menyelesaikan pendidikannya dan menemui ibu beserta keluarga yang membiayainya. Tak begitu lama keberadaannya disana ia pun di usir dari kampungnya dan bahkan dituduh telah “menyentuh” Zainab secara tidak sopan kesalahpahaman ini membuat ia harus menelan pil pahit dan menerima resiko hukuman yang di berikan oleh kepala sesepuh agama di kampung tersebut. Ia pun harus pergi jauh dari kampung kota kelahirannya dan meninggalkan ibunya hidup sendiri kembali. Kesedihan dan amarah atas hukuman yang diterima oleh hamid nampak ruak diwajah dan di hati sang ibu. Namun ia selalu berpesan kepada hamid “ketika semua pergi meninggalkanmu dan menjauhi mu cukup Allah nak yang kau miliki dan selalu menyertaimu”. Kesabaran dan keikhlasan ibunya membuat Hamid yakin bahwa semua ini akan baik-baik saja, dan dapat memberikan kebaikan untuk semuanya.

Zainab yang mendengar berita hukuman Hamid pun nampak sedih dan geram, bahwa semua adalah salah paham dan justru hamid menyelematinya dari kecelakaan yang ia alami. Namun apalah daya, Zainab pun tak diberi kesempatan untuk membela dan menyampaikan apa yang sebenarnya, ia hanya seorang perempuan yang kapasitasnya sebagai perempuan dibatasi, tak dapat menyuarakan isi hatinya dan segala apa yang ingin ia raih. Ia pun harus menerima dengan ikhlas kepergian Hamid yang diusir dari kampungnya. Namun cobaan tak hanya disitu, Zainab akhirnya dijodohkan dengan seorang pria anak dari saudagar yang kaya raya. Perjodohan ini disetujui ayah dan ibu Zainab. Zainab masih tetap mengharapakan hamid, satu-satunya pria yang ia cintai. Hamid pun merasakan hal

(4)

yang sama meski ia berada diposisi terpojokkan karena harapan mereka ingini semakin pupus dan jauh dari harapan.

Hamid yang terusir dari kampungnya akhirnya berkelana dan mewujudkan impiannya yakni ke Mekkah dan menunaikan ibadah haji seperti yang diimpikannya selama ini. Seperginya Hamid, Zainab tetap menunggunya agar mereka dapat kembali menjalin hubungan kasih suci mereka yang terputus. Dan tetap menjaga dengan setia janjinya, untuk menikah hanya dengan orang yang ia cintai.

Perjodohan Zainab pun dibatalkan, karena terjadi hambatan pada saat sang pria beserta keluarganya hendak datang kerumah Zainab untuk melamarnya. Kesedihan melanda ibu Zainab karena harus melihat anak yang disayanginya terpuruk atas kepergian Hamid, dan Zainab yang enggan merespon perjodohan ini. Dan pada akhirnya penantian yang begitu panjang antara Hamid dan Zainab tak terwujudkan seperti harapan mereka. Cinta yang mereka jaga yang sangat melandaskan cinta mereka atas dasar agama ini harus terpisahkan dan tak dapat dipersatukan didunia.

4.2 Gambaran Karakter Tokoh Utama

Sebuah film yang baik dan berkualitas dapat ditentukan dari kemahiran sang penulis skenario dan sutradara yang dapat menghidupkan cerita dalam film tersebut dan mampu menyajikan tayangan yang dapat dinikmati dan pesan dari seluruh latar belakang dan gambaran dalam film ini tersampaikan dengan baik kepada audiens atau penonton.

(5)

Film ini pun tak hanya sekedar menyampaikan sebuah maksud dalam film tersebut. Tapi juga menyampaikan suatu makna lain dibalik sebuah cerita. Yang secara denotative tersampaikan melalui lakon-lakon para karakter yang dimainkan.

1. Zainab

Zainab digambarkan dalam film ini adalah sebagai sosok seorang gadis yang cantik jelita penuh dengan ramah tamah, riang, sopan santun, bertutur kata lembut, soleha, dan patuh terhadap orang tuanya, dan seorang perempuan muslim yang sangat erat kaitannya dengan mitos-mitos perempuan muslim pada masa itu. Perempuan yang mulia baik dalam berlaku dan bertindak sesuai dengan ajaran islam yang dianutnya. Perempuan yang menerima fitrah sesuai dengan kodratnya

Namun disissi lain dari penggambaran tokoh ini, terdapat makna lain yang ditampilkan bahwa ada pesan yang ingin disampaikan. Bahwa perempuan muslim pada saat itu, adalah Perempuan yang dibatasi ruang lingkupnya dikarenakan perempuan muslim di kampung tersebut sangat menjaga dan sangat dilindungi kesuciannya. Sehingga tak banyak ruang gerak bagi kaum perempuan muslim, perempuan muslim saat itu rata-rata hanya banyak menghabiskan aktivitasnya

(6)

dirumah, menjadi istri yang baik dan anak baik, yang menurut setiap perintah kedua orangtuanya. Dan tak seperti kaum laki-laki yang diperbolehkan untuk dapat meraihkan pendidikan yang lebih diluar sana. Untuk dapat berkembang dan mendapatkan pengetahuan yang sama dengan kaum laki-laki.

