MATERI MATERI
Chapter 9 IHRM: International Industrial Relations and The Global Institutional Context Chapter 9 IHRM: International Industrial Relations and The Global Institutional Context
Kelompok (! Kelompok (!
K
Keellaass HH
Raka
Raka Kalam Kalam "#$"""9$"#$"""9$ Muhammad
Muhammad %a&ril %a&ril "#$"""#$""'"'" Muhamma
Muhammad d Adi Adi "#$""'"""#$""'"" Ik
Ikh)h)an an AAri *ri *ususanantoto "#"#$"$"""'#'#
+osen ,en-ampu: +osen ,en-ampu:
Ma.an- ,alupi/ 00A1/ M0A Ma.an- ,alupi/ 00A1/ M0A
2AK34TA* EK565MI 2AK34TA* EK565MI
36I7ER*ITA* I*4AM I6+56E*IA 36I7ER*ITA* I*4AM I6+56E*IA
85G8AKARTA 85G8AKARTA
'" '"
I. PENGANTAR
+alam bab ini kita akan men--unakan istilah;hubun-an industrial; <an- lebih tradisional untuk men--ambarkan bidan- studi <an- terlihat luas pada isu=isu <an- lebih luas dari peker.aan dan ketena-aker.aan1 Kami men<adari bah)a istilah baru seperti ;hubun-an kar<a)an; dan ;hubun-an ker.a; .u-a di-unakan dalam literatur tetapi/ lebih memilih untuk men--unakan istilah tradisional dalam konteks -lobal karena ini konsisten den-an or-anisasi internasional seperti ,en-usaha 5r-anisasi Internasional dan 0uruh 5r-anisasi International1
*ebelum kita memeriksa isu=isu kun>i utama dalam hubun-an industrial <an- berkaitan den-an ,erusahaan Multinasional/ kita perlu mempertimban-kan beberapa poin umum tentan- bidan- hubun-an industrial internasional1 ,ertama/ pentin- untuk men<adari bah)a sulit untuk membandin-kan sistem hubun-an industrial dan perilaku lintas batas=batas nasional? konsep hubun-an industrial dapat berubah .auh ketika diter.emahkan dari satu konteks hubun-an industrial <an- lain1 Konsep perundin-an bersama misaln<a/ di Amerika *erikat dapat dipahami bah)a istilah ne-osiasi antara serikat buruh lokal dan mana.emen? di *)edia dan @erman ini men-a>u pada ne-osiasi antara or-anisasi pen-usaha <an- me)akili perusahaan=perusahaan besar dalam industri tertentu dan serikat peker.a meliputi kar<a)an di
industri itu1
Contoh menarik dari pen-aruh perbedaan se.arah dapat dilihat dalam struktur serikat buruh di berba-ai ne-ara1 ,oole ("9! telah men-identi&ikasi beberapa &aktor <an- mun-kin
mendasari perbedaan=perbedaan se.arah:
• Modus teknolo-i dan or-anisasi industri pada tahap kritis dari perkemban-an serikat1 • Metode peraturan serikat oleh pemerintah1
• +iisi ideolo-is dalam -erakan serikat buruh1
• ,en-aruh or-anisasi kea-amaan pada pen-emban-an serikat peker.a1 • *trate-i mana.erial untuk hubun-an ker.a di perusahaan=perusahaan besar1
,oole ("9! men>atat bah)a karena berba-ai perbedaan se.arah/ struktur serikat san-at berbeda di antara ne-ara=ne-ara 0arat1 Hal ini termasuk serikat industri di @erman dan ne-ara=ne-ara Eropa lainn<a/ <an- me)akili semua nilai dari kar<a)an di sebuah serikat kera.inan industri di Eropa/ Australia dan Amerika *erikat <an- berdasarkan pada pen-elompokan ker.a ahli di serikat industri kon-lomerat di Amerika *erikat/ Kanada dan
0elanda <an- me)akili an--ota di lebih dari satu industri? dan serikat umum di Australia dan Eropa <an- terbuka untuk hampir semua kar<a)an di suatu ne-ara1
2.1 Kebijakan Hubungan Industrial dan Praktek Perusahaan Multinasional
