• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

76 A. Analisis Statistik Deskriptif

Penelitian ini terdiri dari empat variabel yaitu Tema Lingkungan dan Energi (X1), Tema Tenaga Kerja (X2), Tema Konsumen dan Produk (X3), dan Tema Kemasyarakatan (X4). Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Perhitungan menggunakan alat bantu computer. Program yang digunakan untuk menganalisis data adalah program serial statistic SPSS 21.0 for Windows. Hasil perhitungan statistik deskriptif menghasilkan angka-angka sebagai berikut :

1. Interaksi ROA

ROA atau Return On Assets adalah angka rasio yang menjelaskan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Nilai minimum ROA yaitu 0,000794 yang dimiliki oleh PT Goodyear Indonesia Tbk pada tahun 2008. Angka ini menunjukkan bahwa

(2)

tingkat pengembalian laba bersih setelah pajak terhadap total aset yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 0,08%.

Nilai maksimum ROA yaitu 0,219359 yang dimiliki oleh PT Astra Otoparts Tbk tahun 2010. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian laba bersih setelah pajak terhadap total aset yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 21,94%.

Nilai mean ROA yaitu 0,10991003333. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengembalian laba bersih setelah pajak terhadap total aset yang dimiliki perusahaan otomotif yang diuji adalah sebesar 10,99%.

Nilai standar deviasi ROA yaitu 0,5323294584. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan dari tingkat pengembalian laba bersih setelah pajak terhadap total aset yang dimiliki perusahaan otomotif yang diuji adalah sebesar 53,23%.

2. Interaksi ROI

ROI atau Return On Investment adalah angka rasio yang menjelaskan

rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Nilai minimum ROI yaitu 0,000794319 yang dimiliki oleh PT Goodyear Indonesia Tbk pada tahun 2008. Angka ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas terhadap perputaran aktiva adalah sebesar 0,08%.

(3)

Nilai maksimum ROI yaitu 0,219358658 yang dimiliki oleh PT Astra Otoparts Tbk tahun 2010. Angka ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas terhadap perputaran aktiva perusahaan adalah sebesar 21,94%.

Nilai mean ROI yaitu 0,1099100058. Angka ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas terhadap perputaran aktiva perusahaan yang dimiliki perusahaan otomotif yang diuji adalah sebesar 10,99%.

Nilai standar deviasi ROI yaitu 0,532328005992. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan dari rasio profitabilitas terhadap perputaran aktiva perusahaan yang dimiliki perusahaan otomotif yang diuji adalah sebesar 53,23%.

3. Interaksi ROE

ROE atau Return On Equity adalah perbandingan antara jumlah laba

yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau dengan kata lain profitabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Nilai minimum ROE yaitu 19,80617073 yang dimiliki oleh PT Goodyear Indonesia Tbk pada tahun 2008. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian laba bersih terhadap saham beredar adalah sebesar Rp. 19,86 per lembar saham.

(4)

Nilai maksimum ROE yaitu 2.953,310951 yang dimiliki oleh PT Goodyear Indonesia Tbk tahun 2009. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian laba bersih terhadap saham beredar adalah sebesar Rp. 2.953,31 per lembar saham.

Nilai mean ROE yaitu 532,35307182. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian laba bersih terhadap saham beredar adalah sebesar Rp. 532,35 per lembar saham pada perusahaan otomotif yang diuji.

Nilai standar deviasi ROE yaitu 637,64100923. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan dari tingkat pengembalian laba bersih terhadap saham beredar adalah sebesar Rp. 637,64 per lembar saham pada perusahaan otomotif yang diuji.

4. Interaksi Tema Lingkungan dan Energi

Tema lingkungan dan energi disini didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kelestariaan lingkungan alam dan ketersediaan energi dalam tataran praktis aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam hal ini antara lain riset limbah industri, proteksi pada lingkungan, konservasi bahan alam dan lain-lain. Nilai minimum Tema Lingkungan dan Energi yaitu 0,25 yang dimiliki oleh PT Selamat Sempurna Tbk. Angka ini menunjukkan bahwa PT Selamat Sempurna Tbk hanya memenuhi 5 sampai 6 kriteria dari 20 kriteria di bidang lingkungan dan energi berdasarkan kriteria sembiring.

