PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TUBERKULO
TUBERKULOSIS PARU PADA SIS PARU PADA ANAK ANAK 1
1.. KKoodde e IICCDD--1100 AA1155 Respiratory Respiratory TTuberculosis, uberculosis, Bacteriologiccaly Bacteriologiccaly and and Histologically Confirmed
Histologically Confirmed 2
2.. MMaassaallaah h KKeesseehhaaaa!! Pengertian:Pengertian:
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu
yaitu Mycobacterium Mycobacterium tuberculosistuberculosis. Sebagian besar kuman TB. Sebagian besar kuman TB menyerang paru sebagai lokasi infeksi primer, namun dapat menyerang paru sebagai lokasi infeksi primer, namun dapat juga mengenai organ tubu
juga mengenai organ tubuh lainnya.h lainnya. Prealensi:
Prealensi:
!ndonesia merupakan negara yang termasuk sebagai 5 besar !ndonesia merupakan negara yang termasuk sebagai 5 besar dari "" negara di dunia dengan beban TB. #ontribusi TB di dari "" negara di dunia dengan beban TB. #ontribusi TB di !nd
!ndoneonesia sia sebsebesar esar 5,$5,$%. %. SaaSaat t ini ini timtimbul bul kedkedaruarurataratan n barbaruu dalam penanggulangan TB, yaitu TB &esisten 'bat (
dalam penanggulangan TB, yaitu TB &esisten 'bat ( Multi Multi Drug Resistance
Drug Resistance) *+&.) *+&. "
".. AA!!aa##!!eess$$ss #eluhan:#eluhan: 1.
1. -af-afsu msu makaakan kun kuranrang.g. ".
". Berat badan sulit naik, menetap, atau malah turunBerat badan sulit naik, menetap, atau malah turun (kemu
(kemungkingkinan nan masalah gii masalah gii sebagasebagai i penyepenyebab harusbab harus di
disinsingkgkirkirkan an dudulu lu dedengngan an tata tata lalaksksanana a yayang ng adadekekuauatt selama minimal 1 bulan.
selama minimal 1 bulan. /.
/. +emam subfebris berkepanjangan (etiologi demam+emam subfebris berkepanjangan (etiologi demam
kronik yang lain perlu disingkirkan dahulu, seperti infeksi kronik yang lain perlu disingkirkan dahulu, seperti infeksi saluran kemih (!S#, tifus, atau malaria.
saluran kemih (!S#, tifus, atau malaria. 0.
0. Pembesaran kelenjar superfisiaPembesaran kelenjar superfisial di daerah l di daerah lehleherer, aksila,, aksila, inguinal, atau tempat lain.
inguinal, atau tempat lain. 5.
5. #el#eluhauhan n resprespiratiratoriorik k berberupa upa batbatuk uk krokronik nik leblebih ih dardari i // minggu atau nyeri dada.
minggu atau nyeri dada. .
. 2ejala gastrointestinal seperti diare persisten yang tidak 2ejala gastrointestinal seperti diare persisten yang tidak sembu
sembuh h dengdengan an pengpengobatan baku atau obatan baku atau perut membesar perut membesar karena 3airan atau teraba massa dalam perut
karena 3airan atau teraba massa dalam perut #eluhan spesifik organ dapat terjadi
#eluhan spesifik organ dapat terjadi bila TB mengenai organbila TB mengenai organ ekstrapulmonal, seperti:
ekstrapulmonal, seperti:
1
1.. Benjolan di punggung (gibbus, sulit Benjolan di punggung (gibbus, sulit membungkuk,membungkuk, pin3ang, atau pembengkakan sendi.
pin3ang, atau pembengkakan sendi.
"
gejala iritabel, leher kaku, muntah4muntah, dan kesadaran menurun.
/. 2ambaran kelainan kulit yang khas yaitu skrofuloderma.
0. imfadenopati multipel di daerah 3olli, aksila, atau inguinal.
5. esi flikten di mata. 6aktor &isiko:
1. Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
". #ontak dengan penderita TB7 de8asa yang aktif. /. #ondisi imunodefisiensi.
%. Pe#e&$'saa! $s$' Pada sebagian besar kasus TB, tidak dijumpai kelainan fisis yang khas.
1. Antropometri: gii kurang dengan grafik berat badan dan tinggi badan pada posisi di daerah ba8ah atau di ba8ah P5.
". Suhu subfebris dapat ditemukan pada sebagian pasien #elainan pada pemeriksaan fisis baru dijumpai jika TB mengenai organ tertentu, seperti:
1. TB ertebra: gibbus, kifosis, paraparesis, atau paraplegia. ". TB koksae atau TB genu: jalan pin3ang, nyeri pada
pangkal paha atau lutut.
/. Pembesaran kelenjar getah bening (#2B multipel, tidak nyeri tekan, dan konfluens (saling menyatu.
0. *eningitis TB: kaku kuduk dan tanda rangsang meningeal lain.
5. Skrofuloderma: 9lkus kulit dengan skinbridge biasanya terjadi di daerah leher, aksila, atau inguinal.
. #onjungtiitis fliktenularis yaitu bintik putih di limbus kornea yang sangat nyeri
. Pe#e&$'saa! Pe!*!+a!,
Pemeriksaan +arah &utin: 1. imfositosis.
". *onositosis. /. + meningkat. 0. ;b turun.
9ji Tuberkulin:
1. +engan menyuntikkan <,1 ml PP+ &T4"/ "T9 atau PP+ S 5T9 se3ara intrakutan di bagian olar lengan dengan arah suntikkan memanjang lengan (longitudinal.
/. !ndurasi transersal diukur, dan dilaporkan dalam satuan mm.
0. !nterpretasi hasil:
a. Pada kelompok anak dengan imunokompeten termasuk anak dengan ri8ayat imunisasi B72.
b. +iameter indurasinya >1< mm dinyatakan positif. 3. !ndurasi ?5 mm dinyatakan negatif.
d. !ndurasi 54@ mm, meragukan, dan tes perlu diulang dengan jarak 8aktu minimal " minggu.
e. Pada kelompok anak dengan imunokompromais (;!, gii buruk, keganasan dan lainnya diameter indurasinya 5mm dinyatakan positif.
5. Tidak digunakan untuk memantau perkembangan pengobatan TB7.
Pemeriksaan *ikrobiologis :
1. +ilakukan pemeriksaan bilas lambung (gastri3 laage / hari berturut4turut, minimal " hari.
". Pemeriksaan mikrobiologis langsung pada anak sebagian besar negatif, sedangkan hasil biakan M. tuberculosis
memerlukan 8aktu yang lama yaitu sekitar 4$ minggu. Pemeriksaan &adiologi :
1. 6oto toraks AP4ateral)top lordotik.
". 2ambaran foto toraks pada TB anak tidak khas (dapat juga dijumpai pada penyakit lain.
/. Se3ara umum gambaran radiologis yang sugestif TB adalah:
a. Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dengan atau tanpa infiltrat
b. #onsolidasi segmental)lobar 3. *ilier
d. #alsifikasi dengan infiltrat e. Atelektasis
f. #aitas g. fusi pleura h. Tuberkuloma
. Pe!e,a'a! D$a,!os$s Pendekatan TB pada Anak:
Pasien TB pada anak dapat ditemukan melalui " pendekatan utama, yaitu:
1. !nestigasi dengan anak yang kontak dengan pasien TB de8asa aktif dan menular.
TB.
Sistem Skoring TB Anak:
Parameter < 1 " / #ontak dengan ps TB +e8asa aporan keluarga, BTA (4 )tidak jelas)tidak tahu BTA (C
9ji Tuberkulin (4 >1< mm atau
>5 mm pada pasien immunocom promised Berat badan)keadaan gii BB)TB ?@<% atau BB)9 ?$<% #linis gii buruk atau BB)TB ?=<% atau BB)9 ?<% +emam yang tidak diketahui penyebabnya >" minggu
Batuk kronik >/ minggu
Pembesaran kelenjar limfe >1 3m, 1 #2B, tidak nyeri Pembengkakan tulang)sendi panggul, lutut, falang Ada pembengk akan
6oto thoraks -ormalat
au kelainan tidak jelas 2ambaran sugestif TB #eterangan:
1. Anak dinyatakan positif TB bila skor men3apai nilai atau lebih.
". Bila anak ada ri8ayat dengan penderita TB de8asa yang aktif, uji tuberkulin positif, tapi tidak didapatkan gejala, maka anak 3ukup mendapat profilaksis !-;, terutama anak usia ?5 tahun.
