• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA 2018"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA 2018

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI

BANDAR LAMPUNG

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Jl. By Pass Soekarno Hatta Km I. Raja Basa Bandar Lampung Telp. (0721) 706353 Fax. (0721) 771357

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT akhirnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LK) Balai Riset dan Standardisasai Industri Bandar Lampung Tahun Anggaran 2018 telah dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Sebagai tindak lanjut dari TAP MPR dan Undang-undang tersebut, Pemerintah melalui Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) mewajibkan bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis (Renstra) dan Rencana kinerja (Renkin) yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.

Untuk memenuhi kewajiban tersebut Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung menyusun Laporan Kinerja 2018 (LK 2018) Tahun Anggaran 2018 berdasarkan Peraturan Menteri Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 sebagai gambaran pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi selama tahun bersangkutan. Disamping itu LK 2018 ini juga sebagai bahan bagi penyusunan Laporan Kinerja 2018 (LK 2018) bagi BPPI Kementerian Perindustrian.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna, karena itu kritik dan saran konstruktif sangat diperlukan demi kesempurnaan laporan ini, semoga laporan ini dapat berdayaguna sesuai peruntukannya.

Bandar Lampung, 07 Januari 2019 Kepala,

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i IKHTISAR EKSEKUTIF ………. DAFTAR ISI ... ii iii BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 1

1.2 Peran Strategis Organisasi ... 1

1.3 Struktur Organisasi ... 2

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 5

2.1 Rencana Strategis Organisasi………... 5

2.2 Rencana Kinerja……... 7

2.3 2.4 Rencana Anggaran….……… Dokumen Perjanjian Kinerja... 11 11 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 14

3.1 Analisis Capaian Kinerja ... 14

3.1.1 Analisis Capaian Kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2018... 17 a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja 17 b. Kendala... 19

c. Rekomendasi... 19

3.1.2 Analisis Capaian Kinerja berdasarkan Renstra (2015-2018) 26 a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja... 28

b. Kendala... 29

c. Rekomendasi... 29

3.2 Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2018... 30

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja... 32

b. Kendala... 32

(4)

3.3 Akuntabilitas Keuangan ……... 33

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja... 33

b. Kendala... 36

c. Rekomendasi... 36

BAB IV. PENUTUP... 43

4.1 Kesimpulan………. 43

4.2 4.3 Permasalahan dan Kendala………... Rekomendasi Untuk Perbaikan Kinerja………... 43 43 LAMPIRAN... 44

Perjanjian Kinerja TA. 2018

Realisasi Rencana Aksi Perjanjian Kinerja TA. 2018 Realisasi Renstra Satker/Unit Kerja (2015-2018)

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Terselenggaranya Good Governance atau Kepemerintahan yang baik

merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan

legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta

bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka Balai Riset dan Standardisasi

Industri Bandar Lampung berkewajiban mempertanggung jawabkan pelaksanaan Tugas

Pokok dan Fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan

yang dipercayakan kepada Balai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Laporan Kinerja merupakan akuntabilitas terhadap kinerja Balai Riset dan

Standardisasi Industri Bandar Lampung yang harus diberikan kepada publik. Laporan

Kinerja (LK) 2018 berguna sebagai bahan jawaban kepada atasan atau yang memberi

wewenang dan juga kepada publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Dengan demikian setiap penyelenggara memiliki visi dan misi yang jelas dan

(6)

apakah penyelenggara negara tersebut berhasil atau gagal dalam melaksanakan

tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan.

Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung sebagai Unit

Pelaksana Teknis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BPPI Kementerian

Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi

(7)
(8)

1 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Bandar Lampung merupakan Unit Pengelola Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 49/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 dengan tugas melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi dibidang industri.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Baristand Industri Bandar Lampung mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk, serta penanggulangan pencemaran industri;

2. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset/litbang; 3. Perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku,

bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk;

4. Melaksanakan pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil riset/penelitian dan pengembangan; dan

5. Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan dan tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan.

1.2. Peran Strategis Organisasi

Sasaran strategis pembangunan industri adalah Meningkatnya Pengembangan Inovasi dan Penguasaan Teknologi. Pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi industri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri dalam negeri agar dapat bersaing di pasar dalam negeri dan pasar global. Selain itu sasaran strategis kedua adalah Meningkatkan Daya Saing Industri Melalui Pengembangan Standardisasi Industri. Standardisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor.

(9)

2 | P a g e

Arah kebijakan pengembangan industri adalah untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara Industri Baru yang bertumpu pada Potensi Nasional dan Bangsa Niaga yang tangguh.

Sektor Industri merupakan salah satu penggerak utama dan ujung tombak pembangunan ekonomi nasional, karena kontribusinya yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai negara industri baru yang bertumpuh pada potensi nasional diharapkan Indonesia mempunyai struktur industri yang kokoh dan seimbang, berdaya saing tinggi, bertumpu pada sumber daya alam yang tersedia dan sumber daya manusia industrial yang berkualitas sehingga Indonesia mampu menciptakan dan memanfaatkan peluang pada kondisi global, yang pada gilirannya mampu bersaing baik di pasar domestik maupun internasional. Kondisi pembangunan industri pada masa kini dihadapkan pada tantangan perubahan paragdima yang diakibatkan baik dari faktor internal yaitu penegakan Demokrasi, pelaksanaan Otonomi Daerah serta tuntutan penyelenggaraan Pemerintah yang bersih dan berwibawa, maupun dari faktor eksternal yaitu era globalisasi dan kerjasama ekonomi dan perdagangan baik multilateral, regional maupun bilateral.

Dalam rangka menyukseskan program pemerintah di sektor industri tersebut, Balai Riset dan Standardisasi Indusri Bandar Lampung sebagai unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) diharapkan akan menjalankan tugas dan fungsinya sesuai arahan dari Kementerian Perindustrian, khususnya melalui kegiatan litbang terapan di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk, serta penanggulangan pencemaran industri serta rancang bangun dan perekayasaan terutama untuk industri kecil dan menengah.

Sebagai lembaga riset, Baristand Industri Bandar Lampung terus mengembangkan kemampuannya khususnya di lingkup Teknologi Pengolahan berbasis Komiditi Lokal dan Otomatisasi Proses Industri. Pemilihan fokus litbangyasa diarahkan untuk menggali potensi daerah Lampung sebagai penghasil komoditi pertanian dan perkebunan utamanya ubi kayu, kopi, lada, coklat, sawit, jagung, dan tebu.

Melalui kegiatan standardisasi industri, Baristand Industri Bandar Lampung sudah memiliki kompetensi dan pengakuan dalam hal penerapan standard khususnya Standard Nasional Indonesia (SNI). Lembaga-lembaga Penilai Kesesuaian yang dikelola oleh Baristand Industri Bandar Lampung, sudah terakreditasi dengan jumlah ruang lingkup yang selalu berkembang mengikuti kebutuhan industri.

1.3. Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Berdasarkan SK. Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 adalah sebagai berikut :

(10)

3 | P a g e

STRUKTUR ORGANISASI

BARISTAND INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Peranan Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung di Propinsi Lampung pada khususnya adalah meningkatkan kebijakan Pemerintah Daerah dengan cara lebih memaksimalkan peningkatan kinerja melalui kegiatan riset terapan serta standardisasi dan sertifikasi terhadap industri dalam upaya pengolahan sumber daya alam, kesiapan bahan baku/ bahan pembantu industri yang dapat mensubstitusi impor, meningkatkan kualitas produk industri yang ada sehingga dapat dipasarkan lebih luas secara kompetitif, baik didalam negeri maupun diluar negeri, meningkatkan kapasitas produksi dari industri yang ada melalui riset terapan dan standardisasi serta sertifikasi.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung berpedoman kepada arahan dan kebijakan teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Sedangkan arah pengembangan Baristand Industri

(11)

4 | P a g e

Bandar Lampung difokuskan pada pengembangan pengolahan agro industri khususnya tepung tapioka.

