PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN
KETAHANAN KELUARGA MENURUT
KARAKTERISTIK KELUARGA
Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si
Dept Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB
DISAMPAIKAN PADA :
SEMILOKA PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN KETAHANAN KELUARGA BKKBN. CISARUA 18-21 JULI 2011
OUTLINE PEMBAHASAN
A. HAKEKAT PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KK
B. METODE PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KK
C. KERAGAMAN SASARAN PEMBERDAYAAN DAN
PENINGKATAN KK
1.
Tingkatan Keluarga Sejahtera
2.
Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan
3.
Menurut Perkembangan Keluarga
4.
Keluarga Menuriut Kemajuan Wilayah
5.
Keluarga Menurut Karakteristik Spesifik
• Konotasi kata “pemberdayaan” (lebih bernuansa politis,) dibandingkan
“peningkatan kemampuan” (lebih bersifat netral non politis).
Sedangkann kata “perkuatan penguatan” dapat diletakkan diantara keduanya.
• Bagaimana keberdayaan / kekuatan, atau mengubah tingkat kekuatan,
dapat diukur ? Kita tidak dapat mengukur sesuatu kecuali kita mengetahui apa yang akan kita ukur, dan cara apa yang akan kita tempuh untuk mengukurnya (alat apa yang dapat kita gunakan).
• Apa saja komponen-komponen, atau elemen-elemen, dari keluarga
• Membantu untuk menerima/melewati/menjalani /
mempermudah proses perubahan yang harus / akan
dijalani/ditemui individu / keluarga
• Menggali kapasitas / potensi laten (kepribadian, manajerial
dan leadership skill)
• Mendorong agar memiliki lompatan / daya ungkit / lecutan
• Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hidup
• Membangun daya tahan dan daya adaptasi yang tinggi
terhadap perubahan agar mampu menjalani kehidupan
dengan sukses
• Membina dan mendampingi proses perubahan sampai
• Bukan bantuan/pendampingan yang bersifat charitiy
• menjadikan pihak yang dibantu/dibina/didamping
menjadi lebih kuat melalui latihan, daya juang /tahan,
menghadapi kenelangsaan
• Partisipasi yang membawa pihak yang diberdayakan
meningkat kapasitasnya
• Menjadikan pihak yang diberdayakan mengambil
kontrol penuh, pengambilan keputusan penuh, dan
tanggungjawab penuh untuk melakukan kegiatan yang
akan membawanya menjadi lebih kuat
• Deficit-based (berbasis kekurangan, masalah) terpusat pada berbagai
macam permasalahan yang ada serta cara-cara penyelesaiannya.
• Strengh Based (Berbasis kekuatan) dengan sebuah produk metode
Appreciative Inquiry terpusat pada potensi-potensi atau kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh individu atau organisasi untuk
menjadikan hidup lebih baik, bagian dari Appreciative inquiry.
• Appreciative Inquiry merupakan sebuah metode yang
mentransformasikan kapasitas sistem manusia untuk perubahan yang positif dengan memfokuskan pada pengalaman positif dan masa depan yang penuh dengan harapan (Cooperrider dan Srivastva, 1987;
Cooperrider dkk., 2000; Fry dkk, 2002; Ludema dkk, 2000, dalam Gergen dkk., 2004).
• KNOWING PROBLEM KNOWING SOLUTION
• KNOWING PROBLEM KNOWING UNIQ SOLUTION
• KNOWING PROBLEM KNOWING INNOVATIVE AND CREATIVE
SOLUTION
• KETAHANAN FISIK KELUARGA
• KETAHANAN SOSIAL KELUARGA
• KETAHANAN PSIKOLOGIS KELUARGA
BKKBN membagi kesejahteraan keluarga ke dalam 3 kebutuhan yakni:
– Kebutuhan dasar (basic needs) yg terdiri dari variabel pangan, sandang, papan & kesehatan.
– Kebutuhan sosial psikologis (social psychological needs) yg terdiri dr variabel pendidikan, rekreasi, transportasi, interaksi sosial internal& eksternal.
– kebutuhan pengembangan (development needs) yg terdiri dr variabel tabungan, pendidikan khusus, akses terhadap informasi.