(5)

Nilai maksimum Tema Lingkungan dan Energi yaitu 0,8 yang dimiliki oleh PT Goodyear Indonesia Tbk dan PT Indo Kordsa Tbk. Angka ini menunjukkan bahwa memenuhi 16 kriteria dari 20 kriteria di bidang lingkungan dan energi berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai mean Tema Lingkungan dan Energi yaitu 0,625. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti memenuhi 12 sampai dengan 13 kriteria dari 20 kriteria di bidang lingkungan dan energi berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai standar deviasi Tema Lingkungan dan Energi yaitu 0,2054221893129. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan dari kriteria di bidang lingkungan dan energi berdasarkan kriteria sembiring sebesar 20,54%.

5. Interaksi Tema Tenaga Kerja

Tema Tenaga Kerja disini didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan para karyawannya baik secara fisik maupun non fisik. aktivitas yang dilakukan dalam tema ini antara lain pemeriksaan kesehatan, pemberian insentif, training/pendidikan dan lain-lain. Nilai minimum Tema Tenaga Kerja yaitu 0,3783780 yang dimiliki oleh PT Gajah Tunggal Tbk pada tahun 2008. Angka ini menunjukkan bahwa PT Gajah Tunggal Tbk di tahun 2008 hanya memenuhi 14 kriteria dari 37 kriteria di bidang tenaga kerja berdasarkan kriteria sembiring.

(6)

Nilai maksimum Tema Tenaga Kerja yaitu 0,594595 yang dimiliki oleh PT Gajah Tunggal Tbk pada tahun 2009 sampai dengan 2012. Angka ini menunjukkan bahwa memenuhi 22 kriteria dari 33 kriteria di bidang tenaga kerja berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai mean Tema Tenaga Kerja yaitu 0,503603566667. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti memenuhi 18 sampai dengan 19 kriteria dari 37 kriteria di bidang tenaga kerja berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai standar deviasi Tema Tenaga Kerja yaitu 0,0682572116417. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan dari kriteria di bidang tenaga kerja berdasarkan kriteria sembiring sebesar 6,8%.

6. Interaksi Tema Konsumen dan Produk

Tema Konsumen dan Produk disini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap pihak yang mengkonsumsi produk yang dihasilkannya. Monitoring keselamatan pelanggan, kontrol kualitas, pengeluaran untuk kepentingan pelanggan merupakan beberapa contoh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam tema konsumen dan produk. Nilai minimum Tema Konsumen dan Produk yaitu 0,3 yang dimiliki oleh PT Astra Otoparts Tbk tahun 2009 sampai dengan 2012 serta PT Gajah Tunggal Tbk pada tahun 2008 dan tahun 2010. Angka ini

(7)

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut hanya memenuhi 3 kriteria dari 10 kriteria di bidang konsumen dan produk berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai maksimum Tema Konsumen dan Produk yaitu 0,9 yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk, PT Astra Otoparts Tbk hanya di tahun 2008, PT Gajah Tunggal Tbk tahun 2011 dan tahun 2012. Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memenuhi 9 kriteria dari 10 kriteria di bidang konsumen dan produk berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai mean Tema Konsumen dan Produk yaitu 0,713333333333. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti memenuhi 7 sampai dengan 8 kriteria dari 10 kriteria di bidang konsumen dan produk berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai standar deviasi Tema Konsumen dan Produk yaitu 0,2285385854894. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan dari kriteria di bidang konsumen dan produk berdasarkan kriteria sembiring sebesar 22,85%.

