• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN TUKANG PLESTER (PLASTERER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN TUKANG PLESTER (PLASTERER)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

TP-04

=

MENGGUNAKAN PERALATAN

Mempresentasikan Kode I Judul Unit Kompetensi

Kode : INA.S230.223.60.04.07

Judul : Menggunakan Peralatan

PELATIHAN

TUKANG PLESTER

(PLASTERER)

2007

OEPARTE

M

EN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

(2)

TP-04

=

MENGGUNAKAN PERALATAN

Mempresentasikan Kode

I Judul Unit Kompetensi

Kode : INA.S230.223.60.04.07 - Judul : Menggunakan

Peralatan

PELATIHAN

TUKANG PLESTER

(PLASTERER)

2007

I

f

~

4

1

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBUNAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(3)

MODUL TP-04

Menggunakan Peralatan

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SOM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya "Bakuan Kompetensi" untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi

UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja

UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan K01:npetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui anal isis struktur kompetensi sektorlsub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.

(4)

MODUL 11'-04

Menggunakan Peralatan

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SOM untuk meneapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim PenyusunlTenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan keeakapan agar dapat meneapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Oengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga eita-eita peningkatan kualitas SOM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007 Kepala Pusat

Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dip!. HE NIP. 110016435

(5)

MODUL Tp:"04 Menggunakan Peralatan

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala keeil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pad a kenyataannya saat in; mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli I terampil dan

penguasaan manajemen yang efisien, keeukupan permodalan serta penguasaan teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar terse but SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan eara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan

sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Tukang Plester (Plasterer)

merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam bidang eipta karya.

Materi pelatihan pada jabatan kerja Tukang Plester (Plasterer) ini terdiri dari 1 (satu) kompetensi umum dan 4 (em pat) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Tukang Plester (Plasterer).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta, November 2007 Tim Penyusun

(6)

MODUL TP-04 Menggunakan Peralatan

DAFTAR lSI

Halaman KATA PENGANTAR ... . PRAKATA ...

iii

DAFTAR

lSi... ...

iv

DAFTAR GAMBAR... ...

vi

SPESIFIKASI PELATIHAN ...

viii

PANDUAN

PEMBELAJARAN...

ix

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Umum.. ... ... ... ... ... ... 1-1 1.2. Ringkasan Modul ... 1-2 1.3 Batasan I Rentang Variabel... ... /-3 1.4 Panduan Penilaian... ... ... ... 1-4 1.4.1 Kualifikasi Penilaian. ... ... ... .... ... ... 1-4 1.4.2 Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk

mendemonstrasikan kompetensi... ... 1-5

1.4.3 Konteks Penilaian... ... ... ... 1-5 1.4.4 Aspek Penting Penilaian... ... 1-6 1.5 Sumber Daya Pembelajaran... ... 1-6 BAB II : MEMILIH ALAT

2.1 Umum... ... ... ... 11-1 2.2. Jenis-Jenis Alat Ukur... ... ... ... ... 11-1 2.3. Fungsi Alat Ukur ... ... ... ... 11-2 2.4 Alat Untuk Membuat Adukan ... .... ... ... ... ... ... 11-3 2.5 Alat Untuk Mengerjakan Plesteran ... 11-4 2.6 Alat Untuk Mengerjakan Acian ... , ... 11-6 2.7 Alat Bantu Lainnya ... ... 11-7 Rangkuman ... . 11-13 Latihan I Penilaian Mandiri ... ... ... ... 11-14 Kunci'Jawaban ... 11-15

BAB III: ALAT UT AMA DAN ALAT BANTU

3.1 Umum ... ... ... ... 111-1 3.2 Jenis Alat Untuk Mengerjakan Plesteran... ... ... 111-1

(7)

MODUl TP-04

Menggunakan Peralatan

3.3 Fungsi Alat Untuk Mengerjakan Plesteran ... ... ... 111-2 3.4 Jenis Alat Untuk Mengerjakan Acian ... 111-3 3.5 Fungsi Alat Untuk Mengerjakan Acian ... ... 111-4 3.6 Jenis Alat Bantu Pengerjaan Plesteran Dan Acian ... 111-5

3.7 Fungsi Alat Bantu Untuk Plesteran Dan Acian... 111-6

Rangkuman.. .... ... ... ... ... .... ... ... ... ... .. ... ... ... .... 111-9 Latihan I Penilaian Mandiri ... ... 111-11

Kunci Jawaban ... 111-12

BAB IV: MEMBUAT ALAT UTAMA DAN ALAT BANTU

4.1 Umum ... ... .... ... ... IV-1 4.2 Ukuran Perancah Kayu ... . ... IV-1 4.3 Teknik Konstruksi Perancah Kayu ... ... IV-1 4.4 Prosedur Penggunaan Perancah Kayu ... .... IV-2 4.5 Fungsi Kotak Aduk ... IV-3 4.6 Kondisi Kotak Aduk ... ... ... ... IV-3 4.7 Mistar Pengiris... ... IV-4 4.8 Roskam Kayu ... IV-4 4.9 Cetakan Lis Profil... IV-5 Rangkuman ... ... IV-6 Latihan I Penilaian Mandiri ... ... IV-7 Kunci Jawaban ... ... IV-8

BAB V: MEMELIHARA DAN MERAWAT ALAT-ALAT

5.1 Umum ... ... V-1

5.2 Memelihara Alat-alat dari Bahan Logam... V-1 5.3 Memelihara Alat-alat dari Bahan Kayu ... ... ... ... V-1 5.4 Merawat Alat-alat dari Bahan Logam... ... ... .... ... V-2 5.5 Merawat Alat-alat dari Bahan Kayu ... ... ... .... ... V-2 Rangkuman... ... V-4 Latihan I Penilaian Mandiri ... ... V-5 Kunci Jawaban ... V-6

(8)

MODUL TP-04

Menggunakan Peralatan Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 2.24 Gamabr 2.25 Gambar 2.26 Gambar 2.27 Gambar 2.28 Gambar 2.29 Gambar 2.30 Gambar 2.31 Gambar 2.32 Gambar 2.33

DAFTAR GAMBAR

Ha/aman Meteran Lipat ... 11-1 Meteran Roll... ... 11-1 Unting-Unting (Lot) ... 11-1 Waterpas Rangka Bahan Logam ... ; ... . 11-2 Mesin Pencampur Motor BensinlDiesel ... . 11-3 Mesin Pencampur Motor Listrik ... . 11-3 Send ok Plester ... : ... . 11-4 Roskam Kayu ... . 11-4 Roskam Sudut ... 11-4 Roskam Cekungan... . ... .. 11-4 Mistar Pengiris ... . 11-5 Nampan Adukan ... . 11-5

Cetakan Lis Profil ... . 11-5

Send ok Acian ... . 11-6 Sendok Relif (Small Tool) .... ... . 11-6

Roskam Baja ... 11-6

Roskam Baja Sudut Siku ... . 11-6 Roskam Baja Sudut Bulat.. ... .. 11-6

Kuas ... .

11-7

Palu Cakar ... .

11-7

Stamper Manual (Timbris) ... .

11-7

Stamper Mesin ... .

11-7

Kotak Aduk T anpa Pegangan ... .

11-8

Kotak Aduk Dengan Pegangan ... ..

11-8

Roda Dorong ... 11-8 Ember Plastik ... 11-8 Gergaji T angan ... .

11-9

Mata Gergaji Potong ... . 11-9

Gergaji Gerek ... .

11-9

Mata Gergaji Belah ... .. 11-9

Pahat Tusuk ... .

11-9

Pahat Kuku ... .

11-9

Siku ...