2. Hamid

Hamid digambarkan dalam film ini adalah sebagai sosok seorang pria yang tampan, pintar, cerdas, soleh, berbudi pekerti tinggi, sopan santun, sabar, serta sangat menyayangi ibunya dan tegar menghadapi setiap cobaan dalam hidupnya.

Gambaran dalam tokoh sebuah cerita ini, mempunyai tanda makna yang disampaikan melalui tokoh karakter yang dimainkan. Seperti gambaran tokoh hamid yang sangat kuat, mencerminkan seorang pria muda gagah yang sangat mencintai agamanya dengan mengerjakan setiap perintahnNya dan menjauhi laranganNya. Seseorang yang sejak kecil didik oleh almarhum ayah nya dan ibu yang dicintainya, untuk mencintai agamaNya dan mengerjakan kewajiban dan aturannya. Dan juga bagaimana Hamid sangat menyayangi ibu yang melahirkannya. Di mana ia sangat menghargai, menghormati perempuan terutama ibu dan gadis yang ia cintai.

(7)

4.3 Hasil Penelitian

Gambar 4.3.1 Zainab sedang menundukkan kepalanya tersenyum malu berhadapan dengan lawan jenis

Sign

Denotasi Konotasi

Dari scene ini terlihat suasana di malam hari. mereka masing-masing memegang obor sebagai penerang jalan. Terlihat digambar ada sekerumunan orang yang hendak pergi kesurau, menggunakan baju yang sopan rapih bermuslim.

serta terlihat seorang perempuan yakni zainab dan seorang laki yakni hamid, yang sedang berdiri ditengah kerumunan masyarakat. mereka saling tersenyum, menyapa dan tersipu malu.

Dalam scene ini perempuan yang sedang menundukkan kepala nya dan tersenyum malu merupakan cerminan sikap kewajiban seorang perempuan muslim. Dimana ia menjaga pandangannya terhadap lawan jenis atau yang bukan makhramnya. dengan tujuan agar terhindar dari hal yang tak diinginkan.

Jarak berdiri yang saling berjauhan mencerminkan bahwa perempuan harus menjauhkan diri dari berdua-duaan yang dapat menimbulkan fitnah diantara keduanya.

(8)

Dan Pakaian yang tidak ketat dan kerudung yang digunakan adalah cerminan kewajiban sebagai perempuan, yang mana aurat adalah suatu kewajiban perempuan yang harus dijaga kesuciannya agar terhindar dari nafsu birahi lawan jenis yang melihat.

Analisis penelitian 4.3.1. :

Menurut pandangan peneliti merujuk dari makna lain gambar diatas bahwa perempuan boleh untuk berhadapan langsung dengan lawan jenis atau yang bukan dengan makhramnya, namun dengan suatu keperluan yang mendesak serta ditempat terbuka dan ramai. Akan tetapi perempuan juga harus memposisikan dirinya agar terhindar dari sebuah fitrah. Terlihat dari jarak berdiri mereka, bahwasanya didalam agama hendaklah berusaha menjauhkan diri baik laki-laki dan perempuan agar terhindar dari hal yang tak diinginkan.

Senyum Zainab yang dengan menundukkan kepala merupakan sebuah tanda, dimana senyum merupakan kebahagiaan yang dirasa serta luapan senang nya yang tak bisa diungkapkannya kepada laki-laki yang berada didepannya, dan melalui senyum tanda ini ia tunjukkan.

Dan peneliti melihat ada sebuah kepercayaan yang begitu kuat terhadap agama dengan segala kewajiban dan aturan-aturan yang dianutnya. Baik laki-laki dan perempuan. Sebagai wujud ketaqwaannya kepada Allah. Terlihat dari perilaku

(9)

dan cara pandang mereka serta fisik, yakni dari pola pakaian yang melindungi aurat mereka saat berada diluar dan berinteraksi dengan yang lain, sesuai dengan syariat yang ada.

Makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan boleh memiliki ketertarikan terhadap laki-laki,malu yang ditunjukkan bukan sebuah wujud fitrahnya sebagai perempuan akan tetapi bentuk hasrat rasa suka yang dimiliki manusia yang pada dasarnya manusia hidup untuk berpasang-pasangan dan saling melengkapi satu dengan lainnya.

Makna baru lainnya bahwa pada saat itu kerudung yang menutupi rambutnya berbeda dengan sekarang , kerudung yang digunakan masih terlihat rambut dan leher, sedangkan sekarang kerudung lebih dikenal dengan hijab yang benar-benar menutupi aurat bagian kepala hingga dada.

Dan makna baru lainnya pada saat itu sangat tabu sekali apabila perempuan berdekatan dengan laki-laki.

Gambar 4.3.2 Perempuan yang berkumpul sebagai anggota masyarakat. sign

(10)

Denotasi Konotasi Dari scene ini terlihat suasana disiang

hari yang cerah dipinggir sungai, terdapat beberapa perempuan yang sedang berbincang-bincang sambil bersendau gurau dengan posisi duduk dan jarak yang begitu dekat satu dengan yang lainnya. Keceriaan terpancar dari wajah mereka, tawa dan senyum mewarnai perbincangannya.