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat digambarkan bahwa pada dasarnya Akuntabilitas Kinerja Instansi mencoba mengkomunikasikan pencapaian kinerja suatu instansi pemerintah dikaitkan dengan sejauh mana organisasi publik tersebut telah melakukan upaya-upaya strategis dan operasionalnya di dalam mencapai tujun/sasaran strategisnya dalam kerangka pemenuhan Visi misi yang ditetapkan. Visi dan misi organisasi serta tujuan strategis organisasi telah diformatkan di dalam suatu renstra yang memiliki rentang waktu 5 tahun. Selanjutnya untuk capaian yang harus dipenuhi setiap tahunnya dalam periode 5 tahun yang dimaksud didalam renstra ditetapkan pula sejumlah sasaran strategis. Pemenuhan atas sasaran strategis tersebut setiap tahunnya akan berakumulasi pada pencapaian strategis organisasi di akhir tahun kelima, dengan alur pikir bahwa apabila tujuan strategis organisasi telah dipenuhi maka orgainsasi tersebut dapat dipersepsikan telah memenuhi visi misinya.

(12)

5 | P a g e

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Organisasi

Renstra Baristand Industri Bandar Lampung merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2015-2019. Pembangunan Industri Nasional didasarkan pada beberapa Sasaran Strategis. Dalam perspektif Pemangku Kepentingan, Kementerian Perindustrian bertekat mengembangkan Riset dan Perekayasaan Industri dengan menetapkan sasaran strategis: Meningkatnya Pembangunan Inovasi dan Penguasaan Teknologi. Sedangkan dalam perspektif Proses Internal Kementerian Perindustrian memprioritaskan peningkatan layanan publik dengan menetapkan sasaran strategis: Meningkatnya kualitas layanan dan informasi publik.

Dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran strategis Pembangunan Industri Nasional, Baristand Industri Bandar Lampung menetapkan visi, misi, tujuan, dan sasarannya (2015 – 2019) adalah:

A. Visi

“Menjadi lembaga pelayanan pengujian, sertifikasi dan litbang yang profesional dan kompetitif”

Visi tersebut mengandung arti bahwa Baristand Industri Bandar Lampung akan menjadi institusi yang mampu memberikan pelayanan yang didukung oleh litbang yang inovatif dan tepat guna, penerapan standard yang konsisten, semakin mandiri dan tepat waktu dalam memberikan pelayanan serta mampu bersaing dengan lembaga layanan sejenis dibidang industri agro dan penanggulangan pencemaran industri. Baristand Industri Bandar Lampung semakin berkembang dan mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru dibidang teknologi industri agro dan penanggulangan pencemaran industri yang merupakan fokus yang hendak dikuasai dan menjadi ciri keunggulan teknologi yang dimiliki. Guna mencapai visi tersebut, Baristand Industri Bandar Lampung harus menjelaskan peranan serta kegiatan pokoknya yang dapat menunjang visinya dalam bentuk rumusan misi.

B. Misi

Misi merupakan tugas atau peran yang diemban oleh Baristand Industri Bandar Lampung sesuai Visi yang telah ditetapkan, meliputi :

(13)

6 | P a g e

1. Melakukan litbang yang inovatif, penguasaan dan pendalaman teknologi tepat guna di bidang agroindustri dan penanggulangan pencemaran industri.

2. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang riset, standardisasi dan sertifikasi. 3. Melakukan pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong,

proses, peralatan/mesin dan produk.

4. Melakukan litbang yang inovatif, penguasaan dan pendalaman teknologi tepat guna dibidang agroindustri dan penanggulangan pencemaran industri.

5. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang riset, standardisasi dan sertifikasi. 6. Melakukan pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong,

proses, peralatan/mesin dan produk.

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu tahun 2015-2019 adalah meningkatkan kompetensi Baristand Industri Bandar Lampung untuk bisa berperan secara maksimal dalam rangka mendukung Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015 - 2035 sesuai PP No.14 Tahun 2015 yang telah dijabarkan dalam Renstra Kementerian Perindustrian melalui pengembangan litbang terapan dan inovasi teknologi, pengembangan jasa layanan teknis dan peningkatan peran Baristand Industri Bandar Lampung dalam mendukung tercapainya target pertumbuhan industri nasional.

D. Sasaran Strategis

Hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Baristand Industri Bandar Lampung pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil – hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Indikator Kinerja Utama sasaran strategis ini adalah: a. Hasil litbang prioritas yang dikembangkan.

Bidang yang menjadi fokus kajian dan penelitian Baristand Industri Bandar Lampung yang bersifat multiyears adalah Teknologi Pengolahan Berbasis Komoditi Lokal dan Otomatisasi Proses Produksi.

b. Hasil litbang yang telah diimplementasikan

Kegiatan ini merupakan kegiatan perekayasaan litbang, Kegiatan perekayasaan merupakan kegiatan yang bersifat jangka pendek. Diharapkan hasil perekayasaan berupa mesin/prototype dapat dimanfaatkan dan

(14)

7 | P a g e

diimplementasikan langsung di industri, sehingga manfaat dan dampak dapat langsung dirasakan oleh industri

c. Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem

solving)

Kehadiran Baristand Industri Bandar Lampung harus dirasakan manfaatnya oleh industri melalui litbangyasa yang mampu menjawab persoalan yang dihadapi oleh industri. Kegiatan ini hadir atas permintaan industri untuk menyelesaikan persoalan mereka.

d. Kerja sama Litbang Instansi dengan Industri/Instansi

Kontrak kerjasama antara Baristand Industri Bandar Lampung dengan sesama instansi pemerintah/swasta maupun industri dimana menghasilkan suatu paket teknologi hasil litbangyasa untuk diterapkan pada industri

2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis ini adalah : Tingkat Kepuasan Pelanggan

3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya Publikasi Ilmiah Hasil Litbang

Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis ini adalah :

a. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang terakreditasi dan/atau Jurnal Internasional yang terindeks global

b. Karya Tulis yang diterbitkan di Prosiding Nasional dan/atau Internasional

4. Sasaran Strategis IV : Meningkatkan Penerapan Reformasi Birokrasi

Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis ini adalah : Tingkat Maturitas SPIP

2.2. Rencana Kinerja

Dari Sasaran-sasaran strategis yang sudah ditetapkan oleh Baristand Industri Bandar Lampung, maka disusunlah Rencana Kinerja. Rencana Kinerja adalah penjabaran dari sasaran strategis yang disesuaikan dengan renstra BPPI. Untuk tahun 2018, Rencana Kinerja Baristand Industri Bandar Lampung adalah:

001. Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri:

Output ini menghasilkan 1 (satu) penelitian/in-house riset dan kegiatan penunjangnya dengan total anggaran Rp. 69.800.000,- yaitu:

(15)

8 | P a g e

- Koordinasi Peningkatan Kualitas Litbangyasa Industri - Survey Kebutuhan Litbang Industri

- Seleksi Litbangyasa Baristand Industri

- Kajian Riset Terapan Baristand Industri Bandar Lampung - Screw Press.

