• Tidak ada hasil yang ditemukan

LISBETH.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LISBETH.docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL BOOK REPORT

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

NAMA: LISBETH SARAGIH

NIM: 1163111039

KELAS/PRODI: REGULER E1/PGSD

DOSEN PENGAMPU : SUDIRMAN M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016/2017

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan kasih sayangNya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report yang membahas tentang “Filsafat Pendidikan”.Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dosen yang membimbing mata kuliah ini dan memberi kesempatan untuk memaparkan hasil pemikiran (kritikan) penulis.

Sebagai manusia biasa tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. i DAFTAR ISI ……… ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ……… 1 1.2 TUJUAN ……… 1 1.3 MANFAAT ……… 1

BAB II ISI BUKU

2.1 IDENTITAS BUKU ………... 2 2.2 RINGKASAN ISI BUKU ……….. 3 BAB III PEMBAHASAN

3.1 KEUNGGULAN ………. 14 3.2 KELEMAHAN ……… 14 BAB IV.PENUTUP 4.1 KESIMPULAN ……… 15 4.2 SARAN ……… 15 DAFTAR PUSTAKA ……… 16

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam sejarah kehidupan manusia muncul dan berkembang aktivitas manusia yang disebut filsafat. Kata filsafat mempunyai sebutan-sebutan lain sesuai dengan bergesernya waktu atau karena adanya berbagai bahasa di dunia. Namun demikian filsafat sebagai hasil manusia berfilsafat masih menunjukkan adanya kesamaan makna, yaitu kegiatan manusia yang lebih banyak menggunakan potensi dasar manusia, yaitu kemampuan berfikir. Arti kemampuan berfikir sendiri juga dimaknai dengan berbagai arti meskipun secara umum dapat juga ditemukan makna yang sama, yaitu kemampuan untuk menjawab pertannyaan atau memecahkan masalah.

Sebelum berbicara banyak tentang filsafat lebih baik dicari tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan istilah filsafat meskipun untuk mendapat pengertian yang sama tidak mudah. Kesulitan timbul karena sudah meluasnya istilah filsafat di masyarakat, namun dengan pemahaman makna filsafat yang berbeda-beda akibat latar belakang kehidupan yang beragam. Upaya yang dapat dilakukan adalah mendapatkan gambaran umum yang terkandung dalam filsafat dengan membandingkan rumusan yang satu dengan rumusan yang lain, selanjutnya cari unsure-unsur yang sama dan buat rumusan yang berlaku umum.

Pengertian filsafat dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu rumusan yang didasarkan atas asal usul kata(etimologi), melalui analisis kegiatan berfilsafat, melalui pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para filsof, para pakar filsafat, maupun para penulis buku filsafat.

1.2 TUJUAN

1.untuk mengetahui apa saja yang dipelajari/dibahas dalam mata kuliah filsafat pendidikan. 2.untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada buku.

3.pemperinci materi-materi yang ada dibuku yang sedang dikritik.

1.3 MANFAAT

1.bagi pembaca : memudahkan pembaca untuk memahami pembahasan yang ada di buku yang dikritik.

2.bagi penulis : menambah wawasan dan pengetahuan karena tidak hanya satu buku yang akan dibaca dalam mengkritik buku. Seperti perjanjian tugas ini paling sedikit buku pembandingnya 2, selain buku yang dikritik.

(5)

BAB II

ISI BUKU

2.1 IDENTITAS BUKU

 BUKU UTAMA

1.Judul buku : Filsafat Pendidikan Teori dan Praktik 2.Pengarang : Drs.H.Soegiono,MM dan DR.Tamsil Muis 3.Penerbit : PT.REMAJA ROSDAKARYA

4.Tahun Terbit : 2012 5.Kota Terbit : Bandung 6.Tebal buku : 134 halaman 7.ISBN : 978-979-692-086-0  BUKU PEMBANDING PERTAMA

