• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia menurut World Health

Organization (WHO) mencapai 289.000 jiwa terbagi atas beberapa negara

antara lain Amerika Serikat sebanyak 9300 jiwa, Afrika Utara sebanyak 179.000 jiwa dan Asia Tenggara sebanyak 16.000 jiwa. AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, data tersebut didapatkan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Angka ini jauh meningkat dari tahun 2007 angka kematian ibu pada saat itu 288 per 100.000 kelahiran hidup. Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri angka kematian ibu sebesar 46 kasus dan apabila dihitung jumlah AKI sebesar 87,3 per 100.000 kelahiran hidup. Di Kota Yogyakarta AKI pada tahun 2012 yaitu sebesar 150,2 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini cenderung turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 188,52 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011. 1,2,3

Penyakit kanker selalu menjadi sesuatu yang menakutkan bagi masyarakat di Indonesia bahkan di dunia. Menurut data statistik World

Health Organization (WHO) setiap tahunnya jumlah penderita kanker di

dunia bertambah sekitar 7 juta jiwa. Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta jiwa, setiap 3 menit ditemukan seorang wanita meninggal karena kanker payudara. Kejadian kanker payudara di dunia

(2)

relatif tinggi, dilaporkan kejadian kanker payudara adalah 20% dari seluruh keganasan. Angka kejadian kanker payudara di Amerika Serikat menempati urutan tertinggi pada wanita, pada tahun 2008 diperkirakan 40.930 meninggal oleh karena kanker payudara. Satu dari delapan wanita menderita kanker payudara dan satu dari 33 wanita meninggal oleh karena kanker payudara. Pada wanita, kanker payudara menjadi satu hal yang sangat menakutkan, kanker payudara ini menjadi penyebab kematian yang paling besar pada kaum wanita berusia 18 hingga 54 tahun. Perempuan 45 tahun memiliki risiko terjangkit kanker payudara berjumlah 25% lebih tinggi dibandingkan perempuan yang lebih tua usianya.1

Angka kejadian atau prevalensi kanker payudara akan selalu bertambah setiap tahunnya. Penyakit kanker adalah salah satu penyebab kematian di dunia. Saat ini, kanker payudara memiliki peringkat 5%-10% dari seluruh jenis kanker. Dilaporkan angka kejadian di seluruh dunia melompat 2 kali lipat, ini merupakan tingkat kenaikan tertinggi sepanjang 30 tahun terakhir, World Healthy Organization (WHO) memperkirakan angka kejadian dari tahun 2009 terdapat 11 juta yang terkena kanker dan tahun 2030 akan bertambah menjadi 27 juta orang yang hidup dengan kanker pada tahun 2030 nanti. Di tahun-tahun mendatang diperkirakan yang akan menjadi masalah kesehatan bagi negara-negara berkembang adalah kanker payudara dengan peningkatan angka kejadian hingga 70%. Menurut data Global Burden Cancer (GLOBOCAN) International Agency

(3)

For Research On Cancer (IARC) tahun 2012 diketahui kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan presentase kasus baru tertinggi yaitu sebesar 43,3% dan presentase kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9%. Pada tahun 2013 diketahui kasus kanker payudara sebanyak 61.682 kasus.2

Dua pertiga dari penderita kanker di dunia berada di negara-negara berkembang. Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker serviks. Kasus kanker payudara ini sebagian besar ditemukan pada stadium lanjut ketika penyembuhan sudah sangat sulit dilakukan, karena tidak semua wanita melakukan deteksi dini kanker payudara. Pada tahun 2001 diantara 447 kasus kanker payudara yang terdapat di RS Kanker Dharmais sekitar 9,1% di antaranya terjadi pada perempuan berusia 30 sampai 55 tahun, bahkan ada yang berusia 21 tahun. Terdapat kecenderungan kasus kanker payudara terdiagnosis pada usia yang semakin muda, hal ini disebabkan karena gaya hidup. Sedangkan menurut data dari Rumah Sakit Dharmais Jakarta selama 4 tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2010 hingga 2013 didapatkan angka kejadian kanker payudara pada angka kasus baru dan pada angka kematian selalu menduduki urutan pertama yaitu pada tahun 2010 angka kejadian kasus baru di RS Dharmais adalah 711 dan angka kematianya 93 jiwa. Pada tahun 2011 angka kejadian kasus baru meningkat menjadi 769 dan angka kematiannya menjadi 120, pada tahun 2012 angka kejadian kasus baru terus meningkat menjadi 809 dan angka kematiannya menjadi 130 dan

