• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY RESEARCH. Market Preview. Selasa, 24 Januari 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY RESEARCH. Market Preview. Selasa, 24 Januari 2012"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P

ergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin berlangsung cukup volatile. Aksi ambil untung pelaku pasar pada sesi terakhir perdagangan membuat indeks gagal ditutup di atas level 4000. Sementara level resisten indeks di kisaran 4020 terlihat cukup kuat. IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup melemah 14,558 poin (0,364%) di posisi 3986,515. Namun arus dana asing yang masuk masih terus berl angsung. Pada perdagangan akhir pekan kemarin asing membukukan nilai pembelian bersih hingga Rp.427,71 miliar.

Sepekan terakhir nilai pembelian bersih asing sudah

mencapai Rp.2 triliun meningkat drastis dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya Rp.79 miliar. Selama sepekan terakhir IHSG menguat rata-rata 1,30%, melanjutkan pekan sebelumnya 1,70%. Penguatan ini terutama sebagai respon positif atas dinaikkannya peringkat utang Indonesia oleh Moody’s Investors Service menjadi kategori Baa3 atau masuk dalam kategori ‘investment grade’. Penilain positif dari lembaga rating internasional terhadap kinerja perekonomian Indonesia tersebut ditopang pula oleh data-data ekonomi AS maupun China yang keluar sepanjang pekan lalu yang cukup positif. Hal ini membuat pelaku pasar kembali memburu aset beresiko.

Seiring dengan penguatan yang terjadi di pasar saham, nilai tukar rpiah terhadap dolar AS sepekan kemarin juga cenderung menguat rata-rata 2,45% dari level Rp.9180 menjadi Rp.8955 akhir pekan kemarin. Memasuki perdagangan awal pekan setelah libur nasional Imlek Senin kemarin, aksi beli diperkirakan masih berpeluang terjadi meskipun penguatan akan terbatas. Sentimen pasar saham global yang bergerak di teritori positif akan mendukung animo beli pelaku pasar. Pada perdagangan kemarin sejumlah indeks bursa utama Eropa seperti CAC 40, DAX, dan FTSE mencatatkan penguatan di atas 0,5%. Sedangkan indeks DJIA dan S&P 500 di Wall Street tadi malam ditutup relatif flat. Sementara harga komoditas minyak mentah menguat 1,45% di pasar AS ditutup di USD99,58/barrel setelah Uni Eropa sepakat memberlakukan embargo atas produk minyak Iran yang berlaku Juli mendatang.

Hari ini diperkirakan aksi beli selektif akan mewarnai perdagangan. Saham-saham sektor energi dan pertambangan masih berpeluang dilanda aksi beli menyusul harga komoditasnya yang cenderung kembali menguat. IHSG diperkirakan akan kembali menguji resiten pertama di 4020, sedangkan level

support ada di 3960.

IHSG S1 3960 S2 3930 ; R1 4020 R2 4075

• S&P konfirmasi peringkat AAA Uni Eropa.

• ENRG refinancing USD 200 juta.

• INDF refinancing Rp. 2 triliun.

• Laba PTBA naik 50%.

DAILY RESEARCH

Statistics Highlight

Market Preview

Opening Today Nikkei AORD

 Change       Index Last Chg % DJIA  12708.82  83.63   0.66   S&P 500  1316  1.50   0.11   FTSE 100  5782.56  41.41   0.72   CAC 40  3338.42  9.48   0.28   DAX  6436.62  20.36   0.32   NIKKEI 225  8765.9  126.22   1.46   HANGSENG  20110.37  167.42   0.84   STI  2849.38  38.18   1.36   SHENZHEN  861.15  13.48   1.59   SHANGHAI  2319.12  23.04   1.00   Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel)  99.88  (0.52)  (0.52)  CPO (RM/M.T)  3165  8.00   0.25   Gold (USD/T.oz)  1677.4  21.50   1.30   Nikel (USD/M.T  20670  1,145.00   5.86   Timah (USD/M.T)  22050  400.00   1.85   Coal (USD/M.T)  114.65  0.50   0.44   Exchange Rates Chg % IDR/USD  8940  (70.00)  (0.78)  USD/EUR  1.302  0.01   0.46   JPY/USD  76.96  (0.15)  (0.19)  IDR/SGD  7052.14  12.14   0.17   IDR/AUD  9410.24  82.88   0.89  

