• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Page 49

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Profil Perusahaan

PT. Patria Anugerah Sejati adalah sebuah perusahaan engineering dan konstruksi di bidang industri Minyak dan Gas Bumi yang didirikan pada tahun 1993 untuk memberikan kualitas, proyek dengan kontrol ketat dan jasa teknis di bidang rekayasa proyek, pengadaan, fabrikasi dan konstruksi, start up dan commissioning terutama untuk listrik, instrumentasi, piping, mekanik, struktural, blasting painting, arsitektural dan perancah. Dalam penelitian tugas akhir ini penulis memilih penelitian pada bidang instalasi untuk pekerjaan listrik dan instrumentasi pada konstruksi pembangunan anjungan lepas pantai. Komitmen PT. Patria Anugerah Sejati adalah untuk memberikan layanan yang memberikan nilai tambah dengan biaya yang kompetitif sesuai dengan kompleksitas dari proyek dalam mengembangkan kesempatan dengan klien untuk kesuksesan dimasa depan.

Visi dan Misi

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan terkemuka nasional dengan menekankan profesionalisme, ketepatan waktu, standar mutu dan kepuasan pelanggan.

Misi perusahaan adalah untuk menyediakan layanan berharga dan dapat diandalkan yang mengarah kepada kepuasan pelanggan dengan terus meningkatkan sumber daya manusia yang professional.

(2)

Kantor dan Fasilitas

PT. Patria Anugerah Sejati memiliki 625 m2 ruang kantor di Jl. Pangeran Jayakarta No.73 Comp. P. Jayakarta Centre Blok B1/12 Jakarta dan untuk mendukung kinerja engineering, pengadaan dan fabrikasi, PT. Patria Anugerah Sejati juga didukung dengan fasilitas fabrikasi workshop 500 m2 di Cikarang Industrial Estate Jababeka II dan 3.200 m2 yard fabrikasi di Batam.

4.2 Anjungan Lepas Pantai

Konstruksi anjungan lepas pantai atau sering juga disebut platform adalah

salah satu sarana untuk menunjang kegiatan penambangan minyak dan gas bumi

secara efektif dan efisien di lepas pantai. Karena letaknya yang berada di lepas

pantai, pastinya desainnya sangat berbeda dengan desain struktur yang ada di

darat. Pada dasarnya platform terdiri dari 3 bagian utama yaitu topside facility,

jacket,dan piles ¬atau foundation. Ketiga bagian ini merupakan penopang utama

semua kegiatan di platform. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya

penambahan fasilitas pendukung lainnya. Topside facility dibagi menjadi 2 bagian

yang terpisah. Yang pertama yaitu penempatan fasilitas pengeboran seperti

drilling deck, production deck dan cellar deck. Drilling deck merupakan tempat

peralatan untuk pengeboran minyak dari atas platform ke dalam perut bumi.

Production deck adalah tempat peralatan pengolahan minyak mentah yang telah

diambil dari perut bumi. Cellar deck yaitu tempat penyimpanan minyak sementara

setelah diolah di production deck sebelum diangkat dan didistribusikan ke tempat

pengolahan di darat. Yang kedua adalah fasilitas bagi para pekerja di platform

seperti tempat tinggal dan tempat hiburan yang memadai karena para pekerja

(3)

Gambar 4.1 Contoh Konstruksi Anjungan Lepas Pantai

Jacket adalah bagian penopang yang berada di bawah topside facility.

Bagian ini berfungsi untuk menopang bagian di atasnya agar konstruksi yang ada

tetap stabil. Jacket tersusun atas konstruksi yang kuat agar dapat menahan

goncangan yang diakibatkan gaya luar seperti ombak dan angin laut yang dapat

menggannggu kestabilan platform.

Foundation merupakan bagian dasar penopang yang terletak di bagian paling

bawah platform. Bagian ini tersusun atas beton atau baja yang komposisinya telah

disesuaikan sehingga tidak mudah hancur dalam jangka waktu tertentu yang telah

diperhitungkan sesuai kebutuhan dan biaya. Pada sebagian platform, foundation

langsung tertanam pada dasar laut karena jarak antara muka air laut dengan dasar

laut tidak terlalu jauh (1500 – 3000 kaki). Sebagian lainnya mengapung di dalam

laut karena jarak dengan dasar laut terlalu jauh sehingga di tahan dengan kabel -

