• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI. Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI. Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA & ENERGI

Maryudi

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

ABSTRAK

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN SISTEM PENYEDIA MEDIA DAN ENERGI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Telah dilaksanakan optimalisasi pengoperasian sistem penyedia media dan energi instalasi pengolahan limbah radioaktif (IPLR). Berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa peralatan sistem penyedia media dan energi IPLR telah mempunyai umur operasi sangat lama sehingga hasil unjuk kerja peralatannya banyak menurun apalagi sebagian peralatan tersebut ada yang mengalami kerusakan sehingga secara keseluruhan media dan energi yang dihasilkan tidak optimal. Untuk menjamin kelancaran operasi IPLR maka peralatan sistem penyedia media dan energi dioptimalkan unjuk kerjanya dengan menitik beratkan pada langkah perawatan preventif dan kuratif serta mengefektifkan operasi peralatannya. Adapun media dan energi yang dihasilkan pada sistem ini adalah air pendingin, air chiller, air servis, air bebas mineral, udara tekan, uap panas dan energi listrik serta managemen tata udara ruang perkantoran maupun ruang proses. Dengan optimalnya operasi sistem penyedia media dan energi tesebut maka seluruh kegiatan rutin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Kata kunci : Optimalisasi Sistem Penyedia Media dan Energi

ABSTRACT

Optimization of media and energy supply (MES) system operation for radioactive waste treatment installation (RWI). Optimization of MES system operation for RWI has been carried out. Based on actual condition, most of MES equipments have been working for long period causes the equipments performance decreased . Moreover, some equipments were damaged so that the overall media and energy produced is not optimal. To support operation of the RWI can run well, performance of MES equipments should be optimized with emphasis on preventive and corrective maintenance and conducting effective operation. The media and energy produced by MES system consist of water coolant , chilled water, service waters dimineralized water, compressed air, steam and electricity. Operation also include office and process room air management. With optimum MES system operation then the whole routine activities of RWI can run as expected.

Key World : Optimation Media and energy Supply System

PENDAHULUAN

Sistem Penyedia Media dsan Energi merupakan fasilitas PTLR yang menghasilkan media dan energi. Peralatan Penyedia Media dan Energi yang dimiliki terdiri dari beberapa sistem, yaitu Chilled Water System, Steam System, Compressed Air System, Demineralized System, Gen-Set System, Service dan

Domestic Water System, VAC & OFF-GAS System, Cooling Water System, Fuel System dan Drainage System . Seluruh sistem tersebut dioperasikan bila instalasi pengolahan limbah radioaktif melaksanakan proses pengolahan limbah radioaktif cair dengan evaporasi, tetapi bila mengolah limbah radioaktif padat dengan kompaksi atau dengan proses insenerasi, system penyedia media dan energi

(2)

hanya sebagian yang dioperasikan yaitu Chilled Water System, VAC & OFF-GAS

System,Compressed Air System, Service dan Domestic Water System. adapun

Generator Set akan dioperasikan bila arus listrik PLN padam. [1]

Kondisi terakhir peralatan sistem penyedia media dan energi masih ada yang mengalami kendala teknis yang disebabkan adanya kerusakan dibeberapa peralatannya sehingga sistem tidak bisa beroperasi optimal, oleh karena itu perlu dilakukan perawatan secara preventif maupun kuratif sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan unjuk kerja peralatan sistemnya walaupun hasilnya tidak seperti pada saat kondisi baru lagi. hal ini sangat penting karena bila kondisi unjuk kerja peralatan sistem dapat dioptimalkan maka akan menjamin kelancaran suplai media dan energi yang sesuai dengan standar spesifikasi untuk kenyamanan dan keamanan pekerja di ruang kantor maupun ruang proses dan yang paling utama juga untuk menunjang kelancaran operasional pengolahan limbah radioaktif IPLR. [1]

TATA KERJA Bahan :

Bahan pendukung operasional pada sistem sarana penunjang yang harus disiapkan sebelum dioperasikan adalah sbb :

