• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI TAHUN ANGGARAN 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI TAHUN ANGGARAN 2018"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)

DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI

TAHUN ANGGARAN 2018

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

(2)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas rahmat-Nya, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (Deputi Kepala BPPT Bidang PKT) dapat menyelesaikan salah satu kewajibannya yaitu penyusunan Laporan AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Tingkat Kedeputian untuk Tahun Anggaran 2018.

Laporan AKIP merupakan salah satu dari lima komponen dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang wajib diterapkan di seluruh instansi pemerintah, baik untuk Pemerintah Pusat (Kementerian dan Lembaga) maupun Pemerintah Daerah. Kewajiban menyusun Laporan AKIP ini merupakan amanat Pemerintah melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Deputi Bidang PKT menyusun Laporan AKIP Tahun 2018 ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada Kepala BPPT dan masyarakat/publik atas pelaksanaan tugas pokok melalui program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja PKT-BPPT Tahun 2018. Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun 2018 ini merupakan laporan kinerja yang keempat dalam periode Tahun 2015-2019, yang berisi tentang pencapaian sasaran program di tingkat Kedeputian (Eselon 1) yang meliputi: 1) Terwujudnya rekomendasi kebijakan di bidang kebijakan teknologi; 2) Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa; 3) Terwujudnya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa; 4)Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa ; 5) Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa. Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2018 yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran program ini adalah:

(3)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 iii 1. Rekomendasi kebijakan nasional di bidang kebijakan teknologi (PKT);

2. Terwujudnya dan berfungsinya kawasan Techno Park (TP) Cimahi dan National Science Techno Park (NSTP);

3. Termanfaatkannya layanan teknologi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Auditor Teknologi dan Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan teknologi inkubasi teknologi; 4. Terwujudnya layanan teknologi inkubasi teknologi dan layanan teknologi keramik

serta Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan audit teknologi.

Setelah melalui proses panjang selama satu tahun anggaran, secara umum dapat dikatakan bahwa realisasi/capaian atas sasaran program Deputi Bidang PKT pada akhir Tahun 2018 dapat terpenuhi dengan baik. Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi para pemangku kepentingan yang terkait.

Januari 2019

Deputi Kepala BPPT

Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi,

(4)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)pada Tahun 2018, Deputi Bidang PKT memperhatikan dan merujuk pada peraturan terkait sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN) dan sejumlah ketentuan/pedoman terkait SAKIP, khususnya ketentuan/pedoman yang diatur oleh Kementerian PAN dan RB.

Secara keseluruhan kinerja Deputi Bidang PKT Tahun 2018 menunjukkan hasil yang baik dengan tercapainya target sasaran sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sasaran program yang telah ditetapkan meliputi :1) Terwujudnya rekomendasi kebijakan di bidang kebijakan teknologi; 2) Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa; 3) Terwujudnya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa; 4) Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa ; 5) Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2018 yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran program ini adalah:

1. Rekomendasi kebijakan nasional di bidang kebijakan teknologi (PKT);

2. Terwujudnya dan berfungsinya kawasan Techno Park Cimahi dan National Science Techno Park;

3. Termanfaatkannya layanan teknologi Lembaga Sertifikasi Profesi Auditor Teknologi dan Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan teknologi inkubasi teknologi;

4. Terwujudnya layanan teknologi inkubasi teknologi dan layanan teknologi keramik serta Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan audit teknologi.

Dalam rangka penguatan SAKIP di tingkat Deputi Bidang PKT Tahun 2018, dilakukan beberapa tindakan sebagai berikut:

1. Monitoring dan evaluasi terhadap Penetapan Kinerja (PK) yang sudah disepakati dan ditandatangani serta memberi peringatan agar komitmen PK dijalankan.

(5)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 v 3. Evaluasi Kinerja Program/Kegiatan Tahun 2018 berbasis kinerja sesuai Peraturan

Menteri Keuangan No 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-KL.

4. Evaluasi internal terhadap akuntabilitas unit kerja sesuai dengan perencanaan kinerja yang ditetapkan (PK masing-masing unit kerja).

5. Pelayanan publik (pelayanan teknologi) sesuai dengan PermenPAN & RB Nomor 38 dan 66 Tahun 2012 dalam rangka meningkatkan capaian outcome Eselon1.

6. Pembandingan capaian kinerja tahun 2018 dengan capaian kinerja periode/tahun sebelumnya. Selain itu diupayakan juga beberapa hal yaitu:

1. Penggambaran IKU Deputi Bidang PKT yang SMART (Specific, Measureable, Accountable, Realistic, Timebound).

2. Adanya tabel Sasaran Strategis dan IKU yang menggambarkan penjelasan, jumlah target, Program dan Sub Program, Capaian Outcome, dan Evidence pelaksanaan IKU. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan transparansi pelaksanaan IKU di Deputi Bidang PKT.

Dalam Laporan ini ditambahkan pula penjelasan mengenai kinerja lainnya yang merupakan kegiatan yang mendukung indikator kinerja utama yang dilaporkan sebagai penetapan kinerja Deputi Bidang PKT. Laporan capaian kinerja lainnya tersebut adalah Kinerja Pengelolaan Keuangan dengan total anggaran pelaksanaan program di Kedeputian Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) selama kurun waktu Tahun 2018 sebesar Rp.27.543.449.000,- dengan tingkat realisasi sebesar Rp.26.899.139.274,- (97,66%).

(6)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Gambaran Umum ... 1

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi ... 2

1.3. Struktur Organisasi... 2

1.4. Profil Sumber Daya Manusia ... 4

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 10

2.1. Renstra Deputi Bidang PKT Tahun 2015-2019 ... 10

2.1.1. Visi dan Misi Deputi Bidang PKT ... 10

2.1.2. Tujuan Deputi Bidang PKT ... 10

2.1.3. Sasaran Program Deputi Bidang PKT ... 11

2.2. Keterkaitan Renstra PKT 2015-2019 dengan Renstra BPPT 2015-2019 dan Perencanaan Kinerja 12 2.3. Rencana Kinerja Tahun 2018 ... 14

Jumlah Rekomendasi Kebijakan Teknologi Sektor Industri Proses dan Industri Energi ... 14

2.4. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2018 ... 15

BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG PKT ... 19

3.1. Uraian Kegiatan ... 19

3.2 Capaian Kinerja ... 34

3.2.1. Perbandingan Antara Target Dengan Realisasi Kinerja Tahun 2018 ... 34

3.2.2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir... 35

3.2.3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan ... 39

3.2.4. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 39

3.2.5. Analisis Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian Kinerja ... 40

3.2.6. Realisasi Anggaran ... 44 LAMPIRAN ... 50 LAMPIRAN 1 ... 50 LAMPIRAN 3 ... 57 LAMPIRAN 4 ... 60 LAMPIRAN 5 ... 63 LAMPIRAN 6 ... 67 LAMPIRAN 7 ... 69

(7)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Deputi Bidang PKT ... 3

Gambar 2. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian ... 5

Gambar 3. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional ... 6

Gambar 4. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan ... 7

Gambar 5.Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia ... 8

Gambar 6.Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan ... 9

Gambar 7. Alur Keterkaitan Renstra, Rencana Kerja (Renja), RKT, dan Penetapan Kinerja (PK) ... 13

Gambar 8. Penetapan Kinerja Deputi Bidang PKT 2018 ... 18

Gambar 9. Kedudukan Tim Manajemen Pengelola NSTP dalam Struktur Organisasi BPPT ... 26

Gambar 10. Proses Inkubasi Dalam Tahapan Inkubasi Teknologi ... 28

Gambar 11.Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir... 38

Gambar 12. Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian Kinerja Sasaran Program 1 ... 40

Gambar 13. Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian Kinerja Sasaran Program 2 ... 42

Gambar 14. Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian Kinerja Sasaran Program 3 ... 43

Gambar 15. Kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian Kinerja Sasaran Program 4 ... 44