002. Hasil Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri

Output ini terdapat beberapa komponen dan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 262.444.000,-

a. Komponen Pelaksanaan Promosi/publikasi/sosialisasi/diseminasi:

a. Koordinasi Penerapan Hasil Litbangyasa Baristand Industri

b. Diseminasi Hasil Litbang Baristand Industri c. Seminar Ilmiah dan Publikasi Ilmiah pada Jurnal

d. Pembuatan Test Kit KiO3 untuk Pengujian Iodium pada Perusahaan

Garam Konsumsi Beryodium b. Penyusunan Jurnal dan Majalah Penelitian dan Pengembangan Industri

1) Koordinasi Penyusunan dan Publikasi Hasil Litbangyasa 2) Penerbitan Majalah TEGI TA.2018

3) Proses Akreditasi Majalah TEGI

003. Jasa Teknis Industri

Untuk output ini, Baristand Industri Bandar Lampung menganggarkan dana sebesar Rp. 4.016.872.000,-

Output ini terdiri dari komponen-komponen: a. Pelaksanaan Standardisasi/Pengujian Industri

1) Koordinasi Peningkatan Layanan Pengujian dan Standardisasi 2) Layanan Laboratorium Pengujian Lingkungan dan Aneka Komoditi 3) Layanan Lembaga Inspeksi Teknis

b. Pelaksanaan Sertifikasi Produk dan Sistem Mutu Industri

1) Koordinasi Peningkatan Layanan Lembaga Sertifikasi Produk 2) Layanan Lembaga Sertifikasi Produk

c. Pelaksanaan Kalibrasi peralatan uji/proses produksi industri 1) Koordinasi Peningkatan Layanan Laboratorium Kalibrasi 2) Layanan Laboratorium kalibrasi

d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis/pelatihan sistem manajemen mutu dan lingkungan industri

(16)

9 | P a g e

2) Workshop Pembuatan Mocaf

3) Pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 4) Workshop Kalibrasi Instrumentasi

5) Workshop In-House Training ISO 22000 6) Pelatihan SNI 17025

7) Workshop Penyesuaian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 (Neville) 8) On The Job Trainee (Magang) dan Pelatihan Pembuatan Tepung Mocaf,

Tapioka dan Tepung RJ

004. Kelembagaan Baristand

Output ini terdiri dari 3 (tiga) komponen yang anggarannya sebesar Rp. 221.514.000,- a. Pelaksanaan Akreditasi/Surveillance/Reakreditasi Lembaga LS-Pro

1) Kegiatan Surveillance Lembaga Layanan Jasa Teknis Industri b. Pelaksanaan Pelatihan Kompetensi SDM Jasa Teknis Industri

1) Pelatihan Lead Auditor SNI ISO 9001 : 2015 di Jakarta

2) Diklat Teknis Undangan Instansi Terkait 3) Bimtek Ujian Sertifikasi Pengadaan

4) In-House Peningkatan Pelayanan Publik c. Pelaksanaan pelatihan kompetensi SDM pranata litbang

1) Diklat Jabatan Fungsional Peneliti di Pusdiklat LIPI 2) Diklat Analisa Pengujian Produk Aneka Industri

3) Rekrutmen Calon Pegawai PPNPN

005. Teknologi Industri yang Dikembangkan dan Diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

Baristand Industri Bandar Lampung mengalokasikan Rp. 1.498.670.000,- pada

output ini dan menghasilkan 3 Paket Teknologi Hasil Litbang Prioritas Nasional. - Peningkatan Mutu Tepung Pektin dari Kulit Pisang, Coklat, dan Durian sebagai

Bahan Baku Pendukung Tambahan pada Industri Pangan dan Farmasi.

- Pengembangan Sediaan Ekstrak Asam Klorogenat dari Kopi Robusta (Coffea

Canephora): Senyawa Bioaktif Berpotensi Antioksidan dan Anti Kanker

(Multiyears)

- Modul Sensor Nirkabel yang dapat Dikonfigurasi Berbasis Modbus TCP

Protocol dimana Pengembangan Ditetapkan oleh Pengguna Pada Pabrik

(17)

10 | P a g e

951. Layanan Internal (Overhead)

Baristand Industri Bandar Lampung mengalokasikan Rp. 1.479.480.000,- pada output ini dan menghasilkan 9 (sembilan) layanan.

a. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi 1) Perangkat pengolah data dan komunikasi b. Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran

1) Sarana fasilitas perkantoran

c. Pelayanan perencanaan/penganggaran internal 1) Penyusunan rencana kegiatan anggaran

2) Penyusunan dan perencanaan program kegiatan tahunan

3) Penyusunan laporan LAKIP, PP 39, Renkin, laporan kegiatan terkait d. Pelayanan monitoring dan evaluasi

1) Pelayanan monitoring dan evaluasi 2) Penghematan energi

3) Sosialisasi penerapan SPIP 4) Workshop kertas kerja SPIP

e. Pelayanan pelaporan keuangan dan BMN 1) Pelaporan keuangan dan BMN

2) Pengelola penerimaan negara bukan pajak f. Pelaksanaan pelatihan SDM

1) Diklat inspeksi teknis

2) Diklat teknis undangan instansi terkait 3) Pengembangan motivasi pegawai Baristand

g. Pelaksanaan promosi dan pemasaran jasa teknis industri 1) Promosi dan pemasaran jasa teknis industri

2) Pameran

3) Survey kepuasan pelanggan

4) Focus Group Discussion dan Business Gathering (temu pelanggan) h. Pelayanan Organisasi, Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi

1) Pembangunan Zona Integritas (ZI)

2) Pengelolaan informasi dokumentasi (PPID) dan penanganan pengaduan i. Pelayanan sistem informasi publik

1) Pengembangan sistem informasi SIL 2) Pengembangan Web Baristand

(18)

11 | P a g e

994. Layanan Perkantoran

Dialokasikan sebesar Rp. 9.841.900.000,- untuk pembiayaan gaji dan tunjangan, serta operasional dan pemeliharaan perkantoran.

2.3. Rencana Anggaran

Dalam rangka pencapaian sasaran kinerja tahun 2018, Baristand Industri Bandar Lampung

mendapat dukungan dana sebesar Rp. 17.390.680.000,- yang terdiri: Anggaran Rupiah

Murni sebesar Rp. 10.660.680.000,- dan Anggaran dari Penerimaan Negara Bukan Pajak

sebesar Rp. 6.730.000.000,-.

Total anggaran tersebut untuk membiayai:

NO KODE OUTPUT PAGU

1 3986.001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Industri 69.800.000

2 3986.002 Hasil Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri

262.444.000

3 3986.003 Jasa Teknis Industri 4.016.872.000

4 3986.004 Kelembagaan Baristand 221.514.000

5 3986.005 Teknologi Industri yang Dikembangkan dan Diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

1.498.670.000

6 3986.951 Layanan Internal (Overhead) 1.479.480.000

7 3986.994 Layanan Perkantoran 9.841.900.000

TOTAL 17.390.680.000

Pendapatan PNBP sampai dengan 31 Desember sebesar Rp. 6.322.985.353,- dari target

sebesar Rp. 6.730.000.000,- sehingga pencapaian sebesar 93,95 %. Sebagai satuan kerja

yang pengelolaan keuangannya BLU (Badan Layanan Umum), Baristand Industri

Bandar Lampung perlu mengoptimalkan lagi kompetensi dan usahanya untuk meraih

target PNBP yang sudah direncanakan di tahun berikutnya

2.4. Dokumen Perjanjian Kinerja

Dukungan anggaran yang tertuang dalam DIPA, tersebar dalam beberapa output, diberikan

(19)

12 | P a g e

Lampung. Target kinerja ditetapkan di awal tahun merupakan kontrak kerja antara Kepala

Baristand Industri Bandar Lampung dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Industri yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Kinerja.

Dokumen perjanjian kinerja Baristand Industri Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

NO.