Merekapun memakai pakaian muslim, dan sehelai kerudung yang menempel dikepala. Aktivitas ini dilakukan saat waktu senggang untuk berkumpul dan bersilahturahmi dengan teman-teman.

Dalam scene ini Zainab yang sedang berkumpul dengan teman-temannya adalah sebuah cerminan perempuan sebagai anggota masyarakat yang menjalin dan menjaga silahturahmi antar umat beragama.

Pakaian yang Zainab dan teman-temannya gunakan saat berada diluar rumah adalah sebuah wujud ketaqwaannya kepada Allah secara kasat mata, aurat yang mereka tutupi dengan busana yang sopan bersih tidak ketat ini guna melindungi tubuhnya dari hal yang tak diinginkan.

Analisis penelitian 4.3.2 :

Menurut pandangan peneliti merujuk dari makna lain gambar diatas perempuan muslim itu harus berkumpul dengan sesama makhramnya dan sebagai wujud kewajiban perempuan muslim untuk Tidak bercampur dengan komunitas laki-laki atau yang bukan makhramnya. terkecuali adahal yang mendesak namun dengan batasan-batasan sesuai dengan syariat islam.

(11)

peneliti melihat perempuan juga boleh terlihat aurat rambutnya, selagi itu dengan sesama makhram dan keluarga nya. Namun tetap menjaga auratnya dengan pakaian yang digunakannya.

Dan makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan mempunyai hak untuk bisa bersosialisasi antar sesama manusia, membuka pola pikiran dan cara pandang agar lebih luas. Disisi lain perempuan sangat tabu dengan berkumpul dengan yang bukan mahramnya. Atau sangat kental perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan.

Makna baru lainnya bahwa pada saat itu kerudung yang menutupi rambutnya berbeda dengan sekarang , kerudung yang digunakan masih terlihat rambut dan leher, sedangkan sekarang kerudung lebih dikenal dengan hijab yang benar-benar menutupi aurat bagian kepala hingga dada.

Gambar 4.3.3 Seorang ibu yang menjaga kehormatan anaknya ditengah kerumunan massa

Sign

Hamid: mak!(mak yang sedang berjalan menuju hamid) Emak: masuklah mid, percayalah semua akan baik-baik saja

(12)

Denotasi Konotasi Dari scene ini terlihat suasana malam

hari dimana orang-orang memegang obor sebagai penerang jalan. terlihat ibu hamid sedang berada dikeremunan masyarakat yang hendak menghakimi hamid. Semua mata tertuju kepada hamid dengan wajah sinis terkecuali ibu dan teman hamid. Ketenangan tampak diwajah sang ibu.

Dalam scene ini digambarkan Ibu Hamid yang datang ditengah kerumunan laki-laki adalah sebuah tindakan bagaimana perempuan sebagai ibu menjaga dan melindungi anaknya yang dihakimi sebagai wujud kasih sayang kepada anaknya .

Ucapan yang dilontarkan ibu “masuklah mid , percayalah semua akan baik-baik saja” sebuah cerminan bahwa perempuan ditengah kepanikan ia mampu memberi ketenangan untuk anaknya. dari semua orang yang menyudutkan anaknya. wujud kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Analisis penelitian 4.3.3 :

Menurut pandangan peneliti makna lain dari gambar diatas bahwa perempuan muslim diperbolehkan untuk berada ditengah kerumunan yang bukan makhramnya jika ada keperluan yang mendesak dimana perempuan ini bertujuan untuk menjaga kehormatan anaknya serta wujud sayang seorang perempuan kepada anaknya yang sedang mengalami musibah.

(13)

Perempuanpun berhak dalam melindungi anaknya terlebih bahwa perempuan adalah sosok seorang ibu yang mengandung melahirkan dan menyusui serta mendidik anaknya.

Peneliti juga melihat ada sebuah kepercayaan yang begitu kuat terhadap agama dengan segala kewajiban dan aturan-aturan yang dianutnya. dimana kewajiban perempuan saat berada diluar dan berhadapan dengan lawan jenis harus menutupi auratnya. Sesuai dengan syariat yang ada.

Makna barunya dari gambar diatas perempuan bisa berdiri sendiri, menunjukkan keberanian yang dimilikinya dalam berperan besar menjaga anaknya, meski ditengah kerumunan yang didominasi kaum laki-laki, perempuan pun bisa sejajar berdiri dengan laki-laki.

Gambar 4.3.4 Zainab dan Keluarganya hendak pergi kesurau bersama-sama dengan masyarakat

(14)

Denotasi Konotasi Dalam scene ini terlihat suasana malam

hari, dimana ayah, ibu zainab dan sahabatnya berjalan berbarengan dengan masyarakat lainnya. Posisi sang ayah dan ibunya pun berjalan lebih awal didepan sedangkan zainab serta temannya mengikuti dari belakang. Sang ayah lengkap menggunakan baju kokoh dan peci serta ibu zainab dan temannya menggunakan baju muslim dan kerudung yang hendak pergi kesurau untuk solat berjamaah.

