• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paparan Menteri - Kadisdik 141201 - Low v.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Paparan Menteri - Kadisdik 141201 - Low v.0"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

K

Ke

ement

mente

erria

ian P

n Pe

en

ndidika

didikan da

n dan K

n Ke

ebuda

budaya

yaa

an

n

R

Re

ep

publik Indo

ublik Indone

nes

sia

ia

Anies R. Baswedan, PhD

Anies R. Baswedan, PhD

Men

MenttereriiPPenendidididikankandandanKKebuebudayaadayaann

dis

disaampampaiikkaanndadallaammSSiillaattururaahmhmiiKKementementereriiaann

den

denganganKKepalepalaa DDiinnasas

 J

 Jaakkaarrttaa, , 1 1 DesDesembeemberr22001144

G

G

a

a

w

w

a

a

t

t

D

D

a

a

r

r

u

u

r

r

a

a

t

t

P

(2)

Pe

Pe

r

r

k

k

e

e

mb

mb

a

a

ng

ng

a

a

n d

n d

a

a

n k

n k

o

o

nd

nd

i

i

s

s

i

i

t

t

e

e

r

r

k

k

i

i

ni

ni

pe

pe

n

n

di

di

di

di

k

k

a

a

n

n

I

I

n

n

do

do

n

n

e

e

s

s

i

i

a

a

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(3)

Pe

Pe

r

r

k

k

e

e

mb

mb

a

a

ng

ng

a

a

n d

n d

a

a

n k

n k

o

o

nd

nd

i

i

s

s

i

i

t

t

e

e

r

r

k

k

i

i

ni

ni

pe

pe

n

n

di

di

di

di

k

k

a

a

n

n

I

I

n

n

do

do

n

n

e

e

s

s

i

i

a

a

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(4)

Pengantar…

Pengantar…

Pa

Pap

pa

arra

an i

n ini

ni b

ber

ertu

tujjua

uan unt

n untuk

uk memba

memba ngun k

ngun kes

esa

ad

da

arra

an b

n ber

ers

sa

ama

ma

d

di da

i dalla

am b

m biirro

ok

krra

as

si pe

i pend

ndiid

diik

ka

an b

n ba

ahwa

hwa k

ko

ond

ndiis

si pe

i pendidik

ndidika

an k

n kiita

ta

sudah sangat gawat

sudah sangat gawat

..

M

Ma

as

sa

alla

ah-m

h-ma

as

sa

alla

ah pe

h pendidi

ndidik

ka

an s

n suda

udah diang

h diangga

ga p s

p seb

eba

aga

ga i

i s

seb

ebua

uah k

h kelaz

elaziiman.

man.

Ki

Kini s

ni sa

aa

atny

tnya

a meng

mengub

uba

ah c

h ca

arra

a p

pa

and

nda

ang

ng ter

ters

se

eb

but di d

ut di da

alla

am s

m se

ellur

uruh ins

uh insti

titus

tusi bir

i biro

ok

krra

as

sii..

Potr

Potret b

et bur

uruk

uk p

pend

endiidik

dika

an ha

n harri i

i ini

ni, a

, ap

pa

ap

pun s

un seb

eba

abnya

bnya a

ad

da

alla

ah

h

tang

tangg

gung jaw

ung jawa

ab

b k

kiita

ta d

di

i b

biirro

ok

krra

as

si pe

i pend

ndiid

diik

ka

an.

n.

Paparan ini tidak berpretensi untuk sekadar memberikan “perintah” dan target,

Paparan ini tidak berpretensi untuk sekadar memberikan “perintah” dan target,

tetapi mengajak semua pihak di dalam birokrasi untuk mencari terobosan kreatif 

tetapi mengajak semua pihak di dalam birokrasi untuk mencari terobosan kreatif 

d

(5)
(6)

1945

1968

1980

1990

2014

148.061

Sekolah Dasar

36.210

Sekolah Menengah

25.580

Sekolah Menengah Kejuruan

 J umlah institusi pendidikan dasar dan menengah

terus meningkat sejak jaman kemerdekaan…

(7)

