• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KADAR GULA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA KADAR GULA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

2009

2009

TBKKP.TPL.2008

TBKKP.TPL.2008

AKADEMI TEKNOLOGI YOGYAKARTA

AKADEMI TEKNOLOGI YOGYAKARTA

Analisa Gula Pada Jeruk Siam

Analisa Gula Pada Jeruk Siam

dan Sunkis

dan Sunkis

(2)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Jeruk adalah salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh Jeruk adalah salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, selain rasanya yang manis, tampilannya menarik juga memiliki berbagai masyarakat, selain rasanya yang manis, tampilannya menarik juga memiliki berbagai macam manfaat bagi tubuh. Selain kaya vitamin dan mineral, jeruk juga mengandung macam manfaat bagi tubuh. Selain kaya vitamin dan mineral, jeruk juga mengandung serat makanan yang esensial (sangat dibutuhkan tetapi tidak dapat dibuat oleh tubuh) serat makanan yang esensial (sangat dibutuhkan tetapi tidak dapat dibuat oleh tubuh) bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh normal.

bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh normal.

Masyarakat banyak mengkonsumsi jeruk karena harganya yang relatif  Masyarakat banyak mengkonsumsi jeruk karena harganya yang relatif  terjangkau juga mudah didapat dimana-mana. Jeruk yang memiliki tampilan yang terjangkau juga mudah didapat dimana-mana. Jeruk yang memiliki tampilan yang segar dan rasa yang manis akan menjadi pilihan

segar dan rasa yang manis akan menjadi pilihan yang paling utama.yang paling utama.

Terdapat dua macam jeruk ditinjau dari produksinya yaitu jeruk lokal dan Terdapat dua macam jeruk ditinjau dari produksinya yaitu jeruk lokal dan  jeruk import. J

 jeruk import. Jeruk import kebanyakan menjadi pilihan eruk import kebanyakan menjadi pilihan konsumen karena tampilannyakonsumen karena tampilannya yang menarik dibanding jeruk lokal. Tetapi sebenarnya jeruk lokal memiliki

yang menarik dibanding jeruk lokal. Tetapi sebenarnya jeruk lokal memiliki rasa yangrasa yang lebih manis. Kebanyakan jeruk yang dibeli masyarakat adalah jeruk impor mungkin lebih manis. Kebanyakan jeruk yang dibeli masyarakat adalah jeruk impor mungkin karena masy

karena masyarakat ingin menikmati raarakat ingin menikmati rasa yang lebih sa yang lebih enak enak dari jeruk lokal, biasanydari jeruk lokal, biasanyaa rasa manis yang dicari oleh para konsumen. Rasa manis dari jeruk ini dipengaruhi rasa manis yang dicari oleh para konsumen. Rasa manis dari jeruk ini dipengaruhi oleh kadungan gula alami yang terkandung di dalammnya. Meskipun jeruk impor oleh kadungan gula alami yang terkandung di dalammnya. Meskipun jeruk impor memiliki rasa yang lebih nikmat tapi jeruk lokal juga perlu dibudidayakan agar memiliki rasa yang lebih nikmat tapi jeruk lokal juga perlu dibudidayakan agar pertanian k

pertanian kita mengalami ita mengalami kemajuan kemajuan ,untuk itu ,untuk itu ada suada suatu keingatu keinginan kami inan kami untuk untuk  menganalisa kandungan gula yang terkandung dalam jeruk siam yang merupakan menganalisa kandungan gula yang terkandung dalam jeruk siam yang merupakan komoditi tanamam jeruk di

komoditi tanamam jeruk di IndonesIndonesia .ia . B.

B. TujuanTujuan

Membandingkan sifat fisik dari jeruk sunkist (Australia) dan jeruk siam serta Membandingkan sifat fisik dari jeruk sunkist (Australia) dan jeruk siam serta membanding

membandingkan kadar gula kan kadar gula yang dikanduyang dikandung jeruk Sunkist dan jeruk siam.ng jeruk Sunkist dan jeruk siam. C.

C. Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka Jeruk

Jeruk atauatau limaulimau adalah semua tumbuhan berbunga anggotaadalah semua tumbuhan berbunga anggota margamarga CitrusCitrus dari

dari sukusuku RutaceaeRutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk  pohonpohon dengandengan buahbuah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara

(3)

anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan

anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asamasam sitrat

sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti

marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit.kingkit. DalamDalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti

seringkali berarti "jeruk keprok""jeruk keprok" atauatau "jeruk manis""jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo"). Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti

berarti "jeruk nipis""jeruk nipis"..

Jeruk sangatlah beragam dan beberapa

Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesiesspesies dapat saling bersilangan dandapat saling bersilangan dan menghasilkan

menghasilkan hibridahibrida antar antar spesiesspesies ('

('interspecific interspecific hybrid hybrid ) ) yang yang memilikimemiliki karakter

karakter yang yang khas, khas, yang yang berbeda berbeda dari dari spesiesspesies tetuanya.

tetuanya. KeanekaragaKeanekaragaman man iniini seringkali

seringkali menyulitkan menyulitkan klasifikasi, klasifikasi, penamaanpenamaan dan

dan pengenalan pengenalan terhadap terhadap anggota-anggotanya,anggota-anggotanya, karena

karena orang orang baru baru dapat dapat melihat melihat perbedaaperbedaann setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus

Citrus dengan genusdengan genus FortunellaFortunella (kumkuat),(kumkuat), PoncirusPoncirus, serta, serta  Microcitrus Microcitrus dandan  Eremocitrus

 Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan., sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. CitrusCitrus sendirisendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu

memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu CitrusCitrusdan PapedadanPapeda.. Asal jeruk adalah dari

Asal jeruk adalah dari Asia TimurAsia Timur dandan Asia Tenggara,Asia Tenggara, membentuk sebuahmembentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur.

barat ke arah India bagian timur. Jeruk manisJeruk manis dandan sitrunsitrun (lemon) berasal dari(lemon) berasal dari AsiaAsia Timur,

Timur, sedangkansedangkan jeruk bali,jeruk bali, jeruk nipisjeruk nipis dandan jeruk purutjeruk purut berasal dariberasal dari Asia Tenggara.Asia Tenggara. Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh

Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan,manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber

wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin Cvitamin C dandan wewangian/pa

wewangian/parfum penting. rfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.rempah-rempah.

Jeruk, buah yang sangat populer, mudah diperoleh, dan relatif murah itu, Jeruk, buah yang sangat populer, mudah diperoleh, dan relatif murah itu, ternyata mengandung banyak zat gizi yang baik bagi kesehatan dan pencegahan ternyata mengandung banyak zat gizi yang baik bagi kesehatan dan pencegahan penyakit. Jeruk telah lama dikenal sebagai buah dengan rasa segar dan bergizi baik. penyakit. Jeruk telah lama dikenal sebagai buah dengan rasa segar dan bergizi baik.

(4)

Selain sangat kaya vitamin dan mineral, ia juga mengandung serat makanan yang Selain sangat kaya vitamin dan mineral, ia juga mengandung serat makanan yang esensial (sangat diperlukan tetapi tidak dapat diproduksi dalam tubuh) bagi esensial (sangat diperlukan tetapi tidak dapat diproduksi dalam tubuh) bagi pertumbuhan dan berkembangan tubuh normal. Senyawa non-gizi

pertumbuhan dan berkembangan tubuh normal. Senyawa non-gizi yang dikandungyang dikandungnyanya ternyata juga membantu menurunkan risiko terkena beberapa jenis penyakit kronis, ternyata juga membantu menurunkan risiko terkena beberapa jenis penyakit kronis, seperti kardiovaskuler, kanker, dan katarak.

seperti kardiovaskuler, kanker, dan katarak. Sayangny

Sayangnya, selama ini a, selama ini jeruk telanjur terkenal hanya sebagai sumber vitamin jeruk telanjur terkenal hanya sebagai sumber vitamin C.C. Padahal, buah bulat ini juga mengandung sederetan zat gizi esensial lainnya, yang Padahal, buah bulat ini juga mengandung sederetan zat gizi esensial lainnya, yang meliputi karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potasium, folat, kalsium, thiamin, meliputi karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potasium, folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan niacin, vitamin B6, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan senyawa fitokimia.

senyawa fitokimia.

Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung sodium, lemak, dan kolesterol. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung sodium, lemak, dan kolesterol. Kandungan kalorinya pun rendah, sehingga tidak akan membangkitkan kekhawatiran Kandungan kalorinya pun rendah, sehingga tidak akan membangkitkan kekhawatiran bagi mereka yang berupaya menurunkan bobot badan. Sebuah jeruk segar berukuran bagi mereka yang berupaya menurunkan bobot badan. Sebuah jeruk segar berukuran sedang cuma mengandung 60

sedang cuma mengandung 60 –  – 80 Kkal.80 Kkal.

Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida non-pati (secara glukosa, dan sukrosa. Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida non-pati (secara umum dikenal sebagai serat makanan) yang baik untuk kesehatan. Serat makanan ini umum dikenal sebagai serat makanan) yang baik untuk kesehatan. Serat makanan ini di dalam tubuh akan mengikat zat gizi larut dalam air pada suatu gel-matriks, di dalam tubuh akan mengikat zat gizi larut dalam air pada suatu gel-matriks, sehingga dapat memperlambat proses pengosongan lambung serta proses pencernaan sehingga dapat memperlambat proses pengosongan lambung serta proses pencernaan dan penyerapan.

dan penyerapan.

Keadaan itu akan memperpanjang rasa kenyang, dan menurunkan laju Keadaan itu akan memperpanjang rasa kenyang, dan menurunkan laju penyerapan glukosa sehingga dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah. penyerapan glukosa sehingga dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah. Serat makanan juga membantu menurunkan kadar kolesterol dalam plasma dengan Serat makanan juga membantu menurunkan kadar kolesterol dalam plasma dengan cara mengganggu proses reabsorpsi asam empedu. Dengan mengkonsumsi sebuah cara mengganggu proses reabsorpsi asam empedu. Dengan mengkonsumsi sebuah   jeruk ukuran sedang dalam satu hari, serat makanannya kira-kira 3,0 g, dapat   jeruk ukuran sedang dalam satu hari, serat makanannya kira-kira 3,0 g, dapat memberikan kontribusi cukup berarti bagi pemenuhan kebutuhan zat itu bagi tubuh memberikan kontribusi cukup berarti bagi pemenuhan kebutuhan zat itu bagi tubuh yang disarankan sekitar 25 g per hari.

yang disarankan sekitar 25 g per hari.

Vitamin paling dikenal yang terkandung dalam jeruk adalah vitamin C. Vitamin paling dikenal yang terkandung dalam jeruk adalah vitamin C. Vitamin esensial larut air ini memainkan peranan kunci dalam proses pembentukan Vitamin esensial larut air ini memainkan peranan kunci dalam proses pembentukan kolagen yang merupakan komponen dasar pembentukan jaringan penghubung dalam kolagen yang merupakan komponen dasar pembentukan jaringan penghubung dalam

(5)

tubuh. Pembentukan kolagen optimal sangat diperlukan untuk pembentukan ligamen, tubuh. Pembentukan kolagen optimal sangat diperlukan untuk pembentukan ligamen, tendon, dentin, kulit, pembuluh darah, dan tulang. Juga membantu proses tendon, dentin, kulit, pembuluh darah, dan tulang. Juga membantu proses penyembuh

penyembuhan luka an luka dan perbaikan jaringan.dan perbaikan jaringan.

Vitamin C juga berperan dalam proses penyerapan zat besi non-organik (zat Vitamin C juga berperan dalam proses penyerapan zat besi non-organik (zat besi dari makanan non hewani), sehingga dapat mencegah dan membantu besi dari makanan non hewani), sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan anemia. Sekarang vitamin C juga menyedot perhatian lantaran penyembuhan anemia. Sekarang vitamin C juga menyedot perhatian lantaran kemampuannya sebagai antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel kemampuannya sebagai antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat aktivitas molekul radikal bebas. Dalam tubuh molekul radikal bebas akibat aktivitas molekul radikal bebas. Dalam tubuh molekul radikal bebas mengoksidasi protein, asam lemak, dan DNA. Kerusakan akibat radikal bebas mengoksidasi protein, asam lemak, dan DNA. Kerusakan akibat radikal bebas berimplikasi pada timbulnya sejumlah penyakit, termasuk kanker, kardiovaskuler, dan berimplikasi pada timbulnya sejumlah penyakit, termasuk kanker, kardiovaskuler, dan katarak.

katarak.

Secara signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan vitamin Secara signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi dari makanan, termasuk jeruk segar, dapat mencegah kenaikan LDL C yang tinggi dari makanan, termasuk jeruk segar, dapat mencegah kenaikan LDL teroksidasi. Kadar LDL teroksidasi tinggi merupakan faktor utama berkembangnya teroksidasi. Kadar LDL teroksidasi tinggi merupakan faktor utama berkembangnya penyakit jantung. Beberapa penelitian epidemiologi memang telah memperlihatkan penyakit jantung. Beberapa penelitian epidemiologi memang telah memperlihatkan hubungan signifikan antara asupan vitamin C dengan risiko kematian akibat penyakit hubungan signifikan antara asupan vitamin C dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.

kardiovaskuler.

Tingkat konsumsi makanan dengan kandunga

Tingkat konsumsi makanan dengan kandungan folat n folat tinggi, seperti jeruk tinggi, seperti jeruk segarsegar atau dalam bentuk jus, akan meningkatkan kadar folat. Peningkatan kadar folat akan atau dalam bentuk jus, akan meningkatkan kadar folat. Peningkatan kadar folat akan menurunkan kadar homocystein, yang merupakan racun bagi dinding pembuluh menurunkan kadar homocystein, yang merupakan racun bagi dinding pembuluh darah. Dengan menurunnya kadar homocystein, risiko penyakit kardiovaskuler juga darah. Dengan menurunnya kadar homocystein, risiko penyakit kardiovaskuler juga berkurang.

berkurang.

Vitamin C dalam bebuahan, termasuk jeruk, secara ilmiah juga

Vitamin C dalam bebuahan, termasuk jeruk, secara ilmiah juga bisa dijelaskanbisa dijelaskan peranan positifnya dalam memberikan perlindungan tubuh terhadap kanker. Hasil peranan positifnya dalam memberikan perlindungan tubuh terhadap kanker. Hasil penelitian epidemiologi menunjukkan, tingkat konsumsi bebuahan, salah satunya penelitian epidemiologi menunjukkan, tingkat konsumsi bebuahan, salah satunya   jeruk, dan sesayuran yang tinggi memiliki efek perlindungan terhadap kanker lebih   jeruk, dan sesayuran yang tinggi memiliki efek perlindungan terhadap kanker lebih

baik dibandingkan dengan tingkat konsums

baik dibandingkan dengan tingkat konsumsi vitamin i vitamin C (dari C (dari makanan suplemen) yangmakanan suplemen) yang tinggi.

tinggi.

Karena oksidasi lensa mata memainkan peranan penting pada pembentukan Karena oksidasi lensa mata memainkan peranan penting pada pembentukan penyakit katarak, peranan antioksidan, termasuk vitamin C, menjadi penting. Dari penyakit katarak, peranan antioksidan, termasuk vitamin C, menjadi penting. Dari

(6)

hasil penelitian diperlihatkan bahwa individu dengan konsentrasi vitamin C dan hasil penelitian diperlihatkan bahwa individu dengan konsentrasi vitamin C dan karotenoid dalam darah yang tinggi memiliki risiko terkena katarak lebih rendah. karotenoid dalam darah yang tinggi memiliki risiko terkena katarak lebih rendah. Namun, tidak ada bukti yang memperlihatkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi Namun, tidak ada bukti yang memperlihatkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi dalam jangka waktu lama

dalam jangka waktu lama menurunkan risiko terkena katarak.menurunkan risiko terkena katarak.

Jeruk sebagai sumber vitamin C juga diduga memberikan efek pencegahan Jeruk sebagai sumber vitamin C juga diduga memberikan efek pencegahan dan penyembuhan terhadap penyakit seperti pengeroposan tulang (osteoporosis), batu dan penyembuhan terhadap penyakit seperti pengeroposan tulang (osteoporosis), batu ginjal, gangguan fungsi kognitif, dan asma. Tetapi masih diperlukan penelitian lebih ginjal, gangguan fungsi kognitif, dan asma. Tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan dugaan tersebut.

lanjut untuk membuktikan dugaan tersebut.