SASARAN PROGRAM /

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN

1 Meningkatnya hasil - hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang Prioritas yang dikembangkan 1 Penelitian Hasil litbang yang diimplementasikan 1 Penelitian Hasil Teknologi yang dapat

menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

1 Paket Teknologi/ Litbangyasa Kerjasama litbang instansi dengan industri 1 Kerjasama

2 Meningkatnya kualitas layanan publik

Tingkat kepuasan pelanggan 3,6 Indeks

3 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/atau jurnal internasional yang terindeks global

1 KTI

Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di prosiding Nasional dan/atau Internasional

1 KTI

4 Meningkatkan penerapan Reformasi Birokrasi

Tingkat Maturitas SPIP 3,2 Indeks

Sasaran kegiatan sebagaimana tertuang pada dokumen perjanjian kinerja terdiri dari

kegiatan litbangyasa dan pelayanan publik. Dari kegiatan litbangyasa, Baristand Industri

Bandar Lampung telah mengembangkan riset dan perekayasaan yang berfokus pada

Teknologi Pengolahan Berbasis Komoditi Lokal dan Otomatisasi Proses Produksi.

Mengingat komoditi Lampung adalah produk-produk pertanian, utamanya kopi, ubi

kayu, tebu, sawit, coklat, lada, jagung, dan hasil laut, maka kegiatan litbangyasa

diarahkan ke industri berbasis komoditi tersebut, baik untuk industri kecil, menengah

dan industri besar.

Dari kegiatan pelayanan publik, Baristand Industri Bandar Lampung sebagai satuan

(20)

13 | P a g e

layanannya selalu meningkat setiap tahunnya dan dievaluasi oleh Direktorat PK-BLU

Kementerian Keuangan. Peningkatan kinerja akan tercapai bila industri sebagai

pengguna jasa Layanan Teknis terlayani dengan baik. Salah satu indikator baiknya

kinerja layanan publik adalah hasil survei kepuasan pelanggan.

Jasa layanan teknis yang dilayani oleh Baristand Industri Bandar Lampung adalah:

1. Jasa Pengujian

2. Jasa Inspeksi Teknis

3. Jasa Kalibrasi

4. Jasa Sertifikasi

(21)

14 | P a g e

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Analisis Capaian Kinerja

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawab atau tanggung jawab dan menerangkan kinerja serta tindakan organisasi pada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban atas dasar pengertian akuntabilitas tersebut. Baristand Industri Bandar Lampung sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya berkewajiban untuk menyampaikan akuntabilitas penyelenggaraan Litbang di bidang industri secara tertulis setiap berakhirnya tahun anggaran. Untuk menilai akuntabiliti tersebut diperlukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Pengukuran kinerja memiliki makna ganda yaitu pengukuran kinerja itu sendiri dan evaluasi kinerja. Pengukuran kinerja menjadi jembatan antara perencanaan strategis dan akuntabilitas.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembandingan capain sasaran. Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

(22)

15 | P a g e

Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja Baristand Industri Bandar Lampung TA.2018 IKU dalam Renstra

Kementerian

IKU berdasarkan Renstra

Kemenperin Perjanjian Kinerja BPPI IKK RENSTRA BALAI

PERJANJIAN KINERJA BALAI TA.2018 Realisasi Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKKS) Sasaran Strategis (SS) IKKS Sasaran Strategis (SS) IKU Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Meningkatn ya pengemban gan inovasi dan penguasaan Teknologi Meningkatn ya penguasaan teknologi industri, pengemban gan inovasi dan penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Meningkatnya pengemba ngan inovasi dan penguasaan teknologi Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri dan Penerapan HKI

Pertumbuhan pengembangan teknologi industri 35% Produk Industri yang dikuasai teknologinya 5% Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri Hasil Litbang Prioritas yang dikembangkan 1 Penelitian 2 Penelitian Pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri 35% Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai 60% Hasil Litbang yang telah diimplementasi kan 1 Penelitian 1 Penelitian

(23)

16 | P a g e 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Meningkatn ya pengemban gan inovasi dan penguasaan Teknologi Meningkatn ya penguasaan teknologi industri, pengemban gan inovasi dan penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri 35% Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai 60% Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) 1 Paket Teknologi Litbangyasa 1 Paket Teknologi Litbangyasa Meningkatnya kerjasama litbang Kerjasama litbang instansi dengan industri 1 Kerjasama 1 Kerjasama Meningkatn ya kualitas pelayanan dan informasi publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Meningkatnya layanan jasa teknis kepada industri Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri Peningkatan kepuasan pelanggan indeks 3,5 Tingkat Kepuasan Pelanggan Skala inde ks 3,5 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Tingkat Kepuasan Pelanggan Skala indeks 3,6 3,64

(24)

17 | P a g e

3.1.1. Analisis Capaian Kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2018

SASARAN STRATEGIS I : Meningkatnya Hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Merupakan hasil Litbang pada TA. 2018 yang mendukung Industri Prioritas Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Adapun Hasil Litbang/perekayasaan yang dimaksud, untuk nilai teknometernya mencapai minimal skala 6. Diharapkan hasil litbang/perekayasaan telah diterapkan di dunia usaha/ industri pada TA.2018 dan mempunyai suatu MoU yang saling menguntungkan. Pada dasarnya hasil litbang/perekayasaan yang dihasilkan, didasari atas permasalahan yang dihadapi oleh sektor industri.

Indikator Kinerja I-1 : Hasil litbang prioritas yang dikembangkan a) Hasil yang telah dicapai

No. Indikator Target

T R T R T R T R

1 Meningkatnya Hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri - Hasil litbang prioritas yang

dikembangkan 1 Penelitian 10% 6% 34% 30% 78% 49% 100% 79%

- Hasil litbang yang telah

diimplementasikan 1 Penelitian 10% 1% 34% 30% 63% 58% 100% 93%

- Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

1 Paket Teknologi

Litbang 10% 1% 34% 30% 63% 58% 100% 100%

- Kerjasama litbang dengan

industri/instansi 1 Kerjasama 10% 9% 34% 30% 63% 34% 100% 95%

2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

- Tingkat kepuasan pelanggan 3,6 Skala Indeks 10% 6% 26% 25% 55% 27% 100% 94%

3 Meningkatnya Publikasi Ilmiah - Karya Tulis Ilmiah yang terbit di Jurnal Nasional yang terakreditasi dan/atau Jurnal Internasional terindeks global

1 KTI (Karya Tulis

Ilmiah) 10% 15% 20% 10% 34% 53% 100% 100%

- Karya Tulis Ilmiah yang terbit di Prosiding Nasional dan/atau Prosiding Internasional

1 KTI (Karya Tulis

Ilmiah) 10% 11% 20% 10% 34% 41% 100% 92%

4 Meningkatkan penerapan Reformasi Birokrasi

- Tingkat Maturitas SPIP 3,2 Skala Indeks 15% 1% 35% 15% 75% 30% 100% 99%

CAPAIAN KINERJA PER TRIWULAN TA.2018

(25)

18 | P a g e

Judul penelitian:

1) Penelitian peningkatan mutu tepung pektin dari kulit buah pisang, coklat dan durian sebagai bahan baku tambahan industri pangan & farmasi.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tepung pektin dari kulit pisang, durian, dan coklat yg mempunyai tingkat kemurnian & rendemen yg optimal. Output dari penelitian ini yaitu suatu rancangan /design teknologi proses pembuatan tepung pektin dari kulit pisang, durian, dan coklat yg optimal.

Gambar Diagram Proses Pembuatan Produksi Pektin

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

a. Penyusunan Rancangan tata letak proses

b. Berdasarkan perhitungan dengan Metode Bayes diketahui pektin terbaik adalah pektin yang diekstrak dari kulit durian pada suhu 80oC selama 40 menit

menggunakan HCl 1% dan air pada perbandingan 1:1.

