JOURNAL OF DIGITAL BUSINESS AND ENTREPRENEURSHIP Website : https://edumediasolution.com/index.php/jdbe
Email: [email protected] Call Center: 082234441600
ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG
DURIAN
Anggun Pajar Wati1, Titi Rapini2, Riawan3 1,2,3, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Email Korespondensi: [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRAK
Riwayat Artikel
Received: 4 Juli 2020 Revised: 8 Juli 2020 Accepted: 10 Juli 2020
Keywords
Net Present Value, Internal Rate Of Return dan Discounted Payback Periode
This research uses the theme of tourism feasibility study. Where the research object is a village tourism Durian Ponorogo located in Ngresik Halmet, Ngrogung Village, Ngebel District Ponorogo. This tour belongs to agro tourism and culinary tourism. This tour is still new so it is still necessary development. In this research will be conducted study with the aim of knowing the proper and whether the development of this tourism is carried out from the market aspect, technical aspects, management aspects and financial aspects (NPV, IRR and DPP). Researchers use primary data in processing the data where data comes from interviews to speakers as owners. Data analysis methods use qualitative and quantitative data analysis. The results of the study show that the market aspect, technical aspects and management aspects have been concluded that it can meet the feasibility. Likewise, the financial aspect, where NPV is obtained at 673,506,028, IRR of 81.56% > COC, and DPP for 2 years less 3, 8 months. Based on the analysis of the research, the development of the village Durian tourism is feasible to be implemented.
A. PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pembangunan ekonomi tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk mengukur prestasi pembangunan suatu daerah. Pariwisata sangat berhubungan erat dengan pembangunan ekonomi. Hubungan pariwisata dengan pembangunan ekonomi terlihat dari bebagai kontribusi. Melalui adanya pembangunan serta pengembangan pariwisata maka secara langsung akan membawa dampak terhadap masyarakat baik positif maupun negatif,. Ismayanti, 2010 mengatakan bahwa “Sektor pariwisata merupakan sektor yang memiliki peran dan manfaat penting dalam pertumbuhan ekonomi, seperti membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat lokal, memberi peluang daerah tujuan wisata untuk memperkenalkan daerahnya secara luas, menghapus kemiskinan dan memberikan kontribuki yang cukup besar bagi penerimaan devisa.” Nilai sumbangan devisa dari sektor pariwisata mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain peningkatan devisa, sektor pariwisata juga berkontribusi dalam peningkatan penerimaan pemerintah yang ditunjukkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB).
Saat ini, pariwisata merupakan kebutuhan manusia yang mutlak, khususnya untuk para wisatawan serta masyarakat yang berada di daerah tujuan wisata. Bagi para wisatawan,
2
tentunya mengharapkan objek wisata yang baik sehingga akan timbul rasa puas dan ingin datang lagi, sementara bagi masyarakat tentunya menginginkan adanya hal positif, seperti meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, maka penentu kebijakan harus memperhatikan hal tersebut sebagaimana telah diamanatkan bahwasannya pembangunan kepariwisataan nasional diarahkan menjadi suatu sektor unggulan yang diharapkan dapat menjadi penghasil devisa terbesar. Hal tersebut tentunya akan mendorong tumbuhnya ekonomi serta akan membantu meningkatkan besarnya pendapatan daerah juga memperluas adanya kesempatan kerja.
Sehingga dengan adanya kepariwisataan ini tentunya akan membuka kesempatan yang memungkinkan manusia untuk saling berintegrasi, tukar menukar pengalaman, tukar menukar pemikiran serta pengetahuan antara masyarakat setempat dengan para wisatawan yang berkunjung. Dampak positif yang terlihat keberadaan pariwisata dirasakan oleh masyarakat sekitar objek wisata tersebut sebagai suatu keuntungan dengan meningkatnya pendapatan mereka.
Melalui berbagai alasan diatas mengenai pentingnya wisata, maka sektor pariwisata sangat membutuhkan adanya pengembangan untuk mengikuti keinginan para pengunjung agar timbul kepuasan ketika mengunjungi wisata tersebut. Pengembangan wisata harus diiringi dengan studi kelayakan agar terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan, misalnya kerugian sehingga melalui studi kelayakan bisnis, maka pengembangan wisata ini akan tertata dan terstruktur karena studi kelayakan bisnis meninjau kelayakan berbagai aspek.