7. Interaksi Tema Kemasyarakatan

Tema Kemasyarakatan disini merupakan aktivitas perusahaan dalam rangka ikut membangun kesejahteraan sosial di lingkungan perusahaan. Adapun aktivitas yang dilakukan antara lain pemberian sumbangan dan donasi, penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Nilai minimum Tema Kemasyarakatan yaitu 0,272727 yang dimiliki oleh

(8)

PT Indo Kordsa Tbk dan PT Goodyear Indonesia Tbk. Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut hanya memenuhi 3 kriteria dari 11 kriteria di bidang kemasyarakatan berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai maksimum Tema Kemasyarakatan yaitu 0,727273 yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk. Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memenuhi 8 kriteria dari 11 kriteria di bidang kemasyarakatan berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai mean Tema Kemasyarakatan yaitu 0,460605933333. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti memenuhi 5 sampai dengan 6 kriteria dari 11 kriteria di bidang kemasyarakatan berdasarkan kriteria sembiring.

Nilai standar deviasi Tema Kemasyarakatan yaitu 0,1832754983955. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan dari kriteria di bidang kemasyarakatan berdasarkan kriteria sembiring sebesar 18,32%.

B. Analisis Pengujian Asumsi Klasik

Suatu hasil dari analisis regresi linear berganda akan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan jika telah memenuhi asumsi klasik yang meliputi: uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedasitas. Hasil pengujian asumsi klasik regresi linear berganda atas data penelitian sebagai berikut :

(9)

1. Uji normalitas

Dalam penelitian ini, untuk melihat uji normalitas akan digunakan Analisis Kolmogorov Smirnov.

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa signifikansinya 0,837 diatas normal yaitu 0,05 maka Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pola berdistribusi normal, model regresi ROA memenuhi asumsi normalitas.

(10)

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa signifikansinya 0,837 diatas normal yaitu 0,05 maka Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pola berdistribusi normal, model regresi ROI memenuhi asumsi normalitas.

(11)

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa signifikansinya 0,137 diatas normal yaitu 0,05 maka Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pola berdistribusi normal, model regresi ROE memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolonieritas

Tujuan dari Uji Multikolonieritas untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen (Imam Ghozali, 2013:105). Analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya variabel Tema Tenaga Kerja yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel Tema Kemasyarakatan dengan tingkat korelasi sebesar -0,74 atau sekitar 74%. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.

(12)

Hasil perhitungan nilai Tolerance yang menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ROA.

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya variabel Tema Tenaga Kerja yang mempunyai korelasi cukup

(13)

tinggi dengan variabel Tema Kemasyarakatan dengan tingkat korelasi sebesar -0,74 atau sekitar 74%. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.

Hasil perhitungan nilai Tolerance yang menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ROI.

(14)

Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya variabel Tema Tenaga Kerja yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel Tema Kemasyarakatan dengan tingkat korelasi sebesar -0,74 atau sekitar 74%. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.

Hasil perhitungan nilai Tolerance yang menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari

(15)

95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ROE.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penggangu) tidak bebas dari satu observasi-observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Pada penelitian ini dilihat dari Durbin-Watson (DW Test).

Nilai DW sebesar 1,327, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel 30 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai dl = 1,143 dan du = 1,739. Oleh karena nilai DW lebih besar dari batas atas (dl) akan tetapi lebih kecil dari batas bawah (du) maka hipotesisnya tidak

(16)

ada autokolerasi positif dan tidak dapat diambil keputusan apakah model regresi ROA ini mengandung autokolerasi atau tidak.

Nilai DW sebesar 1,327, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel 30 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai dl = 1,143 dan du = 1,739. Oleh karena nilai DW lebih besar dari batas atas (dl) akan tetapi lebih kecil dari batas bawah (du) maka hipotesisnya tidak ada autokolerasi positif dan tidak dapat diambil keputusan apakah model regresi ROI ini mengandung autokolerasi atau tidak.