kabel berukuran besar yang sangat kuat sehingga foundation tidak bergoyang -

(4)

dikatagorikan ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan tipe supporting

structure. Tiga kelompok utama berdasarkan tipe supporting structure antara lain

Fixed Platform, Floating Platform, dan Compliant Platform. Fixed Platform

merupakan tipe yang paling konvensional dan juga banyak dibangun

dibandingkan tipe lain. Karakter utamanya adalah kaki-kaki platform yang

menumpu dan diarncang ke dasar laut sehingga kedudukannya tepat. Yang

termasuk ke dalam kategori ini diantaranya adalah Jacket Template dan Concrete

Gravity Platform. Tipe jacket template disusun atas struktur baja tubular dan

pondasi baja yang dipancang ke dasar laut, sedang concerate gravity platform

merupakan struktur beton yang mengandalkan berat sendiri untuk menjaga

kestabilitasnya. Biasanya tipe ini digunakan untuk laut dangkal.

Sedangkan Floating Platform memiliki kaki seperti lambung kapal sehingga dapat

mengambang di permukaan laut. Air laut dapat masuk atu keluar dari lambung

tersebut sehingga kestabilan platform dapat diatur. Semi-submersible platform

dan Jack-up platform termasuk ke dalam tipe ini. Meskipun mengambang tetapi

pergerakan platform tetap dikontrol oleh Dynamic Positioning System

(menggunakan baling-baling) atau dangan anchor. Dan Compliant Platform

biasanya digunakan di laut dalam (>1500 feet) karena secara ekonomis dan teknis

sudah tidak memungkinkan untuk menggunakan kedua tipe sebelumnya.

Strukturnya relative fleksibel karena biasanya mengambang di permukaan laut,

ringan, dan mengandalkan system penambatan yang baik. Salah satu tipe fixed

(5)

4.3 Aktivitas Proyek Instalasi Listrik Dan Instrumentasi

Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan pada pekerjaan proyek instalasi listrik

dan instrumentasi adalah sebagai berikut:

1. Contract award

Contract award adalah pemberian surat perintah kerja atau SPK dari klien

ke perusahaan kontraktor dengan harga yang telah disetujui untuk

memulai proyek pekerjaan instalasi listrik dan instrumentasi.

2. Mobilization of equipment and personnel

Mobilization adalah aktivitas pengiriman serta setting peralatan, container

office dan tenaga kerja ke tempat lokasi pekerjaan proyek.

3. Cable Inspection and Continuity Check

Merupakan pekerjaan inspeksi dan pengetesan kabel sebelum dipasang.

Pekerjaan ini dilakukan untuk membuktikan bahwa kabel yang telah

datang dalam kondisi yang bagus dan memenuhi spesifikasi yang telah

ditentukan sebelum dipasang.

(6)

4. Instrument Tag Item Calibration

Kalibrasi merupakan proses verifikasi alat-alat instrumentasi bahwa suatu

akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan

dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar

nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Gambar 4.3 Pressure gauge calibration

5. Cable tray and tubing tray support installation

Merupakan pemasangan support atau penyangga cable tray (tempat jalur

kabel) dan tubing tray sesuai dengan gambar konstruksi dan instalasi yang

telah disetujui.

6. Cable tray and tubing tray installation

Merupakan pemasangan tempat jalur kabel dan tubing sesuai dengan

(7)

Gambar 4.4 Cable tray lengkap dengan support yang sudah terpasang

7. Cover tray installation

Merupakan pemasangan penutup cable tray (tempat jalur kabel) sesuai

dengan gambar konstruksi dan instalasi yang telah disetujui.

(8)

8. Electrical equipment support installation

Merupakan pemasangan support atau landasan untuk panel-panel listrik,

junction box dan peralatan listrik lainnya sesuai dengan gambar

konstruksi.

9. Instrument stanchion installation

Merupakan pemasangan support atau landasan untuk alat-alat

instrumentasi sesuai dengan gambar konstruksi yang telah disetujui.

Gambar 4.6 Instrument tag item yang terpasang diatas stanchion

10. Electrical equipment installation

Merupakan pemasangan panel-panel listrik, junction box dan peralatan

(9)

Gambar 4.7 Electrical equipment di control room

11. Instrumentation Tag Item installation & hook up

Merupakan pemasangan alat-alat instrmentasi dan tubing hook up sesuai

dengan gambar konstruksi yang telah disetujui.