1945

1968

1980

1990

2014

26.119.000

Sekolah Dasar

9.901.000

Sekolah Menengah

1.735.000

Sekolah Menengah Kejuruan

Demikian pula jumlah anak Indonesia yang

(8)

Foto oleh Husyen Abdillah, husyenfotografertimikablogspot.blogspot.com

75

%

1975

88

%

1980

92

%

2000

93

%

2004

94

%

2006

95

%

2007 Angka partisipasi pendidikan dasar terus meningkat…

(9)

foto: pendeta‐bendrio.blogspot.com

95

%

1945

8

%

2011 Pemberatasan buta huruf terus digalakkan…

(10)

 J umlah mahasiswa berlipat ganda...

Jumlah 0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000 1970 2007

(11)

Kinerja baik Indonesia

pada beberapa pemetaan global...

30

Kapasitas Berinovasi

setara d engan: Selandia Baru lebih baik da ri: Spa nyol, Hong Kong

28

Tingkat Upah dan Produktivitas

setara denga n: Irlandia

lebih ba ik dari: Denmark, J erman, Norwegia

51

Keberdayaan/kecermatan Konsumen

setara dengan: Brazil

lebih baik da ri: Russia, Turki, Brunei

36

Favoritisme dalam Pengambilan Keputusan

setara dengan: Austria

lebih baik da ri: Perancis, Brazil, AS

34

Inefisiensi Belanja Pemerintahan

setara dengan: Taiwan

lebih ba ik da ri: J erman, Inggris, Israel

36

Beban Regulasi Pemerintah

setara denga n: Luxemburg lebih baik dari: Austria, Belanda

(12)
(13)

75

sekolah di Indonesia TIDAK memenuhi

standar layanan MINIMAL pendidikan…

%

(14)

foto: psgantasari.blogspot.com

44,5

nilai rata-rata uji kompetensi guru.

Standar yang diharapkan: 70

(15)

foto: blogyss.blogspot.com

40

posisi Indonesia dari 40 negara pada

pemetaan The Learning Curve - Pearson

(16)

* Hasil pemetaa n oleh Pea rson p ad a tahun 2012 dan 2013. - http:/ /thelearningcurve.pea rson.c om/

10 negara berkinerja terendah

(17)

foto: www.umy.ac.id

49

peringkat Indonesia dari 50 negara pada

pemetaan mutu pendidikan tinggi…

(18)

foto:

foto: abihulwa.blogspot.comabihulwa.blogspot.com

4

4

0

0

peringkat Indonesia dari 42 negara pada

peringkat Indonesia dari 42 negara pada

pemetaan TIMSS bidang literasi sains…

pemetaan TIMSS bidang literasi sains…

Pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011. Pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011.

(19)

M

M aa tt hh ee mm aa tt iic c s s SSc c iiee nn c c e e RRee aa dd iinn g  g  

38 38//4242 40 40//4242 41 41//4545

* Hasil pemetaan oleh TIMSS dan PIRLS

* Hasil pemetaan oleh TIMSS dan PIRLS 20112011. -. - htthttp://p:// titimsmsss.bc.bc .edu/.edu/

Kinerja Indonesia pada pemetaan TIMSS & PIRLS 2011...

Kinerja Indonesia pada pemetaan TIMSS & PIRLS 2011...

(20)

foto:

foto: giriwoyo1.wordpress.comgiriwoyo1.wordpress.com

6

6

4

4

peringkat Indonesia dari 65 negara pada

peringkat Indonesia dari 65 negara pada

pemetaan PISA pada tahun 2012

pemetaan PISA pada tahun 2012

C

(21)

M a t h e m a t ic s Re a d in g Sc ie n c e  

* Hasil pe metaa n oleh PISA – OEC D pad a tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012. - http:// www.oecd .org/ pisa/

 Tren tidak menunjukkan peningkatan/penurunan signifikan.

Cenderung stagnan pada nilai kinerja rendah.

Tren kinerja Indonesia pada pemetaan PISA

pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012...