Kabupaten Ponorogo merupakan daerah yang memiliki banyak potensi pariwisata, salah satunya adalah Kawasan wisata Kampung Durian, wisata tersebut berada di salah satu dusun di Ponorogo, disebut Kampung Durian karena pemilik memiliki lahan untuk dijadikan wisata kebun durian. Wisata ini tergolong wisata baru sehingga diharapkan kedepanyna menjadi kampung wisata yang berkembang sesuai dengan harapan. Pengembangan wisata harus diiringi dengan studi kelayakan agar terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan, misalnya kerugian. Sehingga melalui studi kelayakan ini maka pengembangan wisata ini akan tertata dan terstruktur karena studi kelayakan ini dilakukan dengan meninjau dari berbagai aspek
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) mengetahui pengembangan wisata kampung durian ponorogo layak dijalankan atau tidak dilihat dari aspek pasar dan pemasaran. (2) Mengetahui pengembangan wisata kampung durian ponorogo layak dijalankan atau tidak dilihat dari aspek teknis. (3) mengetahui pengembangan wisata kampung durian ponorogo layak dijalankan atau tidak dilihat dari aspek manajemen. (3) mengetahui wisata kampung durian ponorogo layak dijalankan atau tidak dilihat dari aspek finansial.
B. KAJIAN LITERATUR Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Jumingan, (2011:3) “Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian atau analisis tentang dapat tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil.”
Aspek Pasar
Menurut Pitana dan Diarta, (2009:155) “Pariwisata sebagai salah satu produk pelayanan khusus, mencakup beberapa hal spesifik yang harus dipahami dengan baik jika suatu produk usaha pariwisata mau memaksimalisasi potensi untuk sukses.
Aspek Teknis
Menurut Suliyanto, (2010, h,155) aspek teknis dan teknologi adalah aspek yang menganalisis tingkat kesiapan teknik dan teknologi dengan ide bisnis, suatu bisnis dikatakan layak berdasarkan aspek teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik.
3
Menurut Hasibuan (2012 : 1) “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para angggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. “
Aspek Keuangan
Rangkuti, (2012) “ analisis kelayakan aspek keuangan dalam bisnis bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan aliran kasserta sumber dana dan proyeksi keuangan, baik pemasukan atau pengeluaran yang mungkin terjadi selama masa produksi dan operasional proyek yang direncanakan.”
C. PELAKSAAAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan pada Wisata Kampung Durian Ponorogo yang bertempat di Dusun Ngresik, Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel Ponorogo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dengan menggunakan data yang diperoleh melalui wawancara langsung terhadap pemilik atau pengelola wisata baru tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Menggunakan metodek kualitatif karena data yang diperoleh adalah dengan metode wawancara sehingga penulis melakukan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Kemudian metode kuantitatif diperlukan untuk melakukan analisis dari hasil penelitian yang diperoleh melalui metode penghitungan dan berkaitan dengan angka-angka. Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : (1) Analisis Trend, (2) Analisis Finansial melalui metode NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Of Return) dan DPP (Discounted Payback Periode).
Model Penelitian
Gambar 1 Model Penelitian
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemasaran
Kondisi Pariwisata Kampung Durian
Rencana Pengembangan Usaha
Analisis Studi Kelayakan Pengmbangan Usaha Analisis Non-Finansial -Aspek Pasar -Aspek Teknis -Aspek Manajemen -Aspek Hukum Analisis Finansial Analisis NPV, IRR, PI Hasil Penelitian
Layak Tidak Layak
Usaha Dapat Dilanjutkan Dan Dikembangakan
Perbaikan pada aspek yang mengalami
4 Produk
Produk yang menjadi andalan dari Wisata ini tentunya adalah buah durian karena Durian merupakan icon dari wisata ini. Wisata ini memiliki banyak varian antara lain Durian Kanjeng, Durian Pisang, Durian Kunir, Durian Bokor, Durian Sapi, Durian Montong dll. Di lokasi wisata ini pengunjung dapat merasakan sensasi memetik durian langsung dari pohonnya yang akan ditemani oleh karyawan di wisata tersebut. Pengunjung bebas memilih buah yang akan dipetik kemudian ditimbang terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran setelah itu, pengunjung dapat menyantap buah Durian di Gazebo yang telah disediakan sembari menikmati pemandangan alam di wisata terbuka tersebut. Karena wisata ini masih baru maka pendapatan yang didapat dari wisata tersebut hanya nampak melalui jual beli durian saja belum seperti wisata pada umumnya.
Kedepan dengan penambahan wahana dan berbagai fasilitas maka wisatawan tidak akan mengalami kejenuhan dan layak dijadikan sebagai tempat wisata.Wisata ini perlu menerapkan system karcis dan parkir, juga perlu diberlakukannya tarif penggunaan toilet. Dengan adanya fasilitas yang memadai maka akan menarik pengunjung untuk datang di wisata tersebut.
Seiring berjalannya waktu ketika wisata ini sudah layak untuk dikunjungi dan sudah berkembang maka durian ini sebaiknya melakukan penambahan produk khas wisata tersebut yaitu olahan Durian. misalnya berupa Kolak Durian, Jus Durian, Ketan Durian, Dll. Selain itu, agar Wisata ini tetap berlangsung tidak hanya dalam musim tertentu, maka sebaiknya diberlakukan penanaman tumpang sari. Misalnya tanaman Jeruk, Alpukat, Rambutan, dan juga Manggis. Saat ini penanaman tanaman tumpang sari telah diterapkan sehingga nanti tinggal menunggu pengembangannya saja ketika sudah berbuah.Karena Wisata tidak melulu harus dengan adanya sebuah produk, maka dengan agrowisata ini pemilik dapat menerapkan berbagai cara untuk menarik pengunjung tidak hanya dilihat dari produk yang dihasilkan namun juga bisa menerapkan adanya pembelajaran mengenai becocok tanam tumbuhan-tumbuhan yang ada di lokasi wisata tersebut. Sehingga nantinya pengembangan wisata ini tidak hanya berkembang menjadi wisata kuliner namun juga bisa menjadi wisata edukasi.
Harga
Harga yang harus dibayarkan untuk membeli Durian ini rata-rata adalah Rp.37.000.00,- per Kg. Biasanya 1 buah Durian memiliki berat sekitar 3 Kg. Sehingga rata-rata buah biasanya berkisar antara Rp.100.000.00,- Keatas.
Promosi
Sistem Promosi merupakan hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam suatu usaha. Tanpa promosi maka pemasaran tersebut tidak akan berjalan. Promosi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. System promosi dalam wisata ini perlu ditingkatkan agar pemasaran meningkat.
Tempat
Tempat yang digunakan sebagai area dari wisata ini terdapat di Ds.Ngrogung, Kec.Ngebel Ponorogo. Lokasi ini sangat mendukung bila disebut sebagai Kampung Durian karena memang berada di desa yang memiliki banyak pohon durian.
Faktor tempat wisata sangat penting dalam aspek pemasaran pada kelayakan wisata ini, dimana aspek tempat yang baik harus memperhatikan daya Tarik yang dimiliki, bagaimana akses menuju lokasi tersebut, fasilitas yang dimiliki dan akomodasinya
Berikut adalah kondisi tempat di wisata ini: Attraction (daya Tarik)
5
Sejauh ini yang menjadi daya Tarik dari pengunjung adalah sensasi memetik buah durian langsung dari pohonnya juga beraneka ragam durian yang ada di lokasi wisata ini. Selain itu juga pemandangan alamnya dimana terdapat beberapa macam tanaman yang belum berbuah. Maka wisata ini masih perlu penambahan wahana-wahana permainan untuk menambah daya tarik pengunjung untuk datang di lokasi wisata tersebut.
Accesibllity
Akses menuju lokasi wisata ini sangat mudah, wisata ini dapat dijangkau oleh kendaraan roda satu maupun roda dua.
Amenites/Ancillary (Fasilitas)
Karena wisata ini masih tergolong baru, fasilitas yang disediakan juga masih kurang memadai, yang telah disediakan adalah gazebo sebanyak 10 buah dan toilet. Sehingga untuk menjangkau kelayakan wisata ini diperlukan penambahan fasilitas untuk memberikan kepuasan kepada pengunjung. Yaitu diperlukannya penambahan fasilitas umum seperti mushola.
Akomodasi (Pelayanan)
Pelayanan penginapan di wisata ini tidak jauh. Berada di Kecamatan Ngebel dekat dengan Wisata Telaga Ngebel Ponorogo, sehingga dilihat dari faktor akomodasi sudah layak sebagai tempat wisata.
