K
Ke
ement
mente
erria
ian P
n Pe
en
ndidika
didikan da
n dan K
n Ke
ebuda
budaya
yaa
an
n
R
Re
ep
publik Indo
ublik Indone
nes
sia
ia
Anies R. Baswedan, PhD
Anies R. Baswedan, PhD
Men
MenttereriiPPenendidididikankandandanKKebuebudayaadayaann
dis
disaampampaiikkaanndadallaammSSiillaattururaahmhmiiKKementementereriiaann
den
denganganKKepalepalaa DDiinnasas
J
Jaakkaarrttaa, , 1 1 DesDesembeemberr22001144
G
G
a
a
w
w
a
a
t
t
D
D
a
a
r
r
u
u
r
r
a
a
t
t
P
Pe
Pe
r
r
k
k
e
e
mb
mb
a
a
ng
ng
a
a
n d
n d
a
a
n k
n k
o
o
nd
nd
i
i
s
s
i
i
t
t
e
e
r
r
k
k
i
i
ni
ni
pe
pe
n
n
di
di
di
di
k
k
a
a
n
n
I
I
n
n
do
do
n
n
e
e
s
s
i
i
a
a
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pe
Pe
r
r
k
k
e
e
mb
mb
a
a
ng
ng
a
a
n d
n d
a
a
n k
n k
o
o
nd
nd
i
i
s
s
i
i
t
t
e
e
r
r
k
k
i
i
ni
ni
pe
pe
n
n
di
di
di
di
k
k
a
a
n
n
I
I
n
n
do
do
n
n
e
e
s
s
i
i
a
a
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pengantar…
Pengantar…
Pa
Pap
pa
arra
an i
n ini
ni b
ber
ertu
tujjua
uan unt
n untuk
uk memba
memba ngun k
ngun kes
esa
ad
da
arra
an b
n ber
ers
sa
ama
ma
d
di da
i dalla
am b
m biirro
ok
krra
as
si pe
i pend
ndiid
diik
ka
an b
n ba
ahwa
hwa k
ko
ond
ndiis
si pe
i pendidik
ndidika
an k
n kiita
ta
sudah sangat gawat
sudah sangat gawat
..
M
Ma
as
sa
alla
ah-m
h-ma
as
sa
alla
ah pe
h pendidi
ndidik
ka
an s
n suda
udah diang
h diangga
ga p s
p seb
eba
aga
ga i
i s
seb
ebua
uah k
h kelaz
elaziiman.
man.
Ki
Kini s
ni sa
aa
atny
tnya
a meng
mengub
uba
ah c
h ca
arra
a p
pa
and
nda
ang
ng ter
ters
se
eb
but di d
ut di da
alla
am s
m se
ellur
uruh ins
uh insti
titus
tusi bir
i biro
ok
krra
as
sii..
Potr
Potret b
et bur
uruk
uk p
pend
endiidik
dika
an ha
n harri i
i ini
ni, a
, ap
pa
ap
pun s
un seb
eba
abnya
bnya a
ad
da
alla
ah
h
tang
tangg
gung jaw
ung jawa
ab
b k
kiita
ta d
di
i b
biirro
ok
krra
as
si pe
i pend
ndiid
diik
ka
an.
n.
Paparan ini tidak berpretensi untuk sekadar memberikan “perintah” dan target,
Paparan ini tidak berpretensi untuk sekadar memberikan “perintah” dan target,
tetapi mengajak semua pihak di dalam birokrasi untuk mencari terobosan kreatif
tetapi mengajak semua pihak di dalam birokrasi untuk mencari terobosan kreatif
d
1945
1968
1980
1990
2014
148.061
Sekolah Dasar36.210
Sekolah Menengah25.580
Sekolah Menengah KejuruanJ umlah institusi pendidikan dasar dan menengah
terus meningkat sejak jaman kemerdekaan…
1945
1968
1980
1990
2014
26.119.000
Sekolah Dasar9.901.000
Sekolah Menengah1.735.000
Sekolah Menengah KejuruanDemikian pula jumlah anak Indonesia yang
Foto oleh Husyen Abdillah, husyenfotografertimikablogspot.blogspot.com
75
%
197588
%
198092
%
200093
%
200494
%
200695
%
2007 Angka partisipasi pendidikan dasar terus meningkat…foto: pendeta‐bendrio.blogspot.com
95
%
1945
8
%
2011 Pemberatasan buta huruf terus digalakkan…
J umlah mahasiswa berlipat ganda...