(22)

42% 34% 16% 6% 2% 0% 0% Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6

76

%

Anak Indonesia di PISA yang tida k menc apai level 2, level minimal untuk keluar dari kategori low a chievers.  J umlah anak yang menc apa i level

tertinggi [5 dan 6] hanya 0,3%.

* Hasil peme taa n oleh PISA – OEC D pad a tahun 2012. - http:// www.oecd .org/ pisa/

Proporsi tingkat pencapaian anak-anak Indonesia

pada PISA bidang literasi Matematika

(23)

foto: sd‐negeri‐purworejo.blogspot.com

0,001

minat baca orang Indonesia

menurut UNESCO pada 2012.

(24)

Kekerasan fisik di dalam lingkungan pendidikan

menjadi berita yang tiada henti...

(25)

 J uga kekerasan fisik oleh/terhadap pelajar

yang terjadi di luar sekolah...

(26)

Tidak hanya fisik, tapi juga kekerasan seksual

oleh/terhadap pelajar di luar sekolah...

(27)

Kekerasan seksual bahkan terjadi di DALAM

lingkungan persekolahan...

(28)

Semua berita kekerasan yang dikumpulkan tadi

adalah yang terjadi hanya dalam periode

dua bulan terakhir

...

Dalam penelusuran sementara, terda pa t lebih dari 230 berita kekerasan ana k/pelajar di media daring selama periode bulan Oktober-November 2014

(29)

Kinerja buruk Indonesia

pada beberapa pemetaan global...

109

Kejahatan Terorganisir

setara denga n: Burundi

lebih buruk dari: Kamboja, Banglad esh

87

Transparansi dalam Pemerintahan

setara dengan: Tanzania, Burkina Faso lebih buruk dari: Benin, Malawi, Sri Lanka

103

Suap Menyuap dan Pungutan Liar

setara dengan: Moldova

lebih buruk dari: Senegal, Mozambik, Ethiopia

107

Perilaku Etis oleh Perusahaan

setara dengan: Kenya

lebih b uruk da ri: Zimbabwe, Burkina Faso

(30)

Pendidikan Indonesia

gawat darurat

(31)

Reformasi pendidikan

di beberapa negara

(32)

Reformasi Pendidikan Tiongkok 

Reformasi “Evaluasi Hijau”

10 Aturan Mengurangi Beban Akademik

(33)

 Perkembangan Moralyang diindikasikan oleh perilaku dan

kebiasaan, kewarga negaraan, kepriba dian dan karakter, serta ambisi da n prinsip-prinsip yang dianut.

 Perkembangan Akademikyang diindikasikan oleh

pengetahuan dan keahlian, pemikiran disiplin, kemampuan aplikasi serta kreativitas.

 Kesehatan J iwa dan Raga yang diindikasikan oleh

kebuga ran fisik, kebiasaan hidup sehat, selera artistik dan keindahan, kesehatan emosional, kemampuan

mengendalikan diri serta komunikasi interpersonal.

 Perkembangan Minat dan Bakat Unikyang diindikasikan

oleh rasa ingin tahu, bakat dan keahlian unik, serta penemuan dan pengembangan potensi diri.

 Pengurangan Beban Akademikyang diindikasikan oleh

waktu belajar [mis: lamanya jam pelajaran, pekerjaan rumah, waktu untuk tidur, dll.], kualitas instruksi, tingkat kesulitan pelajaran serta tekanan akademik.

Evaluasi Hijau

Pada bulan J uni 2013, pemerintah pusat Cina mengeluarkan panduan untuk seluruh propinsi dalam mereformasi model penilaian mutu pendidikan. Ada 5 area yang jadi penilaian:

sumber: bit.ly/112WF7J foto: thesolutionsjournal.org

(34)

 Penerimaan siswa yang transparandan hanya

berdasarkan domisili siswa.

 Pengelompokan siswa dan guru secara

seimbang dan acak , tanpa kelas-kelas khusus.

 Pengajaran “titik awal nol”dengan asumsi

kec akapa n siswa mulai nol dan tidak ada ekspektasi akademik tinggi.

 Tidak ada pekerjaan rumah tertulis, tapi boleh

memberi PR “eksperiensial” dengan ortu da n masyarakat.