Penjualan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka berikut adalah hasil penjualan selama 2 tahun yaitu tahun 2017 – 2018. Karena memang wisata ini baru dibuka pada tahun 2017 sehingga pendapatan baru mulai tahun tersebut.
Tabel 1
Data Penjualan Durian Tahun 2017 – 2018
Tahun Penjualan Nilai
Banyak (Ton) Harga (Rp)
2017 7 Ton 37.000 Rp 259.000.000.00,- 2018 12 Ton 37.000 Rp 444.000.000.00,-
Sumber :Wisata Kampung Durian 2019
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2018 mengalami kenaikan yang relative tinggi.
Estimasi Permintaan
Berdasarkan data penjualan pada tahun lalu, maka perusahaan dapat mengestimasikan untuk 5 tahun yang akan datang dengan metode Trend Linier.Dengan data sebagai berikut :
Tabel 2
Data Penjualan Durian Periode 2017-2018 1 Tahun Y X X2 XY 2017 7 -1 1 -7 2018 12 1 1 12 Jumlah 19 0 2 5 Rumus :
6 𝑎 = ∑𝑌 𝑛 = 19 2 = 9.5 𝑏 = ∑𝑋𝑌 ∑𝑋2 = 5 2= 2.5
Persamaan liniernya adalah Y = 9,5 + 2,5 x, dengan menggunakan persamaan tersebut dapat diramalkan penjualan pada tahun 2023 adalah : Y = 9,5 + 2,5 (6), sehingga Y = 24,5 artinya permintaan pada tahun 2023 adalah sebanyak 24,5 Ton atau 24.500 Kg.
Tabel 3
Estimasi Penjualan buah Durian Periode 2019-2023 Tahun A B X Y= a + bx 2019 9,5 2,5 2 14.5 2020 9,5 2,5 3 17 2021 9,5 2,5 4 19,5 2022 9,5 2,5 5 22 2023 9,5 2,5 6 24,5
Dari estimasi diatas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2023 Wisata Kampung Durian ini memiliki permintaan buah Durian sebanyak 24,5 Ton.
Saat ini, Kampung Durian Ponorogo memiliki 400 pohon . 1 pohon biasanya dapat berbuah sebanyak 20 Durian, yang rata-rata per buah memiliki berat 3 kg. Sehingga Kampung Durian Ponorogo memiliki kapasitas produksi sebanyak 24 Ton setiap panennya. Dari estimasi tersebut, berarti permintaan di tahun 2023 kapasitas yang tersedia belum mencukupi. Sehingga masih membutuhkan 500 kg lagi. Berarti dengan kebutuhan 500 kg Durian masih perlu penambahan bibit 25 pohon.
Oprasional Perusahaan Lokasi Wisata
Lokasi “Kampung Durian berlokasi di desa Ngrogung Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo, dimana tempat tersebut dekat dengan jalan Raya. Kemudian Wisata ini memiliki gapura yang berbentuk Durian, sangat besar sehingga sangat mudah untuk ditemukan.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana penunjang yang tersedia di Wisata Kampung Durian ini masih belum maksimal karena memang Wisata ini tergolong wisata baru yang perkembangannya masih perlu waktu sehingga dalam waktu 2 tahun ini fasilitas yang tersedia juga masih menyesuaikan. Fasilitas tersebut antara lain adalah Ruang Serbaguna yang masih sederhana dan beberapa Gazebo sebagai tempat santai sambal menikmati makan buah Durian.
Tabel 4
Fasilitas yang disediakan Wisata Kampung Durian
No Nama Fasilitas Jumlah Nilai UE 1. Aula Pertemuan 1 100.000.000 20 Th 2. Gazebo 10 120.000.000 20 Th
7
Wisata ini belum memiliki berbagai peralatan penunjang untuk memperlacar aspek teknis yang dilakukan. Namun peralatan produksi yang dimiliki juga sudah dapat mengoptimalkan perawatan teknis produksi. Sehingga teknologi yang dimiliki wisata ini sudah dikatakan selaras dengan kebutuhan serta perkembangan teknologi yang dimiliki cukup baik. Selain itu terdapat juga sarana dan prasarana penunjang yang telah disediakan juga sudah sesuai dan layak namun belum maksimal disebabkan umur wisata yang masih baru sehingga fasilitas masih kurang jadi masih perlu dilakukan pengembangan berlanjut seperti penambahan fasilitas lain, misalnya wahana permainan, mushola, tempat parkir, tiket masuk, dsb agar kedepannya Wisata ini dapat berkembang dengan pesat.
Estimasi Penambahan Fasilitas
Tabel 5
Estimasi Penambahan
No Nama Fasilitas Jumlah Nilai UE
Biaya Peny. 1. Gazebo 5 60.000.000 20 Th 3.000.000 2. Toilet 2 7.000.000 20 Th 350.000 3. Wahana Flying Fox 1 30.000.000 8 Th 3.750.000 4. Jungkat-jungkit 2 3.200.000 5 Th 640.000 5. Ayunan dua kursi 2 6.000.000 5Th 1.200.000 6. Mushola 1 75.000.000 20 Th 3.750.000
Total Estimasi 181.200.000 12.690.000
Tabel tersebut merupakan estimasi penambahan fasilitas Wisata Kampung Durian Ponorogo yang dibutuhkan agar rencana pengembangan wisata ini dapat berjalan sesuai dengan harapan. Disini penambahan fasilitas ditekankan kepada wahana-wahana permainan dengan tujuan memberikan fasilitas kepada pengunjung agar mereka dapat menikmati durian dengan berbagai pemandangan,permainan dan wahana lainnya.
Estimasi Biaya Operasional
Tabel 6
Biaya Perawatan Tanaman
No. Nama Obat Jumlah Harga Nilai
1. Insektisida 15 Lt 150.000 2.250.000
2. Pestisida 70 Kg 130.000 9.100.000
3. Fungisida 100 Kg 130.000 13.000.000
4. Herbisida 40 Kg 80.000 3.200.000
5. Pupuk Kompos 15 Ton 1.500 22.500.000
6. Phonska 4 Kw 16.000 6.400.000
Total Biaya Perawatan Tanaman 56.450.000
Biaya Konsumsi
8 Orang x 20.000 = 160.000 (30) = 4.800.000 Per Bulan. Berarti jika durian panen dalam 1 musim adalah 14.400.000 yaitu dalam 3 bulan.
Gaji Karyawan
8 Orang x 75.000 = 600.000 (30) = 18.000.000, sehingga selama 1 musim yaitu 3 bulan total gaji karyawan adalah sebanyak Rp.54.000.000.00,-
8 Biaya Listrik
Rp.100.000.00,-/bln x 3 bulan = 300.000 setiap musimnya.
Sumber Daya Manusia
Pengembangan SDM yang dillakukan bertujuan untuk membentuk personal yang berkualitas dengan keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Chistoper dan Arif (2014) yang menatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia yang baik akan meningkatkan kinerja pegawai pada organisasi tersebut.
Analisa aspek manajemen di Wisata Kampung Durian Ponorogo diatur dengan terstruktur sesuai dengan ahlinya, dari pihak manajer pengelola juga selalu melakukan study banding dengan wisata serupa di daerah lain dengan mengajak karyawan. Studi banding bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Melalui hal tersebut, Wisata Kampung Durian memiliki inovasi untuk mengikuti perkembangan zaman. Sedikit demi sedikit melalui berbagai keahlian yang didapatkan oleh para karawan studi banding, pengembangan wisata mulai direncanakan dan akan segera dilakukan.
Aspek Keuangan
Estimasi Kebutuhan Dana
Tabel 7
Fasilitas untuk pengembangan Wisata Kampung Durian No Nama Fasilitas Jumlah Nilai
1. Gazebo 5 60.000.000 2. Toilet 2 7.000.000 3. Wahana Flying Fox 1 30.000.000 4. Jungkat-jungkit 2 3.200.000 5. Ayunan dua kursi 2 6.000.000 7. Mushola 1 75.000.000
Total Kebutuhan Dana 181.200.000 Tabel 8
Estimasi Modal Kerja No Nama Fasilitas Nilai
1. Biaya Perawatan 56.450.000 2. Biaya Konsumsi 14.400.000 3. Gaji Karyawan 54.000.000 4. Biaya Listrik 300.000 Total Kebutuhan Dana 125.075.000
9
Total Kebutuhan Dana : Rp.181.200.000.00,- + Rp.125.150.000.00,- = Rp.306.350.000.00,-
Sumber Dana
Kebutuhan dana adalahsebesar : Rp.306.350.000.00,- dimana dana tersebut berasal dari modal sendiri dan modal asing.
Modal Sendiri = Rp.125.150.000.00,- Modal Asing = Rp.181.200.000.00,-
Cost Of Capital ( COC )
Sebelum mengadakan penilaian investasi, terlebih dahulu dihitung besarnya biaya modal ( Cost Of Capital ), karena sumber dana berasal dari pinjaman Bank BRI, maka bunga modal diperhitungkan dari jumlah keuntungan sebalum pajak. Sehingga dengan adanya beban bunga, maka beban keuntungan yang terkena pajak menjadi lebih kecil.Perhitungan Cost Of
Capital setelah pajak adalah :
Ki = Kd (1-t) Keterangan :
Kd = Tingkat bunga T = Pajak
Dengan asumsi tingkat bunga Bank BRI sebesar 12% dan tingkat pajak 10% maka perhitungannya adalah :
Ki = 12% ( 1- 10% ) = 0,12 ( 0,9 )
= 0,108 dibulatkan 0,11 = 11%
Dengan demikian biaya modal adalah sebesar 11% dan ini digunakan sebagai Discount
Rate selama 5 tahun ke depan. Untuk sumber dana modal sendiri dapat diketahui sebagai
berikut :
Tingkat bunga deposito : 4,25 % Premi resiko usaha : 1,75 % Pertumbuhan ekonomi : 4%
Biaya kapital modal sendiri = Tingkat bunga deposito + premi resiko usaha + pertumbuhan ekonomi
Yaitu = 4,25% + 1,75% + 4% = 10 %
WACC (Weighted Average Cost of Capital)
Perhitungan WACC adalah sebagai berikut :
WACC = (Wd x Kd) + (We x Ke)
WACC = 181.200.000
306350.000(11%) +
125.150.000
306.350.000 (10%)
= 0,6 (11%) + 0,4 (10%)
WACC = 6,6 % + 4% = 10,6 % dibulatkan menjadi 11%
Estimasi Pendapatan
Tabel 9
Estimasi Pendapatan Periode 2019-2023
Tahun Penjualan Harga Pendapatan
2019 14.5 37.000 518.000.000
2020 27 37.000 629.000.000
2021 19,5 37.000 721.500.000
2022 22 37.000 814.000.000
10 Biaya Penyusutan Aktiva Per Tahun
Total penyusutan aktiva baru : 12.690.000
Biaya penyusutan aktiva lama ∶ 𝑅𝑝 11.000.000, − Jadi total biaya penyusutan aktiva lama dan baru adalah
Rp.11.000.000- + Rp 12.690.000,- = Rp23.690.000,-
Analisa Aliran Kas
Setelah dilakukan perhitungan, kemudian dapat ditentukan perkiraan aliran kas bersih (net cash flow) dari penambahan aktiva baru ini. Aliran kas masuk dicari dengan menggunakan rumus :
Aliran Kas Masuk = EAT + Penyusutan + Bunga (1-t) Untuk mengestimasi laba Setelah pajak dari tahun 2019 – 2023, maka perusahaan melakukan peramalan seluruh jumlah biaya untuk aktiva dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 10 EAT bagian 1 Keterangan 2018 2019 2020 Pendapatan 444.000.000 518.000.000 629.000.000 Biaya Perawatan 56.450.000 56.450.000 56.450.000 Gaji Karyawan 54.000.000 54.000.000 54.000.000 Biaya Konsumsi 14.400.000 14.400.000 14.400.000 Biaya Listrik 300.000 300.000 300.000
Biaya Peny. Fasilitas 11.000.000 23.690.000 23.690.000 Total Biaya 136.150.000 148.840.000 148.840.000 Laba Usaha 307.850.000 369.160.000 480.840.000
B.Bunga 12% 53.280.000 62.160.000 75.480.000
Laba Sebelum Pajak 254.570.000 307.000.000 405.360.000
Pajak 10% 44.400.000 51.800.000 62.900.000
11
Tabel 11 EAT bagian 2
Untuk menghitung aliran kas penambahan aktiva baru diasumsikan untuk aktiva lama EAT tetap, sehingga untuk EAT aliran kas aktiva baru adalah : EAT baru – EAT tahun terakhir (2018). Dengan demikian aliran kas masuk dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Aliran Kas Masuk = ∆EAT + Penyusutan + Bunga (1-t)
Tabel 12
Selisih Fasilitas Lama dan Fasilitas Baru Periode 2019-2023
Tahun EAT Baru EAT 2018 ∆EAT