Dalam scene ini terlihat orang tua zainab yang berjalan lebih awal didepan menandakan sebuah tindakan sebagai figur orang tua ia lebih dituakan, panutan, diutamakan, serta melindungi anaknya, posisi ibu zainab yang berjalan dengan suaminya, menandakan bahwa sebagai perempuan dan ibu ia mempunyai peran yang sama dalam melindungi anaknya. zainab yang berada dibelakang orang tuanya menandakan sebuah tindakan perempuan sebagai anak menghormati, merendahkan diri, dan mengutamakan orang tua. dan pakaian yang digunakan merupakan sebuah tindakan dimana sebagai muslim menjaga aurat serta kesopanan saat berada diluar rumah.

(15)

Analisis penelitian 4.3.4 :

menurut pandangan peneliti makna lain dari gambar diatas bahwa perempuan mempunyai andil yang sama dengan laki-laki dalam menjaga serta melindungi anaknya.

Peneliti juga melihat adanya sebuah kekentalan agama yang sangat kuat dimana perempuan dan laki-laki diharuskan untuk solat berjamaah disurau. Sebagai wujud ketaqwaannya kepada allah dengan aplikasi ibadah secara nyata.

Dan perempuan diharuskan untuk menutup aurat saat berada di luar rumah, sebagai wujud menjaga pandangan agar kesuciannya terjaga. Terlihat dari pakaian dan kerudung yang menutupi lekuk tubuh perempuan seorang muslim saat hendak pergi kesurau.

Makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan dapat berdiri sendiri dan sejajar dengan laki-laki, menjadi pemimpin terutama dalam mendidik dan menjaga anaknya dimana pun ia berada. Perempuan mampu mengimbangi jiwa kepemimpinan yang dasarnya dimiliki laki-laki.

(16)

Gambar 4.3.5 Zainab yang sedang membantu usaha ayahnya. Sign

Denotasi Konotasi

dari scene ini terlihat zainab yang sedang memegang buku catatan usaha ayahnya sedang mengkordinir para pekerja yang hendak membawa gabah ke gudang. Dan posisi zainab yang sedang berada diluar rumah tetap menggunakan pakaian yang menutup aurat.

dari scene ini zainab sedang

mencerminkan sebuah sikap bagaimana perempuan sebagai anak mencoba berbakti kepada orang tua dengan membantu pekerjaan ayahnya.

Pakaian yang zainab yang tidak ketat dan kerudung yang digunakannya adalah sebuah cerminan sikap seorang perempuan muslim ia menjaga auratnya dari pandangan lawan jenisnya saat berada diluar rumah.

(17)

Analisi peneltian 4.3.5 :

Menurut pandangan peneliti makna lain dari gambar diatas bahwa perempuan juga diperbolehkan dalam membantu pekerjaan ayahnya sebagai wujud baktinya terhadap orang tua, bukan hanya laki-laki saja. Perempuanpun dapat berinteraksi dengan masyarakat. Namun tetap sesuai dengan syariat islam yang ada. ini terlihat juga bagaimana perempuan harus tetap menutupi auratnya dengan pakaian serta kerudung yang digunakannya saat berada diluar sebagai wujud kewajiban utama yang harus di lakukan perempuan dalam menjaga fitrahnya yang telah di berikan oleh Allah SWT.

Makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin dalam memerintahkan dan mengkordinir masyarakat baik itu sifat pekerjaannya di geluti oleh kaum laki-laki.

Dan perempuan mampu untuk memikul tanggung jawab dalam memajukan kehidupan sosial dimasyarakat. Atas setiap keputusan dan konsekuensi yang diterimanya.

Gambar 4.3.6 Zainab beserta keluarganya menyambut kedatangan paman dan pria yang akan dijodohkannya

(18)

Denotasi Konotasi Dari scene terlihat paman dan pria yang

akan dijodohkan dengan zainab sedang bertamu kerumahnya. Kedua orang tua zainab menyambut dengan baik dan ramah meski zainab tak menginginkan adanya perjodohan ini. mereka pun memakai pakaian muslim yang rapih dan sopan.

Dari scene ini zainab yang menyambut tamu dengan baik dan ramah adalah sebuah cerminan kewajiban perempuan dalam menjaga kesopanan saat berbicara dan bertingkah laku terlebih dengan lawan jenisnya. Zainab yang didampingi kedua orang tua dan pamanya mencerminkan sikap kewajiban sebagai perempuan untuk menjauhkan diri dari berdua-duaan agar terhindar dari fitnah.

Dan Pakaian yang tidak ketat dan kerudung yang digunakan saat berada dirumah adalah cerminan kewajiban sebagai perempuan, yang mana aurat adalah suatu kewajiban perempuan yang harus dijaga kesuciannya agar terhindar dari nafsu birahi lawan jenis yang melihat.

