DAFTAR PUSTAKA
• Buku Buku:
1. H. Daud Silalahi, Rencana Undang-Undang Alih Teknologi: Perbandingan Perspektif, Prisma,No 4 Th. XVI, April 1987.
2. T. Jacob, Manusia, Ilmu dan Teknologi, (Jogyakarta : PT Tiara Wacana, 1993)
3. Agus Rahardjo, Cybercrime pemahaman dan upaya pencegahan kejahatan berteknologi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti , 2002)
4. Abdul Wahid dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), (Jakarta: PT. Refika Aditama, 2005)
5. Sardjono, Kerjasama Internasional di Bidang Kepolisian, NCB Indonesia, Jakarta, 1996.
6. Mikkeseln, Britha, Metodelogi Penelitian Parsipatoris dan Upaya Upaya Pemberdayaan : Sebuah Buku Pegangan Bagi Praktisi Lapangan, terjemahan : Mathos Nalle, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2001
7. Eoghan Casey, Digital Evidence and Komputer Crime, (London : A Harcourt Science and Technology Company, 2001)
8. Hinca IP Panjaitan dkk, Membangun Cyber LawIndonesia yang
demokratis (Jakarta : IMLPC, 2005)
9. Gerhard O. W. Mueller, Transnational Crime: Definitions and Concepts, Transnational Organized Crime 4, no. 1998 (n.d)
10. Martin, J. M. and Romano, A. T., Multinational Crime-Terrorism, Espionage, Drug & Arms Trafficking SAGE Publications, 1992
11. Agus Raharjo, Cybercrime Pemahaman dan Upaya Pencegahan
Kejahatan Berteknologi, (Bandung; PT. Citra Aditya Bakti, 2002)
12. Sutarman, Cyber crime: Modus Operandi dan Penanggulangannya, (Jogjakarta; Laksbang Pressindo, 2007)
13. Huala adolf, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional, (Jakarta;
Rajawali Pers, 1996)
14. Tien S, Saefulah, Jurisdiksi sebagai Upaya Penegakan Hukum dalam
Kegiatan Cyberspace, artikel dalam Cyberlaw: Suatu Pengantar, Pusat
Studi Cyberlaw Fakultas Hukum UNPAD ,ELIPS,2002
15. Barda Nawawi Arief, Tindak Pidana Mayantara, (Jakarta: Kencana
Predana Media Group, 2007)
• Makalah, Jurnal & Interview
1. Internet Fraud Report 2005, National White Collar Crime Center and Federal Bureau of investigation.
2. The U.S. Supreme Court (Reno V. ACLU, 1997)
3. United Nations, Changes in Forms and Dimensions of Criminality - Transnational and National,Working paper prepared by the Secretariat for the Fifth United Nations Congress on the reventionof Crime and the Treatment of Offenders (Toronto, Canada, 1-12 September 1975).
4. United Nations, Eigth United Nations Congress on the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders, Havana, Cuba 27 August to 7 September 1990, A/Conf.144/7, 26 July 1990
5. Microsoft Press Conference: Transformasi & Keamanan Informasi Pemerintah Indonesia di Jakarta, Rabu 4 September 2013
6. BULETIN HUKUM PERBANKAN DAN KEBANKSENTRALAN 29 Volume 4 Nomor 2, Agustus 2008.
7. Ronny Hanitijo Soemitro, Hukum dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Dalam Masyarakat, pidato pengukuhan pada upacara peresmian penerimaan jabatan Guru Besar Tetap pada Fakultas Hukum UNDIP Semarang, 6 Desember 1990
8. Makalah: PERKEMBANGAN CYBERCRIME DAN UPAYA PENANGANANNYA DI INDONESIA OLEH POLRI Oleh : Kombes (Pol) Drs. Petrus Reinhard Golose, M.MI Kepala Unit V IT/Cybercrime, Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri.
9. Kutipan wawancara dengan Drs. Napoleon Bonaparte, M.SI (Kombes Pol/65110480), Kasubdit III Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, pada seminar tentang Hacking yang diadakan oleh Majalah NeoTek pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.
10. “Melissa Virus Exposes Computer Users’ Vulnerability,” Japan Computer
11. United Nations, Eigth United Nations Congress on the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders, Havana, Cuba 27 August to 7 September 1990, A/Conf.144/7, 26 July 1990
12. Garda T. Paripurna, Sekilas Tentang Kejahatan Transnasional, Riset Hukum Kejahatan Transnasional, 2008,
13. EU Convention on Cybercrime,2001
14. Hasil wawancara dengan Tommy Kristanto, S.H., M.Hum, Jaksa Penuntut Umum yang pernah menangani berkas perkara hasil penyidikan cybercrime ketika bertugas di Seksi Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Tinggi Yogyakarta pada tahun 2009
• Peraturan Perundang-Undangan
Naskah Akademik RUU ITE, Lembaran Negara No.58.