2019 255.200.000 210.170.000 45.030.000 2020 342.460.000 210.170.000 132.290.000 2021 407.930.000 210.170.000 197.760.000 2022 486.080.000 210.170.000 275.910.000 2023 543.800.000 210.170.000 333.630.000 Tabel 13
Analisa Aliran Kas Masuk (Proceeds) Periode 2019-2023
Tahun ∆EAT Depresiasi
Baru Bunga (0,9 x19.932.000) Proceeds 2019 45.030.000 12.690.000 17.938.800 75.658.800 2020 132.290.000 12.690.000 17.938.800 162.918.800 2021 197.760.000 12.690.000 17.938.800 228.388.800 2022 275.910.000 12.690.000 17.938.800 306.538.800 2023 333.630.000 12.690.000 17.938.800 364.258.800 Keterangan 2021 2022 2023 Pendapatan 721.500.000 814.000.000 888.000.000 Biaya Perawatan 56.450.000 56.450.000 56.450.000 Gaji Karyawan 54.000.000 54.000.000 54.000.000 Biaya Konsumsi 14.400.000 14.400.000 14.400.000 Biaya Listrik 300.000 300.000 300.000 Biaya Peny.Fasilitas 23.690.000 23.690.000 23.690.000 Total Biaya 148.840.000 148.840.000 148.840.000 Laba Usaha 572.660.000 665.160.000 739.160.000 B.Bunga 12% 86.580.000 97.680.000 106.560.000
Laba Sebelum Pajak 480.080.000 567.480.000 632.600.000
Pajak 10% 72.150.000 81.400.000 88.800.000
12 Bunga = 0,11 x 181.200.000 = 19.932.000 (1 – t) (1 – t) = 1 – 10% = 1 – 0,10 = 0,9 Tambahan Modal = 181.200.000
Terminal Cash Flow (TCF) = Nilai Sisa Aktiva Tetap
Nilai Sisa Aktiva = Harga Perolehan Aktiva - Ak. Depresiasi = 181.200.000 – (12.690.000 X 5)
= 117.750.000 Terminal Cash Flow (TCF) =117.750.000
Penilaian Kriteria Investasi
Metode Net Present Value ( NPV )
Net Present Value( NPV ) adalah selisih dari present value (nilai sekarang) dari
keseluruhan kas bersih (proceeds) selama umur ekonomis. Jika diketahui discount factor(DF) 11%, maka nilai NPV nya adalah sebesar 673.506.028, maka rencana penambahan aktiva baru layak untuk dijalankan.
Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini dipakai untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang.
Hasil IRR untuk rencana pengembangan ini sebesar 81,56% berarti lebih besar dari discount
factoryang disyaratkan yaitu 11%, maka dapat dikatakan rencana penambahan aktiva baru ini
layak untuk dilaksanakan
Metode Discounted Payback Period (DPP)
Metode Discounted Payback Periodadalah suatu cara untuk menghitung berapa periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas.
Perhitungannya adalah = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih
Discounted Payback Period (DPP) adalah 2 tahun kurang 3,8bulan.
E. PENUTUP Kesimpulan
Aspek Pasar dan Pemasaran
Dilihat dari perhitungan estimasi pendapatan penjualan duriandi Wisata Kampung Durian Ponorogo ini, dari tahun ke tahun semakin meningkat dan bisa dikatakan memiliki peningkatan yang signifikan. Peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh adanya daerah pemasaran yang luas, juga dipengaruhi oleh berbagai promosi yang telah dilakukan. Dengan demikian diniali dari aspek pasar dan pemasaran, maka pengembangan wisata ditinjau dari aspek pemasaran ini layak untuk dijalankan.
Aspek Teknis
Berdasarkan rencana perkembangan aspek teknis yang dilakukan, proses yang dilakukan termasuk peralatan, perawatan, serta fasilitas pada Wisata ini sudah sesuai dengan standar yang telah ada. Sehingga pengembangan wisata ditinjau dari aspek teknis layak untuk dijalankan.
