• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DESAIN PRODUK, CITRA MEREK DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN SANDAL BIBELI TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DESAIN PRODUK, CITRA MEREK DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN SANDAL BIBELI TASIKMALAYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DESAIN PRODUK, CITRA MEREK DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PADA PERUSAHAAN SANDAL BIBELI TASIKMALAYA Ryan Rudiana

093402013 ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh desain produk, citra merek dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen pada Perusahaan Sandal Bibeli Tasikmalaya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa desain produk, citra merek, dan diferensiasi produk secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen Perusahaan sandal Bibeli. Disarankan kepada perusahaan untuk merancang produk baru dengan accesories yang lebih menarik, mempromosikan produk dengan merek Bibeli sehingga citra merek akan semakin baik, memperbanyak model dan Tampilan produk (selop, capit, highheels, teplek) agar konsumen memiliki banyak alternatif pilihan dan lebih puas dalam berbelanja, dan meningkatkan kualitas desain produk, citra merek dan diferensiasi produk agar kepuasan konsumen terus meningkat.

Kata Kunci: desain produk, citra merek, diferensiasi produk, kepuasan konsumen.

ABSTRACT

The purpose of this research was to know and analyze the effect of product design, brand image, and product differentiation to customer satisfaction of Bibeli Sandals Company Tasikmalaya.

The research method used was a survey research method, data collecting technique done through interviews, documentation study and questionaire. The analytical tool used was path analysis.

From the results showed that product design, brand image, and product differentiation partially and simultaneously have a significant impact on the Company of customer satisfaction Bibeli sandals. Suggested to the company to design new products with more attractive accesories, promote brand products Bibeli so the better brand image, multiply the model and display products (slippers, claw, highheels, teplek) that consumers have many alternatives and more satisfied in the shop and improve the quality of product design, brand image and product differentiation in order to continue to increase customer satisfaction.

(2)

PENDAHULUAN

Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada konsumen sebagai tujuan utama. Dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini perusahaan perlu memanfaatkan sumber dayanya dengan optimal, termasuk berusaha menciptakan atau melakukan rekayasa yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen.

Persaingan ini juga terjadi pada industri di bidang produksi dimana banyak perusahaan yang memanfaatkan peluang untuk memproduksi sandal yang berkualitas, menarik, dan terjangkau oleh masyarakat. Semakin tingginya tingkat permintaan masyarakat akan kebutuhan sandal, maka membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam memilih berbagai sandal yang ditawarkan oleh perusahaan sandal. Untuk itu produsen memerlukan strategi dengan tujuan mencapai keunggulan bersaing dan memerlukan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk sehingga setiap perusahaan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumennya.

Perubahan perilaku komsumen menyebabkan kebutuhan akan barang baik barang industri maupun barang konsumsi akan mengalami peningkatan dan sangat selektif dalam memilih. Kebutuhan konsumen ini dapat dipenuhi dengan beranekaragamnya merek yang beredar dipasar. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan harus dapat mencermati kebutuhan dan keinginan target konsumennya dengan desain produk yang inovatif agar menimbulkan minat untuk membeli produk tersebut. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh perusahaan sandal Bibeli Tasikmalaya yang selalu berupaya untuk memenuhi harapan konsumen dengan memproduksi sandal untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Perusahaan sandal Bibeli merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi. Perusahaan sandal Bibeli, memproduksi sandal dari mulai sandal anak-anak sampai dewasa dengan berbagai macam jenis dan bentuk. Dalam usahanya untuk selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan efektif dan perusahaan perlu melakukan berbagai strategi dalam perencanaan yang matang dalam setiap produksinya. Salah satu perencanaan mengenai produk yang berkaitan dengan desain. Desain produk (product design) merupakan tahap perencanaan yang kreatif mengenai sifat-sifat atau ciri-ciri daripada barang jadi dengan maksud agar ada hubungan antara bagian-bagian dan fungsinya masing-masing yang akan dapat meyakinkan konsumen. Desain produk yang disesuaikan dengan keinginan dan harapan konsumen akan menentukan kepuasan konsumen.