(8)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Unit Kerja ... 4

Tabel 2.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian ... 4

Tabel 3.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional ... 5

Tabel 4.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan ... 6

Tabel 5.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia ... 7

Tabel 6.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan... 8

Tabel 7. Keterkaitan Renstra PKT dengan Renstra BPPT dan Perencanaan Kinerja ... 12

Tabel 8.Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Eselon 1 ... 14

Tabel 9. Output Kegiatan Penerapan Dan Pengembangan Sistem Audit Teknologi ... 27

Tabel 10.Capaian Kinerja Sasaran Program PKT 2018 ... 29

(9)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Cita-cita pembangunan Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025 diungkapkan sebagai visi “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Ditegaskan pula bahwa arah pembangunan ekonomi Indonesia dilakukan melalui prinsip antara lain mengelola peningkatan produktivitas nasional melalui inovasi, penguasaan, penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek menuju ekonomi berbasis pengetahuan serta kemandirian dan ketahanan bangsa secara berkelanjutan. Dalam kaitan inilah penguatan sistem inovasi menjadi agenda yang sangat penting dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan. Langkah percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia pun telah dicanangkan untuk membawa Indonesia sebagai kekuatan ekonomi 12 besar dunia di tahun 2025.

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional tersebut, Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi – BPPT memfokuskan arah kebijakan dan prioritas program dan kegiatannya di dalam penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia.Hakikatnya, penguatan sistem inovasi merupakan langkah terpadu membenahi sistem yaitu suatu kesatuan yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi, difusi, dan proses pembelajaran, secara bersistem. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan dukungan kerangka kebijakan yang meliputi penguatan komponen teknologi yaitu Technoware, Humanware, Infoware, serta Orgaware. Dengan adanya sinergisitas dari seluruh komponen teknologi tersebut, diharapkan dapat menghasilkan formulasi kebijakan teknologi yang dapat terimplementasikan. Sementara itu, strategi program dikembangkan dan diimplementasikan melalui berbagai program yang mendukung program penguatan sistem inovasi sebagai berikut: 1) Pengembangan Kawasan Spesifik dan SIstem Inovasi (Layanan Inkubasi Teknologi dan Industri Keramik); 2) Pengkajian Industri Proses dan Energi; 3) Pengkajian Industri Manufaktur, Telematika dan Elektronika dan 4) Pengembangan Strategi Teknologi dan Audit Teknologi.

(10)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 2 diimplementasikan secara kontekstual dengan memfokuskan program/kegiatan BPPT untuk berkontribusi dalam peningkatan daya saing bangsa.

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Kepala BPPT Nomor 12 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPT, dijelaskan bahwa Kedudukan, Tugas dan Fungsi Deputi Kepala BPPT Bidang PKT adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

a. Deputi Bidang PKTadalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPPT di bidang pengkajian kebijakan teknologi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

b. Deputi Bidang PKT dipimpin oleh seorang Deputi. 2. Tugas

Deputi Bidang PKT mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian kebijakan teknologi.

3. Fungsi Deputi Bidang PKT

Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang PKT menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang pengkajian kebijakan teknologi; b. Pelaksanaan kegiatan kebijakan kawasan spesifik dan sistem inovasi, kebijakan

industri proses dan energi, kebijakan industri manufaktur, telematika, dan elektronika, serta kebijakan sistem audit teknologi;

c. Pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang kebijakan teknologi; d. Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang kebijakan teknologi; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

1.3. Struktur Organisasi

Dalam Peraturan Kepala BPPT Nomor 12 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Bab V, Bagian kedua, Pasal 81, Deputi Bidang PKT terdiri dari 4 Pusat dengan perincian: Pusat Teknologi Kawasan Spesifik dan Sistem Inovasi membawahi Bagian Program dan Anggaran, serta Kelompok Jabatan Fungsional, Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi membawahi Bagian Program dan

(11)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 3 Anggaran serta Kelompok Jabatan Fungsional, Pusat Pengkajian Industri Manufaktur, Telematika dan Elektronika membawahi Bagian Program dan Anggaran serta Kelompok Jabatan Fungsional, Pusat Sistem Audit Teknologi membawahi Bagian Program dan Anggaran serta Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur organisasi Deputi Bidang PKT sesuai dengan Peraturan Kepala BPPT Nomor 12 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

(12)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 4 1.4. Profil Sumber Daya Manusia

Deputi Kepala BPPT Bidang PKT mempunyai aparatur/ sumber daya manusia (SDM) per 31 Desember 2018 secara keseluruhan berjumlah 312 orang yangrinciannya disajikan dalam beberapa tabel dan gambar sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Unit Kerja Per Desember 2018

No Unit Kerja Jumlah Persentase (%)

1 Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) 1 0,32% 2 Pusat Teknologi Kawasan Spesifik dan Sistem

Inovasi 90 28,85%

3 Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi 58 18,59% 4 Pusat Pengkajian Industri Manufaktur,

Telematika dan Elektronika 41 13,14%

5 Pusat Strategi Teknologi dan Audit Teknologi 40 12,82% 6 Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik 56 17,95%

7 Balai Inkubator Teknologi 26 8,33%

Total 312 100%

Tabel 2.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian Per Desember 2018

No Status Kepegawaian Jumlah Persentase (%)

1 Aktif 288 92,31%

2 Dipekerjakan 8 2,56%

3 Tugas Belajar 16 5,13%

(13)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 5

Gambar 2. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Status Kepegawaian Per Desember 2018

Tabel 3.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional Per Desember 2018

No Jabatan Fungsional Jumlah Persentase

1 Perekayasa 190 60,90% 2 Peneliti 24 7,69% 3 Perencana 21 6,73% 4 Arsiparis 2 0,64% 5 Teknisi Litkayasa 41 13,14% 6 Analis Kepegawaian 1 0,32% 7 Pranata Humas 5 1,60% 8 Fungsional Umum 28 8,97% Total 312 100% 288 8 16

Status Kepegawaian

Aktif Dipekerjakan Tugas Belajar

(14)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 6

Gambar 3. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional Per Desember 2018

Tabel 4. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan Per Desember 2018

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 <S1 49 15,71% 2 S1 123 39,42% 3 S2 115 36,86% 4 S3 25 8,01% Total 312 100% 190 24 21 2 41 34

Jabatan Fungsional

Perekayasa Peneliti Perencana Arsiparis Teknisi Litkayasa Lain-lain

(15)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 7

Gambar 4. Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan Per Desember 2018

Tabel 5. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia Per Desember 2018

No Usia Jumlah Persentase

1 <30 Tahun 25 8,01% 2 30 – 40 Tahun 69 22,12% 3 41 – 50 Tahun 79 25,32% 4 51 – 60 Tahun 119 38,14% 5 >60 Tahun 20 6,41% Total 312 100% 49 123 115 25

Pendidikan

<S1 S1 S2 S3

(16)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 8

Gambar 5.Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Usia Per Desember 2018

Tabel 6.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan Per Desember 2018

No Golongan Jumlah Persentase

1 Golongan II 26 8,33% 2 Golongan III 132 42,31% 3 Golongan IV 154 49,36% Total 312 100% 25 69 79 119 20

Usia

<30 Tahun 30-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun >60 Tahun

(17)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 9

Gambar 6.Komposisi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Golongan Per Desember 2018 26 132 154

Golongan

II III IV

(18)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 10

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Renstra Deputi Bidang PKT Tahun 2015-2019

Renstra Deputi Bidang PKT tahun 2015-2019 mengacu pada Renstra BPPT (revisi 5) Tahun 2015-2019 dan disusun dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis terakhir serta mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2015-2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025, khususnya Rencana Pembangunan Bidang Iptek.

2.1.1. Visi dan Misi Deputi Bidang PKT

Visi dan Misi Deputi Bidang PKT menginduk pada visi dan misi BPPT yaitu : Visi BPPT

“Menjadi Lembaga Unggulan Teknologi Dalam Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Untuk Meningkatkan Daya Saing Menuju Kemandirian Bangsa”.