Aspek Manajemen
Dari aspek manajemen sendiri, wisata ini telah memiliki struktur organisasi yang baik, sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing serta berbagai cara pengembangan telah dilakukan sehingga pengembangan wisata dinilai dari aspek manajemen layak untuk dijalankan
13
Berdasarkan analisa aspek keuangan, dengan perhitungan menggunakan Metode Net Present Value NPV, Internal Rate of Return (IRR) dan Discounted Payback Period (DPP) menunjukkan hasil yang positif yaitu :
NPV yang positif sebesar 673.506.028 Hasil IRR sebesar 81,56 % (IRR >COC)
Periode kembalinya modal investasi memiliki waktu yang sangat pendek tidak sampai 2 tahun. Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa analisa NPV, IRR, DPP memenuhi kriteria kelayakan sehingga pengembangan layak untuk dijalankan.
Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti memberikan saran kepada Wisata Kampung Durian yang nantinya bisa dijadikan bahan pertimbangan pemilik dalam mengambil keputusan dan menjalankan aktivitas wisata :
1. Dari aspek pemasaran, setelah diketahui estimasi penjualan pada beberapa tahun kedepan hendaknya melakukan promosi yang lebih daripada promosi sebelumnya dengan berbagai cara seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, agar penjualan sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Dari aspek teknis, berbagai pengembangan teknis harus dilakukan untuk memenuhi permintaan dari aspek pemasaran. Seperti halnya penambahan fasilitas dan wahana baru. Hal tersebut guna memenuhi target di tahun yang akan datang agar dapat berjalan dengan optimal.
3. Dari aspek manajemen, aspek manajemen harus meningkatkan pengembangan karyawan agar wisata ini selalu mengikuti perkembangan zaman sehingga banyak diminati oleh para wisatawan.
4. Dari aspek keuangan, hendaknya perusahaan tetap berhati-hati dalam mengatur keuangan, sebesar apapun pendapatan terkadang kemungkinan resiko yang terjadi juga tidak dapat terduga, sehingga benar-benar diperlukan pengaturan keuangan yang baik.
F. DAFTAR PUSTAKA
Brigham dan Huston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (edisiIII). Jakarta : SalembaEmpat
Christoper dan Arif. 2014. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.PLN Cabang Binjai. Jurnal Ilmu Administrasi Publik 2 (2) (2014):146-153
Damanik J, Helmut FW. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset.
Deitiana, Tita. 2011, Manajemen Operasional Strategi dan Analisa. (Services dan Manufaktur). Mitra Wicana Media, Jakarta.
Fahmi, Irham.2014. Studi Kelayakan Bisnis dan Keputusan Investasi. Edisi Pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media
Freddy, Rangkuti. 2012. Studi Kelayakan Bisnis & Investasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Ida.W.Januar. Peranan Promosi Terhadap Penjualan Produk Pada Percetakan CV.Karunia
Indah Palembang. Jurnal Pemasaran.
Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta (ID): Grasindo
Mardiyanto, Handono. 2009, Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta : PT Grasindo
Maryati, 2010. Strategi Pembelajaran Inkuiri Diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/maryatissimsi/7strategipembelajaran-inkuiripdf.pdf
Mahmudah, Heny. 2016. Pengaruh Strategi Operasional Terhadap Volume Penjualan Pada CV.AKBAR. Jurnal EKBIS /Vol.XVI/No.2
14
Mardi, Zaenal. 2003. Menggali Konsep Pengembangan Pariwisata berbasis Ekonomi Kerakyatan. Jurnal Pariwisata, STIEPAr YAPArI-AKTrIPA. bandung. 2 Juni. Pp. 11 - 21. Nomor: iSSN 1411-3236.
Mustakim, Masran. 2018. Penerapan Promosi dan Strategi Pemasaran Terhadap Perkembangan Usaha, Jurnal Pemasaran Kompetitif, Manajemen Pemasaran. ISSN No.(PRINT) 2598 - 0823, (ONLINE) 2598 – 2893
Pramono, H. (2009). Geografi Pariwisata-Diktat. Yogyakarta : FISE UNY
Rahman, Silcyljoeva dan Irvan. 2018. Pengaruh Strategi Promosi melalui social media, Kualitas Layanan, dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki Pada PT. Sinar Galesong Mandiri Malalayang Manado. Jurnal EMBA Vol.6 No. 4 September Hal.3933 – 3942. ISSN 2303 - 1174
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Situmorang, rahel. Perencanaan dan Pengembangan Wisata Pantai Berwawasan Lingkungan. Bina wisata nusantara, 6(1)2001: 77-84.