(4)

pada tahun 2013 terjadi peningkatan angka kejadian kasus baru sebanyak 819 dan angka kematiannya sebanyak 217. Menurut data dari Infodatin kanker 2013 angka kejadian kanker leher rahim di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 0,8% dan kanker payudara 0,5%.1

Insiden kanker payudara yang sebelumnya banyak menyerang perempuan paruh baya, kini mulai menjangkiti anak muda. Sebuah penelitian terbaru menunjukan permepuan di bawah usia 50 tahun yang didiagnosis menderita kanker payudara mencapai 10.000 kasus per tahun.39 Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan pada mahasiswi, menunjukkan bahwa masih rendahnya mahasiswi yang berperilaku SADARI secara benar, dengan data yang diperoleh yaitu sebanyak 39,9% responden yang pernah melakukan SADARI, 4,1% yang meakukan secara teratur dan 7,8% yang melakukan SADARI secara benar (7-10 hari) setelah menstruasi.8

Di Daerah Istimewa Yogyakarta menurut data dari RSUP DR. Sardjito pada tahun 2010 ditemukan 477 kasus kanker payudara, jumlah kasus kanker payudara terbanyak terdapat di kabupaten Bantul yaitu 155 kasus, di kabupaten Sleman sebanyak 151 kasus, di kabupaten Kulon Progo sebanyak 66 kasus, di kabupaten Gunung Kidul 55 kasus dan di Kota Yogyakarta 50 kasus. Di Yogyakarta kanker payudara menjadi peringkat pertama menggeser kanker serviks yang sebelumnya menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang mematikan. Pada tahun 2013 ditemukan kasus kanker payudara yang terjadi di Provinsi D.I Yogyakarta

(5)

sebesar 4.325 kasus. Dalam rentang 3 tahun terjadi peningkatan kasus kanker payudara yang sangat signifikan di Yogyakarta.3

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 angka tertinggi kejadian kanker payudara terjadi di Kota Yogyakarta. Angka ini dibagi menjadi dua kategori yaitu pasien kanker payudara dengan rawat jalan dan rawat inap. Pada pasien dengan rawat jalan angka kejadian kanker payudara adalah sebesar 173 kasus. Kanker payudara di Kota Yogyakarta terjadi pada wanita dan juga laki-laki. Ternyata pada kasus kanker payudara dengan kategori rawat jalan ini ditemukan kasus kanker payudara pada anak usia 1-4 tahun sebanyak 3 kasus dengan jenis kelamin laki-laki. Sedangkan pada kategori kedua yaitu kasus kanker payudara dengan rawat inap angkanya adalah 443 kasus.2,3

Angka kejadian kanker payudara di Kota Yogyakarta ini masih sangat tinggi. Sebagian besar pasien kanker payudara datang ke tenaga kesehatan atau ke pelayanan kesehatan pada stadium akhir sehingga sulit untuk ditangani dan akhirnya tak tertolong. Menurut Yayasan Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta hal ini terjadi karena rendahnya pengetahuan pasien mengenai kanker payudara khususnya pengetahuan mengenai faktor risiko dan cara pencegahan kanker payudara. Para wanita di DIY khususnya di daerah Kota Yogyakarta masih memiliki pengetahuan dan pemahaman yang minim terhadap kanker payudara, faktor risiko kanker payudara dan pencegahan kanker payudara. Kurangnya informasi dan pemberian pemahaman inilah yang

(6)

menyebabkan rendahnya pengetahuan mengenai kanker payudara. Sebagian besar wanita tidak mengetahui faktor risiko terjadinya kanker payudara dan pencegahan kanker payudara. Faktor risiko dan pencegahan kanker payudara seharusnya diketahui oleh semua wanita mengingat semua wanita memiliki risiko terkena kanker payudara.4

Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kejadian kanker payudara salah satunya adalah dengan memberikan pemahaman mengenai kanker payudara. Memberikan pemahaman mengenai faktor risiko kanker payudara serta memberikan pemahaman mengenai pencegahan kanker payudara. Karena setelah diberikan pemahaman mengenai dua hal tersebut maka diharapkan para wanita di Kota Yogyakarta ini dapat melaksanakan pencegahan kanker payudara. Dilihat dari kasus yang terjadi, pemahaman dan kesadaran tentang cara deteksi dini pada kanker payudara sangat penting agar pertumbuhan kanker payudara dapat dicegah bahkan disembuhkan saat masih berukuran kecil.2

Pencegahan kanker payudara berupa deteksi dini kanker payudara melalui SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri yaitu adalah usaha atau cara pemeriksaan payudara yang secara teratur dan sistematik oleh wanita itu sendiri yang bagian tidak terpisahkan dari program skrining atau deteksi dini. Tujuannya adalah untuk mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara. Deteksi dini ini sangat mudah dan sangat dianjurkan serta dapat dilakukan oleh siapa saja. Tindakan ini

(7)

sangat penting karena hampir 85% keganasan payudara bisa ditemukan pada saat wanita melakukan SADARI.5

Pencegahan kanker payudara juga dapat dilakukan dengan olahraga, menjaga pola makan dan memakan makanan yang sehat, menghindari rokok dan asap rokok dan menghindari minuman beralkohol. Sebagian wanita tidak mengetahui faktor risiko kanker payudara ini padahal semua wanita di dunia ini memiliki risiko yang sama terhadap kanker payudara dan para wanita ini juga tidak mengetahui pencegahan kanker payudara ini. Karena mereka tidak mengetahui faktor risiko dan pencegahan kanker payudara ini sehingga para wanita ini tidak melakukan pencegahan kanker payudara.5

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada mengingat banyak mahasiswi kurang mengerti dan mengetahui tentang upaya pencegahan kanker payudara. Mahasiswi dengan kesibukan yang sangat banyak kurang memperdulikan kesehatan payudaranya dan kurang memahami mengenai kanker payudara dan cara pencegahan kanker payudara, juga pola hidup mahasswi yang kurang sehat melatar belakangi penelitian ini. Mahasiswi kebanyakan mengabaikan pentingnya upaya pencegahan kanker payudara sehingga Sekolah Vokasi dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan mahasiswi di Fakultas tersebut cukup banyak jumlahnya dan kurang memahami faktor risiko kanker payudara dan upaya pencegahan kanker payudara. Diharapkan dengan penelitian ini membantu para mahasiswi Sekolah

(8)

Vokasi yang sebelumnya tidak mengetahui mengenai kanker payudara, faktor risiko kanker payudara serta pencegahan kanker payudara dapat mengetahui serta memahami dan melaksanakan upaya-upaya pencegahan kanker payudara tersebut. Sehingga kanker payudara dapat diketahui sedini mungkin agar dapat ditanggulangi juga sedini mungkin.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko kanker payudara dengan perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi Sekolah Vokasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uaraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko kanker payudara dengan perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi Sekolah Vokasi?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan faktor risiko kanker payudara dengan perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi Sekolah Vokasi

(9)

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang faktor risiko kanker payudara

b. Mengidentifikasi perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi Sekolah Vokasi

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

a. Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar terhadap mata ajaran yang berhubungan dengan faktor risiko kanker payudara maupun mengenai pencegahan kanker payudara b. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswi kebidanan pada

khususnya, maupun tenaga kesehatan pada umumnya mengenai pencegahan terjadinya kanker payudara

2. Manfaat praktis

a. Memberikan informasi tentang pencegahan terjadinya kanker payudara, melalui pemberian penjelasan mengenai kanker payudara

b. Menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswi untuk melakukan pencegahan kanker payudara

E. Keaslian Penelitian

Penelitian sebelumnya serupa dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Dewi Seftiani Nugrahini dkk pada tahun 2009 dengan

(10)

judul “Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran” Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan pada penelitian ini adalah “Hubungan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko kanker payudara dengan perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi Sekolah Vokasi”. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah mengenai masalah yang diangkat yaitu mengenai kanker payudara. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel bebas dan variabel terikat serta tempat dan waktu penelitian. Variabel bebas pada penelitian tersebut adalah hubungan antara pengetahuan dan variabel terikatnya adalah perilaku sadari pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan. Tempat penelitian tersebut yaitu di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran dan penelitian tersebut berlangsung pada tahun 2009. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya adalah hubungan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko kanker payudara dan variabel terikatnya adalah perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi di Sekolah Vokasi. Tempat penelitian ini adalah Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku sadari secara benar dan rutin. Dengan demikian diharapkan peneliti dapat menemukan jawaban secara objektif terhadap pembuktian teori.