 Mengurangi ujian. Standardized test dilarang

untuk kelas 1-3 SD. Berikutnya, hanya boleh satu per semester.

 Evaluasi kategorikal. Sekolah tidak boleh

memberi nilai angka, tapi kategori mulai “cukup” sampa i “luar biasa”.

Pengurangan Beban Akademik 

Pada bulan Agustus 2013, pemerintah C ina mengeluarkan dokumen lanjutan untuk mendorong da erah dan sekolah mengurangi beban akademik

bagi siswa pendidikan dasar:

sumber: http:/ /bit.ly/112WF7J

 Meminimalkan material tambahan.

Hanya boleh satu material tamba han selain buku utama.

 Tidak boleh ada kelas tambahan.  Kegiatan olahraga minimal satu jam.

Sekolah juga harus berikan waktu istirahat dan relaksasi yang cukup.

 Memperkuat dukungan pada

sekolah. Otoritas pendidikan di

semua tingkat kepemerintahan harus melakukan inspeksi secara periodik da n mengawasi langkah nyata

da lam mengurangi beba n akademik siswa, serta wajib mempublikasikan temuannya.

(35)

Pengaruh C ollege Scholastic Ap titude Test [CSAT/suneung] yang dianggap “sakral”,

menga kibatkan pendidikan Korsel lebih ba nyak digerakkan olehh a g w o n  /bimbel. Pemerintah Korsel melakukan beberap a reformasi untuk mengurangi keterga ntungan pada tes:  Menga da kan razia kepad a hagwon yang

masih ada kegiatan b elajar di atas jam 22.00.  Mendorong universitas melakukan penerimaan

maha siswa tidak hanya berdasar C SAT.

Reformasi Pendidikan Korsel

sumber: bit.ly/1zGkPAz | foto: www.educationnews.org

Karena merasa tertinggal oleh negara-negara Asia Timur da lam berba ga i pemetaa n pendidikan global, Amerika Serikat mendorong inisiatif

kurikulum inti. Pemerintah federal meng guna kan politik anggaran untuk mendorong negara bagian menyesuaikan kurikulum daerah dan tes terstandarnya dengan C ommon C ore. Ironisnya, ketika AS mengetatkan standardisasi untuk mengejar Cina dan Korsel, justru Cina dan Korsel mereformasi pendidikannya menjadi lebih

fleksibel seperti pendidikan AS sebelumnya.

Reformasi Pendidikan AS

(36)

Pada tahun 1998, Polandia melakukan reformasi pendidikan dimulai denga n membuat kurikulum inti yang baru. Polandia juga mengirimkan 25% guru kembali ke LPTK untuk dididik kembali, serta menguba h jalur pendidikan dengan

memundurkan penjurusan siswa selama setahun.  Terakhir, guru diberi otonomi untuk memilih buku

teks sendiri serta mengembangkan a tau memilih di antara lebih dari 100 opsi kurikulum spesifik yang sudah disetujui oleh pemerintah pusat.

Reformasi Pendidikan Polandia

Reformasi Pendidikan Inggris

Pemerintah Inggris baru saja menerapkan kurikulum baru yang menjadi pembicaraan karena memasukkan materi pemrograman komputer kepada siswa sejak dini untuk melatih kemampuan logika. Perubahan kurikulum

dilakukan sec ara bertahap : diumumkan pa da 2010, dilanjutkan penyusunan dan uji publik intensif selama dua tahun, uji coba penerapan pada tahun 2013, diakhiri dengan penerapan bertahap mulai tahun 2014 sampai dengan 2017.

foto: listscafe.com foto: hybridarts.co.uk

(37)

Reformasi Pendidikan Finlandia

foto: arts.aa lto.fi dan onlineuniversities.com

Reformasi pendidikan Finlandia dimulai sejak akhir 1970-an dan awal 1980-an, melalui tiga fase:  1980-an: Berpikir ulang tentang dasar-dasar

teoretis dan metodologis persekolahan.  1990-an: Peningkatan melalui platform

berjejaring d an peruba han yang dikelola sec ara mandiri oleh satuan pendidikan.  2000-an: Efisiensi administrasi dan struktur

pendidikan dan persekolahan.