Selain desain produk, citra merek juga merupakan sesuatu yang sangat penting bagi konsumen maupun produsen. Karena citra merek yang baik akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Merek merupakan atribut perusahaan, berbagai nama merek yang diberikan tidak lain adalah sebagai atribut atau ciri dari produk dengan segala manfaat dan kesan yang ditimbukan. Perusahaan dapat menonjolkan keunggulan karakteristik fisik dan manfaat yang dapat diberikan dari produk atau merek tersebut, sehingga konsumen akan menilai dan memilih produk atau merek mana yang paling baik dan pada akhirnya akan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Lebih dari itu, perusahaan harus mampu mempertahankan konsumen yang ada dan sedapat mungkin menarik konsumen yang baru. Pemilihan merek untuk suatu jenis produk perlu sekali

(3)

dipertimbangkan karena jelas bahwa merek yang dipilih mempunyai pengaruh terhadap citra merek itu sendiri. Citra merek yang positif sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mencapai keberlangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya ditentukan oleh factor-faktor yang dapat menciptakan keunggulan produk dimata konsumen dn bagaimana mengkomunikasikan keunggulan tersebut kepada konsumen. Begitu pula yang dilakukan oleh Perusahaan Sandal Bibeli yang terus berupaya membuat diferensiasi produk dalam rangka menciptakan keunggulan produknya.

Diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan menawarkan produk perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif (memiliki sesuatu yang lebih baik), unik untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Dengan demikian dapat memaksimalkan total penjualan sebagai dasar memasuki dan memenangkan persaingan. Perusahaan harus dapat membuat langkah-langkah strategis untuk dapat terus bersaing dengan competitor. Diferensiasi merupakan strategi yang membuat produk berbeda dengan competitor bhakan melebihinya, sehingga hasilnya dapat dinilai oleh konsumen dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi pilihan dan kepuasan konsumen yang paling istimewa.

Untuk memahami sekaligus untuk mempengaruhi kepuasan konsumen, Sandal Bibeli harus menjaga citra mereknya supaya kesan yang ditimbulkan konsumen baik. Adapun cara yang telah dilakukan oleh Perusahaan Bibeli untuk meningkatkan citra mereknya adalah dengan meningkatkan kualitas dan disain produk yang menarik.

Perusahaan Sandal Bibeli memiliki target pasar untuk semua kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa,dalam membuat produknya yaitu sandal jepit,kokop,talincang dan bapau aladin. Perusahaan Sandal Bibeli memfokuskan desain produknya yang bervariasi dengan trend yang disukai konsumen. Dalam upaya menghadapi persaingan, Perusahaan Sandal Bibeli senantiasa menjaga citra merek produknya dengan baik dan melakukan perencanaan produknya dengan melihat akan kebutuhan para konsumennya, misalnya dengan bentuk atau desainnya, kualitas bahannya yang baik serta harga yang terjangkau untuk mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap produk tersebut.

Permasalahan yang dihadapi Perusahaan Sandal Bibeli dibidang industri sandal sangat erat kaitannya dengan trend, terutama pada dunia fashion yang cepat berubah perusahaan dituntut harus menyesuaikan desain produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Selain itu untuk meningkatkan penjualan produknya dan membedakan produknya dengan para pesaing Perusahaan Sandal Bibeli melakukan strategi pemasaran diferensiasi produk. Perusahaan terus berinovasi agar unggul dan dapat menguasai pasar, dengan menawarkan keunikan-keunikan pada produk sandal Bibeli, perusahaan berharap produknya menjadi perhatian para konsumen sehingga mereka akan tertarik untuk melakukan pembelian pada produk tersebut dengan harapan tercapainya kepuasan.

Dengan dilaksanakannya strategi pemasaran mengenai desain produk, citra merek dan diferensiasi produk diharapkan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat memberikan kepuasan konsumen terhadap produk sandal Bibeli. Namun masalahnya sampai saat ini belum diketahui pengaruh desain produk, citra merek dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen. Maka dari itu perlu adanya penelitian mengenai pengaruh desain produk, citra merek dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen.

(4)

Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan, mendorong untuk melakukan penelitian mengenai desain produk, citra merek dan diferensiasi produk serta pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : “PENGARUH DESAIN PRODUK, CITRA MEREK DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN SANDAL BIBELI.”