(19)

Analisis penelitian 4.3.6 :

Menurut pandangan peniliti makna lain dari gambar diatas bahwa perempuan meski ia berada didalam rumah terlebih saat kedatangan tamu yang bukan makhramnya, perempuan harus menutupi auratnya menjaga fitrahnya sebagai perempuan agar apa yang sudah diamanatkan oleh Allah SWT terjaga dan terlindungi kesuciannya dengan pakaian dan kerudung yang menutupi lekuk tubuh seorang perempuan muslim.

Perempuan dalam keadaan apapun harus bersikap dan berbicara dengan sopan, karena dalam islam selalu menjaga moral perempuan agar terjaga reputasi dan kehormatannya serta kesuciannya.

ketidak inginan zainab untuk dijodohkan pun terlihat dari ekspresi wajah yang tegang dengan alis yang mengerucut mengartikan sebuah ketidak sukaan perempuan dengan perjodohan yang di rencanakan oleh kedua orang tua dan pamannya.

Dan peneliti melihat adanya sebuah kekentalan budaya yang masih menjodohkan anaknya dengan pilihan orang tua atau keluarganya, sedangkan dalam islam anak khususnya perempuan tidak dibolehkan mengawinkan anak perempuannya dengan laki-laki yang tak disukainya. Karena adapun wewenang orang tua kepada anak perempuan tidak lebih dari sekedar mendidik, memperhatikan dan menanamkan nilai agama dan akhlak kepada anaknya.

Makna baru yang terdapat disini bahwa perempuan diatas bahwa perempuan boleh memiliki ketertarikan terhadap laki-laki, karena bentuk hasrat

(20)

rasa suka hal yang pada dasarnya dimiliki manusia hidup untuk saling berpasang-pasangan dan saling melengkapi satu dengan lainnya.

Dan disislain pada saat itu mereka sangat tabu dengan konsep pacaran, dan lebih mengenal perjodohan atau sering disebut dengan proses Ta’aruf.

Gambar 4.3.7 Zainab dan ayahnya sedang duduk diruang tamu sambil membantu ayahnya

Sign

Denotasi Konotasi

Dalam scene ini terlihat zainab dengan sang ayah sedang duduk bersama di ruang tamu membantu pekerjaan ayahnya. jarak merekapun tak begitu jauh. Dan zainab menggunakan pakaian yang menutup aurat.

Dalam scene ini zainab yang sedang mencatat mencerminkan bagaimana perempuan sebagai anak membantu orang tuanya mengerjakan apa yang diperintahnya.

Dan Zainab yang menggunakan pakaian muslim dirumah dengan yang tidak ketat dan kerudung yang digunakan adalah cerminan kewajiban sebagai perempuan, yang mana aurat adalah suatu kewajiban perempuan

(21)

yang harus dijaga kesuciannya.

Analisis penelitian 4.3.7:

Menurut peneliti makna lain dari gambar diatas bahwa perempuan dimanapun ia berada baik diluar maupun didalam rumah harus menjaga auratnya, dengan pakaian dan kerudung yang menutupi lekuk tubuhnya. Agar apa yang sudah menjadi kewajiban sebagai perempuan yakni auratnya tetap terjaga dan terlindungi kesuciannya. Perempuan pun harus membantu orang tuanya sebagai wujud baktinya terhadap orang tua yang sudah menjaga dan mendidiknya.

Makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan mampu untuk dipercayakan dan mampu untuk memikul tanggung jawab, bukan hanya sekedar membantu orang tua, namun sebuah bentuk dimana perempuan mampu menjaga dan bertanggung jawab atas amanah pekerjaan yang diterimanya, dan perempuan mampu memperdayakan kemampuan akalnya dalam mengerjakan dan menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaannya.

(22)

Gambar 4.3.8 Hamid menemui Zainab untuk berpamitan hendak pergi kethawalib untuk melanjutkan pendidikannya.

Sign

Hamid: zainab, aku akan pergi kethawalib melanjutkan pendidikan ku!

Zainab: kau akan segera pergi kethawalib , pergi memasuki dunia yang lebih luas, sementara aku masuk ke dunia yang lebih kecil dan sempit

Hamid: kau masih bisa melakukan banyak hal disini!

Denotasi Konotasi

Terlihat suasana disiang hari dimana hamid sedang menghampiri zainab, untuk berpamitan karena akan pergi kethawalib, posisi zainab yang membelakangi hamid dengan jarak yang agak jauh tampak begitu sedih. Zainab yang bertemu dengan hamid menggunakan baju yang sopan dan menutupi aurat sebagai muslim.

Dalam scene ini terlihat zainab yang menggunakan pakaian yang menutupi auratnya mencerminkan sikap

kewajiban sebagai perempuan untuk menjaga lekuk tubuhnya dari

pandangan laki-laki. Jarak posisi berdiri mereka yang berjauhan dan tak saling pandang mencerminkan sikap sebagai perempuan berusaha untuk menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat

(23)

menarik perhatian lawan jenisnya. Wajah zainab yang sedih dan ucapan yang dilontarkan “kau akan segera pergi kethawalib , pergi memasuki dunia yang lebih luas, sementara aku masuk ke dunia yang lebih kecil dan sempit” mencerminkan perempuan meski dalam keadaan kecewa dan sedih tetap berbicara dengan sopan sebagai wujud kewajibannya sebagai

perempuan.

