PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF DENGAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG
JURNAL
Oleh :
EMELDA WISTA NIM. 09050131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG
Oleh:
Emelda Wista,*Fazri Zuzano**,Melisa**
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research is motivated by the students understanding of mathematical concepts are still low .This study aims to determine whether to apply the techniques of cooperative learning model two guest staying two influential on students understanding of the concept of class VIII2 SMPN 31 Padang. This research is an experimental study with One Shoot Case Study. Subjects in this study is a class VIII2 SMPN 31 Padang . from the research that has been done shows the average students final test score (76.21) was higher than the average math score of students (52.25). The instrument used in this study is a test of understanding mathematical concepts. The form used is the essay test. The results of hypothesis testing with 2.43 test is less than α = 0.05, then the hypothesis is empirically accepted. So, it can be concluded that students understanding of mathematical concept cooperative learning model two guests staying two influential of mathematical concepts class VIII2 SMPN 31 Padang.
Keyword : understanding the concept of the design one shoot case study
PENDAHULUAN
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika dapat dikatakan sebagai landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena
matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis dan sistematis. Pentingnya peranan matematika menjadikan matematika dipelajari secara luas dan mendasar pada jenjang pendidikan di sekolah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 31 Padang pada 8 Januari 2014, diperoleh informasi
bahwa kurangnya ketertarikan siswa terhadap pembelajaran matematika, ini terlihat pada saat guru memberikan materi siswa masih banyak yang tidak memperhatikan guru , dan ada juga siswa yang selalu pindah-pindah tempat duduk pada saat proses pembelajaran. Ini menunjukan bahwa siswa kurang termotivasi dalam belajar.
Ketika guru menunjuk salah satu siswa menyelesaikan contoh soal, siswa membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan contoh soal tersebut, karena siswa tidak percaya diri dengan jawaban yang dibuatnya. Disini terlihat bahwa siswa kurang memahami konsep yang diberikan oleh guru. Ketika guru memberikan latihan kepada siswa, sebagian siswa cenderung melihat latihan teman tanpa meminta penjelasan, ini menunjukkan siswa tidak berusaha dalam mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru.
Menyikapi keadaan yang demikian, diperlukan teknik pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa untuk
menumbuhkembangkan pemahaman
konsep matematis siswa , dan supaya kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini bisa berjalan dengan yang diharapakn dan siswa yang kurang pandai tidak hanya melihat latihan temannya saja tapi juga bisa mengetahui cara mendapatkan hasil yang dikerjakannya.
Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah teknik Dua Tinggal Dua Tamu. Menurut Lie
(2002:240): “Struktur Dua Tinggal
dua Tamu memberi kesempatan
kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain”. . Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu ini mampu mendorong siswa untuk bekerja sama dan saling berbagi informasi dan dapat saling bertukar pendapat, sehingga pemahaman konsep siswa selama pembelajaran akan semakin meningkat.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan teknik dua tinggal dua tamu berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh wira petra yelni yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik dua tinggal dua tamu lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional
METODE PENELITIAN
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pre-eksperimental. Menurut Arikunto (2010:123) pre-eksperimental seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan istilah “quasi eksperiment” atau eksperimen pura-pura.
Penelitian ini menggunakan statistika deskriptif dengan model rancangan One-shot case study. Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel :
Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Treatment Tes
Akhir VIII2 X O Sumber: Arikunto (2010: 124) Keterangan: X = Pembelajaran menerapkan model pembelajaran Kooperatif teknik Dua Tinggal Dua Tamu
O = Tes akhir (Post-Test) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 31 padang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, dimana kelas VIII2 sebagai kelas
eksperimen. Instrument penelitian berbentuk esai dengan pedoman penilaian menggunakan rubrik analitik seperti table 2 berikut
Tabel 2: Contoh Rubrik Analitik
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen terdistribusi pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Jumlah Rata-Rata Pemaha1man Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata sebelum perlakuan nilai matematika siswa pada kelas sampel adalah 52,25 setelah diberi perlakuan rata-rata kelas sampel meningkat menjadi 76,21. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan nilai siswa mengalami perubahan setelah diberikan perlakuan. Jadi terlihat bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik Dua Tinggal Dua Tamu berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa
. Proses pembelajaran di kelas Pre-eksperimental diawali dengan penentuan kelompok, siswa dibagi menjadi delapan kelompok berdasarkan kemampuan akademik. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati materi dan memberikan soal diskusi yang akan didiskusikan siswa dengan anggota kelompok.