2) Pengembangan Sediaan ekstrak asam klorogenat dari kopi robusta( Coffea caephora):

Senyawa Bioaktif berpotensi antioksidan dan anti kanker.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Hasil litbang prioritas yang

dikembangkan 1 Penelitian 2 Penelitian 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri Hasil litbang prioritas yang siap diterapkan Penelitian 1 1 1 1 2 2 1 2

(26)

19 | P a g e

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan ekstrak senyawa bioaktif dari kopi Robusta yaitu senyawa asam klorogenat yang memiliki sifat sebagai antioksidan dan anti kanker. Kopi telah dikenal sebagai sumber antioksidan alami yang mengandung senyawa fenolik seperti asam klorogenik.

Hasil dari penelitian ini didapat varietas bahan baku buah kopi berwarna merah (Red

cherry) kopi robusta memiliki kandungan asam klorogenat paling tinggi dibanding

varietas lainnya.

b. Kendala

1. Uji coba alat proses pektin tidak terlaksana. Hal ini disebabkan oleh tidak ada perusahaan pemenang lelang.

2. Dalam proses mendapatkan asam klorogenat belum dapat menemukan cara pemurnian menggunakan matriks kolom kromatografi secara MPLC.

c. Rekomendasi

1. Dari pelaksanaan kegiatan penelitian pektin ini adalah mengusulkan ulang pengadaan peralatan proses pembuatan tepung pektin, mengingat tahun 2019 penelitian ini dilanjutkan dengan rancang bangun industri tepung pektin. Sementara peralatan proses yang harusnya diadakan pada tahun 2018 tidak diusulkan kembali di tahun 2019.

2. Dari pelaksanaan penelitian asam klorogenat mengusulkan dilakukan pemurnian menggunakan matriks kolom kromatografi secara MPLC setelah melewati poliamida yang efektif dalam memurnikan senyawa-senyawa polar.

Indikator Kinerja I-2: Hasil litbang yang telah diimplementasikan 1) Hasil yang telah dicapai

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

1 Penelitian 2 Penelitian 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri Hasil litbang yang telah diimplemen tasikan Penelitian 1 1 1 1 1 1 1 2

(27)

20 | P a g e

Judul penelitian:

1. Pembuatan bakso dari Tepung Mocaf, 2. Pembuatan Cakes dan Kue dari Tepung RJ

Merupakan hasil litbang/perekayasaan yang telah diterapkan di dunia usaha/industri pada TA.2018, terdapat bukti kerja sama berupa dokumentasi maupun surat pernyataan kerjasama, dan hasil litbang telah digunakan untuk berproduksi oleh industri tersebut. Kegiatan meliputi: Bimbingan teknis pembuatan bakso dari tepung mocaf dan pembuatan cakes dan kue dari tepung RJ. Dengan realisasi kegiatan: Hasil riset (Laporan dan Paket Teknologi/Proses).

2) Kendala

Belum dilakukan kajian tekno ekonomi sehingga belum bisa dianalisa dan ditentukan harga keekonomian dari produk tepung mocaf dan tepung RJ.

3) Rekomendasi

Dari pelaksanaan kegiatan ini adalah perlu melakukan kajian bisnis (business readiness

level) apabila produk ini diterapkan di industri kecil.

Indikator Kinerja I-3 : Hasil Teknologi yang Dapat Menyelesaikan Permasalahan Industri (Problem Solving)

1) Hasil yang telah dicapai

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) 1 Paket Teknologi Litbangyasa 1 Paket Teknologi Litbangyasa 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri Hasil teknologi yang dapat menyelesai kan permasalah an industri (problem solving) Penelitian 1 1 1 1 1 1 1 1

(28)

21 | P a g e

Judul penelitian:

Hasil litbang/perekayasaan yang didasarkan atas permasalahan yang dihadapi oleh sektor industri pada TA. 2018 adalah pembuatan Test Kit KIO3 untuk pengujian Iodium pada produk Garam Konsumsi Beryodium.

Tercapainya hasil yang diinginkan merupakan hasil koordinasi yang baik antara arahan pimpinan/manajemen dan kerja keras dari seluruh jajaran fungsional dan pembantu peneliti maupun analis dibawahnya.

Dari kegiatan ini didapatkan hasil berupa formulasi kimia sebagai metode menentukan kandungan Iodium secara kualitatif dengan indikator warna. Realisasi fisik kegiatan ini tercapai dan target sesuai dengan yang telah direncanakan.

2) Kendala

Untuk menerapkan teknologi ini dalam industri kecil membutuhkan pengetahuan akan penggunaan bahan kimia.

3) Rekomendasi

Evaluasi dari kegiatan ini adalah transfer teknologi pembuatan Test Kit KIO3

Indikator Kinerja I-4: Kerjasama litbang dengan instansi/ lembaga/ industri

1) Hasil yang telah dicapai

Kerjasama litbang/perekayasaan yang dihasilkan oleh peneliti dan perekayasa Baristand Industri Bandar Lampung dengan Balai Besar Industri Agro. Realisasi kegiatan Litbang berupa: Otomatisasi pengatur jarak penekan sebagai indikator kadar lemak pada alat screw press berbasis android.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Kerjasama litbang dengan instansi/ lembaga/ industri

1 Kerjasama 1 Kerjasama 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri Kerja sama litbang instansi dengan industri Penelitian 1 0 1 1 1 1 1 1

(29)

22 | P a g e

Kegiatan litbangyasa ini adalah kerjasama antara Baristand Industri Bandar Lampung dengan Balai Besar Industri Agro Bogor dalam perekayasaan pengatur jarak tekan secara otomatis berbasis android (Internet of Things) pada proses pembuatan tepung kelapa. Dari kegiatan ini didapat alat pengendali jarak jauh berbasis android untuk menjalankan mesin press ulir dalam proses pembuatan tepung kelapa.

2) Kendala

Proses sinkronisasi program mekanik dengan program aplikasi andorid.

3) Rekomendasi

Dari pelaksanaan kegiatan ini adalah menyediakan waktu yang ekstra dalam melakukan trial error terhadap proses sinkronisasi.

SASARAN STRATEGIS II : Meningkatnya Publikasi Ilmiah Hasil Litbang.

Sasaran strategis II adalah publikasi hasil riset yang dilaksanakan pada 2015 s/d 2017 merupakan riset yang dilakukan oleh para fungsional peneliti dan perekayasa. Adapun hasil riset tersebut dituangkan ke dalam bentuk karya ilmiah yang didaftarkan pada jurnal nasional terakreditasi dan/atau jurnal internasional terindeks global dan karya tulis yang masuk dalam seminar nasional dan/atau internasional maka terbit dalam prosiding nasional dan atau internasional.

Indikator Kinerja II-1: Karya tulis yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang terakreditasi dan/atau Jurnal Internasional yang terindeks global

Catatan : Pada TA.2015 s/d 2017 Indikator Kinerja hanya berupa Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Karya tulis yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang terakreditasi dan/atau Jurnal Internasional yang terindeks global

1 Karya tulis ilmiah

1 Karya tulis ilmiah 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 2 Meningkatnya Publikasi Ilmiah Karya tulis yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang terakreditasi dan/atau Jurnal Internasional yang terindeks global Karya Tulis Ilmiah - - - 1 1

(30)

23 | P a g e

1) Hasil yang telah dicapai

Adapun hasil riset tersebut adalah:

a) Ekstrak Pewarna Merah Alami Adam Hawa (Rhoeo discolor L. Her) dan Aplikasinya Pada Pembuatan Beras Merah Artificial dalam Jurnal Dinamika Penelitian Industri (JDPI) Baristand Palembang.