Untuk memelihara kesehatan dan menjaga kecukupan cadangan vitamin C Untuk memelihara kesehatan dan menjaga kecukupan cadangan vitamin C dalam tubuh, disarankan untuk mengkonsumsi vitamin C sebanyak 30

dalam tubuh, disarankan untuk mengkonsumsi vitamin C sebanyak 30  –  –  100 mg per100 mg per hari. Kebutuhan ini sudah cukup terpenuhi dengan sebuah jeruk berukuran sedang. hari. Kebutuhan ini sudah cukup terpenuhi dengan sebuah jeruk berukuran sedang. Jeruk seukuran itu mengandung sekitar 70 mg vitamin C. Atau, dengan Jeruk seukuran itu mengandung sekitar 70 mg vitamin C. Atau, dengan mengkonsumsi satu gelas, sekitar 225 ml, jus jeruk per hari. Walaupun beberapa mengkonsumsi satu gelas, sekitar 225 ml, jus jeruk per hari. Walaupun beberapa penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi di atas 200 mg per hari dapat secara penelitian terbaru menunjukkan, konsumsi di atas 200 mg per hari dapat secara optimal mencegah timbulnya beberapa penyakit kronis, mengkonsumsi vitamin C optimal mencegah timbulnya beberapa penyakit kronis, mengkonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen secara berlebihan (di atas 500 mg per hari) dapat dalam bentuk suplemen secara berlebihan (di atas 500 mg per hari) dapat menimbulkan efek negatif, terutama bagi mereka yang berisiko menderita kelebihan menimbulkan efek negatif, terutama bagi mereka yang berisiko menderita kelebihan zat besi. Menjaga tekanan darah normal.

zat besi. Menjaga tekanan darah normal.

Vitamin esensial larut air lainnya yang terkandung dalam jeruk adalah folat. Vitamin esensial larut air lainnya yang terkandung dalam jeruk adalah folat. Vitamin ini membantu produksi DNA dan RNA serta pematangan sel-sel darah Vitamin ini membantu produksi DNA dan RNA serta pematangan sel-sel darah merah, yang pada akhirnya dapat mencegah anemia. Konsumsi folat per hari merah, yang pada akhirnya dapat mencegah anemia. Konsumsi folat per hari disarankan 180 mcg untuk wanita dan 200 mcg untuk pria. Sebagian kebutuhan itu disarankan 180 mcg untuk wanita dan 200 mcg untuk pria. Sebagian kebutuhan itu bisa dipasok dari jeruk. Dalam satu gelas, 225 ml, jus jeruk terkandung 75 mcg asam bisa dipasok dari jeruk. Dalam satu gelas, 225 ml, jus jeruk terkandung 75 mcg asam folat bagi tubuh. Selain itu jeruk juga mengandung beberapa jenis mineral. Salah folat bagi tubuh. Selain itu jeruk juga mengandung beberapa jenis mineral. Salah satunya potasium. Mineral esensial ini berperan memelihara keseimbangan asam dan satunya potasium. Mineral esensial ini berperan memelihara keseimbangan asam dan air dalam tubuh. Sebagai komponen penting elektrolit, potasium memainkan peranan air dalam tubuh. Sebagai komponen penting elektrolit, potasium memainkan peranan pada transmisi impuls syaraf ke otot, proses kontraksi otot, dan menjaga tekanan pada transmisi impuls syaraf ke otot, proses kontraksi otot, dan menjaga tekanan darah normal. Konsumsi potasium disarankan sebanyak 2000 mg per hari. Sebagian darah normal. Konsumsi potasium disarankan sebanyak 2000 mg per hari. Sebagian  jumlah itu bisa dipenuhi oleh jeruk. Segelas, 225 ml, jus jeruk memberikan 500 mg  jumlah itu bisa dipenuhi oleh jeruk. Segelas, 225 ml, jus jeruk memberikan 500 mg potasium. Memang, kasus kekurangan potasium sangat jarang ditemukan. Perhatian potasium. Memang, kasus kekurangan potasium sangat jarang ditemukan. Perhatian lebih banyak tertuju pada rasio konsumsi sodium terhadap potasium. Rasio tinggi lebih banyak tertuju pada rasio konsumsi sodium terhadap potasium. Rasio tinggi merupakan faktor risiko terhadap penyakit

(7)

Dalam jeruk juga terkandung senyawa fitokimia. Senyawa khas tanaman ini Dalam jeruk juga terkandung senyawa fitokimia. Senyawa khas tanaman ini memiliki efek fisiologis luas dan membantu mencegah timbulnya berbagai jenis memiliki efek fisiologis luas dan membantu mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung. Mekanisme pencegahannya penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung. Mekanisme pencegahannya meliputi kemampuannya sebagai antioksidan, efeknya pada proses pembelahan sel, meliputi kemampuannya sebagai antioksidan, efeknya pada proses pembelahan sel, meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan karsinogen (zat penyebab meningkatkan aktivitas enzim dalam menghilangkan karsinogen (zat penyebab kanker), dan pemblokiran senyawa nitrosamin. Asupan senyawa ini hanya dapat kanker), dan pemblokiran senyawa nitrosamin. Asupan senyawa ini hanya dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan asal tanaman, salah satunya jeruk, sebagai dipenuhi melalui konsumsi makanan asal tanaman, salah satunya jeruk, sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari.

bagian dari menu makanan sehari-hari.

Jeruk Pontianak yang dikenal sebagai jeruk siam atau jeruk keprok ini Jeruk Pontianak yang dikenal sebagai jeruk siam atau jeruk keprok ini memiliki cirri antara lain buahnya berwarna hijau kekuningan, mengkilat, dan memiliki cirri antara lain buahnya berwarna hijau kekuningan, mengkilat, dan permukaannya halus. Ketebalan kulitnya sekitar 2mm. Berat tiap buah sekitar 75,6 g. permukaannya halus. Ketebalan kulitnya sekitar 2mm. Berat tiap buah sekitar 75,6 g. Bagian ujung buah berlekuk dangkal. Daging buahnya bertekstur lunak dan Bagian ujung buah berlekuk dangkal. Daging buahnya bertekstur lunak dan mengandung banyak air dengan rasa manis yang segar. Setiap buah mengandung mengandung banyak air dengan rasa manis yang segar. Setiap buah mengandung sekitar 20 biji. Jeruk siam tumbuh berupa pohon berbatang rendah dengan tinggi 2-8 sekitar 20 biji. Jeruk siam tumbuh berupa pohon berbatang rendah dengan tinggi 2-8 meter. Umumnya tanaman ini tidak berduri. Batangnya bulat atau setengah bulat dan meter. Umumnya tanaman ini tidak berduri. Batangnya bulat atau setengah bulat dan memiliki percabangan yang banyak dengan tajuk yang sangat rindang. Ciri khas memiliki percabangan yang banyak dengan tajuk yang sangat rindang. Ciri khas lainnya tanaman ini adalah dahannya kecil dan letaknya berpencar tidak beraturan. lainnya tanaman ini adalah dahannya kecil dan letaknya berpencar tidak beraturan. Daunnya berbentuk bulat telur memanjang, elips, atau lanset dengan pangkal tumpul Daunnya berbentuk bulat telur memanjang, elips, atau lanset dengan pangkal tumpul dan ujung memncing seperti tombak. Permukaan atas daun berwarna hijau tua dan ujung memncing seperti tombak. Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengkilat sedangkan permukaan bawah hijau muda. Panjang daun 4-8 cm dan lebar mengkilat sedangkan permukaan bawah hijau muda. Panjang daun 4-8 cm dan lebar 1,5-4 cm. Tangkai daunnya bersayap sangat sempit sehingga bisa dikatakan tidak  1,5-4 cm. Tangkai daunnya bersayap sangat sempit sehingga bisa dikatakan tidak  bersayap.

bersayap.