11-9

(9)

MODUL TP-04

Menggunakan Peralatan Gambar2.34 Gambar 2.35 Gambar 2.36 Gambar 2.37 Gambar 2.38 Gambar 2.39 Gambar 2.40 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar4.1 Gambar4.2 Gambar4.3 Gambar 4.4 Gambar4.5 Gambar4.6 Ketam Tangan ... . 11-10 Kikir Rata ... . 11-10 Gunting Serong Kiri/Kanan ... . 11-10

Jangka ... . 11-10 Perancah Besi ... . 11-11 Perancah Bergerak ... .

11-11

Perancah Tetap ... . 11-12 Menggunakan Roskam Baja ... . 1/1-2

Menggunakan Nampan Adukan ... 111-2 Menggunakan Mistar Pengiris ... . 111-3 Menggunakan Cetakan Lis ... . 111-3 Sendok Relif (Small Tool) ... ... . 111-4 Kuda-Kuda ...

IV-2

Klos Penahan ... .

IV-3

Kotak Aduk Dengan Pegangan ...

IV-3

Kotak Aduk Tanpa Pegangan ... .

IV-3

Roskam Kayu ... .

IV-4

Cetakan Lis Profil ... . ... .

IV-5

(10)

MODUL TP-04

Menggunakan Peralatan

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

• Tujuan Umum Pelatihan

Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu menggunakan peralatan.

• Tujuan Khusus Pelatihan

Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2. Membaca Gambar Se.derhana

3. Mengarahkan Layanan/Kenek untuk membuat Adukan Plesteran 4. Menggunakan Peralatan

5. Mengerjakan Plesteran

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kode I Judul Modul : TP-04 I Menggunakan Pera/atan mempresentasikan unit

kompetensi $'Menggunakan Peralatan".

• Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul, peserta mampu menggunakan perala tan plesteran.

• Kriteria Penilaian

Pad a akhir pelatihan peserta mampu : 1. Memilih alat-alat yang akan digunakan 2. Menggunakan alat utama dan alat bantu 3. Membuat alat utama dan alat bantu sederhana 4. Memelihara dan merawat alat-alat

(11)

MODUL TP-04

Menggunakan Peralatan

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALIFIKASI PENGAJAR IINSTRUKTUR

• Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.

• Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam. • Konsisten mengacu SKKNI dan SLK

• Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :

No.

Modul Kode Judul Modul

1 TP-01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2 TP-02 Membaca Gambar Sederhana

3 TP-03 Layanan/Kenek Untuk Membuat Adukan Plesteran

I

4

TP-04 Menggunakan Peralatan

S TP-QS Mengerjakan Plesteran

B.2 Uraian Modul

• Seri / Judu/ : TP-041 Menggunakan Peralatan.

• Oeskripsi Modul : Menggunakan Peralatan merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Tukang Plester (Plasterer) dengan harapan dapat: memilih alat-alat yang akan digunakan, menggunakan alat utama dan alat bantu, membuat alat utama dan alat bantu sederhana dan memelihara dan merawat alat-alat.

(12)

MODUL TP-04

Menggunakan Peralatan

c.

PROSES PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaanl Bab I, Pendahuluan

Menjelaskan Tujuan

Pembelajaran yang meliputi Tujuan Umum Pelatihan (TUP) dan Tujuan Khusus Pelatihan (TKP)

Merangsang motivasi peserta

dengan pertanyaan atau pengalaman.

Waktu : 5 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan

apabila ada yang kurang jelas.

OHT

2. Ceramah : Bab II, Memilih Alat Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :

• Jenis-jenis alat ukur • Fungsi Alat Ukur

• Alat untuk membuat Adukan • Alat untuk mengerjakan

plesteran

• Alat untuk mengerjakan acian • Alat bantu lainnya

Waktu : 20 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan

apabila ada yang kurang jelas.

OHT

3. Ceramah : Bab III, Alat Utama Dan Alat Bantu

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :

• Jenis alat untuk mengerjakan plesteran

• Fungsi alat untuk mengerjakan plesteran

• Jenis alat untuk mengerjakan acian

• Fungsi alat untuk mengerjakan acian

• Jenis alat bantu untuk plesteran dan acian • Fungsi ala't bantu untuk

plesteran dan acian Waktu : 25 men it

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan

apabila ada yang kurang jelas.

OHT

(13)

MODUL 1P-04

Menggunakan Peralatan

KEGIATAN INSTRUKTUR

I

I

KEGIATAN PESERTA

I

I PENDUKUNG

4. Ceramah : Bab IV, Membuat Alat Utama Dan Alat Bantu Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :

• Ukuran Perancah Kayu • Teknik Konstruksi Perancah

Kayu

• Prosedur Penggunaan Perancah Kayu

• Fungsi Kotak Aduk • Kondisi Kotak Aduk

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan

apabila ada yang kurang jelas.

OHT

• Mistar Pengiris • Roskam Kayu • Cetakan Lis Profil Waktu : 25 menit

5. Ceramah : Bab V, Memelihara Dan Merawat Alat-Alat

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :

• Memelihara Alat-alat dari Bahan Logam

• Memelihara Alat-alat dari Bahan Kayu

• Merawat Alat-alat dari Bahan Logam

• Merawat Alat-alat dari Bahan Kayu

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan

apabila ada yang kurang jelas.

OHT

Waktu : 20 menit

I

(14)

-MODUl tP-04

BAB-I

Menggunakan Peralatan Pendahuluan

BABI

PENDAHULUAN

1.1. UMUM

Modul TP-04: Menggunakan Peralatan plesteran mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Tukang Plester (Plasterer).

Modul ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari:8ab I, menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan unit kompetensi menggunakan peralatan dan penilaiannya.; 8ab II, menguraikan tentang memilih alat untuk plesteran; Bab III, menguraikan tentang alat utama dan alat bantu untuk plesteran; Bab IV, menguraikan tentang cara membuat alat utama dan alat bantu untuk plesteran, serta Bab V, menguraikan tentang cara memelihara dan merawat alat-alat plesteran

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur­ unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi

tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang

djpresentasikan sebagai modul-modul yang relevan.

Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam pekerjaan plesteran adalah :

I

NO. Kode Unit

I

Judul Unit Kompetensi

I. Kompetensi Umum

1. INA.5230.223.60.01.07 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

II. Kompetensi Inti

2. INA.5230.223.60.02.07 Membaca Gambar Sederhana

..

­

j Mengarahkan Layanan/Kenek Untuk Membuat

3. INA.5230.223.60.03.07

I Adukan Plesteran

I

4. INA.S230.223.60.04.07 Menggunakan Peralatan

~--~---~I ---~---4

5.. INA.5230.223.60.05.07

I

Mengerjakan Plesteran

III. Kompetensi Pilihan I

(15)

MODUL TP-04

BAB-I

Menggunakan Peralatan Pendahuluan

1.2. RINGKASAN MODUL

Ringkasan modul ini disusun konsisten konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut:

a. Judul unit:

Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul I title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kat a kerja operasional)

b. Deskripsi unit:

Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :

Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :

Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian).

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:

I KODE UNIT INA.5230.223.60.04.07

JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT

: I Menggunakan Peralatan

Unit kompetensi ini

....