KERANGKA PEMIKIRAN

Pertimbangan utama yang paling dasar dari suatu usaha produksi ialah menentukan produk apa yang akan dihasilkan dan dijual. Suatu produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminati, dicari-cari, digunakan dan dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar perlu dilakukan perencanaan produksi yang matang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan merencanakan desain. Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style), desain selain mempertimbangkan factor penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing.

Menurut Kotler (2005:332) mengartikan :

“Desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan.”

Perusahaan harus melakukan perencanaan yang matang dalam membuat desain produk yang menarik supaya memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Desain produk yang disesuaikan dengan keinginan dan harapan konsumen akan menentukan kepuasan konsumen. Menurut Fandy Tjiptono (2001: 110) atribut dalam merancang suatu produk harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Derajat kepentingan (importance), artinya sangat bernilai dimata sebagian besar pelanggan.

2. Keunikan (distinctiveness), artinya atribut ini tidak ditawarkan oleh perusahaan lain. Biasanya dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan pesaingnya.

3. Superioritas, artinya lebih unggul dibandingkan dengan yang lainnya walaupun mendapatkan manfaat yang sama.

4. Dapat dikomunikasikan (communicability), artinya dapat dikomunikasikan walaupun sangat sederhana.

5. Preemptive, artinya produk yang ditawarkan tidak mudah ditiru.

6. Terjangkau (affordability) pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar.

Masalah merek juga merupakan masalah yang penting dalam strategi produk. Merek yang baik membantu membangun citra bagi perusahaan. Dengan cara dari merek yang baik maka konsumen akan memilih produk tersebut dibandingkan dengan produk yang sama dengan merek lain. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai citra merek, maka adapun pengertian citra merek.

(5)

Menurut Keller (2008:51) :

“Citra merek adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek tersebut yang tersimpan dalam pikiran konsumen.”

Dengan citra merek yang positif dimata konsumen berdasarkan persepsi merek akan produk tersebut, maka akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa citra merek berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dengan strategi menciptakan citra merek yang positif di masyarakat, pasti akan memberikan kepuasan kepada konsumen, dan akhirnya secara sadar maupun tidak sadar konsumen akan memilih produk yang memiliki citra merek yang positif.

Menurut Stanton (1995) merek mempermudah konsumen mengidentifikasikan produk atau jasa. Merek juga bisa membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang yang sama jika mereka membeli ulang. Sebuah merek yang baik harus memiliki karakteristik-karakteristik seperti di bawah ini :

1. Mengingatkan sesuatu tentang karakteristik produk.

2. Mudah dieja, dibaca dan diingat. Sederhana, pendek dan nama satu suku kata. 3. Mempunyai ciri khas tersendiri.

4. Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan di lini produk.

5. Bisa didaftarkan dan dilindungi hak paten.

Agar citra merek dapat terbentuk sesuai identitas merek yang diharapkan oleh perusahaan, maka perusahaaan harus mampu untuk memahami dan mengekploitasi unsur-unsur yang membentuk atau mempengaruhi suatu merek menjadi merek yang memiliki citra baik. Citra merek ini diharapkan dapat menghasilkan suatu kualitas yang penting menurut persepsi konsumen.

Setelah konsumen menggunakan suatu produk tersebut maka akan timbul persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Jika produk tersebut telah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan membentuk citra yang positif terhadap merek dan mempengaruhi keputusan pembelian sehingga menciptakan kepuasan terhadap konsumen. Sedangkan jika kebutuhan atau keinginan konsumen tidak terpenuhi maka tidak akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen karena tidak akan merasa puas.

