• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III MODIFIKASI PENINGKATAN PERFORMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III MODIFIKASI PENINGKATAN PERFORMA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

MODIFIKASI PENINGKATAN PERFORMA

3.1 Metoda Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari proyek baru green field project untuk industri oleokimia di dumai. Di dalam proyek tersebut ada pekerjaan yang meliputi

engineering and construction untuk DCS (distributed control system) yang mana

mengusung konsep control terpusat. DCS dipakai untuk mengontrol semua unit proses produksi secara langsung dan proses utility secara tidak langsung.

Didalam penulisan ini data yang diambil untuk data Profibus dari Hydrogen plant yang mempunyai internal controlling yaitu berupa PLC Siemens S7. Sedangkan untuk data Modbus adalah data dari Power logic metering Schneider PM5350.

3.2 Data yang Digunakan

Adapun data yang digunakan adalah data komunikasi antara DCS sebagai main-sistem dengan PLC sebagai sub-sistem yang terhubung menggunakan Profibus interface module pada DCS, dan DPM sebagai sub-sistem yang terhubung terhadap Modbus interface module pada DCS.

(2)

3.3 Pengumpulan Data

Data dikumpulkan adalah data I/O pada unit tersebut. Untuk profibus komunikasi diambil data dari PLC Siemens S7 pada unit Hydrogen plant, sedangkan untuk modbus komunikasi diambil dari unit power distribution panel dari Schneider power logic metering Pengujian dilakukan dengan menguji coba design awal secara langsung, sedangkan data I/O yang dipergunakan tetap menggunakan data sebenarnya yang dapat dari simulator yang dihubungkan pada sisi slave dan dilakukan di workshop system integrator.

(3)

3.4 Pengolahan Data

Berdasarkan beberapa contoh pengujian di bab sebelumnya maka dilakukan percobaan yang relevan dengan sistem yang sedang dibuat. Yaitu komunikasi main-sistem dengan sub-sistem menggunakan Profibus DP dan Modbus RTU protokol. Untuk lebih jelasnya diilustrasikan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Jaringan Komunikasi antara DCS dengan PLC dan DPM HIS DCS ALP 121 PLC ALR 121 DPM Vnet/IP Master Slave Modbus 3rd party Profibus 3rd party DPM DPM

(4)

3.5 Data Spesifikasi untuk Jaringan Komunikasi Profibus

3.5.1 Data Spesifikasi Profibus Interface Modul pada DCS

Tabel 3.1 Data Spesifikasi Profibus ALP121 DCS Yokogawa Centum VP

Item Specifications

Model ALP 121

Interface Profibus DP

Connection method RS 485

Signal isolation Isolated between field and the a system

Transmission speed 9600 bps to 12 Mbps Maximum transmission

distance

1,2 km (at the communication speed of 9600 bps)

No. of communication port 1 port

Communication port D sub 9 pin (female)

Maximum power 0,7 A

(5)

3.5.2 Data Spesifikasi Profibus Komunikasi pada PLC Tabel 3.2 Data Spesifikasi Profibus Siemens S7-300

Item Specifications Model S7-300 Interface Profibus DP Connection method RS 485 Transmission speed 1.5 Mbps Maximum transmission distance

1,2 km (at the communication speed of 9600 bps)

No. of communication port 1 port

Communication port D sub 9 pin (female)

Maximum arus 0,7 A

Weight 0,3 kg

Performa Karakter 315-2DP

Ram (integral) 64 kb

Load memory Integral 96 kb

Extended with memory card Lebih dari 512 Kb Kecepatan ms/ 1000 binary instructions Approx. 0.3

(6)

Item Specifications

Model S7-400

Digital inputs/output 1024

Analog inputs/ outputs 128 bytes

Process image 128 bytes

DP address area 2 kb

Clock memory 8 (1 memory byte)

Profibus DP

Baut rate Max 12 Mbit

Max node 64 DP slave

3.6 Data Spesifikasi untuk Jaringan Komunikasi Modbus 3.6.1 Data Spesifikasi Modbus Interface Modul pada DCS Data Modbus interface modul pada DCS

Tabel 3.3 Data Spesifikasi Modbus ALR121 DCS Yokogawa Centum VP

Item Spesifikasi

Model ALR 121

Interface RS-422/ RS-485

Connection method point to point (RS-422)