Analisis penelitian 4.3.8:

Menurut pandangan peneliti makna lain dari gambar diatas bahwa perempuan harus selalu menjaga auratnya dari lawan jenisnya dengan menggunakan pakaian yang menutupi aurat serta lekuk tubuhnya terlebih saat ia berada diluar rumah. Yang dimana saja bisa bertemu dan berpapasan dengan yang bukan makhramnya.

Perempuan boleh untuk berhadapan langsung dengan lawan jenis atau yang bukan dengan makhramnya, namun dengan suatu keperluan yang mendesak serta ditempat terbuka. Untuk menjalin sebuah silahturahmi yang baik diantara keduanya dan juga antarsesama manusia. Tapi perempuan juga harus memposisikan dirinya agar terhindar dari sebuah fitnah. Terlihat dari jarak berdiri

(24)

mereka, bahwasanya didalam agama hendaklah berusaha menjauhkan diri baik laki-laki dan perempuan agar terhindar dari hal yang tak diinginkan.

Perempuan diharuskan untuk menjaga pandangannya terlebih dengan lawan jenis yang dapat menimbulkan fitnah dan hal yang tidak diinginkan.

Dan peneliti melihat wajah sedih zainab yang ingin seperti laki-laki yang dapat mencapai pendidikan yang lebih tinggi lagi diluar dari kota tersebut, terlihat dari ekspresi mata yang sayu dan dan alis yang menurun menandakan kesedihan dan kepasrahan menerima kenyataan yang ada. dan sedangkan dalam islam perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, mempertegas jati diri kemanusiaannya dan mendapat pendidikan yang baik.

Makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan mampu untuk menyuarakan atau menyampaikan suatu hal ketika haknya sebagai perempuan dibatasi. Terutama untuk mendapatkan pendidikan yang sama seperti laki-laki.

Gambar 4.3.9 Zainab, Hamid dan masyarakat setempat pergi bersama-sama kesurau

(25)

Denotasi Konotasi Suasana dimalam hari dimana zainab,

hamid dan masyarakat hendak pergi kesurau beramai-ramai. Pakaian muslim yang mereka kenakan sangat rapih dan sopan. Posisi laki-laki dan perempuan saat berjalan kesuarau agak berjauhan, dimana laki-laki berjalan lebih awal dan perempuan mengikuti dari belakang.

Dalam scene ini terlihat zainab yang memakai pakaian muslim mencerminkan sikap, kewajiban sebagai perempuan untuk menjaga aurat lekuk tubuhnya dari pandangan laki-laki.

Posisi zainab yang berjalan berjauhan dengan laki-laki mencermikan perempuan harus menjauhkan diri dari berdua-duaan yang dapat menimbulkan fitnah diantara keduanya.

Analisis Penelitian 4.3.9:

Menurut pandangan peneliti makna lain dari scene gambar diatas bahwa adanya sebuah kekentalan agama yang sangat kuat, dimana perempuan dan laki-laki diharuskan untuk solat berjamaah disurau. Sebagai wujud ketaqwaannya kepada allah dengan aplikasi ibadah secara nyata. Makna lainnya pun bahwa perempuan harus selalu menjaga auratnya dari lawan jenisnya dengan menggunakan pakaian yang menutupi aurat serta lekuk tubuhnya terlebih saat ia berada diluar rumah.

(26)

Dan perempuanpun diperbolehkan berhadapan dengan laki-laki namun ditempat yang terbuka dan ramai. Tapi perempuan juga harus memposisikan dirinya agar terhindar dari sebuah fitnah. Terlihat dari jarak berdiri mereka, bahwasanya didalam agama hendaklah berusaha menjauhkan diri baik laki-laki dan perempuan agar terhindar dari hal yang tak diinginkan.

Makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan mampu untuk berdiri sendiri dan sejajar dengan laki-laki sebagai manusia dan anggota masyarakat. perempuan pun mempunyai andil yang sama dalam menciptakan sebuah kekentalan agama yang dianutnya ditengah masyarakat. dan tata nilai budaya dan agama yang begitu kenatl pada saat itu, yang dimana terlihat bahwa perempuan saling berdekatan adalah yang tabu atau asing.

Gambar 4.3.10 Zainab sedang menjamu para tamu yang sedang berkunjung kerumahnya

sign

Denotasi Konotasi

Suasana diruang tamu dimana beberapa perempuan sedang datang bertamu dan

Dari scene ini tamu yang datang kerumah ibu zainab mencerminkan

(27)

berbincang dengan zainab dan ibunya. zainab beserta ibunya menjamu tamunya secara baik dengan menyajikan makanan serta minuman, yang dibawa oleh zainab. Merekapun menggunakan pakaian muslim yang rapih dan sopan saat bertamu kerumah ibu zainab.

perempuan sebagai anggota masyarakat menjalin silaturahmi yang baik antar makhluk sosial.

Zainab yang menjamu tamunya mencerminkan kewajiban sebagai perempuan untuk bersikap sopan, baik itu dengan makhramnya ataupun tidak dengan makhramnya.