Dual Listed USD IDR Chg %

TLK.NYSE  31.23  6979.91  0.44   1.43   IIT.NYSE  30.8  5507.04  (0.58)  (1.85) 

Top Gainers IDR % Chg

ERTX  250  25   50 

WOMF  290  23.40   55 

VOKS  1,500  12.78   170 

BAEK  1,950  11.43   200 

UNIT  360  10.77   35 

Top Losers IDR % Chg

PRAS  134  (9.70)  (13) 

TRIL  90  (6.67)  (6) 

META  250  (6.00)  (15) 

HITS  250  (6.00)  (15) 

JRPT  2,150  (5.81)  (125) 

Top Value IDR % (miliar)

ASII  78,800  0.19   317 B 

BMRI  7,100  (0.70)  273 B 

UNTR  28,250  0.88   155 B 

TLKM  6,900  0.00   151 B 

BBRI  7,150  (1.40)  136 B 

Top Volume IDR % (juta)

STAR  70  (2.86)  653.973  ENRG  205  (2.44)  280.123  BNBR  51  0.00   133.453  ELTY  141  0.00   132.932  SSIA  840  (1.19)  131.085  IHSG 3,986.51 Change (14.56) Change (%) (0.36) Change (%/ytd) 4.30

Total Value (IDR triliun) 4.080 Total Volume (miliar saham) 4.850 Net Foreign Buy (IDR miliar) 427.715

(2)

S&P Konfirmasi Peringkat AAA Uni Eropa. Setelah pada pekan lalu memangkas peringkat utang Prancis dan Austria dari level AAA, kemarin (20/1), Standard & Poor\'s Rating Services mengonfirmasi peringkat utang jangka panjang dan jangka pendek Uni Eropa di level AAA/A-1+. Adapun outlook dari peringkat ini adalah negatif karena adanya risiko di zona euro. Sedangkan rating utang jangka panjang sudah ditanggal-kan dari outlook CreditWatch negatif, yang ditetapditanggal-kan pada 7 Desember lalu. Outlook negatif yang diberiditanggal-kan S&P berdasarkan pada pendapatan Uni Eropa. Di sepanjang 2011, tingkat pendapatan yang merupakan kon-tribusi dari negara-negara Eropa yang memiliki rating AAA-, mencatatkan penurunan menjadi 33% dari sebe-lumnya 49% sebelum penurunan peringkat pada 13 Januari lalu. Dalam hasil review pekan lalu, Jerman dan Slowakia merupakan dua negara dari 16 negara yang mendapat outlook stabil. (Kontan)

Energi Mega Refinancing US$ 200 Juta. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berniat me-refinancing utang US$ 200 juta tahun ini. Perseroan tengah menjajaki dengan lembaga pembiayaan lain demi mendapat tingkat bunga yang lebih rendah. Perseroan memang memiliki utang ke Credit Suisse sebesar US$ 200 juta. Namun jatuh tempo utang tersebut masih tahun depan, tepatnya November 2013. Sebelumnya, perseroan memiliki opsi refinancing dengan penerbitan obligasi dan utang baru ke lembaga keuangan lain. Tujuannya, untuk mendapat bunga yang lebih rendah. (Detikcom)

