• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR : 322/PDT/2017/PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR : 322/PDT/2017/PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

P U T U S A N

NOMOR : 322/PDT/2017/PT. BDG

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

1. JIOE JEN TUNG, Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 23 Februari 1959, Jenis Kelamin : Laki-laki, Alamat : Jalan Cihideung No.100, RT.002, RW.003, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Pekerjaan : Wiraswasta, Pendidikan : SMA, Untuk selanjutnya disebut sebagai Pelawan I;

2. CHAN SIOK THENG, Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 16 Juli 1957, Jenis Kelamin : Perempuan, Alamat : Jalan Cihideung No.100, RT.002, RW.003, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Pekerjaan : Mengurus rumah tangga, Pendidikan: SMA, Untuk selanjutnya disebut sebagai Pelawan II;

3. JIOE JEN TJHONG, Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 18 Februari 1960, Jenis Kelamin : Laki-laki, Alamat : Jalan Perintis kemerdekaan No.97, RT.001, RW.012, Kelurahan Sambongjaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Pekerjaan : Wiraswasta, Pendidikan : SMA, Untuk selanjutnya disebut sebagai Pelawan III;

4. JULIA DJAPRI, Tempat Tanggal Lahir : Bangka, 20 Juli 1962, Jenis Kelamin : Perempuan, Alamat : Jalan Perintis kemerdekaan No.97, RT.001, RW.012, Kelurahan Sambongjaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Pekerjaan : Mengurus rumah tangga, Status Perkawinan : Kawin, Pendidikan : SMA, Untuk selanjutnya disebut sebagai Pelawan IV;

Pelawan I, Pelawan II, Pelawan III, dan Pelawan IV untuk selanjutnya disebut sebagai PARA PARA PELAWAN, dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 16 Maret 2017, memberikan kuasa

(2)

Halaman 2 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Kepada SONY BASUNI, S.H., ATEP ISMAIL KUSNANDAR, S.H., dan MAULANA DWI PERMANA, S.H., Ketiganya Advokat & Pengacara pada Kantor Hukum S. BASUNI & REKAN, beralamat kantor di Jalan Perum Baitul Marhamah III, Blok D-49, Jl. Lewobabakan, Kota Tasikmalaya, untuk selanjutnya disebut Para Pembanding semula Para Pelawan ;

Lawan:

1. PT. BANK NUSANTARA PARAHYANGAN (PERSERO), Tbk. Kantor Cabang TASIKMALAYA, berkedudukan di Jalan Gunung Sabeulah, No. 41 C, Kota Tasikmalaya.

Dalam hal ini memberikan kuasanya tertanggal 26 Mei 2017, kepada : 1. DR. YOPI GUNAWAN, SH., MH., MM.

2. KRISTANTO WIDJAJA, S.H. 3. IRWAN LILI BUDISUSANTO, S 4. KRISTIAN, SH. M.Hum.

5. VEBRI YESIKA GINTING, SH

Para Advokan dan Penasehat Hukum yang berkantor pada Kantor Hukum YOPI GUNAWAN & ASSOCIATES beralamat di Komplek ITC Kosambi Blok D No.23, Jalan Baranangsiang Bandung, Selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Terlawan;

2. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA cq. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG KANTOR WILAYAH VII DKJN BANDUNG KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG TASIKMALAYA, berkedudukan di Jalan Ir. H. Djuanda No. 19 Kota Tasikmalaya, selanjutnya disebut Turut Terbanding semula Turut Terlawan;

PENGADILAN TINGGI tersebut;

Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 19 Juli 2017, Nomor 322 / PEN.PDT / 2017 / PT.BDG tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;

Telah membaca Berkas perkara serta salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Tasikmalaya tanggal 1 Maret 2017 Nomor 65/Pdt.G/2016/ PN.Tsm. serta surat – surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

(3)

Halaman 3 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Para Pelawan dengan surat Perlawanan tanggal 19 Oktober 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tasikmalaya pada tanggal 20 Oktober 2016 dalam Register Nomor 65/Pdt.Plw/2016/PN Tsm, telah mengajukan Perlawanan sebagai berikut : 1. Bahwa Pelawan I merupakan Nasabah/Debitur Terlawan (PT. Bank

Nusantara Parahyangan Cabang Tasikmalaya), terhitung sejak sekitar tahun 2010 melalui fasilitas pinjaman AKSEP (Time Loan Revolving) dan mendapatkan flapond (credit line) sebesar Rp. 9.371.158.196,- (sembilan milyar tiga ratus tujuh puluh satu juta seratus lima puluh delapan ribu seratus sembilan puluh enam rupiah), dengan perincian sebagai berikut : a. TLR 1 : No. Rek. 131.1.200011-0, dengan Baki Debet Rp.

1.986.930.000,- (satu milyar sembilan ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah);

b. TLR 2 : No. Rek. 131.1.200013-4, dengan Baki Debet Rp. 4.999.991.000,- (empat milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

c. TLR 3 : No. Rek. 131.1.200014-1, dengan Baki Debet Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah); dan

d. TLR 4 : No. Rek. 131.1.300028-3, dengan Baki Debet Rp. 384.237.196,- (tiga ratus delapan puluh empat juta dua ratus tiga puluh tujuh ribu seratus sembilan puluh enam rupiah);

2. Bahwa untuk menjamin pelunasan atas kewajiban kredit Pelawan I kepada Terlawan a quo, Pelawan I memberikan jaminan berupa:

a. Sebidang tanah dan bangunan yang melekat di atasnya (satu hamparan dengan 3 buah sertifikat), yakni:

- SHM No. 1656/Kelurahan Sukamanah, sebagaimana terurai dalam Surat Ukur/Gambar Situasi No. 00525/Sukamanah/2002, tanggal 14 Januari 2002, seluas 486 m² (empat ratus delapan puluh enam meter persegi), atas nama JIOE JEN TUNG (Pelawan I);

- SHM No. 1655/Kelurahan Sukamanah, sebagaimana terurai dalam Surat Ukur/Gambar Situasi No. 00522/Sukamanah/2002, tanggal 14 Januari 2002, seluas 483 m² (empat ratus delapan puluh tiga meter persegi), atas nama JIOE JEN TUNG (Pelawan I);

(4)

Halaman 4 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

- SHM No. 1657/Kelurahan Sukamanah, sebagaimana terurai dalam Surat Ukur/Gambar Situasi No. 00527/Sukamanah/2002, tanggal 14 Januari 2002, seluas 494 m² (empat ratus sembilan puluh empat meter persegi), atas nama JIOE JEN TUNG (Pelawan I);

b. Sebidang tanah dan bangunan yang melekat diatasnya (satu hamparan dengan 2 buah sertifikat), yakni:

- SHM No. 611/Desa Yudanegara, sebagaimana terurai dalam Surat Ukur/Gambar Situasi No. 7/1972, tanggal 21 Maret 1972, seluas 215 m² (dua ratus lima belas meter persegi), atas nama JIOE JEN TJHONG (Pelawan III);

- SHM No. 503/Desa Yudanegara, sebagaimana terurai dalam Surat Ukur/Gambar Situasi No. 3457/1982, tanggal 06 Oktober 1982, seluas 106 m² (seratus enam meter persegi), atas nama JIOE JEN TJHONG (Pelawan III);

c. Sebidang tanah dan bangunan yang melekat di atasnya, setempat dikenal dengan Jalan Rumah Sakit No. 21, SHM No. 1091/Kelurahan Empangsari, sebagaimana terurai dalam Surat Ukur/Gambar Situasi No. 3789/1996, tanggal 12 September 1996, seluas 618 m² (enam ratus delapan belas meter persegi), atas nama JIOE JEN TUNG (Pelawan I);

