• Tidak ada hasil yang ditemukan

COLOR BLIND APLICATION TEST USING ISHIHARA METHOD BASED ON ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "COLOR BLIND APLICATION TEST USING ISHIHARA METHOD BASED ON ANDROID"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 2017 ISSN: 2339-028X

225

COLOR BLIND APLICATION TEST USING ISHIHARA METHOD BASED ON ANDROID

Muajibah Yuniati1), Tito Pinandita2) 1)2)

Teknik Informatika – F.Teknik – Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182

1)[email protected] 2)[email protected]

Abstrak

Terminologhy about colour blind is wrong, because the people have Colour Blind problem didn’t blank to all of the color. It is will be true if we mention it color vision deficiency. The goal from this research are developing colour blind aplication to help civil people from first diagnosis of colour blind, difference of colour, and to know how their eyes conditions have a colour blind. This aplications using java language for android with IDE Eclipse 4.4. the methode to make this aplications using ishihara method and sekuensial linear type as a planner of system. Ishihara test method are test in use to detect disturbances of perception colour, there are special colour table in the form of pseudoisokromatik sheet ( plate) composed by yhe point with density different of colour and we can see that colour use normal eyes. But that colour can’t see if their eyes have most of the color of difisiensi. And this aplication to make just for user if they will know that they have colour blind or not by doing since early.

Keyword : Java, Android, Colour blind, Ishihara

I. PENDAHULUAN

Informasi pada era yang serba modern ini merupakan sesuatu yang sangat penting, ketersediaan informasi menentukan banyak hal mulai dari hal-hal mendasar hingga hal-hal yang penting. Melihat banyaknya pengguna android yang semakin banyak peminatnya bertujuan agar segala urusan dan keperluan mudah terakses.

Pada saat ini, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan mata yang mengakibatkan banyaknya penderita buta warna dan berdampak negatif pada kehidupan masyarakat itu sendiri. Demikian juga di dalam dunia kerja,pendidikan,maupun masyarakat umum tes buta warna biasanya banyak digunakan dalam penyeleksian calon karyawan baru maupun calon mahasiswa ataupun masyarakat umum.

Terkait dengan buta warna, buta warna bukan termasuk penyakit melainkan kelainan mata yang disebabkan ketidakmampuan sel kerucut yang tidak normal, atau bahkan tidak adanya sel kerucut, bisa juga menjadikan penyebab seseorang terkena buta warna.

Menurut Purnamasari(2015),

Tes buta warna ini merupakan pelatihan mengenal warna dengan jelas. Dalam pelatihannya sering banyak digunakan metode ishihara, selain mudah dalam penggunaanya juga sangat efektif untuk dapat mengetahui hasil dari penderita buta warna. Melihat masalah tersebut maka mengangkat permasalahan ini untuk membuat aplikasi yang dapat membantu khususnya masyarakat umum untuk mengetahui kesehatan mata mereka.

Batasan masalah dalam aplikasi tes buta warna ini adalahAplikasi ini tidak berfungsi untuk penyakit mata lainnya , hanya pengujian tes buta warna.Aplikasi ini sederhana, tidak memberikan penelitian lebih mendalam pada mata.

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah membantu masyarakat umum dalam pengujian awal buta warna yang dideritanya, membedakan warna, dan menguji seberapa jauh matanya terkena buta warna.Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini. Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi yang mempermudah masyarakat umum dalam pemeriksaan sehingga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,Memberikan informasi awal kepada pengguna sebelum melakukan konsultasi kepada Dokter.

Sebuah metode pengetesan buta warna yang dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara. Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran, Warna titik itu dibuat

(2)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 2017 ISSN: 2339-028X

226

sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal.

Tes Metode Ishihara adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi gangguan persepsi warna, berupa tabel warna khusus berupa lembaran pseudoisokromatik (plate) yang disusun oleh titik dengan kepadatan warna berbeda yang dapat dilihat dengan mata normal, tapi tidak bisa dilihat oleh mata yang mengalami defisiensi sebagian warna.