Pakaian muslim yang menutupi auratnya serta lekuk tubuh mencerminkan kewajiban perempuan dalam menjaga fitrahnya sebagai perempuan.

Analisi Penelitian 4.3.10:

Menurut peneliti makna lain dari gambar diatas bahwa perempuan harus berkumpul dengan sesama makhramnya dan sebagai wujud kewajiban perempuan muslim untuk Tidak bercampur dengan komunitas laki-laki atau yang bukan makhramnya. terkecuali adahal yang mendesak namun dengan batasan-batasan sesuai dengan syariat islam.

Meskipun juga perempuan berada didalam rumah ia tetap menjaga auratnya dengan menggunakan pakaian sehari-hari yang sopan, tidak ketat dan tidak menonjolkan lekuk tubuhnya, sebagai wujud menjaga fitrah dan kesucian

(28)

dari pandangan yang melihatnya. Dan peneliti juga melihat perempuan harus memiliki sikap yang sopan baik terhadap sesama perempuan, dikarenaka perempuan sangat dimuliakan karena fitranya yang suci.

Makna baru dari gambar diatas bahwa perempuan mampu untuk bersosialisasi antar sesama manusia, membuka pola pikiran dan cara pandang agar lebih luas. Dan perempuan mampu untuk menjadi sebuah jembatan untuk menjalin silahturahmi yang baik antar sesama manusia.

(29)

Makna Lama Makna Baru Hubungan perempuan dengan lawan jenis Fungsi perempuan sebagai anak

Perempuan tidak boleh bercampur dengan komunitas laki-laki kecuali adahal yang mendesak.

Perjodohan atau Ta’aruf

Perempuan sebagai anak membantu menggantikan pekerjaan ayahnya.

Perempuan bisa berdiri sendiri, menunjukkan keberanian yang dimilikinya dalam berperan besar menjaga anaknya. Meski ditengah kerumunan yang didominasi kaum laki-laki, perempuan pun bisa sejajar berdiri dengan laki-laki. Perempuan dan laki-laki masih

sangat tabu dengan istilah konsep berpacaran ,mereka lebih mengenal perjodohan.

Perempuan mampu menjadi pemimpin dalam memerintahkan dan mengkordinir masyarakat, baik itu sifat pekerjaan yang di geluti oleh kaum laki-laki. Perempuan mampu untuk memikul tanggung jawab dalam memajukan kehidupan sosial dimasyarakat. Atas setiap keputusan dan konsekuensi yang diterimanya.

(30)

Kerudung Sikap perempuan Fungsi perempuan sebagai anak

Menutup aurat dengan mengenakan pakaian dan kerudung yang menutupi auratnya

Perempuan berusaha menjga kesopanan saat berbicara.

Perempuan sebagai anak membantu orang tuanya

Rambut yang terlihat bukan sebuah bentuk dimana aurat yang dimiliki perempuan, akan tetapi sebuah bentuk dimana rambut adalah mahkota yang dimiliki setiap perempuan. Yang identik dengan rambut panjang dan indah.

Saat itu mereka lebih menggunakan kerudung yang masih terlihat rambut dan leher, dan sekarang lebih dikenal dengan hijab.

Perempuan mampu untuk menyuarakan atau menyampaiakn suatu hal ketika haknya sebagai perempuan dibatasi. Terutama untuk mendapatkan pendidikan yang sejajar dngan laki-laki.

Perempuan mampu untuk dipercayakan dan mampu untuk memikul tanggung jawab. Bukan hanya sekedar membantu orang tua,

(31)

Fungsi perempuan sebagai ibu Hubungan perempuan dengan lawan jenis Kewajiban perempuan sebagai ibu terhadap anaknya

Perempuan harus menjaga pandangannya serta menundukkan dari rasa malu saat

berhadapan dengan laki-laki

namun sebuah bentuk dimana perempuan mampu menjaga dan bertanggung jawab atas amanah pekerjaan yang diterimanya. Serta perempuan mampu memperdayakan kemampuan akalnya dalam mengerjakan dan menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaannya.

perempuan dapat berdiri sendiri dan sejajar dengan laki-laki, menjadi pemimpin terutama dalam mendidik dan menjaga anaknya dimana pun ia berada. Perempuan mampu mengimbangi jiwa kepemimpinan yang dasarnya dimiliki laki-laki.

Perempuan boleh memiliki ketertarikan terhadap laki-laki,malu yang ditunjukkan bukan sebuah wujud fitrahnya sebagai perempuan akan tetapi bentuk hasrat rasa suka yang dimiliki manusia yang pada

(32)

dasarnya manusia hidup untuk berpasang-pasangan dan saling melengkapi satu dengan lainnya.

4.6 Pembahasan

Dari hasil peneliti berdasarkan mitos dan ideologi yang dirujukkan melalui teknis analisis roland barthes. Peneliti melihat adanya sebuah rangkaian mitos melalui gambar-gambar atau objek yang diteliti. Mitos itu sendiri berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Dimana mitos ini dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya, atau dengan kata lain bahwa mitos adalah suatu sistem pemaknaan tataran kedua.