Reformasi pendidikan di Finlandia dilepaskan dari kepentingan politik. Pemerintah yang berga nti-ga nti tidak membatalkan a rah reformasi.

Beberapa poin penting p endidikan Finlandia:  Guru adalah profesi yang sangat dihormati dan

memiliki otonomi besar dalam mengendalikan konten & a rah pembelajaran.

 Sekolah negeri sanga t mendominasi karena pemerintah berusaha mewujudkan paradigma “setiap sekolah a dalah sekolah baik”.

 Pendidikan Finlandia berusaha mengejar kesetaraan bukan kesempurnaan, berusaha mendorong kooperasi, bukan kompetisi.  Finlandia menggunakan c losed loop system

(38)

Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara

Finlandia:

Menempatkan standardisasi pendidikan sec ara proporsiona l.

Ki Hadjar Dewantara:

 J anga n menyeraga mkan hal-hal yang tida k perlu atau tida k bisa diseraga mkan. Perbeda an ba kat da n keada an hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian da n diakomoda si.

[Pusara, J anuari 1940]

Finlandia:

Kesetaraan berpengaruh besar pada kinerja pendidikan.

Ki Hadjar Dewantara:

Rakyat perlu diberi hak dan kesempa tan yang sama untuk mendapat pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebuda yaan dan kepentingan hidup kemasyarakatannya.

(39)

Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara

Finlandia:

Standardisasi kaku da n berlebihan adalah musuh kreativitas.

Ki Hadjar Dewantara:

Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik

“mengubah padi menjadi jagung”, atau sebaliknya.

[Keluarga , Desember 1936]

Finlandia:

Anak harus bermain.

Ki Hadjar Dewantara:

Bermain ada lah untutan jiwa anak untuk menuju ke a rah kemajuan hidup jasmani maupun roha ni.

[Mimba r Indonesia, Desember 1948]

Ironis ketika negara lain menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang ditulis puluhan tahun lalu dan sukses meningkatkan kinerja pendidikan mereka...

(40)

foto: utarakayong.blogspot.com

Kita harus mengembalikan persekolahan

(41)

Mengubah pendidikan itu seperti mengubah arah kapal tanker,

bukan seperti mengubah arah speed boat...

(42)

Visi-misi pendidikan

pemerintahan baru

(43)

Nawacita pemerintahan

yang terkait dengan pendidikan

5

Meningkatkan kualitas hidup

manusia Indonesia

6

Meningkatkan produktivitas rakyat dan

daya saing di pasar internasional

 Program“Indonesia Pintar”melalui

Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan.

 Membangun sejumlahscience and technopark 

di kawasan politeknik dan SMK-SMK denga n prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.

(44)

8

Melakukan revolusi karakter bangsa

 Membangun pendidikan kewarganegaraan.

 Menghilangkan model penyeragaman dalam

sistem pendidikan nasional.

  J aminan hidup yang memadai ba gi pa ra guru

terutama bagi guru yang ditugaskan di daerah terpencil.

Nawacita pemerintahan

(45)

9

Memperteguh kebhinekaan dan

memperkuat restorasi sosial Indonesia

 Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan

menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.

 Mengembangkan insentif khusus

untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan lokal.

 Meningkatkan proses pertukaran buda ya

untuk membangun kemajemukan sebagai kekuatan budaya.

Nawacita pemerintahan

(46)
(47)

Dampak investasi pada bidang pendidikan

terhadap pertumbuhan ekonomi negara...

(48)

Tentang Kurikulum 2013...

Beberapa poin:

  Tim evaluasi sedang bekerja menentukan

keberlanjutan Kurikulum 2013.

 Beberapa opsi keberlanjutan dan revisi

Kurikulum 2013.

 Evaluasi dan masukan dari daerah.

 Kaitan Kurikulum 2013 dengan janji

pemerintahan baru.

[menghilangkan penyeraga man dalam pendidikan, pengembanga n pendidikan kewarga negaraan, pengembangan pendidikan karakter, dll]

(49)

Tentang Ujian Nasional...