2) Kendala

Proses dalam penerbitan jurnal membutuhkan waktu yang lama terutama saat proses review.

3) Rekomendasi

Pada saat proses review dibutuhkan komunikasi intensif antara reviewer dengan penulis/peneliti sehingga proses perbaikan bisa cepat dilakukan dan tanggapan reviewer bisa dilakukan dengan cepat.

Indikator Kinerja II-2: Karya Tulis Ilmiah Diterbitkan di Prosiding Nasional dan/atau Internasional

1. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Catatan : Pada TA.2015 s/d 2017 Indikator Kinerja hanya berupa Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan

Publikasi ilmiah melalui seminar nasional. Adapun karya tulis yang diterbitkan di jurnal terindeks global berjumlah 2 KTI yakni :

a) Concept of Configurable Wireless Sensor Module using Modbus TCP Protocol with User Defined Android di International Conference of Computer and Informatics Engineering b) Nixtamalization Application as A Quality Improvement of Corn Flour di The 11th

Regional Conference on Chemical Engineering 2018 (RCChE 2018), Yogyakarta.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Nasional dan/atau Internasional 1 Karya tulis ilmiah

4 Karya tulis ilmiah 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 2 Meningkatnya Publikasi Ilmiah Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di Prosiding Nasional dan/atau Internasional Karya Tulis Ilmiah - - - 1 4

(31)

24 | P a g e

c) Enkapsulasi Ekstrak Antosianin Bunga Ephorbia Milii pada Vol 1, NO 1(2018) Prosiding Seminar Nasional 1 Hasil Litbangyasa Industri Baristand Industri Palembang

d) Kajian Kadar aflatoksin dan Prokdsimat tepung jagung nikstamalisasi pada berbagai lama perendaman di Vol 1, NO 1(2018) Prosiding Seminar Nasional 1 Hasil Litbangyasa Industri Baristand Industri Palembang.

2. Kendala

Proses tahapan penerbitan prosiding yang membutuhkan waktu yang lama.

3. Rekomendasi

Dari pelaksanaan kegiatan ini adalah lebih selektif dalam menentukan seminar yang diikuti yang sesuai dengan judul KTI.

Sasaran Strategis III: Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Sasaran kegiatan III adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan indikator kinerja berupa tingkat kepuasan pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan ini diukur dengan skala indeks dengan range 1-4 dengan target spesifik sebesar 3.6 skala indeks. Sedangkan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan pada kegiatan temu pelanggan menggunakan skala indeks 6 sesuai aturan yang dibuat Menpan RB.

III. 1 Indikator Kinerja : Tingkat kepuasan pelanggan 1) Hasil yang telah dicapai

Data hasil kuisioner yang dianalisa dan dibuat pelaporan, dimana data mentah yang didapatkan direkap dan dianalisa untuk mendapatkan nilai hasil kepuasan pelanggan. Selain itu dilakukan kegiatan temu pelanggan untuk proses penyebaran kuisioner.

Pada kegiatan temu pelanggan, dalam rangka mendukung penerapan zona integritas yang dicanangkan Menpan RB telah dilakukan sosialisasi dan penyebaran kuisioner kepuasan pelanggan menggunakan skala indeks 6.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Tingkat kepuasan pelanggan

Indeks 3,6 Indeks 3,64 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Tingkat Kepuasaan Pelanggan Indeks 4 3.3 3.5 2.9 3.5 3.41 3.6 3.63

(32)

25 | P a g e 2) Kendala

Perbedaan persepsi beberapa responden terhadap beberapa pertanyaan. Menimbulkan penyimpangan data yang berpengaruh pada validitas dan realibilitas alat ukur.

3) Rekomendasi

Memberikan penjelasan yang komprehensif terhadap responden untuk mendapatkan persepsi yang sama.

SASARAN STRATEGIS IV : Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi IV. 1 Indikator Kinerja : Tingkat Maturitas SPIP

1) Hasil yang telah dicapai

Sasaran stategis IV adalah Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi, dengan indikator kinerja Tingkat Maturitas SPIP. Semakin tinggi tingkat maturitas SPIP suatu organisasi maka semakin baik pula kematangan pengendalian sistem intern organisasi tersebut. Rencana kegiatan meliputi: mengendalikan penyebab resiko, pemantauan pengendalian resiko guna menentukan daftar resiko, peta resiko, status resiko SPIP, evaluasi dan pembangunan Zona Integritas pada seluruh seksi dengan realisasi kegiatan berupa laporan hasil pemantauan pengendalian resiko.

2) Kendala

Pada kegiatan pemantauan resiko belum optimal dilakukan sehingga masih banyak kegiatan yang berpotensi gagal yang luput dari pemantauan.

3) Rekomendasi

Dari pelaksanaan kegiatan ini adalah penerapan kesadaran, rasa tanggung jawab seluruh pegawai. Monitoring dan evaluasi dilakukan lebih intensif terhadap kegiatan yang potensi resikonya tinggi.

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

MeningkatnyaPenerapan Reformasi Birokrasi

Indeks 3,2 (skala 5)

Indeks 3.48 (skala 5) 100 %

No. Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun

2015 2016 2017 2018 T R T R T R T R 4 Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi Tingkat Maturitas SPIP Indeks - - - - 3.2 3.48

(33)

26 | P a g e

3.1.2. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra Balai TA. 2015 - 2018

Berdasarkan Rencana Strategis Baristand Industri Bandar Lampung TA 2015-2019. Capaian kinerja yang dapat terealisasi adalah sebagai berikut: Capaian Kinerja Renstra Baristand Industri Bandar Lampung TA. 2015-2018

Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator Target 2015 2016 2017 2018 2019

Renstra T R % Renstra Target T R % Renstra Target T R % Renstra Target T R % Target

Meningkatnya Hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industry

-

Hasil litbang prioritas yang dikembangkan

1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 1 2 100 1

-

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 2 100 1

-

Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem

solving)

1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1

-

Kerjasama litbang instansi dengan industri

1 1 0 0 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1

Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik

-

Tingkat kepuasan pelanggan 4 – 5 4 3,3 82,5 3,5 - 4 3,5 2,9 82,85 3,5 – 4 3,5 3,41 97,43 3,5 – 4 3,6 3,63 100 3.6

Meningkatnya Publikasi

Ilmiah

- Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 3 100 - - - -

- Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional yang terakreditasi dan/atau jurnal internasional yang terindeks global

- - - 1 1 2 100 1

(34)

27 | P a g e Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator Target 2015 2016 2017 2018 2019

Renstra T R % Renstra Target T R % Renstra Target T R % Renstra Target T R % Target

- Karya tulis ilmiah yang diterbitkan di prosiding nasional dan/atau internasional - - - 1 1 2 100 1 Meningkatkan Penerapan Reformasi Birokrasi - Tingkat maturitas SPIP - - - 3,2 3,2 3,48 100 3.2

(35)

28 | P a g e

Pada umumnya Target tahun berjalan sesuai dengan target yang ada pada Renstra bahkan ada yang lebih dari target yang ditetapkan, hal itu disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

Selama kurun waktu tiga tahun ini bila dibandingkan dengan target jangka menengah, terdapat beberapa indikator yang telah mencapai target yaitu:

a. Hasil-hasil Litbang yang dapat dimanfaatkan oleh Industri: hasil Litbang Prioritas yang dikembangkan, hasil litbang yang diimplementasikan, Hasil Litbang sebagai problem solving industri, dan litbang kerjasama dengan instansi/industri

b. Kualitas Pelayanan Publik yang meningkat diukur dari tingkat kepuasan pelanggan

c. Publikasi Ilmiah Hasil Litbang balai yang terbit pada Jurnal Ilmiah Nasional dan atau Internasional terakreditasi, dan juga terbit pada Prosiding Nasional dan atau Internasional d. Terdapat sasaran strategis baru pada TA.2018 yang tercapai sesuai target perencanaan yaitu

penerapan reformasi birokrasi dengan indikator penilaian tingkat maturitas SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah)

Sedangkan indikator yang tidak mencapai target belum ada.