__

.

mencakup pengetahuan,

keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk

(16)

MODUL TP-04

BAB-I

Menggunakan Peralatan Pendahuluan

ELEMEN KOM PETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Alat ukur dikenali dengan benar digunakan

1. Memilih alat-alat yang akan

1.2 Alat untuk membuat adukan dikenali dengan benar

1.3 Alat untuk mengerjakan plesteran dan acian dikenali dengan benar

Alat bantu lainnya dikenali dengan benar 1.4

2.1 . Alat-alat untuk mengerjakan plesteran digunakan secara benar

2. Menggunakan alat utama dan alat bantu

2.2 Alat-alat untuk mengerjakan acian digunakan

I secara benar

2.3 Alat-alat bantu digunakan secara benar Perancah kayu dibuat dengan kokoh bantu sederhana

3. Membuat alat utama dan alat . 3.1

3.2 Kotak aduk dibuat dengan baik

! 3.3 Mistar pengiris dibuat sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan

3.4 Roskam kayu dibuat sesuai dengan ketentuan Cetakan lis dibuat sesuai dengan gambar kerja

3.5 4.1

4. Memelihara dan merawat Alat-alat dari bahan logam dipelihara sesuai dengan ketentuan

alat-alat

4.2 i Alat-alat dari bahan kayu dipelihara dengan

I baik

4.3 • Alat-alat dari bahan logam dirawat dengan I

i baik

I

! 4.4 Alat-alat dari bahan kayu dirawat dengan baik

Sewaktu menu lis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja I keberhasilan (IUK).

Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.

1.3. BATASAN I RENTANG VARIABEL

Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1) Tersedianya peralatan plesteran yang lengkap

(17)

MODUL TP-04

BAB-I

Menggunakan Peralatan Pendahuluan

2) Tersedianya peralatan dan bahan untuk melaksanakan pemeliharaan dan

perawatan peralatan

1.4. PANDUAN PENILAIAN

Untuk membantu menginterpresentasikan dan meni!ai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi :

Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.

Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan .

Aspek penting dar; pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian

a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain:

• Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)

• Melaksanakan penilaian dan • Mereview Penilaian.

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit

yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri

perusahaannya lainnya muncul bias disyaratkan untUk :

• Mengetahui praktek-praktek I kebiasaan industri I perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.

• Mempraktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian.

c. . Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk:

(18)

MODUl TP-04

BAB-I

Menggunakan Peralatan Pendahuluan

• Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek I kebiasaan industri I perusahaan yang ada sekarang

• Suatu panel penilai yang didalamnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompaten dalam kompetensi subtansial yang relevan • Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman

subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses terse but.

Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut :

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk

mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari :

1) Memilih alat-alat sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan 2) Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

3) Membuat alat-alat sederhana sesuai tuntutan pekerjaan 4) Memelihara alat-alat sesuai dengan jenis bahannya 5) Merawat alat-alat

1.4.3. Konteks penilaian

1) Penilaian harus mencakup melakukan peragaan dan mempraktekkan pekerjaan sebenarnya atau simulasi

2) Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori

3) ,Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

(19)

MODUL TP-04

BAB-I

Menggunakan Peralatan Pendahuluan

1.4.4. Aspek Penting Penilaian

1) Ketelitian dan kecermatan dalam memilih alat-alat 2) Kemampuan menggunakan alat-alat

3) Kemampuan membuat alat-alat sederhana 4) Kemampuan memelihara alat-alat

5) Kemampuan merawat alat-alat

1.5. SUMBER CAVA PEMBELAJARAN

Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori :

OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.

Materi pembelajaran.

b. Sumber daya pembelajaran praktek : Spesi'fikasi Teknis

Peralatan plesteran yang lengkap

Peralatan dan bahan untuk melaksanakan pemeliharaan dan perawaian peralatan

(20)

MODUL TP-04

BAB-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

BAB II

MEMILIH ALA T

2.1. UMUM

Kompetensi memilih alat sangat penting bagi seorang tukang plester karena seorang tukang akan dapat menentukan alat yang harus digunakan sesuai dengan jenis atau tahapan pekerjaan yang akan dilakukan.

Berdasarkan jenis dan fungsinya alat-alat bisa diklasifikasikan sebagai: alat untuk mengukur, alat untuk membuat adukan, alat untuk mengerjakan plesteran, alat untuk mengerjakan acian, dan alat bantu seperti yang akan dibahas pada bab-bab berikut.

2.2. JENIS-JENIS ALAT UKUR

Jenis alat ukur yang sering digunakan pad a pekerjaan plesteran pada umumnya terdiri dari:

1.

Meteran

Meteran yang digunakan bisa dalam bentuk meteran lipat dari bahan kayu, fibreglass atau logam dengan panjang 1 meter (Iihat gam bar 2.1) atau meteran rol dengan panjang antara 3 atau 5 meter (Iihat gam bar 2.2).

Gb. 2.1 Meteran Lipat Gb. 2.2 Meteran Roll

2. Unting-unting (lot)

Unting-unting dibuat dari bahan logam

\

dalam bentuk bervariasi (lihat gambar 2.3) dengan berat umumnya antara 100 sampai dengan 500 gram.

Gb. 2.3 Unting-unting (Lot)

(21)

MODUL TP-04

BAS-II

Meng9unakan Peralatan Memilih Alat

3. Waterpas

Waterpas yang biasa digunakan dalam pekerjaan plesteran terdiri dari dua jenis: a. Selang plastik bening dengan diameter lubang 6 milimeter

b. Waterpas dengan rangka dari bahan logam atau kayu yang dilengkapi dengan tabung kaca/plastik yang diisi cairan khusus (nivo) lihat gambar 2.4.

Gb. 2.4 Waterpas Rangka Bahan Logam

2.3. FlINGSI ALAT UKUR

Setiap alat ukur mempunyai fungsi yang berbeda-beda sehingga dalam penggunaannya tentunya harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Berikut adalah fungsi dari setiap alat ukur dimaksud.

1. Meteran

Pada pekerjaan plesteran meteran digunakan untuk melakukan pengukuran pada waktu menentukan ketebalan plesteran dan pembuatan cetakan atau alat bantu lainnya.

2. Unting-unting

Unting-unting atau lot digunakan untuk menentukan dan memeriksa ketegakan permukaan plesteran.

Unting-unting akan menghasilkan ketegakan yang lebih baik jika bobotnya semakin berat, karena pengaruh angin akan semakin berkurang.

3. Waterpas

a. VYaterpas selang digunakan untuk menentukan/memeriksa kedataran permukaan plesteran lantai dan langit-Iangit.

b. Waterpas dengan rangka dari bahan logam atau kayu disamping digunakan untuk menentukan/memeriksa kedataran juga bisa digunakan untuk menentukan/memeriksa ketegakan permukaan plesteran.

(22)

MODUL T

P

-

04

BAB-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

2.4. ALAT UNTUK MEMBUAT ADUKAN

Adukan bisa dibuat dengan menggunakan alat-alat tangan (manual) atau dengan menggunakan mesin (masinal) tergantung banyaknya adukan yang akan dibuat. Jika adukan yang akan dibuat dalam sekali pengadukan kurang dari 0,25 m3 bisa menggunakan alat-alat tangan tetapi kalau sudah lebih dari 0,25 m3 sebaiknya menggunakan mesin pencampur supaya hasilnya bisa lebih baik dan lebih cepat. Berikut adalah alat yang sering digunakan untuk membuat adukan:

1. Alat-Alat Tangan

a. Cangkul

Ccmgkul dibuat dari baja tempa yang dilengkapi dengan tangkai dari bahan kayu.

b. Sekop

Sekop dibuat dari pelat baja yang dilengkapi dengan tangkai dari bahan kayu keras. Oi pasaran sekop bisa diperoleh dalam bentuk mata lurus dan bentuk mata lengkung.

2. Mesin pencampur

Berdasarkan mesin penggeraknya ada dua jenis mesin pencampur, yakni mesin pencampur motor bensin/solar (Gam bar 2.5) dan mesin pencampur listrik/elektrik (Gam bar 2.6).

Gb. 2.5 Mesin pencampur Gb. 2.6 Mesin pencampur

motor bensin/diesel motor listrik

(23)

MODUL TP-04

BAB-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

2.5. ALAT UNTUK MENGERJAKAN PLESTERAN

Penggunaan alat yang sesuai dengan jenis dan fungsinya akan berpengaruh

terhadap keeepatan dan hasil kerja. Untuk itu dalam pengerjaan plesteran

sebaiknya digunakan alat-alat seperti berikut:

1. Send ok Plester

Send ok plester dibuat dari pelat baja tipis berbentuk bulat lonjong (oval) dengan ukuran

panjang kurang lebih 20 em, lebar 10 em.