Jumlah 0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000 1970 2007Kinerja baik Indonesia
pada beberapa pemetaan global...
30
Kapasitas Berinovasi
setara d engan: Selandia Baru lebih baik da ri: Spa nyol, Hong Kong
28
Tingkat Upah dan Produktivitas
setara denga n: Irlandia
lebih ba ik dari: Denmark, J erman, Norwegia
51
Keberdayaan/kecermatan Konsumen
setara dengan: Brazil
lebih baik da ri: Russia, Turki, Brunei
36
Favoritisme dalam Pengambilan Keputusan
setara dengan: Austria
lebih baik da ri: Perancis, Brazil, AS
34
Inefisiensi Belanja Pemerintahan
setara dengan: Taiwan
lebih ba ik da ri: J erman, Inggris, Israel
36
Beban Regulasi Pemerintah
setara denga n: Luxemburg lebih baik dari: Austria, Belanda
75
sekolah di Indonesia TIDAK memenuhi
standar layanan MINIMAL pendidikan…
%
foto: psgantasari.blogspot.com
44,5
nilai rata-rata uji kompetensi guru.
Standar yang diharapkan: 70
foto: blogyss.blogspot.com
40
posisi Indonesia dari 40 negara pada
pemetaan The Learning Curve - Pearson
* Hasil pemetaa n oleh Pea rson p ad a tahun 2012 dan 2013. - http:/ /thelearningcurve.pea rson.c om/
10 negara berkinerja terendah
foto: www.umy.ac.id
49
peringkat Indonesia dari 50 negara pada
pemetaan mutu pendidikan tinggi…
foto:
foto: abihulwa.blogspot.comabihulwa.blogspot.com
4
4
0
0
peringkat Indonesia dari 42 negara pada
peringkat Indonesia dari 42 negara pada
pemetaan TIMSS bidang literasi sains…
pemetaan TIMSS bidang literasi sains…
Pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011. Pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011.
M
M aa tt hh ee mm aa tt iic c s s SSc c iiee nn c c e e RRee aa dd iinn g g
38 38//4242 40 40//4242 41 41//4545
* Hasil pemetaan oleh TIMSS dan PIRLS
* Hasil pemetaan oleh TIMSS dan PIRLS 20112011. -. - htthttp://p:// titimsmsss.bc.bc .edu/.edu/
Kinerja Indonesia pada pemetaan TIMSS & PIRLS 2011...
Kinerja Indonesia pada pemetaan TIMSS & PIRLS 2011...
foto:
foto: giriwoyo1.wordpress.comgiriwoyo1.wordpress.com
6
6
4
4
peringkat Indonesia dari 65 negara pada
peringkat Indonesia dari 65 negara pada
pemetaan PISA pada tahun 2012
pemetaan PISA pada tahun 2012
C
M a t h e m a t ic s Re a d in g Sc ie n c e
* Hasil pe metaa n oleh PISA – OEC D pad a tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012. - http:// www.oecd .org/ pisa/
Tren tidak menunjukkan peningkatan/penurunan signifikan.
Cenderung stagnan pada nilai kinerja rendah.
Tren kinerja Indonesia pada pemetaan PISA
pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012...
42% 34% 16% 6% 2% 0% 0% Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6
76
%
Anak Indonesia di PISA yang tida k menc apai level 2, level minimal untuk keluar dari kategori low a chievers. J umlah anak yang menc apa i level
tertinggi [5 dan 6] hanya 0,3%.
* Hasil peme taa n oleh PISA – OEC D pad a tahun 2012. - http:// www.oecd .org/ pisa/
Proporsi tingkat pencapaian anak-anak Indonesia
pada PISA bidang literasi Matematika
foto: sd‐negeri‐purworejo.blogspot.com
0,001
minat baca orang Indonesia
menurut UNESCO pada 2012.
Kekerasan fisik di dalam lingkungan pendidikan
menjadi berita yang tiada henti...
J uga kekerasan fisik oleh/terhadap pelajar
yang terjadi di luar sekolah...
Tidak hanya fisik, tapi juga kekerasan seksual
oleh/terhadap pelajar di luar sekolah...