Beberapa poin:

 Beberapa opsi keberlanjutan dan reposisi

Ujian Nasional.

 Ujian Nasional untuk siapa? – Perlunya

merancang a lat akuntabilitas yang bermanfaat bagi seluruh s t a k e h o l d e r  .

 Paradigma pemerintah sebagai pompa

yang menolong dan memberdayakan siswa sejak dini, alih-alih sekadar penyaring yang menghakimi dan menghukumi siswa di ujung.

 Kaitan Ujian Nasional dengan janji

pemerintahan baru.

[menghilangkan penyeraga man dalam pendidikan, pemerataan mutu pendidikan Indonesia,

pengembangan pendidikan karakter, dll]

(50)

VIP-kan guru-guru kita!

 Yang utama adalah guru...

Lepaskan guru da ri segala kepentinga n

politik praktis di pusat maupun daerah.

Dorong masyarakat memberikan

keistimewaan da n keutamaan

pada guru-guru kita.

Bantu guru mengurangi pengeluarannya

dengan mendorong dunia bisnis

memberikan program-program

potonga n harga khusus bagi guru.

Maman Supratman, 75 tahun, Bekasi G uru hono rer aktif selama 22 tahun Foto oleh: Sukamto, MPd

(51)

Pendidikan orangtua

 Yang sering terlewa tkan...

 Keluarga sebagai salah satu dari trisentra

pendidikan adalah tempat pendidikan yang pertama da n utama. Kinerja akademik anak di sekolah pun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar sekolah, utamanya di rumah.

 Sangat penting untuk melibatkan orangtua

sec ara aktif dalam proses pendidikan di sekolah aga r pembelajaran yang diterima anak bisa selaras dan tidak saling menega sikan.

 Perlu disebarkan program-program yang

mendukung orangtua menda pa tkan panduan dan bimbingan dalam mengawal proses

(52)

Kepemimpinan Lokal dan Kinerja Pendidikan

Laporan Bank Dunia pada tahun 2013 menunjukkan keterkaitan antara model dan mutu kepemimpinan lokal dengan kinerja pendidikan. Beberapa temuan:

 Daerah yang memprioritaskan pendidikan dan

menyisihkan anggaran lebih besar cenderung

mendapatkan hasil kinerja pendidikan yang lebih baik.

 Daerah dengan pengelolaan pendidikan yang baik

memiliki lebih banyak sekolah dengan jumlah guru yang tepat sehingga menaikkan kinerja pendidikan.

 Daerah dengan tingkat transparansi dan akuntabilitas

yang lebih tinggi cenderung memprioritaskan

pendidikan dan memiliki lebih banyak guru bermutu sehingga menaikkan kinerja pendidikan daerah.

foto: worldbank.org

(53)

Langkah-langkah perbaikan

yang perlu kita lakukan bersama

C atatan awal:

Mengelola pendidikan tidaklah mudah. Sebagian beban pengelolaan

 jatuh ke daerah walau seringkali masalah muncul da ri pusat.

Banyak landasan regulasi yang sebena rnya suda h diletakkan, namun

ba ntuan dari pemerintah pusat bagi daerah untuk mengembangkan

kapasitas masih kurang.

Pusat belum menjadi fasilitator dan mentor bagi daerah untuk

bersama-sama mengembangkan kapasitas dan selama ini masih

mengandalkan pola hubungan instruksional.

(54)

Langkah-langkah perbaikan

PR bersama:

1

Meningkatkan kinerja delapan standa r layanan pendidikan

di semua sekolah da lam waktu 3-4 tahun sehingga tidak ada yang berada di bawah standar layanan minimal.

Every school is a good school.

2

Gerakan meningkatkan kemuliaan dan mutu guru.

Pembenahan dan penuntasan status kepegawaian guru.

3

Membangun jejaring komunikasi dan kolaborasi yang lebih

baik antar pemerintah daerah untuk saling berbagi

praktik-pratik baik, termasuk yang muncul dari masyarakat.

4

Mendorong keterlibatan a ktif masyarakat da n pihak swasta

dalam membantu memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja pendidikan daerah.

(55)

Langkah-langkah perbaikan

 Yang bisa Anda lakukan:

1

Mohon untuk mengukur diri dan menentukan apa yang

bisa dibantu oleh pemerintah pusat untuk mengembangkan kapasitas daerah dalam hal kinerja orga nisasi dan

kemampuan tiap-tiap sumber daya manusia, di luar bantuan fasilitas dan pendanaan.

2

Mohon untuk lebih sering hadir berkeliling di sekolah, hadir berkeliling di KKG/MGMP, hadir upacara sekolah

sec ara bergilir, berkunjung dan berbicara dengan orangtua dan komite sekolah, berdiskusi dengan elemen pendidikan da n aktivis pendidikan di daerah.

3

Mendorong gerakan pendidikan, baik yang diinisiasi oleh

pemerintah daerah maupun oleh masyarakat di tingkat akar rumput agar merebak di seluruh kabupa ten.

(56)

Begitu banyak inovasi pendidikan

lahir dari penjuru Indonesia.

(57)

TRISAKTI Mandiri & Berkepribadian

PENDIDIKAN

Angka Partisipasi Sekolah Partisipa si SD, dari 93% jadi 100% Partisipasi SMP, dari 75% jadi 95% Lama Waktu Sekolah Dari 7,5 tahun di 2014 menja di 9,2 tahun di 2019 Skor Pemetaan Global [PISA, TIMSS, dll] Di 2019 naik 20% dari performa terakhir 2014 Indeks Persepsi Relevansi Pendidikan Di 2019 naik 20% da ri baseline 2015 Indeks Tata Kelola Pendidikan [ILEG] Di 2019 naik 20% da ri baseline 2015 Dampak sistemik:

 Penurunan Tingkat Penga ngguran  Pertumbuha n Ekonomi >> GDP

meningkat

 Peme rataa n Pembanguna n >> Indeks

GINI menurun

7 Jalan Revolusi Mental:

1. Mengubah paradigma pendidikan “berdaya saing” menjad i pendidikan “ma ndiri dan berkepribadian”

2. Meranca ng kurikulum berba sis karakter dari kearifan lokal serta vokasi yang beragam berdasarkan kebutuhan geografis daerah dan bakat anak.

3. Menciptakan proses belajar yang menumbuhkan kemauan belajar dari da lam diri anak.

4. Memberi keperca yaan penuh pada guru untuk mengelola suasana dan proses belajar pada anak. 5. Memberdayakan orangtua untuk terlibat pada

proses tumbuh kemba ng a nak.

6. Membantu kepala sekolah untuk menjadi pemimpin yang melayani warga sekolah. 7. Menyederhanakan birokrasi da n regulasi

pendidikan diimbangi penda mpingan da n pengawasan.

Indikator Perba ikan Mutu Pend idikan dari 2014 ke 2019

VISI MISI PEMERINTAHAN BARU

1. Mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara melalui Kartu Indonesia Pintar

2. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan guru, kurikulum dan evaluasi berbasis karakter dan vokasi

3. Meningkatkan kualitas pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Prasyarat!

Membereskan kondisi dan kebijakan penghalang seperti regulasi otda yg bertentangan, data pokok pendidikan, regulasi tumpang tindih, counter balance kementerian, dll.

7 Elemen Ekosistem Pendidikan:

1. Sekolah kondusif  2. Guru penyemangat 3. Orangtua terlibat 4. Warga peduli 5. Industri suportif 

6. Orga nisasi profesi suportif  7. Pemerintah suportif 

(58)

Evaluasi Pend idikan Sempit da n Seraga m

DPN & BSNP yang tidak indep enden

Data Po kok Pendidikan yang

tidak kredibel

Regulasi tumpang tindih, termasuk Otd a Sekolah

Pengubah Blusukan

Nilai

Ma syarakat Pejuang Pendidikan & Kebudayaan

INDIKATOR! Program Indonesia Pintar Lelang Kepala Sekolah Penguatan KKN Tematik  Buku Praktek Baik – Sekolah Ramah Anak Sistem Pemantauan Online Buku Panduan Orang Tua Santri Mandiri Penyetaraan BOS Madrasah/Pes antren Afirmasi Kaum Difabel Penguatan SM3T Reformasi Good School Governance Pemerataan Sarana dan Prasarana Menguatkan PAUD Holistik Integratif  C etak Biru Pendidikan Penguatan Komite Sekolah