(11)

Penelitian kedua yang serupa dengan penelitian ini adalah ”Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang sadari terhadap perilaku sadari di MA KMI Diniyah Puteri Padang Panjang” dilakukan oleh Arini Estetia Putri pada tahun 2011. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada topik yang diangkat yaitu mengenai kanker payudara. Perbedaannya terletak pada variabel bebas dan terikatnya, waktu pelaksanaan dan tempat penelitiannya serta objek penelitian yang digunakan. Pada penelitian tersebut variabel bebasnya adalah hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang sadari dan variabel terikatnya adalah perilaku sadari. Sampel penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah remaja putri usia 15-18 tahun. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya adalah hubungan tingkat pengetahuan mahasiswi tentang faktor risiko kanker payudara dan variabel terikatnya adalah perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi di Sekolah Vokasi. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswi dengan rentang usia 18-20 tahun. Hasil penelitian tersebut adalah tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan responden terhadap perilaku responden dan tidak ada hubungan antara sikap responden terhadap perilaku responden.

Penelitian ketiga yang serupa dengan penelitian ini adalah “Hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku deteksi dini kanker payudara pada wanita usia subur di Desa

(12)

Mojodoyong Kedawung Sragen” yang diteliti oleh Roni Yudi Hastuti pada tahun 2010. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah topik yang diangkat serupa yaitu mengenai kanker payudara. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah terletak pada variabel bebas dan terikatnya, sampel, serta waktu dan tempat penelitiannya. Variabel bebas pada penelitian tersebut adalah hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan variabel terikatnya adalah perilaku deteksi dini kanker payudara. Waktu pelaksanaan penelitian tersebut adalah pada tahun 2010 dan dilaksanakan di Desa Mojodoyong Kedawung Sragen. Sedangkan pada penelitian ini variabel bebasnya adalah hubungan tingkat pengetahuan tentang faktor risiko kanker payudara dan variabel terikatnya adalah perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi Sekolah Vokasi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2016 dan akan dilaksanakan di Kecamatan Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku deteksi dini kanker payudara.

Pada penelitian ini peneliti akan meneliti apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan mengenai faktor risiko kanker payudara dengan perilaku pencegahan kanker payudara pada mahasiswi Sekolah Vokasi, peneliti akan menyebarkan angket terkait

(13)

perilaku mahasiswi tentang pencegahan kanker payudara. Hal yang akan ditanyakan adalah mengenai pengetahuan tentang faktor risiko kanker payudara dan perilaku pencegahan kanker payudara, yang meliputi pelaksanaan SADARI, menjaga pola makan, menghindari minuman beralkohol, tidak merokok, dan olahraga. Sedangkan pada penelitian sebelumnya peneliti hanya meneliti SADARI sebagai perilaku pencegahan kanker payudara, peneliti tidak melakukan penelitian terhadap pola hidup sehari-hari seperti menjaga pola makan, menghindari minuman beralkohol, tidak merokok, dan olahraga.

Referensi

Dokumen terkait

Isu Bencana dan Prinsip-Prinsip Humanitarian Dalam Studi Ilmu Hubungan Internasional.. Anita Afriani Sinulingga

Ibu Djuminah, Dr., M.Si, Ak selaku Ketua Prodi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

Berdasarkan data, analisis, temuan dan pembahasan maka dapat disimpulkan, perilaku Investasi pada rumah tangga petani tradisional di Kecamatan Mapattunggul

[r]

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, skripsi dengan judul “Pengaruh Pengungkapan Sukarela terhadap Kinerja Perusahaan dengan Good Corporate

I 5 LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA TIDAK LULUS LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA LULUS SEMENTARA

● Pontianak berada di equator sehingga Matahari akan ada di atas kota ini tanggal Maret dan September. ● Kota lain Bonjol, dsb yang juga dekat dengan equator juga

FaktorFaktor Yang MempengaruhiLoyalitasJasaRumahSakitElisabet Semarang.UniversitasDiponegoro Semarang. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk, 2007,.PerilakuKonsumen,