- Freon 22

- Oli kompresor YORK

- Kation & anion - HCl, NaOH - Hepa Filter - V-Belt - Solar - Elektrolit - Solar - Gas elpiji - Water softener - Carbon filter

- Gemuk (Vet) temperature tinggi - Turbidity Filter

- Oli kompresor (SSR Ultra Coolant)

Alat :

Peralatan dan dokumen yang dipergunakan untuk pengoperasian sistem penyedia media dan energi adalah sbb :

- Prosedur dan Instruksi kerja semua sistem. - Peralatan dan perangkat keselamatan kerja. - Tool Set Mekanik

- Manometer - U - Oil Pump Compressor - Multi Tester

METODE

Ada tiga metode pengoperasian sistem penyedia media dan energi yaitu sistem dengan operasi terus menerus, sistem dengan operasi jika ada proses pengolahan limbah dan sistem dengan operasi jika PLN mati. Sistem yang dioperasikan setiap hari kerja selama 24 jam terus menerus adalah sistem kelistrikan , normal drain system dan domestic water system, adapun yang

(3)

beroperasi 8 jam /hari kerja adalah Chilled water system, VAC & OFF Gas

System, Service water system, dan Compressed Air System.

Sistem dioperasikan apabila ada permintaan dari kelompok atau bidang lain adalah Steam system, Demineralized water system, Cooling water system dan Fuel

System. [4]

Sistem yang dioperasikan bila arus listrik PLN padam adalah generator - set system. Operasi Gen-set ini dapat dikondisikan secara manual maupun otomatis, untuk operasi secara otomatis pada saat PLN padam, maka dalam waktu 5 s/d 10 detik Genset akan beroperasi untuk mengirim arus listrik ke peralatan tertentu. Demikian pula perpindahan akan berlangsung secara otomatis saat PLN nyala kembali, maka Genset berhenti beroperasi. [1]

Adapun metode perawatannya dilaksanakan dengan dua cara yaitu perawatan preventif yaitu perawatan secara berkala sebelum peralatan mengalami gangguan atau kerusakan seperti penggantian oli pompa, penambahan gemuk (Vet) dan oli kompresor, pelaksanaan setting peralatan (alignment), penggantian V-Belt, pembersihan dan penggantian Filter, pengukuran getaran dan suhu bearing, dan lain lain. Yang mana pelaksanaan perawatan preventip dilakukan saat peralatan sistem tetap beroperasi, tetapi bila diperlukan sistem dimatikan dalam waktu yang singkat. [2]

Sedangkan perawatan kuratif adalah pelaksanaan perbaikan peralatan sistem yang mengalami kerusakan dan harus dilakukan pembongkaran total sehingga sistem dimatikan dalam waktu yang cukup lama, adapun pelaksananya adalah personil dari subbidang P3 atau dari pihak ketiga (Kontraktor). [2]

HASIL & PEMBAHASAN

Dalam rangka untuk menunjang kelancaran pengolahan limbah radioaktif serta kebutuhan laboratorium selama tahun 2012, telah dioperasikan seluruh system sarana penunjang dengan rincian masing-masing system pada Gambar-1. Pada gambar ditunjukkan bahwa hanya dua 849sistem yang beroperasi selama 2200 jam yaitu chiller dan VAC offgas. Sistem ini dituntut untuk beroperasi terus menerus untuk memenuhi syarat kualitas udara dalam ruang IPLR. Jam operasi paling sedikit (18 jam) adalah Fuel System hal ini disebabkan tergantung dari permintaan Bidang BPL untuk kebutuhan bahan bakar Fork-lift dan Truk Limbah Cair. Adapun Mesin Gen-Set beroperasi bilamana supplai listrik dari PLN padam. Proses transfer dari PLN ke generator set atau sebaliknya berlangsung secara otomatis dengan alat ATS (automatic transfer switch) [1] , tetapi dalam rangka pemanasan mesin dieselnya, sistem ini dioperasikan paling tidak 2 minggu satu kali selama 1 jam (60 menit).

Lama operasi Steam system, Demineralized water system, dan Cooling

water system kecil karena hanya untuk keperluan pemanasan dan laboratorium. Sedangkan untuk service water system dan compressed air system lebih lama atau sekitar 500 jam karena digunakan untuk suplai pada saat pengolahan limbah radioaktif padat.

Adapun nama sistem dan jenis media yang dihasilkan serta peruntukannya ditunjukkan pada Tabel-1

(4)

Tabel-1. Sistem dan Fungsi Media yang Dihasilkan

SISTEM MEDIA ENERGI FUNGSI PENUNJANG [4]

1. Chilled water system Air pendingin ( 4-7 oC ) [3]

1. proses evaporasi 2. VAC/Off gas 2. Steam system Uap panas ( 160 0C ) [1] 3. proses evaporasi

4. mesin setrika 3. Compressed air syst. Udara tekan

(Max 8 Kg/cm2)

5. kompaktor

6. sistem pneumatic pada peralatan proses 4 Service & Domestic

Water system

Air bersih. ( PH : 7 – 9 )

7. Proses pengolahan limbah Radioaktif

8. Laboratorium 9. laundry

5. Cooling water system Air pendingin (20 0C) 10. Proses evaporasi 6. Demineralized Water

system

Air bebas mineral ( < 1,2 µS/cm )

11. Proses evaporasi 12. Laboratorium

7.Fuel system Solar 13. Boiler dan Gen-Set

8. Generator set system Arus listrik ( 1455 KVA )

14. Pengganti fungsi PLN bila arus listrik padam

9. Normal Drain system Sanitasi air buangan 15. Mengatur pembuangan air buangan dari kamar mandi, laboratorium dan air kondensasi dari AHU 10. VAC & Off Gas

system

Managemen Tata Udara 16. Pengaturan suhu, humidity, dan tekanan

Udara pada ruang proses

Selama tahun 2012 sistem penyedia media dan energi masing-masing sistemnya dioperasikan berbeda-beda jumlah jam kerjanya, karena ada yang beroperasi setiap hari kerja ada pula yang beroperasi berdasarkan kebutuhan dari bidang lain .

Data-data yang berhubungan dengan hal tersebut diatas didapat dari log-book operasi harian yang dirangkum pada Tabel 2.

Tabel 2, Data Jam Operasional Sistem Penyedia Media dan Energi Tahun 2012 No Sistem

Jam Operasi JUMLAH

Jam Operasi

Keterangan

TW 1 TW2 TW3 TW4

1 Steam 8 12 24 36 80 Pemanasan alat, operasi

evaporasi dan laundry 2 Demineralized

water 4 6 12 12 34

Pemanasan alat, operasi evaporasi dan laundry

3 Cooling tower 16 12 16 28 72 Pemanasan alat dan operasi evaporasi

(5)

4 Compresed

Air 550 550 550 550 2200

Pemanasan alat, operasi evaporasi, laundry dan kompaktor

5 Chilled water 550 550 550 550 2200 Operasi Tata Udara ruang IPLR dan Perkantoran

6 Service water 350 550 550 550 2000 Operasi evaporasi

7 Gen-set 8 12 8 12 40 Arus PLN padam dan

Pemanasan alat

8 Electrical 2200 2200 2200 2200 8800 Sumber arus seluruh sistem dan penerangan PTLR

9 VAC & OFF

GAS 550 550 550 550 2200

Managemen udara ruang PTLR

10 Fuel sistem 5 5 6 2 18 Permintaan BPL

Peralatan sistem penyedia media dan energi yang beroperasi rutin selama lima hari kerja adalah VAC (ventilation air conditioning) dan gas buang (off gas). Peralatan beroperasi untuk memenuhi persyaratan fasilitas nuklir yaitu temperatur, kelembaban, tekanan negatif dan pressure drop hepa filter. Di IPLR temperatur dijaga untuk ruangan type A < 25 oC, ruangan type B < 28 oC dan untuk ruangan type C < 50 oC. Kelembaban untuk ruangan type A < 60%, ruangan type B < 60% dan untuk ruangan type C > 60%. Negative pressure harus dijaga untuk zone 1 berkisar antara 0 sampai dengan -7 daPa , zone 2 antara - 8 sampai dengan – 10 daPa, zone 3 antara -12 sampai dengan –14 daPa dan zone 4 lebih kecil dari -22 daPa. Pressure drop hepa filter sistem VAC < 105 daPa , sedangkan sistem off-gas < 90 daPa. [1]

Berdasarkan data dari Tabel 2, maka dapat digambarkan perbandingan masing-masing sistem sarana penunjang tehadap jumlah jam operasinya selama tahun 2012 seperti terangkum pada grafik Gambar 1

(6)

Gambar 1. Grafik Operasi Peralatan Sistem tahun 2012

Dari data tabel 2 yang dirubah menjadi grafik pada Gambar 1, disini memperlihatkan adanya 3 kelompok jam operasi peralatan sistem yang ada di subbid OSPME, yaitu yang jam operasinya sangat sedikit seperti Steam system,

Cooling Water System dioperasikan hanya untuk pemanasan saja hal ini disebabkan sudah cukup lama tidak ada pengolahan limbah cair (Evaporasi), padahal media yang dihasilkan dari kedua sistem ini merupakan penunjang utamanya, sedangkan Fuel System, Demineralized Water system , dioperasikan berdasarkan permintaan dari bidang lain.

Adapun yang jam operasinya sedang seperti VAC & Off gas System,

Chilled Water system, Compressed Air system dan Service Water system beroperasinya selama 8 jam setiap hari kerjanya.

Sedangkan yang mempunyai jam operasi sangat tinggi adalah sistem kelistrikan dan sistem normal drain. Hal ini memungkinkan karena setiap hari selama 24 jam secara terus menerus kedua sistem ini beroperasi untuk menjamin penerangan dan kebutuhan air untuk setiap harinya di IPLR.

Perawatan Preventif dan Kuratif

Optimalisasi peralatan sistem penyedia media dan energi mengharuskan sub bidang perawatan lebih fokus menjalankan kegiatan pelaksanaan perawatan preventif maupun kuratif, adapun perawatan preventif yang dimaksud adalah suatu kegiatan perawatan peralatan yang sifatnya untuk mencegah terjadinya ketidak sesuaian atau kerusakan misalnya penggantian filter karena sudah jenuh, penggantian oli pelumas karena sudah keruh, penambahan gemuk (vet) karena sudah kering, penggantian V-Belt karena sudah kendor dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat prefentif. [2]

(7)

Kegiatan perawatan preventif selama tahun 2012 serta dampak perubahan unjuk kerja peralatannya sebelun dan sesudah dilakukan perawatan preventif secara lengkap diperlihatkan pada Tabel 3.

Sedangkan yang dimaksud dengan perawatan kuratif adalah suatu kegiatan perbaikan dengan membongkar secara total peralatan yang mengalami kerusakan dengan mengganti beberapa suku cadang sehingga apabila tidak diperbaiki peralatan tersebut tidak bisa beroperasi dan secara keseluruhan sistem yang terkait tidak menghasilkan media yang diharapkan. [2].

Pelaksanaan perawatan kuratif selama tahun 2012 dilakukan oleh pihak ketiga (Kontraktor) yang dikoordinir oleh Sub Bidang Perawatan dan Perbaikan Peralatan Proses yang bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatannya. Kegiatan perawatan kuratif yang sudah dilaksanakan untuk peralatan operasi sistem penyedia media dan energi selama tahun 2012 antara lain.

 Penambahan Compressor & Dryer baru.  Perbaikan Chiller E 62302 dan E 62304 .

 Pembersihan Heat Exchanger pada pemipaan Cooling Water System.  Perbaikan sistem pemipaan dan Blower Cooling Tower.

 Perbaikan Pompa Service Water P 6281 B dan penambahan Flexibel

Hose.

 Perbaikan sistem AHU Office

 Penggantian , Bearing , V-Belt dan Motor blower zone 3, sistem VAC &

Off gas.

Adapun kegiatan perawatan preventif yang dilaksanakan selama tahun 2012 dijelaskan pada Tabel 3, dimana adanya dampak perubahan unjuk kerja dari peralatan sistem sebelum dan sesudah dilaksanakannya perawatan preventif tersebut.

Tabel 3. Kegiatan Perawatan Preventif Dan Dampak Perubahan Unjuk Kerja Sistem NO JENIS KEGIATAN PERAWATAN PREVENTIF UNJUK KERJA SEBELUM PERAWATAN UNJUK KERJA SETELAH PERAWATAN SPESIFIKASI STANDAR [4] 1. Pembersihan sistem ducting

VAC & Off gas pada sistem Tata Udara

(Setiap 3 tahun)

Hembusan terhambat karena kotor

Hembusan dan hisapan lancar karena sudah bersih

Hembusan dan hisapan udara lancar.

2. Pembersihan Filter AHU Office (Setiap tahun)

Temperatur ruang perkantoran 28 °C Temperatur ruang perkantoran 23 °C Temp ruang (16 – 26 °C) 3. Pengurasan dan

pembersihan Bak penam pung air (Reservoir)

(Setiap enam bulan)

Air agak keruh dengan PH = 10

Air Jernih dengan PH = 8

Air Jernih dengan

PH = 7 - 9

4. Penambahan gemuk (vet) Pada Bearing Motor dan Bearing Blower sistem Tata

Suara Bearing kasar 95 Desible, dengan temp Suara Bearing 75 Dcbl temperatur 70 °C Suara normal (60 – 80 Dcbl), Temperatur (60

(8)

Udara (Setiap 1 bln) mencapai 90 °C – 80 °C) 5. Penggantian V-Belt Motor

Blower VAC ruang Proses Zone 3-4 (Setiap 3 bulan)

Putaran Blower 1300 RPM Putaran Blower 1400 RPM Putaran Blower 1400 - 1450 RPM

6. Penambahan Freon 22 dan Oli Compressor pada Chiller (Setiap 3 bulan)

Temperatur Air

Chiller yang

dihasilkan 12 °C

Temperatur Air Chiller yang dihasilkan 7 °C

Temperatur Air Chiller 4 – 7 °C 7. Penggantian Oil

Compressor (setiap satu tahun)

Suara Compressor kasar (Oil keruh)

Suara Compressor halus Normal

8. Penggantian Filter Udara dan Filter Oil Compressor (setiap satu tahun)

Udara tekan yang dihasilkan lembab

Udara tekan yang dihasilkan bersih dan kering.

Udara tekan harus bersih dan kering

9. Penggantian Oil Diesel Gen-Set (setiap 1 thn)

Suara Diesel Gen-Set kasar

Suara Diesel Gen-Set sedang.

Normal 10. Penggantian Filter Oil dan

Filter bahan bakar Gen-Set (setiap 1 thn)

Suara Diesel Gen-Set kasar dan RPM tidak stabil

Suara Diesel Gen-Set sedang dan RPM stabil

Normal

Setelah dilakukan perawatan pada seluruh sistem peralatan penyedia media dan energi maka dihasilkan suplai media dan energi yang dibutuhkan secara keseluruhan berjalan sesuai dengan yang diharapkan walaupun harus diakui bahwa beberapa media yang dihasilkan kualitasnya masih ada yang berkurang, disamping hasil media dan energi juga perlatan sistemnya jauh lebih siap dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Adapun status unjuk kerja peralatan Operasi Sistem Penyedia Media dan Energi pada akhir tahun 2012 setelah dilakukan Optimalisasi diperlihatkan pada Gambar-2.

(9)

Pada Gambar-2 diperlihatkan bahwa ada sistem yang masih tidak beroperasi optimal yaitu chiller. Chiller E 62302, satu unit tidak beroperasi tetapi masih dalam proses perawatan, demikian juga untuk Chiller E 62301 yang beroperasi hanya satu sistem. Dengan kondisi ini Chiller hanya beroperasi 75 %. Grafik menunjukkan pula bahwa cooling tower sudah beroperasi 100 % setelah disemester 2 telah dilakukan perbaikan demikian juga untuk sistem service water setelah diganti Pompa nya sekarang sistem tersebut sudah beroperasi 100 %, kemampuan tekanannya jauh meningkat yang awalnya hanya mampu beroperasi dengan tekanan 4 - 6 Bar, sekarang sudah sesuai dengan spesifikasi yaitu 8 Bar. [4]

Kegiatan lain yang berhubungan dengan managemen tata udara (VAC &

Off Gas System) adalah melakukan pengukuran rata-rata pada ruangan zona (daerah) kerja berdasarkan tekanan negatif di IPLR – BATAN yang hasil pengukurannya dituangkan pada tabel-4 yaitu pada daerah kerja zone 1 terukur (– 6,2 daPa), zone 2 terukur

8.4 daPa), zone 3 terukur 12,6 daPa), sedangkan pada zone 4 terukur (-18,8 daPa)

Didalam tabel 4 ini juga dituliskan untuk standarisasi yang diijinkan pada masing-masing daerah kerja radiasi (zone).[4]

Untuk lebih jelasnya posisi hasil pengukuran rata-rata selama tahun 2012 untuk tekanan negatif pada seluruh zone di IPLR apabila diperbandingkan dengan standarisasinya, dituangkan dalam grafik pada Gambar-3. sehingga setelah dibandingkan dapat disimpulkan bahwa untuk tekanan negatif rata-rata pada seluruh daerah kerja radiasi di IPLR masih dalam batasan yang diijinkan.

(10)

Tabel-4. Hasil rata-rata pengukuran tekanan negatif sistem VAC di IPLR

No Zona (daerah kerja)

Hasil rata-rata pengukuran tekanan (daPa)

Terukur Standarisasi ... [4]

1 Zona 1 - 5.3 0 sampai - 7

2 Zona 2 - 8.9 - 8 sampai - 10

3 Zona 3 - 12.2 - 12 sampai - 14

4 Zona 4 - 18.4 > - 22

Gambar 3. Tekanan rata-rata negatif (Pressure Drop) berdasarkan zone kerja Demikian juga hasil pengukuran rata-rata suhu dan prosentase kelembaban udara pada ruang proses didapatkan dari hasil perhitungan rata-rata pengukurannya yang dilakukan maksimum 1 minggu sekali dan hasil rata-ratanya dituangkan pada Tabel-5.

Adapun standarisasi untuk suhu untuk tipe ruang – A adalah < 25 0C , dan tipe ruang-B adalah < 28 0C , adapun standarisasi prosentase kelembaban udara untuk tipe ruang A maupun tipe ruang B adalah < 60 % [4]

Setelah diperbandingkan hasil rata-rata pengukuran suhu dan kelebaban udara dengan standarisasi yang diijinkan dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari keselamatan kerja radiasi seluruh ruang proses IPLR masih dalam batas yang diijinkan dan aman untuk melaksanakan kegiatan.

Pada Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR) dikenal adanya pembagian ruang berdasarkan tipenya diantaranya untuk tipe ruang-A adalah ruang ganti pakaian (cool & hot), ruang kendali sementasi dan ruang kendali Evaporasi, sedangkan tipe ruang-B adalah ruang mesin cuci (laundry), ruang penampung limbah cair, ruang pompa Evaporasi, ruang Kompaktor dan ruang Exhaust fan yang kesemuanya berada didalam ruang proses IPLR

5,3 8,9 12,2 18,4 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4

T e k a n a n N e g a ti f (-d a P a )

(11)

Tabel-5. Hasil rata-rata pengukuran suhu dan kelembaban sistem VAC - IPLR

No Ruang Type Ruang

Suhu rata-rata ( 0C ) Kelembaban rata-rata (%) Nama Ruang terukur Standar [4] terukur Standar [4] 1 1.0.13 A 24.2 < 25 47.5 < 60 R. ganti pakaian (cool)

2 2.0.01 A 23.8 < 25 46.9 < 60 R. ganti pakaian (hot) 3 2.0.06 A 24.2 < 25 46.4 < 60 R. kendali sementasi 4 2.0.13 A 23.8 < 25 47.3 < 60

R. Kendali evaporasi 5 2.1.03 A 23.6 < 25 48.2 < 60

Ruang mesin cuci

6 3.B.01 B 25.4 < 28 49.1 < 60 R. penampung limbah 7 3.0.01 B 25.8 < 28 49.4 < 60 Ruang pompa evaporasi 8 2.1.01 B 25.2 < 28 49.1 < 60 Koridor 9 3.0.02 B 25.6 < 28 48.4 < 60 Ruang kompaktor 10 2.1.07 B 25.3 < 28 42.9 < 60 Ruang exhaust fan

KESIMPULAN

• Peningkatan Unjuk Kerja pada peralatan OSPME dapat tercapai setelah dilaksanakannya perawatan preventif dan kuratif secara terprogram. • Berdasarkan hasil pengukuran ruang IPLR terhadap kinerja sistem tata

udara, maka kondisi setiap ruang IPLR masih memenuhi standar yang dipersyaratkan untuk temperatur, kelembaban maupun tekanan negatipnya.

• Walaupun Kondisi peralatan sistem sarana penunjang belum maksimal, tetapi tetap bisa menjamin kebutuhan media dan energi yang dibutuhkan untuk menunjang pengolahan limbah radioaktif IPLR.

• Dengan bertambahnya Compressor dan Dryer baru lebih menjamin ketersediaan Udara tekan yang sesuai dengan spesifikasi .

DAFTAR PUSTAKA

[1]. “Operating manual” Sistem Sarana Senunjang RWI, tahun 1985. [2]. Maryudi, “Prosedure Maintenance Instalasi Pengolahan Limbah

(12)

[3]. PT. JAYA TEKNIK, YORK AIR CONDITIONING SINGAPORE, “Diklat seminar York Air Conditioning Service & Maintenance” Jakarta, 9 Juli 1992.

Gambar

Tabel   3.   Kegiatan Perawatan Preventif  Dan Dampak Perubahan Unjuk Kerja  Sistem   NO  JENIS KEGIATAN  PERAWATAN  PREVENTIF  UNJUK KERJA SEBELUM PERAWATAN  UNJUK KERJA SETELAH PERAWATAN  SPESIFIKASI STANDAR [4]
Gambar 3.   Tekanan rata-rata negatif (Pressure Drop) berdasarkan zone kerja

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul Aplikasi Mobile Peta Rawan Bencana Kota Manado Berbasis Android ini dibuat bertujuan memberikan informasi wilayah bencana banjir dan tanah

Dalam tahap perencanaan peneliti akan membuat perencanaan sebagai berikut: menyusun instrumen pembelajaran berupa RPP dengan menerapkan metode eksperimen beserta

Metode yang dilakukan adalah dengan cara identitas pasien pemeriksaan secara laboratorium, pemeriksaan tanda vital pasien, profil pengobatan pasien dan analisa

Untuk mendapatkan nilai Kinerja, maka seluruh indikator (penyerapan anggaran, konsistensi antara perencanaan dan implementasi, pencapaian Keluaran, dan efisiensi

5. Sebelum jangka waktu dua tahun yang ditetapkan untuk memilih kewarganegaraan berakhir, kedudukan yang sekarang ini daripada orang-orang yang mempunyai Dwikewarganegaraan tidak

Hal ini penting karena menurut Notoatmodjo (2010: 39) persepsi dapat membentuk motivasi belajar. Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada Kelas XII IPA Di SMA Negeri

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Tabel 4.6 Hasil Observasi Peneliti Terhadap Subjek Penelitian Pada siswa kelas XI MA Salafiah Ahmad Said Mejobo Kudus Dalam Layanan Informasi Berbasis Kelompok