Kekerasan seksual bahkan terjadi di DALAM
lingkungan persekolahan...
Semua berita kekerasan yang dikumpulkan tadi
adalah yang terjadi hanya dalam periode
dua bulan terakhir
...
Dalam penelusuran sementara, terda pa t lebih dari 230 berita kekerasan ana k/pelajar di media daring selama periode bulan Oktober-November 2014
Kinerja buruk Indonesia
pada beberapa pemetaan global...
109
Kejahatan Terorganisir
setara denga n: Burundi
lebih buruk dari: Kamboja, Banglad esh
87
Transparansi dalam Pemerintahan
setara dengan: Tanzania, Burkina Faso lebih buruk dari: Benin, Malawi, Sri Lanka
103
Suap Menyuap dan Pungutan Liar
setara dengan: Moldova
lebih buruk dari: Senegal, Mozambik, Ethiopia
107
Perilaku Etis oleh Perusahaan
setara dengan: Kenya
lebih b uruk da ri: Zimbabwe, Burkina Faso
Pendidikan Indonesia
gawat darurat
Reformasi pendidikan
di beberapa negara
Reformasi Pendidikan Tiongkok
Reformasi “Evaluasi Hijau”
10 Aturan Mengurangi Beban Akademik
Perkembangan Moralyang diindikasikan oleh perilaku dan
kebiasaan, kewarga negaraan, kepriba dian dan karakter, serta ambisi da n prinsip-prinsip yang dianut.
Perkembangan Akademikyang diindikasikan oleh
pengetahuan dan keahlian, pemikiran disiplin, kemampuan aplikasi serta kreativitas.
Kesehatan J iwa dan Raga yang diindikasikan oleh
kebuga ran fisik, kebiasaan hidup sehat, selera artistik dan keindahan, kesehatan emosional, kemampuan
mengendalikan diri serta komunikasi interpersonal.
Perkembangan Minat dan Bakat Unikyang diindikasikan
oleh rasa ingin tahu, bakat dan keahlian unik, serta penemuan dan pengembangan potensi diri.
Pengurangan Beban Akademikyang diindikasikan oleh
waktu belajar [mis: lamanya jam pelajaran, pekerjaan rumah, waktu untuk tidur, dll.], kualitas instruksi, tingkat kesulitan pelajaran serta tekanan akademik.
Evaluasi Hijau
Pada bulan J uni 2013, pemerintah pusat Cina mengeluarkan panduan untuk seluruh propinsi dalam mereformasi model penilaian mutu pendidikan. Ada 5 area yang jadi penilaian:
sumber: bit.ly/112WF7J foto: thesolutionsjournal.org
Penerimaan siswa yang transparandan hanya
berdasarkan domisili siswa.
Pengelompokan siswa dan guru secara
seimbang dan acak , tanpa kelas-kelas khusus.
Pengajaran “titik awal nol”dengan asumsi
kec akapa n siswa mulai nol dan tidak ada ekspektasi akademik tinggi.
Tidak ada pekerjaan rumah tertulis, tapi boleh
memberi PR “eksperiensial” dengan ortu da n masyarakat.
Mengurangi ujian. Standardized test dilarang
untuk kelas 1-3 SD. Berikutnya, hanya boleh satu per semester.
Evaluasi kategorikal. Sekolah tidak boleh
memberi nilai angka, tapi kategori mulai “cukup” sampa i “luar biasa”.
Pengurangan Beban Akademik
Pada bulan Agustus 2013, pemerintah C ina mengeluarkan dokumen lanjutan untuk mendorong da erah dan sekolah mengurangi beban akademik
bagi siswa pendidikan dasar:
sumber: http:/ /bit.ly/112WF7J
Meminimalkan material tambahan.
Hanya boleh satu material tamba han selain buku utama.
Tidak boleh ada kelas tambahan. Kegiatan olahraga minimal satu jam.
Sekolah juga harus berikan waktu istirahat dan relaksasi yang cukup.
Memperkuat dukungan pada
sekolah. Otoritas pendidikan di
semua tingkat kepemerintahan harus melakukan inspeksi secara periodik da n mengawasi langkah nyata
da lam mengurangi beba n akademik siswa, serta wajib mempublikasikan temuannya.