Fungsi Buah Jeruk Fungsi Buah Jeruk

Berkat kulitnya yang mudah dikupas dan rasanya yang khas, yang bervariasi Berkat kulitnya yang mudah dikupas dan rasanya yang khas, yang bervariasi dari asam pada beberapa kultivar sampai sangat manis pada beberapa kultivar lain, dari asam pada beberapa kultivar sampai sangat manis pada beberapa kultivar lain, sebagian besar jeruk siam dimakan segar.

sebagian besar jeruk siam dimakan segar. Selain dimakan jeruk dipergunakan sebagaiSelain dimakan jeruk dipergunakan sebagai bahan minuman. Beberapa jenis jeruk

bahan minuman. Beberapa jenis jeruk dapat digunakan sebagai obat. Segmen-segmendapat digunakan sebagai obat. Segmen-segmen buah dikalengkan dan sari buahnya diekstrak dari buah jeruk siam ini. Pektin dan buah dikalengkan dan sari buahnya diekstrak dari buah jeruk siam ini. Pektin dan rninyak atsiri diambil dari kulit buah, yang di Indonesia dijadikan bahan rujak. rninyak atsiri diambil dari kulit buah, yang di Indonesia dijadikan bahan rujak. Sampai saat ini belum ada perusahaan swasta yang mengolah jeruk menjadi minuman Sampai saat ini belum ada perusahaan swasta yang mengolah jeruk menjadi minuman kaleng, sirup jeruk atau tepung jeruk.

(8)

Klasifikasi Jeruk Siam Klasifikasi Jeruk Siam

Tabel 1 Klasifikasi ilmiah jeruk siam Tabel 1 Klasifikasi ilmiah jeruk siam

Kerajaan

Kerajaan PlantaePlantae Divisio

Divisio  Magnoliophyta Magnoliophyta Kelas

Kelas  Magliopsida Magliopsida Subkelas

Subkelas  Rosidae Rosidae Ordo

Ordo SapindalesSapindales Familia

Familia  Rutaceae Rutaceae Genus

Genus CitrusCitrus Sesies

Sesies C.nobilisC.nobilis

Berdasarkan berat tiap buah, jeruk siam digolongkan dalam 4 ukuran yaitu kelas Berdasarkan berat tiap buah, jeruk siam digolongkan dalam 4 ukuran yaitu kelas A,B,C dan D yang masing-inasing digolongkan dalam 2 jenis mutu yaitu Mutu I dan A,B,C dan D yang masing-inasing digolongkan dalam 2 jenis mutu yaitu Mutu I dan Mutu II.

Mutu II.

Tabel 2 Klasifikasi Jeruk Siam Berdasarkan Berat

Tabel 2 Klasifikasi Jeruk Siam Berdasarkan Berat Buah Per GramBuah Per Gram Kelas

Kelas Diameter Diameter (cm) (cm) Berat Berat (gram)(gram) A A >7,1 >7,1 > > 151151 B B 6,1-7,0 6,1-7,0 101- 101- 150150 C C 5,1-6,0 5,1-6,0 5151 –  – 100100 D 4,0-5,0 <50 D 4,0-5,0 <50 Syarat mutu Syarat mutu

Tabel 3 Syarat Mutu Jeruk Siam Tabel 3 Syarat Mutu Jeruk Siam

Karakter

Karakter Syarat Syarat CaraCara Istik

Istik Mutu Mutu I I Mutu Mutu II II PengujianPengujian Kesamaan sifat

Kesamaan sifat varietas

varietas

Seragam

Seragam SeragamSeragam Organoleptik Organoleptik  Tingkat Tingkat ketuaan Tua ketuaan Tua Kesamaan sifat Kesamaan sifat varietas Seragam, varietas Seragam, tapi tidak terlalu tapi tidak terlalu matang

matang

Tua, tapi tidak  Tua, tapi tidak  terlalu matang

terlalu matang

Organoleptik  Organoleptik 

(9)

Kekerasan

Kekerasan KerasKeras Cukup kerasCukup keras Organoleptik Organoleptik  Ukuran

Ukuran SeragamSeragam Kurang SeragamKurang Seragam SP-SMP-309-1981SP-SMP-309-1981 Kerusakan, % Kerusakan, % (buah/buah) (buah/buah) 5 5 1010 SP-SMP-310-1981SP-SMP-310-1981 Kotoran Bebas Kotoran Bebas Bebas Bebas Busuk, % Busuk, % 1 1 22 SP-SMP-31 1-1981SP-SMP-31 1-1981

CARA UJI GULA CARA UJI GULA

Menurut SNI 01-2892-1992, cara uji gula, ada beberapa metode cara uji pada gula Menurut SNI 01-2892-1992, cara uji gula, ada beberapa metode cara uji pada gula yaitu:

yaitu:

a. Metode Luff Schoorl a. Metode Luff Schoorl b. Metode Lane Eynon b. Metode Lane Eynon

Pada makalah ini metode yang digunakan adalah metode Luff Schoorl.

Pada makalah ini metode yang digunakan adalah metode Luff Schoorl. DipilihDipilih metode ini karena sangat menguntungkan dalam menganalisa gula nabati yang metode ini karena sangat menguntungkan dalam menganalisa gula nabati yang termasuk sukrosa yang merupakan rasa manis dasar

termasuk sukrosa yang merupakan rasa manis dasar sakarosa adalah disakarida , yangsakarosa adalah disakarida , yang apabila direduksi adalah akan menghasilkan monosakarida yang bersifat pereduksi. apabila direduksi adalah akan menghasilkan monosakarida yang bersifat pereduksi. Monosakarida tersebut akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu Monosakarida tersebut akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu22O.O.

Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I

Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2.2. II22 yangyang

dibebaskan tersebut dititer dengan larutan Na

dibebaskan tersebut dititer dengan larutan Na22SS22OO33. Pada dasarnya prinsip metode. Pada dasarnya prinsip metode

analisa yang digunakan adalah Iodometri karena kita akan menganalisa I

analisa yang digunakan adalah Iodometri karena kita akan menganalisa I22 yang bebasyang bebas

untuk dijadikan dasar penetapan kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi untuk dijadikan dasar penetapan kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I

terhadap iodium (I22) bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal) bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal

NaOCl) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion NaOCl) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I iodida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I22

yang seta

(10)

akan dititar dengan larutan standar natrium thiosulfat sehinga I

akan dititar dengan larutan standar natrium thiosulfat sehinga I22 akan membentuk akan membentuk 

kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu, jika dalam suatu kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan indicator amilum,

titrasi membutuhkan indicator amilum, maka penambahannymaka penambahannya sebelum titia sebelum titik ekivalen.k ekivalen. Pada prinsipnya, iodometri merupakan reaksi reduksi oksidasi karena terjadi Pada prinsipnya, iodometri merupakan reaksi reduksi oksidasi karena terjadi perubahan bilanga

perubahan bilangan oksidasi (biloks) dari zat-zat yang terlibat n oksidasi (biloks) dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi, dalam haldalam reaksi, dalam hal ini transfer electron dari pasangan pereduksi kepasangan pengoksidasi. Oksidasi ini transfer electron dari pasangan pereduksi kepasangan pengoksidasi. Oksidasi adalah pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul. adalah pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul. Sedangkan reduksi adalah penangkapan satu atau lebih electron. Tidak ada dalam Sedangkan reduksi adalah penangkapan satu atau lebih electron. Tidak ada dalam elektron bebas dalam sistem kimia, oleh karena itu pelepasan elektron (oksidasi) elektron bebas dalam sistem kimia, oleh karena itu pelepasan elektron (oksidasi) selalu diikuti

selalu diikuti penangpenangkapan elektron (reduksi).kapan elektron (reduksi). Indikator

Indikator

Pada iodo

Pada iodometri titrasi semetri titrasi selalu berkalalu berkaitan itan dengan Idengan I22, meskipun warna I, meskipun warna I22 berbedaberbeda

dengan I

dengan I22, secara teoritis untuk titrasi ini tidak memerlukan indikator, tapi karena, secara teoritis untuk titrasi ini tidak memerlukan indikator, tapi karena

warnanya dalam keadaan sangat lemah maka pada titrasi ini diperlikan indikator. warnanya dalam keadaan sangat lemah maka pada titrasi ini diperlikan indikator. Indikator yang

Indikator yang digunakan addigunakan adalah indikator alah indikator amilum dan Iamilum dan I22akan bereaksi dan reaksinyaakan bereaksi dan reaksinya

adalah reaksi dapat balik. adalah reaksi dapat balik. D.

