• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI Analisis Lingkungan Adapun analisis lingkungan yang dilakukan yaitu berdasarkan factor eksternal dan factor internal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LANDASAN TEORI Analisis Lingkungan Adapun analisis lingkungan yang dilakukan yaitu berdasarkan factor eksternal dan factor internal."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

I. LANDASAN TEORI 1. Analisis Lingkungan

Adapun analisis lingkungan yang dilakukan yaitu berdasarkan factor eksternal dan factor internal.

1.1 Faktor Eksternal

Analisis eksternal dilakukan untuk mengembangkan faktor peluang yang kiranya dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang perlu dihindari. Dalam analisis ini ada dua faktor lingkungan eksternal, yaitu: factor lingkungan makro (politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi) dan lingkungan eksternal mikro (lingkungan usaha, distribusi, infrastruktur, sumber daya manusia). Hasil analisis eksternal dilanjutkan dengan mengevaluasi guna mengetahui apakah strategi yang dipakai selama ini memberikan respon terhadap peluang dan ancaman yang ada.

Factor lingkungan eksternal berdasarkan 5 forces porter yaitu : a. Supplier

Melakukan pengecekan terhadap kekuatan tawar-menawar dari supplier. Biasanya semakin sedikit jumlah pemasok maka semakin penting produk yang dipasok dan semakin kuat posisi tawarnya. b. Competitor

Merupakan masalah yang menjadi focus dari suatu perusahaan karena persaingan antar pemain dalam dunia industry. Persaingan ini

dipengaruhi oleh banyak factor seperti struktur biaya produk dan lainnya.

c. Buyer

Dilihat berdasarkan daya tawar dari si pembeli. d. Stakeholder

e. Subtitutes

1.2 Faktor Internal

Analisis internal dilakukan untuk mendapatkan faktor kekuatan yang akan digunakan dan faktor kelemahan yang akan diantisipasi.

Factor lingkungan internal berdasarkan lingkungan societal yaitu : a. Economic

(2)

Mengatur pergantian/perubahan dari material, uang, energy, dan informasi.

b. Technology

Menghasilkan suatu temuan berupa penyelesaian masalah. c. Political-legal

Alokasi kekuatan, menyediakan hukum-hukum ataupun aturan-aturan. d. Sociocultural

Mengatur nilai-nilai, adat-istiadat, dan berbagai macam lingkungan societal.

2. Value Chain

Tidak ada teori yang sepopuler “value chain”-nya Michael Porter (Porter, 1985) di era organisasi modern saat ini, terutama yang berkaitan dengan process reengineering (pendekatan Business Process Reengineering sendiri diperkenalkan oleh Michael Hammer, namun Michael Porter memberikan kerangka metodologi untuk mengadakan process reengineering). Porter menyarankan bahwa langkah awal yang harus dilakukan baik dalam menganalisa maupun mendesain proses bisnis yang ada di perusahaan adalah dengan membuat “value chain” (rantai nilai) dari proses-proses utama (core processes) dan aktivitas penunjangnya (supporting activities). Proses utama tidak lain adalah urutan global proses yang terjadi di perusahaan, mulai dari bahan mentah yang diperoleh dari supplier, diolah oleh perusahaan, sampai ke tangan customer atau pembeli produk maupun jasa.

Value Chain atau rantai nilai adalah kumpulan aktivitas atau kegiatan dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan support produk. Konsep rantai nilai pertama kali dikenalkan dan dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985 dalam bukunya. Rantai nilai terdiri dari sekumpulan aktivitas utama dan pendukung.

Dalam rantai nilai yang umum, aktivitas pendukung terdiri dari infrastruktur perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha memperolehnya. Sedangkan dalam aktivitas utama terdiri dari logistic masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan.

(3)

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang adasaat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.

4. Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) dan IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Penentuan faktor strategi internal dilakukan sebelum membuat matrik IFAS. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan matriks IFAS : 1. Susunan dalam kolom 1 kekuatan dan kelemahan.