1.Judul buku : Filsafat Pendidikan

2.Pengarang : Drs.Anas Salahudin,M.pd. 3.Penerbit : CV.PUSTAKA SETIA 4.Tahun Terbit : 2011

5.Kota terbit : Bandung 6.Tebal buku : 238 halaman 7.ISBN : 978-979-076-117-9 8.Ukuran Buku : 16x24 cm

 BUKU PEMBANDING KEDUA

1.Judul buku : Filsafat Pendidikan

2.Pengarang : Dr.Edward Purba,MA dan Prof.Dr.Yusnadi,MS 3.Penerbit : UNIMED PRESS

4.Tahun Terbit : 2016 5.Kota terbit : Medan 6.Tebal buku : 163 halaman 7.ISBN : 978-602-7938-38-0 8.Ukuran Buku : 18x25 cm

(6)

2.2 RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1 ORIENTASI MATERI

 Memahami pengertian filsafat secara umum  Memahami manfaat filsafat bagi mahasiswa  Memahami kededekan filsafat sebagai ilmu

 Memahami kaitan filsafat dengan ilmu-ilmu yang lain  Memahami berbagai cabang filsafat beserta karakteristiknya  Memahami aliran-aliran filsafat beserta karakteristiknya

 Memahami peran filsafat dalam pemikiran dan praktik pendidikan  Memahami kedudukan Pancasila sebagai landasan filosofis pendidikan BAB 2 MEMAHAMI PENGERTIAN FILSAFAT

2.1 Pengertian Filsafat Ditinjau dari Asal Kata

Sebagian orang berpendapat bahwa kata filsafat berasal dari bahasa Arab falsafah yang dikaitkan dengan kata sofiah yang berarti bijaksana dan kata sufi sebagai sebutan bagi orang yang ahli yang ahli berfilsafat. Dipihak lain ada yang berpendapat bahwa kata filsafat justru berasal dari bahasa Latin (Yunani) dan merupakan penyatuan dua kata philo yang artinya cinta dan Sophia yang artinya bijaksana.

2.2 Pengertian Filsafat menurut para Filsof

 PLATO : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli  ARISTOTELES : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang

tergabung didalamnya metafisika,logiks,retorika,ekonomi,politik,dan estetika.

 IMMANUEL KANT : Filsafat sebagai pengetahuan yang menjadi pangkal pokok segala pengetahuan yang tercakup didalamnya metafisika,etika,agama,dan antropologi.

 AL-FARABI : filsafat sebagai pengetahuan tentang hakikat sebagai yang sebenarnya. 2.3 Pengertian Filsafat menurut Beberapa Penulis Buku Filsafat

- Prof.IR Poedjawijatna dalam bukunya pembimbing ke arah alam filsafat,mengartikan filsafat sebagai “ingin mengerti dengan mendalam atau cinta kepada kebenaran”.

- Hasbullah Bakry dalam bukunya sistematika filsafat mengartikan filsafat sebagai “sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam mengenai ketuhanan,alam semesta,dan manusia.”.

-WH Kilpatrick penulis buku filosophy of education mengartikan filsafat sebagai “point of view” atau “the out look of life”.

(7)

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia , filsafat diartikan sebagai pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai segala yang ada,sebab,asal,dan hukumannya. a.Eksitensi Filsafat

pembahasan ini dimaksudkan untuk dapat menentukan genusnya filsafat dalam rangka membuat defenisinya. Filsafat adalah pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Filsafat sebagai ilmu pengetahuan mudah dipahami karena filsafat merupakan salah satu dari apa yang diperoleh menusia lewat indra dan fikirannya.

b.Apa yang dilakukan orang yang berfilsafat

berfilsafat merupakan kegiatan berfikir teorotik, kritik, mendalam, menyeluruh, rasional, mendasar, dan bebas.

c.Apa yang difilsafatkan

filsafat membahas segala sesuatu yang ada, yang meliputi sesuatu yang benar-benar dapat ditangkap oleh indra.

d.apa tujuan orang berfilsafat

Yang pertama, menyangkut kepentingan orang yang berfilsafat itu sendiri dan yang kedua,terkait dengan kebutuhan orang banyak. Ada orang yang memang sukanya memikirkan hal-hal sampai “njlimet”(mendalam) hanya semata-mata sebagai penyaluran hobby.

e.bagaimana berfikir berfilsafat

berfikir berfilsafat dimulai dari ketidaktahuan, ketidakmengertian, keraguan, kebingungan, atau hal-hal lain yang menyebabkan orang tergugah untuk bertanya tentang keadaan sesuatu.