3. Bahwa pada awalnya, Pelawan I telah melaksanakan kewajiban angsurannya kepada Terlawan dengan baik dan tepat waktu selama ± 4 (empat) tahun pertama terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian kredit a quo. Akan tetapi dalam pelaksanaan selanjutnya, sekitar tahun 2014, kondisi ekonomi Pelawan I mengalami penurunan akibat kegagalan dalam bisnis dan permasalahan lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha Pelawan I, sehingga Pelawan I tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara sempurna;

4. Bahwa namun demikian, Pelawan masih tetap beritikad baik untuk menyelesaikan kewajiban kreditnya a quo, yang dibuktikan dengan masih dilakukannya pembayaran atas bunga kredit sampai pada sekitar pertengahan tahun 2015. Akan tetapi, dikarenakan kondisi usaha Pelawan I yang masih dalam keadaan tidak baik, atas dasar itikad baik, Pelawan I telah mendatangi pihak Terlawan (Kantor Pusat wilayah Bandung) untuk mengajukan permohonan penghentian bunga sekaligus memohon kebijaksanaan waktu bagi Pelawan I untuk melunasi seluruh kewajiban kreditnya kepada Terlawan a quo;

(5)

Halaman 5 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

5. Bahwa Pelawan I berkeberatan atas rencana pelaksanaan lelang eksekusi terhadap objek sengketa yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya atas permohonan Terlawan a quo Perkara No. 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm., atas alasan-alasan hukum sebagai berikut : 6. Bahwa permohonan eksekusi penjualan/lelang objek hak tanggungan

yang dilakukan Terlawan di Pengadilan Negeri Klas I B Tasikmalaya a quo, secara sewenang-wenang telah menetapkan harga limit lelang yang tidak wajar dan jauh dari harga pasaran sebagaimana dalam Pengumuman Lelang ke-I (Pertama) pada halaman 5 Surat Kabar Radar Tasikmalaya tertanggal 13 Oktober 2016;

7. Bahwa menunjuk kepada ketentuan mengenai Penentuan Harga Limit Lelang dalam buku “Praktek Kejurusitaan Pengadilan” Cetakan ke-4 karangan Drs. H. Wildan Suyuthi Musthofa, SH. (Kepala Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung RI) pada halaman 398, jelas-jelas dikatakan bahwa “Penentuan harga limit lelang mempertimbangkan harga NJOP, digabungkan dengan harga pasaran dibagi menjadi 2 (dua) dibuat sebagai standard harga limit lelang“;

8. Bahwa penentuan harga limit lelang yang dilakukan Terlawan secara sewenang-wenang a quo, juga bertentangan dengan ketentuan Pasal 36 ayat (5) dan ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan No. 106/PMK.06/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, yang pada pokoknya mengatur bahwa: “Dalam hal Lelang Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT dengan Nilai Limit paling sedikit Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), Nilai Limit harus ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari penilai”;

9. Bahwa secara yuridis normatif, ketentuan Pasal 36 ayat (5) dan ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan No. 106/ PMK.06/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang a quo merupakan wujud nyata Pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan lelang, untuk mewujudkan pelaksanaan lelang yang lebih efisien, efektif, transparan, akuntabel, adil dan menjamin kepastian hukum dan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat;

10. Bahwa oleh karena itu, dalam prosedur lelang harus memperhatikan asas keadilan, dimana dalam proses pelaksanaan lelang harus dapat memenuhi rasa keadilan secara proporsional bagi setiap pihak yang

(6)

Halaman 6 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

berkepentingan. Asas ini untuk mencegah keberpihakan Penjual kepada Peserta lelang tertentu atau berpihak hanya pada kepentingannya. Khusus pada pelaksanaan lelang eksekusi penjual tidak boleh menentukan nilai limit secara sewenang-wenang yang berakibat merugikan pihak tereksekusi (Pelawan I);

11. Bahwa penentuan harga limit lelang yang tidak wajar dan jauh dari harga pasaran serta bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang terkait, telah membuktikan bahwa Terlawan hanya mementingkan pengembalian kerugian yang diderita Terlawan, tanpa memperhatikan aspek keadilan dan perlindungan hak bagi Pelawan;

12. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, secara materiil terbukti bahwa permohonan penjualan lelang objek hak tanggungan yang dilakukan oleh Terlawan dalam perkara ini cacat hukum karena Terlawan telah mengabaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta rasa keadilan dan nilai-nilai hukum yang berkembang di masyarakat (Perbuatan Melawan Hukum). Oleh sebab itu, sepatutnya lah lelang tersebut untuk dibatalkan;

13. Bahwa kemudian menurut M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul “Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata”, halaman 314-315 dikatakan bahwa, “Salah satu syarat agar perlawanan dapat dipertimbangkan sebagai alasan untuk menunda eksekusi, harus diajukan sebelum eksekusi dijalankan”;

14. Bahwa berdasarkan uraian terpapar di atas, terbukti bahwa gugatan perlawanan yang diajukan Pelawan a quo memenuhi ketentuan Pasal 207 HIR. Oleh karena itu, Pelawan memohon kepada yang mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menerima gugatan perlawanan Pelawan a quo dan berkenan memutuskan sebagai berikut:

DALAM PROVISI

Menyatakan menangguhkan lelang eksekusi Perkara Nomor : 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 11 Nopember 2016;

DALAM POKOK PERKARA

1. Menerima dan mengabulkan perlawanan Para Pelawan untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Para Pelawan adalah Para Pelawan yang jujur;

(7)

Halaman 7 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

4. Menyatakan pelaksanaan lelang eksekusi Perkara Nomor : 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 11 Nopember 2016 adalah tidak sah dan batal demi hukum;

5. Menghukum Turut Terlawan untuk patuh dan taat terhadap putusan dalam perkara ini;

6. Menghukum Terlawan untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

SUBSIDAIR :

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa terhadap Perlawanan Para Pelawan tersebut Terlawan memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Terlawan menolak dan menyangkal dengan tegas seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Para Pelawan dalam Gugatan Perlawanannya, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas dan nyata-nyata tidak bertentangan dengan dalil serta pendirian Terlawan;

2. Bahwa oleh karena Terlawan menolak dan menyangkal dalil-dalil Gugatan Perlawanan Para Pelawan, maka Para Pelawan wajib membuktikan dalil-dalilnya tersebut;

3. Bahwa benar Pelawan I selaku nasabah atau Debitur dari Terlawan berdasarkan atas :

- Akta Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 7-10-2011 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Kota Tasikmalaya, yang berupa pemberian Fasilitas Kredit Time Loan Revolving (TLR) sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan jangka waktu terhitung sejak tanggal 7-10-2011 sampai dengan 3-11-2011;

- Perjanjian Perpanjangan Kredit tertanggal 03 November 2011 yang dibuat dibawah tangan;

- Akta Perubahan No. 19 tertanggal 11 September 2012 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian penambahan plafond fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp.