2. Pemberian bobot masing-masing faktor menggunakan metode perbandingan berpasangan, sehingga total bobot nilai sama dengan satu.

3. Hitung rating (kolom 3) masing-masing faktor dengan skala 5 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat kurang) berdasar pengaruh fakto tersebut terhadap kondisi daya tarik wisata yang bersangkutan. Pemberian rating untuk faktor yang bersifat positif (kekuatan) diberi nilai 1 (sangat kurang) sampai dengan 5 (sangat baik). Faktor yang bersifat negatif (kelemahan) diberi nilai 5

(kelemahan kecil) sampai 1 (kelemahan besar).

4. Perhitungan skor pembobotan dengan mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk

(4)

Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan matriks EFAS : 1. Faktor yang ada akan diberikan bobot dengan menggunakan metoda

perbandingan berpasangan, sehingga total nilai sama dengan satu.

2. Memberikan peringkat 1 sampai dengan peringkat 5 untuk tiap peluang dan ancaman, peringkat 5 (sangat baik), peringkat 4 (respon di atas rata-rata), 3 (rata-rata), 2 (kurang) dan 1 (sangat kurang).

3. Lakukan pengalian antara bobot dengan peringkat untuk memperoleh skor tertimbang.

4. Kemudian jumlahkan skor tertimbang untuk memperoleh skor total tertimbang.

II. SEJARAH PERUSAHAAN (PT. XL AXIATA) Kelemaha

(5)

Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL Axiata menjadi yang terbaik di wilayah Asia, dan dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad dengan saham sebesar 66,55% dan selebihnya menjadi milik publik dengan saham sebesar 33,45%.

Adapun strategi yang dilakukan perusahaan yaitu Pertama, low price low cost, yakni bagaimana XL berani mengambil inisiatif di antara operator yang ada di Indonesia untuk menjadi pionir dalam menyediakan dan menawarkan tarif seluler murah dengan nilai lebih yang bisa dinikmati pelanggan dan masyarakat Indonesia. Inisiatif menawarkan tarif murah ini bukan hal yang mudah dilakukan karena kalau tidak dilakukan secara terencana, cermat dan hati-hati, bisa

berpotensi mengganggu keseimbangan operasional perusahaan. Secara internal, XL juga lebih efisien dalam melakukan kegiatan operasional. Nah, strategi ini berhasil diterapkan dan sekaligus menjadikan pendekatan low price low cost sebagai factor pendorong meningkatnya profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu, dan akhirnya berhasil mengubah lanskap peta persaingan industri seluler di Indonesia.

Kedua, fokus, yaitu bagaimana XL secara konsisten terus-menerus fokus pada bisnis inti dan kompetensi intinya, yaitu menyediakan layanan seluler yang terbaik bagi masyarakat dengan memanfaatkan dan engoptimalkan kemampuan sumber daya yang dimiliki.

Ketiga, diferensiasi, yakni bagaimana secara konsisten XL berupaya memberikan layanan seluler yang berbeda dari sisi manfaat/offering dan tentunya memiliki nilai lebih bagi pelanggan dibanding layanan yang disediakan oleh kompetitor.

Keempat, kejelian melihat peluang pasar dan bagaimana XL dituntut selalu jeli melihat peluang pasar atau kebutuhan masyarakat dan berupaya mewujudkan solusi atas kebutuhan tersebut dan kelima, inovasi, yaitu keberanian melakukan inovasi dan menjadi trend-setter dalam menyediakan layanan, bagaimana berkomunikasi dengan calon pelanggan dan yang lainnya (Sumber: PT.XL AXIATA).

(6)

“Menjadi penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi terpilih di seluruh indonesia, baik bagi pelanggan individu maupun kalangan bisnis”.

Misi PT. XL AXIATA, Tbk adalah:

“Memberikan yang terbaik bagi pelanggan, baik dalam hal produk, layanan, teknologi dan value for money”.