D. HipotesisHipotesis

Jeruk siam memiliki kadar gula yang lebih besar dibandingkan dengan sunkist Jeruk siam memiliki kadar gula yang lebih besar dibandingkan dengan sunkist sehingga mampu bersaing di pasaran.

(11)

Gambar 2. Sari buah jeruk  Gambar 2. Sari buah jeruk 

(12)

BAB II BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.

A. Bahan yang DigunakanBahan yang Digunakan 1. 1. Larutan KI 20 %Larutan KI 20 % 2. 2. Larutan HLarutan H22SOSO4425 %25 % 3. 3. Larutan NaLarutan Na22SS22OO330,1 N0,1 N 4.

4. Indikator amilumIndikator amilum 5.

5. Larutan timbal asetat 10 %Larutan timbal asetat 10 % 6.

6. Larutan luff schoolLarutan luff school 7.

7. HClHCl

B.

B. Alat yang DigunakanAlat yang Digunakan 1.

1. ErlenmeyerErlenmeyer 2.

2. Pipet gondok 10 ml, 15 ml, 25 mlPipet gondok 10 ml, 15 ml, 25 ml 3.

3. Batu didih (pecahan keramik)Batu didih (pecahan keramik) 4.

4. Pemanas mantelPemanas mantel 5.

5. Buret 50 mlBuret 50 ml 6.

6. Statif dan klemStatif dan klem 7.

7. Labu ukur 50 mlLabu ukur 50 ml 8.

8. Corong gelasCorong gelas 9.

9. Pengaduk kacaPengaduk kaca 10.

10. Kaca arlojiKaca arloji C.

C. Langkah KerjaLangkah Kerja 1.

1. Pembuatan Larutan Dan StandarisasiPembuatan Larutan Dan Standarisasi a.

a. Pembuatan Tio 0,1 N 250 mlPembuatan Tio 0,1 N 250 ml 1)

1) Menimbang 6,25 gr NaMenimbang 6,25 gr Na22SS22OO33 menggunakan neraca analitik, lalu larutkanmenggunakan neraca analitik, lalu larutkan

dengan aquades secukupnya, aduk hingga homogen. dengan aquades secukupnya, aduk hingga homogen. 2)

2) Menimbang 75 mg NaMenimbang 75 mg Na22COCO33 menggunakan neraca analitik, lalu larutkanmenggunakan neraca analitik, lalu larutkan

dengan aquades secukupnya, aduk hingga homogen. dengan aquades secukupnya, aduk hingga homogen.

(13)

3)

3) Masukkan kedua larutan tersebut diatas kedalam labu ukur 250 ml laluMasukkan kedua larutan tersebut diatas kedalam labu ukur 250 ml lalu tambahkan aquades hingga garis batas.

tambahkan aquades hingga garis batas. b.

b. Pembuatan larutan luff schorlPembuatan larutan luff schorl 1)

1) Menimbang 2,5 gr CuSOMenimbang 2,5 gr CuSO44 lalu larutkan dengan aquades sebanyak 10 ml,lalu larutkan dengan aquades sebanyak 10 ml,

masukkan kedalam gelas beker lalu aduk

masukkan kedalam gelas beker lalu aduk dengan spatula hingga homogen.dengan spatula hingga homogen. 2)

2) Menimbang 5 gr asam sitrat lalu larutkan dengan aquades 5 ml, masukkanMenimbang 5 gr asam sitrat lalu larutkan dengan aquades 5 ml, masukkan kedalam gelas beker lalu aduk dengan spatula hingga homogen.

kedalam gelas beker lalu aduk dengan spatula hingga homogen. 3)

3) Didihkan air sebanyak 30 ml menggunakan kompor pemanas.Didihkan air sebanyak 30 ml menggunakan kompor pemanas. 4)

4) Setelah mendidih tambahkan 38,8 gr NaSetelah mendidih tambahkan 38,8 gr Na22COCO33 sedikit demi sedikit sambilsedikit demi sedikit sambil

diaduk-aduk sampai homogen. diaduk-aduk sampai homogen. 5)

5) Masukkan ketiga larutan diatas kedalam labu ukur 100 ml lalu tambahkanMasukkan ketiga larutan diatas kedalam labu ukur 100 ml lalu tambahkan aquades hingga tanda batas.

aquades hingga tanda batas. c.

c. Pembuatan larutan KI 20 %Pembuatan larutan KI 20 % Menimbang

Menimbang 20 20 gr gr KI KI menggunakan menggunakan neraca neraca analitik analitik lalu lalu larutkanlarutkan menggunakan aquades, masukkan kedalam labu ukur 100 ml tambahkan menggunakan aquades, masukkan kedalam labu ukur 100 ml tambahkan aquades hingga tanda batas.

aquades hingga tanda batas. d.

d. Pembuatan larutan HPembuatan larutan H22SOSO4425%25%

Karena adanya H

Karena adanya H22SOSO44 98% maka perlu 98% maka perlu pengencerapengenceran hingga konsentrasi 25%n hingga konsentrasi 25%

dengan volume sampai 100 ml dengan volume sampai 100 ml

V V11 x Nx N11 = = VV22x Nx N22 V V11 x x 25% 25% = = 100 100 x x 98%98% V V11 = = 25,51 25,51 mlml

Maka diambil 25,51 ml lalu

Maka diambil 25,51 ml lalu dilarutkan dengan aquades menjadi 100 ml.dilarutkan dengan aquades menjadi 100 ml. e.

e. Amylum 1%Amylum 1% 1)

1) Menimbang 1 gr kanji lalu larutkan dengan aquades secukupnya, aduk Menimbang 1 gr kanji lalu larutkan dengan aquades secukupnya, aduk  hingga homogen.

hingga homogen. 2)

2) Menimbang 1 gr NaCl lalu larutkan dengan aquades secukupnya, aduk Menimbang 1 gr NaCl lalu larutkan dengan aquades secukupnya, aduk  hingga homogen.

hingga homogen. 3)

3) Masukkan kedua larutan tersebut kedalam labu ukur 100 ml laluMasukkan kedua larutan tersebut kedalam labu ukur 100 ml lalu tambahkan aquades sampai tanda batas dan kocok hingga homogen.

tambahkan aquades sampai tanda batas dan kocok hingga homogen. f.

f. Pb asetat 10 %Pb asetat 10 %

Menimbang 10 gr Pb l

Menimbang 10 gr Pb larutkan dengan aquades menjadi 100 mlarutkan dengan aquades menjadi 100 ml g.

(14)

Menimbang 10 gr Asam Oksalat lalu dilarutkan dengan aquades, masukkan Menimbang 10 gr Asam Oksalat lalu dilarutkan dengan aquades, masukkan kedalam labu ukur 100 ml

kedalam labu ukur 100 ml tambahkan hingga tanda batas.tambahkan hingga tanda batas. h.

h. Standarisasi ThiosulfatStandarisasi Thiosulfat 1)

1) Menimbang 120- 15Menimbang 120- 150 mgram 0 mgram Kalium bikromat kristal KemuKalium bikromat kristal Kemudian larutkandian larutkan ke dalams aq

ke dalams aquades 25 ml uades 25 ml kedalam erlenmaykedalam erlenmayerer 2)

2) MenambahkaMenambahkan n 2 2 gram gram KI KI kristal kristal dan dan 5ml 5ml HCl HCl pekatpekat 3)

3) Menitrasi dengaMenitrasi dengan larutan tio Sulfat n larutan tio Sulfat sampai terjadi pesampai terjadi perubahan warna rubahan warna daridari coklat menjadi

coklat menjadi kuning dan tambakuning dan tambahkan indikator amhkan indikator amilum ilum sebanyak 3 sebanyak 3 tetestetes dan titrasi kembali dengan larutan Tio Sulfat sampai menjadi warna hijau dan titrasi kembali dengan larutan Tio Sulfat sampai menjadi warna hijau kebiruan.

kebiruan. 4)

4) Mengulangi langkah percobaan diatas sebanyak 2 kaliMengulangi langkah percobaan diatas sebanyak 2 kali 5)

5) Mencatat hasil percobaanMencatat hasil percobaan 2.