Gambar 4.8 Instrument tag item installation and hook up

12. Lay down / pulling cable

Merupakan penarikan atau pemasangan kabel didalam cable tray dari

(10)

Gambar 4.9 Lay down / Pulling Cable

13. Cable glanding and termination

Merupakan pekerjaan koneksi kabel ke terminal-terminal yang ada di

dalam panel-panel listrik, junction box maupun peralatan listrik lainnya.

(11)

14. Continuity and megger test

Merupakan pekerjaan pengetesan kabel apakah kabel tersebut telah

terhubung dengan benar sesuai dengan gambar konstruksi dan memastikan

bahwa kabel yang dipasang tidak mengalami kerusakan.

Gambar 4.11 Cable testing

15. Leak test and pressure test

Merupakan pekerjaan pengetesan terhadap tubing-tubing yang terpasang

pada alat-alat instrumentasi dengan memberikan tekanan udara maupun air

dengan ketentuan pengetesan yang telah disetujui untuk memastikan

bahwa tubing telah terpasang dengan benar dan tidak mengalami

(12)

Gambar 4.12 leak test / Pressure test

16. Precommissioning

Pre-Commissioning adalah aktivitas untuk memastikan bahwa setiap

instrument dan elektrikal input devices, sistem control, dan instrument

final element dapat beroperasi sebagaimana control design untuk

menunjang proses. Pre-commissioning dapat juga disebut function test

(13)

4.4 Critical Path Method (CPM)

Tabel 4.1 Data awal kegiatan proyek instalasi listrik dan instrumentasi pada anjungan lepas pantai

Normal Percepatan (Crashing)

ID No. Aktivitas Pekerjaan Predecessor

Durasi (Hari) Manhour Cost (USD) Durasi (Hari) Manhour Cost (USD)

A Mobilization of Personnel and Equipment - 7 700 2450 7 700 2450

B Cable inspection & Continuity Test A 7 280 980 7 280 980

C Instrument Tag Item Calibration A 21 420 1470 18 540 1890

D Cellar Deck Area

D1 Cable Tray and Tubing Tray Support Installation A 14 1120 3920 10 1200 4200

D2 Cable Tray Installation D1 21 1260 4410 17 1360 4760

D3 Tubing Tray Installation D1 14 560 1960 12 720 2520

D4 Cover Tray Installation D7, D9 14 840 2940 12 960 3360

D5 Electrical Equipment Support Installation D1 12 240 840 10 300 1050

D6 Instrument Stanchion Installation D1 12 240 840 10 300 1050

D7 Electrical Equipment Installation D5 14 560 1960 12 600 2100

D8 Instrument Tag Item Installation & Hook up C, D3, D6 21 840 2940 17 1020 3570

(14)

D10 Cable Glanding & Termination D7, D9 24 1920 6720 21 2100 7350

E Main Deck Area

E1 Cable Tray and Tubing Tray Support Installation D1 21 1680 5880 17 1700 5950

E2 Cable Tray Installation E1 30 3600 12600 24 3840 13440

E3 Tubing Tray Installation E1 21 1260 4410 17 1360 4760

E4 Cover Tray Installation E7, E9 18 1440 5040 16 1600 5600

E5 Electrical Equipment Support Installation E1 14 280 980 12 360 1260

E6 Instrument Stanchion Installation E1 14 280 980 12 360 1260

E7 Electrical Equipment Installation E5 18 360 1260 16 480 1680

E8 Instrument Tag Item Installation & Hook up C, E3, E6 30 1800 6300 24 1920 6720

E9 Lay down / Pulling Cable B, E2 30 3000 10500 26 3120 10920

E10 Cable Glanding & Termination E7, E9 45 3600 12600 40 4000 14000

F Top Deck & Control Room Area

F1 Cable Tray Support Installation E1 12 480 1680 10 600 2100

F2 Cable Tray Installation F1 14 560 1960 12 720 2520

F3 Electrical Equipment Support Installation F1 7 280 980 5 300 1050

F4 Electrical Equipment Installation F3 12 840 2940 10 1000 3500

(15)

F6 Cable Glanding & Termination F4, F5 50 5000 17500 45 5400 18900

G Testing Activity

G1 Continuity & Megger Test F6, E10, D10 14 1120 3920 12 1320 4620

G2 Leak Test & Pressure Test E8, D8 14 840 2940 12 960 3360

G3 Precommissioning D4, E4, G1, G2 14 1400 4900 12 1440 5040

Total 40880 143080

Note :

Manhour tersebut diatas adalah waktu kerja karyawan dalam satuan jam dimana untuk proyek instalasi elektrikal instrumentasi ini standar

jam kerja karyawan adalah 10 jam per hari.