INDF Siap Refinancing Utang Rp 2 Triliun. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berniat menggali utang baru tahun ini. Perusahaan penghasil makanan konsumsi ini segera menerbitkan obligasi Indofood Sukses Makmur VI. Nilai emisi obligasi diperkirakan Rp 2 triliun, tergantung kondisi dan situasi pasar modal. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk refinancing Obligasi Indofood Sukses Makmur IV tahun 2007 dan atau utang bank jangka pendek. INDF telah menunjuk lima penjamin emisi obligasinya. Mereka adalah Mandiri Sekuritas, Kim Eng Securities, DBS Vickers Securities Indonesia, Indo Premier Securi-ties serta CIMB SecuriSecuri-ties Indonesia. Pada 2007, INDF menerbitkan Obligasi IV senilai Rp 2 triliun dengan tingkat bunga 10,015%. Kala itu, INDF menggunakan dana obligasi untuk pembiayaan kembali alias refinanc-ing pinjaman jangka panjang berbentuk dollar Amerika Serikat (AS) dan pinjaman jangka pendek dalam rupiah. Surat utang itu bertenor lima tahun, sehingga jatuh tempo di tahun ini. INDF juga memiliki tanggun-gan utang jangka pendek yang lumayan besar. Berdasarkan laporan keuantanggun-gan per 30 September 2011, posisi utang jangka pendek INDF tercatat Rp 2,67 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 13% dari posisi utang 31 De-sember 2010 senilai Rp 2,36 triliun. Kewajiban itu antara lain berasal dari beberapa bank. Pertama, INDF beru-tang kepada Bank Mandiri senilai Rp 2,59 triliun yang akan jatuh tempo Juni 2012. INDF juga harus mem-bayar utang US$ 44.000 pada Juli 2012 kepada Bank Rabobank International Indonesia. Utang bank jangka pendek lainnya berasal dari The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd. sebesar Rp 100 miliar. Pinjaman ini jatuh tempo pada Juli 2012. INDF juga berutang kepada Citibank N.A. senilai US$ 125 juta yang jatuh tempo Maret 2012. Dari sisi kinerja keuangan, hingga akhir September 2011, INDF mencetak penjualan bersih sebesar Rp 33,77 triliun. Posisi tersebut naik 19,3% dari periode yang sama 2010 senilai Rp 28,31 triliun. Ber-dasarkan hal itu, INDF mencetak laba bersih periode berjalan senilai Rp 3,72 triliun, atau tumbuh 31,55% dari laba di akhir September 2010 yang mencapai Rp 2,83 triliun. (Kontan)

Laba PTBA Melonjak 50% Di 2011. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menutup tahun 2011 dengan berhasil membukukan laba bersih Rp 3 triliun. Itu berarti, laba perusahaan tambang ini meningkat 50% dari pendapatan tahun 2010 yang "hanya" Rp 2 triliun. Sementara, pendapatan sepanjang 2011 mening-kat 39,24% year-on-year (yoy) menjadi sekitar Rp 11 triliun. Pada 2010, pendapatan perseroan sebesar Rp 7,9 triliun. Pertumbuhan penjualan batubara PTBA tahun lama tidak terlalu tinggi. Volume penjualan sebesar 12,09 juta ton di 2011, atau hanya naik 4,6% yoy. Namun, lonjakan harga jual batubara di pasar ekspor men-jadi penyebab utama naiknya kinerja PTBA. Tahun lalu, harga jual rata-rata batubara meningkat 55% menmen-jadi sekitar US$ 104,62 per ton dibanding tahun 2010. Di pasar domestik, harga batubara selama tahun lalu men-ingkat 26% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 771.581 per ton. Manajemen PTBA menargetkan penjualan batubara tahun ini mencapai 18,6 juta ton. Harga jual tahun ini berpotensi naik 5% hingga 10% dari tahun lalu. Untuk mencapai target tersebut, PTBA akan menggenjot produksi batubara tahun ini hingga 16,3 juta ton, atau naik 34,82% dari realisasi 2011. (Kontan)

(3)

Stock Picks

PGAS 3275-3600. Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dalam beberapa sesi perdagangan terakhir bergerak menguat. Dari level harga Rp.3200 (16/1) ditutup pada akhir pekan kemarin di Rp.3450, merupakan level resisten harganya sejak pertengahan Agustus tahun lalu. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tahun ini menganggarkan belanja modal (capex) sebesar USD200 juta. Sebagian besar belanja modal tahun ini akan digunakan membangun infrastuktur di proyek LNG receiving terminal di Sumatera Utara dan Jawa Barat. Sumber belanja modal tahun ini akan menggunakan kas internal perusahaan. Per September 2011 perseroan memiliki kas sebanyak Rp.9,5 triliun. Selain membangun LNG Receiving Terminal, perseroan juga merencanakan untuk mengakuisisi satu blok gas dengan nilai sekitar USD350 juta. Akuisisi blok gas ini diharapkan bisa memperkuat pasokan gas perseroan yang selama ini menjadi kendala dalam pertumbuhan bisnisnya. Pada harga Rp.3450, saham PGAS ditransaksikan dengan PE 12,9x (2011) dan PE 12,4x (E/2012). Secara historis PGAS ditransaksikan pada PE sekitar 13x. Tren penguatan harga sahamnya diperkirakan akan tertahan di level Rp.3600 setelah harganya menyentuh level Rp.3450, merupakan level resisten sejak pertengahan Agustus tahun lalu. Bagi investor jangka pendek disarankan melakukan take profit di level resistennya. Sell on Strength