Keluarga Pra Sejahtera: keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic
needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan,
dan pendidikan
Keluarga KS-I: keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan social psikologisnya seperti
kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bica baca dan tulis latin, dan
keluarga berencana,
Keluarga KS-II: keluarga disamping telah memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk
peningkatan agama, menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi
Keluarga KS-III : keluarga yang telah memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis, dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memberikan
sumbangan yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial
kemasyarakatan serta berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan dan sebagainya
Keluarga KS-III PLUS : keluarga yang telah mampu memenuhi semua kebutuhannya baik yang bersifat dasar, sosial psikologis, maupun yang bersifat pengembangan, serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat
KESEJAHTERAAN KELUARGA INDONESIA (2009)
No Total Pra KS KS-1 KS-2 KS-3 KS-3+ 1 NAD 1077988 26.3 29.9 26.3 13.8 3.7 2 SUMUT 2977473 11.9 23.3 34.9 25 4.9 3 SUMBAR 1156593 7.8 23.1 32.6 32.6 3.9 4 RIAU 1140944 10.2 22 38.9 22.1 6.7 5 JAMBI 754686 9.3 21.4 37.9 26.3 5.2 6 SUMSEL 1824143 16.9 26.3 34.9 19.3 2.6 7 BENGKULU 431884 15.3 26.5 33.2 21.4 3.6 8 LAMPUNG 1953877 37.4 25.7 22.9 12.7 1.4 9 DKI JAKARTA 1686718 0.8 15.5 37.8 35.1 10.8 10 JABAR 11434134 20.6 26.6 28.9 19.8 4.1 11 JATENG 9489024 31.6 19.1 22.2 23.2 3.9 12 DIY 951002 18.4 22.5 23.4 29.6 6.1 13 JATIM 10923838 24.6 22.5 24.1 24.5 4.4 14 BALI 903563 7.5 11.5 15.2 59.2 6.6 15 NTB 1342489 31.6 34.4 21.6 11.9 0.5 16 NTT 1013235 58.3 25.2 11.8 4.1 0.7 17 KALBAR 1056325 6.4 31.1 37 18.6 6.9 18 KALTENG 521124 12.3 27 38.6 17.4 4.7 19 KALSEL 991641 7.8 25.4 40.4 24.1 2.3 20 KALTIM 773643 9.3 24.3 31.1 25.8 9.6KESEJAHTERAAN KELUARGA INDONESIA (2009)
No Total Pra KS KS-1 KS-2 KS-3 KS-3+ 21 SULUT 600801 18.7 21.7 28.1 25.8 5.6 22 SULTENG 638502 27.5 26.6 28.3 14.8 2.9 23 SULSEL 1914890 17.4 24 33.9 20.2 4.5 24 SULTRA 536426 37.4 26 23.5 11.1 2 25 MALUKU 354491 31 25.3 28.5 11.1 4.2 26 PAPUA 424450 48.6 28.5 16.2 5.1 1.5 28 BANTEN 2370408 20.2 24 29.3 19.8 6.6 29 BABEL 266144 3.2 13.1 46.8 36.1 0.8 30 GORONTALO 272099 28 30.6 22 15.6 3.8 31 MALUT 244035 28.3 28.2 29.5 12.4 1.5 32 PAPUA BARAT 195899 39.9 29.4 19 7.4 4.3 33 KEPRI 405186 7.9 23 28.5 30.7 9.9 34 SULBAR 254812 34.2 26.8 25.1 10.9 2.9PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KK
MENURUT TK KESEJAHTERAAN KELUARGA
KET. FISIK KET SOSIAL KET PSIKOLOGIS
$$$$
$$$
+media +media$
+Media +MediaMedia Massa Media Massa
Media Massa Media Massa
PRA KS
KS-1
KS-2
KS 3
KETIMPANGAN DESA-KOTA PUSH FACTOR PULL FACTOR PUSH FACTOR PULL FACTOR
KARAKTERISTIK KELUARGA
MENURUT TIPOLOGI WILAYAH
PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KK
MENURUT TIPOLOGI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH
PERDESAAN
NILAI -NORMA –KELEMBAGAAN PENCIRI KETAHAAN KELUARGA TERKAIT LINGKUNGAN INTERNALI
INFRASTRUKTUR FISIK DAN NON FISIK YANG BERDAMPAK THDP AKSES-KESEMPATAN PEROLEHAN
NAFKAH SBG SUMBER DAYA EKONOMI
UPAYA PENGUATAN LINGKUNAGN INTERNAL DAN EKSTERNAL
PERKOTAAN
NILAI -NORMA –KELEMBAGAAN PENCIRI KETAHAAN KELUARGA TERKAIT LINGKUNGAN INTERNALI
INFRASTRUKTUR FISIK DAN NON FISIK YANG BERDAMPAK THDP AKSES-KESEMPATAN PEROLEHAN
NAFKAH SBG SUMBER DAYA EKONOMI
UPAYA PENGUATAN LINGKUNAGN INTERNAL DAN EKSTERNAL
TRANSISI
NILAI -NORMA –KELEMBAGAAN PENCIRI KETAHAAN KELUARGA TERKAIT LINGKUNGAN INTERNALI
INFRASTRUKTUR FISIK DAN NON FISIK YANG BERDAMPAK THDP AKSES-KESEMPATAN PEROLEHAN
NAFKAH SBG SUMBER DAYA EKONOMI
UPAYA PENGUATAN LINGKUNAGN INTERNAL DAN EKSTERNAL