(8)

Halaman 8 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

2.000.000.000 (dua milyar rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit yang berakhir pada tanggal 3 Nopember 2012;

- Perpanjangan Kredit No. 022/TLR/TSK-GSB/ IX/2013 tertanggal 21 September 2013 yang dibuat dibawah tangan;

- Surat Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 080/TLR/TSK-GSB/XI/2014 tertanggal 03 Nopember 2014 yang dibuat dibawah tangan;

- Akta Perjanjian Kredit No. 40 tertanggal 23 Nopember 2012 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Angsur (TLA) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 1.100.000.000 (satu milyar seratus juta rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit selama 48 (empat puluh delapan) bulan terhitung sejak tanggal 23 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 23 Nopember 2016;

- Akta Perjanjian Kredit No. 10 tertanggal 23 September 2013 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit terhitung sejak tanggal 23 September 2013 sampai dengan tanggal 3 Nopember 2014;

- Surat Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 081/TLR/TSK-GSB/XI/2014 tertanggal 03 Nopember 2014 yang dibuat dibawah tangan;

- Salinan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tertanggal 05 Nopember 2014 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit terhitung sejak tanggal 05 Nopember 2014 sampai dengan tanggal 3 Nopember 2015;

- Surat Perjanjian Perubahan Kredit No.095/TLA/TSK-GSB/XII/2014 tanggal 10 Desember 2014;

(9)

Halaman 9 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

4. Bahwa untuk menjamin pembayaran secara lunas hutang Pelawan I tersebut, maka Pelawan I telah menyerahkan 6 (enam) bidang tanah sebagai barang jaminan yaitu :

a. Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara (asal persil pemberian hak baru), terletak di Jalan Cihideung No. 88, seluas 215 M² (dua ratus lima belas meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 7/1972 tanggal 21 Maret 1972 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria Daerah TK. II Tasikmalaya tanggal 27 Maret 1984 tertulis atas nama JIOE JEN TJHONG;

dan atas barang jaminan tersebut telah dibebani dengan Hak Tanggungan yaitu:

 Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-I (Pertama) No. 03112/2010 tanggal 14 Desember 2010 berupa Hak Tanggungan sebesarRp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah); Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-II (dua) No. 03293/2011 tanggal 08 Desember 2011 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 1.650.000.000,- (satu milyar enam ratus lima puluh juta rupiah); Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-III (tiga) No. 03554/2012 tanggal 11 Oktober 2012 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah); dan Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-IV (empat) No. 04314/2014 tanggal 27 Nopember 2014 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) berkepala :"Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa", yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya; b. Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara (asal persil konversi

persil No. 99a D/II C.No.4863), terletak di Jalan Sukawarni No. 77, seluas 106 M² (seratus enam meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 3457/1982 tanggal 6 Oktober 1982 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria Daerah TK. II Tasikmalaya tanggal 14 Oktober 1982 tertulis atas nama JIOE JEN TJHONG; dan atas barang jaminan tersebut telah dibebani dengan Hak Tanggungan yaitu:

 Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-I (Pertama) No. 03198/2010 tanggal 20 Desember 2010 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) Jo. Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke- II (Kedua) No. 03292/2011

(10)

Halaman 10 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

tanggal 08 Desember 2011 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) Jo. Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-III (Ketiga) No. 03555/2012 tanggal 11 Oktober 2012 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 230.000.000,- (dua ratus tiga puluh juta rupiah) Jo. Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-IV (empat) No. 04315/2014 tanggal 27 Nopember 2014 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) berkepala :"Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa", yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya;

c. Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, (Asal hak Pemisahan HGB No. 00457/Sukamanah), terletak di Blok A.8 Kavling No. 1, seluas 483 M² (empat ratus delapan puluh tiga meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00522/ Sukamanah/2002 tanggal 14-01-2002 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 26 Februari 2002 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;

d. Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah, (Asal hak Pemisahan HGB No. 00457/Sukamanah), terletak di Blok A.8 Kavling No. 2, seluas 486 M² (empat ratus delapan puluh enam meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00525/Sukamanah/2002 tanggal 14-01-2002 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 26 Februari 2002 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;

e. Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, (Asal hak Pemisahan HGB No. 00457/Sukamanah), terletak di Blok A.8 Kavling No. 3, seluas 494 M² (empat ratus sembilan puluh empat meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00527/Sukamanah/2002 tanggal 14-01-2002 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 26 Februari 2002 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;

dan atas barang jaminan tersebut telah dibebani dengan Hak Tanggungan yaitu:

 Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-I (Pertama) No. 04740/2012 tanggal 27 Desember 2012 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah) berkepala

(11)

Halaman 11 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

:"Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa", yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya; f. Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari, (Asal persil pemisahan

M.330/Empangsari), terletak di Jalan Rumah Sakit No. 15, seluas 618 M² (enam ratus delapan belas meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 3789/1996 tanggal 12-9-1996 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 2 Oktober 1996 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;

dan atas barang jaminan tersebut telah dibebani dengan Hak Tanggungan yaitu :

 Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-I (Pertama) No. 03466/2013 tanggal 9 Oktober 2013 berupa Hak Tanggungan sebesar Rp. 6.250.000.000,- (enam milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) berkepala:"Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa", yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya;

5. Bahwa dari dalil Para Pelawan pada halaman 5 butir 3 dan butir 4 yang menyatakan:

“Bahwa pada awalnya, Pelawan I telah melaksanakan kewajiban angsurannya kepada Terlawan dengan baik dan tepat waktu selama ± 4 (empat) tahun pertama terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian kredit a quo. Akan tetapi dalam pelaksanaan selanjutnya, sekitar tahun 2014, kondisi ekonomi Pelawan I mengalami penurunan akibat kegagalan dalam bisnis dan permasalahan lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha Pelawan I, sehingga Pelawan I tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara sempurna”;

“Bahwa namun demikian, Pelawan masih tetap beritikad untuk menyelesaikan kewajiban kreditnya a quo, yang dibuktikan dengan masih dilakukannya pembayaran atas bunga kredit sampai pada sekitar pertengahan tahun 2015. Akan tetapi dikarenakan kondisi usaha Pelawan I yang masih dalam keadaan tidak baik, atas dasar itikad baik, Pelawan I telah mendatangi pihak Terlawan (kantor Pusat wilayah Bandung) untuk mengajukan permohonan penghentian bunga sekaligus memohon kebijaksanaan waktu bagi Pelawan I untuk melunasi seluruh kewajiban kreditnya kepada Terlawan a quo”;

(12)

Halaman 12 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Bahwa dari dalil tersebut membuktikan bahwa Pelawan I mengakui telah lalai atau wanprestasi karena Pelawan I tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara sempurna, dengan demikian pengakuan Pelawan I tersebut, cukup untuk membuktikan bahwa Pelawan I telah melakukan Perbuatan Ingkar janji (wanprestasi);

6. Bahwa Terlawan telah berulang kali memperingatkan Pelawan berdasarkan Surat No. BNP-TSM/15-XI/007 tertanggal 23 November 2015 Perihal Surat Peringatan I, Surat No. BNP-TSM/16-I/002 tertanggal 26 Januari 2016 Perihal Surat Peringatan II, dan Surat No. BNP-TSM/16-I/002 tertanggal 18 Februari 2016 Perihal Surat Peringatan III agar dapat segera menyelesaikan kewajibannya, akan tetapi peringatan-peringatan Terlawan tersebut ternyata tidak ditanggapi oleh Para Pelawan, bahkan sampai batas waktu yang diberikan yaitu sampai tanggal 29 Februari 2016. Dengan adanya jenjang waktu antara Surat Peringatan I, Surat Peringatan II, sampai dengan Surat Peringatan III sudah cukup menunjukan bahwa Terlawan telah memberikan kesempatan atau waktu yang cukup bagi Para Pelawan untuk dapat menyelesaikan atau melunasi fasilitas kreditnya, namun ternyata hal tersebut tidak dipergunakan oleh Para Pelawan, ini berarti Para Pelawan tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya sehingga membuktikan Para Pelawan telah ingkar janji (wanprestasi) kepada Terlawan;

7. Bahwa dengan Ingkar janji (wanprestasi) nya Pelawan I, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 11 huruf (b) pada Perjanjian Kredit No 11 tanggal 7 Oktober 2011 dan berdasarkan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah;

Ketentuan Pasal 11 huruf (b) pada Perjanjian Kredit No. 7 Oktober 2011 adalah sebagai berikut:

Pasal 11

- Menyimpang dari apa yang ditentukan dalam pasal 2 ayat 3 tersebut diatas, jika terjadi salah satu sebab yang akan disebut di bawah ini, maka BANK berhak untuk seketika dan sekaligus lunas dari jumlah- jumlah uang yang terhutang oleh Debitur berdasarkan perjanjian kredit ini dan/atau berdasarkan perjanjian-perjanjian lainnya baik yang telah dan/atau akan dibuat antara Debitur dan Bank termasuk perubahannya dan/atau penambahannya dan/atau pembaharuannya

(13)

Halaman 13 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

dan/atau perpanjangannya, baik yang dibuat secara notariil maupun yang dibuat secara di bawah tangan yang mungkin ada, serta baik karena hutang- hutang pokok, bunga-bunga, bunga denda, denda, provisi, dan biaya- biaya lain sehubungan dengan hutang dimaksud, dan karena itu pemberitahuan dengan surat juru sita atau surat-surat lain yang berkekuatan serupa itu tidak diperlukan lagi:

b) bilamana sesuatu jumlah hutang pokok atau bunga atau bunga denda atau lain-lain jumlah yang terhutang berdasarkan Perjanjian kredit ini tidak dibayar lunas pada waktu dan dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Kredit ini dalam hal mana lewatnya waktu saja merupakan bukti yang sah dan cukup bahwa DEBITUR telah melalaikan kewajibannya;

Ketentuan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah adalah sebagai berikut :

Pasal 6

Apabila debitur cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Pertama mempunyai hak untuk menjual Obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

Pasal 20

Apabila Debitur cidera janji, maka berdasarkan :

a. Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau

b. Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2),

Obyek Hak Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor lainnya”;

Maka Terlawan berhak untuk melaksanakan haknya untuk menagih seketika dan sekaligus seluruh hutang Pelawan I, sehingga Terlawan mengajukan permohonan Pelaksanaan Eksekusi Hak Tanggungan atas:  Sertipikat Hak Tanggungan No. 03112/2010 tanggal 14 Desember

2010 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 515/2010 tanggal 3 Nopember 2010;

(14)

Halaman 14 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 03293/2011 tanggal 08 Desember 2011 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 539/2011 tanggal 7 Oktober 2011;

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 03554/2012 tanggal 11 Oktober 2012 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 451/2012 tanggal 11 Sepember 2012;

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 04314/2014 tanggal 27 Nopember 2014 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 354/2014 tanggal 5 Nopember 2014;

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 03198/2010 tanggal 20 Desember 2010 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 516/2010 tanggal 3 Nopember 2010;

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 03292/2011 tanggal 08 Desember 2011 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 540/2011 tanggal 7 Oktober 2011;

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 03555/2012 tanggal 11 Oktober 2012 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 452/2012 tanggal 11 Sepember 2012;

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 04315/2014 tanggal 27 Nopember 2014 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 355/2014 tanggal 5 Nopember 2014;

 Sertipikat Hak Tanggungan No.04740/2012 tanggal 27 Desember 2012 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 547/2012 tanggal 23 Nopember 2012;

 Sertipikat Hak Tanggungan No. 03466/2013 tanggal 9 Oktober 2013 Jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 382/2013 tanggal 23 September 2013;

Kepada Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya untuk menegur Para Pelawan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

8. Bahwa atas permohonan Terlawan tersebut, maka Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya telah menerbitkan Penetapan No. 11/Pen.Pdt.Eks/2016/PN.Tsm. tertanggal 14 Juli 2016, dan selanjutnya Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya sudah menegur Para Pelawan menurut hukum, sebagaimana Berita Acara Tegoran No. 11/BA.Pdt.Eks/2016/PN.Tsm. tertanggal 29 Juni 2016;

(15)

Halaman 15 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

9. Bahwa setelah ditegur dalam waktu 8 (delapan) hari ternyata Para Pelawan tidak melaksanakan secara sukarela untuk menyelesaikan/melunasi seluruh kewajibannya kepada Terlawan, sehingga Terlawan mengajukan Permohonan Sita Eksekusi;

10. Bahwa berdasarkan Permohonan Sita Eksekusi, Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya mengeluarkan Penetapan No. 11/Pen.Pdt.Eks/2016/PN.Tsm tertanggal 15 Juli 2016 Jo. Berita Acara Sita Eksekusi No. 11/BA.Pdt.Eks/2016/PN.Tsm tanggal 21 Juli 2016 dimana barang Jaminan yang disita yaitu : Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari;

11. Bahwa Terlawan juga telah mengajukan permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan dan berdasarkan Permohonan dari Terlawan maka Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya mengeluarkan Penetapan No. 11/Pen.Pdt.Eks/2016/PN.Tsm tertanggal 5 Agustus 2016 dimana barang Jaminan yang dilelang yaitu : Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari;

12. Bahwa Kemudian Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya telah memohon Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya untuk menetapkan Jadwal Lelang sebagaimana Surat No. W11.U9/1337/HT.0110/ IX/2016 tanggal 28 September 2016 kemudian Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Tasikmalaya telah mengeluarkan Surat No. S-1318/WKN.08/KNL.05/2016 tanggal 29 September 2016 perihal Penetapan jadwal Lelang, dimana lelang tersebut ditetapkan pada:

Hari : Jumat;

Tanggal : 11 Nopember 2016; Pukul : 11.00 WIB s.d. selesai;

Tempat Lelang : Kantor Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya, Jalan Siliwangi No. 18 Tasikmalaya;

12. Bahwa atas sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara, Sertipikat

(16)

Halaman 16 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari telah dilakukan Lelang pada tanggal 11 Nopember 2016, namun tidak ada peminat sehingga Terlawan akan mengajukan Permohonan Lelang Ulang ke Pengadilan Negeri Kls IB Tasikmalaya;

13. Bahwa Pelaksanaan lelang tanggal 11 Nopember 2016 sudah sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 22 Februari 2016, dimana Pelaksanaan Lelang telah diumumkan sebanyak 2 kali pengumuman yaitu : Pengumuman Lelang Eksekusi Ke-I (Pertama) pada Harian Radar Tasikmalaya tanggal 13 Oktober 2016 dan Pengumuman Lelang Eksekusi Ke-II (Kedua) pada Harian Radar Tasikmalaya tanggal 28 Oktober 2016 dan diberitahukan kepada Para Pelawan sebagaimana Surat No. W11.U9/1393/HT.01.10/X/2016;

14. Bahwa Kemudian Terlawan telah mengajukan Permohonan Lelang Ulang kepada Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya tertanggal 22 Nopember 2016 dan Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya telah memohon Kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya untuk menetapkan Jadwal Lelang Ulang sebagaimana Surat No. W11.U9/1644/HT.01.10/XI/2016 tanggal 28 Nopember 2016 kemudian Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Tasikmalaya telah mengeluarkan Surat No. S-S-1673/ WKN.8/KNL.05/2016 tanggal 02 Desember 2016 perihal Penetapan jadwal Lelang, dimana lelang tersebut ditetapkan pada:

Hari : Rabu;

Tanggal : 14 Desember 2016; Pukul : 10.00 WIB s.d. selesai;

Tempat Lelang : Kantor Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya, Jalan Siliwangi No. 18 Tasikmalaya;

15. Bahwa atas sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari telah dilakukan Lelang pada tanggal 14 Desember 2016, namun tidak ada peminat;

(17)

Halaman 17 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

16. Bahwa Pelaksanaan lelang tanggal 14 Desember 2016 sudah sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 22 Februari 2016, dimana Pelaksanaan Lelang telah diumumkan pada Harian Radar Tasikmalaya tanggal 7 Desember 2016; 17. Bahwa tidak benar dalil Para Pelawan dalam Gugatan Perlawanannya

pada halaman 5 butir 6 yang menyatakan :