Rate manhour yag digunakan dalam data penelitian ini adalah USD 3.5/Jam, dimana rate manhour tersebut diatas melingkupi gaji

karyawan termasuk uang makan, transportasi dan akomodasi bagi karyawan, medical checkup untuk karyawan, peralatan keselamatan,

handtools (alat kerja), dan kebutuhan konsumables untuk mendukung pelaksanaan kerja.

(16)

4.4.1 Diagram Network

Dari data pada table 4.1 diatas maka disusun suatu diagram jaringan kerja

(network diagram) seperti pada lampiran 1. Dari data pada lampiran 1 maka

disusun suatu table network diagram sebagai berikut :

Tabel 4.2 Tabel Jaringan Kerja (CPM)

Aktivitas Predecessor Durasi ES EF LS LF FF TF Keterangan

A - 7 0 7 0 7 0 0 Jalur Kritis B A 7 7 14 7 68 0 54 C A 21 7 28 7 118 0 90 D1 A 14 7 21 7 21 0 0 Jalur Kritis D2 D1 21 21 42 21 103 0 61 D3 D1 14 21 35 21 127 0 92 D4 D7, D9 14 63 162 124 162 85 85 D5 D1 12 21 33 21 110 0 77 D6 D1 12 21 33 21 127 0 94 D7 D5 14 33 63 110 124 16 77 D8 C, D3, D6 21 35 93 127 148 37 92 D9 B, D2 21 42 63 103 124 0 61 D10 D7, D9 24 63 148 124 148 61 61 E1 D1 21 21 42 21 42 0 0 Jalur Kritis E2 E1 30 42 72 42 73 0 1 E3 E1 21 42 63 42 118 0 55 E4 E7, E9 18 102 162 103 162 42 42 E5 E1 14 42 56 42 85 0 29 E6 E1 14 42 56 42 118 0 62 E7 E5 18 56 102 85 103 28 29 E8 C, E3, E6 30 63 93 118 148 0 55 E9 B, E2 30 72 102 73 103 0 1 E10 E7, E9 45 102 148 103 148 1 1

(17)

F1 E1 12 42 54 42 54 0 0 Jalur Kritis F2 F1 14 54 68 54 68 0 0 Jalur Krtis F3 F1 7 54 61 54 86 0 25 F4 F3 12 61 98 86 98 25 25 F5 B, F2 30 68 98 68 98 0 0 Jalur Kritis F6 F4, F5 50 98 148 98 148 0 0 Jalur Kritis

G1 F6, E10, D10 14 148 162 148 162 0 0 Jalur Kritis

G2 E8, D8 14 93 162 148 162 55 55

G3 D4, E4, G1, G2 14 162 176 162 176 0 0 Jalur Kritis

Dari diagram network dan table diagram network diatas dapat diketahui

bahwa waktu normal penyelesaian pekerjaan instalasi elektrikal instrumentasi

adalah 176 hari dengan biaya penyelesaian pekerjaan sebesar USD 143.080.

Sedangkan aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam jalur kritis adalah:

A : Mobilization of personnel and equipment

D1 : Cable tray and tubing tray support installation at cellar deck area

E1 : Cable tray and tubing tray support installation at main deck area

F1 : Cable tray support installation at top deck & control room area

F2 : Cable tray installation at top deck & control room area

F5 : Lay down / pulling cable at top deck & control room area

F6 : Cable glanding and termination at top deck & control room area

G1 : Continuity and megger test

(18)

4.4.2 Slope Biaya Penyelesaian Proyek

Tabel 4.3 Slope Biaya Penyelesaian Proyek (CPM)

Normal

Percepatan (Crashing) Aktivitas Predec.