Misi BPPT

1. Merumuskan dan merekomendasikan kebijakan nasional di bidang teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi untuk menghasilkan inovasi teknologi, audit teknologi, kliring teknologi, alih teknologi, dan layanan teknologi. 3. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi.

2.1.2. Tujuan Deputi Bidang PKT

Tujuan Deputi Bidang PKT ditetapkan dengan mengacu pada misi dan tujuan BPPT sebagai berikut :

- Misi 1 BPPT: Merumuskan dan merekomendasikan kebijakan nasional di bidang teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

- Tujuan Misi 1 BPPT: Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan nasional dibidang Teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

(19)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 11 - Misi 2 BPPT: Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi untuk menghasilkan Inovasi Teknologi, Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, Dan Layanan Teknologi.

- Tujuan Misi 2 BPPT: Menghasilkan Inovasi Teknologi , Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan Layanan Teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

Tujuan 2.1 PKT :Menghasilkan Inovasi Teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

Tujuan 2.1 PKT :Menghasilkan Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan Layanan Teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

2.1.3. Sasaran Program Deputi Bidang PKT

Sasaran Program Deputi Bidang PKT disusun mengacu pada Sasaran Strategis pertama (1) dan ke dua (2) BPPT sebagai berikut:

- Sasaran Strategis 1 BPPT : Termanfaatkannya rekomendasi kebijakan nasional di bidang teknologi

Sasaran Program 1 PKT : Terwujudnya rekomendasi kebijakan di Bidang Kebijakan Teknologi

- Sasaran Strategis 2.1 BPPT : Termanfaatkannya inovasi teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing untuk menuju kemandirian bangsa

Sasaran Program 2.1.1 PKT : Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa  Sasaran Program 2.1.2 PKT: Terwujudnya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk

mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

- Sasaran Strategis 2.2 BPPT : Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

(20)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 12  Sasaran Program 2.2.1 PKT: Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

Sasaran Program 2.2.2.PKT: Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa.

2.2. Keterkaitan Renstra PKT 2015-2019 dengan Renstra BPPT 2015-2019 dan Perencanaan Kinerja

Keterkaitan Renstra PKT 2015-2019 dengan Renstra BPPT 2015-2019 dapat dilihat dari kontribusi Kedeputian Bidang PKT terhadap pencapaian Tujuan dan Strategi BPPT sebagai berikut:

Tabel 7. Keterkaitan Renstra PKT dengan Renstra BPPT dan Perencanaan Kinerja Visi BPPT Menjadi Lembaga Unggulan Teknologi Dalam Pengkajian Dan Penerapan

Teknologi Untuk Meningkatkan Daya Saing Menuju Kemandirian Bangsa

Misi BPPT 1. Merumuskan dan merekomendasikan kebijakan nasional di bidang teknologi

untuk peningkatan daya saing menujukemandirian bangsa.

2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi untuk menghasilkan

inovasi teknologi, audit teknologi, kliring teknologi, alih teknologi, dan layanan teknologi.

3. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasibirokrasi.

Tujuan 1 BPPT: Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Nasional di Bidang Teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

Sasaran Strategis 1 BPPT

Termanfaatkannya rekomendasi kebijakan nasional di bidang teknologi Tujuan 1 PKT Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Nasional di

Bidang Teknologi Sasaran Program 1

PKT

Terwujudnya rekomendasi kebijakan di Bidang Kebijakan Teknologi

Tujuan 2 BPPT: Menghasilkan Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan Layanan Teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

Sasaran Strategis 2.1 BPPT

Termanfaatkannya inovasi teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing untuk menuju kemandirian bangsa

Tujuan 2.1 PKT Menghasilkan Inovasi Teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa. Sasaran Program 2.1.1

PKT

Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

Sasaran Program 2.1.2 PKT

Terwujudnya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

(21)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 13

Sasaran Strategis 2.2 BPPT

Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa Tujuan 2.2 PKT Menghasilkan Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi dan Layanan Teknologi untuk peningkatan daya saing

Sasaran Program PKT 2.2.1:

Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

Sasaran Program PKT 2.2.2:

Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa Terkait dengan perencanaan kinerja untuk memenuhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Deputi Bidang PKT menggunakan Renstra sebagai acuan dalam membuat Rencana KinerjaTahunan(RKT). Alur pikir keterkaitan Renstra PKT 2015-2019 dengan Renstra BPPT 2015-2019 serta Rencana Kerja (Renja), RKT, dan Penetapan Kinerja (PK) dapat dilihat dari Gambar 7 berikut ini:

Gambar 7. Alur Keterkaitan Renstra, Rencana Kerja (Renja), RKT, dan Penetapan Kinerja (PK)

R P J M N T u gas P ok o k Visi Misi

R

e

ns

t

r

a

T u j u a n Sasaran S t rategis ( IKU d an Targe t ) PRO G RA M / KEGIA T AN RE N CANA KI N ERJA LIMA TAH U N P K D IP A + R K A KL R e n ja d an R KT Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran Strategis BPPT

PKT

PKT

(22)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 14 2.3. Rencana Kinerja Tahun 2018

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Deputi Bidang PKT ditetapkan sejalan dengan ketentuan skema IKU yang berlaku di BPPT. Sedangkan Outcome Deputi Bidang PKT (Eselon 1) diarahkan dalam rangka memberikan kontribusi penting BPPT dalam meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa yang akan dicapai melalui pencapaian kinerja dari program/kegiatan/sub kegiatan dari unit-unit kerja yang ditugaskan untuk melaksanakannya.

Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Rencana Kinerja Deputi Bidang PKT Tahun 2018 disajikan pada Tabel 8 berikut:

Tabel 8.Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Eselon 1 Unit Organisasi/Eselon I : Deputi Bidang PKT

Tahun Anggaran : 2018

No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Kriteria Pencapaian Indikator Kinerja Bukti Pencapaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Terwujudnya rekomendasi kebijakan di Bidang Kebijakan Teknologi Jumlah Rekomendasi Kebijakan Teknologi Sektor Industri Proses dan Industri Energi

3

Tersusunnya rekomendasi outlook teknologi kesehatan

Buku outlook teknologi kesehatan dan testimoni mitra

Tersusunnya rekomendasi outlook teknologi pangan

Buku outlook teknologi pangan dan testimoni mitra

Tersusunnya rekomendasi outlook energy Indonesia

Buku outlook energi Indonesia Jumlah rekomendasi kebijakan sistem inovasi 1 Tersusunnya panduan pengembangan desa mandiri berbasis sawit

Buku panduan dan policy brief 2 Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP Cimahi 1 Tersusunnya rekomendasi pembangunankawasan Techno Park Cimahi

Rekomendasi model bisnis klaster industri telematika dan animasi

Adanya tenant (UKM) yang dilayani olehPusat Inovasi Teknopark Cimahi

Sertifikat kelulusan tenant

Terwujudnya dan berfungsinya kawasan NSTP 1 Tersusunnya rekomendasi Pengembangan Kawasan NSTP-BPPT Rekomendasi kelembagaan NSTP Tersedianya Fasilitas

Pendampingan bisnis inovatif

Laporan revitalisasi gedung NSTP

(23)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 15

No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Kriteria Pencapaian Indikator Kinerja Bukti Pencapaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) 3 Termanfaatkanny a Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa Jumlah layanan teknologi berupa Lembaga Sertifikasi Profesi Audit Teknologi yang termanfaatkan 1

Sertifikasi Auditor Teknologi kepada mitra

Sertifikat Auditor Teknologi

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

B

Tersusunnya dokumen indeks kepuasan masyarakat (IKM) terkait layanan inkubasi teknologi

- Kuesioner IKM

- Laporan indeks kepuasan masyarakat (IKM) 4 Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

Jumlah tenant yang diinkubasi

1

- Adanya tenant yang diinkubasi - Adanya PPBT - Perjanjian Kerjasama (PKS) - Surat Rekomendasi kelulusan tenant - Sertifikat Graduate tenant Jumlah mitra yang

memanfaatkan layanan teknologi terkait industry keramik 1 Adanya permintaan/ pemesanan dari mitra

Dokumen Purchasing Order (PO) dari mitra

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

B

Tersusunnya dokumen indeks kepuasan masyarakat (IKM) terkait layanan audit teknologi

- Kuesioner IKM

- Laporan indeks kepuasan masyarkat (IKM)

2.4. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2018

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Adapun fungsi dokumen Penetapan Kinerja selain digunakan sebagai alat komunikasi antara atasan dan bawahan yang bersifat top-down juga dijadikan sebagai alat untuk menggabungkan pengukuran kinerja dengan strategi organisasi.

Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Deputi Bidang PKT dengan Kepala BPPT terlihat pada Gambar 8 berikut:

(24)
(25)
(26)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 18

(27)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 19

BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG PKT

3.1. Uraian Kegiatan

Kegiatan 2017 dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai sasaran program kedeputian Bidang PKT dengan indikator dan target seperti yang telah ditetapkan. Sasaran Program Deputi Bidang PKT yang menginduk pada tujuan Deputi Bidang PKT dan sasaran strategis (1) serta sasaran strategis (2) memiliki Indikator Kinerja Deputi Bidang PKT Tahun 2018 sebagai berikut :

1. Rekomendasi kebijakan nasional di bidang kebijakan teknologi (PKT) dalam bentuk Outlook Teknologi Pangan, Outlook Teknologi Kesehatan, Outlook Energi, serta Kebijakan Sistem Inovasi;

2. Terwujudnya dan berfungsinya Kawasan Techno Park Cimahi dan National Science Techno Park;

3. Termanfaatkannya layanan teknologi berupa Lembaga Serifikasi Profesi Auditor Teknologi dan Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan teknologi inkubasi teknologi; 4. Terwujudnya layanan teknologi inkubasi teknologi dan layanan teknologi keramik

Serta Indeks Kepuasan Masyarakat terkait layanan audit teknologi.

Untuk mencapai target Indikator Kinerja tersebut, program yang mendukung pencapaian target tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) /Rekomendasi Outlook Teknologi Pangan, Outlook Teknologi Kesehatan, dan Outlook Energi Indonesia.

a. Rekomendasi Outlook Teknologi Pangan dan Outlook Teknologi Kesehatan

Masalah pangan dan kesehatan merupakan tantangan yang harus disikapi dengan serius karena terkait dengan beberapa faktor yang saling terkait secara kompleks, antara lain ketergantungan impor pangan (mencapai 70%) dan bahan baku obat (95%) yang semakin besar.

Peran pangan lokal dalam program diversifikasi pangan semakin penting untuk ditingkatkan karena memiliki nilai tambah sebagai komoditas bisnis dalam penyediaan pangan daerah, serta mempunyai peranan sosial, ekonomi dan budaya karena sebenarnya masyarakat telah mengenal produk-produk pangan lokal sejak dahulu. Di

(28)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 20 bidang kesehatan, peran industri lokal, khususnya dalam pengadaan bahan baku obat juga perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dalam penguasaan teknologi pangan dan kesehatan untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian industri pangan dan kesehatan dalam negeri.

Kegiatan ini bertujuan menghasilkan referensi terkini (up to date) tentang konsumsi dan produksi, serta teknologi dan prospek pengembangannya, di bidang pangan dan kesehatan. Juga meningkatkan kompetensi industri pangan dan kesehatan.

Informasi tersebut dituangkan dalam buku Outlook Teknologi Pangan dan Outlook Teknologi Kesehatan, yang di dalamnya juga memuat rekomendasi pengembangan teknologi pangan dan kesehatan di masa yang akan datang.

- Outlook Teknologi Pangan

Fokus pembahasan teknologi pangan adalah pangan karbohidrat non beras, khususnya berbahan baku sagu, jagung, dan ubi kayu. Rekomendasi disampaikan dalam buku Outlook Teknologi Pangan 2018. Secara umum, rekomendasi tersebut menyarankan strategi pengembangan industri pangan berupa tepung dan pati berbasis sagu, jagung, dan ubi kayu. Tepung dan pati inilah yang kemudian akan menjadi dasar pembuatan pangan olahan dan diharapkan dapat bersaing dengan tepung berbahan baku gandum yang selama ini diimpor.

Outcome dari Rekomendasi Teknologi Pangan adalah dimanfaatkannya buku Outlook Teknologi Pangan Indonesia 2018 oleh para stakeholder dan sebagai referensi dalam mengambil kebijakan di bidang pangan, serta solusi penerapan teknologi pangan yang mendukung terciptanya ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

- Outlook Teknologi Kesehatan

Fokus pembahasan teknologi kesehatan adalah obat biofarmasi, khususnya vaksin, biosimilar dan sel punca. Rekomendasi disampaikan dalam buku Outlook Teknologi Kesehatan 2018. Secara umum, rekomendasi tersebut menyarankan

(29)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 21 strategi pengembangan produk biofarmasi berupa vaksin, biosimilar, dan sel punca agar mendorong daya saing dan kemandirian bangsa Indonesia di bidang pelayanan kesehatan.

Outcome dari Rekomendasi Teknologi kesehatan adalah dimanfaatkannya buku Outlook Teknologi Kesehatan Indonesia 2018 oleh para stakeholder, dan berguna sebagai referensi dalam mengambil kebijakan di bidang kesehatan.

b. Rekomendasi Outlook Energi Indonesia

Perencanaan Energi sangat dibutuhkan dalam suatu negara untuk melakukan inventarisasi, pemetaan, dan pemanfaatan energi saat ini dan masa depan yang melibatkan semua sektor pengguna energi dan sistem penyediaan sumber daya energi nasional. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2018 Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi menyelenggarakan kegiatan Pengkajian Industri Energi dengan salah satu outputnya berupa Outlook Energi Indonesia 2018.

Outlook Energi Indonesia 2018 merupakan masukan dan saran kepada Pemerintah Pusat dan Daerah serta pemangku kepentingan (stakeholder), dalam hal mengeluarkan kebijakan tentang sistem pemanfaatan dan penyediaan energi saat ini dan masa depan, yang didukung oleh penerapan teknologi energi bersih yang handal, berkelanjutan, dan terjangkau dalam rangka mengupayakan ketahanan dan keamanan pasokan energi.

Sedangkan sasaran pengguna dari rekomendasi ini adalah badan pemerintahan yang meliputi: DEN, DPR, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kemenko Maritim, Kemeko Keuangan, SKK MIGAS, dan BPH MIGAS. Selain itu, hasil kajian dan rekomendasi juga dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah baik Pemda Tingkat I dan Pemda Tingkat II, Badan Usaha Milik Negara seperti PLN dan PERTAMINA, dan pemangku kepentingan lainnya berupa perguruan tinggi, badan swasta, maupun LSM.

Outcome dari Rekomentasi Teknologi Energi adalah dimanfaatkannya buku Outlook Energi Indonesia 2018 oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder), dan berguna sebagai referensi dalam mengambil kebijakan pengelolaan energi nasional.

(30)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 22 2. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT)/Kebijakan Sistem Inovasi

Salah satu rekomendasi kebijakan nasional di bidang kebijakan teknologi yang menjadi salah satu indikator kinerja kedeputian bidang adalah rekomendasi kebijakan sistem Inovasi terkait Pengembangan Desa Mandiri Berbasis Sawit di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan.

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi Techno Park Pelalawan, yakni pembangunan yang berbasis masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan didampingi oleh BPPT bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memberdayakan dan merevitalisasi kebun sawit masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dan revitalisasi kebun swadaya yang dilakukan dinamakan “Pengembangan Desa Mandiri Berbasis Sawit”.

Rekomendasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan sinergi program/kegiatan dan komitmen semua OPD terkait di lingkungan Pemkab Pelalawan untuk mendukung percepatan pengembangan desa mandiri berbasis sawit melalui : (1) perencanaan matriks kegiatan semua OPD terkait secara bersama-sama; (2) OPD terkait mengalokasikan minimal 1 (satu) kegiatan yang dapat mendukung kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Berbasis Sawit.

2. Diperlukan solusi alternatif pembiayaan operasional Koperasi Berkah Sanggam Sejahtera (BSS) sesegera mungkin, melalui (1) pinjaman melalui Dana Amanah; (2) dana PKBL BUMN yang berada di Provinsi Riau; (3) kerjasama dengan investor yang berminat; (4) sumber pembiayaan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga Koperasi BSS dapat menjalankan layanannya secara penuh kepada anggota, terutama untuk meningkatkan kepercayaan anggota kepada Koperasi BSS.

3. Percepatan perekrutan SDM untuk mendukung operasional manajemen modern yang akan dijalankan Koperasi BSS. Terlebih tantangan ke depan ketika pengelolaan perkebunan sudah dikelola Koperasi BSS dan pabrik sawit sudah diserahkan kepada Koperasi BSS, maka migrasi dari tata kerja lama ke dalam tata kerja baru yang modern akan menjadi tantangan yang perlu diantisipasi sejak awal.

(31)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 23 4. Melakukan evaluasi terhadap kerjasama-kerjasama yang belum berjalan dengan baik, sehingga semua kegiatan yang telah disepakati dalam kerja sama dapat diimplementasikan dengan segera.

5. Peningkatan kerja sama harus tetap dilakukan terutama kerja vsama dengan mitra strategis untuk mendukung percepatan pengembangan desa mandiri berbasis sawit. Hasil rekomendasi dibuat dalam bentuk policy brief, dan secara formal telah disampaikan oleh manajemen BPPT kepada Kepala Daerah (Bupati) Pelalawan. Diharapkan rekomendasi ini dapat dimanfaatkan oleh Kabupaten Pelalawan sebagai acuan dalam implementatif percepatan pengembangan desa mandiri berbasis sawit yang terintegrasi melalui pendekatan sistem inovasi.

3. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT)/ Terwujud dan Berfungsinya Techno Park (TP) Cimahi dan National Science Techno Park (NSTP)

a. Techno Park Cimahi (TP Cimahi)

Sasaran utama dari kegiatan pendampingan BPPT dalam program pengembangan Techno Park Kota Cimahi adalah untuk meningkatkan daya saing dan perekonomian daerah melalui peningkatan produktivitas industri berbasis potensi lokal. Sasaran ini dapat tercapai apabila Techno Park Cimahi telah terwujud dan berfungsi sebagai:

1. Pusat pengembangan wirausaha baru berbasis inovasi;

2. Pusat diseminasi teknologi untuk diterapkan dalam skala ekonomi;

3. Pusat pelatihan, pemagangan dan advokasi bisnis untuk masyarakat luas.

Untuk mencapai hal tersebut maka salah satu fokus kegiatan pendampingan BPPT yang dilakukan pada tahun 2018 adalah pengembangan model bisnis klaster industri telematika dan animasi, serta pengembangan wirausaha/Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) khususnya dalam industri telematika dan animasi.

Pencapaian IKU program ini diarahkan sebagai berikut: :

- Tersusunnya rekomendasi model bisnis klaster industri telematika dan animasi di Kawasan TP Cimahi;

- Terlayaninya Tenant (UKM) oleh Pusat Inovasi TP Cimahi sehingga dihasilkan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) bidang telematika-animasi.

(32)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 24 Rekomendasi model bisnis diharapkan dapat menjadi acuan dan diimplementasikan bagi pengelola TP Cimahi dalam mewujudkan satu Kawasan TP Cimahi yang berdaya saing melalui fungsi pendampingan inkubasi bisnis dan pengembangan bisnis para pelaku tenant dan pelaku usaha binaan TP Cimahi sehingga diharapkan dapat menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang secara tidak langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kota Cimahi.

b. National Science and Techno Park (NSTP)

Program Nasional Science and Techno Park (NSTP) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan daya saing industri di pasar global. NSTP BPPT memiliki berbagai macam fungsi yaitu pengembangan inovasi dan bisnis teknologi seperti inkubator industri dan bisnis, inventaris hak atas kekayaan intelektual dan teknologi hasil riset, komersialisasi teknologi, pengembangan kewirausahaan teknologi (technopreneur), penumbuhan dan pengembangan infrastruktur perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) atau UKM Inovatif.

Kriteria pencapaian indikator kinerja Program NSTP pada Tahun 2018 meliputi tersusunnya rekomendasi pengembangan kawasan NSTP dalam bentuk rekomendasi kelembagaan NSTP dan terwujudnya revitalisasi Gedung Pusat Inovasi Dan Bisnis Teknologi menjadi NSTP BPPT dalam bentuk renovasi pembangunan fasilitas pendampingan bisnis Inovatif. Pelaksanaan kegiatan fisik renovasi ruangan NSTP meliputi: 1) pekerjaan renovasi ruang meeting NSTP, 2) pekerjaan renovasi ruang pengelola NSTP, 3) pekerjaan ruang data center, 4) pekerjaan ruang publik, 5) Pengkajian dan Pengembangan Teknoprener (NSTP), 6) pekerjaan ruang co-work, 6) pengadaan furnitur ruang workshop, 7) pengadaan furnitur ruang pengelola, 8) pengadaan furnitur ruang meeting NSTP, 9) pengadaan audio visual ruang pengelola dan ruang jelajah virtual, 10) pengadaan audio visual ruang Lounge NSTP, 11) pengadaan audio visual ruang workshop NSTP, dan 12) pengadaan audio visual ruang data center.

Adapun rekomendasi kelembagaan NSTP diarahkan kepada pengoptimalan struktur kelembagaan BPPT saat ini dalam pengelolaan manajemen NSTP. Organisasi NSTP BPPT diprioritaskan sebagai lembaga pelayanan pendidikan, riset, teknologi, HKI dan komersialisasi, di mana rencana ke depannya lembaga NSTP diharapkan mampu

(33)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 25 memerankan sebagai pusat layanan teknologi dan bisnis BPPT (NSTP Mandiri). Beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam usulan rekomendasi kelembagaan NSTP ini antara lain :

- Usulan kelembagaan NSTP BPPT berupa satuan kerja minimal setara eselon II yang memiliki kewenangan penuh dalam mengatur sumberdaya yang dibutuhkan sehingga dapat menjalankan fungsinya secara efektif dan efisien. Untuk itu, struktur organisasinya mengacu pada fungsi-fungsi NSTP BPPT, yakni sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi maju, pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi maju, dan pusat layanan teknologi maju ke masyarakat.

- Mengingat sebagian fungsi-fungsi NSTP BPPT telah melekat pada beberapa unit kerja di BPPT, maka pembentukan satuan kerja NSTP BPPT akan menarik fungsi-fungsi yang ada di beberapa unit kerja tersebut ke NSTP BPPT.

Usulan rekomendasi kelembagaan NSTP ini diharapkan dapat menjadi acuan implementatif dalam pembentukan kelembagaaan dan operasional pengelola NSTP dalam menjalankan tupoksinya. Diharapkan usulan rekomendasi kelembagaan ini dapat menjadi masukan bagi mitra terkait sebagai role model kelembagaan Techno Park secara nasional.