Karena perbedaan nasional dalam sistem ekonomi/ politik dan hukum men-hasilkan sistem hubun-an industrial <an- san-at berbeda di seluruh ne-ara/ perusahaan multinasional umumn<a mendele-asikan pen-elolaan hubun-an industrial untuk anak perusahaan asin- mereka1 6amun/ kebi.akan desentralisasi tidak men.a-a kantor pusat perusahaan dari latihan beberapa koordinasi melalui strate-i hubun-an industrial1 3mumn<a/ kantor pusat perusahaan akan terlibat dalam atau men-a)asi per.an.ian ker.a <an- dibuat oleh anak perusahaan asin- karena per.an.ian ini dapat
mempen-aruhi ren>ana internasional te-as dan B atau membuat preseden untuk ne-osiasi di ne-ara lain1 *elan.utn<a/ Mar-inson et al1 ("99! menemukan bah)a seba-ian besar perusahaan dalam studi mereka dipantau kiner.a tena-a ker.a di seluruh unit di berba-ai ne-ara1
Keterlibatan pusat perusahaan multinasional dalam hubun-an industrial dipen-aruhi oleh beberapa &aktor/ seba-ai berikut1
2.1.1 Tingkat Integrasi Produksi Antar Anak Perusahaan
Menurut Hamill ("9#!/ sebuah inte-rasi tin-kat tin--i ditemukan men.adi &aktor palin- pentin- <an- men-arah ke sentralisasi &un-si hubun-an industrial dalam perusahaan <an- diteliti1 Hubun-an industrial di seluruh sistem men.adi pentin- terhadap kelan-sun-an kantor perusahaanpusatketika pola sourcing transnasional telah dikemban-kan/ <aitu ketika anak perusahaan di satu ne-ara ber-antun- pada anak perusahaan asin- lain
seba-ai sumber komponen atau seba-ai pen--una dari output1
2.1.2 Kearganegaraan dari Ke!e"ilikan anak !erusahaan.
Ada bukti dari perbedaan antara perusahaan Eropa dan A* dalam hal keterlibatan kantor pusat dalam hubun-an industrial1 *e.umlah penelitian telah men-un-kapkan bah)a perusahaan=perusahaan A* >enderun-melakukan kontrol terpusat <an- lebih besar hubun-an ker.an<a dari pada perusahaan=perusahaan Eropa/ In--ris atau lainn<a1 ,erusahaan=perusahaan
A* >enderun- menempatkan penekanan lebih besar pada kontrol mana.emen &ormal dan sistem pelaporan dekat (terutama dalam bidan- pen-a)asan keuan-an! untuk memastikan bah)a peren>anaan tar-et terpenuhi1
2.1.# Pendekatan Manaje"en $u"ber %a&a Manusia Internasional
+alam bab=bab sebelumn<a/ kita membahas berba-ai pendekatan sumber da<a manusia mana.emen internasional <an- diman&aatkan oleh perusahaan multinasional/ Hal ini memiliki implikasi untuk hubun-an industrial internasional1 Menarikn<a/ predisposisi etnosentris lebih mun-kin untuk dihubun-kan den-an berba-ai bentuk kon&lik hubun-an industrial1
2.1.' Pengala"an Perusahaan Multinasional %ala" Hubungan Industrial ,erusahaan Eropa >enderun- berurusan den-an serikat industri di tin-kat industri (serin- melalui asosiasi pen-usaha! daripada di tin-kat perusahaan1 sebalikn<a lebih khas untuk perusahaan=perusahaan A*1 +i Amerika *erikat/ asosiasi pen-usaha tidak memainkan peran kun>i dalam sistem hubun-an industrial/ dan kebi.akan hubun-an industrial berbasis perusahaan >enderun- men.adi norma1
2.1.( Karakteristik Anak Perusahaan
,enelitian telah men-identi&ikasi se.umlah karakteristik anak perusahaan untuk men.adi relean den-an sentralisasi hubun-an industrial1
,ertama/ anak perusahaan <an- dibentuk melalui akuisisi perusahaan asli <an-mapan>enderun- diberikan lebih .auh otonomi atas hubun-an industrial dari situs -reen&ield <an- didirikan oleh sebuah perusahaan multinasional1 Kedua/ menurut Ender)i>k ("9#!/ interensi <an- lebih besar akan diharapkan ketika anak perusahaan adalahkun>i kepentin-an strate-is untuk perusahaan dan anak perusahaan <an- muda1 Keti-a/ di mana perusahaan