Durasi Cost Durasi Cost

Slope Biaya Remarks A - 7 2450 7 2450 0 Jalur Kritis B A 7 980 7 980 0 C A 21 1470 18 1890 140 D1 A 14 3920 10 4200 70 Jalur Kritis D2 D1 21 4410 17 4760 87.5 D3 D1 14 1960 12 2520 280 D4 D7, D9 14 2940 12 3360 210 D5 D1 12 840 10 1050 105 D6 D1 12 840 10 1050 105 D7 D5 14 1960 12 2100 70 D8 C, D3, D6 21 2940 17 3570 157.5 D9 B, D2 21 5880 17 5950 17.5 D10 D7, D9 24 6720 21 7350 210 E1 D1 21 5880 17 5950 17.5 Jalur Kritis E2 E1 30 12600 24 13440 140 E3 E1 21 4410 17 4760 87.5 E4 E7, E9 18 5040 16 5600 280 E5 E1 14 980 12 1260 140 E6 E1 14 980 12 1260 140 E7 E5 18 1260 16 1680 210 E8 C, E3, E6 30 6300 24 6720 70 E9 B, E2 30 10500 26 10920 105 E10 E7, E9 45 12600 40 14000 280 F1 E1 12 1680 10 2100 210 Jalur Kritis F2 F1 14 1960 12 2520 280 Jalur Kritis F3 F1 7 980 5 1050 35

(19)

F4 F3 12 2940 10 3500 280

F5 B, F2 30 8400 24 10080 280 Jalur Kritis

F6 F4, F5 50 17500 45 18900 280 Jalur Kritis

G1 F6, E10, D10 14 3920 12 4620 350 Jalur Kritis

G2 E8, D8 14 2940 12 3360 210

G3

D4, E4, G1,

G2

14 4900 12 5040 70 Jalur Kritis

Dari table diatas percepatan aktivitas pekerjaan (crashing) dilakukan terhadap

aktivitas pada jalur kritis dimulai dengan biaya slope terkecil.

Percepatan Aktivitas E1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {1, 4}

CL = 1

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 2. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 175 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Normal + (176 hari – 175 hari) slope biaya

= USD 143.080 + 17.5

= USD 143.090,5

Percepatan Aktivitas G3

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {1, 2}

(20)

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 3. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 174 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing E1 + (175 hari – 174 hari) slope biaya

= USD 143.090,5 + 70

= USD 143.160,5

Percepatan Aktivitas D1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {1, 4}

CL = 1

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 4. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 173 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing G3 + (174 hari – 173 hari) slope biaya

= USD 143.160,5 + 70

= USD 143.230,5

Percepatan Aktivitas F1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {1, 2}

CL = 1

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 5. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 172 hari. Percepatan aktivitas F1 menyebabkan terjadinya jalur

(21)

pada aktivitas E9. Dari percepatan aktivitas F1 pararel E9 diagram networknya

seperti pada lampiran 6. Sedagkan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing G3 + (173 – 172 hari) slope biaya pararel

= USD 143.230,5 + {(1) (210 + 105)}

= USD 143.545,5

Tabel diagram networknya menjadi sebagai berikut :

Tabel 4.4 Tabel Diagram Network Setelah Percepatan F1 pararel E9

Aktivitas Predecessor Durasi ES EF LS LF FF TF Keterangan

A - 7 0 7 0 7 0 0 Jalur Kritis B A 7 7 14 7 65 0 51 C A 21 7 28 7 115 0 87 D1 A 13 7 20 7 20 0 0 Jalur Kritis D2 D1 21 20 41 20 100 0 59 D3 D1 14 20 34 20 124 0 90 D4 D7, D9 14 62 159 121 159 83 83 D5 D1 12 20 32 20 107 0 75 D6 D1 12 20 32 20 124 0 92 D7 D5 14 32 62 107 121 16 75 D8 C, D3, D6 21 34 91 124 145 36 90 D9 B, D2 21 41 62 100 121 0 59 D10 D7, D9 24 61 145 121 145 60 60 E1 D1 20 20 40 20 40 0 0 Jalur Kritis E2 E1 30 40 70 40 74 0 4 E3 E1 21 40 61 40 115 0 54 E4 E7, E9 18 100 159 100 159 41 41 E5 E1 14 40 54 40 82 0 28 E6 E1 14 40 54 40 115 0 61 E7 E5 18 54 100 82 100 28 28

(22)

E8 C, E3, E6 30 61 91 115 145 0 54 E9 B, E2 26 70 96 74 100 0 4 E10 E7, E9 45 96 145 100 145 4 4 F1 E1 11 40 51 40 51 0 0 Jalur Kritis F2 F1 14 51 65 51 65 0 0 Jalur Krtis F3 F1 7 51 58 51 83 0 25 F4 F3 12 58 95 83 95 25 25 F5 B, F2 30 65 95 65 95 0 0 Jalur Kritis F6 F4, F5 50 95 145 95 145 0 0 Jalur Kritis