• Media Cetak dan Media Online
1. Koran TEMPO, 6 Mei 2013, kolom humaristek
2. http://www.kemlu.go.id/Pages/IIssueDisplay.aspx?IDP=20&l=id 3.
http://maswig.blogspot.com/2006/11/perlukah-indonesia-menindaklanjuti.html
4. vub.academia.edu/…/kejahatan telematika sebagai kejahatan transnasional.pdf
5. www.KOMPASTEKNO.htm/Indonesia_Masuk_10_Besar_Penyumbang_ Cyber_Crime_ Terbanyak_KOMPAS TEKNO.htm Diakses Pada tanggal 25 Desember 2013.
6. Jeruknipis.com - Survey Terbaru 2013 Jumlah Kerugian Akibat Cyber Crime Mencapai Rp 1.279 Trilyun!.htm. data diakses pada Diakses Pada tanggal 25 Desember 2013.
7. http://www.lemhannas.go.id/portal/in/daftar-artikel/1555-cyber-crimes.html
8. http://www.lemhannas.go.id/portal/in/daftar-artikel/1555-cyber-crimes.html
9. http://www Republika.co.id/Pengguna Internet Indonesia Rentan Jadi Korban Kejahatan _ Republika Online.htm Diakses Pada tanggal 25 Desember 2013.
10. dumadia.wordpress.com/.../upaya-internasional-dalam-menghadapi-cyber-crime/
11. http://www.kemlu.go.id/Pages/IIssueDisplay.aspx?IDP=20&l=id
12. http://eprints.undip.ac.id/17599/1/Philemon_Ginting.pdf, Penanggulangan
Tindak Pidana Teknologi Informasi Melalui Hukum Pidana. Diakses Pada
tanggal 25 Desember 2013.
13. KOMPAS TEKNO.htm/Indonesia Bangun Pusat Investigasi Kejahatan 'Cyber' _ KOMPAS TEKNO.htm diakses pada 25 Desember 2013
14. Darrel Menthe, “Jurisdiction in Cyberspace: A Theory of International
15. http://www.Hukumonline.com:”jurisdiksi”, di akses 5 Januari 2014, 21.00 WIB
16. vub.academia.edu/.../kejahatan_telematika_sbg_kejahatan_transnasional.p df
SKRIPSI
Kendala Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Dalam
Memberantas Kejahatan Mayantara
The Constraints of Indonesian National Police (INP) in Combating Cybercrime
Disusun oleh:
L. M. Ariyus Badrurrosyid Pratama 20010510032
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR………... v DAFTAR ISI...………... vi ABSTRAK... vii BAB I: PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ....………... 1 B. Rumusan Masalah...………... 11 C. Tujuan Penelitian...……... 11D. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran/Konsepsional.……... 12
E. Hipotesa………... 14 F. Tehnik Penulisan...………... 14 G. Jangkauan Penelitian...………... 14 H. Metode penelitian... 15 I. Sistimatika Penulisan... 15 BAB II: Fenomena Cyber Crime (Kejahatan Mayantara) di Indonesia... 18
A.i. Definisi Cyber Crime... 18
A.ii. Karakteristik Cyber Crime... 20
A.iii. Jenis Jenis Cyber Crime... 21
B. Cyber Crime sebagai Suatu Kejahatan Trans-Nasional... 27
C. Cyber Crime Di Indonesia...…... 34
BAB III: Kendala Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Dalam Memerangi Cyber Crime : Aspek Koordinasi dan Kerjasama Internasional... 47
A. Beberapa Penanggulangan Global Terhadap Cyber Crime Sebagai Salah Satu Kejahatan Trans-nasional... 49
B. Posisi dan Peran Serta Indonesia Dalam Memberantas Kejahatan Lintas negara... 57
C. Peran dan Kendala POLRI Dalam Aspek Kerjasama Internasional Untuk Memberantas Cyber Crime... 62
BAB IV: Kendala Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Dalam Memerangi Cyber Crime : Aspek Yurisdiksi & ekstradisi... 74
A. Yurisdiksi Cyber Space Dalam Prespektif Hukum Internasional dan Konsep Yurisdiksi Yang Dianut Dalam Perundang-Undangan di Indonesia... 76
B. Prinsip Ekstradisi Internasional... 88 C. Peran dan Kendala Pemerintah Negara Republik Indonesia
Dalam hal ini Kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam Aspek Yurisdiksi & Ekstradisi
Untuk Memberantas Cyber Crime... 90
BAB V : KESIMPULAN... 97
ABSTRAK
"kejahatan dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri" ungkapan sederhana dari Prof. J. E. Sahetapy tersebut merupakan cerminan dari lahirnya kejahatan mayantara sebagai sisi negatif dari dampak perpaduan teknologi komputer, teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang kian canggih, yang pada perkembangannya disaat sekarang ini telah memiliki peranan yang sangat besar disetiap aspek kehidupan masyarakat. Kejahatan ini memiliki karakter yang jauh berbeda dibandingkan dengan kejahatan lain pada umumnya. Sifatnya yang tidak mengenal batas dan cenderung melintasi batas-batas yurisdiksi suatu wilayah kedaulatan hukum menjadikannya sebagai salah satu kejahatan yang mendapatkan perhatian luas masyarakat internasional yang akhirnya menempatkannya sebagai salah satu kejahatan lintas negara. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) selaku salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia, didaulat untuk memerangi tindak kejahatan ini.