Menurut Lilin Fitria Ningsih (http://etd.eprints.ums.ac.id, 2009), persepsi yang berbeda menciptakan segmentasi pasar sehingga perusahaan harus berhati hati dalam membangun suatu citra dimasyarakat, apabila perusahaan salah dalam membangun citra akan membuat masyarakat salah dalam mempersepsikan produk tersebut. Kepuasan dapat terbentuk dari atribut-atribut yang ada pada produk tersebut seperti : kualitas, warna, desain, kemasan, merek, pelayanan dan lain sebagainya. Desain produk dan citra merek khususnya akan sangat mempengaruhi kepuasan konsumen karena baik dan buruknya desain produk serta citra merek suatu produk dalam hal ini pakaian akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri pemakainya. Hal tersebut menunjukan bahwa desain produk dan citra merek akan mempengaruhi kepuasan konsumen. Selain itu desain produk yang telah dilakukan dengan baik sesuai dengan kebutuhan konsumen akan menciptakan citra yang positif sehingga konsumen

(6)

diharapkan akan memberitahukan produk kepada yang lain. Sedangkan jika desain produk tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen maka citra yang dihasilkan pun akan negatif dan konsumen akan merasa tidak puas akan produk yang mereka gunakan.

Setiap perusahaan dituntut untuk menciptakan produk yang terbaik agar mampu bersaing dan meraih konsumen. Produk terbaik yang diciptakan dan ditawarkan oleh perusahaan harus dapat dibedakan dengan produk yang dihasilkan dan ditawarkan oleh perusahaan lain, dengan kata lain perusahaan harus mampu menciptakan diferensiasi pada produknya.

Menurut Pamela M.C. Tambunan (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan. Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen.

Difersensiasi produk yang diciptakan oleh perusahaan harus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, hal ini bertujuan agar konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga konsumen tidak akan beralih membeli produk lain yang ditawarkan oleh perusahaan lain.

Untuk mengetahui diferensiasi produk pada penelitian ini disesuaikan dengan parameter menurut Kotler (2002:329), mengemukakan bahwa “ Produk-produk fisik itu bervariasi dalam potensinya untuk diferensiasi. Disini penjual menghadapi banyak sekali parameter rancangan yang mencakup:

1. Bentuk

2. Keistimewaan ( feature ) 3. Mutu kinerja

4. Mutu kesesuaian

5. Daya tahan ( Durability) 6. Keandalan (reliability) 7. Mudah diperbaiki.”

Pada umumnya manusia bertindak rasional dan mempertimbangkan segala jenis informasi yang tersedia dan mempertimbangkan segala sesuatu yang bisa muncul dari tindakannya sebelum melakukan sebuah prilaku tertentu. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa desain produk merupakan unsure penting yang menjadi dasar pemberian kepuasan kepada konsumen, serta citra merek yang positif berdasarkan persepsi akan produk tersebut, maka akan memungkinkan konsumen merasa puas. Dengan digunakannya strategi diferensiasi produk yang baik dan tepat, akan menjadi nilai positif untuk perusahaan, dimana konsumen akan merasa puas terhadap produk yang diberikan oleh perusahaan.

Menurut Kotler (2002:42)

“Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan –harapannya”.

(7)

Dengan terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan manfaat yakni, selain perusahaan memperoleh keuntungan juga terciptamya konsumen yang loyal dan terbentuknya citra perusahaan yang baik dimata konsumen.

HIPOTESIS

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

“Terdapat pengaruh desain produk, citra merek dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen baik secara parsial maupun simultan pada Perusahaan Sandal Bibeli Tasikmalaya.”

OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent variable) yaitu desain produk (X1), citra merek (X2), diferensiasi produk (X3), kemudian varibel terikat (dependent variable) adalah kepuasan konsumen (Y) di Perusahaan Sandal Bibeli Tasikmalaya. Objek penelitian ditujukan pada konsumen sandal Bibeli.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Menurut Masri Singarimbun (2000:40) metoder survey (explanatory survey) yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Besarnya pengaruh desain produk (X1), citra merk (X2) dan diferensiasi produk

(X2) terhadap kepuasan konsumen (Y) pada produk perusahaan sandal Bibeli

Tasikmalaya, baik secara parsial maupun simultan, dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel, dengan menggunakan path analysis. Sebelumnya data yang diperoleh dalam skala ordinal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya kemudian diubah dengan metode successive interval (MSI) menjadi data berskala interval.

