• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ULANG CORPORATE IDENTITY PERUSAHAAN MEBEL UD. BERDIKARI SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ULANG CORPORATE IDENTITY PERUSAHAAN MEBEL UD. BERDIKARI SEMARANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN ULANG CORPORATE IDENTITY

PERUSAHAAN MEBEL “UD. BERDIKARI” SEMARANG

Gigih Pradita Mahmud1, Edy Mulyanto2, Toto Haryadi3

1,2

Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl.Nakula I No.5-11, Semarang, Jawa Tengah, 50131, Indonesia

E-mail: gigihpradita@gmail.com, edymul007@gmail.com, toto.haryadi@dsn.dinus.ac.id

Abstrak

Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” merupakan perusahaan yang bergerak dibidang mebel dan berlokasi di area Semarang. Namun, karena adanya perubahan bidang usaha dan visi – misi. Logo, dan Corporate yang dimiliki perusahaan saat ini belum dapat merepresentasikan hal diatas, selain itu logo yang di miliki perusahaan saat ini belum dapat memenuhi prinsip – prinsip teori tentang logo yang sesuai, maka perlu dirancang ulang sebuah Corporate Identity agar dapat mencapai sesuai visi – misi baru Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”. Didalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitaif dan kuantitatif, yang menggunakan analisa deskriptif teori logo Frank Jefkins sebagai analisa pemecah masalah perusahaan, dan menghitung hasil dari penyebaran angket yang dimaksimalkan menggunakan analisa Brainstorming untuk mendapatkan kata kunci yang digunakan dalam perancangan logo atau konsep awal dalam perancangan Corporate Identity. Kata kunci yang didapat yaitu Logo Campuran, Gambar Kursi dan Rumah, Nama Lengkap, Sans Serif, Simetris, Distorsi, dan Analogus. Logo perusahaan diaplikasikan pada identitas visual (neon box), stationary (nota, stempel, kop surat, amplop, label produk, dan kartu nama), seragam karyawan, merchandise (sticker, jam dinding, kalender), media promosi (branding truk), akun media sosial (BBM, Instagram), dan GSM (Grafik Standar Manual). Berdasarkan kesimpulan, penulis memilih media tersebut dikarenakan ingin memperkenalkan identitas dan Corporate Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” yang telah dirancang yang dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi baru kepada masyarakat, yang berfungsi sebagai pembeda antar perusahaan serupa dan sebagai media promosi secara tidak langsung.

Kata kunci : Perancangan, Corporate Identity, Mebel, BERDIKARI.

CORPORATE IDENTITY REDESIGN FOR FURNITURE

COMPANY OF “UD BERDIKARI” SEMARANG

Abstract

Furniture Company "UD. BERDIKARI"is a company engaged in the furniture andlocated in the area of Semarang. However, due to changes in business and vision – mission. Logo, and Corporate owned by the company currently can not represent the above, in addition to the company's current logo has not been able to meet the principles of the theory of the appropriate logo, it needs to be designed Repeated a Corporate Identity in order to achieve the new vision - mission of Furniture Company "UD. BERDIKARI". In this study, the authors used qualitative and quantitative descriptive methods, which used the descriptive analysis of Frank Jefkins logo theoretical as a firm-fixing analyst, and calculated the results of maximized questionnaires using Brainstorming analysis to obtain the keywords used in the initial logo or concept design in Designing Corporate Identity. Keywords obtained are Mixed Logo, Picture Chair and House, Full Name, Sans Serif, Symmetrical, Distortion, and Analogue. Company logo is applied to visual identity (neon box), stationery (note, stamp, letterhead, envelope, product label and business card), employee uniform, merchandise (sticker, wall clock, calendar), media promotion (branding truck) Social media accounts (BBM, Instagram), and GSM (Manual Standard Chart). Based on conclusions, the author chose the media because it wanted to introduce the identity and Corporate Furniture Company "UD. BERDIKARI"that has been designed that can represent the image in accordance with the vision - a new mission to the community, which serves as a differentiator between similar companies and as an indirect promotional media.

(2)

I. PENDAHULUAN

Perkembangan mebel (furniture) saat ini mengarah pada model mebel yang minimalis atau moderrn. Mebel minimalis atau modern identik dengan kombinasi warna dan kombinasi aksesoris yang bukan kayu, bisa dengan stainless, alumunium, besi, kaca, ataupun aksesoris lainya. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang mebel minimalis adalah “UD. BERDIKARI”. “UD BERDIKARI” sendiri beralamat di jl. Tambak Mulyo Tanjung Mas Semarang dan sekaligus sebagai rumah pemilik perusahaan . Sebelum “UD. BERDIKARI” usaha di bidang mebel, usaha yang dijalani awalnya di bidang perkayuan atau penjualan kayu balok. Pergantian usaha tersebut terjadi pada tahun 2008. Karena usaha perusahaan berganti, visi – misi perusahaanpun ikut berganti, hal tersebut dilakukan pemilik agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan pemilik.

Produk mebel yang diproduksi “UD. BERDIKARI” memiliki ciri khas yang minimalis modern, dan tentunya dengan kualitas produksi yang bagus. Material utama yang digunakan lebih dominan dengan bahan stainless steel, alumunium, besi, kayu, dan anyaman rotan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang mebel minimalis modern banyak masalah yang di hadapi “UD. BERDIKARI”. Belum adanya logo perusahaan yang diaplikasikan pada produk perusahaan, dan Corporate Identiy yang dimiliki “UD BERDIKARI” belum dapat merepsentasikan citra pada kualitas produk yang dimiliki perusahaan saat ini, sehingga belum dapat diakui dan meyakinkan masyarakat. Corporate Identity yang dimiliki perusahaan yaitu logo belum pernah melakukan pergantian sejak berdirinya perusahaan tersebut.

Menurut David E. Carter (2010:105-106) pertimbangan – pertimbangan tentang logo yang baik itu harus mencakup beberapa hal, yaitu Original and Destinctive, Legible, Simple atau sederhana, Memorable, dan Easily assosiated with the company.Logo yang dimiliki “UD. BERDIKARI” saat ini, belum dapat memenuhi prinsip - prinsip sesuai teori logo yang sudah dijelaskan David E. Catter, sehingga logo yang ada saat ini belum dapat mendeskripsikan secara singkat tentang perusahaan “UD. BERDIKARI”. Logo yang dimiliki “UD. BERDIKARI juga tidak konsisten dalam pengaplikasianya pada media Corporate, sehingga akan logo sebenarnya yang dimiliki oleh perusahaan cukup sulit untuk diingat oleh masyarakat, sekaligus tidak dapat menumbuhkan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dimiliki perusahaan saat ini. Oleh sebab itu untuk memperkuat citra yang dimiliki perusahaan saat ini, dibutuhkan perancangan ulang Corporate Identity yang berupa logo sesuai dengan prinsip – prinsip logo yang sudah dijelaskan David E. Catter.

Berdasarkan latar belakang yang sudah di sebutkan diatas maka perusahaan mebel “UD. BERDIKARI” membutuhkan Corporate identity yang berupa identitas (logo) yang mampu merepresentasikan citra sesuai visi - misi perusahaan yang baru, dan sebagai pembeda, serta sebagai media promosi secara tidak langsung untuk menarik perhatian konsumen baru.

.

II. METODE PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data

a) Wawancara - Pemilik

Wawancara ditujukan pada pemilik perusahaan untuk mengetahui sejarah tentang perusahaan mebel “UD BERDIKARI” Semarang. Kemudian bagaimana kondisi geofrafis perusahaan, seperti luas, tinggi bangunan, dan bagaimana lokasinya. Apa visi, misi, dan tujuan yang digunakan. Mebel apa saja yang di produksi, ciri khas apa yang dimiliki pada produk mebel, harga mebel yang diproduksi, apakah harga yang di patok terjangkau untuk kalangan menengah kebawah ataukah hanya terjangkau untuk kalangan menengah ke atas. Berapa jumlah karyawan, berapa pcs produksi dalam sehari, penghasilan perbulan. Penulis juga mencari tahu tentang media promosi apa saja yang sebelumnya pernah digunakan oleh pengelola perusahaan mebel “UD BERDIKARI” Semarang. Melakukan survey kepada kompetitor serupa untuk mengantisipasi jika nanti terdapat kesamaan dalam merancang corporate identity. Pada akhir wawancara, penulis akan menanyakan apakah harapan untuk perusahaan mebel “UD BERDIKARI” Semarang serta langkah selanjutnya untuk lebih mengembangkan perusahaan mebel „‟UD BERDIKARI‟‟ Semarang.

- Konsumen & Masyarakat Sekitar

Selain mewawancarai pemilik perusahaan, penulis juga mewawancarai konsumen dan masyarakat sekitar untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen dan masyarakat sekitar tentang Perusahaan

(3)

Mebel “UD BERDIKARI”. Kemudian apa saja harapan para konsumen dan masyarakat sekitar dengan adanya perusahaan tersebut. Adakah kritik atau saran bagi pemilik ataupun bagi Perusahaan Mebel “UD BERDIKARI” dan bagaimana tanggapan tentang identitas visual yang dimiliki perusahaan saat ini.

b) Dokumentasi

Mengambil foto lokasi perusahaan mebel “UD BERDIKARI” Semarang yang dapat menjelaskan secara rinci bagaimana keadaan tempatnya, aktivitas keseharian dalam perusahaan, dan keadaan sekitar perusahaan, dan mengambil foto perusahaan pesaing atau kompetitor perusahan mebel “UD BERDIKARI” Semarang.

c) Angket

Menyebarkan angket yang mengarah pada perancangan desain yang akan dihasilkan kepada 50 orang masyarakat Kota Semarang. Dari hasil data angket yang telah disebar dapat disimpulkan desain seperti apa yang lebih diminati oleh masyarakat sehingga hasil perancangan desain dapat lebih mudah untuk dipahami dan dicerna oleh masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Masalah UmumCorporate Identity

Berdasarkan hasil survey wawancara kepada masyarakat yang bertempat tinggal di dekat perusahaan “UD BERDIKARI” dan beberapa konsumen perusahaan, Corporate Identity yang berupa logo perusahaan saat ini terkesan kurang jelas karena belum dapat mendeskripsikan tentang usaha atau produk yang dijual perusahaan saat ini. Hal ini berpengaruh pada citra perusahaan, yang dimana memiliki produk mebel dengan konsep minimalis modern yang berkualitas tetapi tidak tergambar pada identitasnya, sehingga belum dapat menarik perhatian konsumen baru. Corporate Identity yang ada mewakili pesan bahwa perusahaan ini tidak mengikuti perkembangan yang ada, padahal perusahaan ini adalah salah satu perusahaan kreatif. Banyak audiensyang kurang tahu akan usaha atau jasa yang ditawarkan yang dijalani perusahaan saat ini.

Citra yang melekat di benak masyarakat sekitar hanya sebagai perusahaan kecil penghasil mebel standard lokal, akan tetapi citra yang ada didalam perusahaan menunjukan bahwa produk yang dimiliki “UD. BERDIKARI” berkualitas ekspor, hal tersebut dapat dibuktikan dengan produk yang dimiliki “UD. BERDIKARI” sudah diekspor keluar negeri dengan cara bekerja sama dengan PT. MAMA GREEN. Oleh karena itu, Perusahaan Mebel “UD BERDIKARI” membutuhkan Corporate Identity baru yang dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi perusahaan yang baru dan dapat memperkuat identitas perusahaan saat ini sehingga dapat mencapai tujuanyang diinginkan perusahaan, selain itu identitas yang baru juga dapat digunakan sebagai alat promosi secara tidak langsung untuk menarik konsumen baru.

3.2 Masalah Khusus Corporate Identity

Menganalisa logo “UD BERDIKARI” yang di aplikasian pada beberapa media Corporate menggunakan metode deskriptif kualitatif menurut Teori Frank Jefkins. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan, sehingga dapat berguna dalam perancangan ulang Corporate Identity yang baru. Menurut Frank Jefkinscitra serbaneka (Multiple Image) ada delapan, yaitu :

a. Symbolic

Pada logo “UD BERDIKARI” aspek simboliknya berupa bendera dan terdapat singkatan nama perusahaan yang di miringkan, karena logo “UD BERDIKARI” terbentuk dari sebuah simbol yang tidak ada kaitanya dengan usaha perusahaan, maka cukup sulit untuk logo yang dalam waktu singkat mudah diassosiakan dengan bidang usaha yang dijalani perusahaan saat ini.

b. Uniqueness

Logo yang dimiliki “UD BERDIKARI” memiliki keunikan pada simbol bendera akan tetapi keunikan yang dimiliki tersebut tidak memiliki makna yang terkandung dalam perusahaan dan simbol yang ada cukup sulit untuk diasossiasikan kedalam bidang usaha yang ditawarkan perusahaan.

c. Originality & Distinctiveness

Pada logo “UD BERDIKARI” tediri dari logo gabungan antara logoggram dan logotype. Logo yang dimiliki perusahaan saat ini belum memiliki nilai kekhasan, dan keunikan tersebut, mulai dari penggunaan font yang belum adanya modifikasi khusus memungkinkan kesamaan dengan perusahaan lain cukup besar dan simbol yang digunakan pada logo cukup sulit untuk diassosiakan secara singkat tentang usaha yang ditawarkan perusahaan saat ini.

(4)

d. Legibility

Logo yang memiliki tingkat keterbacaan yang tingi. Tingkat keterbacaan logo “UD. BERDIKARI” sangat jelas, didukung dengan pemilihan warnanya yang mencolok, sehingga legabilitas pada logo ”UD BERDIKARI” masih tinggi, akan tetapi logo yang ada dalam penentuan warna dan font kurang sesuai dengan makna yang ada didalam perusahaan.

e. Simplicity

Logo yang dimiliki “UD BERDIKARI” termasuk sebagai logo yang cukup rumit, karena adanya penambahan logogram yang berupa bendera serta menyatukan singkatan nama perusahaan kedalam logo bendera tersebut, dimana singkatan nama tersebut tidak perlu ditulis kembali, karena sudah terdapat logotype yang bertuliskan “UD BERDIKARI”. Selain itu, logogram tersebut kurang dapat menjelaskan secara singkat tentang usaha yang dijalankan perusahaan saat ini.

f. Catchy

Logo ”UD BERDIKARI” terlalu rumit, dan tidak memiliki sesuatu yang khas yang dapat membuatnya lebih terkesan dan dapat melekat di benak konsumen atau masyarakat, sehingga untuk mudah dimengerti dan diingat pun sulit.

g. Representation

Aspek identitas tidak terdapat pada logo ini. Identitas logo ini belum ada perwakilan kata “mebel atau furnitur” maupun gambar yang berhubungan dengan mebel, yang menjelaskan tentang usaha yang dijalani perusahaan saat ini. Bagi orang awam, melihat logo bergambar bendera dan disertai nama perusahaan tanpa ada kata mebel atau furniture, akan sangat menyulitkan dalam mengitentifikasi jenis usaha apa yang sedang dijalani perusahaan, karena kurang relevan untuk identitas dengan logo tersebut. h. Applicable

Logo “UD BERDIKARI” ini cukup aplikatif jika diaplikasikan dalam semua media grafis. Tetapi penerapan logo ini pada setiap media berbeda – beda. Tidak ada konsistensi yang tercipta, sehingga membuat masyarakat bingung akan identitas sebenarnya yang digunakan perusahaan “UD BERDIKARI”. Dari semua analisa yang telah dipaparkan Frank Jefkins, maka hal yang dapat dipetik adalah logo “UD BERDIKARI” ini masih belum orisinil dan belum mampu mengkomunikasikan secara singkat lewat identitas perusahaan tentang usaha yang dijalani saat ini. Selain itu, logo “UD BERDIKARI” tidak konsisten dalam pengaplikasian pada beberapa media Corporate yang ada, hal ini tampak terlihat dari identitas visual yang berupa logo yang selalu berbeda – beda dalam pengaplikasian, sehingga membingunkan masyarakat akan identitas yang sebenarnya dimiliki perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya Perancangan Ulang Corporate Identity untuk Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” yang berupa logo yang selalu konsisten dalam pengaplikasianya kedalam semua media Corporate dan dapat memenuhi prinsip – prinsip logo yang sudah dijelaskan oleh Frank Jefkins. Sehingga Corporate Identity yang tercipta dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi baru perusahaan dan berfungsi untuk memperkuat identitas dan sebagai alat promosi secara tidak langsung.

3.3 Angket

Dari hasil angket atau kuisioner yang disebar kepada 50 informan di Semarang dan beberapa mahasiswa atau mahasiswi yang mengerti dibidang desain logo , didapati bahwa pertanyaan yang mengarah pada proses pereancangan identitas visual dari penyebaran angket, sebanyak 68% informan menganggap bahwa jenis logo untuk Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” lebis sesuai dengan jenis logo campuran dimana terdapat gambar dan tulisan. Untuk simbol yang digunakan sebagai logo “UD. BERDIKARI” terpilih 54% simbol yang terdiri dari gambar rumah dan kursi, sedangkan untuk penulisan logo terpilih 94% terpilih logo dengan nama penulisan lengkap nama perusahaan. Informan lebih banyak memilih jenis huruf Sans serif, terlihat dari presentase yang menunjukan 64%. Sebanyak 36% informan memilih tata letak logo berbentuk simetris, dimana logogram tersusun diatas logogtype secara sejajar. Dalam pemilihan penyederhanaan karakter, informan lebih memilih jenis karakter distorsi yaitu sebanyak 44%. Sedangkan untuk warna, terpilih warna

(5)

analogus yaitu warna yang berdekatan sebanyak 54% yang dianggap sesuai untuk menggambarkan citra Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”.

3.4 Brainstorming

Kata kunci yang didapatkan yaitu Logo Campuran, Rumah dan Kursi, Sans Serif, Nama Lengkap, Analogus, Simetris, Distorsi, Mebel Minimalis Modern, dan Visi – Misi baru. Setelah memperoleh kata kunci tersebut, diharapkan logo yang akan dirancang dapat merepresentasikan citra yang ingin disampaikan perusahaan dan sesuai visi – misi baru Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”. Sehingga logo yang tercipta dapat memperkuat identitas dan

sebagai alat promosi secara tidak langsung.

3.5 Konsep Perancangan

3.5.1 Tujuan Perancangan Corporate Identity

Tujuan dari perancangan ulang Corporate Identity “UD. BERSIKARI” yaitu menghasilkan Corporate Identity yang dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi “UD BERDIKARI” yang baru. Perancangan ini termasuk mendesain ulang logo berserta aplikasinya yang sesuai dengan citra yang ingin ditampilkan oleh Perusahaan Mebel “UD BERDIKARI” yaitu sebagai perusahaan mebel minimalis modern. Logo ini nantinya dapat diterapkan secara konsisten pada media dalam berbagai aplikasi.

Perancangan ini dilakukan dengan tujuan memperkuat identitas yang dapat merpresentasikan citra sesuai visi – misi Perusahaan Mebel “UD BERDIKARI”. Sehingga dengan terciptanya Corporate identity yang baru dapat memperkuat identitas yang berupa logo perusahaan yang dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi yang ingin disampaikan perusahaan, selain itu juga sebagai pembeda dari kompetitor serupa lainya dan juga sebagai alat promosi secara tidak langsung.

3.5.2 Strategi Perancangan Corporate Identity

Merancang ulang logo “UD. BERDIKARI” yang sesuai dengan aspek kriteria logo yang sudah ditentukan, mulai dari jenis logo, gambar, tulisan, jenis huruf, komposisi, penyederhanaan, dan karakter warna. Logo yang nantinya di buat dengan memenuhi kriteria yang sudah ditentukan akan dibuat minimalis akan tetapi terkesan modern dan dapat merepresentasikan visi – misi perusahaan yang baru, sehingga audiens maupun konsumen dapat dengan mudah memahami apa produk yang ditawarkan perusahaan “UD. BERDIKARI” saat ini, selain itu juga sebagai pembeda dengan kompetitor serupa lainya.

Target Audience Perusahaan Mebel “UD BERDIKARI” adalah kalangan menengah ke atas yang dilihat dari segi behaviour adalah Masyarakat yang menginginkan desain mebel yang berbeda pada umumnya tentunya dengan bahan dasar pembutan mebel yang dimiliki perusahaan.

3.5.3 Kriteria Perancangan Corporate Identity

Kriteria perancangan Corporate identity untuk Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” merujuk pada tujuan perancangan yang meliputi bentuk visual logo dan media pendukung yang dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi yang ingin disampaikan perusahaan saat ini.

Kriteria perancangan juga meliputi penentuan What to say? Dan How to say? A. What To Say?

Pesan yang ingin disampaikan perancang pada target audiens dengan adanya Corporate identity ini adalah memperkuat image atau citra Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”, dan dalam terciptanya Corporate identity tersebut dapat memberikan perbedaan antara perusahaan serupa dan sebagai alat promosi secara tidak langsung.

(6)

B. How To Say?

Merancang sebuah logo yang efektif dan mudah dimengerti oleh audiens yang dapat merepresentasikan citra perusahaan sebagai perusahaan mebel minimalis modern. Dalam perancangan logo Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”, menggabungkan antara logogram dan logotype. Dan dalam media tertentu Corporate, perancang menambahkan fotografi produk perusahaan, penjelasanya adalah sebagai berikut :

a. Logogram

Bentuk ilutrasi gambar yang di pilih adalah gambar yang berhubungan dengan Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”. Ilustrasi gambar yang akan digunakan dalam perancangan logo ditampilkan secara informatif. Bentuk ilustrasi gambar yang terpilih antara lain :

1. Kursi

Gambar kursi diambil dari produk perusahaan akan dijadikan gambar utama yang terlihat jelas pada logo. Gambar kursi tersebut dipadukan dengan huruf “B” yang merupakan inisial dari nama perusahaan, perpaduan gambar kursi dan huruf “B” tersebut digambarkan dengan ilustrasi penyederhanaan bentuk menggunakan penyederhanaan distorsi, hal tersebut dilakukan perancang untuk menghindari kesamaan logogram terhadap perusahaan serupa dan diharapkan ilustrasi tersebut bersifat informatif yang dapat menjelaskan bahwa “UD. BERDIKARI” adalah salah satu perusahaan furniture serta memberikan kekhasan dan keunikan tersendiri pada gambar kursi tersebut.

2. Rumah

Gambar rumah dipilih untuk memperjelas bahwa furniture adalah salah satu bagian terpenting untuk pengisi rumah, yang berfungsi sebagai interior maupun penghias rumah. Gambar rumah tersebut akan didesain menggunakan penyederhanaan bentuk distorsi dan digunakan sebagai bingkai gambar kursi yang merupakan gambar utama. Hal tersebut dilakukan perancang agar memberikan kesan informatif dan modern.

b. Logotype

Tipografi yang digunakan adalah “UD. BERDIKARI” minimalis dan modern furniture. Tipografi tersebut dapat menjelaskan satu kesatuan kepada audiens maupun konsumen. Susunan atau komposisi topografi “UD. BERDIKARI” diposisikan Simetris dibawah tepat logogram, sedangkan tipografi minimalis dan modern furniture tepat simetris dibawah tipografi “UD. BERDIKARI”.

c. Fotografi

Foto yang diambil adalah foto produk - produk perusahaan. Foto produk perusahaan digunakan sebagai tambahan beberapa media Corporate seperti kartu nama, branding truck, dan marchandise yang berupa kalender sehingga dapat lebih menarik perhatian target konsumen baru.

d. Tag Line

Tagline yang digunakan adalah “Kepuasan Anda Kami Utamakan” yang artinya

adalah Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” dapat memenuhi semua permintaan

konsumen yang selalu menginginkan hasil maskimal dan berbeda yang berhubungan

Jadi, dalam perancangan Corporate identity perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” akan menghasilkan sebuah logo yang mengkombinasikan antara logogram dan logotype. Logo tersebut akan dirancang dengan proporsi simetris. Selain itu kriteria perancangan media pendukung yang akan didesain adalah sebagai berikut :

1. Neon Box

Neon Box adalah identitas visual atau tampilan utama Perusahaan Mebel “UD. BEDIKARI” yang pertama dilihat oleh target audiens maupun calon konsumen baru, sehingga dalam neon box perlu adanya logo perusahaan.

2. Stationary

Stationary yang dimaksudkan berupa nota pembelian, stempel, kop surat, amplop, label produk, dan kartu nama.

(7)

3. Seragam

Seragam yang dimaksud yaitu seragam khusus karyawan yang digunakan karyawan selama bekerja setiap harinya di dalam perusahaan.

4. Merchandise

Merchandise yang dimaksud berupa stiker, jam dinding, dan kalender. 5. Branding Truck

Branding Truck adalah mobil yang digunakan perusahaan untuk mengirim produk perusahaan sesuai alamat yang di berikan konsumen, selain itu branding car merupakan alat promosi secara tidak langsung.

6. Media Sosial

Media sosial tersebut berupa Instagram dan BBM. 3.5.4 Program Media

3.5.4.1 Tujuan Media a. Jangkauan

Jangkauan media diharapkan dapat menjangkau target audiens yang berada di kota Semarang dan sekitarnya.

b. Frekuensi

Frekuensi pada media yang sudah di tentukan diukur selama satu tahun. Dalam satu tahun akan diberikan desain yang sama.

c. Kesinambungan

Kesinambungan meliputi selama satu tahun penuh media yang digunakan dapat berbeda, akan tetapi menggunakan desain yang sama sehingga tidak memerlukan desain yang berbeda – beda pada setiap media yang digunakan.

3.5.4.2 Strategi Media

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka diperlukan kesesuaian strategi media, media apa saja yang akan digunakan, dimana media tersebut diletakkan, dan disesuaikan dengan target audiens. Target audiens atau konsumen Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” adalah laki – laki dan perempuan, memiliki kisaran usia mulai dari 25 tahun atau khususnya yang sudah memiliki tempat tinggal pribadi dengan status sosial menengah ke atas pada kota semarang dan sekitarnya.

3.5.4.3 Program Media

3.5.4.4 Biaya Media

(8)

3.6 Visualisasi

3.6.1 Proses Desain

3.6.1.1 Personal Analogy

Pengaruh suasana selama penelitian di Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” menghasilkan sudut pandang yang mengacu pada kebutuhan didalam melakukan proses perancangan. Desainer memandang bahwa kesan yang ada didalam perusahaan yaitu sebagai perusahaan penghasil mebel dengan konsep minimalis dan modern.

3.6.1.2 Direct Analogy

Identitas visual yang dimiliki Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” terlalu sederhana dan tidak memiliki ciri khas tersendiri, desain dan tampilan terkesan umum atau hampir sama dengan kompetitor, serta identitas yang berupa logo juga belum dapat merepresentasikan visi – misi baru perusahaan dan belum dapat juga memenuhi prinsip – prinsip akan teori logo yang sudah dijelaskan oleh Frank Jefkins, sehingga identitas visual tersebut harus diperbarui dengan identitas yang lebih menarik dan dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi perusahaan. Pengaplikasian logo pada media Corporate Identity perusahaan juga berbeda – beda, hal ini dapat diperbaiki dengan adanya desain – desain baru pada media Corporate Identity yang berupa stationary, seragam, mrchandise, branding car, dan media sosial dengan pengaplikasian logo yang selalu sama (konsisten) serta desain media yang menarik.

3.6.1.3 Symbol Analogy

Mengacu pada teori – teori seputar perancangan Corporate Identity yang telah dipelajari desainer, maka desainer mendapatkan simbol – simbol yang dibutuhkan dan sesuai dalam proses perancangan logo atau Corporate Identity Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”. Simbol – simbol yang dipilih yaitu simbol yang mengandung unsur produk yang berhubungan dengan perusahaan, simbol yang memiliki unsur positif, dan simbol yang memiliki unsur sebuah kemitraan, stabilitas serta simbol dengan unsur persembahan.

3.6.1.4 Fantasy Analogy

Fantasi analogi digunakan untuk menangguhkan sementara pertimbangan logis serta mengeksplorasi suatu gagasan yang bebas dan fantastis. Dalam perancangan logo “UD. BERDIKARI” melibatkan audiens untuk menentukan konsep dasar logo yang tepat diimplementasikan kepada Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI”, dengan cara melakukan penyebaran angket dan memaksimalkanya menggunakan analisa brainstorming.

3.6.2 GSM (Graphic Standard Manual) a. Clear Space Area

1. Gambar Kursi 2. Border Rumah

3. Tipopgrafi

(9)

b. Logo Standartd c. Logo Reserve d. Logo Grid e. Elemen Estetis f. Acuan Warna g. Acuan Tipografi 1. Elkwood 2. Kalinga

(10)

h. Configuration Logo 1. Konfigurasi logo

2. Pengaplikasian Logo Benar dan Salah

i. Scale

3.6.3 Pengaplikasian Logo Pada Media a. Neon Box

b. Stationery

1. Nota 2. Kop Surat

(11)

3. Stempel 4. Label Produk

5. Amplop 6. Kartu Nama

c. Seragam Karyawan

d. Merchandise

1.Stiker 2. Jam Dinding 3. Kalender Meja

(12)

f. Media Sosial

1. Instagram 2. BBM

IV. KESIMPULAN

Dengan adanya Corporate Identity yang baru untuk Perusahaan Mebel UD. BERDIKARI maka

masyarakat akan lebih mudah mengetahui bidang usaha yang dijalankan perusahaan saat ini, sehingga

dapat merepresentasikan citra sesuai visi – misi yang ingin disampaikan perusahaan saat ini, corporate

identity yang tercipta dapat memberikan ciri khas untuk Perusahaan Mebel UD. BERDIKARI sehingga

dapat memberikan perbedaan dengan kompetitor serupa lainya, dan corporate identity dapat

mempermudah pihak Perusahaan Mebel “UD. BERDIKARI” dalam meningkatkan promosi secara tidak

langsung sehingga dapat menarik perhatian konsumen baru.

Dalam perancangan karya Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual berupa Perancangan Ulang

Corporate Identity Perusahaan Mebel UD. BERDIKARI yang menggunakan pemetaan dari berbagai

teori, membutuhkan ketelitian dan tingkat fokus yang tinggi pada setiap detil dalam perancangan strategi

kreatifnya, karena pesan yang ingin disampaikan dalam perancangan harus dapat diterima dengan sangat

baik dimata masyarakat maupun calon konsumen baru.

V. SARAN

Identitas Visual Perusahaan Mebel UD. BERDIKARI yang telah dirancang, diharapkan kedepanya berperan baik dari personal atau penulis yang akan melanjutkan dan menerima bahan objek penelitian yang sama, dan dapat meneruskan apa yang menjadi kebutuhan selanjutnya bagi Perusahaan Mebel UD. BERDIKARI.

Dan untuk pihak Perusahaan Mebel UD. BERDIKARI, dengan dilakukannya perancangan ini, diharapkan peran dari desain yang telah dirancang dapat dipergunakan sesuai arahan sistem yang telah disusun. Selain itu, diharapkan Perusahaan Mebel UD. BERDIKARI dapat memberikan inovasi dalam proses bisnisnya, seperti promosi dengan syarat dan ketentuan dengan desain yang digunakan bisa lebih variatif sesuai tema yang ingin ditentukan perusahaan.

.

DAFTAR PUSTAKA [1]. Afdjani, H. (2008). Ilmu Komunikasi Proses & Strategi. Jakarta: IN. [2]. Jefkins, F. (2008). Perikanan. Jakarta: Erlangga.

[3]. Sihombing, D. (2010). Tipografi Dalam Desain

[4]. Kotler, P. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran Jl1. Jakarta: Erlangga.

[5]. Kusrianto, A. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Andi Publisher. [6]. Rustan, S. (2009). mendesain logo. jakarta: gramedia pustaka utama.

[7]. Sanyoto, S. E. (2005). Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain. Jogjakarta: Bentang Pustaka. [8]. Sihombing, D. (2010). Tipografi Dalam Desain

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikenal sebagai consumer socialization , yaitu proses dimana anak mendapatkan keterampilan, pengetahuan, sikap dan pengalaman agar dapat berfungsi sebagai

Berdasarkan fakta ini, staff cabang Bank Mandiri (persero), Tbk memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik dan memberikan nilai yang lebih positif kepada pelanggan,

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada Asam Salisilat yang terdapat di berbagai macam merek perlengkapan bayi yang dijual di Pasar Blauran di dapatkan

Ratu SPG (PT. Vinnete Media Kreasi) adalah Agency SPG yang memberikan pelayanan yang memiliki nilai lebih untuk klien kami.. Dengan background pendidikan dan pengalaman founder

mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:1) Angket skala

Secara umum dapat disimpulkan bahwa kelembagaan kemitraan yang efektif dan berkelanjutan pada model kelembagaan kemitraan usaha kebun kelapa sawit belum terwujud

terfaktor pada komponen struktur tekan akibat beban yang tidak menimbulkan goyangan ke samping yang berarti, dihitung dengan analisis rangka elastis

tentang materi pelajaran IPS yang diajarkan yang terdiri dari hasil tugas siswa, hasil tes awal dan tes akhir. 2) Data kualitatif yaitu data aktivitas guru dan siswa