Dengan memperhatikan realisasi tersebut diharapkan semua target dapat tercapai pada akhir periode Renstra TA. 2019. Langkah-langkah dan usaha yang komprehensif telah dilaksanakan agar semua target dapat terealisasi sesuai dengan perencanaan.

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian

a. Pada TA.2018 ini bagian litbangyasa menghasilkan 2 (dua) paket teknologi hasil litbang dari target yang diprediksi hanya 1 (satu) hasil litbang saja. Usaha dari para peneliti dan perekayasa yang cukup tinggi untuk membantu pihak industri dengan litbang terapan yang dihasilkan, dibantu dengan kebijakan manajemen balai yang sangat suportif dalam mendukung kegiatan penelitian. Adapun kegiatan penelitian tersebut berupa : Pengembangan teknologi proses pembuatan tepung pektin, dan Optimalisasi proses penyediaan asam klorogenat alternatif.

Kerjasama litbang juga telah dibuat antara Baristand Industri Bandar Lampung dengan Balai Besar Industri Agro untuk menghasilkan suatu alat (paket teknologi) untuk diterapkan pada

miniplant pembuatan tepung kelapa.

Selain itu, litbang yang telah dihasilkan dipublikasikan pada Jurnal ilmiah Nasional yang terakreditasi dan Prosiding Nasional & Internasional, yaitu :

- Kajian Kadar aflatoksin dan Prokdsimat tepung jagung nikstamalisasi pada berbagai lama perendaman di Vol 1, No. 1(2018) Prosiding Seminar Nasional 1 Hasil Litbangyasa Industri; Enkapsulasi Ekstrak Antosianin Bunga Ephorbia Milii pada Vol 1, No. 1(2018) Prosiding Seminar Nasional 1 Hasil Litbangyasa Industri.

- Concept of Configurable Wireless Sensor Module using Modbus TCP Protocol with User Defined Android International Conference of Computer and Informatics Engineering;

(36)

29 | P a g e

Nixtamalization Application as A Quality Improvement of Corn Flour di The 11th Regional Conference on Chemical Engineering 2018(RCChE 2018).

b. Sebagai Unit Layanan Publik, Baristand Industri Bandar Lampung ditargetkan untuk memenuhi harapan dan permintaan konsumen/pelanggan Industri dengan indikator penilaian berupa Tingkat Kepuasan Pelanggan. Skor/Nilai yang didapatkan Balai pada TA.2018 ini berdasarkan analisa perhitungan data kuesioner ke pelanggan mencapai 3,64 skala indeks (skala 4) dari target sebesar minimal 3,6 skala indeks. Hal ini menunjukkan performa kinerja Balai yang sesuai dengan target pada Renstra dan tentunya harapan pelanggan/Industri.

c. Penerapan Reformasi Birokrasi yang diukur melalui indikator tingkat maturitas SPIP menjadi sasaran target yang harus dicapai oleh Balai. Manfaat penerapan SPIP ini adalah untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dari target yang direncanakan sebesar 3,2 skala indeks (skala 5), Baristand Industri Bandar Lampung sanggup mencapai nilai sebesar 3,48 skala indeks dimana terdapat 5 (lima) unsur penilaiannya yaitu: Lingkungan pengendalian, Penilaian risiko, kegiatan pengendalian, Informasi dan komunikasi, Pemantauan pengendalian intern.

2) Kendala

- Dari segi kelitbangan, kendala paling besar yang dihadapi adalah bagaimana menjadi

problem solver bagi Industri yang membutuhkan jasa Balai.

- Tidak ada kendala berarti untuk kegiatan pelayanan jasa teknis industri

- Secara garis besar penerapan SPIP yang berjalan sudah mencapai target akan tetapi kegiatan monitoring dan evaluasi kurang optimal pelaksanaannya.

3) Rekomendasi

- Untuk kegiatan litbang diadakan diskusi intensif dengan pelaku industri untuk mengetahui kebutuhan industri terhadap jasa layanan yang diperlukan.

- Update pelaksanaan kegiatan SPIP dengan mereview dan analisa resiko dalam kegiatan pemantauan resiko di masing-masing kegiatan yang direncanakan.

(37)

30 | P a g e

3.2. Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2018

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL KEMENPERIN TAHUN 2018

KODE PROGRAM KODE KEGIATAN KODE OUTPUT VOLUME Pagu Awal

Pagu Perubahan (apabila Berubah) Realisasi fisik s.d TW IV 2018 Kinerja s.d TW IV (Target/ Realisasi TW IV 2018) Realisasi Anggaran s.d TW IV 2018 Lokasi Keterangan (1) (2) (3) (1) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 3986 Riset dan Standardisasi Bidang Industri Baristand Ind. LAMPUNG 005 Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional 3-Paket Teknologi 1.498.670.000 A. Peningkatan mutu tepung pektin dari

kulit pisang, coklat, dan durian sebagai bahan baku pendukung tambahan pada industri pangan dan farmasi 1 1.088.487.000 74,00% 6.81% 74.139.545 Lampung B. Pengembangan sediaan ekstrak asam klorogenat dari kopi robusta (coffea canephora): senyawa bioaktif berpotensi antioksidan dan anti kanker (multiyears) 1 245.333.000 99,90% 75% 182.771.979 Lampung

(38)

31 | P a g e (1) (2) (3) (1) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) C. modul sensor nirkabel yang dapat dikonfigurasi berbasis modbus tcp protocol dimana pengembangan ditetapkan oleh pengguna pada pabrik tapioka 1 164.850.000 84% 83% 137.530.694 Lampung Tengah 1.031.012.267.000

(39)

32 | P a g e

Adapun, penjelasan hasil capaian progam prioritas TA. 2018 yang telah dilaksanakan dari masing-masing Output tersebut pada TA. 2018 adalah sebagai berikut:

A. Kegiatan : Riset dan Standardisasi Bidang Industri Baristand Industri Bandar Lampung

Output : Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Output Teknologi Industri Yang Dikembangkan dan Diterapkan Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional pada Triwulan IV yaitu 3 paket teknologi dengan kegiatan Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas.

Realisasi dari kegiatan tersebut adalah

a. Terlaksananya penelitian peningkatan mutu tepung pektin dari kulit pisang, coklat dan durian sebagai bahan baku pendukung tambahan pada industri pangan dan farmasi,

b. Terlaksananya pengembangan sediaan ekstrak asam korogenat dari kopi robusta (Coffea canephora): senyawa bioaktif berpotensi antioksidan dan antikanker,

c. Terlaksananya penelitian modul sensor nirkabel yang dapat dikonfigurasikan berbasis modbus TCP protocol dimana pengembangan ditetapkan oleh pengguna pada pabrik tapioka.

2) Kendala

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian target program prioritas nasional TA. 2018 adalah

a. Dalam proses mendapatkan asam klorogenat belum dapat menemukan cara pemurnian menggunakan matriks kolom kromatografi secara MPLC

b. Pada penelitian tepung pektin, uji coba alat proses tidak terlaksana. Hal ini disebabkan oleh tidak ada perusahaan pemenang lelang pada pengadaan alat proses.

c. Dalam proses penerapan di industri TEDCO belum ada fasilitas internet yang terhubung dengan modul sensor.