Analisis Jalur

Analisis jalur digunakan untuk mencari koefisien jalur yang menggambarkan nilai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam perhitungan analisis jalur digunakan SPSS versi 16 untuk menghitung korelasi antar variable independen, dan untuk mencari koefisien jalur. Adapun hasil perhitungan analisis jalur dapat dilihat pada diagram jalur pada gambar dibawah ini:

(8)

Gambar

Besar Pengaruh Struktural antara Variabel X1, X2, X3, terhadap Y

Dari gambar tersebut, dapat diketahui nilai koefisien jalur antara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun untuk perhitungan nilai koefisien jalur antara variable independen dengan variabel dependen dapat dilihat pada table Coefficients output SPSS (terlampir), dan nilai korelasi antar variable independen dapat dilihat pada table correlation output SPSS (terlampir). Nilai koefisien jalur variabel desain produk (X1) terhadap kepuasan konsumen (Y) sebesar 0,089, nilai koefisien jalur

variabel citra merek (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y) sebesar 0,454, nilai

koefisien jalur variabel diferensiasi produk (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y)

sebesar 0,438, dan nilai korelasi antara desain produk (X1) dengan citra merek (X2)

sebesar 0,860, nilai korelasi antara desain produk (X1) dengan diferensiasi produk (X3)

sebesar 0,811, nilai korelasi antara Citra merek (X2) dengan diferensiasi produk (X3)

sebesar 0,697. Dari tabel model summary (terlampir) diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,815.

Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,815, maka diperoleh nilai koefisien non determinasi sebesar 0,185. Hal tersebut menunjukkan masih ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen selain desain produk, citra merek, dan diferensiasi produk.

Dari nilai koefisien jalur dan korelasi tersebut, kemudian digunakan untuk mencari pengaruh proporsional setiap variabel independen terhadap variabel dependen, rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung X1, X2 , dan X3 Terhadap Y

No Nama Variabel Formula

1 Desain Produk

a. Pengaruh Langsung X1 Tehadap Y ( yx1)( yx1) 0,008

b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2 ( yx1) ( rx1x2)( yx2) 0,035

c. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X3 ( yx1)( rx1x3)( yx3) 0,032

Pengaruh X1 Total Terhadap Y a+b+c……(1) 0,074

2 Citra Merek

d. Pengaruh Langsung X2 Tehadap Y ( yx2)( yx2) 0,206

e. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X1 ( yx2)( rx1x2)( yx1) 0,035 = 0,185 Kepuasan Konsumen (Y) Desain Produk (X1) Citra Merek (X2) Diferensiasi Produk (X3) YX1= 0,089 YX2=0,454 YX3=0,438 rX1X2= 0,860 rX2X3= 0,697 rX1X3 = 0,811

(9)

f. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X3 ( yx2)( rx2x3)( yx3) 0,139

Pengaruh X2 Total Terhadap Y d+e+f……..(2) 0,379

3 Diferensiasi Produk

g. Pengaruh Langsung X3 Tehadap Y ( yx3)( yx3) 0,192

h. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X1 ( yx3)( rx1x3)( yx1) 0,032

i. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X2 ( yx3)( rx2x3)( yx2) 0,139

Pengaruh X3 Total Terhadap Y g+h+i……..(3) 0,362

Total Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y (1)+(2)+(3)=kd 0,815

Pengaruh lain yang tidak diteliti 1-kd=knd 0,185

Desain produk secara langsung akan dapat berpengaruh pada kepuasan konsumen sebesar 0,8%, sedangkan pengaruh desain produk terhadap kepuasan konsumen melalui hubungannya dengan citra merek sebesar 3,5%, dan pengaruh desain produk terhadap kepuasan konsumen melalui hubungannya dengan diferensiasi produk sebesar 3,2%, dengan demikian secara total variabel desain produk akan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar 7,4%. Artinya, semakin baik Perusahaan sandal Bibeli menetapkan desain produk maka kepuasan konsumen akan semakin meningkat.

Citra merek secara langsung akan dapat berpengaruh pada kepuasan konsumen sebesar 20,6%, sedangkan pengaruh citra merek terhadap kepuasan konsumen melalui hubungannya dengan desain produk sebesar 3,5%, pengaruh citra merek terhadap kepuasan konsumen melalui hubungannya dengan diferensiasi produk sebesar 13,9%, dengan demikian secara total variabel citra merek akan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar 37,9%. semakin baik citra merek yang dimiliki Perusahaan sandal Bibeli maka kepuasan konsumen akan semakin meningkat.