(7)

Item Spesifikasi

Model ALR 121

Communication function

Half-duplex

Synchronization method start-stop synchronization

Transmission procedure

Modbus protocol (RTU mode)

Transmission code Binary

Data Type Start Bit 1

Data bit 8

Parity bit None, even, odd

Stop bit 1 Time monitoring Transmission enable monitoring time 1000ms Reception character interval monitoring time 10 ms

Text frame Start of text None

End of text None

XON/XOFF NO

RS control NO

(8)

Item Spesifikasi

Model ALR 121

No response time set point 0 to 99 s 4ms Number of communication retries upon error 0 to 99 times 1 times Recovery communication time interval 0 to 999 s 30 s

Transmission wait time 0 to 99999 ms 1000 ms

Character length 7/8 bits

Stop bit length 1/2 bits

Parity check none/even/odd

Lag time after data transmission

1 ms (the lag time akan mulai menerima data lagi setelah data dikirimkan)

Transmission distance

Maximum 1200 M (total Extended length)

(9)

Item Spesifikasi

Model ALR 121

Installation method

Mounted on ANB 10, ANB11, A10, AFF50, AFV10, ANR10, AFF50, AFV10, AFV30, AFV40

I/O wiring Kabel 3 pair shield

Wiring koneksi

Klem dengan terminal block M4 screws (5poles x 2)

Arus power 0,5 A

Berat 0,3 kg

Tabel 3.4 Data Spesifikasi FCS dengan ALR121 Yokogawa Centum VP

ITEM MAXIMUM DESCRIPTION

Jumlah serial modul yang dapat diinstal disetiap FCS

FFCS-L (general perpose): 4 pair atau 8 Modul

Jumlah subsystem yang dapat berkomunikasi

(10)

ITEM MAXIMUM DESCRIPTION

Jumlah data yang dapat komunikasi dengan satu serial komunikasi modul

1000 words

(1 word = 16 bit)

Jumlah subsystem yang dapat berkomunikasi dalam satu port

30 station

Jumlah komunikasi definisi per komunikasi modul

128 definisi

Komunikasi size per definisi

Word device: 128 word

Bit device: 8 word

1 definisi

koresponden untuk satu komunikasi.

1 frame diartikan sebagai 1 perintah

(11)

ITEM MAXIMUM DESCRIPTION

Komunikasi size per definisi

Jumlah data yang dapat berkomunikasi dengan FCS

Word device read: 125 word

Word device write 100 word

Bit device read: 125 word

Bit device write: 50 word

1 defination adalah transmitter per komunikasi proses

Komunikasi size per definisi

Jumlah data yang dapat berkomunikasi dengan FCS

4000 word Termasuk fungsi

(12)

Data Tipe selection pada subsystem data

• Input (16-bit signed)

• Input (32-bit signed)

• Input (16-bit unsigned)

• Input (32-bit unsigned)

• Input (32-bit floating)

• Output (16-bit signed)

• Output (32-bit signed)

• Output (16-bit unsigned)

• Output (32-bit unsigned)

• Output (32-bit floating)

• Input (discrete)

• Output (discrete)

Untuk RS-485 serial line yang dipakai adalah sistem 2 kawat. Dengan baud rate sebesar 19 600 kbps.

(13)

3.7.2 Data Spesifikasi Modbus Komunikasi pada DPM

Tabel 3.5 Data Spesifikasi Komunikasi DPM Power Logic Metering Komunikasi

RS 485 port Modbus RTU, Modbus ASCII (7 or 8 bit), J-bus

2 wire, 9600, 19200 atau 38400 baud, parity even, odd, None, 1 stop bit untuk parity odd / even, 2 stop bit jika parity tidak dipakai

Ethernet port: 10/ 100 Mbps; Modbus TCP/IP 1 optional

(14)

HMI PLC, DI/DO, AI/AO simulator

3.7 Pengetesan Profibus DP dan Modbus RTU Komunikasi

3.7.1 Pengetesan Profibus DP Komunikasi PLC Siemens S7 400 dengan DCS Yokogawa Centum VP

Gambar 3.4 Diagram Master-Slave pada Pengetesan Profibus DP Komunikasi

Gambar 3.5 Pengetesan Profibus DP Menggunakan I/O Simulator dan HMI HMI DCS Yokogawa FCS Dengan Profibus Interface PLC Siemens S7-400 RS 485 Ethernet USB ALP 121 DCS Yokogawa Centum VP PLC Siemens S7-300 RS 485 Slave Master

(15)

Untuk jumlah I/O data dari hydrogen plant adalah sebesar 294byte. Dikarenakan pemakaian DP coupler maka data I/O tidak dapat dikomunikasikan semua. Batas maksimum data komunikasi adalah sebesar 128 byte, oleh karena itu dilakukan pengurangan data sebesar 166 byte. Untuk estimasi kecepatan transfer data pada sub-sistem hydrogen plant adalah:

t

partial cycle = ∑ (( ( !"#$ ## %" ! = ∑ ((& ' ( 11*+.-/+,-0 (123(4 5( 677 8( /#

=

34, 7 >?

(16)

DPM Schneider

3.7.2 Pengetesan Modbus RTU Komunikasi Schneider Power Logic Metering PM 5350 dengan DCS Yokogawa Centum VP

Gambar 3.6 Diagram Master-Slave Drop Point pada Pengetesan Modbus RTU Komunikasi

Gambar 3.7 Pengetesan Modbus RTU Komunikasi Menggunakan Current Injektor dan HMI pada DCS

ALR 121 RS 485 Schneider Power logic PM5330 Schneider Power logic PM5330 Schneider Power logic PM5330 RS 485

FCS dengan Modbus interface Ethernet FCS dengan Modbus interface

Secondary Current Injector Kabel power Master

(17)

Total jumlah I/O data power logic metering pada DCS adalah: 294 byte per unit

Untuk estimasi kecepatan transfer semua data pada sub-sistem adalah:

Tpartial_untuk 1byte = ∑L, ( FG-G +,-+?-GI- +,-+?-JK +,-+KGI,-. +,-MIGL?>,??,JL IG-/

Tpartial_antar byte = 0,002 s Tpartial 1 slave = 2 S TU 123 (4 (V2,5WX Y ( Z [ + (294+.-/ S 0,002 ? ] ? = 2 S (0,167 ? + 0,588 ? = 1,511 ? Tpartial 2 slave = 2 S TU 123 (4 (V2,5WX Y ( Z [ + (294+.-/ S 0,002 ? ] ? = 4 S (0,167 ? + 0,588 ? = 3, 02 ? Tpartial 3 slave = 3 x 2 S TU 123 (4 (V2,5WX Y ( Z [ + (294+.-/ S 0,002 ? ] ? = 6 S (0,167 ? + 0,588 ? = 4,53 ?

Gambar

Gambar 3.2  Jaringan Komunikasi antara DCS dengan PLC dan DPM HIS DCS ALP 121  PLC ALR 121  DPM Vnet/IP Master Slave Modbus 3rd party Profibus 3rd party  DPM DPM
Tabel 3.1 Data Spesifikasi Profibus ALP121 DCS Yokogawa Centum VP
Tabel 3.3 Data Spesifikasi Modbus ALR121 DCS Yokogawa Centum VP
Tabel 3.4 Data Spesifikasi FCS dengan ALR121 Yokogawa Centum VP
+5

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu hal yang menarik dari manifold Riemannian adalah bahwa sebarang manifold Riemannian dapat ditinjau sebagai suatu ruang metrik dengan fungsi jarak yang didefinisikan

Skripsi berjudul “Kontribusi Kompetensi Sosial dan Kepribadian Guru Terhadap Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Negeri Desa Kemiri Kecamatan

[r]

Namun pada perhitungan kuantitatif ini diperhitungkan bagaimana pengaruh terhadap segi ekonomi apabila terjadi suatu kegagalan pada sebuah pipeline, yang mana pada

Terdapat faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam membuat kebijakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham, Fama and French dalam Saputro (2015) mengemukakan

motor sinkron tidak dapat melakukan start sendiri (self starting) maka rotor diputar dengan suatu penggerak mula sampai pada kecepatan putar rotor sama dengan kecepatan putar

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa oleh karena itu dilakukan dengan tujuan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Oleh itu, dalam konteks kajian pembangunan modul pedagogi kelas berbalik berasaskan pembelajaran reflektif untuk politeknik premier ini menggunakan pendekatan kajian reka bentuk dan