BAB III FILSAFAT DI TENGAH-TENGAH BERBAGAI KARYA BUDAYA

Peran dan pemanfaatan filsafat bagi manusia perlu dipahami dari bagaimana filsafat berinteraksi dengan berbagai bentuk hasil cipta,rasa,karsa,dan karya manusia yang disebut budaya atau kebudayaan, serta dengan agama yang juga merupakan pedoman hidup manusia yang berasal dari Tuhan.

Filsafat merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam keberadaan, tumbuh kembang dan pemanfaatan semua unsur budaya yang berupa politik, ekonomi, social, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan.

(8)

Filsafat merupakan dasar pijak, panduan,dan pengontrol semua aktivitas manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.

BAB IV ALIRAN DAN CABANG FILSAFAT A.ALIRAN FILSAFAT

1.Idealisme

Sudut pandang ini sebenarnya sudah dirintis oleh filosof besar Plato yang mengatakan bahwa realita atau kenyataan atau kebenaran yang sungguh-sungguh benar adalah sesuatu yang disebut idea, bukan seperti yang dapat dilihat dengan indra manusia. Idea ada pada jiwa atau pikiran manusia, bersifat abstrak, universal, dan abadi. Abstrak bukan berarti tidak ada, tetapi ada, hanya tidak dapat ditangkap oleh indra manusia. Sedangkan apa yang dapat ditangkap oleh indra justru menurut idealism merupakan sesuatu yang semu, bukan realita.

Ungkapan Descartes tentang “Cogito Ergo Sum” yang artimya kurang lebih “Saya(benar) ada karena (buktinya) saya bisa berfikir” menunjukkan keraguan Descartes tentang keberadaan dunia indra, termasuk yang terlihat tentang dirinya, dan baru yakin bahwa dirinya ada setelah adanya kenyataan bahwa dirinya dapat berfikir.

2.Empirisme

Aliran empirisme berpendapat bahwa pengetahuan dan pengalaman manusia didapat dari hubungan manusia dengan lingkungannya melalui alat indra, bukan pemikiran. Jhon Locke (1632-1704 M) “manusia lahir tidak punya pengetahuan dan pengalaman apapun. Pengetahuan baru diperoleh setelah manusia menggunakan indranya menangkap apa yang ada

dilingkungannya. Apa yang benar-benar ada adalah seperti apa yang dapat ditangkap oleh alat indra.”.

3.Positivisme

Bagi Positivisme hakikat sesuatu adalah benar-benar pengalaman indra, tidak ada campur tangan yang bersifat batiniah. Tokoh filsafat empirisme Agus Comte (1798-1857 M) antara lain berpendapat bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dan merupakan gejala fisik.

4.Pragmatisme

William James (1842-1910 M) yang oleh Poedjawijatna (1997:132) ditisir pendapatnya bahwa pengertian atau keputusan itu benar jika pada praktik dapat dipergunakan.

(9)

5.Materialsime

Secara umum, marerialisme berpendapat bahwa keberadaan dan kebenaran semua yang ada didunia ini adalah materi atau benda semata-mata. Dalam hal menyangkut kebutuhan manusia, materialisme yang ekstrem berpendapat bahwa semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi melalui pemenuhan kebutuhan materi.

6.Naturalisme

Naturalisme yang berasal dari kata natura atau nature dalam bahasa Indonesia bermakna alam. Namun arti turunannya mempunyai dua makna. Makna pertama naturalism diartikan dalam konteks eksitensi benda alam atau hukum alam. Sedangkan makna kedua menyangkut sifat alami,alamiyah,wajar,tidak berbuat-buat,tidak afirtisial.