Diferensiasi Produk secara langsung akan dapat berpengaruh pada kepuasan konsumen sebesar 19,2%, sedangkan pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen melalui hubungannya dengan desain produk sebesar 3,2%, pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen melalui hubungannya dengan citra merek sebesar 13,9%, dengan demikian secara total variabel citra merek akan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar 36,2%. semakin baik diferensiasi produk yang dilakukan Perusahaan sandal Bibeli maka kepuasan konsumen akan semakin meningkat.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .903a .815 .807 4.655076

a. Predictors: (Constant), Diferensiasi_produk, Citra_merek, Desain_produk

Total pengaruh secara proporsional variabel desain produk, citra merek, dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen sama dengan nilai koefisien determinasi (R2) pada table model summary output SPSS. nilai koefisien determinasi yaitu 0,074 + 0,379 + 0,362 = 0,815. Dari nilai koefisien determinasi tersebut diketahui bahwa pengaruh variabel desain produk, citra merek, dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen secara simultan atau bersama-sama adalah sebesar 81,5%, sedangkan 16,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil

(10)

perhitungan tersebut diketahui bahwa pengaruh variabel citra merek lebih dominan daripada desain produk dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen Perusahaan sandal Bibeli.

Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara desain produk (X1), citra merk (X2) dan diferensiasi produk (X2)

terhadap kepuasan konsumen (Y), sedangkan secara parsial menggunakan uji-t, dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi 16.0.

1. Pengujian secara parsial

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19.941 3.545 5.625 .000 Desain_produk .212 .299 .089 1.708 .001 Citra_merek .844 .190 .454 4.450 .000 Diferensiasi_produk 1.131 .230 .438 4.918 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan_konsumen

Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh ttabel

sebesar 1,666 sedangkan hasil pengujian uji t diperoleh thitung desain produk sebesar

1,708. Jadi, thitung desain produk > ttabel, sehingga dapat diartikan variabel desain produk

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen Perusahaan sandal Bibeli.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh ttabel

sebesar 1,666, sedangkan hasil pengujian uji t diperoleh thitung citra merek sebesar 4,450.

Jadi, thitung citra merek > ttabel, sehingga dapat diartikan variabel citra merek secara

parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen Perusahaan sandal Bibeli.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh ttabel

sebesar 1,666, sedangkan hasil pengujian uji t diperoleh thitung Diferensiasi produk

sebesar 4,918. Jadi, thitung Diferensiasi produk > ttabel, sehingga dapat diartikan variabel

Diferensiasi produk secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen Perusahaan sandal Bibeli.

2. Pengujian koefisien jalur secara keseluruhan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6502.556 3 2167.519 100.025 .000a

Residual 1473.542 68 21.670

Total 7976.098 71

a. Predictors: (Constant), Diferensiasi_produk, Citra_merek, Desain_produk b. Dependent Variable: Kepuasan_konsumen

(11)

Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan df1=3 yang

diperoleh dari df1=k -1 serta df2=68 yang diperoleh dari df2=n – k. Dimana k adalah

jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel. Maka, diperoleh Ftabel sebesar 2,74 sedangkan hasil perhitungan uji F diperoleh Fhitung sebesar

100,025. Jadi Fhitung > Ftabel, sehingga dapat diartikan variabel desain produk, citra

merek, dan diferensiasi produk secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen Perusahaan sandal Bibeli.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut:

1. Desain produk perusahaan sandal Bibeli Tasikmlaaya dalam klasifikasi sangat baik. Artinya, desain produk perusahaan sandal Bibeli Tasikmalaya berhasil menciptakan kepuasan konsumen. Hal tersebut ditunjukan dengan produk sandal Perusahaan Bibeli yang memiliki citra tersendiri di benak konsumen, Sandal yang ditawarkan Perusahaan Bibeli unik dengan accesories yang menarik, spesifikasi Produk sandal Perusahaan Bibeli lebih unggul daripada sandal lain yang sejenis, melakukan penawaran yang menarik dengan promo harga, produk sandal Perusahaan Bibeli tidak mudah ditiru pesaing, dan harga produk sandal Perusahaan Bibeli terjangkau.

2. Citra merk produk perusahaan sandal Bibeli Tasikmalaya dalam klasifikasi sangat baik. Artinya, perusahan sandal Bibeli Tasikmalaya berhasil membuat citra merk yang dapat merangsang kepuasan konsumen. Hal tersebut ditunjukkan dengan Merek Bibeli yang mudah diucapkan, mudah diingat, Produk sandal Perusahaan Bibeli tidak mudah dikenali, dan mutu Produk sandal Perusahaan Bibeli tidak diragukan.

3. Diferensiasi produk pada perusahaan sandal Bibeli Tasikmalaya dalam klasifikasi sangat baik. Artinya, Perusahaan sandal Bibeli Tasikmalaya berhasil membuat tampilan produk, keuninkan produk, kualitas bahan sandal, ukuran sandal, tingkat ketahanan produk, produk sandal yang aman dan nyaman dipakai konsumen dan memiliki standar kualitas produk.

4. kepuasan konsumen terhadap produk perusahaan sandal Bibeli Tasikmalaya dalam klasifikasi baik. Artinya, Perusahaan sandal Bibeli Tasikmalaya berhasil menciptakan Desain Produk, Citra merk dan diferensiasi produk yang semenarik mungkin agar dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian, yang diharapkan akan terciptanya kepuasan dan loyalitas konsumen.

5. Desain produk, citra merek, dan diferensiasi produk secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen Perusahaan sandal Bibeli.

SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan diambil dari poin terendah dari indikator tiap variabel adalah:

1. Merancang produk baru dengan accesories yang lebih menarik.

2. Mempromosikan produk dengan merek Bibeli sehingga citra merek akan semakin baik.

(12)

3. Memperbanyak model dan Tampilan produk (selop, capit, highheels, teplek) agar konsumen memiliki banyak alternatif pilihan dan lebih puas dalam berbelanja.

4. Meningkatkan kualitas desain produk, citra merek dan diferensiasi produk agar kepuasan konsumen terus meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha, 2003, Azas-azas Marketing, Yogyakarta : Liberty

Buchari Alma. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi. Bandung : Alfabeta.

Fandy Tjiptono, 2001, Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Andi Office

Gaspersz, Vincent, 2004, Total Quality Management, Cetakan Kedua, Ahli Bahasa Fandy Tjiptono, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Imam Djati Widjojo. 2005. Perencanaan dan Pengembangan Produk, cetakan pertama, Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran.Edisi Ke-12, Ahli Bahasa Teguh Hendra, Jakarta : PT. Prenhallindo

Pamela M.C.Tambunan. 2010. Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sutrisna, 2002, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, P.T. Remaja Rodakarya.

Soekresno. 2001. Manajemen Food & Beverage Service Hotel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam

Form dialog open digunakan untuk memanggil atau membuka file dengan format .txt, .rtf, .doc., yang nantiya akan ditampilkan pada komponen RichEdit pada aplikasi

Bagi subjek, diharapkan pemberian perlakuan berupa Expressive Arts Therapy dapat meningkatkan dimensi dalam psychological well being sehingga anak jalanan bisa menunjukkan

Hasil penelitian menggunakan uji statistik uji chi square menunjukkan bahwa hasil p = 0,006 (< 0,05) ini berarti terdapat hubungan antara paparan debu dengan

Meningkatkan dan mengembangkan diri dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan bakat dan minatnya dalam pencegahan terjadinya gangguan masalah mental emosional

Namun terkait dengan unsur pokok putusan untuk dapat dikatakan sebagai yurisprudensi tetap, Paulus Effendi Lotulung tidak sepakat terkait masalah putusan tersebut

“ Sebagai santri di Pondok Pesantren As Salafiyah Kelurahan Srengsem Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung saya harus mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan

sakit dan bidang dapat menolong persalinan dan pelayanan KB. Peraturan ini boleh dikatakan kurang relevan atau adil bagi profesi keperawatan. Kita ketahui negara lain perawat