Mitos perempuan muslim dalam film dibawah lindungan ka’bah ini tergambarkan bahwa Perempuan bisa berdiri sendiri, menunjukkan keberanian yang dimilikinya dalam berperan besar menjaga anaknya, meski ditengah kerumunan yang didominasi kaum laki-laki. Perempuanpun dapat berdiri sendiri dan sejajar dengan laki-laki, menjadi pemimpin terutama dalam mendidik dan menjaga anaknya dimana pun ia berada. Sehingga ia mampu mengimbangi jiwa kepemimpinan yang dasarnya dimiliki oleh laki-laki. Hal ini terungkapkan pada

(33)

saat seorang ibu yang berani berdiri ditengah kerumunan laki-laki dalam membela dan melindungi anaknya.

Mitos lain yang ditemukan dalam film ini bahwasanya perempuan juga mampu menjadi pemimpin dalam memerintahkan dan mengkordinir masyarakat atau berperan ganda, baik itu sifat pekerjaan yang di geluti oleh kaum laki-laki. Perempuan mampu untuk memikul tanggung jawab dalam memajukan kehidupan sosial dimasyarakat. Terlihat saat perempuan dapat membantu pekerjaan ayahnya yang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan laki-laki.

Dan mitos lainnya perempuan mampu bersosialisasi dan berkembang ditengah masyarakat, dengan saling bersilahturahmi antar sesama manusia ketika ia berjumpa dengan orang-orang. Dan perempuan mempunyai hak untuk menyuarakan pendapat serta menyukai hal yang ia suka dan tidak menyukai hal yang ia tidak suka.

Budaya dan agama yang begitu kental terdapat mitos bahwa konsep berpacaran pada film ini sangatlah tabu, mereka lebih mengenal perjodohan dan ta’aruf. Lalu tata nilai budaya yang memperlihatkan perbedaan derajat dimana harta, jabatan sangat terlihat jelas ketika Hamid seorang anak pembantu menyukai Anak majikan sang Ibu. Dan terdapat mitos kerudung yang melekat disisi perempuan dimana saat itu kerudung hanya menempel sehingga terlihat rambut serta leher, sedangkan sekarang lebih dikenal dengan istilah hijab yang sangat trend dan dapat dimodivikasi sehingga seluruh auratnya tertutup.

(34)

Mitos yang berkembang di perempuan muslim dalam film dibawah lindungan ka’bah ini terkait dari makna lama yang ditampilkan, sehingga muncullah makna baru atau mitos tersebut. mitos ini pun sangat berkaitan erat dengan ideologi terhadap perempuan muslim atau sebuah ide besar yang ditonjolkan dalam film ini merujuk dari mitos yang ada. Bahwasanya ideologi perempuan muslim dalam film dibawah lindungan ka’bah ini adalah sebuah kebebasan yang dimiliki perempuan muslim yang diseleraskan dengan kebudayaan yang erat kaitannya dengan norma-norma agama.

Hal ini terlihat dari mitos perempuan saat bertindak dan bersikap sesuai dengan norma-norma budaya dan agama. Dimana kebebasan yang dimiliki perempuan dalam film ini tetap mengikuti norma-norma yang ada dengan selalu bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran yang ada. sehingga fitrahnya sebagai perempuan tetap terjaga. Inilah yang tergambarkan dari mitos dan ideologi perempuan muslim dalam film dibawah lindungan ka’bah. Perempuan yang notabennya lemah dimata laki-laki, pada dasarnya mampu berdiri sendiri dan sejajar dengannya.

Gambar

Gambar 4.3.1 Zainab sedang menundukkan kepalanya tersenyum malu  berhadapan dengan lawan jenis
Gambar 4.3.2 Perempuan yang berkumpul sebagai anggota masyarakat.
Gambar 4.3.3 Seorang ibu yang menjaga kehormatan anaknya ditengah  kerumunan massa
Gambar 4.3.4 Zainab dan Keluarganya hendak pergi kesurau bersama-sama  dengan masyarakat
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan pihak lain yang tunduk pada Undang-undang pasar modal untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang

Berdasarkan uraian yang penulis jelaskan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh dalam bentuk skripsi dan mengambil penelitian di lingkungan kerja Dinas Koperasi, UKM,

Berdasarkan grafik hubungan pengembangan dengan waktu di titik C pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6, tanah tanpa perkuatan kolom T-shape, mengalami pengembangan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga ini dapat dilakukan untuk memulai materi pembelajaran atau tema baru supaya siswa lebih

Artinya : “Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, “Wahai Rasulullah, firman Allah yang berbunyi ‘Dan

Selanjutnya jika Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kabupaten Nias tidak terlaksanamaka akan berimplikasi baik bagi pemerintah daerah, kecamatan, dan juga

Sebaliknya siswa dengan Self-Efficacy yang lemah atau rendah cenderung rentan dan mudah menyerah menghadapi masalah matematika tersebut, mengalami kesulitan dalam

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian demi mengetahui dan menelaah lebih jauh mengapa saat ini banyak perusahaan tidak lagi memandang