Filosof kelompok naturalism adalah Plato (427-347) yang dikenal juga dalam bidang pendidikan. Pendapatnya tentang pendidikan ialah bahwa serahkanlah anak pada alam dalam arti ajarkan kepada anak apa yang ada di alam ini dan perlakukan anak menurut alamiahnya, jangan ada pemaksaan.

7.Sekularisme

George Jacub Hoyoake (1817-1906 M) sekularisme dianggap sebagai gerakan yang tidak menyetujui terlalu besarnya ajaran Kristiani dalam kehidupan manusia. Sehingga makna dasar sekularisme sebagai gerakan moral maupun sebagai filsafat adalah suatu paham yang hanya memikirkan kepentingan duniawi dan mengabaikan hal-hal yang bersifat spiritual , keagamaan, moral, mistik, keramat, gaib dan sebagainya.

B.CABANG FILSAFAT

1.Dalam Earste Nederlanche Systematiche Ingerichte Encyclopedia (ENSIE) disebutkan cabang-cabang filsafat:  Metafisika  Logika  Filsafat mengenal  Filsafat pengetahuan  Filsafat alam  Filsafat kebudayaan  Filsafat etika  Filsafat antropologi

(10)

2.Ajaran Plato  Dialektika  Fisika  Etika 3.Ajaran Aristoteles  Logika

 Filsafat teoritik yang terdiri dari fisika, matematika, metafisika  Filsafat praktis yang terdiri dari etika, ekonomi, politik.

4.Louis O Kattsoft  Logika  Metodologi  Metafisika  Epistemology  Filsafat biologi  Filsafat sosiologi  Filsafat antropologi  Etika  Estetika  Filsafat agama Metafisika

Ditinjau dari asal katanya meta berarti dibalik atau dibelakang sedangkan fisika berarti alam. Sedangkan maknanya adalah sesuatu yang ada dibalik alam indra. Alam indra adalah alam yang dapat ditangkap oleh indra manusia, baik tentang dirinya sendiri maupun diluar dirinya.

Apa yang dicari oleh Filsafat Metafisika adalah hakikat segala sesuatu, dan kalau hakikat itu sudah ditemukan maka orang dapat menggunakannya sebagai landasan pijak dan olahpikir dan pola perilakunya.Namun kenyataan hakikat yang dicari oleh metafisika, yaitu kebenaran mutlak dan universal tidak/belum pernah tercapaai. Persengketaan antar manusia dan manusia, antar kelompok manusia dengan kelompok lain, antar bangsa yang satu dengan bangsa yang lain banyak yang disebabkan oleh perbedaan titik tolak yang dipakai untuk berfikir atau berbuat sesuatu.

(11)

Logika

Ditinjau dari asal usul, kata Logika berasal dari bahasa Latin Logike (kata sifat) dan Logos (kata benda) yang artinya pikiran atau sesuatu yang dinyatakan dari pikiran. Yang dimaksud dengan sesuatu. Yang dimaksud dengan sesuatu yang dinyatakan oleh pikiran adalah bahsa atau kata. Plato menyebutkan bahwa bahasa adalah pikiran yang diucapkan sedangkan pikiran adalah bahasa dalam hati. Aristoteles menyebutkan logika dengan istilah organon yang berarti alat. Alat yang digunakan orang untuk berfilsafat.

Dalam bentuk deskriptif Partap Sing Mehra, penulis buku filsafat memberikan batasan logika sebagai “ilmu yang memberikanaturan-aturan berpikir valid, artinya ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti supaya dapat berpikir valid (menurut aturan yang sah), sedangkan Langeveld menggambarkan fungsi logika sebagai kegiatan mempelajari syarat-syarat yang harus dicukupi oleh pemikiran yang menurut akal untuik menghasilkan pengetahuan yang benar.