G1 F6, E10, D10 14 145 159 145 159 0 0 Jalur Kritis

G2 E8, D8 14 91 159 145 159 59 59

G3 D4, E4, G1, G2 13 159 172 159 172 0 0 Jalur Kritis

Percepatan Aktivitas F2

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {4, 2}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 7. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 170 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F1 + (172 hari – 170 hari) slope biaya

= USD 143.545,5 + 560

= USD 144.105,5

Percepatan Aktivitas F5

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 6}

(23)

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 8. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 168 hari. Percepatan aktivitas F5 menyebabkan terjadinya jalur

kritis baru yaitu aktivitas E2 – E9 – E10 dengan biaya slope terkecil USD 105

pada aktivitas E9. Dari percepatan aktivitas F1 pararel E9 diagram networknya

seperti pada lampiran 9. Sedangkan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F2 + (170 – 168 hari) slope biaya pararel

= USD 144.105,5 + {2 x (280 + 105)}

= USD 144.875,5

Percepatan Aktivitas F6

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {4, 5}

CL = 4

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 10. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 164 hari. Percepatan aktivitas F6 menyebabkan terjadinya jalur

kritis baru yaitu aktivitas E2 – E9 – E10 dengan biaya slope terkecil USD 105

pada aktivitas E9. Dari percepatan aktivitas F1 pararel E9 diagram networknya

seperti pada lampiran 11.Sedangkan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F5 + (168 – 164 hari) slope biaya pararel

= USD 144.875,5 + {4 x (280 + 105)}

(24)

Percepatan Aktivitas G1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {4, 2}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 12. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 162 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F6 + (164 hari – 162 hari) slope biaya

= USD 146.415,5 + (2 x 350)

= USD 147.115,5

4.5 Program Evaluation and Review Technique (PERT)

Tabel 4.5 Data Kegiatan Proyek (PERT)

Aktiitas Predecessor a m b te s v Remarks

A - 5 7 10 7 0.83 0.69 B A 6 7 10 7 0.67 0.44 C A 14 18 28 19 2.33 5.44 D1 A 12 14 18 14 1 1 D2 D1 14 18 28 19 2.33 5.44 D3 D1 12 14 19 15 1.17 1.36 D4 D7, D9 12 14 20 15 1.33 1.78 D5 D1 10 12 14 12 0.67 0.44 D6 D1 10 12 14 12 0.67 0.44 D7 D5 12 14 19 15 1.17 1.36 D8 C, D3, D6 18 21 30 22 2 4 D9 B, D2 14 21 28 21 2.33 5.44

(25)

D10 D7, D9 20 24 30 24 1.67 2.78 E1 D1 14 21 24 20 1.67 2.78 E2 E1 21 28 35 28 2.33 5.44 E3 E1 17 20 24 20 1.17 1.36 E4 E7, E9 14 18 24 18 1.67 2.78 E5 E1 12 14 19 15 1.17 1.36 E6 E1 12 14 18 14 1 1 E7 E5 14 16 21 17 1.17 1.36 E8 C, E3, E6 24 30 35 30 1.83 3.36 E9 B, E2 24 30 35 30 1.83 3.36 E10 E7, E9 37 45 55 45 3 9 F1 E1 10 12 14 12 0.67 0.44 F2 F1 12 14 18 14 1 1 F3 F1 5 7 10 7 0.83 0.69 F4 F3 10 12 14 12 0.67 0.44 F5 B, F2 24 30 35 30 1.83 3.36 F6 F4, F5 40 48 59 49 3.17 10.03 G1 F6, E10, D10 10 14 17 14 1.17 1.36 G2 E8, D8 12 14 18 14 1 1 G3 D4, E4, G1, G2 12 14 17 14 0.83 0.69

(26)

Dari table data diatas maka disusun suatu diagram network seperti pada lampiran

13. Dari data lampiran 13 disusun suatu table diagram network sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tabel Diagram Network Waktu Normal (PERT)