“Bahwa permohonan eksekusi penjualan/lelang objek hak tanggungan yang dilakukan Terlawan di Pengadilan Negeri Kls IB Tasikmalaya a quo, secara sewenang-wenang telah menetapkan harga limit lelang yang tidak wajar dan jauh dari harga pasaran sebagaimana dalam Pengumuman Lelang ke-I (Pertama) pada halaman 5 Surat Kabar Radar Tasikmalaya tertanggal 13 Oktober 2016;

ALASAN HUKUMNYA :

17.1. Bahwa Terlawan dalam mengajukan Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan terhadap barang jaminan atas : Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara, Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari dimana diajukan melalui Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya sehingga berdasarkan Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PmK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 19 Februari 2016 angka 28 menyebutkan:

“Nilai Limit adalah harga minimal barang yang akan dilelang dan ditetapkan oleh Penjual’’;

sehingga dalam hal ini menjadi pelaksana lelang (Penjual) adalah Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya;

17.2. Bahwa berdasarkan Pasal 43 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 19 Februari 2016 menyebutkan :

Pasal 43

(1) Setiap pelaksanaan lelang disyaratkan adanya Nilai Limit; (2) Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab Penjual;

(18)

Halaman 18 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

(3) Persyaratan adanya Nilai Limit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat tidak diberlakukan pada Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang bergerak milik perorangan atau badan hukum atau badan usaha swasta; Bahwa berdasarkan Pasal 43 tersebut jelas dalam hal penetapan limit adalah menjadi tanggungjawab Penjual dalam hal ini Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya dan bukan Terlawan;

17.3. Bahwa berdasarkan Pasal 44, Pasal 45 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 19 Februari 2016 menyebutkan :

Pasal 44

(1) Penjual menetapkan Nilai Limit, berdasarkan: a. penilaian oleh Penilai; atau

b. penaksiran oleh Penaksir.

(2) Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. (3) Penaksir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

merupakan pihak yang berasal, dari Penjual, yang melakukan penaksiran berdasarkan metode yang dapat dipertanggungjawabkan oleh Penjual, termasuk kurator untuk benda seni dan benda antik atau kuno.

(4) Penetapan Nilai Limit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menjadi tanggung jawab KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas II.

Pasal 45

Nilai Limit ditetapkan oleh Penjual harus berdasarkan hasil penilaian dari Penilai dalam hal:

a. Lelang Noneksekusi Sukarela atas Barang berupa tanah dan/ atau bangunan dengan Nilai Limit paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);

b. Lelang Eksekusi Pasal 6 UUHT, Lelang Eksekusi Fiducia, dan Lelang Eksekusi Harta Pailit dengan Nilai Limit paling sedikit Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); atau

(19)

Halaman 19 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

c. Bank kreditor akan ikut menjadi peserta pada Lelang Eksekusi Pasal 6 UUHT atau Lelang Eksekusi Fiducia; 17.4. Bahwa berdasarkan Pasal 44 Peraturan Menteri Keuangan

Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang bahwa Penjual dalam hal ini Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya tidak sewenang-wenang dalam menentukan harga limit lelang namun sesuai peraturan yang berlaku dimana dalam menentukan harga limit harus berdasarkan penilaian oleh Penilai; atau penaksiran oleh Penaksir;

Bahwa Penilai merupakan pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya sedangkan Penaksir merupakan pihak yang berasal dari Penjual, yang melakukan penaksiran berdasarkan metode yang dapat dipertanggungjawabkan oleh Penjual, termasuk kurator untuk benda seni dan benda antik atau kuno;

Bahwa berdasarkan Pasal 45 huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dimana Nilai Limit ditetapkan oleh Penjual harus berdasarkan hasil penilaian dari Penilai dalam hal : Lelang Eksekusi Pasal 6 UUHT, Lelang Eksekusi Fiducia, dan Lelang Eksekusi Harta Pailit dengan Nilai Limit paling sedikit Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);

Bahwa karena lelang Eksekusi Hak Tanggungan yang diajukan Terlawan nilainya melebihi Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) maka Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya dalam menentukan limit harus berdasarkan penilaian secara independen;

Bahwa Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya dalam menentukan limit telah menggunakan jasa penilai yang independen sehingga Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya telah melaksanakan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku sehingga dalil Para Pelawan yang mendalilkan bahwa permohonan eksekusi penjualan/lelang objek Hak Tanggungan yang dilakukan Terlawan di Pengadilan Negeri Kls IB Tasikmalaya a quo, secara sewenang-wenang telah menetapkan harga limit lelang yang tidak wajar dan jauh dari harga pasaran sebagaimana

(20)

Halaman 20 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

dalam Pengumuman Lelang ke-I (Pertama) pada halaman 5 Surat Kabar Radar Tasikmalaya tertanggal 13 Oktober 2016 tidak benar dan haruslah ditolak;

17.5. Bahwa berdasarkan Pasal 49 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 19 Februari 2016 menyebutkan :

Pasal 49

Dalam pelaksanaan Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan, Lelang Eksekusi Fiducia, dan Lelang Eksekusi Harta Pailit, Nilai Limit ditetapkan paling sedikit sama dengan Nilai Likuidasi;

Bahwa Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya dapat menetapkan nilai limit paling sedikit sama dengan nilai likuidasi yang telah dinilai oleh jasa penilai yang independen;

17.6. Bahwa, berdasarkan Pasal 43 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 19 Februari 2016 menyebutkan :“Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab Penjual”.; Dalam perkara ini selaku pihak penjual adalah Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya, maka dengan demikian yang berhak dan berwenang serta bertanggungjawab untuk menentukan Limit Lelang atas objek jaminan dalam perkara ini Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya, bukan Terlawan Eksekusi Lelang (Terlawan);

17.7. Bahwa, untuk memenuhi ketentuan Pasal 44 dan Pasal 45 huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dimana Nilai Limit ditetapkan oleh Penjual harus berdasarkan hasil penilaian dari Penilai, maka Pengadilan Negeri Klas IB Taskmalaya telah mengirim Surat Kepada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), masing-masing :

a. Surat No. W11.U9/1076/HT.01.10/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016 perihal Permohonan Keterangan Penilaian

Terhadap Objek Lelang Perkara No.

11/Pdt/Eks/2016/PN.Tsm yang ditujukan kepada RIJA HUSAENI, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Jl. Raya Dewi

(21)

Halaman 21 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Sartika No. 353 Lt.2, RT. 00/RW. 013, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta 13640;

b. Surat No. W11.U9/1076/HT.01.10/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016 perihal Permohonan Keterangan Penilaian

Terhadap Objek Lelang Perkara No.

11/Pdt/Eks/2016/PN.Tsm yang ditujukan kepada TEGUH HERMAWAN dan Rekan, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Perum Sirnagalih Kencana, Blok I No. 11, Indihiang, Kota Tasikmalaya;

17.8. Bahwa atas Permohonan Keterangan Penilaian Terhadap Objek Lelang tersebut diatas, Kantor Jasa Penilai Publik telah menyampaikan Dokumen Penilaian Properti terhadap Objek Lelang, masing-masing :

a. Kantor Jasa Penilai Publik Rija Husaeni dan Rekan; Penilaian terhadap objek Jaminan, berupa :

- 2 (dua) bidang tanah Hak Milik yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Cihideung, Desa Yudanegara, sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara dan Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara, dengan nilai seharga Rp. 4.865.320.000,-;

- 1 (satu) bidang tanah Hak Milik yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Tawang, Kelurahan Empangsari, sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari, dengan nillai seharga Rp. 7.448.280.000,-;

b. Kantor Jasa Penilai Publik Teguh Hermawan dan Rekan; Penilaian terhadap objek Jaminan, berupa :

- 3 (tiga) bidang tanah Hak Milik yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Cipedes, Kelurahan Sukamanah, sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah dan Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, dengan nilai seharga Rp. 658.350.000,-;