induk merupakan sumber si-ni&ikan dari dana operasi atau inestasi untuk anak perusahaan/ <aitu/ di mana anak perusahaan lebih ter-antun- pada kantor pusat untuk sumber da<a/ akan >enderun- menin-katkan keterlibatan perusahaan dalam hubun-anindustri dan mana-ement sumber da<a manusia Akhirn<a/ kiner.a anak perusahaan<an- lambat >enderun- disertai den-an penin-katan keterlibatan perusahaan dalam hubun-an industrial1
2.1.) Karakteristik Pasar Produk %o"estik
*alah satu &aktor pentin- se.auh mana pasar produk domestik adalah sebuah isu <an- dibahas dalam 0ab "1 @ika pen.ualan domestik relati& besar untuk operasi di luar ne-eri (seperti haln<a den-an ban<ak perusahaan A*!/ itu lebih mun-kin bah)a operasi di luar ne-eri akan dian--ap oleh perusahaan induk seba-ai perpan.an-an operasi domestik1 Ini bukanlah kasus untuk ban<ak perusahaan Eropa/ <an- operasi internasional
merupakan ba-ian utama dari bisnis mereka1
2.1* $ika! Manaje"en Terhada! $erikat Pekerja
2aktor pentin- <an- lain adalah bah)a sikap atau ideolo-i mana.emen men-enai serikat peker.a1 ,en-etahuan tentan- sikap mana.emen men-enai serikat peker.a dapat memberikan pen.elasan <an- lebih len-kap tentan- perilaku hubun-an industrial multinasional dari <an- bisa diperoleh den-an han<a men-andalkan pada model ekonomi <an- rasional1 +en-an demikian/ sikap mana.emen .u-a harus dipertimban-kan dalam setiap pen.elasan tentan- perilaku mana.erial bersama den-an &aktor=&aktor seperti kekuatan pasar dan pilihan strate-is1 +ata 5EC+ pada kepadatan serikat peker.a dari '# ne-ara ma.u '='" menun.ukkan bah)a 2inlandia/
*)edia/ +enmark/ 6or)e-ia dan 0el-ia memiliki tin-kat tertin--i kean--otaan serikat peker.a sementara ,eran>is/ Amerika *erikat dan Korea memiliki tin-kat rendah kean--otaan serikat peker.a1
Meskipun ada beberapa masalah <an- melekat dalam pen-umpulan data untuk perbandin-an lintas=nasional tin-kat kean--otaan serikat peker.a/ beberapa teori telah diusulkan untuk men.elaskan ariasi antara ne-ara=ne-ara1 Teori tersebut mempertimban-kan &aktor=&aktor ekonomi seperti upah/ har-a dan tin-kat pen-an--uran &aktor sosial seperti dukun-an publik ba-i serikat? dan &aktor=&aktor politik1
Isu pentin- lainn<a dalam hubun-an industrial internasional perselisihan <an- industrial1 Hamill ("9#! telah memeriksa pemo-okan anak perusahaan multinasional dan perusahaan asal di In--ris di keti-a industri1
,emo-okan diukur melalui ti-a ariabel <aitupemo-okan &rekuensi/ ukuran pemo-okan dan durasi1 Tidak ada perbedaan di dua kelompok perusahaan berkenaan den-an &rekuensi mo-ok/ tapi anak perusahaan multinasional meman- men-alami seran-an lebih besar dan lebih pan.an- dari perusahaan lokal1
III. $ERIKAT PEKER+A %AN H,-,NGAN IN%,$TRIA INTERNATI/NA
*erikat peker.a dapat membatasi pilihan strate-is perusahaan multinasional1 Ada ti-a >ara <aitu:
#.1 Me"!engaruhi Tingkat ,!ah
0ia<a tena-a ker.a masih memainkan peranan pentin- dalam menentukan bia<a da<a sain- di seba-ian besar industri1 ,erusahaan multinasional <an- -a-al men-elola tin-kat upah mereka akan menderita keru-ian bia<a tena-a ker.a <an-dapat mempersempit pilihan strate-is mereka
#.2 Me"batasi Ke"a"!uan Perusahaan Multinasional ,ntuk Tingkat a!angan Kerja &ang Akan -er0ariasi.