2. Penetapan Kadar GulaPenetapan Kadar Gula a.

a. Timbang seksama 2 gram cuplikan dan masukkan ke dalam labu ukur Timbang seksama 2 gram cuplikan dan masukkan ke dalam labu ukur 50 ml50 ml tambahkan air dan kocok.

tambahkan air dan kocok. b.

b. Tambahkan Tambahkan 5 ml Pb asetat 5 ml Pb asetat 10 % dan g10 % dan goyangkan.oyangkan. c.

c. Teteskan 1 tetes larutan Asam Oksalat 10% (bila timbul endapan putih makaTeteskan 1 tetes larutan Asam Oksalat 10% (bila timbul endapan putih maka penambaha

penambahan Pb asetat n Pb asetat 10 %).10 %). d.

d. Tambahkan 15 ml larutan Asam Oksalat 10% untuk menguji apakah Pb asetatTambahkan 15 ml larutan Asam Oksalat 10% untuk menguji apakah Pb asetat 10%

10% sudah diensudah diendapkan sedapkan seluruhnya, teteluruhnya, teteskan 1-2 tetes skan 1-2 tetes Asam OksaAsam Oksalat 10%.lat 10%. Apabila tidak timbul endapan berarti penambahan Asam Oksalat 10% sudah Apabila tidak timbul endapan berarti penambahan Asam Oksalat 10% sudah cukup.

cukup. e.

e. Goyangkan dan tepatkan isi labu ukur sampai tanda garis dengan air suling,Goyangkan dan tepatkan isi labu ukur sampai tanda garis dengan air suling, kocok biarkan dan saring.

kocok biarkan dan saring. f.

f. Pipet 10 ml laruta hasil penyaringan dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 500Pipet 10 ml laruta hasil penyaringan dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml.

ml. g.

g. Tambahkan 15 ml air suling dan 25 larutan Luff (dengan pipet) serta beberapaTambahkan 15 ml air suling dan 25 larutan Luff (dengan pipet) serta beberapa butir batu didih.

butir batu didih. h.

h. Panaskan terus-menerus 10 menit (pakai stopwatch) keinudian angkat danPanaskan terus-menerus 10 menit (pakai stopwatch) keinudian angkat dan segera dinginkan dalam bak berisi es (jangan goyang).

segera dinginkan dalam bak berisi es (jangan goyang). i.

i. Setelah dingin tambahkan 10 ml larutan KI 20% dan 25 ml larutan H2SO4Setelah dingin tambahkan 10 ml larutan KI 20% dan 25 ml larutan H2SO4 25% (hati-hati terbentuk gas CO2).

(15)

 j.

 j. Titar dengan larutan tio 0,1 N dengan larutan A amilum sebagai indikator,Titar dengan larutan tio 0,1 N dengan larutan A amilum sebagai indikator, misalkan dibutuhkan Vi ml tio 0, 1 N.

misalkan dibutuhkan Vi ml tio 0, 1 N. k.

k. Kerjakan penetapan blanko dengan 25 ml air dan 25 ml larutan Luff, misalkanKerjakan penetapan blanko dengan 25 ml air dan 25 ml larutan Luff, misalkan dibutuhkan V2 ml tio 0, 1 N.

dibutuhkan V2 ml tio 0, 1 N. l.

l. mengulangi lankah sebanymengulangi lankah sebanyak 2 kali ak 2 kali dan mecatat infomarsi yang diperolehdan mecatat infomarsi yang diperoleh Perhitungan:

Perhitungan:

(V2- V1) ml tio yang dibutuhkan oleh contoh dijadiikan ml 0,1000 N kemudian (V2- V1) ml tio yang dibutuhkan oleh contoh dijadiikan ml 0,1000 N kemudian dalam tabel pherry cari berapa mg glukosa yang tertera untuk ml tio yang dalam tabel pherry cari berapa mg glukosa yang tertera untuk ml tio yang dipergunaka

dipergunakan (misalnya W1 n (misalnya W1 mg).mg). % gula sebelum inverse = % gula sebelum inverse = Keterangan:

Keterangan:

Wl = glukosa, mg Wl = glukosa, mg fp = faktor

fp = faktor pengencepengenceranran W = bobot contoh (mg) W = bobot contoh (mg)

(16)

RANGKAIAN ALAT TITRASI RANGKAIAN ALAT TITRASI

Buret Buret elenmayer elenmayer pemanas pemanas Statif  Statif  Klem Klem

Gambar 2. Rangkaian alat titrasi Gambar 2. Rangkaian alat titrasi D.

D. Rumus dan PerhitunganRumus dan Perhitungan a.

a. Data PraktikumData Praktikum 1.

1. Standarisasi NaStandarisasi Na22SS22OO33

Tabel 4 hasil standarisasi Na

Tabel 4 hasil standarisasi Na22SS22OO33

Titrasi

Titrasi m m Bikromat Bikromat V V tio tio Perubahan Perubahan warnawarna 1

1 0,125 0,125 gram gram 27,0527,05 Coklat →kuning→Coklat →kuning→biru kehijauanbiru kehijauan 2

2 0,1381 0,1381 gram gram 29,0029,00 Coklat →kuning→Coklat →kuning→biru kehijauanbiru kehijauan 3

3 0,1353 0,1353 gram gram 28,5028,50 Coklat →kuning→Coklat →kuning→biru kehijauanbiru kehijauan 2.

(17)

3.

3. Sampel jeruk siam(Pontianak)Sampel jeruk siam(Pontianak) Berat sari jeruk siam

Berat sari jeruk siam = 2,0147 gram, diendapkan dan diencerkan hingga 50 ml.= 2,0147 gram, diendapkan dan diencerkan hingga 50 ml. Dianalisa 10 mL

Dianalisa 10 mL

Tabel 5 Penetapan kadar Jeruk siam Tabel 5 Penetapan kadar Jeruk siam No Volume No Volume sampel sampel V tio Sulfat V tio Sulfat (ml) (ml) Perubahan warna Perubahan warna 1

1 10 10 18,718,7 Coklat →kuning→coklat→putih susuCoklat →kuning→coklat→putih susu 2

2 10 10 18,818,8 Coklat →kuning→coklat→putih susuCoklat →kuning→coklat→putih susu 3

3 10 10 18,518,5 Coklat →kuning→coklat→putih susuCoklat →kuning→coklat→putih susu Rata-rata

Rata-rata 10 10 18,6718,67 4.

4. Sampel jeruk Sunkist (Australia)Sampel jeruk Sunkist (Australia) Berat sari jeruk Sunkist =

Berat sari jeruk Sunkist = 2,0056 gram, diendapkan dan diencerka2,0056 gram, diendapkan dan diencerkan hingga 50n hingga 50 ml, dianalisa 10 ml

ml, dianalisa 10 ml

Tabel 6 Penetapan kadar Jeruk Sunkis Tabel 6 Penetapan kadar Jeruk Sunkis

No No VV sampel sampel Volume Tio Volume Tio (ml) (ml) Perubahan warna Perubahan warna 1

1 10 10 20,1520,15 Coklat →kuning→coklat→putih susuCoklat →kuning→coklat→putih susu 2

2 10 10 19,6 19,6 CoklatCoklat →kuning→coklat→putih susu→kuning→coklat→putih susu 3

3 10 10 20,1020,10 Coklat →kuning→coklat→putih susuCoklat →kuning→coklat→putih susu Rata-rata

Rata-rata 10 10 19,9519,95 5.

5. Volume NaVolume Na22SS22OO33 untuk blangko = 26,3 mluntuk blangko = 26,3 ml

b.

b. PerhitunganPerhitungan 1.

1. Standardisasi Larutan NaStandardisasi Larutan Na22SS22OO33

N Na

N Na22SS22OO33

N Na

(18)

N Na N Na22SS22OO33 N Na N Na22SS22OO33 N Na N Na22SS22OO33rata-ratarata-rata 2.