III. ANALISIS EKSTERNAL DAN INTERNAL (PT. XL AXIATA) Analisis Lingkungan Internal :

a. Strength/Kekuatan

Kekuatan PT. XL AXIATA :

1. Cabang/gerai PT.XL AXIATA tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan populasi pengguna yang besar.

2. Menyediakan layanan internet yang murah dan akses internet yang cepat. 3. Bonus SMS dan telepon terutama ke sesame operator.

4. Selalu melakukan berbagai inovasi demi kenyaman pengguna kartu. 5. XL mengadopsi kerangka ISO 31000 yang dijalankan melalui Manajemen

Resiko Perusahaan untuk menghadapi potensi berbagai resiko.

6. Memiliki tujuan seperti cakupan wilayah yang lebih luas, kapasitas data yang lebih besar, dan kualitas layanan yang lebihbaik.

7. PT. XL AXIATA memenangkan berbagai penghargaan seperti Indonesia Cellular Award (ICA), dan meraih Brand Choice Award 2012.

8. PT XL AXIATA meluncurkan layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia.

9. XL menghadirkan layanan XL 3G Rood. b. Weakness/Kelemahan

Kelemahan perusahaan yang terdapat pada PT XL Axiata Tbk:

1. PT XL AXIATA tergolong muda dimana competitor pendahulu sudah menguasai pasar mereka.

2. Gangguan sinyal atau bahkan sinyal hilang ketika cuaca buruk ataupun mati lampu.

3. Tarif XL yang mahal jika tidak dilakukan pembelian paket baik itu paket internet, SMS ataupun telepon.

4. Cakupan sinyal XL belum memasuki pelosok kampung/desa. 5. Tarif murah yang di tetapkan tidak didukung jaringan yang kuat

(7)

( Telkomsel ).

Analisis Lingkungan Eksternal : a. Opportunity/Peluang

Peluang perusahaan:

1. Menurut Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) diakses melalui www.teknojurnal.com menunjukkan bahwa jumlah pelanggan seluler di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tingginya jumlah pelanggan seluler di Indonesia memberi peluang yang baik bagi perusahaan, karena melihat survei dari ATSI tersebut bisa diperkirakaan bahwa pengguna jasa telekomunikasi seluler semakin meningkat. Peluang tersebut dimanfaatkan perusahaan dengan baik, terbukti dengan meningkatnya pendapatan usaha.

2. Layanan yang selalu bertujuan untuk kepuasan pelanggan.

3. Menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari masyarakat sekarang ini adalah melakukan pengiriman uang secara cepat. PT XL Axiata Tbk (XL) meluncurkan XL Tunai – Pengiriman Uang Domestik, sebuah fitur baru aplikasi layanan virtual XL Tunai yang memudahkan pelanggan untuk dapat mengirimkan uang dengan mudah melalui ponsel.

b. Threat/Ancaman

Ancaman yang dihadapi perusahaan:

1. Tekonologi yang berkembang secara terus menerus.

2. Perusahaan telekomunikasi merupakan perusahaan yang memerlukan modal besar dengan memperhatikan biaya-biaya paket berdasarkan kesanggupan daya beli masyarakat.

3. Competitor yang juga melakukan berbagai inovasi yang menyebabkan ketakutan akan beralihnya konsumen pada perusahaan telekomunikasi lainnya.

(8)

V. Matriks IFAS dan EFAS

(9)

Nilai matriks evaluasi internal : Total Kekuatan – Total kelemahan : 1,791 – 0,575 = 1,216

(10)

Nilai matriks evaluasi internal : Total Peluang – Total ancaman : 1,75 – 1,9 = -0,15

Keterangan : Nilai Bobot 1-5

Berikut ini adalah gambaran mengenai posisi perusahaan saat ini :

Kesimpulan :

PT XL AXIATA berada di kuadran ke IV pada posisi diantara Kekuatan dan Ancaman, hal ini menandakan bahwa PT XL AXIATA memiliki kekuatan secara internal yang kuat namun memiliki berbagai ancaman dari luar. Kekuatan dan ancaman dapat dilihat pada matriks EFAS dan IFAS di atas. Dengan mengetahui keberadaan/posisi seperti di atas maka perusahaan perlu melakukan antisipasi untuk meminimalisir ancaman yang ada bagi perusahaan baik itu melakukan inovasi lagi maupun cara lainnya.

(11)

VI. Analisis SWOT PT XL AXIATA

Analisis SWOT merupakan penjabaran dari faktor internal (Strength dan

Weakness) dan eksternal (Opportunity dan Threath). Penjelasan mengenai analisis SWOT ini dapat dilihat pada poin III.

Matrik SWOT adalah alat untuk pencocokan yang sangat penting bagi para manajer mengembangkan 4 (empat) jenis strategi

Strategi SO (Kekuatan-Peluang) : Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.

Strategi WO (Kelemahan-Peluang) : Memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluangeksternal.

Strategi ST (Kekuatan-Ancaman) : Menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

Strategi WT (Kelemahan-Ancaman) : Merupakan taktif defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal untuk menghindari ancaman eksternal.

Cara membuat matriks SFAS yaitu pertama menentukan faktor terpenting dari faktor internal dan eksternal. Berikut ini faktor penting yang menjadi faktor pada tabel SFAS dari IFAS dan EFAS.

(12)

IFAS :

EFAS :

(13)

Jadi, berdasarkan tabel SFAS di atas total skor yang diperoleh pada weighted score yaitu 3,25. Hal ini berarti faktor penting yang terpilih dari SWOT tersebut cukup besar dalam mempengaruhi perusahaan, baik itu dari faktor internal maupun eksternalnya. Jelas bahwa dari faktor strategi terpilih tersebut, semuanya memerlukan durasi jangka panjang yang menandakan bahwa faktor tersebut akan mempengaruhi perusahaan dalam masa akan datang dan bagaimana nantinya perusahaan memperbaiki perusahaan berdasarkan faktor tersebut sehingga perusahaan menjadi lebih baik lagi.

(14)

Anwar, fj. 2014. Manajemen Strategik PT. XL AXIATA.

fjanwar.mhs.narotama.ac.id/.../Manajemen. Diakses pada Tanggal 9 November 2015

Desiana, nabila. 2012. “Penerapan Strategi Bersaing Dalam Peningkatan Pangsa Pasar Pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin.

Wheelen, Thomas L. 2012. Strategic Management and Business Policy. 13th Edition.

http://simfanny.blogspot.co.id/2012/10/kelebihan-dan-kekurangan-telkomsel.html

Diakses pada Tanggal 30 November 2015 Pukul 19.00 WIB

http://el-anshary212.blogspot.co.id/2014/03/Perbedaan-keunggulan-kompetitif-dan-komparatif.html Diakses pada Tanggal 30 November 2015 Pukul 19.00 WIB

http://goweluyo.blogspot.co.id/2010/11/kisi-kisi-manajemen-strategi.html Diakses

Referensi

Dokumen terkait

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data curah hujan yang diperlukan kemudian mencari hujan maksimum setiap tahunnya, melakukan analisis

Jika seseorang yang akan memberikan keterangan sabagai saksi adalah orang yang sudah dewasa menurut hukum dan telah memenuhi persyaratan untuk sahnya suatu keterangan saksi sebagai

Teknologi informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai aspek kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan yang

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah4. Rincian Dokumen Pelaksanaan

The enhancement shown in Figure 1-3 reported by researchers is indicated that microwaves enhanced diffusion rate (mass transport flux) during processing. Component

block grant ICT-KKG/ MGMP dalam rangka percepatan pemerataan mutu pendidikan untuk daerah tertinggal. pemanfaatan ICT ini dilakukan melalui pemberdayaan

Dari penjelasan di atas, maka dapat disintesiskan bahwa keadilan prosedural adalah kepatutan yang dirasakan setiap individu di dalam organisasi yang berkaitan

Konsep JIT menekankan pada pembelian bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan proses padat produksi, diusahakan untuk tidak kurang atau lebih pada saat