0a-i ban<ak perusahaan multinasional <an- beroperasi di Eropa 0arat/ @epan- dan Australia/ ketidakmampuan perusahaan multinasional untuk tin-kat lapan-an ker.a <an- akan berariasi mun-kin men.adi masalah <an- lebih serius daripada tin-kat upah1 0eberapa ne-ara
*ekaran- memiliki undan-=undan- <an- >ukup membatasi kemampuan perusahaan untuk melaksanakan penutupan pabrik/ redundansi atau pro-ram ,HK
ke>uali dapat menun.ukkan bah)a kondisi struktural membuat keru-ian ker.a <an-tidak dapat dihindari
*erikat peker.a dapat mempen-aruhi proses ini dalam dua >ara: den-an melobi pemerintah nasional mereka sendiri untuk memperkenalkan undan-=undan-redundansi? dan den-an mendoron- re-ulasi perusahaan multinasional oleh or-anisasi internasional seperti 5r-anisasi untuk Ker.asama Ekonomi dan ,emban-unan (5EC+!
#.# Mengha"bat Atau Menegah Integrasi Global /!erasi Perusahaan Multinasional
+alam pen-akuan kendala ini (<an- dapat berariasi oleh industri!/ beberapa perusahaan multinasional membuat keputusan berdasarkan kesadaran untuk tidak men-inte-rasikan dan merasionalisasi operasi mereka ke tin-kat <an- palin- e&isien/ karena untuk melakukann<a dapat men<ebabkan masalah industri dan politik1 memperlakukan hubun-an ker.a seba-ai kebetulan dan men-asin-kan mereka ke spesialis di berba-ai ne-ara adalah tidak pantas1 +alam >ara <an- sama seperti kebi.akan pemerintah perlu diinte-rasikan men.adi pilihan strate-is/ sehin--a melakukan hubun-an ker.a1
I. RE$P/N $ERIKAT PEKER+A ,NT,K PER,$AHAAN M,TINA$I/NA
Kenned< ("9! telah men-identi&ikasi tu.uh karakteristik berikut dari ,erusahaan Multinasional seba-ai sumber masalah serikat peker.a tentan- perusahaan multinasional:
• *umber Keuan-an <an- Tan--uh: Ini termasuk kemampuan untuk men<erap keru-ian
dalam anak perusahaan asin- tertentu <an- dalam sen-keta den-an serikat nasional dan masih menun.ukkan keuntun-an se>ara keseluruhan di seluruh dunia operasi1 Kekuatan bar-ainin- *erikat ,eker.a mun-kin teran>am atau melemah oleh sumber dari keuan-an multinasional <an- luas
• *umber ,asokan Alternati&: Ini mun-kin men-ambil bentuk eksplisit kebi.akan ;dual
sour>in-; untuk men-uran-i kerentanan multinasional terhadap pemo-okan oleh serikat nasional1 @u-a/ beralih sementara dari produksi untuk men-alahkan aksi industri <an- telah di-unakan sampai batas tertentu/ misaln<a/ dalam Industri otomoti&
• Kemampuan untuk memindahkan &asilitas produksi ke ne-ara lain: Kekha)atiran
dilaporkan kar<a)an dan serikat buruh adalah bah)a keamanan ker.a mun-kin teran>am .ika multinasional berusaha untuk men-hasilkan n<a di luar ne-eri den-an apa <an- bisa memiliki/ atau sebelumn<a/ telah diproduksi di dalam ne-eri1 keuntun-an relati& nasional memberikan perusahaan multinasional den-an pilihan men-enai lokasi unit
• *ebuah kedudukan <an- .auh dari otoritas: *ementara ban<ak perusahaan
hubun-an industrial/ perda-an-an serikat peker.a dan ker.a de)an telah melaporkan bah)a struktur pen-ambilan keputusan multinasional berlan-sun- se>ara tertutup dan pemba-ian ke)enan-an disamarkan
• &asilitas produksi di ban<ak industri: ban<ak perusahaan multinasional
men-operasikan ban<ak lini produk di berba-ai industri1
• pen-etahuan un--ul dan keahlian dalam hubun-an industrial1 • Kapasitas untuk men--elar sebuah ;seran-an inestasi;/
Ti-a tan--apan serikat peker.a <aitu: untuk membentuk sekretariat perda-an-an internasional (International Trade *e>retariatsBIT*s!? melobi untuk perundan-=undan-an nasional <an-dibatasi? dan akhirn<a/ untuk men>oba dan men>apai peraturan perusahaan multinasional oleh or-anisasi internasional1
'.1 $ekretariat Perdagangan Internasional 3International Trade $eretariats4IT$s56
IT*s ber&un-si seba-ai kon&ederasi untuk men<ediakan link di seluruh dunia untuk serikat nasional dalam perda-an-an atau industri tertentu (misaln<a/ lo-am/ transportasi dan bahan kimia!1 *ekretariat memiliki terutama dioperasikan untuk mem&asilitasi pertukaran in&ormasi1 *etiap IT* memiliki men-ikuti pro-ram <an- sama untuk men>apai tu.uan ta)ar transnasional1 3nsur=unsurpro-ram ini adalah: ("! penelitian dan in&ormasi/ ('! meman--il kon&erensi perusahaan/ ($! memban-un de)an perusahaan/ (#! diskusi seluruh perusahaan serikat=mana.emen/ dan (! pena)aran <an- telah dikoordinasikan1
'.2 Melobi ,ntuk Perundang7,ndangan Nasional 8ang %ibatasi
,ada leel politik/ serikat buruh telah bertahun=tahun melobi untuk perundan-=undan-an nasional ketat di Amerika *erikat dan Eropa1 Motiasi dari
serikat peker.a untuk men-e.ar le-islasi nasional ketat didasarkan pada kein-inan untuk men>e-ah ekspor peker.aan melalui kebi.akan inestasi multinasional1 Misaln<a/ di Amerika *erikat/ A24=CI5 di masa lalu melobi kuat di daerah ini
'.# Peraturan Perusahaan Multinasional /leh /rganisasi Internasional.
Kode etik I45/ <an- a)aln<a diusulkan pada tahun "9/ berpen-aruh dalam pen<usunan pedoman 5EC+ untuk perusahaan multinasional/ <an- telah
disetu.ui pada tahun "91 ,edoman sukarela menutupi keterbukaan in&ormasi/ persain-an/ pembia<aan/ perpa.akan/ ketena-aker.aan dan hubun-an industrial/ dan ilmu pen-etahuan dan teknolo-i1 0a-ian utama dari pedoman ini adalah pa<un- atau >hapeau a<at ( terakhir adalah lebih umum Istilah dalam literatur! <an-mendahului pedoman sendiri1 3ntuk 5EC+ pedoman klausul ini men<atakan bah)a perusahaan multinasional harus mematuhi pedoman: dalam keran-ka hukum/ peraturan dan hubun-an ker.a dan praktik ker.a <an- berlaku/ di setiap ne-ara di mana
mereka beroperasi1
. %AERAH INTEGRA$I6 ,NI ER/PA 3,E5
Inte-rasi re-ional seperti pen-emban-an 3ni Eropa (3E! telah memba)a implikasi si-ni&ikan ba-i hubun-an industrial1 +alam ,er.an.ian Roma ("9!/ beberapa pertimban-an diberikan kepada isu=isu kebi.akan sosial <an- berkaitan den-an pen>iptaan European Communit<1 +i 3ni Eropa/ istilah ;kebi.akan sosial; atau ;dimensi sosial; <an- di-unakan untuk menutupi se.umlah isu termasuk hukum perburuhan dan kondisi ker.a/ aspek ketena-aker.aan dan pelatihan ke.uruan/ .aminan sosial dan pensiun
(.1 Isu $osial 9Pe"buangan9
+en-an perluasan 3ni Eropa pada tahun '# untuk memasukkan sepuluh an--ota baru (ne-ara <an- pendapatann<a palin- relati& rendah / beberapa di antaran<a masih beker.a untuk men-atasi )arisan dari sistem ekonomi ne-ara sosialis dan pen-alaman terbaru <an- terbatas den-an demokrasi parlementer! telah ada penin-katan sensitiitas terhadap masalah sosialDpembuan-anD1 Hal ini khususn<a ter.adi karena krisis keuan-an -lobal pada tahun '91 *ebuah pen>arian internet men--unakan istilah ;sosial pembuan-an; akan mun>ul halaman )eb men>erminkan kekha)atiran dari berba-ai perspekti& = serikat peker.a/ mas<arakat dan bisnis
I. K/%E ETIK : PEMANTA,AN PRAKTEK HRM %I$E,R,H %,NIA
*ebuah isu pentin- dalam pen-elolaan rantai pasokan adalah untuk memastikan bah)a standar kualitas terpenuhi1 Hal ini bermasalah untuk beberapa ,erusahaan Multinasional den-an merek -lobal seperti 6ike/ 4ei *trauss/ 0enetton/ Reebok dan Adidas1 *E03AH Tantan-an terbesar untuk mana.emen ba-i perusahaan=perusahaan ini telah berada
pada reaksi konsumen di ne-ara 0arat den-an tuduhan praktek ker.a tidak adil <an-di-unakan oleh subkontraktor mereka di ne-ara=ne-ara seperti India/ China/ Turki/ Indonesia/ El *alador/ Honduras/ Republik +ominika dan 2ilipina1
*ementara pendekatan kode etik a)aln<a mun>ul untuk menan-ani masalah hubun-an mas<arakat/ pene-akan berkelan.utan telah terbukti sulit1 ,eran HRM <an- terkait den-an kode -lobal etik mun-kin termasuk <an- berikut:
• Men--ambarkan dan menin.au kode etik1
• Melakukan analisis man&aat= bia<a untuk men-a)asi kepatuhan kar<a)an dan rekan
aliansi <an- relean
• Memper.uan-kan kebutuhan untuk melatih kar<a)an dan mitra aliansi dari kode etik1 • Memeriksa kiner.a pen-har-aan termasuk kepatuhan terhadap kode etik
).1 /rganisasi non7!e"erintah
,erda-an-an -lobalisasi dan bisnis telah memi>u perdebatan sen-it di dalam ne-ara nasional/ dan serin- din<atakan dalam aksidan protes un.uk rasa anti= -lobalisasi1 Ke-iatan kelompok=kelompok lin-kun-an seperti Greenpea>e men<oroti ba-aimana or-anisasi=or-anisasi ini .u-a telahmen.adi proses internasional1 Mereka
>enderun- memiliki ;mana.er; nasional di berba-ai ne-ara/ dan ariasi bentuk struktural untuk koordinasi dan akuntabilitas1 0adan=badan bantuan seperti ,alan-Merah/ Gerakan ,alan- ,alan-Merah/ Forld 7ision dan Me;de>ins *ans 2rontieres (+okter tanpa ,erbatasan! adalah >ontoh <an- menon.ol dari 4*M1 Mereka dapat meman&aatkan struktur or-anisasi <an- berbeda dan memiliki an--ota <an- mun-kin internalisasi ke tin-kat <an- lebih besar nilai=nilai dan ke<akinan bersama karena si&at dari misi dan ke-iatan or-anisasi1
II. MENGE/A $,M-ER %A8A MAN,$IA %I NEGARA /;;$H/RING4AIH KE,AR
*.1 Konse! /<<shoring %an $trategisn&a
0ahkan pen<impan-an ekonomi -lobal/ o&&shorin- terus men.adi tren pentin- untuk men>apai keun--ulan kompetiti& dalam ekonomi -lobal1 ,ada ba-ian
ini kami akan memberikan penekanan khusus pada konteks ne-ara=ne-ara tuan rumah/ <an- tipikal penerima ke-iatan o&&shorin- dari perusahaan multinasional1 3ntuk ne-ara=ne-ara o&&shorin- kita akan membahas implikasi HRM/ karena tren ini men-arah ke reolusi dalam pemba-ian ker.a -lobal1 antarmuka baru mun>ul <an- perlu dikelola1