Aktivitas Predecessor Durasi ES EF LS LF FF TF Keterangan

A - 7 0 7 0 7 0 0 Jalur Kritis B A 7 7 14 7 67 0 53 C A 19 7 26 7 116 0 90 D1 A 14 7 21 7 21 0 0 Jalur Kritis D2 D1 19 21 40 21 101 0 61 D3 D1 15 21 36 21 124 0 88 D4 D7, D9 15 61 160 122 160 84 84 D5 D1 12 21 33 21 107 0 74 D6 D1 12 21 33 21 124 0 91 D7 D5 15 33 61 107 122 13 74 D8 C, D3, D6 22 36 91 124 146 33 88 D9 B, D2 21 40 61 101 122 0 61 D10 D7, D9 24 61 146 122 146 61 61 E1 D1 20 21 41 21 41 0 0 Jalur Kritis E2 E1 28 41 60 41 71 0 2 E3 E1 20 41 61 41 116 0 55 E4 E7, E9 18 99 160 101 160 43 43 E5 E1 15 41 56 41 84 0 28 E6 E1 14 41 55 41 116 0 61 E7 E5 17 56 99 84 101 26 28 E8 C, E3, E6 30 61 91 116 146 0 55 E9 B, E2 30 69 99 71 101 0 2 E10 E7, E9 45 99 146 101 146 2 2 F1 E1 12 41 53 41 53 0 0 Jalur Kritis

(27)

F2 F1 14 53 67 53 67 0 0 Jalur Kritis

F3 F1 7 53 60 53 85 0 25

F4 F3 12 60 97 85 97 25 25

F5 B, F2 30 67 97 67 97 0 0 Jalur Kritis

F6 F4, F5 49 97 146 97 46 0 0 Jalur Kritis

G1 F6, E10, D10 14 146 160 146 160 0 0 Jalur Kritis

G2 E8, D8 14 91 160 146 160 55 55

G3 D4, E4, G1, G2 14 160 174 160 174 0 0 Jalur Kritis

Tabel 4.7 Slope Biaya Penyelesaian Proyek (PERT)

Normal Percepatan (Crashing) Akt. Predec.

Durasi Manhour Cost Durasi Manhour Cost

Slope Biaya Remarks A - 7 700 2,450 7 700 2,450 0 Jalur Kritis B A 7 280 980 7 280 980 0 C A 19 380 1,330 17 510 1,785 228 D1 A 14 1,120 3,920 10 1,200 4,200 70 Jalur Kritis D2 D1 19 1,140 3,990 15 1,200 4,200 53 D3 D1 15 600 2,100 13 780 2,730 315 D4 D7, D9 15 900 3,150 13 1,040 3,640 245 D5 D1 12 240 840 10 300 1,050 105 D6 D1 12 240 840 10 300 1,050 105 D7 D5 15 600 2,100 13 650 2,275 88 D8 C, D3, D6 22 880 3,080 18 1,080 3,780 175 D9 B, D2 21 1,680 5,880 17 1,700 5,950 18 D10 D7, D9 24 1,920 6,720 21 2,100 7,350 210 E1 D1 20 1,600 5,600 16 1,760 6,160 140 Jalur Kritis E2 E1 28 3,360 11,760 22 3,520 12,320 93 E3 E1 20 1,200 4,200 16 1,280 4,480 70 E4 E7, E9 18 1,440 5,040 16 1,600 5,600 280 E5 E1 15 300 1,050 13 390 1,365 158 E6 E1 14 280 980 12 360 1,260 140

(28)

E7 E5 17 340 1,190 15 450 1,575 193 E8 C, E3, E6 30 1,800 6,300 24 1,920 6,720 70 E9 B, E2 30 3,000 10,500 26 3,120 10,920 105 E10 E7, E9 45 3,600 12,600 40 4,000 14,000 280 F1 E1 12 480 1,680 10 600 2,100 210 Jalur Kritis F2 F1 14 560 1,960 12 720 2,520 280 Jalur Kritis F3 F1 7 280 980 5 300 1,050 35 F4 F3 12 840 2,940 10 1,000 3,500 280 F5 B, F2 30 2,400 8,400 24 2,880 10,080 280 Jalur Kritis F6 F4, F5 49 4,900 17,150 44 5,280 18,480 266 Jalur Kritis G1 F6, E10, D10 14 1,120 3,920 12 1,320 4,620 350 Jalur Kritis G2 E8, D8 14 840 2,940 12 960 3,360 210 G3 D4, E4, G1, G2 14 1,400 4,900 12 1,440 5,040 70 Jalur Kritis Percepatan Aktivitas G3

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 2}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 14. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 172 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Normal + (174 hari – 172 hari) slope biaya

= USD 141.470 + 140

(29)