Pegangan sendok dibuat dari kayu keras atau

plastik dengan ukuran dan bentuk enak

dipegang. Lihat gambar 2.7. Gb. 2.7 Sendok Plester

2. Roskam Kayu

Roskam kayu dibuat dari papan berbentuk segi empat panjang dengan ukuran minimum panjang 20 em, lebar 10 em (lihat gam bar 2.8). Untuk

pekerjaan sudut, atau eekungan roskam biasanya

dibentuk sedemikian rupa seperti pad a gam bar

2.9 dan gam bar 2.10. Gb. 2.8 Roskam Kayu

/

(24)

MODUL TP-04

BAB

-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

3. Mistar Pengiris

Mistar sebaiknya dibuat dari kayu keras yang kering supaya tidak berubah bentuk dan salah satu sisinya diketam lurus.

Panjang mistar biasanya dibuat kurang lebih antara 1,2 sampai dengan 2 meter tergantung tujuan penggunaannya. Lihat gam bar 2.11 .

Gb.2.11 Mistar pengiris

4. Nampan adukan

Alas nampan dibuat dari papan, plywood,

fibreg/ass atau logam. Nampan berbentuk segi empat dengan ukuran kurang lebih 25

x

25 em. Pegangan dibuat dari kayu keras atau plastik dengan ukuran dan bentuk enak dipegang.

Lihat gambar 2.12. Gb.2.12 Nampan adukan

5. Nampan adukan

Cetakan lis dibuat dari bahan kayu dengan pelat pengiris dibuat dari seng plat (Iihat gambar 2.13). Pelat pengiris dibuat dua buah, yang pertama sebagai eetakan adukan plesteran dan yang kedua sebagai eetakan aeian.

Gambar berikut adalah eontoh bentuk eetakan lis dan bagian-bagiannya.

pelat skaor

pelat penahan aus

pengantar

Gb. 2.13 Cetakan lis profil

(25)

MODUL TP-04

BAB

-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

2.6. ALAT UNTUK MENGERJAKAN ACIAN

Pengerjaan acian harus dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis alat yang yang sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti berikut:

1. Sendok Acian

Sendok dibuat dari pelat baja tipis berbentuk segi empat panjang dengan ukuran panjang kurang lebih 15 em, lebar 5 em. Pegangan dibuat dari kayu keras atau plastik dengan ukuran dan bentuk enak dipegang.

Gb.2.14 Send ok Acian

2. Sendok Relit (small tool)

Sendok relif (small to of) dibuat dari baja tipis dengan bentuk khusus (lihat gam bar 2.7).

Gb. 2.15 Sendok relif (small tool)

3. Roskam Baja

Roskam dibuat dari pelat baja tipis berbentuk segi empat panjang dengan ukuran panjang kurang lebih 25 em, lebar 12 em (lihat gam bar 2.16). Pegangan dibuat dari kayu keras atau plastik dengan ukuran dan bentuk enak dipegang. Untuk pekerjaan sudut roskam dibuat khusus

Gb. 2.16 Roskam baja seperti gam bar 2.17 dan 2.18.

(26)

MODUL TP-04

BAB

-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

4. Kuas

Kuas untuk pekerjaan plesteran sebaiknya yang dibuat dari bulu yang halus dan tebal dengan

ukuran yang cukup lebar. Lihat gam bar 2.19.

Gb.2.19 Kuas

2.7. ALAT BANTU LAINNYA

Disamping alat-alat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya dalam pengerjaan plesteran diperlukan juga diperlukan alat-alat bantu lainnya seperti:

1. Alat Untuk Mempersiapkan Permukaan a. Pahat Beton

Pahat beton yang digunakan dibuat dari baja dengan ukuran mata pahat

berkisar antara 1 sampai 2 em.

b. Palu Cakar

Palu eakar (gambar 2.20) lebih cocok

digunakan dalam pekerjaan plesteran

dibandingkan dengan palu jenis lainnya.

Gb. 2.20 Palu Cakar

e. Stamper

Stamper atau penumbuk tanah ada dua jenis:

1) Digerakkan dengan tenaga manusia/timbris (gambar 2.21)

2) Digerakkan tenaga elektrik atau motor bensin/diesel (gam bar 2.22).

1

I

J

1

i

1m

Gb. 2.21 Stamper manual (timbris) Gb. 2.22 Stamper Mesin

(27)

MODUL TP-04

BAB

-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

2. Alat Untuk Menyiapkan/Menakar Bahan a. Saringan Pasir

Saringan biasanya dibuat dari kawat has dengan ukuran /ubang # 5 - 10

milimeter yang dipasang pad a rangka kayu.

b. Kotak Aduk

Kotak aduk dibuat dari papan da/am bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang .± 60 em, /ebar .± 50 em, dan tinggi .± 20 em . Kotak dibuat tanpa

pegangan (gambar 2.23) atau dengan pegangan (gam bar 2.24).

Gb. 2.23 Kotak Aduk tanpa Gb. 2.24 Kotak Aduk

pegangan dengan pegangan

e. Roda Dorong

Kotak roda dorong dibuat dari bahan besi pe/at yang dirangkai pada rangka dengan roda dari karet atau besi seperti gam bar 2.25.

Gb. 2.25 Roda Dorong

d. Ember

"

Pada umumnya ember yang digunakan ada/ah ,.

ember p/astik /unak sehingga tidak mudah

u

" :'! .­

peeah (gambar 2.26).

(28)

MODUL TP-04

B

AB

-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

3. Alat Pengerjaan Kayu

a. Gergaji Kayu

Jenis gergaji kayu yang digunakan terdiri dari gergaji pemotong/pembelah

(lihat gambar 2.27, gambar 2.28, dan gam bar 2.30) dan gergaji gerek

(gambar 2.29).

Gb. 2.27 Gergaji tangan Gb.2.28 Mata Gergaji Potong

Gb. 2.29 Ger~aii Gerek Gb.2.30 Mata Ger~aii Selah

b. Pahat Kayu

Pahat kayu yang digunakan adalah pahat tusuk dan pahat kuku (Iihat gambar 2.31 dan gambar 2.32).

,. , . . · . . . . -. . . . • . . . .d . . ._ _~

.

.

.

..

...

..

- .. -- -,"",~~""

Gb. 2.31 Pahat Tusuk Gb. 2.32 Pahat Kuku

c. Siku

Konstruksi sebuah siku terdiri dari tangkai dan

lidah yang membentuk sudut 90 0 (gambar

90· . ./ 2.33).

Pada umumnya komponen tangkai dibuat dari

bahan kayu , besi atau besi cor sedangkan

komponen lidah dari besi pelat yang dilengkapi Gb. 2.33 Siku

dengan tanda ukuran atau tanpa tanda ukuran

(29)

MODUL TP-04

BAS-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

d. Ketam tangan

Macam-macam bentuk ketam tangan bisa dijumpai di lapangan. Salah satu bentuknya

adalah seperti pad a gambar 2.34.

Gb. 2.34 Ketam Tangan

4. Alat untuk mengerjakan Pelat Pengiris Cetakan Lis Profil a. Kikir Instrumen

Oi pasaran kikir instrumen dikemas dalam satu set yang terdiri dari kikir bentuk bulat;

setengah b'Jlat; rata/segiempat (gambar

2.35); atau segitiga.

Gb. 2.35 Kikir Rata

b. Gunting Seng

Konstruksi gunting seng terdiri dari tangkai

.." hw

fu"W'

dan mata gunting yang dibuat dari bahan

cv

&&,.