*a<an-n<a/ tidak ada de&inisi umum atau -lobal untuk istilah ;o&&shorin-;1 *erin- di-unakan seba-ai subkate-ori outsour>in-/ <an- dapat dide&inisikan seba-ai ;tindakan mentrans&er beberapa ke-iatan selan- berulan- perusahaan dan hak keputusan untuk pen<edia luar/ seperti diatur dalam kontrak;1 Ter-antun- pada apa ke-iatan o&&shorin- <aitu ekuitas berbasis atau tidak bisa membedakan antara o&&shorin- ta)anan/ <aitu/ <an- melibatkan sebuah perusahaan tera&iliasi/ dan outsour>in- den-an perusahaan non=a&iliasi1 *ementara o&&shorin- memiliki tradisi pan.an-/ misaln<a/ dalam industri otomoti&/ itu baru=baru memperoleh kepentin-an dalam industri .asa dan terutama di sektor teknolo-i in&ormasi (IT!1 4okasi utama untuk ke-iatan o&&shorin- la<anan perusahaan Eropa adalah In--ris/ Irlandia/ *pan<ol dan ,ortu-al di Eropa 0arat dan ,olandia/ Hun-aria dan Rumania di Eropa Timur1 Hampir seten-ah dari pro<ek per-i ke Asia1
*.2 /<<shoring dan Manaje"en $%M di India
+i India pen-emban-an o&&shorin- adalah hasil dari dukun-an <an- kuat dari pemerintah untuk membantu ne-ara memenuhi pers<aratan <an- berdampak pada pilihan lokasi untuk ke-iatan o&&shored1 ,ilihan ini ter-antun- pada bia<a (tena-a ker.a dan perda-an-an bia<a!/ kualitas lemba-a (khususn<a undan-=undan-! dan in&rastruktur (khususn<a telekomunikasi!/ pa.ak dan inestasi reim dan keterampilan kar<a)an (terutama bahasa dan keterampilan komputer!1 *ebuah >ontoh <an-menon.ol untuk ke-iatan o&&shorin- adalah internasional pan--ilan=pusat1 6amun/ o&&shorin- la<anan .u-a termasuk ke-iatan bernilai tambah tin--i <an- lebih >an--ih/ seperti akuntansi/ pena-ihan/ analisis keuan-an/ pen-emban-an peran-kat lunak/ desain arsitektur/ pen-u.ian/ penelitian dan pen-emban-an1
India telah men-emban-kan proses bisnis outsour>in- (0,5! industri dan kompetensi masin-=masin-1 In&rastruktur teknolo-i dan kuali&ikasi serta motiasi kar<a)an dian--ap seba-ai man&aat oleh inestor 0arat dan mitra1
6amun/ masalah .u-a telah dilaporkan dari proses bisnis outsor>in- di India dan ban<ak dari mereka <an- terkait den-an isu=isu mana.emen sumber da<a manusia1 Misaln<a/ tin-kat turnoer kar<a)an tahunan antara ' sampai persen dan kekuran-an itu ada men-in-at tin--in<a permintaan tena-a ker.a terampil/ terutama dalam mana.emen menen-ah1 *eperti beberapa mana.er *+M telah melaporkan/ han<a seten-ah dari kandidat bahkan mun>ul untuk )a)an>ara ker.a1 kekuran-an ini dan permintaan tin--i untuk peker.a terampil telah men<ebabkan penin-katan -a.i tahunan di antara " dan ' persen1 Akibatn<a/ keuntun-an bia<a <an- si-ni&ikan dari o&&shorin- ke India berada dalam baha<a1 masalah tambahan adalah masalah ketidakpuasan peker.a dan kon&lik <an- disebabkan oleh stres serta kasus=kasus pele>ehan seksual dan rasial dilaporkan1 *emua &aktor ini dapat men<ebabkan penurunan produktiitas dan den-an demikian/ keru-ian keuan-an lebih lan.ut1 6amun demikian/ sehubun-an den-an praktek=praktek mana.emen sumber da<a manusia dan e&ek mereka pada kar<a)an/ kelemahan .u-a telah diidenti&ikasi1 ,enekanan pada pen-emban-an karir dan pelatihan lebih rendah daripada di perusahaan=perusahaan 0arat1 Isu mana.emen sumber da<a manusia lan.ut ditan-ani di masa depan termasuk: menin-katkan tin-kat putus sekolah/ pen>e-ahan masalah psikolo-is dan stres terkait/ &leksibilitas di tempat ker.a (peker.aan paruh )aktu saat
ini tidak ada!/ dan pen>iptaan lin-kun-an ker.a <an- lebih menarik untuk membantu memban-un hubun-an .an-ka pan.an- den-an kar<a)an <an- berkualitas1 Han<a .ika kebutuhan kar<a)an terpenuhi den-an tindakan mana.emen sumber da<a manusia adalah retensi mun-kin1
*.# /<<shoring dan HRM di =ina
Cina adalah salah satu ne-ara den-an pertumbuhan ekonomi ter>epat di dunia1 6e-ara ini <an- terkenal akan manu&aktur murah/ meskipun bia<a di sektor ini dilaporkan akan menin-kat1 *aat ini/ -a.i di Cina bahkan lebih rendah daripada di India1 6amun/ .umlah total lulusan han<a seten-ahn<a dari India/ dan persentase lulusan berbahasa In--ris .u-a .auh lebih rendah1 *ementara uniersitas Cina men-hasilkan se.umlah besar ilmu pen-etahuan dan lulusan teknolo-i/ mahasis)a berasal dari sistem pendidikan di mana mereka .aran- didoron- untuk men-ambil inisiati& dan memberikan solusi kreati& meskipun ini adalah pers<aratan utama oleh M6Es1 Akibatn<a/ perekonomian Cina menderita kekuran-an keterampilan seperti
den-an <an- di India/ terutama untuk peker.aan=peker.aan <an- membutuhkan baik teknis maupun mana.emen pen-etahuan1
,erusahaan mutinasional di 0arat <an- beren>ana beroperasi ke Cina/ pentin- untuk memahami peran <an- dimainkan oleh koneksi .arin-an <an- disebut -uanxi: Hubun-an interpersonal1 Tun- dan Form men.elaskan bah)a sementara hubun-an ini menan--un- kemiripan den-an praktik 0arat net)orkin-/ ada perbedaan: hubun-an -uanxi <an- ber-antun- pada kondisi seperti asimetri/ timbal balik dan kebutuhan1 ,enulis menekankan pentin-n<a -uanxi untuk operasi bisnis <an- sukses di Cina/ tetapi men-akui kesulitan untuk posisi mana.er 0arat1 Mereka berpendapat bah)a praktik perekrutan untuk posisi kun>i harus mempertimban-kan -uanxi untuk >alon
kar<a)an Cina ;1
*.' Meringkas Masalah &ang Munul
Peran bagi HRM. 0erdasarkan hasil surei CI,+ men-identi&ikasi peran berikut untuk HRM:
Konsultasi den-an )akil serikat peker.a B kar<a)an1
peren>anaan tena-a ker.a/ men-in-at ruan- lin-kup untuk pemindahan kar<a)an1 0erkontribusi untuk strate-i komunikasi internal1
Men-identi&ikasi kebutuhan pelatihan1
Meran>an- peker.aan baru <an- berasal dari operasi o&&shorin-1
Men<oroti potensi risiko/ seperti dampak dari peraturan ketena-aker.aan baik di dalam ne-eri dan di lokasi asin-1
Kekurangan ketera"!ilan dan konsekuensi &ang dihasilkan dala" konteks regional &ang lebih luas. kekuran-an keterampilan merupakan masalah besar di ne-ara=ne-ara o&&shorin- dari India dan China1 Menurut ,ri>eFaterhouseCoopers dipublikasikan se>ara luas surei #" persen dari "$ responden dari seluruh dunia telah melaporkan masalah dalam merekrut bakat teknis di ne-ara=ne-ara berkemban-1 0ahkan lebih ban<ak la-i perusahaan (# persen! merasa sulit untuk mempertahankan sta& <an- berkualitas1 6amun/ ini bukan sebuah &enomena <an- han<a ada di ne-ara=ne-ara ini1 3ntuk )aktu <an- lama/ kekuran-an skill .u-a telah men.adi &okus diskusi dalam konteks ne-ara=ne-ara ma.u di 0arat seperti Irlandia dan Kanada1
Mengatasi kekurangan ketera"!ilan6 Peran ke"bali Negara Tuan Ru"ah 3H=N5. Isu pentin- lain <an- mun-kin diatasi ketika membahas kekuran-an keterampilan di ne-ara=ne-ara emer-in- poin ke sekelompok oran- <an- berasal dari ne-ara=ne-ara ini/ telah bela.ar di luar ne-eri dan kembali ke ne-ara asal mereka1 5ran-=oran- ini telah di-ambarkan seba-ai ;ex=host=>ountr< nationals; (EHC6s! oleh Tun- dan 4aaroa dalam studi empiris EHC6s di Eropa Ten-ah dan Timur1