(4)

INDY 2525-2700. Pergerakan harga saham INDY cenderung terkoreksi dalam tiga sesi perdagangan terakhir. Setelah menguat hingga Rp.2725 (17/1), harga sahamnya pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup di Rp.2550 (20/1). Harga sahamnya saat ini memiliki support kuat di Rp.2525. Penguatan harga sahamnya dalam beberapa sesi perdagangan terakhir seiring dengan rencana perseroan melakukan refloating saham PT Petrosea Tbk (PTRO). INDY dikabarkan akan memperoleh dana sebanyak USD150 juta dari hasil menjual minimal sekitar 16,6% kepemilikan sahamnya di PTRO yang direncanakan akhir bulan ini. Saat ini sumber pendapatan utama INDY masih berasal dari bisnis batubara melalui PT Kideco Jaya Agung dan PT Santan Batubara. Perseroan juga memiliki bisnis EPC melalui PT Tripatra Engineering dan bisnis pengangkutan batubara melalui PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS). Pendapatan INDY tahun 2011 lalu diperkirakan bisa tumbuh 22% mencapai Rp.4,52 triliun. Dengan asumsi marjin bersih sebesar 22% maka laba bersih 2011 diperkirakan mencapai Rp.993,74 miliar atau tumbuh 28% dari tahun sebelumnya sebesar Rp.772,72 miliar. Ini berarti EPS sekitar Rp.190,73. Sedangkan tahun ini, pendapatan diperkirakan bisa tumbuh 22,4% mencapai Rp.5,53 triliun. Dengan asumsi marjin bersih sebesar 30% maka laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai Rp.1,66 triliun atau EPS sebesar Rp.318,5. Pada harga Rp.2550, saham INDY ditransaksikan dengan PE 13,4x (2011) dan PE 8x (E/2012). PE sektor batubara secara historis berkisar 13-14x. PE sektor batubara tahun ini diperkirakan akan berkisar 10-11x. Dengan asumsi tersebut harga saham INDY masih berpeluang mencapai harga Rp.3200 untuk jangka menengah. Buy on Weakness

(5)

INDF 4725-4950. Harga saham INDF dalam dua sesi perdagangan terakhir pekan kemarin cenderung terkoreksi ditutup di Rp.4775 atau turun 1,5% dari posisi harga sebelumnya di Rp.4850. Secara technical, harga sahamnya masih berpeluang terkoreksi, karena ditutup di harga yang lebih rendah dari harga terendah pada perdagangan hari sebelumnya. Namun mengingat kinerjanya ke depan yang terus bertumbuh, dengan penguasaan pangsa pasar yang dominan di bisnis mie instan, CPO, dan barang konsumsi seperti makanan ringan, maka setiap terjadi koreksi harga atas sahamnya menjadi peluang untuk mengakumulasi sahamnya. INDF tahun ini berencana menerbitkan obligasi senilai Rp.2 triliun yang digunakan untuk refinancing utangnya. Tahun 2011 lalu laba bersih INDF diperkirakan mencapai Rp.3,29 triliun atau meningkat 11,5% dari tahun 2010 sebesar Rp.2,95 triliun. EPS diperkirakan sebesar Rp.375. Pada harga Rp.4775, saham INDF ditransaksikan pada PE 12,7x. Rata-rata saham sektor barang konsumsi saat ini ditransaksikan dengan PE 21x. Secara historis saham INDF berpeluang ditransaksikan dengan PE 17x. Secara technical level support INDF ada di kisaran Rp.4600-Rp.4650. Investor bisa melakukan pembelian di kisaran harga supportnya apabila kondisi pasar memburuk. Buy on Weakness