Plate adalah warna primer dengan dasar warna yang hampir sama atau abu –abu. Tes ishihara secara relatif dapat dipercaya dalam membedakan antara defisit (lemah) warna merah dan defisit (lemah) warna hijau. Di ruangan dengan penerangan yang cukup, pasien diminta melihat plate dan diminta untuk mengidentifikasi atau menyebutkan angka atau mengikuti jejak garis yang terdapat pada titk-titik warna berbentuk lingkaran tidak lebih dari 10 detik. Pada orang normal, di dalam lingkaran akan tampak angka atau pola garis tertentu. Tetapi pada orang buta warna, yang tampak dalam lingkaran tersebut akan berbeda seperti yang dilihat oleh orang normal atau ia tidak nisa melihat angka maupun pola garis yang ada. Hasil tes seseorang akan dibandingkan dengan kunci jawaban, selanjutnya diidentifikasi dan diklasifikasikan untuk menentukan tingkatan buta warnanya.

Pada tes pembacaan

buku

Ishihara dapat disimpulkan :

1. Normal

2. Buta warna Parsial

a. Bila plate no. 1 sampai dengan no 17. hanya terbaca 13 plate atau kurang.

b. Bila terbaca angka-angka pada plate no. 18, 19, 20 dan 21 lebih mudah atau lebih jelas dibandingkan dengan plateno. 14, 10, 13, dan 17.

c. Bila ragu-ragu kemungkinan buta warna parsial dapat dites dengan: 1) Membaca angka-angka pada plate no. 22, 23, 24, dan 25.

Pada orang normal, akan terbaca dengan benar angka-angka pada plate-plate tersebut diatas secara lengkap (dua rangkap). Pada penderita buta warna parsial hanya terbaca satu angka pada tiap-tiap plate tersebut diatas

2) Menunjuk arah alur pada plate no. 26, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, dan 38. Untuk orang normal bisa menunjuk alur secara benar sedangkan untuk buta warna parsial dapat menunjukkan adanya alur dari satu sisi yang lainnya.

3. Buta warna total

Pada plate no. 28 dan 29, untuk orang normal, tidak bisa menunjukkan adanya alur,sedangkan untuk penderita buta warna parsial dapat menunjukkan adanya alur dari satu sisi ke sisi yang lainnya.

Tabel 1.Pengambilan Kesimpulan Tes Buta Warna

Kesimpulan Tes Pengambilan Kesimpulan Buta Warna Total 1. Jika gambar 1 salah

Buta Warna Parsial 1. Jika gambar 1 benar, gambar 2 sampai gambar 16 ada salah lebih dari 3 atau

2. Jika gambar 1 benar, gambar 22 sampai gambar 24 jawaban hanya benar pada salah satu gambar atau

3. Jika gambar 1 benar, Jika gambar 18 sampai gambar 21 terlihat angka.

Normal 1. Jika gambar 1 sampai gambar 17

benar, atau gambar 1 harus benar dan lebih dari 13 gambar dijawab benar

2. Gambar 22 sampai gambar 24 benar atau 2 gambar benar

(3)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 2017 ISSN: 2339-028X

227 Rancangan Aplikasi Tes Buta Warna Ishihara Algoritma Tes Buta Warna

Menurut Widianingsih (2010), tes buta warna Ishihara menggunkan 38 plate gambar,

tetapi dalam penelitin yang

dikembangkan

ini ditampikan 24 plate saja yang merupakan

gambar-gambar utama dari tes buta warna ishihara. Dengan 24 plate ini sudah dapat

disimpulkan kondisi orang yang di tes apakah mengalami buta warna total, parsial atau

normal.

Dalam

proses

m

e

nampilkan 24 plate gambar tes buta warna ishihara ini dapat dilakukan secara urut (skensial) atau acak (random).Aplikasi yang dibangun menampilkan 24 plate gambar secara acak

)

.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu mengembangkan aplikasi tes buta warna menggunakan metode ishihara berbasis android. Pengumpulan data dari informasi dilakukan menggunakan 2 cara yaitu wawancara dan dokumentasi. Dalam metode ini memanfaatkan buku atau modul yang diambil dari internet yang berisi informasi – informasi dan mengambil data yang diperlukan mengenai aplikasi tes buta warna berbasis android. Metode wawancara ini melakukan wawancara langsung kepada narasumber, dalam hal ini nara sumber yang kami pilih adalah Dokter Syarif spesialis mata guna memperoleh data dan informasi yang akurat terkait penelitian ini.

Perancangan sistem ini dilakukan dengan mengacu pada metodologi pengembangan sistem informasi perangkat lunak, menggunakan pendekatan Linear Model. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle”. Model ini pertama kali yang diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematisdanberurutanLinear Modeldigambarkanpada gambar sebagai berikut Gambar 1.

Gambar1. Model Sekuensial Linear.

Flowchart aplikasi tes buta warna dapat di lihat pada Gambar 2 berikut.

(4)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 2017 ISSN: 2339-028X

228 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pembuatan aplikasi ini hanya user saja yang dapat mengakses,user menjawab soal – soal yang tersedia diaplikasi lalu akan memunculkan hasil kesimpulan. Halaman yang pertama kali muncul saat menjalankan aplikasi adalah halaman utama. Tampilan halaman utama yang terdapat di aplikasi buta warna berisimenu yang tersedia seperti menu artikel, simulasi, gambar, cara penggunaan, tentang aplikasi dan tombol keluar. Halaman utama ditunjukkan pada Gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Tampilan Halaman utama

Pada halaman utama juga terdapat menu simulasi. Halaman simulasi yang terdapat di aplikasi buta warna memiliki 24 soal yang harus dijawab oleh pengguna (ditunjukkan pada Gambar 4). Pada gambar pertama user harus bisa menjawab dengan benar. Jika user bisa menjawab dengan benar maka akan muncul gambar berikutnya tetapi jika user salah maka akan langsung muncul hasil buta warna total seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.

(5)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 2017 ISSN: 2339-028X

229

Gambar 5. Tampilan Halaman hasil buta warna total

Jika user bisa menjawab gambar 1 dengan benar dan terdapat kondisi sebagai berikut maka akan muncul halaman yang menunjukkan bahwa pengguna mengalami buta warna parsial (ditunjukkan pada Gambar 6).

1. Gambar 2 sampai gambar 16 ada yang salah lebih dari 3

2. Gambar 22 - 24 jawaban benar pada salah satu gambar atau user bisa menjawab gambar 1 benar.

3. Gambar 18 sampai gambar 21 terlihat angka.

Gambar 6.Tampilan Halaman Hasil Buta Warna Parsial

Jika user bisa menjawab gambar 1 dengan benar dan terdapat kondisi sebagai berikut maka akan muncul halaman yang menunjukkan bahwa pengguna tidak mengalami buta warna (ditunjukkan pada Gambar 7).

1. Gambar 2 sampai gambar 17 jawaban yang benar lebih dari 13. 2. Gambar 22 sampai gambar 24 jawaban benar berjumlah 2 atau lebih. 3.

(6)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 2017 ISSN: 2339-028X

230

Gambar 7. Tampilan Halaman hasil normal 4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Aplikasi Buta Warna menggunakan Metode Ishihara berbasis Android memberikan pengetahuan awal tentang buta warna yang dideritanya ,dapat pula mengetahui warna dengan pengenalan 4 warna dasar buta warna yang tersedia di aplikasi tersebut. memudahkan pula bagi pengguna dalam mengakses aplikasi hanya dengan smarthphone.

Tampilan aplikasi buta warna ini masih sangat sederhana sehingga perlu pengembangan agar lebih nyaman di lihat dan digunakan.Soal yang diberikan sangat terbatas, pengguna diharapkan dapat mempelajari lebih banyak warna lagi yang sering muncul di soal soal buta warna yang disediakan di buku Ishihara.

DAFTAR PUSTAKA

Purnamasari, P., 2015, Tes Buta Warna Metode Ishihara berbasis Komputer(Kelas XI Jurusan Teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 3 Semarang) ,FT, UNNES, Semarang.

Widianingsih, R., Kridalaksana A.H.,dan Hakim A.R., 2010, Aplikasi Tes Buta Warna dengan Metode Ishihara berbasis Komputer, vol.5 , No.1 .

Gambar

Tabel 1.Pengambilan Kesimpulan Tes Buta Warna
Gambar 2. Flowchart  Tes Buta Warna
Gambar 3. Tampilan Halaman utama
Gambar 5. Tampilan Halaman hasil buta warna total
+2

Referensi

Dokumen terkait