(22)

Halaman 22 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, jelas bahwa mengenai penentuan Limit lelang terhadap objek lelang Perkara No. 11/Pdt/Eks/ 2016/PN.Tsm telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;

18. Bahwa, dari dalil Para Pelawan pada butir 7, butir 8,butir 9, butir 10, butir 11 dan butir 12 yang menyatakan :

“Bahwa menunjuk kepada ketentuan mengenai Penentuan Harga Limit Lelang dalam buku “Praktek Kejurusitaan Pengadilan” Cetakan ke-4 karangan Drs. H Wildan Suyuthi Musthofa, SH. (Kepala Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung RI) pada halaman 398, jelas-jelas dikatakan bahwa “Penentuan harga limit lelang mempertimbangkan harga NJOP, digabungkan dengan harga pasaran dibagi menjadi 2 (dua) dibuat sebagai standard harga limit lelang”;

“Bahwa penentuan harga limit lelang yang dilakukan Terlawan secara sewenang- wenang a quo, juga bertentangan dengan ketentuan Pasal 36 ayat (5) dan ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor No. 106/PMK.06/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, yang pada pokoknya mengatur bahwa : “dalam hal lelang Ekseskusi berdasarkan Pasal 6 UUHT dengan Nilai Limit paling sedikit Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), Nilai Limit harus ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari penilai”;

“Bahwa secara yuridis normatif, ketentuan pasal 36 ayat (5) dan (6) Peraturan Menteri Keuangan No.106/PMK.06/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang a quo merupakan wujud nyata Pemerintahan dalam rangka meningkatkan pelayanan lelang, untuk mewujudkan pelaksanaan lelang yang lebih efisien, efektif, transapran, akuntabel, adil dan menjamin kepastian hukum dan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat;”

“Bahwa oleh karena itu, dalam prosedur lelang harus memperhatikan asas keadilan, dimana dalam proses pelaksanaan lelang harus dapat memenuhi rasa keadilan secara proposional bagi setiap pihak yang berkepentingan. Asas ini untuk mencengah keberpihakan Penjual kepada peserta lelang tertentu atau berpihak hanya pada kepentingannya. Khusus pada pelaksanaan lelang eksekusi penjual

(23)

Halaman 23 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

tidak boleh menentukan nilai limit secara sewenang-wenang yang berakibat merugikan pihak tereksekusi (Pelawan I);”

“Bahwa penentuan harga limit lelang yang tidak wajar dan jauh dari harga pasaran serta bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang terkait, telah membuktikan bahwa Terlawan hanya mementingkan pengembalian kerugian yang diderita Terlawan, tanpa memperhatikan aspek keadilan dan perlindungan hak bagi Pelawan;” “Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, secara materil terbukti

bahwa permohonan penjualan lelang objek hak tanggungan yang dilakukan oleh Terlawan dalam perkara ini cacat hukum karena Terlawan telah mengabaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta rasa keadilan dan nilai-nilai hukum yang berkembang di masyarakat (Perbuatan Melawan Hukum). Oleh, sebab itu, sepatutnyalah lelang tersebut untuk dibatalkan;”

dalil tersebut haruslah ditolak; ALASAN HUKUMNYA :

18.1. Bahwa, apabila Para Pelawan mendalilkan bahwa ketentuan limit mengacu pada buku praktek kejurusitaan Pengadilan “ cetakan ke-4 karangan Drs. H. Wildan Suyuthi Musthofa, SH., (Kepala Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung RI) pada halaman 398, yang menyatakan : “Penentuan limit lelang mempertimbangkan harga NJOP, digabungkan dengan harga pasaran dibagi menjadi 2 (dua) dibuat sebagai standar harga limit lelang”., maka justru harga limit yang akan ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya akan lebih rendah dari harga limit yang hanya berdasarkan harga penilaian Kantor Jasa Penilaian Publik;

18.2. Bahwa apabila dengan mengacu kepada dalil Para Pelawan tersebut, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

- 2 (dua) bidang tanah Hak Milik yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Cihideung, Desa Yudanegara, sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara dan Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara, berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik dengan nilai harga pasaran Rp. 4.865.320.000,- sedangkan NJOP pada tahun 2016 atas objek tersebut hanya Rp. 911.319.000,- ;

(24)

Halaman 24 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Apabila harga NJOP tahun 2016 Rp. 911.319.000,- ditambah harga pasar Rp. 4.865.320.000,- = Rp. 5.253.274.000,- yang kemudian dibagi 2 = Rp. 2.626.637.000,-, maka harga limit justru lebih rendah dari yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya;

- 1 (satu) bidang tanah Hak Milik yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Tawang, Kelurahan Empangsari, sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari, berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik dengan nilai harga pasaran Rp. 7.448.280.000,-, sedangkan NJOP pada tahun 2016 atas objek tersebut hanya Rp. 742.524.000,-;

Apabila harga NJOP tahun 2016 Rp. 742.524.000,- ditambah harga pasar Rp. 7.448.280.000,- =Rp. 8.190.804.000,- yang kemudian dibagi 2 = Rp. 4.095.402.000,- maka harga limit justru lebih rendah dari yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya;

- 3 (tiga) bidang tanah Hak Milik yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Cipedes, Kelurahan Sukamanah, sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah dan Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik dengan nilai harga pasaran Rp. 658.350.000,-, sedangkan NJOP pada tahun 2016 atas objek tersebut hanya Rp. 576.422.000,- ;

Apabila harga NJOP tahun 2016 Rp. 576.422.000,- ,- ditambah harga pasar Rp. 658.350.000,- = Rp. 1.234.772.000,- yang kemudian dibagi 2 = Rp. 617.386.000,- maka harga limit justru lebih rendah dari yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya;

18.3. Bahwa, Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya yang menetapkan limit lelang hanya berdasarkan harga pasar yang tetapkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik, dengan tidak dengan formula harga pasar + NJOP : 2, justru telah melindungi kepentingan Terlawan Eksekusi (Para Pelawan), karena limit dengan formula harga pasar + NJOP : 2, dibandingkan dengan limit harga pasar yang tetapkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik,

(25)

Halaman 25 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

justru lebih menguntungkan Pihak Terlawan Eksekusi (Pelawan I);

18.4. Bahwa Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya dalam menentukan limit telah menggunakan jasa penilai yang independen yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sehingga Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya telah melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku sehingga dalil Para Pelawan yang mendalilkanbahwa penentuan harga limit lelang tidak wajar dan jauh dari harga pasaran serta bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang terkait dan bahwa permohonan penjualan lelang objek hak tanggungan yang dilakukan Terlawan dalam perkara ini cacat hukum karena Terlawan telah mengabaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta rasa keadilan dan nilai-nilai hukum yang berkembang dimasyarakat haruslah ditolak;

18.5. Bahwa Para Pelawan mendalilkan bahwa dalam penentuan harga limit lelang mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan No. 106/PMK.06/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk pelaksanaan lelang haruslah ditolak dan dikesampingkan karena Peraturan Menteri Keuangan No. 106/PMK.06/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk pelaksanaan lelang tersebut telah dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang;

Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang Bab IX mengenai ketentuan Penutup menyatakan :

BAB IX Ketentuan

Penutup Pasal 99

(26)

Halaman 26 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/ 2013, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;

Bahwa ternyata dan terbukti bahwa Para Pelawan telah mendalilkan dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 106/PMK.06/2013 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk pelaksanaan lelang yang sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku oleh karenanya dalil Para Pelawan haruslah dikesampingkan dan ditolak;