• Lama pendidikan berhubungan dg kemampuan mengakses dan kesempatan memperoleh pekerjaan dan pendapatan keluarga PENDIDIKAN •status kesehatan
anggota dan banyaknya anggota keluarga yang sakit menentukan
kerentanan keluarga, dan pelaksanaan peran-tugas keluarga
KESEHATAN
• CS fokus penyelesaian masalah berkaitan dengan dukungan sosial, akses dan
kesempatan melakukan pola nafkah ganda
COPING STRATEGI
KARAKTERISTIK KELUARGA
PETANI DAN NELAYAN
Keberlangsungan sistem
Keluarga Petani dan Nelayan Dipengaruhi Pola Nafkah
PEMBERDAYAAN KELUARGA PETANI DAN NELAYAN (TEORI PARSON)
Besar Keluarga Kesejahteraan Objektif Kesejahteraan Subjektif Lama Pendidikan IstriLama Pendidikan Suami
Akses, Sumber, Jenis Informasi -0,320** 0,339* 0,267* * 0,139* * 0,478* * 0,24 5* 0,423* * -0,260 0,301** 0,260 * Pendidikan Suami Adaptation Dukungan Sosial Sumber Akses Informasi Goal Attainment Latency Integration 0,196* G I L A A I G L A L KO KS - 0,260 0,119** 0,266*
PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KK MENURUT
PERKEMBANGAN KELUARGA
• BINA KELUARGA BALITA (termasuk evaluasi instrument BKB)
• BINA KELUARGA REMAJA
• BINA KELUARGA LANSIA
•Hasil-hasil Penelitian
• Lingkup dan Metode Intervensi Pemberdayaan Keluarga balita berstatus gizi kurang-buruk • ekologi pengasuhan anak
hurried children
•Kecerdasan intelektual dan emosi Remaja
BUKU POPULER
• MENGASUH DENGAN HATI • MENGGALI KEKUATAN CERITA
• AJARKAN ANAK KETERAMPILAN HIDUP SEJAK DINI
• CINTAI ANAK TANPA PRASYARAT (IN PROCESS)
CINTAI ANAK TANPA PRASYARAT
Euis Sunarti Rarindra Prakasa
Alat bantu pemberdayaan
keluarga terkait fungsi
PEMBERDAYAAN PSIKOSOSIAL KELUARGA KORBAN
BENCANA
• FAMILY COUNSELING • PMT BALITA
• SELF HELP GROUP
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA KORBAN BENCANA
(SUNARTI, 2010)
Program & Prioritas Aksi Livelihood Recovery
Pertanian Industri Perdesaan Jasa & Perdagangan
Differensiasi Produk Primer Pertanian
Memberi nilai tambah pada produk pertanian
Pengembangan jasa umum yang berfungsi meningkatkan fasilitas kehidupan
masyarakat Penetapan komoditas
unggulan berbasis ekonomi wilayah di
Memilih komoditas yang mudah diolah, memilih teknologi yang mudah
diadopsi dan memilih lokasi pilot project
Membangun pasar dan memperluas jasa perdagangan produk industri hasil pertanian, terutama yang menjadi komoditas unggulan wilayah.
Prasyarat Pendukung
Lembaga & jasa Keuangan Infrastruktur Perdesaan & industry UKM Kelembagaan Masyarakat
Prasyarat Dasar
• Dukungan sosial ketahanan fisik (keterampilan hidup,
khususnya terkait pola nafkah)
• Dukungan sosial Ketahanan non fisik (sosial dan psikologis)
KELG SOSEK
BAWAH
• Dukungan sosial fisik (keterampilan hidup, peningkatan akses
dan perluasan pola nafkah)
• Dukungan sosial non fisik (kebefungsian instrumental)
KELG SOSEK
MENENGAH
• Keseimbangan dan keselarasan antar fungsi keluarga
(domestik dan publik), pemeliharaan keharmonisan, interalsi dan komunikasi keluarga
KELG SOSEK
ATAS
PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KK MENURUT
STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
BAGAIMANA PEMBERDAYAAN DAN
PENINGKATAN KELUARGA BERDASARKAN
• WILAYAH PEGUNUNGAN PERKEBUNAN• WILAYAH PERTANIAN DATARAN RENDAH-SEDANG
• WILAYAH PESISIR –NELAYAN DAN PULAU KECIL DAN TERPENCIL • WILAYAH PERTAMBANGAN
• WILAYAH KEKERINGAN • WILAYAH TERTINGGAL
• GO (PEMERINTAH) • NGO (LSM)
• PT (PERGURUAN TINGGI) • MASYARAKAT LUAS
Pihak Pelaksana Peningkatan Ketahanan Keluarga
STATUS KELG KOMPONEN KK GO NGO PT MASY
BAWAH FISIK √ √ √ √ NON FISIK √ √ √ √ MENENGAH FISIK √ √ √ √ NON FISIK √ √ √ √ TINGI FISIK √ ? √ ? √ NON FISIK √ ? √ ? √
1. MENGHASILKAN ALUMNI (AHLI KELUARGA)
2. MELAKUKAN KAJIAN/PENELITIAN SBG DASAR
PENGAMBIL KEBIJAKAN DAN PROGRAM
3. PENGABDIAN KEPADA KELUARGA
1. MENGHIMPUN PEMINAT PEMBANGUNAN KELUARGA
2. MELAKUKAN SERIAL PELATIHAN KEPADA MASYARAKAT
3. SOSIALISASI (RADIO, PENYULUHAN) & ADVOKASI
4. PENDAMPINGAN KELUARGA
5. KONSULTASI KELUARGA