Adapun usulan rekomendasi terkait struktur organisasi kelembagaan Tim Manajemen Pengelola NSTP dalam struktur organisasi BPPT dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(34)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 26

Gambar 9. Kedudukan Tim Manajemen Pengelola NSTP dalam Struktur Organisasi BPPT

4. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT)/Sistem Audit Teknologi

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terbangunnya sistem audit teknologi yang terstandar dan tersertifikasi. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001, BPPT sebagai lembaga Negara mempunyai wewenang antara lain (1) perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengkajian dan penerapan teknologi dan (2) pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan melaksanakan audit teknologi. Sehubungan dengan wewenang tersebut, BPPT dapat berpartisipasi dalam usaha memformulasikan arah dan strategi pemanfaatan teknologi pada masa yang akan datang agar memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi pengguna teknologi tersebut. Untuk itu, maka peran Auditor Teknologi perlu diperbanyak dan dilegalkan dengan menyiapkan infrastrukur Sistem Audit Teknologi menjadi penting untuk dilaksanakan oleh BPPT.

Selanjutnya yang akan menjadi fokus kegiatan dalam rangka penguatan Sistem Audit Teknologi adalah penguatan Sumber Daya Manusia Pelaksana Audit Teknologi. Kegiatan ini menyiapkan standardisasi pada Sumber Daya Manusia pelaksana audit teknologi di lingkungan BPPT dan jejaringnya melalui sertifikasi kompetensi auditor teknologi oleh LSP Auditor Teknologi BPPT. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Auditor Teknologi – BPPT sebagai LSP Pihak II, telah mendapatkan Sertifikat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk melaksanakan sertifikasi terhadap auditor teknologi di BPPT dan jejaringnya. Jenjang auditor yang disertifikasi meliputi Auditor Teknologi Muda, Madya,

(35)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 27 dan Utama sebagaimana ditetapkan dalam Skema Sertifikasi Auditor Teknologi. Unit kompetensi pada tiap jenjang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Khusus (SK3) Auditor Teknologi. Pada tahun 2018, telah dilakukan proses layanan sertifikasi Profesi Auditor teknologi dari pihak eksternal dalam hal ini Kementerian Perindustrian sebanyak 5 orang melalui skema BLU (Pusyantek). Dari proses layanan sertifikasi tersebut yang dinyatakan lulus/kompeten sebagai Auditor Teknologi adalah sebanyak 4 (empat) orang (evidence terlampir).

Adapun output kegiatan Sistem Audit Teknologi dari tahun 2015 sampai dengan 2019 diuraikan dalam Tabel 9 berikut:

Tabel 9. Output Kegiatan Penerapan Dan Pengembangan Sistem Audit Teknologi

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun Akhir

- Dokumen Skema Sertifikasi Auditor Teknologi; - Dokumen Rancangan Standar Manajemen Teknologi; - Asesor Kompetensi - Dokumen Standar Kompetensi Auditor Teknologi - Dokumen Perka tentang kode etik, standar, dan pedoman audit teknologi - Dokumen Perka tentang standar kompetensi auditor teknologi - Materi uji kompetensi dan skema sertifikasi audit teknologi - Lisensi kelembagaan audit teknologi (LSP) - Berfungsinya kelembagaan audit teknologi (LSP, TUK) - Sertifikasi auditor teknologi Terbangunnya sistem audit teknologi yang terstandar dan tersertifikasi.

Dalam rangka mengetahui tingkat kepuasan layanan LSP Auditor Teknologi BPPT kepada pengguna layanan sertifikasi maka dilakukan pengukuran Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dan IKM ini menjadi parameter tingkat kepuasan.

5. Program Penerapan dan Pelayanan Inkubasi Teknologi (PPIT)/ Layanan Inkubasi Teknologi

Pelaksanaan Program Penerapan dan Pelayanan Inkubasi Teknologi bertujuan untuk menumbuhkembangkan usaha pemula inovatif berbasis teknologi yang berdaya saing. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini yang

(36)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 28 disampaikan dalam gambar berikut:

Gambar 10. Proses Inkubasi Dalam Tahapan Inkubasi Teknologi

Dalam kegiatan alih teknologi dan bisnis inilah proses inkubasi dijalankan dengan serangkaian aktifitas inkubasi antara lain: persiapan inkubasi, training dan mentoring, uji produksi, pendampingan bisnis dan sertifikasi, akses pembiayaan, dan akses pasar. Selain itu, pada tahap inkubasi ini juga dilaksanakan aktifitas monitoring terhadap tenant untuk mengetahui kemajuan bisnisnya dan evaluasi untuk menentukan apakah proses inkubasi terhadap tenant tersebut dilanjutkan atau di drop out/dihentikan proses inkubasinya.Target kegiatan yang harus dicapai adalah dihasilkannya Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) melalui kegiatan layanan inkubasi bisnis teknologi. Sedangkan outcome yang diharapkan tercapai adalah Terwujudnya Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang berdaya saing.

Keberhasilan program layanan inkubasi bisnis teknologi dituangkan dalam bentuk Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM). IKM adalah pengukuran dan analisis tingkat kepuasan pelayanan publik kepada tenant (pelanggan) berupa layanan inkubasi bisnis teknologi yang telah diberikan. IKM menjadi parameter tingkat keberhasilan dalam memberikan pelayanan inkubasi bisnis dan teknologi yang berkualitas kepada tenant.

(37)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 29 6. Program Penerapan dan Pelayanan Teknologi Kreatif Keramik / Layanan Teknologi

Industri Keramik

Layanan teknologi industri keramik memberikan pelayanan jasa di bidang penyediaan bahan siap bentuk, pelayanan pembakaran, pelayanan desain dan dekorasi, diklat keramik, serta konsultasi. Adapun strategi yang dilakukan dalam peningkatan layanan ini antara lain adalah diversifikasi produk (bahan body dan glasir) serta peningkatan kerja sama dengan instansi terkait yang mempunyai potensi keramik dalam bidang diklat teknologi keramik. Outcome yang diharapkan adalah peningkatan layanan teknologi dari sisi kualitas produk terkait industri keramik dapat lebih dimanfaatkan oleh para pengguna yang meliputi industri keramik serta masyarakat umum.

Secara ringkas, capaian kinerja sasaran program kedeputian bidang PKT tahun 2018 disajikan pada Tabel 10 berikut :

Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran Program PKT 2018 Sasaran Program :

1. Terwujudnya rekomendasi kebijakan di Bidang Kebijakan Teknologi

2. Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

3. Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

4. Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

Indikator Kinerja Utama (IKU) :

1. Jumlah Rekomendasi Kebijakan Nasional Di Bidang PKT - 1 (Satu) Rekomendasi Teknologi Kesehatan (Outlook) - 1 (Satu) Rekomendasi Teknologi Pangan (Outlook) - 1 (Satu) Rekomendasi Teknologi Energi (Outlook) - 1 (Satu) Rekomendasi Kebijakan Sistem Inovasi 2. Jumlah Kawasan TP/NSTP yang terwujud dan berfungsi

- 1 (Satu) Kawasan TP Cimahi - 1 (Satu) Kawasan NSTP

(38)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 30 3. Jumlah Layanan Teknologi dan Nilai IKM atas Layanan teknologi yang termanfaatkan

- 1 (Satu) Layanan Teknologi LSP Audit Teknologi

- Nilai B Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan inkubasi teknologi

4. Jumlah Layanan Teknologi dan Nilai IKM atas Layanan teknologi yang terwujud - 1 (Satu) Layanan inkubasi teknologi

- 1 (Satu) Layanan teknologi keramilk

- Nilai B Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan audit teknologi

Penjelasan IKU :

1.Terwujudnya Rekomendasi Kebijakan Nasional Di Bidang PKT

- 1 (Satu) Rekomendasi Teknologi Kesehatan (Outlook)

Secara umum rekomendasi menyarankan strategi pengembangan produk biofarmasi berupa vaksin, biosimilar, dan sel punca agar mendorong daya saing dan kemandirian bangsa Indonesia di bidang pelayanan kesehatan. Outcome dari Rekomentasi Teknologi kesehatan adalah dimanfaatkannya buku Outlook Teknologi Kesehatan Indonesia 2018 oleh para stakeholder, dan berguna sebagai referensi dalam mengambil kebijakan di bidang kesehatan.