3) Rekomendasi

Rencana perbaikan untuk Tahun Anggaran 2019, yaitu:

a. Penelitian lanjutan untuk menemukan cara pemurnian asam klorogenat.

Indikator Target Realisasi % Capaian

Teknologi Industri yang

dikembangkan dan diterapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional 3 Paket Teknlogi 3 Paket Teknologi 100 %

(40)

33 | P a g e

b. Mengusulkan ulang pengadaan peralatan proses pembuatan tepung pektin, mengingat tahun 2019 penelitian ini dilanjutkan dengan rancang bangun industri tepung pektin. Penerapan manajemen resiko pada proses pengadaan barang jasa pemerintah harus jelas, terukur, realistis dan terencana.

c. Mengusulkan pembuatan jaringan internet yang menggunakan jaringan LAN yang terhubung dengan modul sensor.

3.3 Akuntabilitas Keuangan

1. Realisasi Anggaran Keuangan (RM) a) Hasil yang telah dicapai

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU

REALISASI SISA S.D. MINGGU LALU MINGG U INI (07/01 s.d. 11/01) TOTAL % 12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

10.660.68 0

9.315.302 8.721.602 87,38 1.345.378

3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 10.660.68 0 9.315.302 8.721.602 87,38 1.345.378 3.986.0 02

Hasil Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 54.100 43.955 0 43.955 81,25 10.145 1 Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 54.100 43.955 0 43.955 81,25 10.145 55 Pelaksanaan Promosi/publikasi/sosialisas i/diseminasi Penelitian, Pengembangan Dan Perekayasaan Industri 196.481 92.737 0 92.737 47,2 103.744

B Diseminasi Hasil Litbang Baristand Industri

109.141 62.718 0 62.718 57,47 46.423

56 Penyusunan Jurnal Dan Majalah Penelitian Dan Pengembangan Industri

65.963 4.065 0 4.065 6,16 61.898

3.986.0 03

Jasa Teknis Industri 283.444 267.133 0 267.133 94,25 16.311

1 Jasa Teknis Industri 283.444 267.133 0 267.133 94,25 16.311

51 Pelaksanaan

Standardisasi/pengujian Industri

3.428.772 2.949.966 0 2.949.966 86,04 478.806

B Layanan Laboratorium Pengujian Lingkungan Dan Aneka Komoditi

2.440.237 2.126.407 0 2.126.407 87,14 313.830

3.986.0 05

Teknologi Industri Yang Dikembangkan Dan Diterapkan Untuk

Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional 1.498.670 394.442 0 394.442 26,32 1.104.228 1 Litbangyasa Teknologi Industri 1.498.670 394.442 0 394.442 26,32 1.104.228 51 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 1.498.670 394.442 0 394.442 26,32 1.104.228

A Peningkatan Mutu Tepung Pektin Dari Kulit Pisang, Coklat, Dan Durian Sebagai Bahan Baku Pendukung Tambahan Pada Industri Pangan Dan Farmasi

(41)

34 | P a g e

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU

REALISASI SISA S.D. MINGGU LALU MINGGU INI (07/01 s.d. 11/01 TOTAL % B Pengembangan Sediaan Ekstrak Asam Klorogenat dari Kpi Robusta (Coffeea

canephora): Senyawa Bioaktif Berpotensi Antioksidan dan Anti KAnker

245.333 182.772 0 182.772 74,5 62.561

C Modul Sensor Nirkabel Yang Dapat Dikonfigurasi Berbasis Modbus Tcp Protocol Dimana Pengembangan Ditetapkan Oleh Pengguna Pada Pabrik Tapioka

164.850 137.531 0 137.531 83,43 27.319

3.986.9 51

Layanan Internal (overhead) 131.300 83.025 0 83.025 63,23 48.275 1 Layanan Internal (overhead) 131.300 83.025 0 83.025 63,23 48.275

52 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi

58.250 52.157 0 52.157 89,54 6.093 53 Pengadaan Peralatan Dan

Fasilitas Perkantoran 255.640 254.969 0 254.969 99,74 671 55 Pelayanan Perencanaan/penganggaran Internal 87.700 68.428 0 68.428 78,03 19.272 A Koordinasi Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran

71.740 45.892 0 45.892 63,97 25.848

B Penyusunan Dan Perencanaan Program Kegiatan Tahunan

8.180 8.107 0 8.107 99,11 73

C Penilaian Sakip, Lakip, Pp39, Renkin, Dan Lap. Kegiatan Terkait

7.780 14.429 0 14.429 185,46 -6.649

56 Pelayanan Monitoring Dan Evaluasi 196.820 168.503 0 168.503 85,61 28.317 A Penyelenggaraan Spip Baristand Industri 88.350 64.353 0 64.353 72,84 23.997 B Penerapan 5k Dan

Penghematan Energi (listrik, Air, Bbm, Telpon)

108.470 104.150 0 104.150 96,02 4.320

57 Pelayanan Pelaporan Keuangan Dan Bmn

79.260 74.060 0 74.060 93,44 5.200

A Pelaporan Keuangan Dan Bmn

23.560 23.460 0 23.460 99,58 100

B Perencanaan Dan

Penyusunan Remunerasi Blu

55.700 50.600 0 50.600 90,84 5.100

58 Pelaksanaan Pelatihan Sdm 385.780 376.369 0 376.369 97,56 9.412

A Diklat Inspeksi Teknis 4.290 0 0 0 0 4.290

B Pengembangan Motivasi Pegawai Baristand

381.490 376.369 0 376.369 98,66 5.122

59 Pelaksanaan Promosi Dan Pemasaran Jasa Teknis Industri

91.560 62.954 0 62.954 68,76 28.606

A Promosi Dan Pemasaran 30.560 30.817 0 30.817 100,84 -257

B Pameran 19.250 6.337 0 6.337 32,92 12.913

C Survey Kepuasan Pelanggan 12.850 0 0 0 0 12.850

D Bussines Gathering / Temu Pelanggan

28.900 25.800 0 25.800 89,27 3.100

63 Pelayanan Organisasi, Tata Laksana Dan Reformasi Birokrasi

160.570 83.123 0 83.123 51,77 77.448

A Pembangunan Zona Integritas (zi) Baristand Industri

Gambar

Gambar Diagram Proses Pembuatan Produksi Pektin
Tabel  Pagu dan Realisasi Keuangan PNBP-BLU Tahun 2018  Penerimaan
Tabel  Persentase PNBP-BLU  TA 2016 – 2018

Referensi

Dokumen terkait

→ Kepada siswa dari keluarga sangat miskin, miskin, dan rentan menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu hasil PPLS 2011. • Anggaran yang memadai semestinya

Kegiatan yang menunjang Sasaran Strategis II pada Indikator Kinerja Utama nomor 1 (satu) diatas ini adalah Tindak lanjut hasil temuan pengawasan, Sedangkan

Esselon III Esselon IV Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Formulasi/ Penjelasan Target 2018 Program Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Formulasi/

Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan

Menimbang, bahwa Permintaan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum kemudian Permintaan Pencabutan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum tersebut oleh Ketua

3) Hubungan keuangan dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang ditugaskan kepada Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan pendanaan sesuai dengan

Mereka cenderung mempertahankan apa yang sudah ada dalam hukum internasional (status quo). Sementara negara berkembang mempunyai sikap reformis, menghendaki adanya

2) Siswa duduk bersama di kelompoknya masing-masing. 3) Guru memberikan LKS pada setiap siswa, yang disajikan dalam masalah kontekstual dan latihan soal yang harus