I

t

h baja keras. Jenis gunting pada umumnya

Gb. 2.36 Gunting Serong

terdiri dari gunting lurus dan gunting serong Kiri/Kanan

kiri atau kanan (gambar 2.36).

c. Jangka

Jangka dibuat dari logam yang biasanya

dilapisi chrome supaya tidak mudah kena Tangkai ----.

karat.

8agian-bagian jangka (Iihat gambar 2.37)

Kaki terdiri dari:

a) Tangkai pegangan

b) Kaki yang salah satu ujungnya dilengkapi dengan jarum baja sebagai acuan titik

Gb. 2.37 Jangka

pusat dan ujung lainnya dilengkapi

dengan pemegang pensi!. c) Baut pengatur jarak

(30)

MODUL T

P

-

0

4

BA

B-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

5. Perancah

a. Perancah Besi

Perancah besi dibuat dari pipa bulat yang terdiri dari rangka ukuran 0 1 %"

yang dis us un dan diperkuat dengan penyiku 0 W' . sehingga menjadi kokoh.

Bordes tempat kerja bisa dibuat dari besi kanal atau dari balok kayu (gambar 2.38) .

Gb. 2.38 Perancah besi

b. Perancah Kayu

Ada dua jenis perancah kayu yang bisa digunakan :

a) Perancah bergerak yang dapat dipindah (movable) seperti gambar 2.39. b) Perancah tetap (static) seperti pada gambar 2.40.

balok penahan papan bordes penyiku kaki kuda-kuda Gb. 2.39 Perancah bergerak - - -- - - -- ._ - _._ -- -- -_ ._

(31)

MODUL TP-04 BAB-I1

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

bordes

(32)

MODUL

TP

-

04

BAB

-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

RANGKUMAN

1. Alat ukur yang digunakan untuk pekerjaan plesteran:

a. Meteran lipat/rol untuk untuk melakukan pengukuran pada waktu menentukan

ketebalan plesteran dan pembuatan cetakan atau alat bantu

b. Unting-unting untuk menentukan dan memeriksa ketegakan permukaan

plesteran

c. Waterpas slang untuk menentukan/memeriksa kedataran permukaan plesteran

lantai dan langit-Iangit

d. Waterpas dengan rangka dari bahan logam atau kayu disamping digunakan

untuk menentukan/memeriksa kedataran juga bisa digunakan untuk

menentukan/memeriksa ketegakan permukaan plesteran.

2. Alat untuk membuat adukan bisa berupa alat tangan (cangkul/sekop) atau mesin

pencampur

3. Alat untuk mengerjakan plesteran terdiri dari: sendok plester; roskam kayu; mistar;

nampan adukan; dan cetakan lis

4. Alat untuk mengerjakan acian terdiri dari: sendok acian; sendok relif; roskam baja;

dan kuas

5. Alat bantu terdiri dari: alat persiapan permukaan; alat untuk menyiapkan/menakar

bahan; alat pengerjaan kayu; alat untuk mengerjakan pelat pengiris cetakan lis profil; dan perancah

(33)

MODUL

TP-04

BA

B

-II

Menggunakan Peralatan Memilih Alat

LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA

UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI

1. Memilih alat-alat yang akan

digunakan

1 Alat ukur dikenali dengan

benar

1. Jelaskan jenis alat ukur yang digunakan dalam mengerjakan plesteran!

2. Jelaskan fungsi setiap jenis alat ukur!

2 Alat untuk membuat

adukan dikenali dengan benar

1. Jelaskan jenis alat untuk membuat adukan sesuai fungsinya l

3 Alat untuk mengerjakan

plesteran dan acian dikenali dengan benar

1. Jelaskan jenis alat untuk mengerjakan

plesteran sesuai fungsinya!

2. Jelaskan jenis alat untuk mengerjakan

acian sesuai fungsinya!

4 Alat bantu lainnya dikenali

dengan benar

1. Jelaskan jenis alat bantu untuk

(34)

MODUL TP;"04

BAB-1I1

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

BAB III

ALAT UTAMA DAN ALAT BANTU

3.1 UMUM

Berdasarkan penggunaan dan manfaatnya alat-alat yang digunakan pada peke~aan

plesteran bisa diklasifikasikan menjadi alat utama, yakni alat yang memang digunakan untuk mengerjakan plesteran/finishing dan alat bantu, yakni alat yang sifatnya merupakan pendukung terlaksananya pekerjaan plesteran/finishing,

3.2 ..IENIS ALAT UNTUK MENGERJAKAN PLESTERAN

Jenis alat yang digunakan dalam mengerjakan plesteran tergantung kepada jenis pekerjaan plesteran dan cara melekatkan adukannya.

Berikut adalah jenis alat untuk mengerjakaan plesteran berdasarkan sistim dan jenis pekerjaannya.

1. Mengerjakan plesteran bidang rata dengan cara melekatkan adukan sistim lempar. Alat yang digunakan:

a. Sendok plester b. Roskam kayu c. Mistar

2. Mengerjakan plesteran bidang rata dengan cara melekatkan adukan sistim tempel, Alat yang digunakan:

a. Roskam baja

b. Nampan adukan (hawk) c. Roskam kayu

d. Mistar

3. Mengerjakan plesteran lis profil. Alat yang digunakan: a. Send ok plester

b. Nampan adukan (hawk) c. Cetakan lis profil

d. Mistar

(35)

MODUL TP-04

B

AB

-III

Menggunakan Peralatan Alat utama Dan Alat Bantu

3.3 FUNGSI ALAT UNTUK MENGERJAKAN PLESTERAN

Sebuah alat tidak mungkin cocok untuk semua sistim pengerjaan plesteran karena mempunyai fungsi yang masing-masing berbeda tetapi mungkin saling mendukung. Sebagai contoh sendok plester tidak bisa digunakan untuk melekatkan adukan plesteran dengan sistim tempel karena akan menjadi kurang produktif. Atau sendok plester tidak bisa digunakan untuk mengerjakan acian karena hasil acian akan bergelombang/tidak rata.

Berikut adalah fungsi setiap jenis alat untuk mengerjakan plesteran dan cara menggunakannya.

1. Sendok plester

Sendok plester digunakan untuk melekatkan aclukan pad a permukaan dinding,

lantai, dan pekerjaan lainnya. Sendok digunakan dengan cara memegang

tangkainya untuk mengambil adukan dan melekatkannya dengan cara menebarkan/menghamparkan adukan terse but.

2. Roskam kayu

Roskam kayu digunakan untuk meratakan permukaan plesteran atau acian dengan cara memegang tangkainya dan menggosokkannya dengan gerakan

memutar pada permukaan plesteran.

3. Roskam baja

Roskam baja digunakan untuk melekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding dengan cara memegang tangkainya dan

menempelkan adukan pada permukaan

dinding (lihat gambar 3.1 ).

Gb. 3.1 Menggunakan roskam baja

4. Nampan adukan (hawk)

Nampan adukan (hawk) digunakan untuk

menempatkan adukan plesteran sebelum dilekatkan pada permukaan dinding dengan cara memegang tangkainya dalam posisi nampan mendatar (lihat gam bar 3.2 ).