Komponen-komponen logika adalah term, proposisi, dan penarikan kesimpulan yang hakikatnya seperti arti dan fungsi yang ada pada komponen-komponen bahasa yaitu kata, kalimat, dan pemikiran.

Manfaat memahami logika:

1.dapat menyatakan, menjelaskan, dan menggunakan prinsip-prinsip abstrakyang berguna untuk semua ilmu pendidikan.

2.mengembangkan daya piker abstrak dan disiplin intelektual. 3.mengembangkan daya kritis pada manusia

4.mencegah kesesatan berpikir

5.membantu kemampuan manusia berbahasa yang benar.

Filsafat Etika

Kata etika bersumber dari bahsa Latin, Etos yang kata turunannya menjadi etika, etiket, etis, dan sebagainya. Dalam KBBI terdapat tiga arti filsafat etika, yaitu:

1.ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. 2.kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

(12)

Aliran-aliran dalam Filsafat Etika

1.Naturalisme, tingkah laku yang sesuai dengan sifat alamiahnya/fitrahnya.

2.Hedonisme, baik tidaknya tingkah laku manusia dinilai dari sudut kenikmatannya. 3.Vitalisme, orang tidak dilarang berbuat apapun asal yang diperbuat itu berguna untuk hidupnya, meskipun tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dilingkungannya.

4.Utilitalisme, baik tidaknya perbuatan manusia bergantung pada nilai kemanfaatannya. 5.Idealisme, perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan norma yang bernilai tinggi.

6.Theologis, norma yang berasal dari firman Tuhan

Filsafat Estetika

Kemampuan manusia untuk membedakan sesuatu yang indah dan yang tidak indah. Keindahan terkait dengan perasaan manusia dan mungkin perasaan hewan yang menyebabkan manusia atau hewan sendiri mengagumi apa yang dihadapinya. Keberadaan rasa indah dan keindahan, khususnya yang ada pada manusia juga merupakan objek kajian filsafat yang dikenal dengan filsafat estetika. Kata estetika sendiri meskipun bukan kata asli bahasa Indonesia, tetapi sudah diserap dan dipakai di kalangan banyak orang dan disetarakan dengan kata keindahan atau seni.

Aliran-aliran filsafat estetika:

1. Terjadinya aliran atau perbedaan selera tentang estetika atau seni menyangkut persoalan reaksi psikologis pribadi manusia.

2. Tentang darimana munculnya keindahan yang terwujud dalam bentuk karya seni.

3. Penilaian keindahan karya seni juga menyangkut pertannyaan apakah indahnya seni itu perlu ditinjau dari kemurnian ciptaan.

4.Perbedaan pendapat dalam kaitan bagaimana menilai keindahan karya seni dari sudut nilai uang.

5.Perbedaan tentang seni sebagai wujud ekspresi keindahan juga terdapat pada persoalan bentuk pemanfaatan karya seni.

(13)

Manfaat memahami Filsafat Estetika:

1. Memahami bahwa manusia memiliki potensi yang berupa perasaan yang dapat membedakan sesuatu yang indah dan yang tidak indah.

2. Memahami bahwa kriteria keindahan lebih bersifat subjektif di samping ada segi objektifnya. 3. Memahami bahwa setiap manusia berhak memilih aliran-aliran yang terjadi dalam filsafat estetika.

4. Bagi guru/pendidik pemahaman tentang filsafat estetika dapat dipakai sebagai titik tolak untuk mengembangkan kemampuan estetika siswa.

Filsafat Manusia

Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang membahas tentang eksitensi manusia, kemampuan dasar manusia, struktur kepribadian manusia, perilaku manusia, dan asal muasal, serta arah hidup manusia. Seorang filosof yang cukup terkenal Descartes sempat meragukan keberadaannya sendiri meskipun akhirnya percaya bahwa dirinya ada. Kesimpulan bahwa dirinya ada ini setelah berpikir keras dan menemukan jawabannya, yaitu bahwa dirinya terbukti dapat berfikir. Jadi menurut Descartes eksitensi manusia adalah pada kemampuan berpikirnya.