Stock Picks

5

Saham Pilihan :

BMRI 6900-7200 Buy on Weakness BUMI 2425-2575 Buy on Weakness ENRG 195-215 Buy on Weakness ADRO 1800-1850 Buy on Weakness INCO 3450-3825 Sell on Strength TINS 1760-1830 Trading Buy ANTM 1740-1800 Trading Buy UNVR 20100-20800 Sell on Strength KLBF 3525-3725 Sell on Strength

(6)

6

EMITEN LAST PRICE RESISTANCE 1 RESISTANCE 2 SUPPORT 1 SUPPORT 2 IHSG  3,986.51  4,018.53  4,050.54  3,960.92  3,935.32  PERTANIAN  AALI  22,100.00  22,350.00  22,600.00  21,850.00  21,600.00  LSIP  2,400.00  2,450.00  2,500.00  2,375.00  2,350.00  SGRO  3,150.00  3,191.67  3,233.33  3,116.67  3,083.33  UNSP  305.00  308.33  311.67  298.33  291.67  PERTAMBANGAN  ADRO  1,820.00  1,846.67  1,873.33  1,796.67  1,773.33  ANTM  1,750.00  1,766.67  1,783.33  1,736.67  1,723.33  BORN  860.00  876.67  893.33  846.67  833.33  BUMI  2,525.00  2,600.00  2,675.00  2,475.00  2,425.00  DEWA  86.00  88.67  91.33  84.67  83.33  DOID  740.00  770.00  800.00  720.00  700.00  ENRG  200.00  206.67  213.33  196.67  193.33  HRUM  7,400.00  7,450.00  7,500.00  7,300.00  7,200.00  INCO  3,725.00  3,775.00  3,825.00  3,650.00  3,575.00  ITMG  38,750.00  39,316.66  39,883.33  38,366.66  37,983.33  MEDC  2,500.00  2,525.00  2,550.00  2,475.00  2,450.00  PTBA  19,750.00  19,900.00  20,050.00  19,600.00  19,450.00  TINS  1,780.00  1,793.33  1,806.67  1,763.33  1,746.67  INDUSTRI DASAR DAN KIMIA  CPIN  2,450.00  2,508.33  2,566.67  2,408.33  2,366.67  INTP  18,000.00  18,766.67  19,533.33  17,516.67  17,033.33  KRAS  890.00  900.00  910.00  880.00  870.00  NIKL  275.00  285.00  295.00  270.00  265.00  SMCB  2,300.00  2,333.33  2,366.67  2,258.33  2,216.67  SMGR  11,850.00  12,566.67  13,283.33  11,416.67  10,983.33  ANEKA INDUSTRI  ASII  78,950.00  79,933.33  80,916.66  77,683.33  76,416.66  GJTL  2,975.00  3,033.33  3,091.67  2,933.33  2,891.67  INDUSTRI BARANG KONSUMSI  INDF  4,775.00  4,866.67  4,958.33  4,716.67  4,658.33  KLBF  3,575.00  3,591.67  3,608.33  3,541.67  3,508.33  UNVR  20,450.00  20,583.33  20,716.67  20,283.33  20,116.67  PROPERTI DAN KONSTRUKSI  ADHI  670.00  680.00  690.00  650.00  630.00  ASRI  470.00  478.33  486.67  463.33  456.67  CTRA  560.00  580.00  600.00  550.00  540.00  CTRP  580.00  590.00  600.00  570.00  560.00  ELTY  141.00  143.33  145.67  139.33  137.67  KIJA  182.00  187.00  192.00  179.00  176.00  PTPP  570.00  586.67  603.33  536.67  503.33  WIKA  169.00  169.00  169.00  169.00  169.00  INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI  INDY  2,550.00  2,650.00  2,750.00  2,475.00  2,400.00  ISAT  5,450.00  5,550.00  5,650.00  5,400.00  5,350.00  JSMR  4,250.00  4,316.67  4,383.33  4,191.67  4,133.33  PGAS  3,450.00  3,483.33  3,516.67  3,383.33  3,316.67  TLKM  6,900.00  6,950.00  7,000.00  6,850.00  6,800.00  KEUANGAN  BBCA  8,000.00  8,050.00  8,100.00  7,950.00  7,900.00  BBKP  630.00  646.67  663.33  616.67  603.33  BBNI  3,675.00  3,725.00  3,775.00  3,650.00  3,625.00  BBRI  7,050.00  7,133.33  7,216.67  6,983.33  6,916.67  BDMN  4,700.00  4,750.00  4,800.00  4,625.00  4,550.00  BMRI  7,050.00  7,133.33  7,216.67  6,983.33  6,916.67  PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI  AKRA  3,450.00  3,550.00  3,650.00  3,375.00  3,300.00  BNBR  51.00  51.67  52.33  50.67  50.33  MNCN  1,310.00  1,323.33  1,336.67  1,293.33  1,276.67  UNTR  28,500.00  28,916.67  29,333.33  28,016.67  27,533.33 