Gb. 3.2 Menggunakan nampan adukan

(36)

MOD

U

L

TP

-

04

BAS-III

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

5. Mistar

Mistar digunakan :

a. Untuk mengiris kelebihan adukan pad a saat membuat kepala plesteran sehingga kepala plesteran menjadi tegak dan lurus. b. Untuk mengiris kelebihan adukan pada

saat mengerjakan plesteran diantara

kepala plesteran, sehingga permukaan plesteran menjadi rata dengan permukaan kepala plesteran (lihat gambar 3.3 ).

c. Sebagai pengantar cetakan geser pada Gb. 3.3 Menggunakan

mistar pengiris

sa at mengerjakan lis profil

6. Cetakan lis profil

Cetakan lis profil digunakan untuk membentuk lis profil sehingga bentuknya sesuai dengan gambar rencana. Cetakan digunakan dengan cara menempatkan papan geser di atas mistar

yang dipasang pada bidang plesteran,

kemudian menarik cetakan tersebut sepanjang ukuran lis yang direncanakan (Iihat gambar 3.4)

3.4 JENIS ALAT UNTUK MENGERJAKAN ACIAN

Mutu hasil kerja acian juga tergantung kepada jenis alat yang digunakan, jenis alat

yang sesuai akan menghasilkan pekerjaan acian yang memuaskan . Beberapa jenis

alat untuk mengerjakan acian yang digunakan adalah :

a. Sendok acian

b. Sendok relif (small tool)

c. Roskam kayu

d. Roskam baja

e. Nampan adukan (hawk)

f. Kuas

Gb. 3.4 Menggunakan cetakan lis

(37)

MODUL TP-04

BAB

-I

II

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

3.5 FUNGSI ALAT UNTUK MENGERJAKAN ACIAN

Pada pekerjaan plesteran setiap alat memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai

dengan bentuk dan tahapan pekerjaan pekerjaan yang dilakukan tetapi ada juga beberapa jenis alat yang memiliki fungsi ganda. Berikut adalah fungsi setiap jenis

alat untuk mengerjakan acian dan cara menggunakannya.

1. Send ok acian

Sendok acian digunakan untuk mengerjakan acian (menghaluskan) permukaan

plesteran dengan cara memegang tangkainya; kemudian melekatkan dan meratakan permukaan acian dengan cara menggosokkan adukan acian pada

permukaan plesteran.

2. Sendok relif (small tool)

Sendok relif (small to00 digunakan untuk

mengerjakan acian bentuk khusus seperti

huruf, angka atau motif lainnya. Alat

digunakan dengan cara memegang bag ian

tengah; bag ian yang berbentuk daun untuk

membentuk bidang acian yang cekung; Gb. 3.5 Sendok relif (small

tooll

dan bagian yang berbentuk segi-empat

untuk mengiris atau membentuk pinggiran sudut atau huruf/angka (Iihat gambar 3.4).

3. Roskam kayu

Roskam kayu digunakan untuk meratakan acian dengan cara memegang

tangkainya dan menggosokkannya dengan gerakan mem utar sehingga

diperoleh permukaan acian yang rata .

4. Roskam baja

Roskam baja digunakan untuk melekatkan adukan acian pada permukaan

plesteran ; meratakan permukaan acian dan menghaluskan permukaan acian.

Roskam baja digunakan dengan cara memegang tangkainya dan

menggosokkan pelatnya pada permukaan acian (lihat gambar 3.1)

Kelebihan roskam baja dibandingkan sendok acian adalah bisa menghasilkan

(38)

M

O

DU

L T

P

-

04

BAB-III

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

5. Nampan adukan (hawk)

Nampan adukan (hawk) digunakan untuk mennempatkan adukan acian

sebelum dilekatkan pada permukaan plesteran dinding dengan cara memegang

tangkainya dalam posisi nampan mendatar (Iihat gam bar 3.2 ).

6. Kuas

Kuas digunakan untuk membersihkan kotoran semen yang masih melekat pad a permukaan motif koral, membasahi permukaan pad a saat mengerjakan acian atau membersihkan alat pad a akhir waktu pekerjaan.

3.6 JENIS ALAT BANTU PENGERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

Berdasarkan penggunaannya jenis alat bantu bisa dikelompokkan sebagai:

1. Alat untuk mempersiapkan permukaan, yakni:

a. Pahat beton b. Palu cakar c. Stamper

2. Alat untuk membuat adukan, yakni:

a. Cangkul b. Sekop c. Saringan d. Kotak aduk e. Roda dorong f. Ember g. Mesin pencampur

3. Alat pengerjaan kayu , yakni :

a. Gergaji kayu b. Pahatkayu c. Siku

d. Ketam

4. Alat pengerjaan pelat pengiris cetakan lis profil, yakni :

a. Kikir instrumen b. Gunting seng c. Jangka

(39)

M

O

DU

L TP-

0

4

BAB

-III

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

5. Perancah yang terdiri dari: a. Perancah besi

b. Perancah kayu

3.7 FUNGSI ALAT BANTU UNTUK PLESTERAN DAN ACIAN

Setiap alat bantu untuk mengerjakan plesteran dan acian mempunyai fungsi dan

cara menggunakan (pengoperasian) yang berbeda-beda. Berikut adalah fungsi dan

cara menggunakan alat bantu sesuai dengan jenis dan tahapan pekerjaan yang akan dilakukan:

1. Alat Untuk Mempersiapkan Permukaan a. Pahat beton

Pahat beton digunakan untuk mengkasarkan (chipping) permukaan beton,

dan mengikis permukaan yang terlalu menonjol yang mungkin tidak akan tertutup oleh plesteran .

b. Palu cakar

Palu cakar digunakan untuk memukullmembenamkan atau mencabut paku pad a waktu melakukan pemasangan benang acuan pembuatan kepala plesteran .

c. Stamper

Stamper digunakan digunakan untuk memadatkan permukaan tanah yang

akan diplester. Pemadatan bisa dilakukan dengan stamper yang digerakan

dengan tangan (manual) atau mesin.

2. Alat Untuk Membuat Adukan

a. Cangkul

Cangkul digunakan untuk:

1) Cangkul pada pekerjaan plesteran digunakan untuk:

Mencampur semen, pasir dan air sehingga menjadi adukan yang siap

pakai

2) Untuk mengisi ember atau kotak dengan adukan b. Sekop

Sekop digunakan untuk:

1) Mengisi kotak atau ember dengan bahan atau adukan

2) Membuat adukan

3) Mengayak bahan adukan

(40)

M

OD

UL

TP

-

04

BAB

-III

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

c. Saringan

Saringan digunakan untuk menyaring pasir atau kapur sehingga ukuran

butirnya sesuai dengan spesifikasi adukan plesteran.

d. Kotak aduk

Kotak aduk digunakan untuk :

1) lVIenakar bahan adukan seperti semen, pasir atau kapur dan mengangkut

adukan yang sudah jadi.

2) Tempat adukan yang akan di dilekatkan pada permukaan yang diplester. e. Roda dorong

Pada pekerjaan konstruksi yang besar mengangkut aduk biasanya dilakukan dengan menggunakan roda dorong sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat.

f. Ember

Ember digunakan untuk mengangkut air pada saat mengerjakan adukan dan

mengangkut adukan yang sudah jadi ke tempat kerja . Teatapi kadang­

kadang untuk pekerjaan kecil, ember juga digunakan untuk menakar adukan.

g. Mesin pencampur

Pada proyek-proyek besar dengan waktu yang sing kat, pembuatan adukan

biasanya menggunakan mesin pencampur. Membuat adukan dengan mesin,

selain lebih cepat juga mutu adukan yang dihasilkan lebih baik karena campuran lebih merata (homogen).

3. Alat Pengerjaan Kayu a. Gergaji kayu

Gergaji kayu digunakan untuk mengerjakan alat-alat sederhana seperti

roskam, cetakan lis, mistar, kotak aduk, perancah dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Untuk mengerjakan cetakan lis biasanya digunakan gergaji gerek/pelubang atau gergaji yang digerakan dengan tenaga listrik yang

disebut dengan jig saw.

b. Pahat kayu

Pahat kayu digunakan untuk mengerjakan alat-alat sederhana seperti

roskam, cetakan lis, mistar, kotak aduk, perancah dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

(41)

MODUL TP-04

BAB-III

Men99unakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

c. Siku

Siku digunakan untuk membuat tanda siku pad a papan yang akan dipotong,

pada saat membuat cetakan, kotak aduk atau alat-alat lainnya

d. Ketam

Ketam digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu untuk cetakan profil, roskam, dan mistar pengiris.