2. Jeruk SiamJeruk Siam a.

a. Selisih titrasi blangko dan sampel 0,0963 N Selisih titrasi blangko dan sampel 0,0963 N TioTio = Volume Thio untuk titrasi blanko

= Volume Thio untuk titrasi blanko –  – V thio untuk titrasi sampelV thio untuk titrasi sampel = 26,3

= 26,3 –  – 18,6718,67 = 7,63 ml = 7,63 ml b.

b. Selisih titrasi blangko dan sampel 0,1 N TioSelisih titrasi blangko dan sampel 0,1 N Tio =

=

= 7,3477 ml = 7,3477 ml Glukosa

Glukosa = mgram (7ml) = mgram (7ml) + mgram (0,3477ml)+ mgram (0,3477ml) = 17,2 + 0,3477 x 2,6 = 17,2 + 0,3477 x 2,6 = 17,2 + 0,904 = 17,2 + 0,904 = 18,104 mgram = 18,104 mgram Glukosa

Glukosa total total ==

= 90,52 mgram = 90,52 mgram = 0,0901 gram = 0,0901 gram Kadar = Kadar = = = = 4,47 % b/b = 4,47 % b/b

(19)

3.

3. Jeruk SunkistJeruk Sunkist a.

a. Selisih titrasi blangko dan sampel 0,0963 N Selisih titrasi blangko dan sampel 0,0963 N TioTio = 26,3

= 26,3 –  – 19,9519,95 = 6,35 ml = 6,35 ml b.

b. Selisih Selisih titrasi titrasi blangko blangko dan dan sampel sampel 0,1 0,1 N N Tio Tio ==

= 6,1151 ml = 6,1151 ml Glukosa

Glukosa = = mgram mgram (6ml) (6ml) + + mgram mgram (0,1151ml)(0,1151ml) = 14,7 + (0,1151 x 2,5) = 14,7 + (0,1151 x 2,5) = 14,7 + 0,2876 = 14,7 + 0,2876 = 14,9876 mgram = 14,9876 mgram Glukosa

Glukosa total total ==

= 74,938mgram = 74,938mgram = 0,0749 gram = 0,0749 gram Kadar = Kadar = = = = 3,74% b/b = 3,74% b/b

(20)

BAB III

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A.

A. PembahasanPembahasan Berdasarkan

Berdasarkan literatur, komposisi dari buliteratur, komposisi dari buah jeruk ah jeruk secara umusecara umum antara lain:m antara lain: Air : 58,1 Air : 58,1 Gula : 4,5 Gula : 4,5 Pati : 0 Pati : 0 Serat makanan : 2,0 Serat makanan : 2,0 Total nitrogen : 0,12 Total nitrogen : 0,12 Vitamin C Vitamin C

Sumber: Person's Chemical Analysis of Food  Sumber: Person's Chemical Analysis of Food  a.

a. Metode Penetapan kadarMetode Penetapan kadar Seperti

Seperti tinjauan tinjauan Pustaka Pustaka diatas diatas metode ymetode yang ang digunakan digunakan adalah adalah metode metode Luff Luff  Schoorl.Dimana

Schoorl.Dimana dalam mendalam menganalisa ganalisa gula gula nabati ynabati yang ang termasuk termasuk sukrosa sukrosa yangyang merupakan rasa manis dasar sakarosa adalah disakarida , yang apabila direduksi merupakan rasa manis dasar sakarosa adalah disakarida , yang apabila direduksi adalah akan menghasilkan monosakarida yang bersifat pereduksi.Mono sakarida adalah akan menghasilkan monosakarida yang bersifat pereduksi.Mono sakarida tersebut akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu

tersebut akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu22O.Kelebihan CuOO.Kelebihan CuO

akan direduksikan dengan KI berlebih, sehinnga dilepaskan I

akan direduksikan dengan KI berlebih, sehinnga dilepaskan I2.2. II22 yang dibebaskanyang dibebaskan

tersebut dititer dengan larutan Na

tersebut dititer dengan larutan Na22SS22OO33.Dan volume tio yang habis ini yang akan.Dan volume tio yang habis ini yang akan

dimasukan ke tabel luff Schoorl. dimasukan ke tabel luff Schoorl. b.

b. Penjelasan Tiap Langkah PraktikumPenjelasan Tiap Langkah Praktikum 1.

1. Standarisasi larutan NaStandarisasi larutan Na22SS22OO33

Standarisasi larutan Na

Standarisasi larutan Na22SS22OO33kalium bikromat bertujuan untuk mencari kosentrasikalium bikromat bertujuan untuk mencari kosentrasi

larutan Na

larutan Na22SS22OO33yang digunakan sebagai larutan standar pada proses titirasi untuk yang digunakan sebagai larutan standar pada proses titirasi untuk 

penentuan kadar gula karena pada proses titrasi larutan terlebih dahulu harus penentuan kadar gula karena pada proses titrasi larutan terlebih dahulu harus diketahui konsentrasinya untuk mencari larutan yang akan ditirasi.Natrium diketahui konsentrasinya untuk mencari larutan yang akan ditirasi.Natrium Thiosulfat kami pilih untuk larutan standar karena reaksinya sangat cepat sampai Thiosulfat kami pilih untuk larutan standar karena reaksinya sangat cepat sampai selesai dan tidak ada reaksi sampingan .Jika pH diatas 9 Thiosulfat teroksidasi selesai dan tidak ada reaksi sampingan .Jika pH diatas 9 Thiosulfat teroksidasi menjadi sulfat

menjadi sulfat 4I

4I22 + + SS22OO332-2- 8I8I--+ 2SO+ 2SO44 + 10H+ 10H++

Dalam larutan yang netral atau sedikit alkalin oksidasi menjadi sulfat tidak  Dalam larutan yang netral atau sedikit alkalin oksidasi menjadi sulfat tidak  muncul terutama jika iodium digunakan sebagai titran . Standarisasi larutan muncul terutama jika iodium digunakan sebagai titran . Standarisasi larutan Natrium Thiosulfat biasanya menggunakan standar yang terbuat dari agen Natrium Thiosulfat biasanya menggunakan standar yang terbuat dari agen

(21)

pengoksidasi yang

pengoksidasi yang kuat ykuat yang ang akan akan membebaskan membebaskan iodin dari iodin dari iodida, dalamiodida, dalam preaktikum kali ini kami menggunakan kalium bikromat karena senyawa ini preaktikum kali ini kami menggunakan kalium bikromat karena senyawa ini mempunyai berat ekuvalen yang sangat tinggi serta

mempunyai berat ekuvalen yang sangat tinggi serta larutan-larutanya sangat stabillarutan-larutanya sangat stabil dan merupakan pengoksidasi yang kuat

dan merupakan pengoksidasi yang kuat Cr

Cr22OO77+ 6I+ 6I-- + 14 H+ 14 H++ 2Cr2Cr3+3+ + 3I+ 3I22 + 7H+ 7H22OO

II22 + + SS22OO332-2- 2I2I--+ S+ S44OO662-

2-2.

2. Penetapan kadar gulaPenetapan kadar gula

Dalam penetapan kadar gula ini kita menggunakan pereaksi yaitu larutan luff  Dalam penetapan kadar gula ini kita menggunakan pereaksi yaitu larutan luff  Schorll sebelum kita menetapkan kadar gula reduksi pada sampel. Disini kita Schorll sebelum kita menetapkan kadar gula reduksi pada sampel. Disini kita melakukan reparasi pada sampel terlebih dahulu. Sampel ditimbang sebanyak 2 melakukan reparasi pada sampel terlebih dahulu. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram dan tambahkan aquades sedikit hal ini untuk mengencerkan saja dan gram dan tambahkan aquades sedikit hal ini untuk mengencerkan saja dan masukan

masukan kedalam kedalam labu labu ukur ukur 50 50 ml . ml . dan dan tambahkan tambahkan Pb Pb asetat asetat 10 % 10 % halhal penambaha

penambahan timbal n timbal in dimaksudkan untuk mengikat kandunganin dimaksudkan untuk mengikat kandungan –  – kandungan yangkandungan yang ada di dalam sampel selain gula seperti pati,serat dan lain

ada di dalam sampel selain gula seperti pati,serat dan lain  –  – lain lain ,setelah ,setelah pb pb asetatasetat ditambahkan sebanyak 5 ml dilakukan penambahan asam oksalat sebagai indikasi ditambahkan sebanyak 5 ml dilakukan penambahan asam oksalat sebagai indikasi penambaha

penambahan Pb asetat sudah cukup. Dan tamban Pb asetat sudah cukup. Dan tambahkan lagi asam oksalat hkan lagi asam oksalat sebanyak sebanyak  15 ml untuk mengendapkan Pb asetat yang telah mengikat kandungan 15 ml untuk mengendapkan Pb asetat yang telah mengikat kandungan  –  –  kandungan yang lain dalam sampel selain gula lalu tepatkan tanda labu ukur kandungan yang lain dalam sampel selain gula lalu tepatkan tanda labu ukur dengan penambahan aquades setelah didiuamkan beberapa menit lakukan dengan penambahan aquades setelah didiuamkan beberapa menit lakukan penyaringan agar larutan yang kita dapat murni. Larutan dipipet 10 ml dan penyaringan agar larutan yang kita dapat murni. Larutan dipipet 10 ml dan ditambah aquades sebanyak 15 ml serta penambahan pereaksi yaitu larutan luff  ditambah aquades sebanyak 15 ml serta penambahan pereaksi yaitu larutan luff  sebanyak 25 ml dan melakukan pemanasan selama 10. Pemanasan ini dilakukan sebanyak 25 ml dan melakukan pemanasan selama 10. Pemanasan ini dilakukan dengan tujuan

dengan tujuan untuk mempercepauntuk mempercepat reaksi t reaksi reduksi dari mono sareduksi dari mono sakariada pada gkariada pada gulaula terhadap CuO me

terhadap CuO menjadi CuO2 dan dalam njadi CuO2 dan dalam pemanasan ditambpemanasan ditambahkan ahkan batu didih halbatu didih hal ini dimaksudkan untuk meratakan pemanasan. Pemanasan cukup lakukan ini dimaksudkan untuk meratakan pemanasan. Pemanasan cukup lakukan pendinginan d

pendinginan dengan es . Larutan ditaengan es . Larutan ditambahkan larutan KI 10 % mbahkan larutan KI 10 % sebanyak 10 sebanyak 10 mlml untuk mere

untuk mereduksi duksi kelebihan CuO sekelebihan CuO sehingga I2 hingga I2 terlepas terlepas dan juga dan juga dilakukandilakukan penambahan H

penambahan H22SOSO44 25 % 25 % sebanyak 25 sebanyak 25 ml yang ml yang bertujubertujuan an untuk mengasamkanuntuk mengasamkan

larutan karena pada suasana basa thio sebagai larutan standar akan tereduksi larutan karena pada suasana basa thio sebagai larutan standar akan tereduksi secara parsial menjadi sulfat

secara parsial menjadi sulfat makanya perlu dilakukan pengasaman tersebut.warnamakanya perlu dilakukan pengasaman tersebut.warna akan menjadi ciklat keruh dari awalnya berwarna biru karena larutan luff. Dititrasi akan menjadi ciklat keruh dari awalnya berwarna biru karena larutan luff. Dititrasi dengan larutan standar thio sampai terjadi perubahan warna menjadi kuning hall dengan larutan standar thio sampai terjadi perubahan warna menjadi kuning hall ini menandakan larutan tersebut mendekati titik ekivalen sesuai dengan mmetode ini menandakan larutan tersebut mendekati titik ekivalen sesuai dengan mmetode

(22)

waarbna larutan berubah menjadi putih ssusu. Dan pada balangko dilakukan juga waarbna larutan berubah menjadi putih ssusu. Dan pada balangko dilakukan juga hal yang

hal yang sam a sam a hanya saj tidak hanya saj tidak menngunakan menngunakan sampelsampel Dari analisa y

Dari analisa yang diperoleh ang diperoleh dan di kodan di konversikan nversikan ke persake persamaam luff maka maam luff maka didi peroleh kadar gula pada jeruk siam sebesar 4,47 % dan jeruk sunkis 3,74 % pada peroleh kadar gula pada jeruk siam sebesar 4,47 % dan jeruk sunkis 3,74 % pada titrasi dengan thio semakin kbanyak thio yang dihabiskan semakin kecil kadar titrasi dengan thio semakin kbanyak thio yang dihabiskan semakin kecil kadar gula yang

(23)

BAB IV

BAB IV

PENUTUP

PENUTUP

KESIMPULAN KESIMPULAN Dari

Dari praktikum yang praktikum yang kami lakukan dapkami lakukan dapat kami simpulkan bat kami simpulkan bahwaahwa 1.

1. Dari bentuk fisik jeruk belum Dari bentuk fisik jeruk belum tentu dapat membuktikan rasa manis padatentu dapat membuktikan rasa manis pada  jeruk tersebut

 jeruk tersebut 2.

2. Rasa manis pada jeruk dipengaruhi oleh beberoa hal nselain kadar gula Rasa manis pada jeruk dipengaruhi oleh beberoa hal nselain kadar gula adaada faktor- faktor lain

faktor- faktor lain yang mempengayang mempengaruhi seperti kesuburan tanah dan mediaruhi seperti kesuburan tanah dan media penanama

penanaman sangat n sangat mempengaruhi kadar jeruk mempengaruhi kadar jeruk  3.

3. Dari sari jeruk yang kami amati secara fisik jeruk siam mempunyai warnaDari sari jeruk yang kami amati secara fisik jeruk siam mempunyai warna yang lebih keruh dari jeruk

yang lebih keruh dari jeruk sunkissunkis 4.

4. Kadar gula pada jeruk siam lKadar gula pada jeruk siam lebih besar dibandingkan dengan jeruk sunkisebih besar dibandingkan dengan jeruk sunkis 5.

5. Kadar Kadar gula pada jeruk siam sebgula pada jeruk siam sebesar 4,47% dari berat jeruk dan jeruk esar 4,47% dari berat jeruk dan jeruk  sunkis 3,74 % dari berat jeruk 

(24)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

Anonim. Car a Uji Guia SNI 01-2882-18SCar a Uji Guia SNI 01-2882-18S2. Dewan Standarisasi Nasional2. Dewan Standarisasi Nasional Slamet Sudarmadjis Bambang Haryono dan Suhardi,

Slamet Sudarmadjis Bambang Haryono dan Suhardi, 1976,1976, Prosedur Analisa untuk Prosedur Analisa untuk   Bahan Makanan dan Pertanian

 Bahan Makanan dan Pertanian, Liberty. Yogyakarta. Official Methods of , Liberty. Yogyakarta. Official Methods of AnalysisAnalysis of AOAC International, 19 th Edition

of AOAC International, 19 th Edition

Fessenden, R.J., & Fessenden, J.S., “Kimia Organik” Erlangga, Jakarta, 1997. Fessenden, R.J., & Fessenden, J.S., “Kimia Organik” Erlangga, Jakarta, 1997. Jr,R.A. Day &

Jr,R.A. Day & A.L Underwood.2009.A.L Underwood.2009. Analisa Kimia KuantitatifEdisi Keenam Analisa Kimia KuantitatifEdisi Keenam.Jakarta:.Jakarta: Erlangga

(25)
(26)

Gambar

Tabel 1 Klasifikasi ilmiah jeruk siamTabel 1 Klasifikasi ilmiah jeruk siam
Gambar 2. Sari buah jeruk Gambar 2. Sari buah jeruk 
Gambar 2. Rangkaian alat titrasiGambar 2. Rangkaian alat titrasi D.
Tabel 6 Penetapan kadar Jeruk SunkisTabel 6 Penetapan kadar Jeruk Sunkis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan teori keagenan yang diungkapkan oleh Lopes dan Rodrigues (2007) dalam Oliviera et al., (2011) yang

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan

menggunakan berbagai cara untuk memenuhi gaya hidupnya meskipun bertentangan dengan norma-norma yang ada. Adapula yang menggunakan motif sebagai pejabat yang

dengan petani penggarap di kelurahan Palingkau Lama kecamatan Kapuas Murung kabupaten Kapuas yaitu tidak semua petani di kelurahan Palingkau Lama memiliki lahan pertanian

sehingga dapat mengakibatkan kekeruhan yang tinggi dan menurunnya kecerahan yang mempengaruhi berpindah tempatnya phytoplankton ke tempat yang lebih layak untuk

menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan

dengan adanya Desa Gemba Raya telah menghimpun kawasan- kawasan desa yang awalnya terpencar menjadi terpusat ke dalam masing-masing desa. Dengan kondisi kawasan-kawasan