. Ko#/l$'as$ 1. #omplikasi paru: atelektasis, hemoptisis, fibrosis, bronkiektasis, pneumotoraks, gagal napas.
". TB ekstraparu: pleuritis, efusi pleura, perikarditis, peritonitis, TB kelenjar limfe.
. Te&a/$
'AT #ombinasi +osis Tepat (#+T pada Anak:
Berat Badan (#g
" bulan tiap hari /#+T Anak &;D
(=5)5<)15<
0 bulan tiap hari "#+T Anak &; (=5)5< 54@ 1 tablet 1 tablet 1<410 " tablet " tablet 1541@ / tablet / tablet "<4/" 0 tablet 0 tablet #eterangan:
1. 'bat harus diberikan se3ara utuh, tidak boleh dibelah.
". 'AT #+T dapat diberikan dengan 3ara ditelan se3ara utuh atau digerus sesaat sebelum diminum.
Sumber Penularan dan 7ase 6inding TB Anak:
1. ;arus di3ari sumber penularan yang menyebabkan anak tersebut tertular TB.
". Sumber penularan adalah orang de8asa yang menderita TB aktif, dan kontak erat dengan anak.
/. Pela3akan sumber infeksi dilakukan dengan 3ara pemeriksaan radiologis dan BTA sputum.
aluasi Pengobatan:
1. Pasien kontrol setiap bulan.
". aluasi hasil pengobatan dilakukan setelah " bulan terapi. /. aluasi dilakukan dengan 3ara:
a. #linis b. &adiologis 3. Pemeriksaan + Beri 'AT " bulan terapi Ada perbaikan klinis +iagnosis TB dengan pemeriksaan lengkap Skor > Terapi TB dilanjutkan Tidak ada perbaikan klinis Terapi TB dilanjutkan sambil men3ari penyebabnya &ujuk ke &S dengan fasilitas lebih lengkap
. Ed*'as$ #onseling dan dukasi untuk 'rang Tua Pasien:
1. Pengobatan TB berlangsung lama, minimal bulan, tidak boleh terputus, dan harus kontrol teratur tiap bulan.
". 'bat rifampisin dapat menyebabkan 3airan tubuh (air seni, air mata, keringat, ludah ber8arna merah.
/. Se3ara umum obat sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan) minum susu, atau " jam setelah makan. #husus untuk rifampisin harus diminum dalam keadaan perut kosong.
0. Bila timbul keluhan kuning pada mata, mual, dan muntah, segera periksa ke dokter 8alau belum 8aktunya. 10. P&o,!os$s Prognosis Eika Tanpa #omplikasi:
itam: +ubia ad bonam.
6ungsionam: +ubia ad bonam. Sanationam: +ubia ad bonam.
11. K&$e&$a R*+*'a! 1. Tidak ada perbaikan klinis dalam " bulan pengobatan ". Terjadi efek samping obat yang berat
/. Putus obat, yaitu berhenti menjalani pengobatan selama " minggu.
12. Ke/*sa'aa! 1. in3oln *, Se8ell *.Tuber3ulosis in 3hildren. -e8 Fork: *32ra84;ill Book 7ompany !n3, 1@/.
". &ahajoe --, Supriyatno B, Setyanto +S. Buku ajar respirologi anak, edisi pertama, Eakarta: Badan Penerbit !+A!, "<<$.
/. &ahajoe --, Basir +, *akmun *S, #artasasmita 7B. Pedoman nasional tuber3ulosis anak, edisi ke4", Eakarta: 9## &espirologi PP !+A!, "<<$.