- 1 (Satu) Rekomendasi Teknologi Pangan (Outlook)

Secara umum rekomendasi menyarankan strategi pengembangan industri pangan berupa tepung dan pati berbasis sagu, jagung, dan ubi kayu yang berdampak pada pengurangan nilai impor bahan pangan tepung gandum. Outcome dari Rekomendasi Teknologi Pangan adalah dimanfaatkannya buku Outlook Teknologi Pangan Indonesia 2018 oleh para stakeholder dan sebagai referensi dalam mengambil kebijakan di bidang pangan, serta solusi penerapan teknologi pangan yang mendukung terciptanya ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

- 1 (Satu) Rekomendasi Teknologi Energi (Outlook)

Rekomendasi berhubungan dengan sistem pemanfaatan dan penyediaan energi saat ini dan masa depan, yang didukung oleh penerapan teknologi energi bersih yang handal, berkelanjutan, dan terjangkau dalam rangka mengupayakan ketahanan dan keamanan pasokan energi. Outcome dari Rekomendasi Teknologi Energi adalah dimanfaatkannya buku Outlook Energi Indonesia 2018 oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder), dan berguna sebagai referensi dalam mengambil kebijakan pengelolaan energi nasional.

- 1 (Satu) Rekomendasi Kebijakan Sistem Inovasi

Rekomendasi kebijakan sistem Inovasi yang dihasilkan terkait dengan program Pengembangan Desa Mandiri Berbasis Sawit di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. Dalam rangka Pemberdayaan masyarakat dan revitalisasi kebun swadaya sawit. Diharapkan usulan rekomendasi ini dapat

(39)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 31 dimanfaatkan oleh Kabupaten Pelalawan sebagai acuan dalam implementatif pengembangan dan percepatan pengembangan desa mandiri berbasis sawit yang terintegrasi melalui pendekatan sistem inovasi.

2. Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa

- 1 (Satu) Kawasan Techno Park Cimahi

Outcome yang diharapkan tercapai adalah terwujudnya satu Kawasan Techno Park di kota Cimahi yang berdaya saing. Kriteria pencapaian Indikator kinerja yang ditargetkan adalah dihasilkannya PPBT melalui pelayanan pendampingan inkubasi tenant serta tersusunnya rekomendasi model bisnis klaster industri animasi dan telematika. Rekomendasi model bisnis diharapkan dapat menjadi acuan dan diimplementasikan bagi pengelola TP Cimahi dalam mewujudkan satu Kawasan Techno Park Cimahi yang berdaya saing melaui fungsi pendampingan inkubasi bisnis dan pengembangan bisnis para pelaku tenant dan pelaku usaha binaan TP Cimahi sehingga diharapkan dapat menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang secara tidak langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kota Cimahi.

- 1 (Satu) Kawasan National Science Techno Park

NSTP BPPT memiliki berbagai macam fungsi yaitu pengembangan inovasi dan bisnis teknologi seperti inkubator industri dan bisnis, inventaris hak atas kekayaan intelektual dan teknologi hasil riset, komersialisasi teknologi, pengembangan kewirausahaan teknologi (technopreneur), penumbuhan dan pengembangan infrastruktur perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) atau UKM Inovatif. Kriteria pencapaian indikator kinerja Program NSTP-BPT pada Tahun 2018 meliputi tersusunnya rekomendasi kelembagaan NSTP dan terwujudnya revitalisasi gedung pusat inovasi dan bisnis teknologi menjadi NSTP BPPT dalam bentuk renovasi pembangunan fasilitas pendampingan bisnis Inovatif NSTP. Usulan rekomendasi kelembagaan NSTP ini diharapkan dapat menjadi acuan implementatif dalam pembentukan kelembagaaan dan operasional pengelola NSTP dalam menjalankan tupoksinya. Diharapkan usulan rekomendasi kelembagaan ini dapat menjadi masukan bagi mitra terkait sebagai role model kelembagaan Techno Park secara nasional.

3. Termanfaatkannya layanan teknologi berupa Lembaga Sertifikasi Profesi Auditor Teknologi dan Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Teknologi Inkubasi Teknologi

- 1 Layanan Teknologi Lembaga Sertifikasi Profesi Auditor Teknologi

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Auditor Teknologi – BPPT sebagai LSP Pihak II, telah mendapatkan Sertifikat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk melaksanakan

(40)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 32 sertifikasi terhadap auditor teknologi di BPPT dan jejaringnya. Jenjang auditor yang disertifikasi meliputi Auditor Teknologi Muda, Madya, dan Utama sebagaimana ditetapkan dalam Skema Sertifikasi Auditor Teknologi. Unit kompetensi pada tiap jenjang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Khusus (SK3) Auditor Teknologi. Dengan adanya layanan teknologi LSP Audit teknologi ini maka diharapkan terbangunnya sistem audit teknologi yang terstandar dan tersertifikasi.

- Nilai B atas Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Inkubasi Teknologi

Keberhasilan program layanan inkubasi bisnis teknologi dituangkan dalam bentuk Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). IKM adalah pengukuran dan analisis tingkat kepuasan pelayanan publik kepada tenan (pelanggan)atas layanan inkubasi bisnis teknologi yang diberikan.

4. Terwujudnya Layanan Teknologi Inkubasi Teknologi Dan Layanan Teknologi Keramik serta Indeks Kepuasan Masyarakat terkait Layanan Audit Teknologi

- 1 Layanan Teknologi Inkubasi Teknologi

Outcome yang diharapkan tercapai adalah terwujudnya Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang berdaya saing. Indikator ini menargetkan diberikan tugas untuk menumbuhkembangkan usaha pemula inovatif berbasis teknologi yang berdaya saing yang akan terus diperbaharui setiap tahunnya.

- 1 Layanan Teknologi Keramik

Layanan teknologi industri keramik memberikan pelayanan jasa di bidang penyediaan bahan siap bentuk, pelayanan pembakaran, pelayanan disain dan dekorasi, diklat keramik serta konsultasi. Outcomes yang diharapkan adalah peningkatan layanan teknologi dari sisi kualitas produk terkait industri keramik dapat lebih dimanfaatkan oleh para pengguna yang meliputi industri keramik serta masyarakat umum.

- Nilai B atas Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Audit Teknologi

Keberhasilan program layanan audit teknologi dituangkan dalam bentuk Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM). IKM adalah pengukuran dan analisis tingkat kepuasan pelayanan public kepada pengguna atas layanan audit teknologi yang diberikan.

(41)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 33

Program/Kegiatan Capaian Kinerja Outcome Bukti Pendukung

1. Program

PPT/Rekomendasi Outlook Teknologi Pangan, Kesehatan dan Energi

Terwujudnya 3 (tiga)

rekomendasi kebijakan nasional di bidang teknologi pangan, kesehatan dan energi

- Buku Outlook Teknologi Pangan dan testimoni mitra

- Buku Outlook Teknologi Kesehatan dan testimoni mitra

- Buku Outlook Energi Indonesia

2. Program

PPT/Rekomendasi Kebijakan Sistem Inovasi

Terwujudnya1 (satu)

rekomendasi kebijakan Sistem Inovasi

Buku panduan dan policy brief terkait pengembangan desa mandiri berbasis sawit

3. Program PPT/Kawasan Techno Park Kota Cimahi

Terwujudnya 1 (satu) kawasan Teknopark Cimahi

- Surat keterangan kelulusan tenan - Rekomendasi model bisnis kluster

industry animasi dan telematika Kawasan TP Cimahi

4. Program PPT/Kawasan NSTP

Terwujudnya 1 (satu) kawasan NSTP

- Rekomendasi kelembagaan NSTP - Laporan revitalisasi gedung NSTP 5. Program PPT/Sistem

Audit Teknologi

Termanfaatkannya 1 (satu) Layanan Teknologi LSP Audit Teknologi

- Sertifikat Auditor Teknologi

Tercapainya nilai B Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan audit teknologi -

- Kuesioner IKM

- Laporan Indeks Kepuasan Masyarkat (IKM) atas layanan audit teknologi

6. Program Penerapan dan Pelayanan Inkubasi Teknologi

Tercapainya nilai B Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan inkubasi teknologi

- Kuesioner IKM

- Laporan Indeks Kepuasan Masyarkat (IKM) atas layanan inkubasi teknologi

Terwujudnya 1 (satu) layanan inkubasi teknologi

- Perjanjian Kerjasama Inkubasi Tenant

- Surat Rekomendasi kelulusan tenant

- Sertifikat Graduate tenant 7. Program Penerapan

dan Pelayanan Teknologi Kreatif Keramik

Terwujudnya 1 (satu) layanan teknologi keramik

Dokumen Purchasing Order (PO) dari mitra

(42)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 34 3.2 Capaian Kinerja

Metode yang digunakan untuk pengukuran capaian kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Penghitungan nilai prosentase pencapaian kinerja dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

𝐏𝐫𝐨𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐞 𝐂𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 𝐊𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 =𝐑𝐞𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 × 𝟏𝟎𝟎 %

3.2.1. Perbandingan Antara Target Dengan Realisasi Kinerja Tahun 2018

Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2018 disajikan dalam Tabel 11 berikut:.

Tabel 11. Perbandingan Antara Target Dengan Realisasi Kinerja Tahun 2018

Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi % Program/ Kegiatan Mitra/ Pengguna Terwujudnya Rekomendasi Kebijakan Nasional di bidang Tekonologi/PKT Rekomendasi kebijakan nasional bidang teknologi pangan (outlook) 1 1 100 Program PPT Kemenko Bidang Perekonomian Rekomendasi kebijakan nasional bidang teknologi kesehatan (outlook) 1 1 100 Program PPT PT. Bio Farma Rekomendasi kebijakan nasional bidang energi (outlook) 1 1 100 Program PPT Rekomendasi kebijakan Sistem Inovasi 1 1 100 Program PPT Pemerintah Kabupaten Pelalawan Terwujudnya dan berfungsinya kawasan TP/NSTP Bidang PKT untuk mendukung peningkatan daya saing menuju Terwujudnya 1 (satu) Kawasan Techno Park Cimahi

1 1 100 Program PPT Pemerintah Kota Cimahi Terwujudnya 1 (satu)Kawasan National Science Techno Park 1 1 100 Program PPT Puspiptek

(43)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 35

Sasaran Program Indikator Kinerja Target Realisasi % Program/ Kegiatan Mitra/ Pengguna kemandirian bangsa Termanfaatkannya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa Termanfaatkan 1 (Satu) Layanan Teknologi LSP Audit Teknologi 1 1 100 Program PPT BNSP, Auditor Teknologi Tercapainya Nilai B Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan inkubasi teknologi 1 1 100 Program PIT Tenant Terwujudnya Audit Teknologi, Kliring Teknologi, Alih Teknologi, dan Layanan Teknologi di Bidang PKT untuk peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa Terwujudnya 1 (Satu) Layanan Inkubasi Teknologi 1 1 100 Program PIT Tenant Terwujudnya 1 (Satu) Layanan Teknologi Keramik 1 1 100 Program PPT Keramik Kreatif Industri keramik Tercapainya Nilai B atas Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Audit Teknologi 1 1 100 Program PPT

3.2.2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir

Pencapaian sasaran program PKT pada tahun 2018 dilakukan melalui pendekatan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Program yang menjadi indicator kinerja kedeputian bidang PKT dan memiliki keberlanjutan dari tahun sebelumnya antara lain meliputi pengembangan Techno Park, Sistem Inovasi, Sistem Audit Teknologi serta penumbuhkembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

(44)

Laporan AKIP Deputi Bidang PKT Tahun Anggaran 2018 36 (PPBT). Pada tahun 2018, dengan adanya kebijakan reorganisasi unit kerja di BPPT maka hal ini berimplikasi pada perubahan dan penambahan beberapa kegiatan di lingkungan unit kerja kedeputian bidang PKT. Penambahan program tersebut antara lain kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan nasional yang meliputi kebijakan teknologi pangan, teknologi kesehatan, serta energi. Berbagai program tersebut memiliki keterkaitan dalam mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian bangsa. Untuk mencapai hal tersebut, kegiatan di setiap unit kerja di bawah kedeputian bidang PKT saling memperkuat dan beberapa diantaranya saling berkaitan.

Kegiatan yang mendukung bidang kebijakan teknologi di kedeputian bidang PKT dikontribusikan oleh unit kerja PPIPE dan PTKSSI melalui kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan teknologi nasional dalam bentuk buku (outlook) khususnya di bidang pangan, kesehatan, energi serta kegiatan penguatan sistem inovasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan sistem inovasi melalui pengembangan desa mandiri berbasis sawit. Rekomendasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para stake holder terkait sebagai bahan masukan dalam menyusun rumusan kebijakan nasional. Adapun untuk mendukung kegiatan penumbuhkembangan PPBT, unit kerja di bawah kedeputian PKT yaitu PTKSSI dan BIT berkontribusi di dalam melakukan pendampingan penumbuhkembangan PPBT melalui kegiatan layanan inkubasi teknologi (BIT BPPT) dan kegiatan pengembangan Techno Park (TP Cimahi dan NSTP). Kegiatan pengembangan Techno Park daerah secara tidak langsung juga diperkuat melalui kegiatan sistem inovasi melalui pengembangan desa mandiri berbasis sawit (diimplementasikan di TP Pelalawan).

Kontribusi kegiatan unit kerja bidang PKT lainnya terhadap pencapaian tujuan dan sasaran BPPT dalam rangka mendukung peningkatan daya saing bangsa salah satunya juga tercermin dalam kegiatan layanan audit teknologi. Audit teknologi diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dan kesalahan penerapan teknologi di suatu negara. Untuk mendukung layanan audit teknologi tersebut maka dibutuhkan keberadaan lembaga sertifikasi profesi Audit Teknologi .

Aktivitas yang dilakukan untuk mencapai sasaran program tersebut, tercakup dalam indikator kinerja kedeputian PKT pada tahun 2018 yaitu:

 Terwujudnya (satu) rekomendasi outlook teknologi pangan, 1 (satu) rekomendasi outlook teknologi kesehatan, 1 (satu) rekomendasi outlook energi Indonesia, 1 (satu)

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Deputi Bidang PKT
Tabel 1. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Unit Kerja  Per Desember 2018
Tabel 3.Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Jabatan Fungsional  Per Desember 2018
Tabel 4. Distribusi SDM Deputi Bidang PKT Berdasarkan Pendidikan  Per Desember 2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan jiwa dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas tentang dukungan instrumental dengan

tingkatannya berbeda dapat saling berinteraksi; (5) Lingkungan belajarnya diatur secara alamiah dan biasa, dengan fasilitas untuk keperluan dasar belajar antara lain: galah,

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Pendapat kedua menyatakan bahwa nasab anak sewa rahim adalah ibu yang melahirkannya, dengan alasan sperma yang masuk tidak muhtaram (tidak terhormat), menyuntikkan atau memasukkan

Sejalan dengan perkembangan dan globalisasi dunia industri, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan Sistem

Aplikasi ini menyajikan informasi persediaan barang yang kritis, barang yang paling laku terjual sesuai periode waktu yang diminta, omset toko, piutang (pinjaman) dari

Salah satu sasaran pengabdian di Desa Baran Melintang yang mempunyai areal sekitar 40 Km persegi, dan posisinya terjauh dari pusat ibu kota kecamatan ( Tanjung Samak). Sumber

Masing-masing dari jenis kegiatan tersebut terbagi menjadi empat bidang kegiatan, meliputi bidang keilmuan, bidang keagamaan, bidang seni dan olahraga, dan bidang