Aliran-aliran filsafat manusia:

1. uraian tentang aliran terkait dengan struktur atau unsur-unsur yang ada pada manusia, yaitu tentang ontologisnya manusia, menyangkut pertanyaan tentang bahan pembentuk manusia dan berapa jumlah bahan tersebut.

2. bahasa filsafat tentang perilaku manusia menelaah tentang sumber perilaku dan tentang tata tingkah laku manusia.

3. terkait asal dan arah hidup manusia. Manfaat memahami filsafat manusia:

1.orang tahu kedudukan, hak, dan kewajibannya di tengah-tengah makhluk yang ada di dunia ini. 2.orang tahu kemampuan dasar yang dimilikinya.

3.orang memahami kewajiban hidupnya.

4.orang dapat mengontrol hidupnya agar dapat mencapai tujuan hidupnya.

5.untuk kegiatan pendidikan pemahaman tentang manusia dapat dipakai sebagai acuan untuk menetapkan kebijakan dan praktik pendidikan.

(14)

Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu dari sudut pandang filsafat. Satu hal yang perlu dicermati menyangkut konsep filsafat dan konsep ilmu adalah bahwa filsafat sendiri adalah ilmu, sehingga makna ilmu dalam filsafat ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu secara umum, termasuk filsafat sendiri sebagai ilmu. Will Durant menyatakan bahwa “tiap ilmu dimulai dengan filsafat dan diakhiri dengan seni”. Sedangkan Aguste Comte membagi perkembangan ilmu menjadi tiga tahap, yaitu tahap religious, metafisik, dan positif. Dua pendapat ini sama-sama mendukung pendapat bahwa keberadaan ilmu didahului oleh filsafat.

Manfaat memahami filsafat ilmu:

1. penggunaan ilmu bukan tanpa batas, tetapi dibatasi oleh nilai-nilai yang ada dan yang tumbuh dalam masyarakat.

2. ilmu memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat menelaah apa yang dapat ditangkap oleh indra manusia.

3. ilmu selalu berkembang dan manusia mampu mengembangkan ilmunya dengan kemampuan bernalarnya.

4. Manusia akan memiliki sifat dan sikap kritis, selalu berupaya mempertanggungjawabkan bahan, prosedur, dan hasil kegiatan ilmiahnya.

5. Pemahaman filsafat ilmu bermanfaat antara lain sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan materi pendidikan dalam hal upaya pengembangan kemampuan dan sikap ilmiah peserta didik.

Filsafat Pendidikan

Pendidikan sebagai salah satu aktivitas manusia yang bersifat universal dengan sendirinya menjadi objek material filsafat dan pendidikan sebagai ilmu cabang filsafat mendapatkan pengendalian dari filsafat. Kilpatrick dalam bukunya Phylosophy of Education (1951:32) mengemukakan fungsi filsafat, fungsi pendidikan dan fungsi filsafat pendidikan sebagai berikut “Filsafat adalah berpikir sebagai upaya mencari nilai yang lebih baik dan ideal, sedangkan pendidikan merealisasikan nilai tersebut dalam hidup manusia, dalam kepribadian manusia. Filsafat pendidikan diartikan sebagai studi komparatif tentang efek filsafat yang bertentangan dalam hidup dan tentang alternatif proses pembentukan karakter dan untuk mendapatkan manajemen pendidikan demi membentuk karakter yang paling konstruktif bagi pemuda dan orang dewasa.”

(15)

Cabang-cabang filsafat yang terkait dengan pemikiran dan praktik pendidikan: 1. Metafisika 2. Logika 3. Etika 4. Estetika 5. Filsafat ilmu 6. Filsafat kebudayaan

Pengambilan kebijakan ataupun pelaksanaan pendidikan harus dengan cerdas menentukan pilihan yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan yang diembannya.

BAB V SUDUT PANDANG FILOSOFI DALAM PENDIDIKAN

Dalam hal menetapkan tujuan pendidikan ada tiga dasar pemikiran yang harus diingat, yaitu kebutuhan dan arah hiduppeserta didik, kebutuhan masyarakat, dan ideology pemangku kepentingan. Kebutuhan peserta didik merupakan acuan utama dalam menetapkan tujuan pendidikan karena filosofi pendidikan modern adalah bahwa pendidikan merupakan kegiatan melayani peserta didik dan bukan sebaliknya penyelenggara pendidikan harus dilayani oleh peserta didik.

1. Pandangan filosofis tentang pendidik

 Apakah semua manusia pada hakikatnya pendidik ataukah hanya manusia tertentu yang berhak menjadi pendidik.

 Terdapat pandangan yang berbeda tentang pendidik, yaitu tentang syarat yang harus dipenuhi seorang pendidik.

 Bagaimana dengan orang yang belum dewasa, apakah sudah boleh menjadi pendidik atau belum.

 Siapa yang sebenarnya pemilik hak mendidik, orangtua ataukah pihak lain.  Hanya manusiakah yang dapat mendidik.

2. Pandangan filosofis tentang keimbangan hubungan antara pendidik dan peserta didik  Pandangan yan pertama, pendidik harus mempunyai kedudukan yang lebih tinggi

daripada peserta didik.

 Pandangan yang kedua, pendidikan peserta didik mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada pendidik.

 Pandangan ketiga, kedudukan pendidik dan peserta didik adalah setara. 12

(16)

 Mana yang lebih banyak diberikan kepada peserta didik, apakah hal-hal yang menyangkut moral ataukah ilmu pengetahuan dan keterampilan.

 Lebih menekankan materi masa lampau, kekinian, ataukah masa depan.

 Apakah materi pendidikan menyesuaikan dengan tujuan pendidikan atau sebaliknya.

Aliran-aliran filsafat pendidikan: a. Aliran progresivisme

b. Aliran esensialisme c. Aliran parenialisme

BAB VI FILSAFAT PENDIDIKAN INDONESIA

Meskipun dalam sistem pendidikan nasional Indonesia tidak dikenal secara eksplisit istilah filsafat pendidikan, namun dengan menerapkan Pancasila sebagai dasar pendidikan, pendidikan di Indonesia sudah memiliki landasan filosofis yang dapat dipertanggungjawabkan. Pancasila dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar filsafat pendidikan di Indonesia karena Pancasila sendiri hakikatnya juga filsafat, dasar Negara, dan ideologi bangsa dan Negara.

Hakikat Pancasila yang mendukung dipakainya sebagai dasar filsafat pendidikan adalah: 1. Pancasila diakui sebagai filsafat bangsa dan sebagai dasar Negara.

2. Pancasila telah ditetapkan sebagai paradigma pembangunan bangsa.

3. Hakikat pancasila baik dalam keseluruhan maupun sila demi sila telah diberikan rumusan yang jelas.

4. Hakikat pancasila diposisikan sebagai hal yang universal.

5. Hakikat pancasila dapat mencakup ide-ide pokok berbagai filsafat yang ada.

(17)

PEMBAHASAN

3.1 KEUNGGULAN

Dibanding dengan buku filsafat karangan Drs.Anas Salahudin,M.pd. dan Dr.Edward Purba,MA dan Prof.Dr.Yusnadi,MS buku filsafat teori dan praktek karangan Drs.Soegiono,MM dan Dr.Tamsil Muis memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

a. sampul buku sangat unik, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui isi buku tersebut dan menambah rasa ingin tahu bagi setiap pembaca.

b. materi yang ada di buku ini menggambarkan asal usul filsafat dengan jelas tapi singkat, bahasanya tidak bertele-tele.

c. materinya dipilih hanya mengenai hal-hal pokok, terutama yang menyangkut yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

d. setiap penyajian bab ada ringasan serta latihan yang diberikan, sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui maksud atau arti dari setiap bab.

3.2 KELEMAHAN

Dibanding dengan buku filsafat karangan Drs.Anas Salahudin,M.pd. dan Dr.Edward Purba,MA dan Prof.Dr.Yusnadi,MS buku filsafat teori dan praktek karangan Drs.Soegiono,MM dan Dr.Tamsil Muis memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

a. susunan materinya kurang rapi, sehingga membingungkan bagi setiap orang yang baru mem- bacanya

b. lebih banyak menjelaskan filsafat dalam satu bidang saja, khususnya dalam bidang pendidikan c. buku ini lebih banyak menjelaskan tentang pendidikan tetapi tidak dijelaskan asas-asas

pendidikan tersebut.

(18)

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Filsafat adalah Ilmu yang membahas segala sesuatu yang ada, dengan cara berpikir teliti, cermat, menyeluruh, bebas dan mendalam, untuk mendapatkan hakikat, yang dapat dipakai sebagai pegangan hidup manusia agar tercapai kehidupan damai dan sejahtera.kalau kondisi damai itu terwujud maka semuanya akan berjalan lancar dan muaranya adalah kehidupan damai.

Filsafat sangat perlu, karena filsafat menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehai-hari. Pertama, filsafat berkaitan dengan ilmu. Dimana ilmu sangat penting dalam kehidupan sekarang bahkan di kehidupan mendatang. Kedua, filsafat berkaitan dengan teknologi. Pandangan filosofis manusia dapat berubah karena perkembangan teknologi. Dengan perkembangan teknologi, mungkin saja orang yang semula mengikut paham idealistis berubah menjadi berpandangan pragmatis. Ketiga, filsafat berkaitan dengan agama. Apa yang dicari filsafat ada kemiripan dengan apa yang diajarkan agama. Keempat, kaitan filsafat dengan politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan pendidikan.

Filsafat merupakan dasar pijak, panduan, dan pengontrol semua aktivitas manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.

4.2 SARAN

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa filsafat sangat penting, maka penulis menyarankan terkhusus buat mahasiswa agar lebih punya rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang ada disekelilingnya. Mampu berpikir kritis dan sigap terhadap keadaan yang terjadi. Buku karangan Drs.Soegiono ini dapat dijadikan pedoman dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan filsafat. Dan dimungkinkan untuk membaca lebih dari satu buku agar pengetahuan tentang filsafat lebih jelas tergambar di benak kita.

(19)

Soegiono,H,Drs.,M.M dan Tamsil Muis.2012.Filsafat Pendidikan Teori dan

Praktek.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Salahudin,Anas,Drs.,M.Pd.2011.Filsafat Pendidikan.Bandung:CV.Pustaka Setia.

Purba,Edward,Dr.,M.A.dan Yusnadi,Prof.Dr.,MS.2016.Filsafat Pendidikan.Medan:UNIMED PRESS

Referensi

Dokumen terkait

1. Harga dapat meningkatkan kecenderungan keputusan pembelian pada produk kosmetik halal. Karena semakin harga yang dikenakan kepada konsumen sesuai dengan manfaat dan

Analisa Fasilitas pada Kamar Hotel Studi Banding .... Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke DKI Jakarta

Menurut Nasution (dalam Nurlaeli, 2012, hlm. 98), analisis data kualitatif bersifat terbuka open-ended, redukatif. Dikatakan terbuka karena terbuka bagi perubahan perbaikan

Bentuk kerjasama tersebut antara lain: (1) program atau kontrak kerjasama dalam mengembangkan teknologi baru, (2) kerjasama patungan untuk membuat perusahaan terpisah untuk

Karakter Nobita yang pemalas dan takut, tidak terdapat pada ciri – ciri shio maupun unsur elemen yang sudah penulis cantumkan, namun adanya kemungkinan Nobita menjadi

used for analysis of soil physical and chemical properties were as follows: bulk density (Cylinder), total porosity (calculated from bulk density and particle density),

[r]

buh buah cendawan ektodoriza, lalu Gbuh b k h dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Selain itu, contoh tanah pada berbagai tegakan tanarnan hutan yang buah