Percepatan Aktivitas D1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 4}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 15. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 170 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing G3 + (172 hari – 170 hari) slope biaya

= USD 141.610 + 140

= USD 141.750

Percepatan Aktivitas E1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 4}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 16. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 168 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing D1 + (170 hari – 168 hari) slope biaya

= USD 141.750 + 280

= USD 142.030

Percepatan Aktivitas F1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 2}

(30)

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 17. Percepatan F1

menyebabkan jalur kritis baru yaitu aktivitas E2 – E9 – E10 dengan slope biaya

percepatan terkecil 93 pada aktivitas E2 sehingga diagram network percepatannya

menjadi seperti pada lampiran 18. Waktu penyelesaian proyek menjadi 166 hari

dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing E1 + (168 – 166 hari) slope biaya Pararel

= USD 142.030 + {(280+93) x 2}

= USD 142.776

Percepatan Aktivitas F6

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 5}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 19. Percepatan F6

menyebabkan jalur kritis baru yaitu aktivitas E2 – E9 – E10 dengan slope biaya

percepatan terkecil 93 pada aktivitas E2 sehingga diagram network percepatannya

menjadi seperti pada lampiran 20. Waktu penyelesaian proyek menjadi 164 hari

dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F1 + (168 – 164 hari) slope biaya pararel

= USD 142.776 + {(93 + 266) x 2}

(31)

Percepatan Aktivitas F2

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 2}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 21. Percepatan F2

menyebabkan jalur kritis baru yaitu aktivitas E2 – E9 – E10 dengan slope biaya

percepatan terkecil 93 pada aktivitas E2 sehingga diagram network percepatannya

menjadi seperti pada lampiran 22. Waktu penyelesaian proyek menjadi 162 hari

dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F6 + (164 – 162 hari) slope biaya pararel

= USD 143.494 + {(93 + 280) x 2}

= USD 144.240

Percepatan Aktivitas F5

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 6}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 23. Percepatan F5

menyebabkan jalur kritis baru yaitu aktivitas E2 – E9 – E10 dengan slope biaya

percepatan terkecil 93 pada aktivitas E2 sehingga diagram network percepatannya

menjadi seperti pada lampiran 24. Waktu penyelesaian proyek menjadi 160 hari

dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F2 + (162 – 160 hari) slope biaya pararel

= USD 144.240 + {(93 + 280) x 2}

(32)

Percepatan Aktivitas G1

CL = min {FF, Crash limit}

CL = min {2, 2}

CL = 2

Diagram network percepatannya seperti pada lampiran 25. Waktu penyelesaian

proyek menjadi 158 hari dengan biaya penyelesaian proyek sebesar :

Biaya crashing = Biaya Crashing F2 + (160 – 158 hari) slope biaya

= USD 144.986 + 700

Gambar

Gambar 4.1 Contoh Konstruksi Anjungan Lepas Pantai
Gambar 4.2 Kabel yang harus diinspeksi dan continuity check
Gambar 4.4 Cable tray lengkap dengan support yang sudah terpasang
Gambar 4.6 Instrument tag item yang terpasang diatas stanchion  10. Electrical equipment installation
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ogg Vorbis encoder secara normal tidak berdasarkan pada bit rate saja, namun juga berdasarkan pada faktor kualitas yang besarnya berkisar antara '-1' (terendah) hingga '10'

Apabila pesan telah diterima, maka akan muncul interface berikut ini pada layar emulator Anda... Perhatikan layar console Anda dan dapatkan pesan

Penelitian yang dilakukan oleh Robiah (2015) yang mengenai Kesulitan-kesulitan Calon Guru dalam Penguasaan Keterampilan Dasar Mengajar Pada Mata Kuliah Pengajaran Mikro

Semakin tinggi keuntungan yang di peroleh menunjukkan perusahaan memiliki persediaan kas yang cukup sehingga perusahaan memiliki kemampuaan untuk membagikan laba

Telah menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny”A” dengan hipotermi sedang di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai pengaruh dewan direksi, komisaris independen, dan komite lingkungan terhadap pengungkapan emisi karbon

Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi pada kondisi subjek yang di teliti, dengan adanya pengontrolan ketat pada faktor- faktor luar

Gambar 5: Grafik Hasil Titik Pencocokan Citra Bawah laut dengan Koreksi Gamma dan Histogram Equalization Dari 50 buah tersebut diuji dengan algoritma SIFT tanpa peningkatan