(7)

Corporate Action

7 STOCK SPLIT &

REVERSE STOCK KETERANGAN RASIO JADWAL KETERANGAN

FREN  Reverse Stock  20:1  10‐Feb‐12  Akhir Perdagangan Nominal Lama 

         13‐Feb‐12  Awal Perdagangan Nominal Baru 

         ‐  Recording Date 

         ‐  Distribusi Dengan Nilai Nominal Baru 

              

IPO JUMLAH SAHAM NOMINAL HARGA PENAWARAN HARGA JADWAL KETERANGAN Surya Esa Perkasa  250,000,000  Rp. 100  Rp. 610  20‐Jan‐12 Tanggal Efektif 

   25%       

25/01/12 ‐ 

27/01/12 Masa Penawaran 

            30‐Jan‐12 Tanggal Penjatahan 

Underwiter :   Equator Securities     31‐Jan‐12 Distribusi Saham Elektronik 

     31‐Jan‐12 Refund 

     1‐Feb‐12 Listing 

(8)

8

RUPS EMITEN JENIS TANGGAL TEMPAT

FREN    Smartfren Telecom Tbk    RUPSLB   12‐01‐2012   PT Smartfren Telecom Tbk Jl. H Agus Salim No. 45,  Sabang Jakarta Pusat 10340   

GEMS    Golden Energy Mines Tbk    RUPSLB   12‐01‐2012  

Le Grandeur Mangga Dua Hotel, Ruang Puri Per‐ tiwi Ballroom Lantai 2, Jl. Mangga Dua Raya, Ja‐ karta    BNII    Bank Internasional Indonesia  Tbk.    RUPSLB   16‐01‐2012   Ruang Paseo, Plaza BII Tower 2, Lantai 39 Jl. MH  Thamrin No. 51 Jakarta   

BUVA    Bukit Uluwatu Villa Tbk    RUPSLB   16‐01‐2012  

Ruang Seminar I, PT Bursa Efek Indonesia, Tower  2 lantai 1. Jl. Jendral Sudirman, Kav. 52‐53, Ja‐

karta 12190    PWON    Pakuwon Jati Tbk.    RUPSLB   18‐01‐2012  

Function Room Apartemen Gandaria Heights Jl.  K.H.M. Syafii Hadzami No. 8 Kebayoran Lama –  Jakarta Selatan 12240    RUIS    Radiant Utama Interinsco  Tbk    RUPSLB   24‐01‐2012   Onyx Room, 2nd Floor Arion Swiss‐Belhotel Jl.  Kemang Raya No.7 Kebayoran Baru, Jakarta  12730   

BCIP    Bumi Citra Permai Tbk    RUPSLB   24‐01‐2012   Gedung Graha Millennium Jl. Kwitang Raya no. 1  Jakarta 10450   

BNGA    Bank CIMB Niaga Tbk    RUPSLB   26‐01‐2012   Financial Hall, Graha CIMB Niaga lantai 2 Jl. Jend.  Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190    SUGI    Sugih Energy Tbk.    RUPSLB   26‐01‐2012     