18.6. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dalil-dalil Para Pelawan yang menyatakan seolah-olah penentuan harga limit oleh Pengadilan Negeri Kls IB Tasikmalaya, tidak memperhatikan azas keadilan, tidak adil, tidak melindungi kepentingan Terlawan Eksekusi (Para Pelawan) serta sewenang-wenang, haruslah ditolak dan dikesampingkan dalam perkara ini;

19. Bahwa, apabila diteliti dengan lebih mendalam, ternyata Perlawanan dari Para Pelawan, tidak didasarkan oleh alasan hukum, tetapi bertujuan untuk menghindar dari kewajiban pembayaran atas kewajiban kepada Terlawan, oleh karenanya Para Pelawan bukanlah pelawan yang benar, tetapi pelawan yang tidak benar;

20. Bahwa, berdasarkan uraian tersebut diatas, maka jelas dan nyata dalam pelaksanaan lelang eksekusi terhadap objek Hak Tanggungan perkara No. 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku, oleh karenanya pelaksanaan lelang eksekusi terhadap objek Hak Tanggungan perkara No. 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum; DALAM PROVISI

Bahwa dalam Provisi Pelawan telah memohon agar menangguhkan lelang eksekusi perkara Nomor : 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm yang akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 November 2016;

Bahwa tuntutan Provisi Para Pelawan tidak berdasar, oleh karena itu tuntutan Provisi Para Pelawan haruslah ditolak;

(27)

Halaman 27 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

1. Bahwa Lelang eksekusi pada tanggal 11 November 2016 telah dilaksanakan dengan hasil lelang tidak ada peminat, sehingga permohonan Provisi Para Pelawan untuk menangguhkan Lelang Eksekusi perkara Nomor : 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm yang telah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 November 2016, sudah tidak berdasar lagi;

2. Bahwa tuntutan Provisi adalah tuntutan agar hakim sebelum memutus pokok perkara terlebih dahulu mengambil tindakan yang sifatnya eksepsional dan mendesak yang tidak menyangkut pokok perkara, serta tuntutan Provisi tidak boleh bersifat negatif yang merugikan salah satu pihak;

3. Bahwa Permohonan Lelang Eksekusi yang diajukan oleh Terlawan dalam Perkara Eksekusi berdasarkan Penetapan Nomor : 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm tertanggal 5 Agustus 2016 adalah untuk melaksanakan lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas barang jaminan yaitu :

 Sebidang tanah Hak Milik yang terletak dalam Propinsi Daerah TK. I Jawa Barat, Kabupaten Daerah TK. II Tasikmalaya, Kecamatan Cihideung, Desa Yudanegara sebagaimana diuraikan dalam :

- Sertipikat Hak Milik No. 611/Desa Yudanegara (asal persil pemberian hak baru), terletak di Jalan Cihideung No. 88, seluas 215 M² (dua ratus lima belas meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 7/1972 tanggal 21 Maret 1972 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria Daerah TK. II Tasikmalaya tanggal 27 Maret 1984 tertulis atas nama JIOE JEN TJHONG;

 Sebidang tanah Hak Milik yang terletak dalam Propinsi Daerah TK. I Jawa Barat, Kabupaten Daerah TK. II Tasikmalaya, Kecamatan Cihideung, Desa Yudanegara sebagaimana diuraikan dalam :

- Sertipikat Hak Milik No. 503/Desa Yudanegara (asal persil konversi persil No. 99a D/II C.No.4863), terletak di Jalan Sukawarni No. 77, seluas 106 M² (seratus enam meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 3457/1982 tanggal 6 Oktober 1982 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria Daerah TK. II Tasikmalaya tanggal 14 Oktober 1982

(28)

Halaman 28 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg tertulis atas nama JIOE JEN TJHONG;

 3 (tiga) bidang tanah Hak Milik yang terletak dalam Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Cipedes, Kelurahan Sukamanah, sebagaimana diuraikan dalam :

- Sertipikat Hak Milik No. 1655/Kel. Sukamanah, (Asal hak Pemisahan HGB No. 00457/Sukamanah), terletak di Blok A.8 Kavling No. 1, seluas 483 M² (empat ratus delapan puluh tiga meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00522/Sukamanah/2002 tanggal14-01-2002 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 26 Februari 2002 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;

- Sertipikat Hak Milik No. 1656/Kel. Sukamanah, (Asal hak Pemisahan HGB No. 00457/Sukamanah), terletak di Blok A.8 Kavling No. 2, seluas 486 M² (empat ratus delapan puluh enam meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00525/Sukamanah/2002 tanggal14-01-2002 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 26 Februari 2002 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;

- Sertipikat Hak Milik No. 1657/Kel. Sukamanah, (Asal hak Pemisahan HGB No. 00457/Sukamanah), terletak di Blok A.8 Kavling No. 3, seluas 494 M² (empat ratus sembilan puluh empat meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00527/Sukamanah/2002 tanggal14-01-2002 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal26 Februari 2002 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;  Sebidang tanah Hak Milik yang terletak dalam Propinsi Jawa

Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Tawang, Kelurahan Empangsari, sebagaimana diuraikan dalam :

- Sertipikat Hak Milik No. 1091/Kel. Empangsari, (Asal persil pemisahan M.330/Empangsari), terletak di Jalan Rumah Sakit No. 15, seluas 618 M² (enam ratus delapan belas meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 3789/1996 tanggal 12-9-1996 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya tanggal 2 Oktober 1996 tertulis atas nama JIOE JEN TUNG;

berikut bangunan-bangunan dan segala sesuatu yang didirikan dan/atau ditanam serta ditempatkan diatas tanah tersebut, yang

(29)

Halaman 29 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

menurut sifatnya, peruntukannya atau penetapan undang-undang dianggap sebagai benda tetap, tidak ada yang dikecualikan;

4. Bahwa adapun tanah dan bangunan tersebut diatas yang telah dilelang Eksekusi dalam perkara Eksekusi berdasarkan Penetapan Nomor : 11/Pdt.Eks/2016/PN.Tsm tertanggal 5 Agustus 2016 adalah tanah dan bangunan yang menjadi jaminan atas hutang Pelawan I kepada Terlawan berdasarkan :

- Akta Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 7-10-2011 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Kota Tasikmalaya, yang berupa pemberian Fasilitas Kredit Time Loan Revolving (TLR) sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan jangka waktu terhitung sejak tanggal 7-10-2011 sampai dengan 3-11-2011;

- Perjanjian Perpanjangan Kredit tertanggal 03 November 2011 yang dibuat dibawah tangan;

- Akta Perubahan No. 19 tertanggal 11 September 2012 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian penambahan plafond fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit yang berakhir pada tanggal 3 Nopember 2012;

- Perpanjangan Kredit No. 022/TLR/TSK-GSB/ IX/2013 tertanggal 21 September 2013 yang dibuat dibawah tangan;

- Surat Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 080/TLR/TSK-GSB/XI/2014 tertanggal 03 Nopember 2014 yang dibuat dibawah tangan;

- Akta Perjanjian Kredit No. 40 tertanggal 23 Nopember 2012 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Angsur (TLA) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 1.100.000.000 (satu milyar seratus juta rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit selama 48 (empat puluh delapan) bulan terhitung sejak tanggal 23 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 23 Nopember 2016;

(30)

Halaman 30 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

- Akta Perjanjian Kredit No. 10 tertanggal 23 September 2013 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit terhitung sejak tanggal 23 September 2013 sampai dengan tanggal 3 Nopember 2014;

- Surat Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 081/TLR/TSK-GSB/XI/2014 tertanggal 03 Nopember 2014 yang dibuat dibawah tangan;

- Salinan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tertanggal 05 Nopember 2014 yang dibuat dihadapan Linda Meiliany Lendraus, Sarjana Hukum, Magister Hukum Notaris di Kota Tasikmalaya yang berupa pemberian fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) untuk jangka waktu fasilitas Kredit terhitung sejak tanggal 05 Nopember 2014 sampai dengan tanggal 3 Nopember 2015;

- Surat Perjanjian Perubahan Kredit No.095/TLA/TSK-GSB/XII/2014 tanggal 10 Desember 2014;

Yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan;

5. Bahwa atas pinjaman kredit tersebut, dimana Pelawan I telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) dengan tidak dapat melakukan pembayaran atau mengembalikan Fasilitas Kredit yang telah diberikan oleh Terlawan sebagaimana yang telah diakui secara tegas oleh Pelawan pada posita butir 3 dan butir 4 dalam gugatan Perlawanannya yang menyatakan :

Butir 3: “Bahwa pada awalnya, Pelawan I telah melaksanakan kewajiban angsurannya kepada Terlawan dengan baik dan tepat waktu selama ± 4 (empat) tahun pertama terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian kredit a quo. Akan tetapi dalam pelaksanaan selanjutnya, sekitar tahun 2014, kondisi ekonomi Pelawan I mengalami penurunan akibat kegagalan dalam bisnis dan permasalahan lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha Pelawan I, sehingga Pelawan I tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara sempurna”

(31)

Halaman 31 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Butir 4: “Bahwa namun demikian, Pelawan masih tetap beritikad untuk menyelesaikan kewajiban kreditnya a quo, yang dibuktikan dengan masih dilakukannya pembayaran atas bunga kredit sampai pada sekitar pertengahan tahun 2015. Akan tetapi dikarenakan kondisi usaha Pelawan I yang masih dalam keadaan tidak baik, atas dasar itikad baik, Pelawan I telah mendatangi pihak Terlawan (kantor Pusat wilayah Bandung) untuk mengajukan permohonan penghentian bunga sekaligus memohon kebijaksanaan waktu bagi Pelawan I untuk melunasi seluruh kewajiban kreditnya kepada Terlawan a quo”;

Oleh karena Pelawan I telah lalai dan melakukan ingkar janji (Wanprestasi), maka berdasarkan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, yang berbunyi:

“Apabila Debitor cidera janji, maka berdasarkan :

a. Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, atau ;

b. Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (2),

Obyek hak tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor lainnya”;

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Terlawan telah mengajukan Permohonan Lelang Eksekusi kepada Ketua Pengadilan Negeri Tasikmalaya agar melaksanakan Lelang Eksekusi atas barang jaminan yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan tersebut;

6. Bahwa Gugatan yang diajukan oleh Para Pelawan saat ini tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penangguhan atas proses Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan yang diajukan oleh Terlawan, karena telah terbukti menurut hukum Para Pelawan telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani antara Pelawan I dengan Terlawan dan Tidak Ada Itikad Baik dari Pelawan I untuk menyelesaikan pembayaran fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Terlawan kepada Pelawan I, sehingga

(32)

Halaman 32 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg

Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan yang telah dibebankan Hak Tanggungan dapat segera dilaksanakan tanpa harus menunggu adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap di dalam perkara ini, yang dapat menghambat penyaluran kredit oleh Terlawan kepada pihak lain yang lebih membutuhkan;

7. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 224 HIR, Pasal 14 Ayat 2 dan ayat 3 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996, menentukan bahwa Sertipikat Hak Tanggungan sama dengan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dan mempunyai kekuatan eksekutorial yang dapat ditunda apabila ada perdamaian;

8. Bahwa antara Para Pelawan dengan Terlawan tidak ada kesepakatan damai, dengan demikian sesuai dengan ketentuan hukum tersebut adanya Gugatan Perlawanan tidak menunda Pelaksanaan Lelang Eksekusi;

9. Bahwa permohonan Provisi yang diajukan oleh Para Pelawan tidak sesuai dengan ketentuan pasal 180 HIR juga bertentangan dengan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, dan juga dapat menghambat penyaluran kredit kepada pihak lain yang lebih membutuhkan dan akan mematikan likuiditas Terlawan. Sehingga Pelaksanaan Eksekusi Atas Obyek Hak Tanggungan harus segera dilaksanakan dan tidak ada alasan sama sekali untuk menangguhkan atau menundanya secara hukum;

10. Bahwa oleh karena itu Penangguhan Pelaksanaan Eksekusi Lelang Hak Tanggungan yang diajukan oleh Para Pelawan dalam Provisi harus ditolak dan dikesampingkan;

Bahwa selanjutnya untuk lebih menjamin terlindunginya hak-hak dan atau kepentingan Terlawan selaku Pihak Kreditur yang beritikad baik dengan telah memberikan kredit kepada Para Pelawan terlebih atas Jawaban ini didasarkan pada dalil-dalil, argumen-argumen yang mendasarkan pada bukti-bukti yang otentik maka untuk mendukung terciptanya kepastian hukum yang berbasis pada asas peradilan yang cepat dan sederhana “justice denied justice delayed” maka Terlawan mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa perkara a quo sudilah kiranya berkenan mempertimbangkan dan menerima jawaban, dalil-dalil, argumen-argumen untuk selanjutnya memberikan putusan sebagai berikut :

(33)

Halaman 33 dari 40 halaman putusan No.322/Pdt/2017/PT.Bdg  Menolak tuntutan Provisi Para Pelawan secara keseluruhan; POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Perlawanan Para Pelawan secara keseluruhan atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Perlawanan Para Pelawan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);

2. Menyatakan Para Pelawan adalah Para Pelawan yang tidak benar; 3. Menghukum Para Pelawan untuk membayar biaya perkara;

Atau

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kls. IB Tasikmalaya berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono) menurut peraturan perundang-undangan dan hukum yang dapat memenuhi rasa keadilan didalam masyarakat, menurut kebijaksanaan Majelis Hakim yang memeriksa a quo;

Menimbang, bahwa terhadap Perlawanan Para Pelawan tersebut Turut Terlawan memberikan jawaban sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI Eksepsi Kurang Pihak

Bahwa sebagaimana didalilkan Para Pelawan pada posita tentang Perlawanan angka 5 sampai dengan 6, bahwasanya pelaksanaan lelang didahului dengan sita eksekusi dan penetapan pelaksanaan penjualan lelang oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya dan dari dokumen pelaksanaan lelang pada yang ada pada Turut Terlawan, fakta hukum menyebutkan bahwa Pengadilan Negeri Tasikmalaya selaku penjual dalam pelaksanaan lelang a quo;

Bahwa sebagai penjual, Panitera Pengadilan Negeri Tasikmalaya menjadi pihak yang sentral dalam permasalahan tersebut sehingga seharusnya ditarik sebagai pihak yang berperkara;

Bahwa dengan tidak ditariknya Panitera Pengadilan Negeri Tasikmalaya maka perlawanan a quo menjadi tidak sempurna oleh karenanya mohon kepada Majelis Hakim untuk menyatakan perlawanan Para Pelawan tidak dapat diterima;

DALAM PROVISI

Bahwa Turut Terlawan menolak permohonan provisi Para Pelawan untuk menangguhkan eksekusi lelang karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk

• Pengeluaran kas untuk pembayaran biaya • Pembayaran angsuran atau pelunasan utang • Penarikan kembali saham yang beredar. • Pembelian saham atau aktiva

(i) Nasabah setuju bahwa Bank akan menggunakan usaha yang wajar untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan dari fasilitas untuk dapat memberikan instruksi permintaan

monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb

1 Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong- Gorong Wilayah Kecamatan Prabumulih Timur. Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong-Gorong Wilayah Kecamatan

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada guru BK atau psikolog dan guru agama untuk mendapatkan keterangan

[r]

The students’ success in mathematics exam, in the Linear function unit, was evaluated in two groups of 7 th grade students of the primary school Josip Juraj Strossmayer in