Setelah itu, dua orang dari anggota kelompok harus pergi bertamu kelompok yang lain untuk mencari informasi atau bertanya tentang hasil diskusi kelompok mereka dan dua anggota yang tinggal
Skala Kriteria 0 1 2 3 Menyataka n ulang sebuah konsep Tidak dapat meny ataka n atau tidak ada jawab an Dapat menyat akan tetapi kurang jelas dan tidak benar Dapat meny ataka n secar a jelas denga n sediki t kesal ahan Dapat menyat akan dengan jelas dan tepat Menyajika n konsep dalam berbagai bentuk representas i matematis Tidak dapat meny ajika n atau tidak ada jawab an Dapat menyaji kan dengan banyak kesalah an Dapat menyaji kan dengan sedikit kesalah an Dapat meny ajika n denga n jelas dan tepat Kelas Sampel Sebelum perlakuan Sesudah perlaku an ̅ 52.25 76.21 % 0 60
dalam kelompok bertugas memberikan informasi mereka kepada tamu mereka, seandainya dua orang yang tinggal di kelompok tidak bisa memberikan informasi ke tamu yang datang maka tamu yang datang memberikan informasi kepada kelompok yang didatangi. jadi disini baik kelompok yang bertamu atau kelompok yang menerima tamu saling memberikan informasi.
Selanjutnya siswa yang bertamu akan kembali kekelompok asalnya untuk mendiskusikan hasil yang mereka dapat dari bertamu tadi. Proses yang bisa terlihat yaitu siswa memcatat informasi yang mereka dapatkan mulai dari mereka berdiskusi didalam kelompok sampai mereka pergi bertamu kekelompok lain. Setelah itu, kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka kedepan kelas yang terlebih dahulu telah ditunjuk oleh guru secara acak dan guru memberi kesempatan kelompok yang lain menanggapi dan bertanya tentang jawaban kelompok yang tampil.
Jadi, secara keseluruhan kemampuan pemahaman konsep siswa yang di ajarkan dengan
pembelajaran kooperatif dengan Teknik Dua Tinggal Dua Tamu berpengaruh terhadap pemahan konsep matematis siswa dan pada umumnya siswa telah mampu memahami indikator pemahaman konsep dengan baikseperti yang dapat dilihat pada lembar jawaban siswa berikut:
Gambar 1. Lembar jawaban Post-test
no 4 indikator menyajikan konsep
dalam representasi matematis
Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa jawaban siswa sudah pada skala 3 atau sesuai dengan apa yang diminta soal, dimana siswa sudah mampu menggambar titik pada koordinat dan memahami posisi garis pada bidang koordinat berarti siswa sudah bisa menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis.
Indikator selanjutnya juga terlihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep, seperti pada Gambar 2
.
KESIMPULAN
Gambar 2. Lembar jawaban Post-test no 4 menyatakan ulang sebuah konsep
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa “dengan menerapkan model pembelajaran teknik dua tinggal dua tamu berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis”
DAFTAR RUJUKAN
Yelni, Wira Petni. 2006. Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Dengan TeknikDua Tinggal Dua Tamu Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar siswa kelas VIII SMPN 5 Padang Tahun pelajaran 2008/2009 .Skripsi. tidak dipublikasikan. Padang: UNP Sumbar
Lie, Anita. (2010). Cooperative
Learnaing mempraktekkan Cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta:
Grasindo.
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian unjuk