4. Alat Pengerjaan Pel at Pengiris Cetakan Lis Profil a. Kikir instrumen

Kikir instrumen digunakan untuk menghaluskan sisi pelat pengiris sehingga

bentuk lis yang dihasilkan permukaannya benar-benar halus.

b. Gunting seng

Gunting seng digunakan untuk memotong dan membentuk pelat pengiris cetakan lis.

c. Jangka

Jangka digunakan untuk menggambar bentuk lengkung untuk profil pada maal/pola yang akan ditempel/dipasang pada cetakan lis profil

5. Perancah

Perancah digunakan untuk mengerjakan plesteran pada ketinggian lebih dari 1,5 meter atau lebih, supaya bisa bekerja dengan am an dan hasil pekerjaan juga bisa baik.

(42)

MODUL

TP-04

BAB-HI

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

RANGKUMAN

--~--~---~~~

1. Jenis alat plesteran : sendok plester; roskam baja; nampan adukan (hawk) ; roskam kayu ; mistar dan cetakan lis profil

2. Fungsi alat plesteran:

a. Sendok plester untuk menempelkan adukan pada permukaan yang diplester b. Roskam kayu untuk meratakan permukaan plesteran atau acian

c. Roskam baja untuk menempelkan adukan plesteran atau acian pada

permukaan dinding yang plester

d. Nampan adukan (hawk) untuk menyimpan adukan plesteran sebelum dilekatkan

pada permukaan dinding.

e. Mistar untuk mengiris adukan kepala plesteran, mengiris kelebihan adukan di

antara kepala plesteran; dan sebagai pengantar cetakan lis

f. Cetakan lis profil, untuk membentuk lis profil

3. Jenis alat pekerjaan acian: sendok acian; sendok relif (small too/); roskam kayu; roskam baja; nampan adukan (hawk) ; kuas; dan sikat ijukJplastik.

4. Fungsi alat pekerjaan acian:

a. Send ok acian untuk mengerjakan acian (menghaluskan)

b. Send ok relif (small to of) untuk mengerjakan acian bentuk khusus seperti huruf,

angka atau motif lainnya.

c. Roskam kayu untuk meratakan acian

d. Roskam baja untuk : menempelkan; meratakan; dan menghaluskan permukaan

acian

e. Nampan adukan (hawk) untuk menyimpan adukan acian sebelum dilekatkan

pada permukaan dinding.

f. Kuas untuk membersihkan permukaan motif koral sikat, membasahi permukaan

acian atau membersihkan alat

g. Sikat ijukJplastik untuk membersihkan permukaan motif koral sikat dan

membersihkan alat 5. Jenis alat bantu :

Alat bantu pada mumnya terdiri dari: pahat beton, palu cakar, stamper, cangkul, sekop, saringan, kotak aduk, roda dorong, ember, mesin pencampur, gergaji kayu, pahat kayu, siku, ketam, kikir instrumen, gunting seng, jangka, dan perancah.

(43)

MOD

UL

TP

-

04

BAS-III

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

6. Fungsi alat bantu :

a. Pahat beton, palu cakar, dan stamper untuk mempersiapkan permukaan yang

akan diplester

b. Cangkul, sekop, saringan, kotak aduk, roda dorong, ember, dan mesin pencampur untuk menyiapkan bahan dan membuat adukan

c. Gergaji kayu, pahat kayu, siku, dan ketam untuk membuat mistar, kotak aduk, cetakan proffil, dan perancah kayu

d. Kikir instrumen, gunting seng, dan jangka untuk membuat pelat pengiris cetakan lis profil

(44)

MODUL TP-04

BAB-III

Menggunakan Peralatan Alat Utama Dan Alat Bantu

LATIHAN

I

PENILAIAN MANDIRI

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA

LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI UNJUK KERJA (KUK)

2. Menggunakan alat utama dan alat bantu

1. Sebutkan jenis alat untuk mengerjakan plesteran!

2.1 Alat-alat untuk

mengerjakan plesteran

2. Jelaskan fungsi setiap jenis alat untuk digunakan secara benar

mengerjakan plesteran!

1. Sebutkan jenis alat untuk mengerjakan acian!

2.2 Alat-alat untuk mengerjakan acian

2. Jelaskan fungsi alat untuk mengerjakan digunakan secara benar

acian!

1. Sebutkan jenis alat bantu untuk plesteran dan acian!

2.3 Alat-alat bantu digunakan secara benar

2. Jelaskan fungsi alat bantu untuk plesteran dan acian

(45)

MODUL TP-04

BAB-IV

Menggunakan Peralatan Membuat Alat Utama Dan Alat Bantu

BAB IV

MEMBUATALAT UT AMA DAN ALAT BANTU

4.1 UMUM

Alat-alat untuk mengerjakan plesteran baik alat utama maupun alat bantu tidak semuanya merupakan hasil buatan pabrik tetapi kadang-kadang juga harus dibuat oleh para tukang di lapangan sesuai situasi dan kondisi pekerjaan yang dilakukan. Pembuatan alat-alat tersebut tentunya harus sesuai dengan standar atau ketentuan­ ketentuan lain yang menjamin bahwa peralatan yang dibuat akan bisa digunakan dengan aman dan menghasilkan pekerjaan yang memenuhi persyaratan.

Alat-alat plesteran yang harus dibuat di lapangan pada umumnya adalah peraneah kayu; kotak aduk; mistar pengiris; roskam kayu; dan cetakan lis profil yang kesemuanya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

4.2 UKURAN PERANCAH KAYU

Peraneah kayu harus memenuhi ukuran standar seperti berikut:

a. linggi perancah berkisar antara 120 -135 em.

b. Lebar bordes tempat bekerja 120 em dengan tebal kayu 5 em.

e. Jarak antara kuda-kuda penahan papan bordes pada perancah bergerak (movable) atau antara balok melintang penahan papan bordes pada peraneah tetap (static) maksimum 2,5 m.

4.3 TEKNIK KONSTRUKSI PERANCAH KAYU

Dalam pelaksanaan pembuatan peraneah kayu harus mempertimbangkan persyaratan seperti berikut:

a. Aman digunakan, dalam arti perancah harus dapat menahan beban manusia, alat dan bahan, serta beban bergerak lainnya.

b. Konstruksi sederhana, dalam arti hubungan atau sambungan kayu tidak perlu menggunakan konstruksi pen dan lubang atau yang lainnya tetapi cukup menggunakan konstruksi sambungan paku.

e. Tahan lama, dalam arti dapat digunakan berulang-ulang untuk beberapa pekerj'aan yang sama.

d. Kayu yang digunakan tidak harus kayu dengan tekstur yang bagus tetapi eukup kuat.

(46)

MODUL TP-04

BAB-IV

Menggunakan Peralatan Membuat Alat Utama Dan Alat Bantu

f. Murah, dalam arti biaya yang digunakan lebih kecil jika dibandingkan dengan

biaya konstruksi lainnya.

4.4 PROSEDUR PENGGUNAAN PERANCAH KAYU

Supaya dapat bekerja dengan aman penggunaan perancah kayu harus memperhatikan prosedur seperti berikut:

a. Memeriksa setiap komponen perancah seperti: kuda~kuda penahan papan

bordes; balok penahan papan bordes; penyiku; balok pegangan (hand railing) atau posisi papan bordes tempat bekerja. Pastikan semuanya ada dalam kondisi baik dan aman pad a setiap kali akan menggunakan perancah.

b. Menggunakan tangga khusus untuk turun/naik pada saat melakukan pekerjaan di atas papan bordes dengan ketinggian lebih 3 meter.

c. Mengenakan sabuk pengaman atau harness dan mengikatkan talinya pada tiang; balok pegangan atau komponen lain yang dianggap aman.