BKSW    Bank QNB Kesawan Tbk    RUPSLB   27‐01‐2012   Hotel Nikko Jakarta    EMTK    Elang Mahkota Teknologi  Tbk    RUPSLB   27‐01‐2012   SCTV Studio, Lantai 8, SCTV Tower, Senayan City  Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270, Indonesia    SONA    Sona Topas Tourism Industry  Tbk.    RUPSLB   27‐01‐2012   Intiland Tower Podium Lantai 2, Ruang Nomor 2,  Jl. Jendral Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220    JSMR    Jasa Marga (Persero) Tbk.    RUPSLB   30‐01‐2012     

FREN    Smartfren Telecom Tbk    RUPSLB   30‐01‐2012   PT Smartfren Telecom Tbk Jl. H Agus Salim No. 45,  Sabang Jakarta Pusat 10340    BIPP    Bhuwanatala Indah Permai  Tbk    RUPSLB   31‐01‐2012   Graha BIP Lt.6, Jl. Gatot Subroto Kav 23, Jakarta    GIAA    Garuda Indonesia (Persero)  Tbk    RUPSLB   03‐02‐2012   Ruang Auditorium Gedung Manajemen Garuda  Indonesia, Garuda City, Bandar Udara Interna‐ sional Soekarno ‐ Hatta    INVS    Inovisi Infracom Tbk    RUPSLB   03‐02‐2012   Jakarta    SHID    Hotel Sahid Jaya International 

Tbk.    RUPSLB   06‐02‐2012  

Ruang Candi Prambanan Lantai 2, Hotel Grand  Sahid Jaya, Jakarta   

GDYR    Goodyear Indonesia Tbk.    RUPSLB   09‐02‐2012  

Dua Mutiara 1 JW Marriot Hotel Jakarta Jl. Lingkar  Mega Kuningan Kav.E1 & 2 No. 1 & 2 Mega Kunin‐

(9)

Panin Bank Centre

3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 10270, Indonesia

Phone

: +62 21 726 3969

Fax

: +62 21 571 0895

CS

: +62 21 726 2757

Web

: www.firstasiacapital.com

E-mail :

cs@firstasiacapital.com

Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.

Branch Office

Jakarta:

Thamrin

Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12

Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811

Taman Palem

Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng

Jakarta 11730 Phone : +62 21 5437 6266

Latumenten

Jl. Latumenten Raya No. 7D Jakarta 11330 Phone : +62 21 630 7012

Pantai Indah Kapuk

The Centro Metro Broadway Blok A No. 28 Lt. 2 Jl. Pantai Indah Utara 2

Jakarta 14460 Phone : +62 21 3001 0315

Serpong:

Ruko Golden 8 Blok F No.6 Jl. Ki Hadjar Dewantara Gading Serpong - Tangerang

Banten 15810 Phone : +62 21 2923 8930

Yogyakarta:

Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Phone : +62 274 587 888

Solo:

Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q Surakarta 57141 Phone : +62 271 743 498

Makasar :

Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122

Pontianak :

Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Phone : +62 561 767 839

Sampit :

Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322

Phone : +62 531 31992

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga pada periode selanjutrnya temuan yang sama tidak terulang. Tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun lalu

Pola ini dapat dikembangkan dalam pengelolaan sumber benih hutan untuk mendapatkan hasil multifungsi, selain dalam jangka panjang menghasilkan benih berkualitas juga

a. Pendapatan segmen yang dilaporkan, termasuk penjualan eksternal atau penjualan/transfer antarsegmen, lebih besar atau sama dengan 10 persen dari pendapatan keseluruhan

Lokasi Taman Safari Indonesia II Prigen (TSI II) dari 25 sampel feses harimau benggala, ditemukan 10 sampel positif yang terinfeksi cacing saluran pencernaan

Dalam penelitian terdahulu oleh Indra Kurnia (2013) yang berjudul Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Kualitas Aparatur Pemerintah Terhadap Akuntabilitas

Pada Sapi Perah di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Kabupaten Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

“Audit internal berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit atas catatan-catatan akuntansi.Untuk mencapai tujuan

Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang ada pada sistem parlo, yang kemudian terdapat pula alat atau mekanisme