Pusat Studi & Dokumentasi Karya Ulama Pengelolaan Guru Pesantren ke Daerah Reformasi Sistem Karir Guru Reformasi Pendidikan Guru [LPTK] BPJS Pendidikan Reformasi Pendidikan  Tinggi Desa Pintar Sistem Belajar Digital

 Taman Sains &  Teknologi Perguruan  Tinggi Berbasis Pesantren Forum Indonesia Pintar BUMD Percetakan Rakyat Ang ka Partisipasi

Sekolah Lama Waktu Sekolah

Pemetaan Global Mutu Pendidikan

Inde ks Persep si Relevansi Pendidikan

Indeks Tata Kelola Pendidikan [ILEG]

Generasi Mandiri Berkepribadian

PENDOBRAK HALANGAN!      P    e     n      d    e      k      M     e     n     e     n     g     a      h      P    a     n      j    a     n     g Kurikulum Tungga l, Seraga m & Penuh

PROGRAM! GERAKAN SOSIAL! DAMPAK! Afirmasi Guru di Daerah 3T Pesantren Hijau Ma ndiri Sistem Dukungan Online

Akses & J aminan Mutu & Relevansi Tata Kelola Pesantren

KATEGORI! Penyediaan Fasilitas Air, Sanitasi & Internet  Tunjangan  Tambahan bagi Guru Pesantren Pengayaan Sarana dan Bahan Ajar Komunitas Pembelajar Kepala Sekolah

(59)

Sekolah kondusif 

 Tersedia, terjang kau, berkualitas, memiliki tata kelola yg ba ik.

Guru

penyemangat

Peduli pad a murid, berkompe ten, belajar berkelanjutan.

Orangtua peduli

Sadar pendidikan, aktif memb eri stimulus, tekun mendampingi.

Warga peduli

Konsisten memantau, aktif berkontribusi.

Organisasi profesi suportif 

Menyusun kurikulum khusus, menjadi narasumber.

Industri suportif 

Menyusun kurikulum khusus, aktif berkontribusi.

Pemerintah suportif 

Menyed iakan a kses dan  jaminan, menyede rhana kan

birokrasi, memiliki tata kelola yang baik.

Lulusan Mandiri dan Berkepribadian

(60)

foto: utarakayong.blogspot.com

Di tangan Ibu/Bapak semua, kami titipkan

masa depan anak-anak bangsa…

Referensi

Dokumen terkait

1 Kemampuan untuk mendorong peningkatan perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya. 2 Nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang

Terdapat pengaruh karakteristik habitat seperti suhu, kelembaban, salinitas dan konduktivitas terhadap kelimpahan Leptophryne borbonica di sepanjang aliran Sungai

Untuk mengetahui asiditas air, maka metode yang digunakan, yaitu metodde titrasi, karena asiditas, maka menggunakan NaOH 0,1 N (basa kuat) sebagai titrannya. Pada proses

Penentuan asam lemak dapat dipergunakan untuk mengetahui kualitas dari minyak atau lemak, hal ini dikarenakan  bilangan asam dapat dipergunakan untuk mengukur dan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH

Untuk mengetahui perbedaan peningkatan yang signifikan antara keterampilan proses sains siswa kelas IV kelompok unggul, sedang dan asor pada materi perpindahan panas

Sedangkan model pembelajaran ber- pusat pada guru ( teacher centered ) adalah pembelajaran yang difokuskan untuk membantu siswa mempelajari berbagai keterampilan dan

Secara keseluruhan, volume yang ada dapat dipakai untuk proses berjalannya pabrik ethanol, tetapi terdapat faktor pembatas dan faktor lingkungan yaitu; (1) pengukuran volume