Cara membuat perancah :

a. Perancah bergerak (movable)

1) Menyiapkan/memilih kayu yang akan digunakan sesuai persyaratan 2) Menyiapkan alat yang akan digunakan

3)

4) Memasang papar

120-135

5/10

75 Gb. 4.1 Kuda-kuda

b. Perancah tetap (static)

1) Menyiapkan/memilih kayu yang akan digunakan sesuai persyaratan 2) Menyiapkan alat yang akan digunakan

3) Memasang tiang

(47)

MODUL TP-04

BAB-IV

Menggunakan Peralatan Membuat Alat Utama Dan Alat Bantu

4) Memasang balok penahan tiang

5) Memasang balok memanjang sebagai penahan balok melintang

6) Memasang klos penahan balok

memanjang pada tiang (Iihat gambar 4. 2) 7) Memasang balok penyiku

8) Memasang balok melintang penahan papan bordes tempat bekerja pada tiang 9) Memasang papan bordes tempat bekerja 10) Memasang balok pegangan (hand railing)

Gb.4.2 klos penahan

4.5 FUNGSI KOTAK ADUK Kotak aduk digunakan untuk :

a. Menakar bahan adukan seperti semen, pasir atau kapur dan mengangkut adukan yang sudah jadi. Kotak aduk untuk menakar bahan biasanya dibuat lengkap dengan

pegangan (Iihat gambar 4.3) untuk

Gb. 4.3 Kotak Aduk dengan

mempermudah mengangkut bahan

pegangan

tersebut.

b. Tempat adukan yang akan digunakan untuk

plesteran. Kotak aduk dibuat tanpa

pegangan (Iihat gambar 4.4).

Gb. 4.4 Kotak Aduk tanpa pegangan

4.6 KONDISI KOTAK ADUK 1. Ukuran:

Kotak aduk dibuat dalam ukuran panjang ± 60 em, lebar ± 50 em, dan tinggi ± 20 em. Ukuran ini ditetapkan berdasarkan perkiraan bahwa jumlah berat pasir dalam· kotak akan sama dengan jumlah berat satu sak semen.

2. Cara membuat kotak :

a. Menyiapkan/memilih kayu yang akan digunakan

(48)

MODUL Tp:"04

BAB-IV

Menggunakan Peralatan Membuat Alat Utama Dan Alat Bantu

c. Memotong kayu/papan sesuai ukuran yang ditentukan d. Membentuk pegangan (untuk kotak takaran/pengangkut) e. Merakit kayu/papan membentuk kotak

4.7 MISTAR PENGIRIS 1. Persyaratan:

a. Harus memliki sisi yang benar-benar lurus (minimal satu sisi)

b. Harus dibuat dari kayu keras sehingga tidak mudah aus karena gesekan c. Harus dibuat dari bahan kayu yang kering sehingga tidak mudah berubah

bentuk

d. Ukuran panjang minimal 200 cm untuk pembuatan kepala plesteran dan minimal 120 cm untuk mengiris sisa adukan diantara kepala plesteran

2. Cara membuat mistar:

a. Menyiapkan/memilih kayu yang akan digunakan sesuai standar yang ditetapkan

b. Menyiapkan alat yang akan digunakan

c. Memotong kayu sesuai ukuran panjang yang ditentukan d. Mengetam kayu minimal satu sisi

e. Memeriksa kelurusan kayu dengan cara dibidik dengan menggunakan mata (visual)

4.8 ROSKAM KAYU 1. Persyaratan:

a. Roskam harus dibuat dari bahan kayu keras dan kering

b. Permukaan papan harus rata, !urus, dan tidak baling

c. Sisi papan harus lurus dan siku

Gb. 4.5 Roskam Kayu

d. Ukuran papan minimum 10 x 20 cm (Iihat gambar 4.5)

2. Cara membuat roskam kayu :

a. Menentukan jenis dan bentuk roskam kayu

b. Menyiapkan/memilih bahan/kayu yang akan digunakan c. Menyiapkan alat yang akan digunakan

d. Memotong kayu sesuai ukuran yang direncanakan e. Mengetam kayu pada semua sisi

(49)

MODUL Tp:"04

BAB-IV

Menggunakan Peralatan Membuat Alat Utama Dan Alat Bantu

f. Memeriksa kelurusan dan kerataan kayu dengan cara dibidik mata g. Membuat pegangan

h. Merakit pegangan dengan papan

4.9 CETAKAN LIS PROFIL

Pembuatan cetakan :

1. Persiapan alat dan bahan

a. Menyiapkan alat dan bahan maallpola profil, seperti: mistar, jangka, karet penghapus, pensil dan kertas HVS

b. Menyiapkan alat dan bahan pelat pengiris, seperti: gunting seng; kikir instrumen; pelat seng (satu buah untuk pengiris adukan plesteran; satu buah untuk pengiris adukan acian)

c. Menyiapkan alat dan bahan cetakan, seperti: ketam; gergaji; palu; kayu; paku; dan amplas

2. Pembuatan maallpola profil

a. Mempelajari gambar bentuk profil

b. Menggambar bentuk profil pada kertas (satu buah untuk pengiris adukan plesteran; satu buah untuk pengiris adukan acian)

3. Pembuatan pelat pengiris

a. Menempelkan/merekatkan kertas pada seng pelat pengiris

b. Menggunting pelat seng berdasarkan gambar bentuk profil yang dibuat c. Menghaluskan pelat seng (hasil guntingan) sesuai bentuk profil

4. Pembuatan papan cetakan

a. Memotong kayu sesuai ukuran cetakan b. Mengetam semua sisi kayu (em pat sisi)

c. Menyiapkan komponen cetakan (papan pengantar; papan pengiris dan penyiku)

d. Menggambar bentuk profil pada papan pengiris dengan cara menempelkan pelat seng pengiris adukan acian

e. Membentuk profil pada papan pengiri:

skaar 5. Perakitan cetakan

a. Memasang pelat seng pengiris pa9a papan pengiris

b. Merakit komponen cetakan:

papan pengantar; papan pengiris

pengantar dan penyiku (Iihat gambar 4.6)

Gambar

Gambar berikut adalah eontoh  bentuk eetakan  lis  dan  bagian-bagiannya.

Referensi

Dokumen terkait

pertumbuhan bakteri dengan spektrum yang luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif yang telah diwakilkan oleh kedua bakteri uji

Pada intinya, komunitas dunia menyatakan bahwa: (a) negara-negara harus melindungi rakyatnya dari pemusnahan massal, kejahatan perang, pembersihan etnis, dan kejahatan

Berdasarkan wawancara informan di atas menunjukkan bahwa instansi di Kabupaten Jember sudah melakukan kajian program- program lintas sektor sebagaimana yang

Setelah sketsa motif yang dimaksud telah selesai sesuai dengan formula atau rumus ukuran yang telah sesuai dan telah ditentukan, kemudian dapat dimulai proses "Patiti",

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan ayat 3, jika suatu perusahaan dari Negara pihak pada Persetujuan menjalankan usaha di Negara pihak lainnya pada Persetujuan melalui bentuk

tersebut. Apabila penghasilan sehubungan dengan kegiatan-kegiatan perseorangan yang dilakukan oleh artis *34307 dan olahragawan tersebut diterima bukan oleh seniman atau

Tahun Anggaran : 2013 NO.. Garuda Baturaja) - By Pass II (Jl. Garuda Baturaja) Satuan Kerja : Pengembangan LLAJ Sumatera Selatan. Tahun Anggaran

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENINGKATAN