• Tidak ada hasil yang ditemukan

ID ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN DAN SISTEM RSG GAS DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ID ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN DAN SISTEM RSG GAS DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

VrusiUinx Presentasi Ilmiah Tehmlogi Keselamatan Nukllr-V ISSN No. : 1410-0533 Serpong 2H Juni 2000 '

ID0200243

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN DAN SISTEM RSG GAS

DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE

Oleh : Demon Handoyo, Puradwi IW, Sriyono, Dwijo Mulyanto, Slamet Kusmono

A B S T R A K

A N A L I S i S K E A N D A L A N K O M P O N E N D A N S I S T E M R S G G A S D E N G A N M E N G G U N A K A N D A T A B A S E . Analisis dilakukan berdasarkan pada data b a s e k o m p o n e n d a n sistem R S G - G A S yang telah dibuat y a n g diperoleh dari pengalaman operasi k o m p o n e n d a n data-data diambil dari 'Logbook" operasi. Dengan data-data tersebut dapat dihitung parameter-parameter k e a n d a l a n k o m p o n e n . Hasil analisis keandalan komponen R S G dapat dilakukan. Harga r a t a -rata laju kegagalan yang didapat sampai akhir tahun anggaran 1999/2000 (dari tahun 1 9 9 0 - 1 9 9 9 / 2 0 0 0 ) untuk pompa di 'Fuel Storage Pool Purification System" (FAK-AP) = 0,7£~2,5 l O ^ / j a m , "Primary Cooling System (JE01-AP)= 0,58-7,1 10" 7 j a m , "Primary Pool Purification System" (KBE01-AP)= 0,2-0,26 lO^/jam, "Warm Layer System" (KBE02-AP)= 0,8-1,9 lO^/jam, "Cooling Tower" (PA/D-AH)= 0 , 8 5 - 3 , 3 10"7jam, "Secondary Cooling System" (PA-AP)= 0,91-3,5 10"Vjam d a n Diesel (BRV)= 0 , 2 - 2 , 2 10"2 /demand. Sedangkan data kegagalan pompa berdasarkan IAEA - T E C D O C - 4 7 8 adalah 1 ^*-2,9 1 0- 5 /jam, untuk diesel adalah 2,9 10"3 - 3 10-'2 / d e m a n d . Dari hasil perhitungan yang s u d a h dilakukan d a p a t terlihat hasil estimasi tahun ini tidak terlalu jauh berbeda d e n g a n laporan t a h u n s e b e l u m n y a . Perlu dijelaskan bahwa, dengan semakin lengkapnya data y a n g diperoleh, laporan ini merevisi perhitungan tahun lalu, sehingga jumlah kegagalan k o m p o n e n sepeiti y a n g ditulis pada tahun lalu ada yang bertambah d a n ada pula yang berkurang.

A B S T R A C T

R E L I A B I L I T Y A N A L I S I S O F T H E M U L T I P U R P O S E S R E A C T O R G.A S I W A B E S S Y ( M P R - G A S ) U S I N G D A T A B A S E . The analysis have been d o n e base on c o m p o n e n t operating experiences and the data collection from t h e operation logbook of M P R G A S . Number of failure rate from 1990 until 1999/2000 of pumps in Fuel Storage Pool Purification System (FAK-AP) = 0 , 7 5 - 2 , 5 10"Vhr, Primary Cooling System (JE01-AP)= 0,58-7,1 10^/hr, Primary Pool Purification" S y s t e m ( K B E 0 1 - A P ) = 0 , 2 - 0 , 2 6 lO^/hr, W a r m Layer System ( K B E 0 2 - A P ) = 0 , 8 - 1 , 9 lO^/hr, Cooling T o w e r (PA/D-AH)= 0 , 8 5 - 3 , 3 10*Vhr, Secondary Cooling S y s t e m (PA-AP)= 0 , 9 1 - 3 , 6 10^/hr a n d G e n s e t (BRV)= 0 , 2 - 2 , 2 1 02 / d e m a n d . T h e data o f failure probability of p u m p from IAEA - T E C D O C - 478 is 1 1 0- 6 ~ 2.9 1 0- 5 Ihr, a n d o f failure probability of genset from IAEA - T E C D O C - 4 7 8 is 2.9 10"3 - 3 1 0 '2 / d e m a n d . From the result c a n be k n o w n that the estimation of n u m b e r of failure rate in 1999/2000 is not so different if is c o m p a r e d with the last year estimation o f number of failure rate.

(2)

I'msiding Presentasi lltiialt Tekiuilagl Keselamatan Nuklir- V Serpong, 21 Juni 2000

«SN M. : IJ10-05 i.I

l'2IKN-IIAIAN

P E N D A H U L U A N

Sebagai tempat berlangsungnya reaksi fisi, Reaktor Serba Guna G. A. Siwabessy ( R S G - G A S ) m e m p u n y a i potensi bahaya akibat radiasi, oleh karena itu pengelolaan R S G - G A S haruslah m e m e n u h i persyaratan keselamatan yang tinggi. Untuk menjamin keselamatan, sistem-sistem tertentu pada reaktor nuklir harus dapat berfungsi secara benar, baik itu saat operasi normai, saat shutdown, ataupun pada saat kecelakaan sesuai dengan rancangan operasi. Oleh karena itu k o m p o n e n pendukung R S G - G A S harus mempunyai tingkat keandalan yang tinggi.

Konsep keandalan m e r u p a k a n konsep statistik dan. probabilistik, oleh karena itu peninjauannya didasarkan pada pengalaman operasi sebelumnya. Dengan data operasi ini akan terlihat seberapa jauh keandalan komponen y a m ; dipakai. Sebagaimana sifat statistik, keakuratan analisis ditentukan oleh j u m l a h data y a n g terkumpul, semakin besar jumlah data semakin akurat hasil analisis Untuk menganalisis keandalan komponenkomponen yang dipakai pada R S G -G A S , dilakukan pengumpulan data-data komponen yang beroperasi. Dengan pengelompokkan data secara tepat, akan dapat diperoleh: jumlah kegagalan, jumlah, demand (berapa kali komponen diperlukan beroperasi pada keadaan tertentu), waktu operasi total, w a k t u siaga total, frekuensi atau lama test, dan frekuensi atau lama perawatan serta perbaikan.

M O D E L P E R H I T U N G A N

Dalam studi keandalan, komponen dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu :

a. K o m p o n e n s i a p - s i a g a (standby); adalah komponen yang pada keadaan normal tidak beroperasi, akan tetapi pada waktu-waktu tertentu (pada keadaan transient atau kecelakaan) diperlukan beroperasi. Misalnya komponen paua Sistem Catu Daya Darurat.

b. K o m p o n e n o p e r a s i (operating); adalah komponen yang selalu beroperasi d a l a m keadaan normal. Misalnya komponen pada Sistem Pendingin Primer. c. K o m p o n e n s i s t e m m i s i (mission); adalah komponen yang beroperasi pada

jangka waktu tertentu setelah keadaan transient atau kecelakaan terjadi. Sebelum keadaan tersebut, k o m p o n e n ini mungkin saja sebagai k o m p o n e n siap-siaga atau k o m p o n e n operasi. Misalnya komponen pada Sistem Pendingin Darurat.

Pada k o m p o n e n siapsiaga, kegagalan dapat terjadi selama periode n o n -operasi sehingga komponen tidak siap atau tidak dapat start ketika dibutuhkan

(3)

I'riaiJing Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nukllr-V •• Serpong. 2« Juni 2000

ISSN No. : 14 P2TKN-PATAN

beroperasi. Apabila komponen ini dapat start dengan baik, tetapi gagal melanjutkan operasi pada jangka waktu tertentu, maka kegagalan diperhitungkan sebagai kegagalan komponen misi. Untuk komponen ini, kegagalan dapat dimodeli dalam dua kategori; yaitu kegagalan berdasarkan waktu dan kegagalan berdasarkan demand (kebutuhan operasi).

Dalam menentukan ketidaksediaan rata-rata komponen, terlebih dahulu komponen akan digolongkan dahulu dalam karakteristik sebagai b e r i k u t( 1 ):

o Komponen siap siaga yang diuji secara t e r j a d w a l : • Komponen siap-siaga yang tidak dapat d i u j i :

Analisis keandalan komponen seperti yang sudah digambarkan di atas, pada prinsipnya bergantung pada berbagai macam parameter seperti: laju kegagalan, probabilitas kegagalan demand, waktu perbaikan rata-rata, dan lain-lain. Parameter-parameter ini dapat diperoleh dari pengalaman operasi sebelumnya.

E S T I M A S I L A J U K E G A G A L A N

Untuk memperoleh hasil estimasi laju kegagalan ataupun keandalan komponen yang beroperasi pada RSG-GAS, dilakukan pencatatan data operasi komponen. Data ini diperoleh dari log book operasi. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan menurut sistem dan komponen. Informasi yang diperlukan adalah saat komponen mulai operasi, saat dimatikan atau ditemukan gagal, saat perbaikan atau perawatan, saat beroperasi kembali setelah dimatikan atau siap operasi setelah perbaikan serta uraian kejadian untuk setiap rekaman data. Dari informasi ini akan diperoleh waktu sebenarnya untuk lama operasi komponen, lama tidak operasi atau siaga untuk komponen siaga dan lama perbaikan untuk satu rekaman data. jumlah lama operasi memberikan total waktu opei asi komponen .

Pada kegiatan tahun 1999/2000 dilakukan pengumpulan data operasi komponen periode Februari 1999 sampai dengan Maret 2000. Dalam mengestimasi laju kegagalan, perhitungan juga melibatkan data pada tahun-tahun sebelumnya (sejak September 1990), karena besaran ini bersifat kumulatif. Yang dikategorikan sebagai kegagalan di sini adalah ketika komponen sedang beroperasi tiba-tiba mati atau tidak bisa beroperasi (start) ketika dibutuhkan tanpa disebabkan oleh faktor luar. Dalam hal ini komponen tersebut mati atau tidak bisa hidup semata-mata disebabkan oleh kejadian yang terjadi di dalam komponen itu sendiri (proses kerusakan komponen). Untuk mengetahui sebab kegagalan, dalam data base ini dapat dilihat pada uraian kegagalan masing-masing komponen

(4)

I'ruxijing I'rexentaxi Ilmiah TekrKttagi Kerelamaian Nuklir-V Serpong. 2X Ami 201X1

ISSNNa. : N10-0533 P2TKN-BATAN

(berdasarkan informasi yang terdapat dalam logbook operasi) seperti terlihat dalam tabel 1a dan 1b.

FAK01AP01 1. Tidak bisa oihidupkan 24-06-1992 10.33

2. Tidak bisa dihidupkan 02-07-1992 14.59

3. Kebocoran seal 13-09-1993 14.52

4. Unjuk kerja tidak normal 18-02-1995 06.13

FAK01AP02 1. Kebocoran kecil 23-04-1991 19.34

2. Mati sendiri 24-06-1992 10.40

3. Tidak bisa dihidupkan 02-07-1992 14.59

4. Blink 04-10-1994 19.03

5. Mati sendiri 23-09-1996 08.53

6. Mati sendiri 25-09-1996 23.02

7. Mati sendiri 15-10-1996 15.20

8. Mati sendiri 10-11-1996 06.25

JE01AP01 Mati sendiri 13-12-1990 17.40

JE01AP02 1. Mati sendiri 12-12-1990 10.34

2. Blink 15-01-1991 01.54 3. Blink 29-01-1991 10.36 4. Overcurrent 01-06-1992 15.41 5. Mati sendiri 09-11-1993 06.31 6. Blink 07-01-1994 15.00 7. Mati sendiri 29-10-1996 09.46 JE01AP03 1. Fault 08-05-1991 10.40

2. Tidak bisa dihidupkan 02-08-1991 13.33 3. Tidak bisa dihidupkan 18-08-1992 00.00

4. Blink 10-11-1993 17.5 i

KBE01AP01 Kelainan pada motor 21-03-1991 07,39

KBE01AP02 Kelainan pada motor 21-03-1991 07.39

KBE02AP01 1. Kelainan pada motor 21-03-1991 07.39

2. Mati sendiri 04-10-1994 19.00

3. Bocor 11-01-1995 14.43

KBE02AP02 1. Mati sendiri 04-10-1994 19.02

2. Mati sendiri 18-12-1994 08.26

PA01AH01 1. Blink 02-02-1991 05.58

2. Kinerja tidak normal 03-08-1995 08.52

PA01AH03 Kipas tidak berputar 01-05-1993 00.25

PA02AH01 Kipas tidak berputar 01-05-1993 23.24

PA02AH02 1. Blink 12-01-1992 01.26

2. Kipas tidak berputar 06-06-1993 20.25

3. Fault (skring putus) 4. Fault

07-10-1993 23.00 08-10-1995 15.02

PA02AH03 Blink 30-03-1991 14.44

PD01AH01 1. Tidak bisa hidup 06-02-1991 17.46

2. Blink 29-01-1993 16.45

PA01AP01 1. Tidak bisa dioperasikan 29-04-1992 18.12

2. Blink 26-05-1992 08.10

3. Blink 05-06-1992 13.47

4. Kelainan pada motor 17-07-1992 10.36

5. Blink 06-09-1992 13.58

6. Mati 07-10-1994 10.48

(5)

I'rnsiding l'resentasi Itniiah Teknologi Keselamatan Nuklir-V-Serpong. IK Mini 20(10

MSN Nu. : H10-053} niKN-IIATAN

T a b e l 1b. U r a i a n K e g a g a l a n K o m p o n e n ( s a m b u n g a n )

KOMPONEN URAIAN KEGAGALAN DETEKSI / MATI

PA02AP01 1. Blink

2. Blink , tidak bisa dihidupkan 3. Blink , tidak bisa dihidupkan 4. Blink 5. Blink 6. Mati sendiri 7. Mati sendiri 8.- Fault 9. Fault 10. Blink

11. Blink , tidak bisa dihidupkan

05-06 1991 16.00 29-04-1992 18.12 04-05-1992 11.41 26-05-1992 08.10 17-05-1993 09.52 09-06-1993 07.56 15-06-1993 13.45 07-10-1994 10.49 10-10-1994 11.24 18-10-1994 21.02 05-11-1994 09.39 PA03AP01 1. Blink

2. Tidak bisa dihidupkan 3. Mati sendiri 4. Blink 5. Mati sendiri 20-01-1991 00.21 23-07-1992 13.12 24-08-1992 16.24 13-03-1993 20.00 02-06-1994 10.09

BRV10 1. Gagal start saat Listrik PLN trip

2. Gagal start saat Listrik PLN trip

27-1-1-1991 14.30 10-03-1996 09.31

BRV20 1. Gagal start saat Listrik PLN

padam

2. Gagal start saat Listrik PLN padam

12-01-1992 20.34 25-07-1993 08.21

Dari hasil perhitungan yang sudah dilakukan dapat terlihat hasil estimasi tahun ini tidak terlalu j a u h berbeda dengan laporan tahun sebelumnya. Perlu dijelaskan b a h w a , d e n g a n semakin lengkapnya data yang diperoleh, laporan ini merevisi perhitungan tahun lalu, sehingga jumlah kegagalan komponen seperti yang ditulis pada tahun lalu a d a yang bertambah dan ada pula yang berkurang. Perbandingan hasil estimasi tahun sebelumnya dengan hasil 1999/2000 diberikan pada Tabel 2, d a n pada Gambar 1.2 d a n 3.

T a b e l 2. P e r b a n d i n g a n h a s i l e s t i m a s i laju k e g a g a l a n t a h u n s e b e l u m n y a d e n g a n h a s i l 1999/2000

N a m a k o m p o n e n T a h u n 1998/1999 T a h u n 1999/2000

FAK-AP

0,65-2,1 10-Vjam

0,75-2,5 10-Vjam

JE01-AP 0,54-6,9 1

C/jam

0 , 5 8 - 7 , 1 10^/jam

KBE01-AP

0,23-0,26 10-Vjam

0,2-0,26 10-Vjam

KBE02-AP

0,88-1,9 10-Vjam

0 , 3 - 1 , 9 10-7jam

PA/D-AH

0,88-3,8 lO-Vjam

0,85-3,3 lO-Vjam

PA-AP

0,94-3,5 10-Vjam

0,91-3,5 10-Vjam

(6)

Hraxidinv l'rcxt:r,laxi Ilmiah l'uknttlnyj Kexetamahin Nuklir-V Sertxing. 2/1 Juni 2IIIHI

ISSNNa. : IJIll-llH.1 V2TKN-IIATAN

F A K - A P J E 0 1 - A P K B E 0 1 - A P K B E 0 2 - A P PA/D-AH P A - A P J

G a m b a r 2. Perbandingan Nilai M a k s i m u m Laju Kegagalan Pompa RSG G A S data tahun 1999 d a n 2 0 0 0 c » n> O ) cu re - J 3 . 0 0 E - 0 2 2 . 0 0 E - 0 2 1 . 0 0 E - 0 2 0 . 0 0 E + 0 0 . P e r b . M i n . - P e r b . M a x . 1 2 . 0 0 E - 0 3 2 . 4 0 E - 0 2 2 . 0 0 E - 0 3 2 . 2 0 E - 0 2

G a m b a r 3 . Perbandingan Nilai Laju Kegagalah Diesel RSG GAS data tahun ^999 dan 2 0 0 0

(7)

I'nixidotg t'rcxenlaxl Ilmiah Teknologi Kcxclamalan Nukllr-V Srrpony. 2KJnni 2000

ISSNNa. ; U10-11533 l'2TKN-liATAN

K E S I M P U L A N

Dari hasil p e n d a t a a n tersebut di atas, terlihat bahwa p e r b e d a a n a n t a r a harga laju kegagalan y a n g diperoleh dari data base d e n g a n IAEA-TECDOC-478 c u k u p kecil. N a m u n demikian apabila perbedaan ini dibandingkan d e n g a n nilai keandalan y a n g a d a , m a k a perbedaan ini masih dianggap c u k u p b e r p e n g a r u h terhadap nilai k e a n d a l a n secara keseluruhan k o m p o n e n d a n sistem R S G G A S . Perbedaan nilai k e a n d a l a n ini kemungkinan dipengaruhi oleh :

Kurang kontinyunya data yang diambil akibat adanya data y a n g tidak j e l a s sehingga dalam p e n d a t a a n dianggap hilang, adanya data y a n g m e m a n g tidak tercatat atau hilang d a n jenis sistem/ komponen y a n g diambil tidak tepat betul dengan karakteristik fungsi komponen dan sistem yang ada di R S G G A S .

D A F T A R P U S T A K A

1. L O F G R E N , E V , "Probabilistic Risk Assessment Course Documentation", V o l . 3 :

S y s t e m Reliability a n d Analysis Techniques Session AReliability, N U R E G / C R -4350/3.

2. L E V E R E N Z , F.L, C O X , D.C, "Probabilistic Risk A s s e s s m e n t C o u r s e Documentation", V o l . 6: Data Development, N U R E G / C R - 4 3 5 0 / 6 .

3. K E C E C I O G L U , D, "Reliability Engineering Handbook", V o l . 1 , Prentice-Hall, 1 9 9 1 .

4. D E S W A N D R I , D E M O N H, DWIJO M, dan S L A M E T K, " P e n y u s u n a n Data Base K o m p o n e n d a n Sistem R S G G A S Untuk Analisis Keandalan", Laporan T e k n i s P P T K R T a h u n Kegiatan 1993/94, 1994/95, 1995/1996, 1996/97, 1997/1998 d a n 1998/1999.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terjadi apabila FBIR meningkat berarti telah terjadi peningkatan pendapatan operasional diluar pendapatan bunga dengan persentase lebih besar dibandingkan

tujuan yang lebih khusus yaitu membekali sis wa pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah pemahaman yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dari grafik ini dapat diketahui bahwa laju perpindahan massa paling cepat terjadi pada menit-menit awal, laju perpindahan massa dari batubara menuju udara

11 Faktor kompensasi/ sistem penghargaan yang berlaku merupakan aspek motivasi saya dalam bekerja dengan baik di instansi ini. 12 Latar belakang pendidikan saya menjadi motivasi

Produktivitas merupakan hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan perawat dan paramedis non perawat untuk mencapai produktivitas

(2) Atas perhatian Bapak, kami menyampaikan Atas perhatian Bapak, kami menyampaikan ucapan terima kasih. ucapan terima kasih yang tulus

Sastri Silalahi (1503732) “Pengaruh Tagline Iklan “Kaya ada manis- manisnya” Terhadap Kesadaran Merek Le Minerale (Survei Terhadap Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas

Adanya metode untuk deteksi dini risiko infeksi pada fase akut stroke, tentu saja akan sangat bermanfaat dan memberikan kontribusi penting dalam memprediksi keluaran