(17)

Nilai DW sebesar 1,697, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sampel 30 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai dl = 1,143 dan du = 1,739. Oleh karena nilai DW lebih besar dari batas atas (dl) akan tetapi lebih kecil dari batas bawah (du) maka hipotesisnya tidak ada autokolerasi positif dan tidak dapat diambil keputusan apakah model regresi ROE ini mengandung autokolerasi atau tidak.

4. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedasitas.

Dari hasil di atas signifikansinya diatas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ROA tidak terdapat Heterokedastisitas.

(18)

Dari hasil di atas signifikansinya diatas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ROI tidak terdapat Heterokedastisitas.

Dari hasil di atas signifikansinya dibawah 0,05, hanya pada variabel Tema Lingkungan dan Energi maka dalam model regresi ROE variabel tersebut terindentifikasi Heterokedastisitas.

(19)

C. Analisis Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi menerangkan berapa besar variasi variabel independen mampu menerangkan variabel dependen. Pengaruh masing-masing variabel independen yaitu Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan terhadap masing-masing variabel dependen yaitu ROA, ROI, ROE.

Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R Square adalah 0,405. Hal ini berarti 40,5% variasi ROA dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel independen Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan. Sedangkan sisanya 59,5% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

(20)

Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R Square adalah 0,405. Hal ini berarti 40,5% variasi ROI dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel independen Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan. Sedangkan sisanya 59,5% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R Square adalah 0,063. Hal ini berarti 6,3% variasi ROE dapat dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel independen Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan. Sedangkan sisanya 93,7% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

D. Analisis Uji Hipotesis

Uji ini digunakan untuk menganalisis pengaruh Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan terhadap ROA, ROI dan ROE.

(21)

1. Analisis Uji F (Uji Serentak)

Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 5,939 dengan probabilitas 0,002. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROA atau dapat dikatakan bahwa Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA.

(22)

Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 5,939 dengan probabilitas 0,002. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROI atau dapat dikatakan bahwa Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROI.

Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 1,489 dengan probabilitas 0,236. Karena probabilitas jauh lebih besar dari 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi ROE atau dapat dikatakan bahwa Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap ROE.

(23)

2. Analisis Uji t (Uji Partial)

Dari ke empat variabel independen yang dimasukan kedalam model regresi ROA, variabel Tema Tenaga Kerja dan Tema Konsumen dan Produk tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk Tema Tenaga Kerja sebesar 0,752 dan Tema Konsumen dan Produk sebesar 0,561. Sedangkan Tema Lingkungan dan Energi dan Tema Kemasyarakatan signifikan pada 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel ROA dipengaruhi oleh Tema Lingkungan dan Energi dan Tema Kemasyarakatan.

(24)

Dari ke empat variabel independen yang dimasukan kedalam model regresi ROI, variabel Tema Tenaga Kerja dan Tema Konsumen dan Produk tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk Tema Tenaga Kerja sebesar 0,752 dan Tema Konsumen dan Produk sebesar 0,561. Sedangkan Tema Lingkungan dan Energi dan Tema Kemasyarakatan signifikan pada 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel ROI dipengaruhi oleh Tema Lingkungan dan Energi dan Tema Kemasyarakatan.

Dari ke empat variabel independen yang dimasukan kedalam model regresi ROE, variabel Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk Tema Tenaga Kerja sebesar 0,965, Tema Konsumen dan Produk sebesar 0,870 dan Tema Kemasyarakatan sebesar 0,708. Sedangkan Tema Lingkungan dan Energi signifikan pada 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel ROE dipengaruhi oleh Tema Lingkungan dan Energi.

(25)

3. Analisis Regresi Linear

Regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Tema Lingkungan dan Energi, Tema Tenaga Kerja, Tema Konsumen dan Produk dan Tema Kemasyarakatan secara bersama-sama terhadap ROA,

ROI, dan ROE. Hasil pengujian regresi berganda dapat dilihat secara singkat

pada ringkasan tabel berikut :

Dari hasil regresi linier berganda tersebut, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Y= a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε

Y=0,124-0,092X1-0,056X2-0,021X3+0,186X4+ ε

Berdasarkan rumusan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

• konstanta sebesar 0,124 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata ROA sebesar 0,124 atau 12,4%.

(26)

• Koefisien regresi Tema Lingkungan dan Energi sebesar -0,092 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Lingkungan dan Energi maka akan mengurangi ROA sebesar 92 point.

• Koefisien regresi Tema Tenaga Kerja sebesar -0,056 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Tenaga Kerja maka akan mengurangi

ROA sebesar 56 point.

• Koefisien regresi Tema Konsumen dan Produk sebesar -0,021 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Konsumen dan Produk maka akan mengurangi ROA sebesar 21 point.

• Koefisien regresi Tema Kemasyarakatan sebesar 0,186 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Kemasyarakatan maka akan menambah ROA sebesar 186 point.

Dari hasil regresi linier berganda tersebut, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:

(27)

Y= a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε

Y=0,124-0,092X1-0,056X2-0,021X3+0,186X4+ ε

Berdasarkan rumusan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

• konstanta sebesar 0,124 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata ROI sebesar 0,124 atau 12,4%.

• Koefisien regresi Tema Lingkungan dan Energi sebesar -0,092 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Lingkungan dan Energi maka akan mengurangi ROI sebesar 92 point.

• Koefisien regresi Tema Tenaga Kerja sebesar -0,056 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Tenaga Kerja maka akan mengurangi

ROI sebesar 56 point.

• Koefisien regresi Tema Konsumen dan Produk sebesar -0,021 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Konsumen dan Produk maka akan mengurangi ROI sebesar 21 point.

• Koefisien regresi Tema Kemasyarakatan sebesar 0,186 menyatakan bahwa setiap penambahan 1000 item Tema Kemasyarakatan maka akan menambah ROI sebesar 186 point.

(28)

Dari hasil regresi linier berganda tersebut, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Y= a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε

Y= -130,854+1.332,925X1+117,932X2-86,877X3-363,196X4+ ε Berdasarkan rumusan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

• konstanta sebesar -130,854 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata ROE sebesar -130,854.

• Koefisien regresi Tema Lingkungan dan Energi sebesar 1.332,925 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 item Tema Lingkungan dan Energi maka akan menambah ROE sebesar 1.332,925 point.

• Koefisien regresi Tema Tenaga Kerja sebesar 117,932 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 item Tema Tenaga Kerja maka akan menambah

(29)

• Koefisien regresi Tema Konsumen dan Produk sebesar -86,877 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 item Tema Konsumen dan Produk maka akan mengurangi ROE sebesar 86,877 point.

• Koefisien regresi Tema Kemasyarakatan sebesar -363,196 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 item Tema Kemasyarakatan maka akan mengurangi ROE sebesar -363,196 point.

Referensi

Dokumen terkait

Pada serviks terbentuk sel-sel otot terbaru,karena adanya kontraksi dan retraksi, Segera setelah lahir terjadi edema,  bentuk distensi untuk beberapa hari, struktur

Dodge Jaw Crusher/ rahang penghancur sistem dodge ini memiliki keuntungan yang serupa dengan rahang penghancur sistem blake dan sistem dodge ini bermanfaat untuk produksi

Berdasarkan penelitian dari Yono (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan three corner drill terhadap peningkatan kelincahan pemain bola basket SMA Negeri

Abstrak : Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik

jawab. Segala sesuatu yang dilakukan anak tetap harus ada di bawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Orang tua dan anak tidak

Tahun 2020 adalah tahun ke-3 pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, dari sebanyak 1 sasaran strategis dengan sebanyak 4 indikator kinerja yang

Faktor-faktor terkait aspek biaya merupakan hal yang penting pada pengembangan perencanaan transportasi sepeda motor yang masih susah untuk diprediksi secara presisi

Hasil penelitian menunjukan jenis bahan tanam berpengaruh nyata pada peubah pengamatan panjang sulur, jumlah daun, jumlah cabang, bobot kering tajuk, dan pesentase