Pengaruh C ollege Scholastic Ap titude Test [CSAT/suneung] yang dianggap “sakral”,
menga kibatkan pendidikan Korsel lebih ba nyak digerakkan olehh a g w o n /bimbel. Pemerintah Korsel melakukan beberap a reformasi untuk mengurangi keterga ntungan pada tes: Menga da kan razia kepad a hagwon yang
masih ada kegiatan b elajar di atas jam 22.00. Mendorong universitas melakukan penerimaan
maha siswa tidak hanya berdasar C SAT.
Reformasi Pendidikan Korsel
sumber: bit.ly/1zGkPAz | foto: www.educationnews.org
Karena merasa tertinggal oleh negara-negara Asia Timur da lam berba ga i pemetaa n pendidikan global, Amerika Serikat mendorong inisiatif
kurikulum inti. Pemerintah federal meng guna kan politik anggaran untuk mendorong negara bagian menyesuaikan kurikulum daerah dan tes terstandarnya dengan C ommon C ore. Ironisnya, ketika AS mengetatkan standardisasi untuk mengejar Cina dan Korsel, justru Cina dan Korsel mereformasi pendidikannya menjadi lebih
fleksibel seperti pendidikan AS sebelumnya.
Reformasi Pendidikan AS
Pada tahun 1998, Polandia melakukan reformasi pendidikan dimulai denga n membuat kurikulum inti yang baru. Polandia juga mengirimkan 25% guru kembali ke LPTK untuk dididik kembali, serta menguba h jalur pendidikan dengan
memundurkan penjurusan siswa selama setahun. Terakhir, guru diberi otonomi untuk memilih buku
teks sendiri serta mengembangkan a tau memilih di antara lebih dari 100 opsi kurikulum spesifik yang sudah disetujui oleh pemerintah pusat.
Reformasi Pendidikan Polandia
Reformasi Pendidikan Inggris
Pemerintah Inggris baru saja menerapkan kurikulum baru yang menjadi pembicaraan karena memasukkan materi pemrograman komputer kepada siswa sejak dini untuk melatih kemampuan logika. Perubahan kurikulum
dilakukan sec ara bertahap : diumumkan pa da 2010, dilanjutkan penyusunan dan uji publik intensif selama dua tahun, uji coba penerapan pada tahun 2013, diakhiri dengan penerapan bertahap mulai tahun 2014 sampai dengan 2017.
foto: listscafe.com foto: hybridarts.co.uk
Reformasi Pendidikan Finlandia
foto: arts.aa lto.fi dan onlineuniversities.comReformasi pendidikan Finlandia dimulai sejak akhir 1970-an dan awal 1980-an, melalui tiga fase: 1980-an: Berpikir ulang tentang dasar-dasar
teoretis dan metodologis persekolahan. 1990-an: Peningkatan melalui platform
berjejaring d an peruba han yang dikelola sec ara mandiri oleh satuan pendidikan. 2000-an: Efisiensi administrasi dan struktur
pendidikan dan persekolahan.
Reformasi pendidikan di Finlandia dilepaskan dari kepentingan politik. Pemerintah yang berga nti-ga nti tidak membatalkan a rah reformasi.
Beberapa poin penting p endidikan Finlandia: Guru adalah profesi yang sangat dihormati dan
memiliki otonomi besar dalam mengendalikan konten & a rah pembelajaran.
Sekolah negeri sanga t mendominasi karena pemerintah berusaha mewujudkan paradigma “setiap sekolah a dalah sekolah baik”.
Pendidikan Finlandia berusaha mengejar kesetaraan bukan kesempurnaan, berusaha mendorong kooperasi, bukan kompetisi. Finlandia menggunakan c losed loop system
Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara
Finlandia:
Menempatkan standardisasi pendidikan sec ara proporsiona l.
Ki Hadjar Dewantara:
J anga n menyeraga mkan hal-hal yang tida k perlu atau tida k bisa diseraga mkan. Perbeda an ba kat da n keada an hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian da n diakomoda si.
[Pusara, J anuari 1940]
Finlandia:
Kesetaraan berpengaruh besar pada kinerja pendidikan.
Ki Hadjar Dewantara:
Rakyat perlu diberi hak dan kesempa tan yang sama untuk mendapat pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebuda yaan dan kepentingan hidup kemasyarakatannya.
Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara
Finlandia:
Standardisasi kaku da n berlebihan adalah musuh kreativitas.
Ki Hadjar Dewantara:
Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik
“mengubah padi menjadi jagung”, atau sebaliknya.
[Keluarga , Desember 1936]
Finlandia:
Anak harus bermain.
Ki Hadjar Dewantara:
Bermain ada lah untutan jiwa anak untuk menuju ke a rah kemajuan hidup jasmani maupun roha ni.
[Mimba r Indonesia, Desember 1948]
Ironis ketika negara lain menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang ditulis puluhan tahun lalu dan sukses meningkatkan kinerja pendidikan mereka...
foto: utarakayong.blogspot.com
Kita harus mengembalikan persekolahan
Mengubah pendidikan itu seperti mengubah arah kapal tanker,
bukan seperti mengubah arah speed boat...
Visi-misi pendidikan
pemerintahan baru
Nawacita pemerintahan
yang terkait dengan pendidikan
5
Meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia
6
Meningkatkan produktivitas rakyat dan
daya saing di pasar internasional
Program“Indonesia Pintar”melalui
Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan.
Membangun sejumlahscience and technopark
di kawasan politeknik dan SMK-SMK denga n prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
8
Melakukan revolusi karakter bangsa
Membangun pendidikan kewarganegaraan.
Menghilangkan model penyeragaman dalam
sistem pendidikan nasional.
J aminan hidup yang memadai ba gi pa ra guru
terutama bagi guru yang ditugaskan di daerah terpencil.
Nawacita pemerintahan
9
Memperteguh kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia
Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan
menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.
Mengembangkan insentif khusus
untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan lokal.
Meningkatkan proses pertukaran buda ya
untuk membangun kemajemukan sebagai kekuatan budaya.
Nawacita pemerintahan
Dampak investasi pada bidang pendidikan
terhadap pertumbuhan ekonomi negara...
Tentang Kurikulum 2013...
Beberapa poin:
Tim evaluasi sedang bekerja menentukan
keberlanjutan Kurikulum 2013.
Beberapa opsi keberlanjutan dan revisi
Kurikulum 2013.
Evaluasi dan masukan dari daerah.
Kaitan Kurikulum 2013 dengan janji
pemerintahan baru.
[menghilangkan penyeraga man dalam pendidikan, pengembanga n pendidikan kewarga negaraan, pengembangan pendidikan karakter, dll]
Tentang Ujian Nasional...
Beberapa poin:
Beberapa opsi keberlanjutan dan reposisi
Ujian Nasional.
Ujian Nasional untuk siapa? – Perlunya
merancang a lat akuntabilitas yang bermanfaat bagi seluruh s t a k e h o l d e r .
Paradigma pemerintah sebagai pompa
yang menolong dan memberdayakan siswa sejak dini, alih-alih sekadar penyaring yang menghakimi dan menghukumi siswa di ujung.
Kaitan Ujian Nasional dengan janji
pemerintahan baru.
[menghilangkan penyeraga man dalam pendidikan, pemerataan mutu pendidikan Indonesia,
pengembangan pendidikan karakter, dll]
VIP-kan guru-guru kita!
Yang utama adalah guru...
Lepaskan guru da ri segala kepentinga n
politik praktis di pusat maupun daerah.
Dorong masyarakat memberikan
keistimewaan da n keutamaan
pada guru-guru kita.
Bantu guru mengurangi pengeluarannya
dengan mendorong dunia bisnis
memberikan program-program
potonga n harga khusus bagi guru.
Maman Supratman, 75 tahun, Bekasi G uru hono rer aktif selama 22 tahun Foto oleh: Sukamto, MPd
Pendidikan orangtua
Yang sering terlewa tkan...
Keluarga sebagai salah satu dari trisentra
pendidikan adalah tempat pendidikan yang pertama da n utama. Kinerja akademik anak di sekolah pun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar sekolah, utamanya di rumah.
Sangat penting untuk melibatkan orangtua
sec ara aktif dalam proses pendidikan di sekolah aga r pembelajaran yang diterima anak bisa selaras dan tidak saling menega sikan.
Perlu disebarkan program-program yang
mendukung orangtua menda pa tkan panduan dan bimbingan dalam mengawal proses
Kepemimpinan Lokal dan Kinerja Pendidikan
Laporan Bank Dunia pada tahun 2013 menunjukkan keterkaitan antara model dan mutu kepemimpinan lokal dengan kinerja pendidikan. Beberapa temuan:
Daerah yang memprioritaskan pendidikan dan
menyisihkan anggaran lebih besar cenderung
mendapatkan hasil kinerja pendidikan yang lebih baik.
Daerah dengan pengelolaan pendidikan yang baik
memiliki lebih banyak sekolah dengan jumlah guru yang tepat sehingga menaikkan kinerja pendidikan.
Daerah dengan tingkat transparansi dan akuntabilitas
yang lebih tinggi cenderung memprioritaskan
pendidikan dan memiliki lebih banyak guru bermutu sehingga menaikkan kinerja pendidikan daerah.
foto: worldbank.org
Langkah-langkah perbaikan
yang perlu kita lakukan bersama
C atatan awal:
Mengelola pendidikan tidaklah mudah. Sebagian beban pengelolaan
jatuh ke daerah walau seringkali masalah muncul da ri pusat.
Banyak landasan regulasi yang sebena rnya suda h diletakkan, namun
ba ntuan dari pemerintah pusat bagi daerah untuk mengembangkan
kapasitas masih kurang.
Pusat belum menjadi fasilitator dan mentor bagi daerah untuk
bersama-sama mengembangkan kapasitas dan selama ini masih
mengandalkan pola hubungan instruksional.
Langkah-langkah perbaikan
PR bersama:
1
Meningkatkan kinerja delapan standa r layanan pendidikandi semua sekolah da lam waktu 3-4 tahun sehingga tidak ada yang berada di bawah standar layanan minimal.
Every school is a good school.
2
Gerakan meningkatkan kemuliaan dan mutu guru.Pembenahan dan penuntasan status kepegawaian guru.
3
Membangun jejaring komunikasi dan kolaborasi yang lebihbaik antar pemerintah daerah untuk saling berbagi
praktik-pratik baik, termasuk yang muncul dari masyarakat.
4
Mendorong keterlibatan a ktif masyarakat da n pihak swastadalam membantu memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja pendidikan daerah.
Langkah-langkah perbaikan
Yang bisa Anda lakukan:
1
Mohon untuk mengukur diri dan menentukan apa yangbisa dibantu oleh pemerintah pusat untuk mengembangkan kapasitas daerah dalam hal kinerja orga nisasi dan
kemampuan tiap-tiap sumber daya manusia, di luar bantuan fasilitas dan pendanaan.
2
Mohon untuk lebih sering hadir berkeliling di sekolah, hadir berkeliling di KKG/MGMP, hadir upacara sekolahsec ara bergilir, berkunjung dan berbicara dengan orangtua dan komite sekolah, berdiskusi dengan elemen pendidikan da n aktivis pendidikan di daerah.
3
Mendorong gerakan pendidikan, baik yang diinisiasi olehpemerintah daerah maupun oleh masyarakat di tingkat akar rumput agar merebak di seluruh kabupa ten.
Begitu banyak inovasi pendidikan
lahir dari penjuru Indonesia.
TRISAKTI Mandiri & Berkepribadian
PENDIDIKAN
Angka Partisipasi Sekolah Partisipa si SD, dari 93% jadi 100% Partisipasi SMP, dari 75% jadi 95% Lama Waktu Sekolah Dari 7,5 tahun di 2014 menja di 9,2 tahun di 2019 Skor Pemetaan Global [PISA, TIMSS, dll] Di 2019 naik 20% dari performa terakhir 2014 Indeks Persepsi Relevansi Pendidikan Di 2019 naik 20% da ri baseline 2015 Indeks Tata Kelola Pendidikan [ILEG] Di 2019 naik 20% da ri baseline 2015 Dampak sistemik: Penurunan Tingkat Penga ngguran Pertumbuha n Ekonomi >> GDP
meningkat
Peme rataa n Pembanguna n >> Indeks
GINI menurun
7 Jalan Revolusi Mental:
1. Mengubah paradigma pendidikan “berdaya saing” menjad i pendidikan “ma ndiri dan berkepribadian”
2. Meranca ng kurikulum berba sis karakter dari kearifan lokal serta vokasi yang beragam berdasarkan kebutuhan geografis daerah dan bakat anak.
3. Menciptakan proses belajar yang menumbuhkan kemauan belajar dari da lam diri anak.
4. Memberi keperca yaan penuh pada guru untuk mengelola suasana dan proses belajar pada anak. 5. Memberdayakan orangtua untuk terlibat pada
proses tumbuh kemba ng a nak.
6. Membantu kepala sekolah untuk menjadi pemimpin yang melayani warga sekolah. 7. Menyederhanakan birokrasi da n regulasi
pendidikan diimbangi penda mpingan da n pengawasan.
Indikator Perba ikan Mutu Pend idikan dari 2014 ke 2019
VISI MISI PEMERINTAHAN BARU
1. Mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara melalui Kartu Indonesia Pintar
2. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan guru, kurikulum dan evaluasi berbasis karakter dan vokasi
3. Meningkatkan kualitas pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Prasyarat!
Membereskan kondisi dan kebijakan penghalang seperti regulasi otda yg bertentangan, data pokok pendidikan, regulasi tumpang tindih, counter balance kementerian, dll.
7 Elemen Ekosistem Pendidikan:
1. Sekolah kondusif 2. Guru penyemangat 3. Orangtua terlibat 4. Warga peduli 5. Industri suportif
6. Orga nisasi profesi suportif 7. Pemerintah suportif
Evaluasi Pend idikan Sempit da n Seraga m
DPN & BSNP yang tidak indep enden
Data Po kok Pendidikan yang
tidak kredibel
Regulasi tumpang tindih, termasuk Otd a Sekolah
Pengubah Blusukan
Nilai
Ma syarakat Pejuang Pendidikan & Kebudayaan
INDIKATOR! Program Indonesia Pintar Lelang Kepala Sekolah Penguatan KKN Tematik Buku Praktek Baik – Sekolah Ramah Anak Sistem Pemantauan Online Buku Panduan Orang Tua Santri Mandiri Penyetaraan BOS Madrasah/Pes antren Afirmasi Kaum Difabel Penguatan SM3T Reformasi Good School Governance Pemerataan Sarana dan Prasarana Menguatkan PAUD Holistik Integratif C etak Biru Pendidikan Penguatan Komite Sekolah
Pusat Studi & Dokumentasi Karya Ulama Pengelolaan Guru Pesantren ke Daerah Reformasi Sistem Karir Guru Reformasi Pendidikan Guru [LPTK] BPJS Pendidikan Reformasi Pendidikan Tinggi Desa Pintar Sistem Belajar Digital
Taman Sains & Teknologi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren Forum Indonesia Pintar BUMD Percetakan Rakyat Ang ka Partisipasi
Sekolah Lama Waktu Sekolah
Pemetaan Global Mutu Pendidikan
Inde ks Persep si Relevansi Pendidikan
Indeks Tata Kelola Pendidikan [ILEG]
Generasi Mandiri Berkepribadian
PENDOBRAK HALANGAN! P e n d e k M e n e n g a h P a n j a n g Kurikulum Tungga l, Seraga m & Penuh
PROGRAM! GERAKAN SOSIAL! DAMPAK! Afirmasi Guru di Daerah 3T Pesantren Hijau Ma ndiri Sistem Dukungan Online
Akses & J aminan Mutu & Relevansi Tata Kelola Pesantren
KATEGORI! Penyediaan Fasilitas Air, Sanitasi & Internet Tunjangan Tambahan bagi Guru Pesantren Pengayaan Sarana dan Bahan Ajar Komunitas Pembelajar Kepala Sekolah
Sekolah kondusif
Tersedia, terjang kau, berkualitas, memiliki tata kelola yg ba ik.
Guru
penyemangat
Peduli pad a murid, berkompe ten, belajar berkelanjutan.
Orangtua peduli
Sadar pendidikan, aktif memb eri stimulus, tekun mendampingi.
Warga peduli
Konsisten memantau, aktif berkontribusi.
Organisasi profesi suportif
Menyusun kurikulum khusus, menjadi narasumber.
Industri suportif
Menyusun kurikulum khusus, aktif berkontribusi.
Pemerintah suportif
Menyed iakan a kses dan jaminan, menyede rhana kan
birokrasi, memiliki tata kelola yang baik.
Lulusan Mandiri dan Berkepribadian
foto: utarakayong.blogspot.com